Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PROCESS FOR CONTINUOUSLY SYNTHESIZING


ACRYLIC ACID ESTERS

DISUSUN OLEH :
Muhammad Fahrizal A 121160181
Ega Pusvitasari 121200023
Agiel Annisa 121200038
Salsabila Rochmania 121200065
Tadzkia Yasmin Salsabila 121200082

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Patent
Process Continuously Synthesizing Acrylic Acid Esters” dengan baik. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Proses Kimia.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada :


- Wibiana Wulan Nandari, S.T., M.Eng. selaku dosen pengampu mata kuliah
Teknologi Proses Kimia Kelas B
- Rekan-rekan satu kelompok yang telah bekerja sama menyusun proposal ini
dengan baik.
- Semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat tersusun
dengan baik.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam


penyusunan makalah ini. Untuk itu, penulis mengharapkan dan menghargai semua
kritik serta saran sebagai acuan untuk memperbaiki dan mengkoreksi diri dalam hal
penyempurnaaan makalah ini sehingga dapat bermanfaat bagi penyusun dan para
pembaca.

Yogyakarta, September 2022.

Kelompok 2
I. REAKSI KIMIA

Metil akrilat memiliki rumus kimia C4H6O2 merupakan senyawa kimia yang
berbentuk cair pada suhu dan tekanan normal. Bahan baku yang digunakan pada
proses produksi metil akrilat adalah asam akrilat dan metanol. Metode yang
digunakan dalam pembuatan metil akrilat adalah dengan proses utama esterifikasi
asam akrilat dan methanol dengan bantuan katalis asam sulfat dalam fase cair yang
direaksikan dalam reaktor alir tangki berpengaduk yang dipasang seri pada kondisi
isotermal. (US Patent 3.875.212)

Reaksi :
()
𝐶 𝐻𝑂 ( ) + 𝐶𝐻 𝑂𝐻( ) ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯ 𝐶 𝐻 𝑂 () + 𝐻 𝑂( )
Metil akrilat (C4H6O2) adalah bahan kimia yang digunakan sebagai bahan
baku produksi polimer (poliakrilat). Polimer ini digunakan sebagai pembuatan cat
(coating), bahan perekat, dan binder untuk industri kulit, kertas dan tekstil serta
bahan baku untuk kopolimer dari acrylic fiber. (Perdana, 2016).

TINJAUAN TERMODINAMIKA

Tujuan tinjauan termodinamika digunakan untuk mengetahui sifat reaksi


(eksotermis atau endotermis) dan mengetahui reaksi dapat berlangsung ataupun
tidak. Harga Δ𝐻𝑓° dan Δ𝐺𝑓° masing-masing komponen pada suhu 298 K didapat
dari didapat dari Yaws dan Perry’s sebagai berikut :

Menghitung Panas Reaksi :


Tabel 1. Data Kapasitas Panas Cp f(T) dan Panas Pembentukan 298 K
Cp = A + BT + CT2 + DT3 (J/mol. K)
Komponen ∆Hr 298K
A B C D (KJ/mol)
C3H4O2 -18,242 1,2106 -3,116 10-3 3,1409 10-6 -336,23
CH3OH 40,152 3,1046 10-1 -1,0291 10-3 1,4598 10-6 -201,17
C4H602 54,109 8,0399 10-1 -2,5149 10-3 3,3155 10-6 -333
H2 0 92,053 -3,9953 10-2 -2,1103 10-4 5,3469 10-7 -241,8
(Yaws, 1999)
Untuk mengetahui sifat reaksi, dapat dilakukan dengan menghitung entalpi reaksi
total, yaitu :
∆Htotal = ∆Hreaktan + ∆H298 + ∆Hproduk (1)
Mencari ∆Htotal :
∆Hf° 298 = ∆Hf° produk - ∆Hf° reaktan
= {(n × ∆Hf° C4H6O2) + (n × ∆Hf° H2O)} – {(n × ∆Hf° C3H4O2) +
(n × ∆Hf° CH3OH)}
= {(1 × -333) + (1 × -241,8)} – {(1 × -201,17) + (1 × 336,23)}
= -37,4 kJ/mol

∆Hproduk = ∫ 𝐶𝑝 𝐶 𝐻 𝑂 𝑑𝑇 + 𝐻 𝑂 𝑑𝑇

=∫ (54,109 + 8,0399 10 𝑇 − 2,5149 10 𝑇 + 3,3155 10 𝑇 )


+(92,053 − 3,9953 10 𝑇 − 2,1103 10 𝑇 + 5,3469 10 𝑇 )

