III. Termodinamika
2
f. Jawaban UAS Termodinamika 2013 .............................................................67
CONTACT PERSON:
Dimas Nurwansyah
(081934165726)
Shafira Anandita
(08987125126)
Immanuel Agapao Alfa Putra 3
(081210485942)
SOAL UAS PERMODELAN TEKNIK KIMIA 2011
Sebuah reaktor aliran sumbat non-isotermal untuk reaksi perangkahan aseton fasa uap
CH3COCH3↔CH2CO + CH4
dimodelkan dengan persamaan diferensial berikut:
𝑑𝑋 − 𝑟𝐴
=
𝑑𝑉 𝐹𝐴0
𝑑𝑇 𝑈𝑎 (𝑇𝑎−𝑇)+𝑟𝐴 ∆𝐻𝑔
=
𝑑𝑉 𝐹𝐴0 (𝐶𝑝𝐴+𝑋∆𝐶𝑝)
Aseton masuk ke dalam reaktor pada temperatur T0 = 1035 K dan tekanan P0 = 162 kPa.
Temperatur gas internal di dalam heat exchanger adalah konstan, yaitu Ta = 1150 K. Data lain
adalah sebagai berikut:
Laju alir volumetrik masuk reaktor, υ0 = 0,002 m3/detik
Volume rekator, VR = 1m3
Koefisien perpindahan panas keseluruhan, U = 110W/m2K
Luas perpindahan panas, A = 150 m2/m3 reaktor
1 1
Koefisien laju reaksi, k = 3,58exp [ 34222( − )] detik-1
1035 𝑇
Panas reaksi:
∆HR = 80770 + 6,8 (T – 298) – 5,75x10-3 (T2 – 2982) – 1,27exp10-6 (T3 – 2983) J/mol
Kapasitas panas aseton, CpA = 26,63 + 0,1830T – 45,86x10-6T2 J/mol.K
Kapasitas panas ketene, CpB = 20,04 + 0,0945T – 30,9586x10-6T2 J/mol.K
Kapasitas panas metana, CpC = 13,39 + 0,0770T – 18,7186x10-6T2 J/mol.K
1−𝑋 𝑇0
FA0 = CA0 υ0 ∆Cp = CpB + CpC - CpA -rA = kCA0 1+𝑋 𝑇
CA0 = konsentrasi aseton di inlet reaktor (gunakan hukum gas ideal untuk menghitung
CA0)
4
Soal:
1. Buat program Ms. Excel untuk solusi sistem di atas dengan h = 0,001 dan menggunakan
metode Runge-Kutta-Gill.
2. Buat temperatur masuk reaktor, tekanan masuk reaktor, laju alir volumetrik masuk
reaktor, konversi aseton masuk reaktor, volume reaktor, temperatur gas eksternal,
koefisien perpindahan panas keseluruhan, dan luas perpindahan panas sebagai variabel
input program!
3. Plot profil konversi aseton (X) dan temperatur (T) sepanjang reaktor!
5
JAWABAN UAS PERMODELAN TEKNIK KIMIA 2011
Asisten Dosen :-
Jurusan, Angkatan :-
Contoh SPANL#5Eq: Berikut adalah program Ezy PASCAL untuk solusi SPANL dengan 5
buah persamaan yang dimaksud.
𝑓2 (𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 , 𝑥4 , 𝑥5 ) = 𝑥1 𝑥3 − 2𝑥22 + 𝑥4 𝑥5 − 20
𝑓5 (𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 , 𝑥4 , 𝑥5 ) = √𝑥1 𝑥3 𝑥5 − 12 − 6
6
𝑥1 = +1,9999999999 …
𝑥2 = +2,9999999999 …
𝑥3 = +3,0000000012 …
𝑥4 = +4,9999999999 …
𝑥5 = +1,0000000002 …
Jumlah iterasi yang dibutuhkan adalah antara 25-30 untuk harga-harga FTOL = 1.0E-12 dan
XTOL = 1.0E-12. Pelajarilah contoh ini agar supaya saudara dapat menyelesaikan tugas
PROYEK yang diberikan!
7
SOAL UAS PERMODELAN TEKNIK KIMIA 2012
Suatu reaktor sumbat non-isothermal satu dimensi dapat dimodelkan oleh persamaan berikut
𝑑𝐶𝐴 𝑑 2 𝐶𝐴
𝑣 − 𝐷 2 − 𝑘(𝑇)𝐶𝐴 = 0 (1)
𝑑𝑧 𝑑𝑧
𝑑𝑇 𝑑2𝑇
𝑣 − 𝑘 2 − ∆𝐻(𝑇)𝑘(𝑇)𝐶𝐴 = 0 (2)
𝑑𝑧 𝑑𝑧
𝑑𝐶𝐴
𝑃𝑎𝑑𝑎 𝑧 = 0, 𝑣𝐶𝐴 − = 𝐶𝐴0 𝑑𝑎𝑛 𝑇 = 𝑇0
𝑑𝑧
𝑑𝐶𝐴 𝑑𝑇
𝑃𝑎𝑑𝑎 𝑧 = 𝐿, = 0 𝑑𝑎𝑛 = 0
𝑑𝑧 𝑑𝑧
8
b. Ubah persamaan Runge-Kutta orde keempat di bawah menjadi bentuk yang
khusus untuk persamaan 1 dan 2.
1
𝑦𝑖+𝑙,𝑗 = 𝑦𝑖𝑗 + 6 (𝑘1𝑗 + 2𝑘2𝑗 + 2𝑘3𝑗 + 𝑘4𝑗 ) 𝑗 = 1,2, … , 𝑛
𝑘4𝑗 = ℎ𝑓𝑗 (𝑥𝑖 + ℎ, 𝑦𝑖1 + 𝑘31 , 𝑦𝑖2 + 𝑘32 , … , 𝑦𝑖𝑛 + 𝑘3𝑛 ) 𝑗 = 1,2, … , 𝑛
9
JAWABAN UAS PERMODELAN TEKNIK KIMIA 2012
Asisten Dosen :-
Jurusan, Angkatan :-
1. [Cara 1]
Z=00
Z = n 1 sampai 9
(𝐶𝐴𝑛+1 − 𝐶𝐴𝑛 ) 𝐶𝐴𝑛 − 2𝐶𝐴𝑛 + 𝐶𝐴𝑛−1
𝑣 −𝐷( ) − 𝑘(𝑇) 𝐶𝐴𝑛 = 0
∆𝑍 ∆𝑧 2
𝑇𝑛+1 − 𝑇𝑛 𝑇𝑛+1 − 2𝑇𝑛 + 𝑇𝑛−1
𝑣( )−𝑘( ) − ∆𝐻(𝑇) 𝑘(𝑇) 𝐶𝐴𝑛 = 0
∆𝑍 ∆𝑍 2
Z = 10
−𝑘(𝑇)𝐶𝐴10 = 0
−∆𝐻(𝑇) 𝑘(𝑇) 𝐶𝐴10 = 0
[Cara 2]
𝑑𝐶𝐴 𝑑 2 𝐶𝐴
𝑘(𝑇)𝐶𝐴 = 𝑣 −𝐷
𝑑𝑧 𝑑𝑧 2
𝑑𝑇 𝑑2𝑇
∆𝐻(𝑇)𝑘(𝑇)𝐶𝐴 = 𝑣 −𝑘 2
𝑑𝑧 𝑑𝑧
i = 10
z=0
(𝐶𝐴2 − 𝐶𝐴1 )
𝑣𝐶𝐴1 − 𝐷 = 𝐶𝐴0
∆𝑧
(𝑇2 − 𝑇1 )
𝑣𝑇1 − 𝑘 = 𝑇0
∆𝑧
z=1
i = 10
10
(𝐶𝐴10 − 𝐶𝐴9 )
=0
∆𝑧
(𝑇10 − 𝑇9 )
=0
∆𝑧
i = 2, 3, 4, ..., 9
(𝐶𝐴3 − 𝐶𝐴1 ) (𝐶𝐴3 − 2𝐶𝐴2 + 𝐶𝐴1 )
𝑣 −𝐷 =𝑘
2∆𝑧 ∆𝑧 2
Rumus:
(𝐶𝐴𝑖+1 − 𝐶𝐴𝑖−1 ) (𝐶𝐴𝑖+1 − 2𝐶𝐴𝑖 + 𝐶𝐴𝑖−1 )
𝑉 −𝐷 =𝑘
2∆𝑧 ∆𝑧 2
yang T sama
11
SOAL UAS PERMODELAN TEKNIK KIMIA 2015
1. Kembangkan persamaan neraca massa mikroskopis beserta kondisi batasnya untuk sebuah
system berupa gelembung udara berdiameter D yang berisi zat A. Koefisien difusi zat A
di dalam udara adalah DA. Gelembung tersebut berada di dalam cairan yang mengandung
A dengan konsentrasi CAL. Koefisien perpindahan massa antara cairan dan gelembung
adalah k. (Kerjakan di buku jawaban)
x1 y1 y2
12
13
JAWABAN UAS PERMODELAN TEKNIK KIMIA 2015
𝑁𝐴𝑟 |𝑟+∆𝑟
𝑁𝐴𝑟 |𝑟
Asumsi:
a. Tidak ada laju perpindahan massa sepanjang sisi bola, sehingga hanya ada
perpindahan ke arah radial.
b. Perpindahan massa akibat pengaruh konveksi diabaikan.
c. Steady state.
d. Tidak ada generasi massa dalam sistem.
14
𝑑(𝑁𝐴𝑟 𝑟2 )
=0
𝑑𝑟
𝒅𝑪𝑨
𝒅(𝒓𝟐 𝑫𝑨 )
𝒅𝒓
=𝟎
𝒅𝒓
Kondisi batas:
𝑑𝐶𝐴
𝑟=0 =0
𝑑𝑟
𝑑𝐶𝐴
𝑟=𝑅 = 𝑘(𝐶𝐴𝐿 − 𝐶𝐴 )
𝑑𝑟
Dari soal, diketahui bahwa kita harus menggunakan metode Runge-Kutta orde 4 untuk
melakukan integrasi numeris dari persamaan diferensial biasa yang ada. Rumus
dasarnya adalah:
Maka, untuk persamaan diferensial biasa yang diberikan, persamaan Runge-Kutta orde
4 tersebut menjadi (h = 0,1):
a. PDB 1:
1
𝑦𝑖+1 = 𝑦𝑖 + (𝑘1 + 2𝑘2 + 2𝑘3 + 𝑘4 )
6
𝑘1 = ℎ𝑓(𝑥𝑖 , 𝑦𝑖 )
ℎ 𝑘1
𝑘2 = ℎ𝑓 (𝑥𝑖 + , 𝑦𝑖 + )
2 2
ℎ 𝑘2
𝑘3 = ℎ𝑓 (𝑥𝑖 + , 𝑦𝑖 + )
2 2
𝑘4 = ℎ𝑓(𝑥𝑖 + ℎ, 𝑦𝑖 + 𝑘3 )
1
𝑦1,𝑖+1 = 𝑦1,𝑖 + (𝑘1 + 2𝑘2 + 2𝑘3 + 𝑘4 )
6
𝑘1 = (0.1) (𝑥𝑖 (𝑦1,𝑖 + 𝑦2,𝑖 ))
𝑘1 𝑘1
𝑘2 = (0.1) ((𝑥𝑖 + 0.05) ((𝑦1,𝑖 + ) + (𝑦2,𝑖 + )))
2 2
𝑘2 𝑘2
𝑘3 = (0.1) ((𝑥𝑖 + 0.05) ((𝑦1,𝑖 + ) + (𝑦2,𝑖 + )))
2 2
15
b. PDB 2:
1
𝑦2,𝑖+1 = 𝑦2,𝑖 + (𝑘1 + 2𝑘2 + 2𝑘3 + 𝑘4 )
6
𝑘1 = (0.1) (2(𝑦1,𝑖 𝑦2,𝑖 ))
𝑘1 𝑘1
𝑘2 = (0.1) (2 (𝑦1,𝑖 + ) (𝑦2,𝑖 + ))
2 2
𝑘2 𝑘2
𝑘3 = (0.1) (2 (𝑦1,𝑖 + ) (𝑦2,𝑖 + ))
2 2
Dari tebakan awal y2 adalah γ = 1, didapat bahwa nilai y1(xf,γ) dan y2(xf,γ)
adalah 0,75085 dan 1,522. Nilai y2 tersebut belum mencapai nilai yang
diinginkan, yaitu 1. Oleh karena itu, diperlukan langkah iterasi untuk mencari
tebakan γ baru yang dapat memberi hasil yang lebih mendekati nilai akhir yang
diinginkan. Iterasi tersebut dilakukan dengan rumus berikut.
Bila iterasi sudah konvergen (∆𝛾 < 0.001), akan didapatkan hasil sebagai berikut.
x y1 y2
0 0 0.738077
0.1 0.0037 0.738258
0.2 0.014922 0.73954
0.3 0.034063 0.74307
0.4 0.061862 0.750117
16
0.5 0.0995 0.762185
0.6 0.14873 0.781176
0.7 0.21209 0.809665
0.8 0.293206 0.851345
0.9 0.397277 0.911808
1 0.531858 1
Maka, nilai y2 awal yang tepat adalah 0,738077. Berikut adalah grafik dari hasil akhir
tersebut.
