Anda di halaman 1dari 12

BAB I

STRIPPING

1.1. Tujuan Percobaan


- Mengetahui pengaruh lajur alir Liquid pada koefisien transfer massa pada
kolom Stripping.
- Mengetahui pengaruh lajur alir gas pada koefisien transfer massa pada kolom
Stripping
1.2. Tinjauan Pustaka
Perpindahan massa adalah perpindahan suatu komponen dari konsentrasi tinggi
menuju ke konsentrasi rendah Perpindahan massa juga dapat didefinisikan sebagai
gerakan molekul-molekul dari elemen fluida yang disebabkan adanya sautu gaya
pendorong (Utami, 2017).
Beberapa teknik yang umuk digunakan untuk pemisahan, yaitu:
- Destilasi atau penyulingan
Proses pemisahan ini memanfaatkan perbedaan komposisi setimbang pada fase uap
dan cair.
- Destilasi uap
adalah suatu proses dimana steam dikontakkan langsung, dengan sistem destilasinya
(open steam).
- Absorbs
Yaitu pengambilan komponen-komponen dari campuran gas dengan penyerapan
menggunakan solvent. Proses ini biasanya dijalankan pada tekanan tinggi dan suhu
rendah.
- Adsorbsi
Adalah pengambilan komponen-komponen dari gas atau cairan dengan penyerapan
oleh suatu padatan.
- Absorbs reaktif dengan padatan
Pengambilan suatu komponen dalam gas suhu tinggi, untuk selanjutnya gas sisa
akan diproses lebih lanjut pada suhu tinggi, kurang efisien jika menggunakan
absorbs biasa karena pada umumnya absorbs harus berlangsung pada suhu rendah.
- Ekstraksi cair-cair
Campuran cair A dan C diambil C-nya dengan penambahan cairan B yang
tidak/sedikit saling melarutkan dengan A tetapi bisa melarutkan C
- Leaching (ekstraksi padat-cair)
Campuran fasa padat A dan C yang diambil C-nya, maka ditambahkan solven B cair
yang bisa melarutkan C tetapi tidak melarutkan A (Sediawan, 2000).

Teknik pemisahan memiliki faktor-faktor yang berpengaruh pada keberhasilan proses,