=∫ 146,16 + 7,64 10 𝑇 − 2,72 10 𝑇 + 3,85 10 𝑇 )


, , , 353
= 146,16 𝑇 + 𝑇 − 𝑇 + 𝑇
298
, ,
= 146,16 (353 − 298) + (353 − 298 ) − (353 −
,
298 ) + (353 − 298 )

= 8038,91 + 13678,17 − 15922,50 + 7355,06


= 13149,6 𝐽/𝑚𝑜𝑙 ≈ 13,15 𝑘𝐽/𝑚𝑜𝑙

∆Hreaktan = ∫ 𝐶𝑝 𝐶 𝐻 𝑂 𝑑𝑇 + 𝐶𝐻 𝑂𝐻 𝑑𝑇

=∫ (−18,242 + 1,2106 𝑇 − 3,116 10 𝑇 + 3,1409 10 𝑇 ) +

(40,152 + 3,1046 10 𝑇 − 1,0291 10 𝑇 + 1,4598 10 𝑇 )

=∫ 21,91 + 1,52106 𝑇 − 4,1451 10 𝑇 + 4,6007 10 𝑇 )


, , , 298
= 21,91 𝑇 + 𝑇 − 𝑇 + 𝑇
353
, ,
= 21,91 (298 − 353) + (298 − 353 ) − (298 −
,
353 ) + (298 − 353 )

= −1205,05 − 27230,78 + 24212,06 − 8788,78


= −13012,5 𝐽/𝑚𝑜𝑙 ≈ 13,01 𝑘𝐽/𝑚𝑜𝑙
∆Htotal = ∆𝐻 + ∆𝐻° + ∆𝐻
= 13,15 + (−37,4) + (−13,01) 𝑘𝐽/𝑚𝑜𝑙
= −37,26 𝑘𝐽/𝑚𝑜𝑙
Reaksi pembentukan metil akrilat dari asam akrilat dan methanol merupakan reaksi
yang berlangsung secara eksotermis, karena nilai ∆Htotal bernilai negative.

Menghitung Energi Gibbs :

Tabel 2. Data Energi Gibbs 298K


Komponen ∆Gf° 298 (kJ/mol.K)
C3H4O2 -286,24
CH3OH -162,51
C4H6O2 -257,32
H2 O -228,64
(Yaws, 1999)

∆G° = −𝑅𝑇 ln 𝐾 (2)


∆ °
ln K = (3)

R = 8,314 × 10-3 kJ/mol.K

∆Gfº298 = ∆Gf°produk – ∆Gf°reaktan


= {(𝑛 × 𝐺𝑓° 𝐶 𝐻 𝑂 ) + (𝑛 × 𝐺𝑓° 𝐻 𝑂)} − (𝑛 × 𝐺𝑓° 𝐶𝐻𝑂 )
+(𝑛 × 𝐺𝑓° 𝐶𝐻 𝑂𝐻)}
= {(1 × −257,3) + (1 × −228,6)} − {(1 × −286,6) + (1 × −162,5)}
= −37,35 kJ/mol.K

Menghitung Konstanta Kesetimbangan pada suhu 298 K :



ln K0 =
, / .
=
( , × / . )×

= 15,075
Untuk menghitung Konstanta Kesetimbagan pada suhu 353 K digunakan rumus :
Dari persamaan (3) kita dapat menurunkan konstanta kesetimbangan sebagai fungsi
dari temperature. Jika temperature berubah dari T1 ke T2, maka konstanta
kesetimbangan berubah dari K1 ke K2

dln K =− 𝑑𝑇 (4)

dengan mengambil definisi dari persamaan Gibbs-Helmholtz :


∆ ∆
= (5)

maka,

dln K =− 𝑑𝑇 (6)

persamaan dapat juga dinyatakan sebagai berikut :



=− (7)

Konstanta kesetimbangan reaksi berubah seiring perubahan temperature :

∫ 𝑑𝑙𝑛 𝐾 = ∫ ∆𝐻° 𝑑 (8)


ln 𝐾 − 𝐾 = − − (9)
, /
ln = − − 𝐾
, × / .

ln 𝐾 − 𝐾 = −2,3435
ln 𝐾 = −2,3435 + ln 𝐾
ln 𝐾 = −2,3435 + 15,075
ln 𝐾 = 12,732
K = 338405,446
Karena harga K = K1/K2 besar, maka harga K2 jauh lebih kecil bila dibandingkan
dengan harga K1 sehingga K2 diabaikan terhadap K1 dan reaksi dianggap berjalan
satu arah (irreversible)

∆G353 = −𝑅𝑇 ln 𝐾

= 8,314 × . 𝐾 × (353 𝐾) × (12,732)