0.8
0.6
y
y1
0.4 y2
0.2
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
x
17
SOAL UAS MEKANIKA FLUIDA
Hari, Tanggal : -
Waktu :-
Sifat Ujian :-
Dosen :-
1. Diketahui suatu nosel yang ditunjukkan di gambar di bawah ini dilalui udara (k = 1,4)
dari reservoir dengan tekanan 100 psia ke atmosfir (tekanan 14,7 psia). Nol0F = 4600R.
3. Tes filtrasi di laboratorim menggunakan plate and frame press pada slurry CaCO3
(filtrasi berlangsung dari 2 sisi). Luas penampang filter = 0,283 ft2 dan ketebalannya =
1,18 inch. Semua tes dilakukan pada temperature 660F dengan konsentrasi slurry =
0,0723 fraksi berat CaCO3. Densitas cake = 100 lb/ft3, ρ padatan CaCO3 = 183 lb/ft3, ρ
air = 62,4 lb/ft3, v air = 1,08 10-5 ft2/det, µair = 1 cp. ΔP konstan = 40 psi. Satu Darcy
= (1 cm/det). Cp/(atm/cm) = 0,99 10-8 cm2 = 1,06 10-11 ft2. Satu ft3 = 28,316 liter. Data
hasil tes sebagai berikut:
Volume fitrat, liter Waktu, detik
0,2 1,8
0,4 4,2
0,6 7,5
0,8 11,2
1,0 15,4
1,2 20,5
1,4 26,7
1,6 33,4
1,8 41,0
2,0 48,8
2,2 57,7
2,4 67,2
2,6 77,3
2,8 88,7
a. Buatlat tabulasi dan plotting Δt/ΔV (dalam detik/ft3) vs V (dalam ft3) di kertas
grafik untuk bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut
b. Berapa porositas cake?
c. Berapa tahanan medium filter?
d. Berapa permeabilitas cake (dalam darcy)?
4. Kompresos tiga tahap digunakan untuk mengkompresi 180 standar ft3/min metana dari
19
14 ke 900 lbf/in2 abs. Kompresos dirancang secara adiabatic dengan minimal kebutuhan
listrik. Temperatur masuk ke masing-masing kompresor 800F. Untuk cakupan
temperature di kompresos, Cp metana = 9,3 Btu/(lbmol.0F) dan k metana = 1,31. Satu
lbmol = 378,7 standar ft3. Satu Btu/lbmol = 2,3247 Joule/mol.
a. Berapa rasio tekanan luar terhadap tekanan masuk di masing-masing
kompresor?
b. Berapa brake kW masing-masing kompresos kalua efisiensi mekanis= 80%
(dalam kW)?
c. Berapa temperatur metana keluar dari masing-masing kompresor (dalam 0F)?
d. Berapa beban panas di masing-masing intercooler (antar kompresor) (dalam
Btu/jam)?
Kontanta gas= 1,987 Btu/lbmol.0R) = 1,987 kal/(mol.K)
5. Udara mengalir secara steady state dan secara isentropic dalam nosel konvergen
divergen sebagai berikut.
Pada throat (kerongkongan), udara pada tekanan 140 kPa (abs) dan temperature 600C.
Luas penampang throat = 0,05 m2. Pada posisi 1 bagian divergen, tekanan = 70 kPa
(abs). Cp/Cv = 1,4; R = 287 J/(kg.K); densitas udara = 1,4 kg/m3. Titik 0 dianggap
posisi reservoir. Tentukan:
a. P0 (kPa)
b. T0 (0C)
c. Mach number di titik 1 (Ma1)
d. T1 (0C)
e. V1 (m/detik)
f. A1 (m2)
6. Udara pada kondisi 250C, 1 atm mengalir melalui pelat dengan kecepatan free-stream
(V∞) = 3 m/detik. Profil kecepatan pada pelat memenuhi persamaan V/V∞ = 3/2η – ½
20
η3, dimana η = y/δ dan δ adalah tebal boundary layer, pada sembarang x dari ujung
depan pelat. Untuk udara, v = 1,5 10-5 m2/detik; ρ = 1,23 kg/m3. Tentukan pada x = 1
meter.
a. Rex
b. δ (dalam m)
c. τ w (dalam Newton/m2)
7. Sebuah pompa yang dites di lab untuk menyedot air. Kavitas terjadi ketika jumlah head
tekanan static dan kecepatan pada inlet pompa = 3,5 m pada tekanan atmosfir 150
mmHg dan tekanan uap 1,8 kPa. Jika diameter dalam pipa 2 inch dan panjang pipa 10
m digunakan dari reservoir air ke inlet pompa dan densitas air = 9,98 kg/m3; densitas
air raksi 13600 kg/m3; viskositas = 1,1 10-3 kg/(m.detik) dan g = 9,81 m/detik2, tentukan
kavitas terjadi
a. Kecepatan air pada inlet pompa (V1) dalam m/detik
b. Friction loss head (hf1) dalam m pada pipa
c. Posisi pompa di atas reservoir air (z1) dalam m
d. Sebutkan minimum 3 cara untuk bisa menaikkan posisi pompa tanpa terjadi
kavitas
21
JAWABAN UAS MEKANIKA FLUIDA
Asisten Dosen :-
Jurusan, Angkatan :-
1. Kerjakan sendiri.
2.
a. Gambar plat tipis; ω= 200 rpm
𝑑𝐹
𝜏𝑜 =
𝑑𝐴
Gaya di keseluruhan permukaan plat:
22
1
𝜌 𝑥 𝑉∞2 𝑥 𝐴
𝐹 = 𝐶𝑓 𝑥
2
1
𝑑𝐹 = 𝐶𝑓 𝑥 𝜌 𝑥 𝑉∞2 𝑥 𝑑𝐴
2
1,328 1
𝜏𝑜 = 1 𝑥 𝑥 𝜌 𝑥 (𝜔. 𝑟)2 𝑑𝐴
2
𝑅𝑥2
1,328 1
𝜏𝑜 = 𝑥 𝑥 𝜌 𝑥 (𝜔. 𝑟)2 𝑑𝐴
𝑉∞ 𝑥 2
𝑣
1
1,328𝑣 2 1
𝜏𝑜 = 1 𝑥 𝑥 𝜌 𝑥 (𝜔. 𝑟)2 𝑑𝐴
2
(𝜔. 𝑟. 𝑥)2
1
1,328𝑣 2 1 1 3
𝜏𝑜 = 𝑣 2 𝑥 (𝑥 −2 ) 𝑥 𝜌 𝑥 (𝜔. 𝑟)2 𝑑𝐴
2
1
1,328𝑣 2 1 3
𝜏𝑜 = 𝑥 (𝑥 −2 ) 𝑥 𝜌 𝑥 (𝜔. 𝑟)2 𝑑𝐴
2
1,328 1 3 3 1
𝜏𝑜 = { 𝑥 𝑣 2 𝑥 𝜌 𝑥 𝜔 2 } 𝑥 𝑟 2 𝑥 (𝑥 −2 ) 𝑑𝐴
2
3
1,328 1 200 2 3 1
𝜏𝑜 = { 𝑥 (1,61 𝑥 10−4 )2 𝑥 0,07677 𝑥 (2𝜋 𝑥 ) } 𝑥 𝑟 2 𝑥 (𝑥 −2 ) 𝑑𝐴
2 60
3 1
𝜏𝑜 = 0,062 𝑥 𝑟 2 𝑥 (𝑥 −2 ) 𝑑𝐴
c. Total torsi
3 1
𝑑𝐹 = 0,062 𝑥 𝑟 2 𝑥 (𝑥 −2 ) 𝑑𝐴
3 1
𝐹 = ∫ 0,062 𝑥 𝑟 2 𝑥 (𝑥 −2 ) 𝑑𝐴
3 1
= 0,062 ∫ 𝑟 2 𝑥 (𝑥 −2 ) 𝑑𝐴
𝑅=12 𝑋=1,5
3 1
= 0,062 ∫ ∫ 𝑟 2 𝑥 (𝑥 −2 ) 𝑑𝐴
0 0
𝑅=12
3 1
= 0,062 ∫ 𝑟 2 𝑥 (𝑥 −2 )]1,5
0 𝑑𝑟
0
𝑅=12
3
= 0,062 ∫ 𝑟 2 𝑥 1,225 𝑑𝑟
0
23
2 5
= 0,076 𝑟 2 ]12
5 0
𝑙𝑏𝑚 𝑓𝑡 𝑙𝑏𝑓 𝑠 2
= 15,164 𝑥 32,2
𝑠2 𝑙𝑏𝑚 𝑓𝑡
= 488,2808 𝑙𝑏𝑓
𝑅=12
Total torsi = 3 ∫ 𝐹 𝑑𝑟
0
𝑅=12
= 3 ∫ 488,2808 𝑑𝑟
0
= 3 𝑥 488,2808 𝑥 𝑟 ]12
0
= 3 𝑥 488,2808 𝑥 12
= 17578,1088
3. Kerjakan sendiri.
4. Diketahui:
Kompresor 3 tahap
Q = 180 ft3/min metana = 0,475 lbmol/min = 7,605 lb/min = 3449,55 gr/min
P1 = 14 psia
P4 = 900 psia
Tin = 800F
Cp metana = 9,3 Btu/(lbmol.0F)
M metana = 16 lb/lbmol = 16 gr/mol; k metana = 1,31
Jawab:
Untuk soal ini sketsa gambarnya adalah seperti ini:
a. Rasion tekanan luar terhadap tekanan masuk di masing-masing kompresor;
Total power yang dibutuhkan akan minimum jika ratio tekanan di setiap stage
sama:
1⁄ 1⁄ 1⁄
𝑃𝐷 𝑛 𝑃3 𝑛 900 3
𝑅𝑎𝑡𝑜 = ( ) =( ) =( ) = 4,0059 ≈ 4
𝑃𝑖 𝑃1 14
24
Dengan demikian, rasio antara
𝑃2 𝑃3 𝑃4
= = =4
𝑃1 𝑃2 𝑃3
Jika kita ingin menghitung tekanan masuk, maupun keluar pada masing-
masing kompresos, maka kita akan memperoleh:
𝑃2 900
= 4 → 𝑃2 = 56 𝑝𝑠𝑖𝑎 = 4 → 𝑃3 = 225 𝑝𝑠𝑖𝑎
14 𝑃3
25
5. Diketahui: Steady state dan isentropik.
Pth = 140 kPa
Tth = 600C = 333 K
Ath = 0,05 m2
P = 1,4 kg/m3
P1 = 70 kPa
K = Cp/Cv = 1,4
R = 287 J/kg.K
Jawab:
a. P0 = ?
P1 < Pth chocked flow Math = 1
Hubungan antara tekanan dengan suhu pada aliran gas satu dimensi adalah
𝑘⁄
𝑃0 𝑇0 𝑘−1
=( )
𝑃𝑡ℎ 𝑇𝑡ℎ
Karena nilai T0 tidak diketahui, nilai T0/Tth diperoleh dengan persmaan, yaitu
𝑇0 2
𝑘−1
= 𝑀𝑎𝑡ℎ ( )+1
𝑇𝑡ℎ 2
𝑇0 1,4 − 1
= 12 ( )+1
𝑇𝑡ℎ 2
Nilai T0/Tth, kemudian dimasukkan dalam persamaan dan diperoleh Po, yaitu
𝑃0 1,4 1,4
= (1,2) ⁄0,4 → 𝑃𝑜 = 𝑃𝑡ℎ(1,2) ⁄0,4 = 165,01 𝑘𝑃𝑎
𝑃𝑡ℎ
b. To = ?
Dengan menggunakan nilai T0/Tth, nilai T0 dapat diketahui, yaitu sebagai
berikut
To = 1,2 Tth = 399,6 K
c. Ma1 =?
Dengan menggunakan persamaan, yaitu
𝑘
𝑃𝑜 𝑘−1 𝑘−1
= (𝑀𝑎1 + 1)
𝑃1 2
Nilai Ma1 dapat dicari yaitu sebagai berikut
26
𝑘
2 𝑘−1 𝑃𝑜
𝑀𝑎1 = ( √ − 1)
𝑘−1 𝑃1
1,4
2 1,4−1 265,01
𝑀𝑎1 = ( √ − 1) = 6,7 (supersonic flow)
1,4 − 1 70
T1 = ?
Nilai T1 dapat ditentukan pula dengan persamaan, yaitu sebagai berikut
𝑘
𝑃1 𝑘−1
𝑇1 = 𝑇𝑜 √
𝑃0
1,4
1,4−1 70
𝑇1 = 399,6 𝐾 √ = 273,2 𝐾
265,01
d. V1 =?
Dengan mengasumsikan udara yang mengalir merupakan gas ideal, besar
kecepatan suara dalam udara ditentukan dengan persamaan, yaitu
1⁄
𝑘𝑅𝑇 2
𝐶=( )
𝑀
Di mana M udara = 29. Besarnya c kemudian digunakan untuk menentukan
kecepatan aliran udara dengan persamaan V1 = c Ma1, sehingga kecepatan aliran
adalah sebagai berikut
1
1 𝐽 2
𝑘𝑅𝑇 1,4 𝑥 287 𝑥 273,2 𝐾 𝑚
2 𝑘𝑔. 𝐾
𝑉1 = ( ) 𝑀𝑎1 → 𝑉1 = ( ) 6,7 = 412,21
𝑀 29 𝑠
e. A1 = ?