yaitu:
- Kecepatan aliran uap/gas
Jika kecepatan gas terlalu rendah, maka gelembung-gelembung gas akan
mengembang sehingga hias permukaan bidang kontak tiap satuan volume menjadi
kecil sehingga menurunkan efisiensi (Fatimura, 2014).
Stripping adalah operasi pemisahan solute dari fase cair ke fase gas, yaitu dengan
mengontakkan cairan yang berisi solute dengan pelarut gas (Stripping agent) yang tidak
larut ke dalam cairan.
Packing adalah bahan yang diisikan kedalam tower yang bertujuan untuk
memperluas permukaan kontak antara liquid dan gas (Hanif, 2012).
Aerasi adalah suatu proses penambahan udara/oksigen dalam air dengan
membawa air dan udara ke dalam kontak yang dekat, dengan cara menyemprotkan air
ke udara atau dengan memberikan gelembung-gelembung halus udara dan
membiarkannya naik melalui air (Akhlaque, 2017).
Dalam proses aerasi terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perpindahan
oksigen, diantaranya sebagai berikut:
- Koefisien transfer gas (KLa)
Meningkat seiring dengan kenaikan suhu, karena suhu dalam air akan
mempengaruhi tingkat difusi, tegangan permukaan dan kekentalan air. Kemampuan
difusi oksigen meningkat dengan peningkatan suhu, sedang tegangan permukaan
dan kekentalan menurun seiring dengan kenaikan suhu
- Kejenuhan oksigen, karakteristik air
- Konsentrasi jenuh oksigen (Cs)
Tergantung pada suhu dan tekanan parsial oksigen yang berkontak dengan air
- Turbulensi air
Pada aerasi secara difusi, sejumlah udara dialirkan kedalam air lindi melalui
difusser. Udara yang masuk ke dalam air lindi nantinya akan berbentuk gelembung-
gelembung. Gelembung yang terbentuk dapat berupa gelembung halus atau kasar.
Hal ini tergantung dari jenis dan ukuran diffuser yang digunakan (Nikmah, 2019).
Packed coloumn absorber konsentrasi liquid dan fase padat berubah menurut
waktu dan posisi tinggi packing. Pada umumnya sebagian besar perpindahan massa
berlangsung didekat tempat masuk kolom, disitu fluida berkontak dengan absorber. Jika
zat padat itu tidak mengandung absrobat pada awal operasi, konsentrasi absorbat akan
menurun secara eksponensial terhadap jarak packing (Welasih, 2006).
Tipe-tipe Packing dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Random packing
Merupakan jenis packing berdasarkan pengisiannya. Didalam cooling tower,
random packing dijatuhkan atau ditempatkan secara acak didalam menara. Dimana
menara diisi air untuk mengurangi kecepatan jatuhnya. Random packing
mempunyai densitas yang tinggi, panas yang sangat baik, tahan terhadap asam dan
dapat menahan korosi yang disebabkan oleh berbagai macam asam anorganik, asam
organik dan Solvent organik (Sinnot, 2005).
- Regullar packing
Jenis ini berbeda dengan random packing, packing jenis ini menguntungkan karena
pressure drop yang rendah dan cara pengisian kolomnya membuat laju aliran fluida
semakin besar karena disusun dengan baik sehingga luas kontaknya semakin besar
(Hanif, 2012).
- Diffusion coefficients for gases
The equaions can be derived by neglecting the capillary volume and assuming
each bulb is always of a uniform concentration. Assuming quasi-steady-state
diffusion in the capillary,
¿ dc −D AB (c 2−c1 )
J A =−D AB =
dz L
Where c2 is the concentration of A in V 2 at time t and c1 in V1. The rate of
diffusion of A going to V2 is equal to the rate of accumulation in V2:
¿
−D AB ( c2−c 1) A dc 2
AJ A = =V 2
L dt
The average value cav at equilibrium can be calculated by a materual balance
from the starting compositions c10 dan c20 at t = 0:
( V 1 +V 2 ) c av =V 1 c 01+ V 2 c 02
A similar balance at time t gives
( V 1 +V 2 ) c av =V 1 c 01+ V 2 c 02
Substituting c1 from eq (18.2-4) into eq.(18.2-2), rearranging, and integrating
between t=0 and t=t, the final equation is

[ ]
c av −c 2 −D AB (V 1 +V 2)
=exp
c av −c 0
L
2 ( )(V 2 V 1 )
A
If c2 is obtained by sampling at t, DAB Ccan be calculated
- Diffusion coefficients for liquids
To derive the equation, quasi-steady-state diffusion in the membrane is assumed:
'
c−c
N A =ε D AB=
τδ
Where c is the concentration in the lower chamber at a time t, c’ is the
concentration in the upper chamber, and ε is the fravtion of area of the glass
open to diffusion. Making a balance on solute A in the upper chamber, where
the rate in=rate out+rate of accumulation, making a similar balance on the lower
chamber, using V=V*, and combining and integrating, the final equation is
c 0−c 0 ' 2 εA
ln = D t
c−c '
τδV AB
2 εA
Where is a cell constant that can be determined using a solute of known
τδV
diffusivity, such as KCl. The values c0 and c0’ are initial concentrations, and c’
are final concentrations.
1.3. Tinjauan Bahan
A. Ammonium hidroksida
- rumus molekul :
- berat molekul :
- warna :
- bentuk :
- bau :
- pH :
- titik didih :
- densitas :
B. Aquadest
- rumus molekul : H2O
- berat molekul : 18,02 g/mol
- warna : tidak berwarna
- bentuk : cair
- bau : tidak berbau
- pH : netral
- titik didih : 100 ℃
- densitas : 1,00 g/cm3
C. Asam klorida
- rumus molekul :
- berat molekul :
- warna :
- bentuk :
- bau :
- pH :
- titik didih :
- densitas :
D. Asam oksalat
- rumus molekul :
- berat molekul :
- warna :
- bentuk :
- bau :
- pH :
- titik didih :
- densitas :
E. Indicator methyl orange
- rumus molekul :
- berat molekul :
- warna :
- bentuk :
- bau :
- pH :
- titik didih :
- densitas :
F. Indicator phenol phtalyn
- rumus molekul :
- berat molekul :
- warna :
- bentuk :
- bau :
- pH :
- titik didih :
- densitas :
G. Natrium hidroksida
- rumus molekul :
- berat molekul :
- warna :
- bentuk :
- bau :
- pH :
- titik didih :
- densitas :