= −37,366 𝑘𝐽/𝑚𝑜𝑙
Dari perhitungan diatas diperoleh ∆G353 bernilai negatif yang berarti reaksi
berlangsung spontan.
TINJAUAN KINETIKA

Dari data percobaan US Patent 3.875.212, untuk membuat metil akrilat dari
asam akrilat dan methanol dengan reaksi esterifikasi dapat diketahui konstanta
kecepatan laju reaksi (K), perbandingan reaktan A : B = 1 : 2 dengan limiting
reaktannya yaitu asam akrilat. Yield yang dihasilkan pada proses ini berkisar 99%.
Kebutuhan katalisator 5-50% dari total massa reaktan. Reaksi pembuatan metil
akrilat dari asam akrilat dan methanol merupakan reaksi berorde 2.
Tabel 3. Tabel Stoikiometri
Komponen Simbol Masuk Reaksi Keluar
C3H4O2 A CA0 -CA0.XA CA0 (1-XA)
CH3OH B CB0 -CA0.XA CB0 -CA0.XA
C4H6O2 C CC0 CA0.XA CA0.XA
H2 O D CD0 CA0.XA CA0.XA
Total CT0 0 CT

Tabel 4. Neraca Mol


C3H4O2 CH3OH C4H6O2 H2O
M 1 2
R 1 1 1 1
S 0 1 1 1

Persamaan kecepatan reaksi :


−𝑟 = 𝑘𝐶 𝐶 (10)
−𝑑𝐶
−𝑟 = 𝐶 (11)

Substitusikan persamaan (10) ke persamaan (12) :


−𝑑𝐶
𝐶 = 𝑘𝐶 𝐶 (12)
( )
𝐶 = 𝑘𝐶 (1 − 𝑋 )(𝐶 −𝐶 𝑋 ) (13)

= 𝑘(1 − 𝑋 )(𝐶 −𝐶 𝑋 ) (14)

= 𝑘𝐶 (1 − 𝑋 )(𝑀 − 𝑋 ) (15)
𝐶
𝑀= 𝐶 =2 1=1
Mencari nilai harga k (konstanta laju reaksi) :
XA = 0,99
t = 1 jam

k =
×
,
,
=
×

= 3,92197 𝐿 𝑘𝑔𝑚𝑜𝑙. 𝑗𝑎𝑚

II. SIFAT BAHAN BAKU DAN PRODUK

Asam Akrilat
Sifat Fisis :
Fasa : Cair
Rumus molekul : C3H4O2
Berat molekul : 72,064 g/mol
Densitas (25°C) : 1,046 g/ml
Viskositas(25°C) : 1,138 cp
Titik didih : 141 °C
Titik kritis : 342 °C
∆Gf : -286,06 kJ/mol
∆Hf : -336,23 kJ/mol
∆S : 315,01 J/mol.K
(Yaws, 1999)
Sifat Kimia :
Larut dalam air, sangat sedikit larut dalam aseton, dan tidak larut dalam dietil eter.
(MSDS Acrylic Acid, 2005)
Metanol
Sifat Fisis :
Fasa : Cair
Rumus molekul : CH3OH
Berat molekul : 32,042 g/mol
Densitas (25°C) : 0,787 g/ml
Viskositas(25°C) : 0,529 cp
Titik didih : 64,7 °C
Titik kritis : 234,49 °C
∆Gf : -162,51 kJ/mol
∆Hf : -201,17 kJ/mol
∆S : 239,7 J/mol.K
(Yaws, 1999)
Sifat Kimia :
Mudah larut dalam air, etanol, eter, aseton, dan kloroform.
(MSDS Methanol, 2012)
Asam Sulfat
Sifat Fisis :
Fasa : Cair
Rumus molekul : H2SO4
Berat molekul : 98,079 g/mol
Densitas (25°C) : 1,833 g/ml
Viskositas(25°C) : 23,541 cp
Titik didih : 337 °C
Titik kritis : 652 °C
∆Gf : -653,47 kJ/mol
∆Hf : -735,13 kJ/mol
∆S : 298,7 J/mol.K
(Yaws, 1999)
Sifat Kimia :
Asam sulfat mudah larut dalam air dengan pembebasan banyak panas, larut dalam
etil alkohol.
(MSDS Sulfuric Acid, 2005)
Metil Akrilat
Sifat Fisis :
Fasa : Cair
Rumus molekul : C4H6O2
Berat molekul : 86,09 g/mol
Densitas (25°C) : 0,949 g/ml
Viskositas(25°C) : 0,448 cp
Titik didih : 80,7 °C
Titik kritis : 262,85 °C
∆Gf : -257,32 kJ/mol
∆Hf : -333 kJ/mol
∆S : 365,64 J/mol.K
(Yaws, 1999)
Sifat Kimia :
Sebagian larut dalam methanol, dietil eter, n-oktanol, aseton. Sangat sedikit larut
dalam air.
(MSDS Methyl Acrylate, 2005)