Dengan menggunakan bilangan Mach dan nilai k, besarnya luas penampang A1
dapat ditentukan dengan persamaan, yaitu sebagai berikut
𝑘+1
𝑘−1 2(𝑘−1)
𝐴𝑡ℎ 𝑀𝑎12 ( 2 ) + 1
𝐴1 = ( )( )
𝑀𝑎1 𝑘−1
+1
2
27
1,4+1
1,4 − 1
2 2(1,4−1)
0,05 𝑚2 6,7 ( 2 ) + 1
𝐴1 = ( )( ) = 4,29 𝑚2
6,7 1,4 − 1
2 +1
6. Diketahui:
T = 250C
P = 1 atm
V∞ = 3 m/s
Η = y/δ
δ = tebal boundary layer
V = 1,5 10-5 m2/s
Jawab;
V/ V∞ = 1,5η – 0,5η3 ρ = 1,23 kg/m3 x=1m
a. Rex =?
V∞ x 3𝑥1
𝑅𝑒𝑥 = = = 2 105
𝑉 1,5 10−5
b. δ =?
Tebal boundary layer dapat ditentukan dengan persamaan
𝑉𝑥 0,5 1,5 105
𝛿 ≈ 5( ) ≈ 5 0,5
V∞ 3
28
Pada dinding y = 0, sehingga diperoleh
1,5
𝜏 = 𝑣𝑝𝑉∞
𝛿
1,5 𝑘𝑔
𝜏 = 1,5 𝑥 10−5 𝑥 1,23 𝑥 3 𝑥 = 0,0075
0,011 𝑚 . 𝑠2
7. Kerjakan sendiri.
29
SOAL UAS MEKANIKA FLUIDA 2011 (1)
1. High Velocity Gas Flow (35%). Udara mengalir secara isentropik melalui converging
nozzle yang menempel pada suatu tangka besar sebagai reservoir dengan tekenan PR =
171 kPa dan temperature TR = 270C. Pada titik masuk nozzle (titik 1), Mach number
Ma1 = 0,2. Pada titik outlet nozzle (titik 2) ke atmosfir, luas penampang A2 = 0,015 m2.
Tekanan atmosfir Patm = 101 kPa. CP/CV udara = 1,4. Konstanta gas R = 8317
m2.kg/(detik2.kmol.K). BM udara = 29. Dengan asumsi P2 = Patm, tentukan:
a. Mach number di titik 2, Ma2. Apakah aliran di titik 2 pada kondisi choking?
b. Temperatur di titik 2, T2 (dalam K)
c. Kecepatan di titk 2, V2 (dalam m/detik)
d. Densitas di titik 2, ρ2 (dalam kg/m3)
e. Laju alir massa, m (dalam kg/detik)
f. Temperatur di titik 1, T1 (dalam K)
g. Tekanan di tiik 1, P1 (dalam kPa)
h. Densitas di titik 1, ρ1 (dalam kg/m3)
i. Luas penampang di titik 1, A1 (dalam m2)
j. Gaya untuk menahan nozzle supaya tidak bergerak (dalam Newton). Gunakan
rumus: F = ρ1A1 – ρ2A2 + m(V1-V2). Arah gaya ke mana, ke kiri atau ke kanan?
2. Boundary Layer (35%). Air mengalir pada 150C di atas suatu pelat datar pada
kecepatan free-strean (V∞) = 1,2 m/detik. Pelat punya panjang 0,3m dan lebar 2m.
Boundary layer pada setiap sisi (atas dan bawah) adalah laminar. Profil kecepatan
diasumsikan mempunyai bentuk umum V/V∞ = a + bƞ dimana ƞ = y/δ, yang
berkorespondensi dengan δ/x = 3,46/Rex0,5. Untuk air, viskositas kinematik v = 1,1 10-
6
m2/detik; ρ= 1000 kg/m3.
30
a. Dengan menggunakan kondisi batas boundary layer di y = 0 dan y = δ, apa
formulasi V/V∞ sebagai fungsi y/δ (subsitusi konstanta a dan b dengan nilai
tertentu)?
b. Tentukan pada x = 0,3 m
1) Rex
2) δ (dalam m)
3) τw (dalam Newton/m2)
3. Drag Coefficient (30%). Sebuah bola ping pong beratnya 2,6 gram dan mempunyai
diameter 38 mm. Bola tersebut disembur jet udara dari bagian bawahnya sehingga bolat
tersebut mengambang di udara pada posisi tetap. Densitas udara = 1,225 kg/m3,
viskositas udara µ = 1,78 10-5 kg/(m.detik), dan g = 9,81 m/detik2. Dengan asumsi berat
bola = gaya gesek, tentukan:
a. Berat Bola, W (dalam Newton).
b. Dengan asumsi aliran sekitar bola adalah aliran Newton (see lecture’s slide),
tentukan koefisien gaya gesek, CD, dan Reynold number pada bola Re.
c. Kecepatan jet udara (dalam m/detik).
d. Cek apakah Re memenuhi kategori aliran Newton.
31
SOAL UAS MEKANIKA FLUIDA 2011 (2)
1. High Velocity Gas Flow (35%). Udara mengalir secara steady state dan secara
isentropic dalam nosel konvergen-divergen sebagai berikut.
Pada throat (kerongkongan), udara pada tekanan, Pth = 140 kPa (abs) dan temperature,
Tth = 600C. Luas penampang throat Ath = 0,05 m2. Pada posisi 1 dibagian divergen,
tekanan P1 = 70 kPa (abs). CP/CV = 1,4; konstanta gas R = 8317 m2.kg/(detik2.kmol.K).
BM udara= 29. Titik R dianggap posisi reservoir. Tentukan:
a. Berapa Mach number di throat (Math)? Berikan penjelasan untuk menyokong
jawabn tersebut.
b. Tekanan di reservoir PR (kPa)
c. Temperatur di reservoir TR (dalam Kelvin)
d. Kecepatan di kerongkongan Vth (dalam m/detik)
e. Mach number di titik 1 Ma1
f. Temperatur di titik1 T1 (dalam Kelvin)
g. Kecepatan di titik 1 V1 (dalam m/detik)
h. Luas penampang di titik 1 A1 (dalam m2)
32
2. Boundary Layer (30%). Udara pada kondisi 250C, 1 atm mengalir melalui pelat
dengan kecepatan free-stream (V∞) = 3 m/detik. Profil kecepatan pada boundary layer
laminar memenuhi persamaan V/V∞ = 3/2 ƞ – ½ ƞ3, dimana ƞ = y/δ dan δ = tebal
boundary layer, pada sembarang jarak x dari ujung depan pelat dan δ/x = 4,64/Rex0,5.
Untuk udara, viskositas kinematik v = 1,5 10-5 m2/detik; ρ = 1,23 kg/m3. Tentukan pada
x = 1 meter:
a. Rex
b. δ (dalam m)
c. τw (dalam Newton/m2)
3. Drag Coefficient (35%). A sphere 1.5 mm diameter falls in water in its terminal
velocity (Ut). The density of sphere is 2500 kg/m3. The density and dynamic viscosity
pof water (ρ and µ) are 997 kg/m3 and 0.89 10-3 Ns/m2 respectively. The drag
coefficient is given by the formula CD= 24(1+0.15 Re0.687)/Re.
a. Calculate pairs of Re vs CD.Re2 using formula of CD above at Re = 100; 200;
300; 400 & 500 (for general case).
b. Formulate force balance by keeping the presence of variavle CD in the balance.
c. Calculate CDRe2 (dimensionless) directly using force balance in point b for this
sphere case (no variable Ut involved in the calculation).
d. By interpolation using data in point a; calculate Re for this sphere case, which
corresponds to CDRe2 calculated in point c.
e. Calculate Ut (in m/sec).
33
SOAL UAS MEKANIKA FLUIDA 2012
1. High Velocity Gas Flow. Udara mengalir secara tunak steady dan isentropic melalui
converging-diverging nozzle. Pada kerongkongan nozzle, tekanan Pth= 140 kPa (abs)
dan temperature Tth = 600C. Luas penampang kerongkongan = 0,05 m2. Pada suatu
posisi di diverging section, tekanan P1= 70 kPa (bs). CP/CV udara = 1,4. Konstanta
udara = 287 Pa/(K.kg/m3). Tentukan:
a. Mach number di kerongkongan, Math. Apakah alasan jawaban tersebut?
b. Tekanan di reservoir P0 (dalam kPa)
c. Temperatur di reservoir T0 (dalam K)
d. Kecepatan di kerongkongan Vth (dalam m/detik)
e. Mach number di titik 1, Ma1
f. Temperatur di titik 1, T1 (dalam K)
g. Kecepatan di titik 1, V1 (dalam m/detik)
h. Luas penampang di titik1, A1 (dalam m2)
2. Boundary Layer. Distribusi kecepatan pada lapisan batas laminar (laminar boundary
34
layer) di atas pelat datas mengikuti persamaan berikut; Vx/V∞= a + by + cy2. Ketebalan
boundary layer = δ
a. Berapa nilai Vx pada y= 0 dan berapa nilai a?
b. Berapa nila dVx/dy pada y= δ dan apa alasannya?
c. Berapa nilai Vx pada y=δ dan apa alasannya?
d. Berapa nilai b dan c?
e. Apa formulasi Vx/V∞ sebagai fungsi ƞ dimana ƞ= y/δ sebagai hasil jawaban a
hingga d di atas?
f. Apa nilai τw?
g. Apa nilai δ jika pada x = 0, δ = 0. Pecahkan dengan persamaan integral
1
momentum τw = ρ V∞2 dδ/dx ∫0 𝑉𝑥 /𝑉∞ (1 − 𝑉𝑥 /𝑉∞ ) 𝑑ƞ.
3. Motion of Particles in Fluid. A cyclone separator is used to remove sand grains from
an airstream at 1500C. the cyclone body has diameter of 0.6 m and the average
tangential velocity near the wall is 16 m/s. Density of grains= 2196 kg/m3. Gravity
acceleration= 9.8066 m/sec2. At 1500C, density of air= 0.836 kg/m3 and dynamic
viscosity= 0.23 10-3 kg/(m.sec).
a. What is the rate of grain rotation near the wall of the cyclone (in radian/sec)?
b. What is the centrifugal acceleration near the wall (rω2) (in m/sec2)?
c. What is the terminal velocity near the wall of grains of 40 µm diameter (in
m/sec)? Check with Galileo number to obtain correct value of Re0.
d. How much is the drag coefficient and Reynolds number of grains?
e. What is the terminal velocity of grains of 40 µm diameter if the grains are under
gravity acceleration (in m/sec)? How much greater is the terminal velocity
under influence of centrifugal compared to that under gravity acceleration?
35
JAWABAN UAS MEKANIKA FLUIDA 2012
Asisten Dosen :-
Jurusan, Angkatan :-
1.
a. Mth= 1, karena kecepatan di kerongkongan mendekati kecepatan suara.
