Anda di halaman 1dari 23

INTEGRASI ENERGI

INTEGRASI

• Integrasi menurut Seider (2003) dimulai ketika process flow diagram telah
tersusun.

• Integrasi terbagi menjadi 2 yaitu integrasi panas/energi dan integrasi massa.


Memaksimalkan penggunaan solvent selama proses separasi berlangsung
merupakan contoh integrasi massa. Sedangkan integrasi energi dicontohkan
dengan memanfaatkan aliran panas yang akan didinginkan dengan
menggunakan aliran dingin yang akan dipanaskan.
INTEGRASI ENERGI

• Integrasi energi dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pemanasan, pendinginan dan


kebutuhan energi proses.

• Integrasi energi digunakan dalam menentukan minimum energy requirement atau


maximum energy recovery (MER).

 Penentuan MER dapat dilakukan melalui 2 cara yaitu teknologi pinch dan persamaan
penyelesaian mixed integer linier program (MILP).

 Teknologi pinch memiliki 2 metode dalam menentukan target MER yaitu temperature
interval method dan graphical method dengan composite curves.
Teknologi Pinch
• Pembahasan termodinamika dititik beratkan pada hukum
termodinamika 1 dan 2.
• Hukum termodinamika 1 menyatakan bahwa energi tidak
dapat diciptakan dan tidak dapat dihancurkan melainkan
dipindahkan dengan berbagai cara (kekekalan energi).
• Hukum termodinamika 2 menyatakan bahwa entropi dari
sistem yang terisolasi selalu bertambah atau tetap konstan
(keseimbangan energi). Entropi merupakan salah satu besaran
termodinamika yang mengukur energi per satuan temperatur
yang tak dapat digunakan untuk melakukan usaha.
• Analisa pinch memerlukan perhitungan neraca massa dan
neraca energi dari sistem proses atau alat serta persamaan
persamaan yang berdasarkan hukum termodinamika 1 dan 2.

• Neraca massa dan neraca panas digunakan untuk menentukan


target penghematan energi serta selanjutnya dibuat desain
Heat Exchanger Network (HEN).
PERSAMAAN YANG DIGUNAKAN
•Aliran kapasitas panas (C)
C = m x Cp
Q = C x ΔT
•Perubahan entalphi (ΔH)
ΔH = Q ± W

•Karena tidak ada perubahan energi mekanis dalam heat exchanger maka W = 0,

sehingga persamaan tersebut dapat berubah menjadi

ΔH = Q. ; ΔH = C x (Tout ˗ Tin) dengan:


m = laju alir massa (kg/s)
ΔH = enthalpy (kW)
Cp = specific heat (kJ/kg°C). ; C = heat capacity flowrate (kW/°C)
• Beberapa alat bantu yang dipergunakan dalam analisa pinch
adalah
1. diagram grid,
2. problem table,
3. kurva composite dan grand composite.
• Analisa pinch energi memiliki beberapa prinsip yang perlu
dipahami antara lain:

Panas yang ditransfer harus menyebrangi pinch point.

Tidak ada penambahan utilitas dingin di atas pinch point.

Tidak ada penambahan utilitas panas di bawah pinch point.


INTRODUCTION TO PINCH
•Aliran (stream) proses dinamakan sbg hot stream jika kita bertujuan utk

menurunkan temperature-nya.
•Contohnya aliran H1 yg ingin diturunkan dr 180oC ke 80oC dan H2 (dr

130oC ke 40oC).
•Untuk cold stream, di mana kita ingin agar temperature-nya dinaikkan.

•Contohnya C1 (dr 60oC ke 100oC) dan C2 (dr 30oC ke 120oC).


• Maka total heating utility yg diperlukan adalah 5600 kW dan cooling
utility sebesar 6440 kW.

• Sebelum mengaplikasikan pinch analysis, kita mesti menentukan terlebih


dahulu berapa perbedaan temperature yg diperbolehkan sbg batas
minimum utk transfer energinya.

• Di banyak aplikasi industri, nilai ini cukup bervariasi. Ada yg 10oC, 20oC,
dan bahkan ada yg 2oC .

• Mis. kita pake 10oC.


COMPOSITE CURVE
• Composite curves merupakan representasi dr
keseluruhan aliran proses hot (hot composite curve) atau
cold (cold composite curve).
• Cara membuatnya spt ini:

Garis biru adalah cold composite curve dan garis merah


adalah hot composite curve.
Kedua kurva memiliki jarak terdekat (pinch) sebesar 10oC,
berdasarkan nilai yg kita tentukan. Dengan cara ini yg
namanya pinch (jepit) tidak terlihat dgn jelas.
• Data energi di atas bisa kita modifikasi sesuai dgn besarnya minimum
temperature difference yg kita tentukan.
• Data temperature hot streams kita turunkan sebesar 10oC/2 = 5oC, dan data
temperature cold streams kita naikkan jg sebesar 5oC. Hal ini dilakukan utk
mendekatkan kedua kurva di atas sehingga saling bersentuhan.
• Modifikasi data ini jg digunakan utk cara lain (misalnya cascade di
transshipment model) dlm menentukan titik pinch (pinch point).
DATA MODIFIKASI:
• Daerah di mana kedua kurva saling overlap adalah daerah
utk recovery energy.
• Daerah di mana cold composite curve tidak tertutupi oleh
hot composite curve adalah daerah di mana harus
menggunakan heating utility.
• Daerah di mana hot composite curve tidak tertutupi oleh
cold composite curve harus dipenuhi dgn cooling utility.
• Final overview dr keseluruhan aliran hot dan cold ini bisa dilihat di gbr berikut. Nilai2 yg
kita dapat ini merupakan target yg bisa kita capai dgn menggunakan minimum
temperature difference 10oC.

• Minimum heating utility yg bisa kita capai sebesar 960 kW. Nilai ini jauh lbh kecil drpd
nilai awal yg 5600 kW.

• Minimum cooling utilitynya turun jauh dr 6440 kW jd 120 kW.

• Maksimum energi yg bisa kita gunakan kembali sebesar 5480 kW. Jadi, dgn menerapkan
pinch analysis ini kita bisa mengetahui sebesar apa energi yg bisa kita gunakan kembali
dan energi yg sbnrnya perlu kita berikan ke system (heating and cooling utilities).
• Memvariasikan nilai minimum temperature difference akan membuat c

• Cold composite curvenya bergeser ke kanan dan ke kiri.

• Semakin kecil nilainya (misal: 2oC), maka cold composite curve akan bergeser
ke kiri, yg berarti akan semakin besar energy recovery dan semakin kecil
utilities yg diperlukan.

• Demikian sebaliknya jika nilai minimum temperature differencenya kita


naikkan (misal: 20oC), kita akan memerlukan utilities yg lbh besar lg dgn
maximum energy recovery yg lbh kecil.

Anda mungkin juga menyukai