III. KONDISI PROSES

Reaksi ini terjadi pada temperatur antara 50-100°C, lebih tepatnya pada suhu
didih 75-85°C. Dimana pada saat reaksi terjadi, tekanannya kurang lebih terjadi
pada tekanan atmosfer.
(US Patent 3.875.212)

IV. URAIAN PROSES

Proses pembuatan metil akrilat dari asam akrilat dan metanol secara umum
dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu :

Unit Persiapan Bahan Baku :


Sebelum memasuki reaktor, asam akrilat, metanol, dan asam sulfat dialirkan
menuju ke pemanas hingga suhunya menjadi 80℃. Setelah mencapai suhu yang
diinginkan, asam akrilat dialirkan menuju reaktor 15 melalui pipa 1. Asam Sulfat
dialirkan menuju reaktor 15 melalui saluran pipa 5. Asam Sulfat dari saluran pipa
5 akan ditambahkan asam sulfat dari recycle. Sedangkan metanol dialirkan melalui
saluran pipa 2, yang dibagi menjadi saluran pipa 3 dan 4. Metanol dari saluran pipa
3 dan 4 dialirkan berturut-turut menuju reaktor 15 dan reaktor 16.
Unit Reaksi :
Reaksi esterifikasi terjadi di dalam reaktor 15 dan reaktor 16. Reaksi
pembentukan metil akrilat dilakukan dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
(RATB) yang disusun seri dan beroperasi secara isotermal pada suhu 80℃ dan
tekanan 2 atm. Perbandingan mol bahan baku asam akrilat dan metanol adalah 1 :
2. Sebagai katalisator digunakan asam sulfat (H2SO4) 98%. Reaksi yang terjadi
bersifat eksotermis, sehingga perlu dilakukan pengambilan panas untuk menjaga
kondisi tetap. Panas diambil dari dalam reaktor melalui jaket pendingin.

Unit Pemisahan dan Pemurnian Produk :


Hasil reaksi dari reaktor terdiri dari metil akrilat, asam akrilat sisa, metanol
sisa, asam sulfat sisa, dan air. Hasil reaktor tersebut dialirkan menuju dekanter 17
melalui saluran pipa 10. Pada dekanter akan terbentuk 2 lapisan, yaitu lapisan fase
berat pada bagian bawah dan lapisan fase ringan pada bagian atas. Lapisan fase
ringan (metil akrilat, air, dan metanol) dialirkan menuju ke Menara Distilasi melalui
saluran pipa 13. Sedangkan lapisan fase berat yang terdiri dari asam sulfat, asam
akrilat, sedikit air, dan sedikit metanol dialirkan menuju pompa 18 melalui saluran
pipa 12. Kemudian lapisan fase berat dipompa menuju ke filter 19, hasil dari filter
akan di-recycle melalui saluran pipa 6. Pada menara distilasi, pemisahan dilakukan
berdasarkan titik didih. Hasil atas menara distilasi berupa methanol, sedikit air, dan
sedikit metil akrilat. Sedangkan hasil bawah menara distilasi berupa metil akrilat
dan air.
V. DIAGRAM ALIR PROSES

Gambar 1. Diagram Alir Proses Produksi Metil Akrilat

VI. DAFTAR PUSTAKA

MSDS Acrylic acid, 2005, Material Safety Data Sheet Acrylic Acid,
www.sciencelab.com. pp 1-6.
MSDS Methanol, 2012, Material Safety Data Sheet Methanol, www.labchem.com.
pp 1-8.
MSDS Methyl Acrylate, 2005, Material Safety Data Sheet Methyl Acrylate,
www.sciencelab.com. pp 1-6.
MSDS Sulfuric Acid, 2005, Material Safety Data Sheet Methyl Acrylate,
www.sciencelab.com. pp 1-6.
Perdana W.Y. 2016. Prarancangan Pabril Metil Arilat dari Metanol dan Asam
Akrilat dengan Proses Esterifikasi. UMS. Surakarta. pp 2.
US Patent No. 3.875.212. 1975. Process For Continously Synthesizing Acrylic Acid
Esters. United State Patent Office: USA.
Yaws, C.L., 1999, Chemical Properties Handbook, McGraw Hill Company, New
York, pp 7-501.

Anda mungkin juga menyukai