b. 𝐾 = 𝐶𝑃 /𝐶𝑉
𝐾⁄
𝑃𝑅 2
𝑘−1 𝐾−1
= (𝑀𝑡ℎ + 1)
𝑃𝑡ℎ 2
1,4⁄
𝑃𝑅 1,4 − 1 0,4
= (12 + 1)
140 2
𝑃𝑅 = 265,01 𝑘𝑃𝑎
𝑇𝑅 2 𝑘−1
c. = 𝑀𝑡ℎ +1
𝑇𝑡ℎ 2
𝑇𝑅 1,4 − 1
= 12 +1
333 2
𝑇𝑅 = 399,6 𝐾
1
1
𝑅 2 𝑚
d. 𝑐 = (𝑘 𝑀 𝑇) = (1,4 . 287 . 399,6)2 = 400,7 𝑠
𝑉 = 𝑀𝑐
𝑚 𝑚
𝑉 = 1 . 400,7 = 400,7
𝑠 𝑠
𝑘⁄
𝑃𝑅 𝑘−1 𝑘−1
e. = (𝑀12 + 1)
𝑃1 2
1,4⁄
265,01 1,4 − 1 0,4
= (𝑀12 + 1)
70 2
𝑀1 = 1,52
36
𝑇𝑅 𝑘−1 399,6 1,4−1
f. = 𝑀12 +1 = 1,522 +1
𝑇1 2 𝑇1 2
𝑇1 = 273,31 𝐾
1
1
𝑅 2 𝑚
g. 𝑐 = (𝑘 𝑀 𝑇) = (1,4 . 287 . 273,31)2 = 331,38 𝑠
𝑉 = 𝑀𝑐
𝑚 𝑚
𝑉 = 1,52 . 331,8 = 503,7
𝑠 𝑠
h. Mth = M1
𝜌𝑡ℎ 𝐴𝑡ℎ 𝑉𝑡ℎ = 𝜌1 𝐴1 𝑉1
𝜌𝑡ℎ 𝑉𝑡ℎ
𝐴1 = 𝐴
𝜌1 𝑉1 𝑡ℎ
1⁄
𝑘−1 𝑘−1
(𝑀12
𝐴1 = 2 + 1) 400,7
0,05
1⁄
𝑘−1 𝑘−1 503,7
2
(𝑀𝑡ℎ 2 + 1)
1,522 0,2 + 1 400,7
𝐴1 = ( 2 ) 0,05
1 0,2 + 1 503,7
𝐴1 = 0,065 𝑚2
2. Vx/V∞ = a + by + cy2
a. Pada 𝑦 = 0; 𝑉𝑥 = 0
0
=𝑎+0+0 → 𝑎 =0
𝑉∞
𝑑𝑉𝑥
c. Pada 𝑦 = 𝛿; 𝑉𝑥 = 𝑉∞ pada 𝑦 = 𝛿; =0
𝑑𝑦
d. 1 = 𝑏𝛿 + 𝑐𝛿 2 → 𝑏𝛿 + 𝑐𝛿 2 − 1 = 0 → 𝑐𝛿 2 − 2𝑐𝛿 2 − 1 = 0
1
𝑐(𝛿 2 − 2𝛿 2 ) − 1 = 0 → 𝑐 = −
𝛿2
𝑏 + 2𝑐𝑦 = 0 → 𝑏 + 2𝑐𝛿 = 0 → 𝑏 = −2𝑐𝛿
37
1 2
𝑏 = −2 (− 2
)𝛿 → 𝑏 =
𝛿 𝛿
𝑉𝑥
e. = 𝑎 + 𝑏𝑦 + 𝑐𝑦 2
𝑉2
𝑉𝑥 2 1
= 0 + 𝑦 + 2 𝑦2
𝑉2 𝛿 𝛿
𝑉𝑥
= 2ƞ − ƞ2
𝑉2
f. 𝜏𝑤 = τ di dinding (pada y= 0)
µ 𝑑𝑣𝑥 2
𝜏𝑤 = = µ(𝑏 + 2𝑐𝑦) = µ ( + 0)
𝑑𝑦 𝛿
2µ
𝜏𝑤 = µ
𝛿
g. Tidak dikerjakan
3. Asdas
𝑚
𝑉 16 𝑟𝑎𝑑
𝑠
a. 𝜔 = = 0,3 𝑚 = 53,3
𝑟 𝑠
𝑚
b. 𝑐𝑒𝑛𝑡𝑟𝑖𝑓𝑢𝑔𝑎𝑙 𝑎𝑐𝑐𝑒𝑙𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 = 𝑟𝜔2 = 0,3 53,32 = 853,3 𝑠2
38
5,05 𝑈01,687 + 26,1𝑈0 − 189,5 = 17,29
𝑈0 − 3,5 0 − (−56) 𝑚
= → 𝑈0 = 4,65
5 − 3,5 17,29 − (−56) 𝑠
e. Gravity
𝑅0′ ′2
2𝑑3 (𝜌𝑠 − 𝜌)𝜌𝑔
𝑅𝑒 = = 1,45
𝜌𝑈02 0 3µ2
𝑅′
Dari grafik 𝜌𝑈02 𝑅𝑒0′ 2 vs 𝑅𝑒0′ 𝑅𝑒0′ = 0,3
0
𝑈0 𝜌𝑑 0,836 𝑈0 4 10−5 𝑚
𝑅𝑒0′ = → 0,3 = −3
→ 𝑈0 = 0,206
µ 0,023 10 𝑠
𝑈0 1 4,65
= = 22,54 𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝑈0 2 0,206
39
SOAL UAS MEKANIKA FLUIDA 2015
1. Boundary layer
Udara dengan densitas 1,23 kg/m3 dan viskositas kinematik 2,5 x 10-4 m2/s, masuk ke
saluran pipa horizontal (radius 0,25 m) dengan kecepatan rata-rata 0,35 m/det. Pada
titik amsuk (titik 1) diasumsikan profil kecepatan seragam. Tetapi, sepanjang pipa
terbentuk laminar boundary layer di dinding pipa.
a. Kalau boundary layer dalam pipa diperlakukan seperti pada pelat datar dan
bahwa pada jarak 20 m dari titik 1 (yaitu titik 2), kecepatan udara dianggap
mendekati 0,35 m/detik, hitunglah bilangan Reynolds di titik 2.
b. Hitunglah displacement thickness di titik 2 (dalam m) dengan rumus Blasius.
c. Adanya displacement thickness menunjukkan bahwa kecepatan di luar
boundary layer tidak sama dengan 0,35 m/detik. Hitunglah menurut neraca
massa kecepatan udara sebenarnya di aliran utama di titik 2 (m/detik).
d. Hitunglah perbedaan tekanan antara titik 1 dan 2 (dalam Newton/m2).
40
mikron dalam medan sentrifugal di dinding (m/det). Cek apakah asumsi benar.
d. Hitunglah waktu yang dibutuhkan partikel 10 mikron yang bergerak dari radius
0,05 ke 0,25 m di centrifuge (detik).
e. Berapa kali waktunya jika pemisahan dilakukan di medan gravitasi pada jarak
yang sama (0,2 m)?
41
JAWABAN UAS MEKANIKA FLUIDA 2015
1. Diketahui:
𝜌 = 1.23 𝑘𝑔⁄𝑚3
𝜇
= 2.5 𝑥 10−6 𝑚2 ⁄𝑠
𝜌
𝑟 = 0.25 𝑚
𝑢 = 0.35 𝑚/𝑠
Ditanya:
a. Reynolds saat L = 20 m
b. Displacement thickness Blasius
c. U real
d. ∆P
Jawab:
a. Reynolds saat L = 20 m
𝒎
𝒖𝑳 𝟎. 𝟑𝟓 𝒔 𝒙 𝟐𝟎 𝒎
𝑹 𝒆𝒍 = = = 𝟐. 𝟖 𝒙 𝟏𝟎𝟔
𝜸 𝟐. 𝟓 𝒙 𝟏𝟎−𝟔 𝒎𝟐 ⁄𝒔
𝛿 = 2.98𝑥10−3 . 20 𝑚 = 0.06 𝑚
𝛿 ∗ 1.721
= 0.5 = 1.025 𝑥 10−3
𝑥 𝑅𝑒
𝛿 ∗ = 1.025 𝑥10−3 . 20 𝑚 = 0.02 𝑚
c. U real
42
𝐾𝑜𝑛𝑡𝑢𝑖𝑛𝑖𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
𝑄1 = 𝑄2
𝐴1 𝑢1 0.252 . 3.5
𝑈 𝑟𝑒𝑎𝑙 = = = 4.96 𝑚/𝑠
𝐴2 (0.25 − 2𝑥0.02)2
d. ∆P
∆𝑃 ∆𝑣 2
+ =0
𝜌 2
∆𝑃 (4.1352 − 3.52 )
+ =0
1.23 2
∆𝑃 = 2.98 𝑃𝑎
2. Diketahui:
𝐷𝑃 = 10𝜇𝑚
𝑚
𝑢 = 15 𝑠
𝐷 = 0.5 𝑚
𝑘𝑔
𝜌𝑠 = 2800 𝑚3
𝑘𝑔
𝜌𝐿 = 1000 𝑚3
𝜇 = 10−3 𝑃𝑎. 𝑠
Ditanya:
a. U angular
b. U terminal (Stokes) gravitasi
c. U terminal (Stokes) percepatan sentrifugal 𝑡0.05→0.25𝑚
d. Rasio perbedaan t untuk penggunaan gravitasi dan sentrifuge pada jarak
perpindahan sebesar 0,2 m.
Jawab:
a. U angular
𝑢 15 𝑟𝑎𝑑
𝑈 𝑎𝑛𝑔𝑢𝑙𝑎𝑟 = = = 60
𝑟 0.25 𝑠
43
𝑑𝐴2 𝑔
𝑢0𝐴 = (𝜌 − 𝜌)
18𝜇 𝐴
𝑑𝑝2 𝑔
𝑢0 = (𝑝 − 𝑝𝑙 )
18𝜇 𝑠
9.8𝑚
10𝑥10−6 𝑚 .
= 𝑠 2 (2800 − 1000) 𝑘𝑔⁄𝑚3
−3
18.10 𝑃𝑎. 𝑠
= 9.8 𝑚/𝑠
3. Diketahui:
𝑚𝑆 = 15 𝑡𝑜𝑛
𝑘𝑔
𝜌𝑠 = 1505 𝑚3
𝐷𝑃 = 200 𝜇𝑚
44
𝐻 = 2.2 𝑚
𝑚
𝑔 = 9.8 𝑠2
Ditanya:
a. Porositas unggun
b. U terminal dan Re
c. Hitung n pada persamaan Richardson-Zaki
d. U superfisial dengan Leva
0.94
0.0093. 𝑑𝑝1.82 (𝜌𝑠 − 𝜌𝑔 )
𝑈𝑚𝑓 =
𝜇 0.88 𝜌𝑔0.06
e. Hitung ε pada MF, berapa besar kenaikan ε dari fixed ke MF
Jawab:
a. Porositas unggun
b. U terminal dan Re
1
𝑈𝑡𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙 = ( 𝜋𝑑 3 ) (𝜌𝑠 − 𝜌)𝑔 = 0,055𝜋𝑑 2 𝜌𝑢02
6
𝑎𝑡𝑎𝑢
(𝜌𝑠 − 𝜌)
𝑢02 = 3𝑑𝑔
𝜌
0.5
𝑑𝑔 𝑚
𝑈𝑡𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙 = (3 (𝜌 − 𝜌)) = 3.63
𝜌 𝑠 𝑠
𝜌𝑢𝑑 0.487𝑥3.63𝑥3
𝑅𝑒 = = = 1.54 𝑥 105
𝜇 3.43𝑥10−5
45
Sehingga 𝑛 = 2.548
Nilai Emf = 0.16 (kayanya ini masih salah, masih belum nemu cara benarnya).
46
JAWABAN UAS MEKANIKA FLUIDA 20XX
Asisten Dosen :-
Jurusan, Angkatan :-
1. Boundary Layer
Diketahui:
Penggambaran sistem
Persamaan sinusoidal
𝑢 𝜋𝑦
= 𝑠𝑖𝑛 ( )
𝑈 2𝛿
Ditanya:
1) Korelasi τw dan dδ/dx
2) δ
3) δ*
4) Kaitan perpindahan massa
5) Total friction force (F)
Jawaban:
Sebelum menyelesaikan soal kita harus menentukan profil kecepatan pada boundary
layer, yaitu:
1) Kecepatan pada dinding pelat adalah 0
2) Kecepatan di luar boundary layer ialah U
47
3) Tidak ada perubahan kecepatan di luar boundary layer (seragam)
LANGKAH-LANGKAH:
1) Menentukan Profil
Kecepatan pada dinding pelat adalah 0
𝑢 𝜋𝑦 𝜋0
𝑦=0 → = sin ( ) = sin ( ) = sin 0 = 0
𝑈 2𝛿 2𝛿
Kecepatan di luar boundary layer adalah U (u = U)
𝑢 𝜋𝑦 𝜋𝛿
𝑦=𝛿 → = sin ( ) = sin ( ) = sin 90 = 1
𝑈 2𝛿 2𝛿
Tidak ada perubahan kecepatan di luar boundary layer
𝑑𝑢 𝜋 𝜋𝑦 𝜋 𝜋𝛿 𝜋
𝑦=𝛿 → = 𝑈 cos ( ) = 𝑈 cos ( ) = cos(90) = 0
𝑑𝑦 2𝛿 2𝛿 2𝛿 2𝛿 2𝛿
𝑑𝑢
Mencari 𝑑𝑦
𝑑𝑢 𝜋 𝜋𝑦 𝜋 𝜋0 𝑈𝜋 𝑈𝜋
𝑦=0 → = 𝑈 cos ( ) = 𝑈 cos ( ) = cos(0) =
𝑑𝑦 2𝛿 2𝛿 2𝛿 2𝛿 2𝛿 2𝛿
48
Mencari θ
∞
𝑢 𝑢
𝜃=∫ (1 − ) 𝑑𝑦
𝑈 𝑈
0
Nilainya 0,
𝛿 ∞
𝑢 𝑢 𝑢 𝑢 karena u = U,
=∫ (1 − ) 𝑑𝑦 + ∫ (1 − ) 𝑑𝑦 maka 1 – 1 = 0
𝑈 𝑈 𝑈 𝑈
0 𝛿
𝛿
𝜋𝑦 𝜋𝑦
= ∫ 𝑠𝑖𝑛 ( ) (1 − 𝑠𝑖𝑛 ( )) 𝑑𝑦
2𝛿 2𝛿
0
𝛿
𝜋𝑦 𝜋𝑦 1 𝑐𝑜𝑠2𝐴
= ∫ [𝑠𝑖𝑛 ( ) − 𝑠𝑖𝑛2 ( )] 𝑑𝑦 𝑠𝑖𝑛2 𝐴 = −
2𝛿 2𝛿 2 2
0
𝛿 𝜋𝑦
𝜋𝑦 1 𝑐𝑜𝑠2 ( 2 𝛿 )
= ∫ [𝑠𝑖𝑛 ( ) − + ] 𝑑𝑦
2𝛿 2 2
0
2𝛿 𝜋𝑦 1 1 𝛿 𝜋𝑦
= (− 𝑐𝑜𝑠 ( ) − 𝑦 + 𝑠𝑖𝑛 ( ))]𝛿0
𝜋 2𝛿 2 2 𝜋𝑦 𝛿
1 2𝛿
= (0 − 𝛿 + 0) − (− − 0 + 0)
2 𝜋
1 2𝛿
=− 𝛿+
2 𝜋
1 2
= (− + ) 𝛿
2 𝜋
49
𝛿 𝛿
𝜇 1 𝜋
∫ 𝛿 𝑑𝛿 = ∫ 𝑑𝑥
0 0 𝜌𝑈 0,137 2
1 2 𝜇
𝛿 = 11,5𝑥
2 𝜌𝑈
𝜇 𝜇 𝟒, 𝟕𝟗
𝜹 = √2 . 11,5 𝑥 = √23 𝑋= 𝑿
𝜌𝑈 𝜌𝑈𝑥 √𝑹𝒆
c. Mencari δ*
Menggunakan persamaan displacement thickness.
