Anda di halaman 1dari 4

DISTILASI MULTIKOMPONEN

Desain untuk distilasi multikomponen secara umum sama dengan distilasi


dua komponen (binary). Distilasi dua komponen hanya digunakan satu menara
untuk memisahkan dua komponen A dan B menjadi komponen yang lebih murni.
Komponen A mempunyai sifat lebih volatile daripada komponen B, sehingga
pada hasil proses distilasi komponen A sebagai produk atas dan komponen B
sebagai produk bawah. Berbeda dengan distilasi dua komponen, campuran
multikomponen yang terdiri dari n komponen, akan dibutuhkan n-1 fractionator
untuk memisahkan komponen-komponen tersebut. Sebagai contoh, untuk
memisahkan komponen A, B, dan C. A dan B merupakan komponen yang paling
mudah menguap dengan volatilitas berdekatan dan C merupakan komponen yang
paling sulit menguap.

Umpan yang terdiri dari komponen A, B, dan C didistilasi di kolom 1.


Produk atas yang dihasilkan, yaitu komponen A dan B, sedangkan produk
bawahnya merupakan komponen C. Di bottom masih dapat terkandung komponen
A dan B dalam jumlah yang sedikit (trace component). Pada kolom 2 terjadi
pemisahan komponen A dan B. Distilat yang dihasilkan, yaitu komponen A
dengan sejumlah kecil komponen B, sedangkan pada bottom dihasilkan
komponen B yang juga mengandung sedikit komponen Adan C. Pada campuran
multikomponen, dengan mengetahui komposisi dari satu komponen tidak dapat
langsung mengetahui komposisi dari komponen lainnya. Selain itu, jika umpan
mengandung lebih dari dua komponen tidak dapat ditentukan komposisi produk
atas dan produk bawahnya secara langsung. Akan tetapi, hal tersebut dapat
diketahui dengan menentukan dua komponen kunci (key components).

Key Components Pada Distilasi Multikomponen


Proses pemisahan dari campuran multikomponen pada menara distilasi
hanya akan terjadi pada dua komponen saja. Misalnya, untuk campuran A, B, C,
D, dan seterusnya, proses pemisahan dalam satu menara distilasi hanya dapat
terjadi antara komponen A dan B, atau B dan C, dan seterusnya. Misalnya, pada
distilasi multikomponen ini terjadi pemisahan antara komponen A dan B.
Komponen A merupakan light key component dan komponen B merupakan heavy
key component. Light key component merupakan komponen yang lebih mudah
menguap (LK) yang akan dihasilkan pada distilat. Heavy key component
merupakan komponen yang lebih sulit untuk menguap (HK) dan akan dihasilkan
pada bottom. Komponen-komponen yang lebih mudah menguap dari light key
component disebut dengan light components yang akan terdapat dalam jumlah
yang sedikit pada bottom. Komponen-komponen yang lebih sulit menguap
daripada heavy key components akan terdapat pada distilat dalam jumlah yang
sedikit.

Data Kesetimbangan Distilasi Multikomponen


A. Hukum Raoult
Pada distilasi multikomponen, Hukum Raoult dapat digunakan untuk
menentukan komposisi fasa uap dalam keadaan setimbang dengan fasa liquidnya.
Misalkan, untuk komponen A, B, C, dan D rumus untuk mencari komposisi fasa
uapnya adalah sebagai berikut.

p A =P A X A pB =PB X B pC =PC X C p D=P D X D

pA pA pB pB pC p C pD p D
y A= = X yB = = X B y C= = X y D= = X
P P A P P P P C P P D

Untuk senyawa hidrokarbon, data kesetimbangannya dirumuskan sebagai


berikut :

y A =K A X A y B =K B X B y C =K X C y D=K D X D

B. K-value
K-value merupakan konstanta kesetimbangan fasa uap-cair atau koefisien
distribusi. Rasio kesetimbangan Ki, yang dapat dinyatakan sebagai sebuah fungsi
dari variabel-variabel termmodinamika melalui
yi
K i=
xi
Nilai K untuk senyawa hidrokarbon ringan (metana sampai dekana) sudah
ditentukan secara semi-empiris dan masing-masing nilai K merupakan fungsi dari
suhu dan tekanan. Nilai K berlaku sebagai ukuran ”keringanan” sebuah
komponen, yaitu kecenderungannya untuk terkonsentrasi dalam fasa uap. Jika Ki
lebih besar dari satu, komponen i terkonsnetrasi dalam fasa uap. Jika Ki kurang
dari satu, komponen i terkonsnetrasi dalam fasa cair dan diangap sebagai
komponen berat.

C. Relative Volatility
Relative volatility (α i) adalah ukuran kemudahan terpisahkan lewat
eksploitasi perbedaan volatillitas. Menurut konsensus, relative volatility ditulis
sebagai perbandingan nilai K dari komponen lebih mudah menguap (MVC =
more volatile component) terhadap nilai K komponen yang lebih sulit menguap.
Pada penentuan nilai relative volatility (α i) untuk masing-masing
komponen pada campuran multikomponen digunakan cara yang sama seperti pada
distilasi dua komponen, maka :
Ki KA K K KD
α i= α A= α B= B α C = C =1,0 α D=
KC KC KC KC KC
Oleh karena itu, jika harga mendekati satu atau bahkan satu, maka kedua
komponen sangat sulit bahkan tidak mungkin dipisahkan melalui operasi distilasi.

Bubble Point dan Dew Point


Pada suatu tekanan tertentu, nilai bubble point dari campuran senyawa
multikomponen harus memenuhi persamaan ∑ yi=1,0. Untuk campuran A, B, C,
dan D dengan C sebagai light key component, maka :
∑ yi= ∑ K i x i = 1.0
Perhitungan dilakukan dengan cara trial and error. Pertama, dilakukan
pengasumsian suhu sehingga diperoleh nilai K i. Selanjutnya, dapat dihitung nilai
∑ K i x i, jika nilainya lebih atau kurang dari 1.0 maka dilakukan asumsi suhu
yang
berbeda. Nilai suhu yang dapat memenuhi persamaan ∑ K i x i= 1.0 merupakan
bubble point.
Untuk perhitungan nilai dew point juga digunakan cara trial and error suhu
hingga memenuhi persamaan sebagai berikut :

y
∑ x i=∑ Ki = 1.0
i

Anda mungkin juga menyukai