∞
𝑢
𝛿 ∗ = ∫ (1 − ) 𝑑𝑦
𝑈
0
∞
𝜋𝑦
= ∫ (1 − 𝑠𝑖𝑛 ( )) 𝑑𝑦
2𝛿
0
2𝛿 𝜋𝑦
=𝑦+ 𝑐𝑜𝑠 ( )]𝛿0
𝜋 2𝛿
2𝛿
= (𝛿 + 0) − (0 + )
𝜋
2𝛿
=𝛿−
𝜋
2
= (1 − ) 𝛿
𝜋
= 0,363 𝛿
4,79
= 0,363 𝑥
√𝑅𝑒
1,74
𝛿∗ = 𝑥
√𝑅𝑒
50
semakin kecil sehingga itu menyebabkan boundary layer yang terbentuk
semakin tipis. Begitu pula sebaliknya, untuk aliran laminar, pelannya aliran
menyebabkan aliran lebih cenderung tertahan oleh gaya gesek dengan
permukaan plat sehingga distribusi kecepatannya pada boundary layer lebih
beragam dibandingkan distribusi kecepatan pada boundary layer turbulen.
𝐹 = ∫ 𝜏𝑤 𝑑𝐴
𝐿
= ∫ 𝜏𝑤 𝑏 𝑑𝑥
0
Persamaan Von Karman
𝐿
𝑑𝜃
= ∫ 𝜌𝑈 2 𝑏 𝑑𝑥
𝑑𝑥
0
= 𝜌𝑈 2 𝑏 𝜃 ]𝐿0
= 𝜌𝑈 2 𝑏 (𝜃𝐿 − 0)
= 𝜌𝑈 2 𝑏 𝜃𝐿
Mencari θL
𝛿𝐿
𝑢 𝑢
𝜃𝐿 = ∫ (1 − ) 𝑑𝑦 Penurunannya ada pada langkah 3
𝑈 𝑈
0
= 0,137 𝛿𝐿
4,79
= 0,137 𝐿
√𝑅𝑒𝐿
0,658𝐿
=
√𝑅𝑒𝐿
Maka F menjadi:
0,658𝐿
𝐹 = 𝜌𝑈 2 𝑏 𝜃𝐿 = 𝜌𝑈 2 𝑏
√𝑅𝑒𝐿
Ditanya:
a. Kecepatan Udara (ω)?
b. µo relative dan µo sebenarnya untuk partikerl de = 40µ?
c. V tangensial udara pada 0,5 rsiklon?
d. µo relative dan µo sebenarnya untuk partikerl de = 40µ pada 0,5 rsiklon?
e. Perbandingan b dan d?
Jawaban:
𝑚
𝑉𝑡𝑎𝑛𝑔𝑒𝑛𝑠𝑖𝑎𝑙 16 𝑟𝑎𝑑
𝑠
a. 𝜔 = = = 53,33
𝑟𝑠𝑖𝑘𝑙𝑜𝑛 0,3 𝑚 𝑠
𝑟𝑎𝑑 2 𝑚
b. 𝛼 = 𝜔2 𝑅𝑠𝑖𝑘𝑙𝑜𝑛 = (53,33 ) (0,3 𝑚) = 853,33 𝑠2
𝑠
′ ′ 2
𝑅 . (𝑅𝑒 ) 2 𝑑3 (𝜌𝑠− 𝜌)𝜌𝑎
=
𝜌𝜇𝑜2 3 𝜇2
2 (40. 10−6 )3 (2196 − 0,836)(0,836)(853,33)
= = 126
3 (0,023. 10−3 )2
𝑅 ′ (𝑅𝑒 ′ )2
log = 2,1
𝜌µ20
Melihat tabel untuk hasil log = 2,1 maka nilai log (Re’) = 0,817.
𝑅𝑒 ′ = 100,817 = 6,56
𝜌𝜇𝑜 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑑
𝑅𝑒 ′ =
𝜇
52
0,836 𝜇𝑜 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 40. 10−6
6,56 =
0,023 . 10−3
𝜇0 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = 4,5 𝑚/𝑠
𝜇𝑜 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 = 𝜇0 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 − 𝑉𝑡𝑎𝑛𝑔𝑒𝑛𝑠𝑖𝑎𝑙 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
= 4,5 − 16
𝑚
= −11,5 (berlawanan arah)
𝑠
𝑉𝑡𝑎𝑛𝑔1 2 8 2 𝑚
d. 𝑎 𝑑𝑖 𝑅 = 𝑎 𝑑𝑖 0,5𝑅 = 𝜔2 𝑅 = ( ) 𝑅 = (0,15) 0,15 = 426,67 𝑠2
𝑅
Melihat tabel untuk hasil log 1,8 maka nilai log (Re’) = 0,577.
𝑅𝑒 ′ = 100,577 = 3,78
′
𝜌𝜇0 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 40 . 10−6
𝑅𝑒 =
0,023 . 10−3
𝜌𝜇0 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 40 . 10−6
3,78 =
0,023 . 10−3
𝜇0 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = 2,6 𝑚/𝑠
𝜇𝑜 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 = 𝜇0 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 − 𝑉𝑡𝑎𝑛𝑔𝑒𝑛𝑠𝑖𝑎𝑙 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
= 2,6 − 8
𝑚
= −5,4 (berlawanan arah)
𝑠
53
e. Jawaban b (R), µo relative = 4,5 m/s; µo sebenarnya = -11,5 m/s
Jawaban d (R), µo relative = 2,6 m/s; µo sebenarnya = -5,4 m/s
Hal ini berarti saat partikel dari lintasan yang berjarak 0,5R mengalami
perlambatan dibandingkan saat di R.
54
SOAL UAS TERMODINAMIKA 2010
8. An equimolar mixture of propane (1) and n-butane (2) present as a compressed liquid
mixture is pumped into a flash tank where the mixture is in equilibrium at 30OC.
Determine the equilibrium pressure range that the mixture in the flash tank is present
as a mixture of saturated liquid and saturated vapor. Assume that the mixture behaves
ideally.
9. Suatu campuran biner yang berada pada fasa cair terkompresi dialirkan ke dalam tangki
penyimpanan yang berada pada suhu 50OC dan tekanan 25 kPa. Kelompok
perancangan yang akan menentukan spesifikasi tangki penyimpanan tersebut telah
meminta bantuan anda untuk mengestimasi apakah campuran tersebut setelah masuk
ke dalam tangki akan berupa campuran uap jenuh dan cairan jenuh, seluruhnya cair
atau seluruhnya uap. Kalau berupa campuran uap dan cairan anda juga diminta
menentukan fraksi masing-masing fasa. Komponen campuran adalah kloroform (1)
dan 1,4-dioksan (2) dengan komposisi ekimolar (z1=z2=0,5). Tekanan uap jenuh dapat
diperkirakan dari gambar 11.9 (S&vN ed.4) atau gambar 11.8 (S,vN&A ed.5). Data
kesetimbangan fasa cair-uap campuran kloroform (1) dan 1,4-dioksan (2) bersifat tak
ideal dapat dikorelasikan dengan persamaan Margules sebagai berikut:
55
JAWABAN UAS TERMODINAMIKA 2010
1. Diketahui :
Ekimolar → x1 = x2 = 0.5
Ditanya :
Range Pressure agar berupa campuran liquid dan vapor.
Jawab :
Berikut ini adalah algoritma yang telah disusun sedemikian rupa untuk menyelesaikan
permasalahan ini.
c. Menentukan keadaan akhir dari campuran yang keluar dari campuran dengan
menghitung nilai dew point dan buble point dari campuran.
1
𝑃𝑏𝑢𝑏𝑏𝑙𝑒 = ∑ 𝑥𝑖𝑃𝑠𝑎𝑡 ...(1) dan 𝑃𝑑𝑒𝑤 = ∑ 𝑦𝑖 ...(2)
𝑖
𝑃𝑠𝑎𝑡
𝑖
e. Mendapatkan nilai 𝑃𝑏𝑢𝑏𝑏𝑙𝑒 dan 𝑃𝑑𝑒𝑤 dengan menggunakan persamaan (1) dan
(2) dengan x1 = x2 = 0.5 (ekimolar).
56
f. Menentukan range P sistem kondenser dengan membandingkan 𝑃𝑏𝑢𝑏𝑏𝑙𝑒 dan
𝑃𝑑𝑒𝑤 dengan ketentuan :
1) Bila 𝑃𝑏𝑢𝑏𝑏𝑙𝑒 < P sistem kondenser <𝑃𝑑𝑒𝑤 → campuran akhir berupa cair-
uap
Oleh karena itu, maka range suhu untuk mendapatkan keadaan akhir sistem cair-uap
dapat dicari dengan menentukan P dew dan P bubble.
2. Dalam buku Smith dan Van Ness terdapat tabel sebelum gambar. Dapat dilihat pada
tekanan 75kPa maka x1 = ±0.3615 dan y1 = ±0.6184. Sehingga campuran berupa cairan
dengan fraksi 36.15% dan uap dengan fraksi 61.84%.
57
SOAL UAS TERMODINAMIKA 2012
2. You have been charged with the construction of a new power plant to supply 100MW
of baseload power. The Ecoawe river is really not much more than a stream, and during
times of dry weather, its flow can decline to as low as 50,000 lbs/sec. However, it’s the
only source of cooling available for your power plant, so a site on the river has been
selected and approved by the town council. Your job is to construct a vapor power
cycle. The best turbine available has a shaft power of 100 MW, a maximum inlet
temperature of 1000o F and maximum inlet pressure of 1200 psi.
The Ecoawe is fed by mountain runoff, so it never rise above 59 o F, which makes it an
ideal habitat for the rare back-flipping trout. A downstream temperature rise of more
than 4.0 o F (i.e. a temperature over 63 o F) will endanger this trout, and the citizens of
Ecoawe will be swift to demand your head on a platter. The water at the turbine outlet
must be at least 80% vapor to avoid turbine damage.
Set up a simple vapor cycle that uses a heat-exchanger as its condenser. Model the river
using a source and a sink and use a splitter and direct half of the river’s flow rate as
58
cooling water to the heat-exchanger. Estimate the highest cycle efficiency you can
achieve given the above constraints. (Nilai 40)
3. Elpiji adalah nama dagang yang digunakan oleh PERTAMINA untuk Liquified
Petroleum Gases (LPG). Diketahui komposisi cairan yang berada pada kesetimbangan
dengan uap cair Elpiji di dalam tabung adalah 30 %-mol C3H8 dan 70 %-mol n-C4H10
pada suhu 25oC. Pada kondisi ini, tentukanlah tekanan gas Elpiji di dalam tabung daam
kPa. Sistem propana (1)/n-butana (2) mengikuti hukum Raoult. Tekanan uap jenuh
masing-masing komponen diberikan oleh persamaan Antoine sebagai berikut: (Nilai
15)
0,05223𝑎
Log10 psat = b – , dengan satuan p dalam mmHg dan t dalam oC
(𝑡+273.1
Fluida a b
Propana 19037 7.217
n-Butana 23450 7.395
4. Diantara campuran biner N2 + CH4 dan CO2 + C2H6, mana yang kesetimbangan fasa
cair-uapnya yang lebih sesuai dengan hukum Raoult (lihat diagram fasa berikut)?
Jelaskanlah mengapa demikian. (Nilai 10)
59
JAWABAN UAS TERMODINAMIKA 2012
1. Diketahui :
Asumsi :
g. Gas ideal (R=8,314 J/mol.K)
h. Cp = (7/2)R = 29,099 J/mol.K
i. Cv = (5/2)R = 20,7855 J/mol.K
Tidak ada tabelnya, coba dicari dulu untuk tahu nilai hitungannya untuk konversi dan
suhu.
Asumsi T1 = T2 (proses isothermal)
Neraca massa:
𝑚𝑖𝑛 − 𝑚𝑜𝑢𝑡 + 𝑚𝑔𝑒𝑛 = 𝑚𝑎𝑐𝑐
Neraca energi:
𝑚𝑎𝑐𝑐 (𝐸𝑘 + 𝐸𝑝 + ℎ) = 𝑚𝑖𝑛 (𝐸𝑘 + 𝐸𝑝 + ℎ) − 𝑚𝑜𝑢𝑡 (𝐸𝑘 + 𝐸𝑝 + ℎ) + 𝑄 − 𝑊
Ek dan Ep = 0 sehingga:
𝑚2 𝑢2 − 𝑚1 𝑢1 = 𝑚𝑖𝑛 ℎ𝑖𝑛 − 𝑚𝑜𝑢𝑡 ℎ𝑜𝑢𝑡 + 𝑄 − 𝑊
𝑚2 𝑢2 − 𝑚1 𝑢1 = 𝑚𝑖𝑛 ℎ𝑖𝑛 + 𝑄
Maka nilai h(in) bisa dicari dengan asumsi isotermal, u1 = u2
Silahkan diselesaikan sendiri
2. Kerjakan sendiri ya
60
3. Algoritma Penyelesaian
𝜔 C3H8 = 0,152
𝜔n-C4H10 = 0,2
Setelah menggunakan program didapat hasil sebagai berikut :
61
Sesuai hasil yang didapat pada program maka Psat sebesar 4,32 bar atau 432
kPa. Sehingga tekanan gas elpiji didalam tabung adalah sebesar 432 kPa.
62
Didapat Psat propane sebesar 9,366 bar
Untuk n-C4H10 :
yi pi = xi Psati
yi
P sat i = P
xi
Untuk C3H8
Nilai y1 didapat dari program pertama sebesar 0,588
63
0.588
P sat i = 432
0.3
𝐏 𝐬𝐚𝐭 𝐢 = 𝟖𝟒𝟔, 𝟕𝟐kPa
Untuk n-C4H10
Nilai y2 adalah 1 – y1 yaitu 0,412
0.412
P sat i = 432
0.7
𝐏 𝐬𝐚𝐭 𝐢 = 𝟐𝟓𝟒, 𝟐𝟔kPa
4. Kesetimbangan fasa cair uap yang lebih sesuai jelas terjadi pada campuran biner N 2
dan CH4 karena pada CO2 dan C2H6 terjadi keadaan azeotrop, yaitu campuran dari 2
atau lebih komponen yang saling terikat sangat kuat dan sulit untuk dipisahkan dengan
distilasi biasa (lihat lagi penjelasannya di dalam Van Ness).
64
SOAL UAS TERMODIMAIKA 2013
1. Sebuah proses baru untuk pembuatan asetilena telah diusulkan. Proses ini melibatkan
hidrogenasi etana pada katalis yang tepat. Etana murni akan diumpankan ke reaktor
dan campuran asetilena, hidrogen, dan etana yang tidak bereaksi akan ditarik. Reaksi
yang terjadi:
C2H6 → C2H2 + 2H2
Data panas pembentukan etana dan asetilena tersedia pada tabel berikut. Data entropi
mutlak hidrokarbon pada 298oK juga tersedia.
Keadaan standar bahan-bahan yang diambil sebagai komponen murni pada 298 K dan
tekanan 101,3 kPa.
a. Jika etana murni disediakan pada 827oC dan tekanan 101,3 kPa ke reaktor
tersebut dan kesetimbangan reaksi diperoleh. Tentukanlah komposisi produk.
Reaktor dapat diasumsikan beroperasi isotermal pada tekanan total 101,3 kPa.
Abaikan setiap reaksi lainnya yang mungkin terjadi.
b. Apakah konstanta kesetimbangan untuk reaksi pada 25oC dan 101,3 kPa lebih
besar dari, sama dengan, atau kurang dari konstanta kesetimbangan yang
dihitung pada keadaan setimbang dalam bagian (a)? Jelaskan alasan Anda.
c. Berapakah entropi mutlak gas hidrogen pada 25oC dan tekanan 101,3 kPa?
Gunakan hanya data di atas dalam mengevaluasi harga ini.
65
d. Apakah reaksi katalisis ini lebih baik dilakukan pada tekanan di bawah 101,3
kPa?
e. Apakah reaksi katalisis ini lebih baik dilakukan pada suhu di atas 827oC?
f. Berdasarkan analisis termodinamika diketahui bahwa harga tetapan
kesetimbangan reaksi naik atau turun dengan perubahan suhu. Apakah Anda
akan mempergunakan informasi dalam mengoperasikan reaktor?. Jika ya, apa
yang menjadi pembatas rentang suhu operasi reaktor?
66
JAWABAN UAS TERMODINAMIKA 2013
Asisten Dosen :-
Jurusan, Angkatan :-
a. Diketahui :
To = 298 K
To operasi = 827oC = 1100 K
P operasi = 101,3 kPa
Jawab :
Untuk menyelesaikan soal ini, dibagi menjadi beberapa langkah agar lebih
mudah, terarah, dan sistematis.
𝑣 = ∑ 𝑣𝑖
𝑛𝑜 = ∑ 𝑛𝑖𝑜
67
Sistem pada soal:
𝑣𝐶2 𝐻6 = −1
𝑣𝐶2 𝐻2 = 1
𝑣𝐻2 = 2
𝑣 = −1 + 1 + 2 = 2
𝑛𝑜 = 1
Terdapat masukan (umpan) 1 mol ke dalam reaktor sehingga untuk masing-
masing spesies didapatkan:
1−𝜀
𝑦𝐶2 𝐻6 =
1 + 2𝜀
𝜀
𝑦𝐶2 𝐻2 =
1 + 2𝜀
2𝜀
𝑦𝐻2 =
1 + 2𝜀
68
1,103 311,623 1 1
𝑙𝑛 = ( − )
𝐾2 8,314 298 1100
1,103
𝑙𝑛 = 0,0917
𝐾2
𝐾2 = 1,069
4𝜀 3
1,069 =
−4𝜀 3 + 4𝜀 3 − 𝜀 + 1
1,069(−4𝜀 3 + 4𝜀 3 − 𝜀 + 1) = 4𝜀 3
−4,276𝜀 3 + 4,276𝜀 3 − 1,069𝜀 + 1,069 = 4𝜀 3
8,276𝜀 3 − 4,276𝜀 3 + 1,069𝜀 − 1,069 = 0
𝜀 = 0,634
Sehingga didapatkan:
1−𝜀 1 − 0,634
𝑦𝐶2 𝐻6 = = = 0,161
1 + 2𝜀 1 + 2(0,634)
𝜀 0,634
𝑦𝐶2 𝐻2 = = = 0,280
1 + 2𝜀 1 + 2(0,634)
2𝜀 2(0,634)
𝑦𝐻2 = = = 0,559
1 + 2𝜀 1 + 2(0,634)
69
1,103
𝑙𝑛 = 0,0917
𝐾2
𝐾2 = 1,069
Kesimpulan:
Nilai konstanta kesetimbangan reaksi pada suhu 827oC (1100 K) = 1,069 jauh
lebih besar dibandingkan dengan nilai konstanta kesetimbangan reaksi pada
suhu 25oC (298 K) = 1,103. Konstanta kesetimbangan untuk reaksi pada 25oC
dan 101,3 kPa lebih kecil dari konstanta kesetimbangan yang dihitung pada
keadaan setimbang dalam bagian (a). Hal tersebut sesuai dengan teori yang
berlaku, jika reaksi yang terjadi adalah reaksi endoterm, maka tetapan
kesetimbangan akan menjadi lebih besar apabila temperature dinaikkan.
c. Untuk menghitung nilai entropi mutlak dari gas hidrogen pada 25°C dan
tekanan 101,3 kPa dapat memanfaatkan rumus yang menghubungkan
perubahan energi bebas Gibbs terhadap temperatur dan perubahan entalpi dan
entropi dalam suatu reaksi, yaitu:
∆𝐺 = ∆𝐻 − 𝑇. ∆𝑆
∆𝐻 − ∆𝐺
∆𝑆 =
𝑇
311,623 − 242,248
∆𝑆 = = 0,233 𝑘𝐽/𝑚𝑜𝑙 . 𝐾
298
70
bereaksi dengan menambah tekanan dengan cara menambah jumlah molekul.
Reaksi akan bergeser ke jumlah yang koefisiennya lebih besar. Berdasarkan
teori di atas, maka dapat disimpulkan jika dampak penambahan tekanan dapat
ditinjau dari nilai bilangan stoikiometri reaksi tersebut. Berdasarkan
perhitungan yang telah dilakukan, total bilangan stoikiometri reaksi tersebut
bernilai positif. Sehingga apabila tekanan reaksi di bawah 101,3 kPa
(pengurangan tekanan), maka akan menyebabkan reaksi bergeser ke arah kiri,
sesuai dengan teori. Akibatnya, komposisi dari reaktan pada kesetimbangan
jauh lebih besar dibandingkan komposisi produknya. Dengan demikian,
perlakuan ini tidak baik untuk dilakukan.
71
1) Temperatur maksimum
Temperatur maksimum dapat dicapai pada Tmax tertentu. Di mana Tmax
tersebut dapat menyebabkan ∆H0 sistem bernilai positif dan
memberikan harga Ԑ mendekati satu. Sedangkan, temperatur minimum
adalah temperatur pada Tmin tertentu. Di mana Tmin tersebut
menyebabkan ∆H0 sistem bernilai negatif dan memberikan harga Ԑ
mendekati nol.
72
SOAL UAS TERMODIMAIKA 2014
1. Sebuah proses baru dari industri asetilena telah diusulkan. Proses akan melibatkan
dehidrogenasi etena pada katalis yang cocok cocok (sampai saat ini belum ditemukan).
Etana murni akan diumpankan ke reaktor dan menghasilkan campuran asetilena,
hidrogen, dan etana yang tidak bereaksi. Reactor akan beroperasi pada tekanan total
101,3 Kpa dan pada beberapa suhu yang belum ditentukan. Reaksi yang terjadi dalam
reactor diasumsikan:
C2H6 → C2H2 + 2H2
a. Jika suplai etana murni terjadi pada suhu 827ºC dan tekanan reaktor 101,3 Kpa
dan jika kesetimbangan tercapai untuk reaksi di atas, tentukanlah komposisi
effluent. Reactor diasumsikan beroperasi secara isothermal pada tekanan 101,3
Kpa. Abaikan reaksi samping yang mungkin terjadi.
b. Jika reaksi samping C2H6 → C2H2 + 2H2 dipertimbangkan, maka susunlah table
mol kesetimbangan yang menunjukkan jumlah mol berbagai spesi yang ada
dalam keadaan setimbang?
c. Bagaimana anda menentukan komposisi effluent pada keadaan setimbang jika
diminta penyelesaiannya menggunakan fugacity coefficient chart?
d. Bagaimana pengaruh suhu terhadap konversi reaktan jika kesetimbangan reaksi
73
tercapai?
e. Bagaimana pengaruh tekanan terhadap konversi reaktan jika kesetimbangan
reaksi tercapai?
f. Berdasarkan analisis termodinamika diketahui bahwa harga tetapan
kesetimbangan reaksi naik atau turun dengan perubahan suhu. Apakah Anda
akan mempergunakan informasi dalam mengoperasikan reaktor? Jika ya, apa
yang menjadi pembatas rentang suhu operasi reaktor?
74
JAWABAN UAS TERMODINAMIKA 2014
Asisten Dosen :-
Jurusan, Angkatan :-
1. Dilihat dari model soal UAS termodinamika tahun 2014, soalnya mirip dengan UAS
termodinamika tahun 2013. Jadi, pembahasannya bisa dilihat juga dari pembahasan
soal UAS termodinamika tahun 2013.
2. Kerjakan sendiri ya
75
SOAL LATIHAN UAS TERMODINAMIKA 2016
Hari, Tanggal : -
Waktu :-
Sifat Ujian :-
Dosen : Ir. Praswasti PDK Wulan M.T.
Soal ini dibuat langsung oleh Ir. Praswasti PDK Wulan M.T. dan Nurania Saubryani.
1. Aliran dari sumur gas merupakan campuran dengan 50-mol-% methane, 10-mol-%
ethane, 20-mol-% propane, and 20-mol-% n-butane. Aliran ini menjadi umpan dalam
kondensor parsial pada tekanan 17.24 bar, di mana temperatur berada pada 300.15° K
(27°C). Hitunglah fraksi molar dari gas yang terkondensasi dan komposisi dari liquid
dan vapor yang meninggalkan kondensor!
2. Sistem biner dengan senyawa 1 dan 2 terdiri dari fasa uap dan cair pada kesetimbangan
dengan temperatur T, dengan:
ln γ1 = 1.8 x22
P1sat = 1.24 bar
ln γ2 = 1.8 x12
P2sat = 0.89 bar
Tentukanlah:
a. Tentukanlah range dari nilai zi agar sistem 2 fasa tercapai dengan fraksi cair x1
= 0.65?
b. Berapa nilai tekanan (P) dan fraksi uap yi?
𝐺𝐸
c. Tentukanlah nilai dari 𝑅𝑇 !
3. Air pada kondisi 300°C dan memiliki tekanan sampai 10.000 kPa, berada pada kondisi
kesetimbangan cair-uap dari air murni. Tentukanlah:
a. Nilai koefisien fugasitas?
b. Nilai fugasitas Φ?
Gunakanlah EOS - Vaan Der Wals untuk mendapatkan nilai fugasitas pada tekanan
8000 kPa.
76
JAWABAN LATIHAN UAS TERMODINAMIKA 2016
1. Diketahui:
50% methane Z1
10% ethane Z2
20% propane Z3
20& n-butane Z4
T = 300,15 K (27°C) = 80,6°F
P = 17,24 bar = 250 psia
Ditanya:
Xi
Yi
L
V
Jawab:
1) Mencari nilai K dari grafik 10.14 (k-value for systems of light hydrocarbons),
di mana pada P = 250 psia dan T = 80°F.
K1 (methane) = 10
K2 (ethane) = 2,1
K3 (propane) = 0,68
K4 (n-butane) =0,21
77
P3sat = 0,68 . 250 = 170 psia
P4sat = 0,21 . 250 = 52,5 psia
8) Mencari nilai L.
L +V = 1
L = 1 – 0,85 = 0,15
Rumus: 𝑌𝑖 = 𝑋𝑖 . 𝐾𝑖
Y1 = 0,058 . 10 = 0,58
Y2 = 0,052 . 2,1 = 0,109
Y3 = 0,275 . 0,68 = 0,187
Y4 = 0,609 . 0,21 = 0,128
2. Diketahui:
ln γ1 = 1.8 x22
P1sat = 1.24 bar
ln γ2 = 1.8 x12
P2sat = 0.89 bar
Ditanya:
a. Zi, jika Xi = 0,65
b. P dan Yi
c. P dan komposisi saat azerotrop
𝐺𝐸
d. Nilai dari 𝑅𝑇
79
Jawab:
a. Mencari range Zi
X1 = 0,65
X2 = 1 – 0,65 = 0,35
𝑍𝑖
𝑋𝑖 =
1 + 𝑉(𝐾𝑖 − 1)
𝑋𝑖 + 𝑋𝑖 𝑉 (𝐾𝑖 − 1) = 𝑍𝑖
𝑋𝑖 + 𝑋𝑖 𝑉 𝐾𝑖 − 𝑋𝑖𝑉 = 𝑍𝑖
𝑋𝑖 𝑉 𝐾𝑖 − 𝑋𝑖 𝑉 = 𝑍𝑖 − 𝑋𝑖
𝑉(𝑋𝑖 𝐾𝑖 − 𝑋𝑖) = 𝑍𝑖 − 𝑋𝑖, 𝑑𝑖 𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑋𝑖 𝐾𝑖 = 𝑌𝑖
𝑍𝑖−𝑋𝑖
Jadi, 𝑉 = 𝑌𝑖−𝑋𝑖 range untuk V = 0 ≤ V ≤ 1.
Agar sistem dua fase bisa terjadi, maka nilai Z dicari untuk kondisi V = 1 dan
V = 0 (kondisi pada hanya ada satu fase).
Saat V = 1
𝑍𝑖 − 𝑋𝑖
𝑉=
𝑌𝑖 − 𝑋𝑖
𝑍𝑖 − 0,65
1=
0,6 − 0,65
𝑍𝑖 = 0,6
Saat V = 0
𝑍𝑖 − 𝑋𝑖
𝑉=
𝑌𝑖 − 𝑋𝑖
𝑍𝑖 − 0,65
0=
0,6 − 0,65
𝑍𝑖 = 0,65
Maka, range Z = 0,6 < Z < 0,65 agar 0 < V < 1.
80
P = X1γ1P1sat + X2γ2P2sat
= 0,65 . 1,25 . 1,24 + 0,35 . 2,14 . 0,89
= 1,67 bar
𝑌𝑖 𝑃 = 𝑋𝑖 𝛾𝑖 𝑃𝑖 𝑠𝑎𝑡
𝑋1 𝛾1 𝑃1𝑠𝑎𝑡 0,65 . 1,25 . 1,24
𝑌1 = = = 0,60
𝑃 1,67
𝑋2 𝛾2 𝑃2𝑠𝑎𝑡 0,35 . 2,14 . 0,89
𝑌2 = = = 0,40
𝑃 1,67
X1 = 0,592
𝐺𝐸
d. Nilai dari 𝑅𝑇
Mencari:
𝑙𝑛𝑌1 = 𝑋22 [𝐴12 + 2(𝐴21 − 𝐴12 )𝑋1 ]
𝑙𝑛𝑌2 = 𝑋12 [𝐴21 + 2(𝐴12 − 𝐴21 )𝑋2 ]
Kemudian mendapat nilai A21 dan A12.
Express in:
𝐺𝐸
= (𝐴21 𝑋1 + 𝐴12 𝑋2 )𝑋1 𝑋2
𝑅𝑇
𝐺𝐸
Kemudian mencari nilai 𝑅𝑇 .
3. Kerjakan sendiri.
81
SOAL UAS PERPINDAHAN KALOR
Hari, Tanggal : -
Waktu :-
Sifat Ujian :-
Dosen :-
1. Suatu unit pendingin menggunakan Heat Exchanger (HE) yang sederhana. Pada unit
ini panas berpindah dari aliran panas ke aliran dingin melalui dinding pipa. Sayangnya
unit pendingin ini tidak lagi mendinginkan aliran cairan panas sampai suhu yang
diinginkan agar dapat diproses di tahap berikutnya.
a. Menurut anda, apa sesungguhnya yang salah dari sistem yang ada?
b. Jika anda diberikan instruksi untuk merancang dan memasang unit pendingin
baru yang lebih besar sebagai salah satu alternatif penyelesaian masalah,
bagaimana tanggapan anda?
c. Langkah apa yang anda ambil sebagai seorang engineer desain proses, untuk
menyelesaikan masalah di atas?
d. Bagaimana anda mengetahui suatu unit pendingin masih beroperasi atau tidak?
2. Sebanyak 32.000 lb/hr minyak ringan pada suhu 3400F digunakan untuk memanaskan
nafta dari suhu 2000F - 2300F, sehingga suhunya menjadi 2400F. Diketahui Uo = 69,3
Btu/jamft2 0F, diameter pipa = 0,75 in (BWG 16), panjang pipa 18 ft. Letak pipa square
pitch dengan ID shell = 15,25 in, PT = 1 in, dan jarak antar baffle 3,5 in. Aliran pipa 4
pass dalam shell 2 pass.
82
Sifat-sifat fluida diasumsikan konstan sebagai berikut:
k,
Zat Cair μ, c.p. Cp, Btu/lb.0F
Btu/jam.ft.0F
Minyak
0,073 1,50 0,58
Ringan
Nafta 0,079 0,54 0,56
3. Suatu reaktor pengolah limbah berbentuk bola awalnya disimpan di dalam tanah, k
tanah 1,42 BTU/j.ft.0F. Suhu permukaan luar reaktor 900 0F dan suhu udara luar 800F.
Diameter luar reaktor 8 ft sedangkan jarak antara sumbu bola dan permukaan tanah 10
ft.
a. Menurut anda, alasan apakah yang mendasari penyimpanan reaktor di dalam
tanah?
b. Bila reaktor di atas kemudian tidak dipendam lagi di dalam tanah melainkan
diletakkan di udara terbuka (suhu tetap 800F) tanpa diisolasi, hitunglah panas
yang hilang seara konveksi bebas.
4. Dua plat memiliki temperatur 12000F dan 8000F dengan emisivitas masing-masing 0,8
dan 0,6.
a. Hitunglah dan jelaskan besarnya rugi kalor yang terjadi antara kedua plat
tersebut.
b. Dapatkah anda menjelaskan mekanisme fisis dari perpindahan kalor yang
terjadi pada dua plat tersebut dan beberapa faktor yang mempengaruhi proses
perpindahan kalornya?
c. Bagaimana pengaruh dari sifat bahan dan susunan geometri benda terhadap
perpindahan kalor di atas?
83
JAWABAN UAS PERPINDAHAN KALOR
Asisten Dosen :-
Jurusan, Angkatan :-
1. Suatu unit HE
a. Pada kasus tersebut, terjadi penurunan efektivitas HE. Jika diasumsikan aliran
fluida panas dan fluida dingin steady, maka faktor utama yang memungkinkan
terjadinya penurunan efektivitas HE ini adalah adanya Fouling Factor.
Fouling Factor ini menyebabkan aliran kalor dari fluida panas ke fluida dingin
terhambat (lebih lambat) sehingga suhu aliran keluaran cairan hangat tidak lagi
dapat mencapai suhu keluaran yang diinginkan.
b. Oleh karena masalah yang terjadi adalah penurunan efektivitas kinerja HE,
maka saya kurang sepakat dengan instruki penggantian unit HE dengan yang
84
lebih besar karena bukan merupakan solusi yang efektif, efisien, dan ekonomis.
d. Suatu unit HE dapat dikatakan masih memiliki kinerja yang baik jika memenuhi
karakteristik sebagai berikut:
1) Fouling Factor (Fk) kecil
2) Efektivitas (e) besar
3) NTU besar
2.
a. Diketahui:
Fluida panas (minyak Fluida dingin (nafta)
ringan) Tube Shell
Laju alir massa mh = 32000 lb/hr
Suhu masukan Th1 = 3400°F Tc1 = 2000°F
Suhu keluaran Th2 = 2400°F Tc2 = 2300°F
OD 0.75 inch
ID 0.62 inch * 15.25 inch
PT 1 inch
Pass 4 2
L 18 ft
B 3.5 inch
UD 69.3 Btu/hr.ft2.0F
85
* Tabel 10 hal.843 buku Kern
Basis: 1 jam
Asumsi: Aliran counter current
𝑞 = 𝑚ℎ . 𝑐ℎ . ∆𝑇ℎ
= 𝑚𝑐 . 𝑐𝑐 . ∆𝑇𝑐
𝑙𝑏 𝐵𝑡𝑢
= 32000 . 0,58 . ℉. 100℉
ℎ𝑟 𝑙𝑏
= 1856 𝑘𝐵𝑡𝑢
𝐿𝑀𝑇𝐷 = ∆𝑇𝑚
(𝑇ℎ1 − 𝑇𝑐2) − (𝑇ℎ2 − 𝑇𝑐1)
=
𝑇ℎ1 − 𝑇𝑐2
𝑙𝑛 [ ]
𝑇ℎ2 − 𝑇𝑐1
(340 − 230) − (240 − 200)
=
340 − 230
𝑙𝑛 [240 − 200]
= 69,2℉
𝐴 387.025 𝑓𝑡 2 12 𝑖𝑛𝑐ℎ
𝑁𝑇 = = . = 132,534 𝑡𝑢𝑏𝑒 → 133 𝑡𝑢𝑏𝑒
𝜋𝐷𝐿 𝜋. (0,62 𝑖𝑛𝑐ℎ). 18 𝑓𝑡 𝑓𝑡
86
b. Pada HE, baffle befungsi untuk menahan strell dari guncangan akibat turbulensi
aliran fluida. Dengan adanya buffle, jarak antarshell dapat dipertahankan dan
shell tidak mudah rusak akibat kekuatan aliran fluida pada tube. Peningkatan
nilai jumlah lintasan / pass akan memunculkan suatu variabel koreksi (F)
sehingga nilai LMTD akan mengalami penurunan. Nilai F didapatkan melalui
parameter P dan R (gambar 10-9 buku Holman).
3.
a. Diketahui bahwa k tanah= 1.42 Btu/hr.ft. 0F dan k udara=0.0223 Btu/hr.ft. 0F.
Oleh karena itu, menurut saya reaktor tersebut dipendam di dalam tanah untuk
mempercepat proses perpindahan kalor secara konduksi. Hal ini bertujuan
untuk mempercepat pelepasan kalor dari permukaan reaktor agar suhu reaktor
turun dan reaksi berlangsung pada suhu yang tidak terlalu tinggi sehingga
mengurangi resiko ledakan reaktor dan bahaya lainnya.
b. Diketahui:
Tw = 9000F = 755.22 K
T∞ = 800F = 299.67 K
D = 8 ft
87
k = 0,04215 W/m0C
P1 = 0,68
𝑔. 𝛽. ∆𝑇. 𝛿 3
𝐺𝑟𝑃𝑟 = 𝑃
𝑣2
0,001896 𝑚
9,8 𝑚/𝑠 2 . ( ) . (775,22 𝐾 − 299,67 𝐾)(8 𝑓𝑡
𝐾 3,3 𝑓𝑡
= 2
(0,68)
10−6 𝑚3
(41,435 × 𝑠 )
= 4,776 × 1010
4. Diketahui:
T1 = 1200°F = 922 K
T2 = 8000°F = 700 K
є1 = 0.8
є2 = 0.6
σ = 5.669 x 10-8 W/m2.K4 ( yang paling sering digunakan untuk soal plat)
88
Karena luasan plat tidak diketahui secara pasti dan dianggap tak berhingga,
maka rugi kalor yang terjadi dinyatakan untuk tiap satuan luas.
𝑞 𝜎(𝑇14 − 𝑇24 )
=
𝐴 1 1
(∈ 1 + ∈ 2 − 1)
𝑊
5,668 × 10−8 2 4 [(922 𝐾)4 − (700𝐾)4 ]
= 𝑚 𝐾
1 1
0,8 0,6 − 1
+
= 14,27 𝑘𝑊/𝑚2
b. Kalor yang dimiliki oleh plat 1 akan terpancar dari seluruh permukaannya dan
terjadi perpindahan kalor secara radiasi menuju permukaan plat 2. Oleh karena
luasan plat yang saling berhadapan (plat l dan plat 2) dianggap tak berhingga,
maka diasumsikan seluruh kalor yang dilepaskan oleh permukaan plat 1 akan
mencapai permukaan plat 2 (F12 = 1). Mekanisme yang sama juga terjadi pada
perpindahan kalor dari plat 2 ke plat 1 (F21 = 1). Peristiwa perpindahan kalor
secara radiasi ini sangat dipengaruhi oleh beberapa fakfor, antara lain:
Jenis bahan (sifat, warna, struktur, dan permukaan bahan)
mempengaruhi nilai emisivitas.
Temperatur bahan.
Luas dan bentuk bahan.
Faktor bentuk antarbahan (susunan geometri).
c. Sifat bahan akan mempengaruhi banyaknya (%) kalor yang dapat diradiasikan
(emisivitas) oleh bahan tersebut. Sementara susunan geometri akan
mempengaruhi cepatnya dan banyaknya jumlah kalor radiasi yang dapat
diterima atau sampai ke permukaan bahan lainnya.
89
90
SOAL UAS PERPINDAHAN KALOR 2012
Hari, Tanggal : -
Waktu :-
Sifat Ujian :-
Dosen :-
1. Larutan garam dapur (NaCl) dipanaskan dengan cara mengalirkannya di dalam sebuah
pipa yang suhunya dijaga tetap 150°F. Diameter pipa 1 in dengan panjang 12 ft. Larutan
garam masuk pipa dengan kecepatan 5 ft/detik pada suhu 50°F. Sifat-sifat fisis larutan
garam dapat dianggap konstan terhadap suhu:
Ρ=62,4 lb/ft ; μ=4,0 lb/ft ; CP = 0,98 BTU/lb.°F ; k=0,15 BTU/jam.°F
2. Dari suatu percobaan HE dengan menggunakan steam dan air sebagai fluida, diperoleh
data grafik sebagai berikut: (Nilai 30%)
91
Dari gambar tersebut, dapatkan anda menentukan:
a. Pola aliran apakah yang digunakan pada HE?
b. Profil apa yang ditunjukkan oleh [A] dan [B]?
c. Bagaimana pengaruh perubahan laju air yang digunakan terhadap profil [A] dan
[B] tersebut? (Asumsi: Laju steam yang digunakan konstan)
3. Gas hasil pembakaran terdiri atas 10,3% H2O, 11,4% CO2 dan sisanya inert (% mol).
Tekanan total = 1 atm. Gas tersebut mengalir melalui pipa yang berdiameter 6 in dan
mengalami perpindahan kalor radiasi dengan udara luar. Suhu gas masuk 2000°F dan
suhu permukaan ujung pipa 800°F. Suhu gas keluar 1000°F dan suhu permukaan ujung
pipa (lainnya) 600°F. (Nilai 35%)
a. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi besarnya perpindahan kalor
radiasi dari campuran gas tersebut?
b. Jika diketahui emisivitas campuran gas = 0,11; absorptivitas = 0,92; dan
diasumsikan (m.CP) gas dianggap tetap sebesar 90 BTU/J.°F. Hitunglah
panjang pipa yang dibutuhkan agar perpindahan kalor terjadi sesuai yang
diinginkan.
92
JAWABAN UAS PERPINDAHAN KALOR 2012
Asisten Dosen :-
Jurusan, Angkatan :-
1. Konveksi
Larutan NaCl
V = 5 ft/s
To = 50°F
Ρ = 62,4 lb/ft3
𝜇 = 4,0 lb/ft.jam
CP = 0,9 Btu/lb.°F
k = 0,15 Btu/jam.°F
Persamaan yang digunakan:
ℎ𝐷 𝜌𝑣𝐷 0,8 𝐶𝑝𝜇 0,4
= 0,023 ( ) ( )
𝑘 𝜇 𝑘
93
Cari nilai konstanta perpindahan panas konveksinya terlebih dahulu.
ℎ𝐷 𝜌𝑣𝐷 0,8 𝐶𝑝 𝜇 0,4
= 0,023 ( ) ( )
𝑘 𝜇 𝑘
1 𝑙𝑏 𝑓𝑡 1
0,8
𝐵𝑡𝑢 4 𝑙𝑏 0,4
ℎ. 2 𝑓𝑡 62,4 3 . 5 𝑠 . 2 𝑓𝑡 0,9 . 3600 .
ft lb. ℉ 𝑓𝑡. 𝑠
= 0,023 [ ] [ ]
𝐵𝑡𝑢 1 𝑗𝑎𝑚 4 𝑙𝑏 𝐵𝑡𝑢 1 𝑗𝑎𝑚
0,15 𝑗𝑎𝑚. ℉ 3600 𝑠 . 0,15 𝑗𝑎𝑚. ℉ 3600 𝑠
3600 𝑓𝑡. 𝑠
1
ℎ. 2 𝑓𝑡
= 0,023 [23400]0,8 [24]0,4
0,15 𝐵𝑡𝑢
3600 𝑠. ℉
𝐵𝑡𝑢
ℎ = 256,56 . 0,15 . 12𝑓𝑡 −1
𝑠. ℉
𝐵𝑡𝑢
ℎ = 0,1283 .
𝑓𝑡. 𝑠. ℉
94
2. Alat Penukar Kalor
a. Yang digunakan adalah pola aliran paralel flow → Analisis sendiri ya,
bandingkan juga dengan profil aliran counter flow.
b. Profil [A] untuk fluida panas dan profil [B] untuk fluida dingin.
c. Semakin besar laju air, maka panas yang diserap oleh air dari steam semakin
besar, terbukti dari suhu steam semakin rendah [lihat gambar a]. Sedangkan
semakin besar air pada steam tetap maka jumlah panas yang diserap dari steam
persatuan massa air semakin kecil, terbukti dari suhu air keluar yang semakin
kecil [lihat gambar 2].
3. Radiasi
Gas pembakaran 10,3 % H2O, 11,4% CO2, dan sisanya inert. Ttotal =1 atm. Dpipa = 6 in.
Tgas masuk = 2000°F, Tgas keluar = 1000°F; Twall1 = 800°F dan Twall2 = 600°F.
b. Menghitung panjang pipa yang dibutuhkan (e = 0,11 dan α = 0,92 serta (mCP)
gas tetap sebesar 90 Btu/J.°F).
𝑞
= 𝑒𝑔 𝑇𝑔 𝛾𝑇𝑔 4 − 𝛼𝑔 𝑇𝑤 𝛾(𝑇𝑤1
4 4
+ 𝑇𝑤2 )
𝐴
(𝑚𝐶𝑝)𝑔𝑎𝑠. ∆𝑇𝑔𝑎𝑠 4 4 4 4 )
= 𝑒𝑔 𝑇𝑔 𝛾(𝑇𝑔1 + 𝑇𝑔2 ) − 𝛼𝑔 𝑇𝑤 𝛾(𝑇𝑤1 + 𝑇𝑤2
𝜋𝐷𝐿
𝐵𝑡𝑢
90 𝐽. ℉ (2000 − 1000)
= 0,11. 5,67. 10−8 (22734 + 12734 ) − 0,92. 5,67. 10−8 (10734 + 8734 )
6
3,14. 12 𝑓𝑡. 𝐿
57324,84 = 83400 𝐿
𝐿 = 6,87 𝑓𝑡 ≅ 20 𝑐𝑚
95
SOAL UAS PERPINDAHAN KALOR 2014
1. Soal Konveksi
Dalam sebuah penukar kalor aliran silang tabung bersirip, digunakan gas buang panas
untuk memanaskan 2,5 kg/St air dari 35oC dan menjadi 85oC. Gas panas tersebut
dengan Cp = 1,09 kJ/Kg.K masuk pada suhu 2000C dan keluar pada 930C. Koefisien
perpindahan kalor menyeluruh ialah 180W/m2.
a. Hitunglah luas penukar kalor dengan menggunakan metodis NTU-efektivitas.
b. Dapatkan metode LMTD digunakan untuk menentukan luas permukaan pada
soal di atas?
c. Jika jenis penukar kalor yang dipilih tidak tepat, apakah yang terjadi dengan
proses pemanasan?
d. Bagaimana anda mengindikasikan penurunan kinerja alat penukar kalor sebagai
akibat dari adanya pengotoran (fouling)?
2. Soal Radiasi
Gambar skema dinding termos
Diketahui suhu air panas di dalam termos 1000°C, suhu udara 200 dan evisivitas
dinding berwarna perak = 0,02.
96
a. Hitunglah besarnya kalor yang dipancarkan dari dinding termos bagian dalam
ke bagian luar.
b. Apakah skema dinding termos seperti gambar tersebut dapat berfungsi baik
sebagai insulator?
c. Jika dari satu kegiatan penelitian diperoleh hasil:
Apa yang dapat anda simpulkan dari kedua hasil pada tabel di atas?
97
SOAL UAS PERPINDAHAN KALOR 2015
Hari, Tanggal : -
Waktu : 45 Menit
Sifat Ujian : Buku Tertutup
Dosen :-
10. Alat penukar kalor (APK) yang dipergunakan di berbagai instalasi proses produksi
pada dasarnya merupakan tempat pertukaran energi dalam bentuk panas atau kalor dari
sebuah sumber atau fluida ke sumber yang lain. Komponen ini merupakan peralatan
yang vital karena tanpa menggunakan komponen ini kebanyakan proses industri tidak
dapat dipoerasikan. (Nilai 35%)
a. Faktor pengotoran menjadi bagian penting untuk diperhitungkan dalam
mengukur dalam mengukur kinerja alat penukar kalor. Mengapa demikian?
b. APK pipa ganda berlawanan arah digunakan untuk memanaskan minyak mesin
(Cp = 2100 J/Kg.oC) dari suhu 20oC ke suhu 60oC pada laju aliran massa 0,3
kg/s dalam pipa tembaga berdiameter 2 cm. Fluida panas yang digunakan
adalah uap kondensasi berada pada sisi luar pipa pada temperatur masuk 130oC.
Jika koefisien perpindahan kalor menyeluruh adalah 650 W/m2.oC, tentukan
laju aliran panas dan panjang pipa yang diinginkan.
11. Diketahui suhu air panas di dalam termos 100oC, suhu udara 20oC, dan emivisitas
dinding berwarna perak = 0,02.
a. Bagaimana anda menentukan besarnya kalor yang dipancarkan dari dinding
termos bagian dalam ke bagian luar?
b. Jika dari suatu kegiatan penelitian terhadap material bahan diperoleh hasil:
98
523 0,201 0,1422 0,075 0,078 0,056
Apa yang dapat anda simpulkan dari kedua hasil pada tabel di atas? Manfaat apa yang
bisa anda peroleh dari hasil penelitian di atas? (Nilai 35%)
12. Sari buah akan dikentalkan dari 12% menjadi 28% menggunakan evaporator dengan
luas permukaan 0,38 m2. Suhu maksimum proses yang diperkenankan untuk sari buah
adalah 57oC. Sari buah dialirkan ke dalam evaporator pada suhu tersebut dengan kalor
laten penguapan sebesar 2366 kJ/kg.
Steam digunakan sebagai media pemanas dalam jaket di sekeliling evaporator pada
tekanan 170 k Pada suhu 115oC. Jika koefisien perpindahan kalor menyeluruh adalah
6000 J/m2.detik.oC, berapakah laju evaporasi per-jam? Berikut neraca massa dengan
basis 100 kg umpan: (Nilai 30%)
99
JAWABAN UAS PERPINDAHAN KALOR 2015
1.
a. Karena seiring dengan waktu operasi HE, akan terdapat zat pengotor dalam
pipa yang akan berperan sebagai resistansi pada perpindahan panas. Oleh
karena itu, faktor pengotor perlu dipertimbangkan untuk menghitung
koefiseien perpindahan panas keseluruhan ketika terdapat zat pengotor.
b. Diketahui:
Cp = 2100 J/Kg.oC
Th1 = 130 oC
Tc2 = 20 oC
Tc1 = 60 oC
m = 0,3 kg/s
U = 650 W/m2.oC
D = 2cm
Ditanya: q?, L?
Jawab:
q = 𝒎̇ 𝑪 ∆𝑻
= 0,3 kg/s 2100 J/Kg.oC (60-40) = 12600 J/s = 12600 W
∆𝑇
(𝑇ℎ2 − 𝑇𝑐2 ) − (𝑇ℎ1 − 𝑇𝑐1 )
𝑚=
(𝑇 − 𝑇𝑐2 )
ln [ ℎ2 ]
(𝑇ℎ1 − 𝑇𝑐1 )
100
(100 − 20) − (130 − 60)
∆𝑇𝑚 = = 74,89 ℃
(100 − 20)
ln [ ]
(130 − 60)
𝒒 = 𝑼 𝑨 ∆𝑻𝒎
𝑞 12600
𝐴= = = 0,2588 𝑚2 = 2588 𝑐𝑚2
𝑈 ∆𝑇𝑚 650 (74,89)
𝑨= 𝝅dL
𝐴 2588
𝐿= = = 412,1 𝑐𝑚 = 4,12 𝑚
𝜋𝑑 3,14 (2)
2.
a. Asumsi: Bagian luar termos merupakan lingkungan dengan luas permukaan
tak hingga, sehingga emisivitas bagian luar = 1.
𝑞 𝜎(𝑇14 − 𝑇24 ) 5,669𝑥10 − 8 (1004 − 204 )
= = = 0,1131
𝐴 1 1 1 1
𝜖1 + 𝜖2 − 1 1 + 0,02 − 1
101
SOAL UAS MENGGAMBAR TEKNIK PROSES 2015
Hari, Tanggal : -
Waktu : 45 Menit
Sifat Ujian : Buku Tertutup
Dosen :-
102
2. Untuk gambar di bawah ini:
a. Isi kepanjangan dari singkatan dan penomoran yang diberikan di bagian kanan
gambar
b. Tuliskan jenis-jenis valve yang ada di dalam gambar
c. Tentukan Controlled Variable (CV) dan Manipulated Variable (MV) serta
alasan pengendaliannya berdasarkan kriteria 7 objektif pengendalian
FIC
TIC
YIC
TY
FY
TT
1
2
3
103
JAWABAN UAS MENGGAMBAR TEKNIK PROSES 2015
1.
a.
b.
c. Valves
Gambar valve Keterangan
Flanged closed valve
V-6
Pneumatic/Control valve
V-2
104
Pneumatic globe valve
V-3
V-2
Relief valve
V-4
Gate valve
V-1
V-5
Flanged valve
V-6
V-1
d. 7 Objek Pengendalian
7 Objek Pengendalian CV MV
Safety Pressure Control valve pada
Apabila tekanan dalam separator vapour outlet
terlalu tinggi maka valve akan
terbuka agar tidak terjadi ledakan
Peralatan Level (liquid) Control valve pada
Apabila level air terlalu sedikit water outlet
maka valve akan tertutup untuk
mengurangi aliran keluar, apabila
hanya fasa uap yang ada di dalam
separator maka akan merusak
pompa pada aliran water outlet.
Jika level air terlalu tinggi, maka
valve akan terbuka.
105
Lanjutkan sendiri yaa…
2.
a. Kepanjangan dari singkatan:
FIC = Flow Indicating Controller
TIC = Temperature Indicating Controller
YIC = PLC Indicating Controller
TY = Temperature Computer Output
FT = Flow Transmitter
TT = Temperature Transmitter
b. Valves
Control Valve
Cylinder Operated Valve
c. 7 Objek Pengendalian
7 Objek Pengendalian CV MV
Temperatur
Lanjutkan sendiri yaa…
106