1.4. Variabel Percobaan


A. Variabel tetap
- Tekanan kompresor : 1 bar
- Normalitas NH4OH : 0,03 N
- Volume produk : 300 mL
B. Variabel berubah
- Bukaan Liquid : ½, 1½ dan 2 putaran
- Bukaan gas : 30°, 60° dan 90°
1.5. Alat dan Bahan
A. Alat-alat yang digunakan:
- Ball pipet
- Beakerglass
- Buret
- Erlenmeyer
- Gelas ukur
- Kolom Stripping/desorpsi dan perlengkapannya
- Kompresor
- Labu ukur
- Neraca analitik
- Piknometer
- Pipet tetes
- Pipet ukur
- Statif dan klem
- Stopwatch
- Thermometer
B. Bahan-bahan yang digunakan:
- Ammonium hidroksida (NH4OH)
- Aquadest (H2O)
- Asam klorida (HCl)
- Asam oksalat (H2C2O4.2H2O)
- Indicator metil orange (MO)
- Indicator phenol phtalyn (PP)
- Natrium hidroksida (NaOH)
1.6. Prosedur Percobaan
A. Kalibrasi laju alir Liquid
- Memasukkan air ke dalam tangki Liquid
- Membuka Valve 3 sesuai dengan variable yang telah ditentukan yaitu ½, 1½
dan 2 putaran
- Menjalankan pompa
- Menampung air yang keluar dari kolom Stripping sebanyak 300 mL pada saat
aliran telah konstan, mencatat waktu yang dibutuhkan dan perbedaan
ketinggian manometer (∆H).
B. Kalibrasi lajur alir gas
- Menyalakan kompresor sampai tekanan 1 bar
- Membuka Valve 2 dengan variable yang telah ditentukan yaitu 30°, 60° dan
90°
- Membuka Valve pada kompresor
- Mencata waktu yang dibutuhkan sampai tekanan pada kompresor habis dan
perbedaan ketinggian manometer (∆H).
C. Percobaan
- Membuat larutan NH4OH dengan konsentrasi 0,03 N sebanyak 200 mL
- Menentukan suhu dan densitas dari larutan NH4OH yang telah dibuat
- Membuat larutan NaOH 0,05 N sebanyak 100 mL dan standardisasi
menggunakan larutan H2C2O4.2H2O 0,1 N dengan indikator PP hingga
larutan berubah warna menjadi merah muda
- Membuat larutan HCl 0,05 N sebanyak 250 mL dan standardisasi
menggunakan larutan standar NaOH dengan indikator PP hingga larutan
menjadi tidak berwarna
- Mengambil sampel NH4OH 10 mL, kemudian titrasi menggunakan larutan
standar HCl dengan indikator MO hingga berubah menjadi warna kuning
- Memasukan larutan ammonia secara perlahan-lahan ke dalam tangki
penampung Liquid
- Menutup Valve 1, 4, 5, 7
- Melakukan prosedur berikut secara bersama-sama:

I. Membuka Valve 3 untuk Liquid dan Valve 2 untuk gas sesuai dengan
variable yang ditentukan, yaitu pada laju alir Liquid tetap (gas
berubah) dan laju alir gas tetap (Liquid berubah)
II. Mengoperasikan pompa hingga Liquid mengalir pada bagian atas
kolom Stripping dan membuka Valve 6 pada kompresor
- Menampung produk yang keluar sebanyak 300 mL sambil mencatat waktunya
dan mencatat suhu gas dan Liquid keluar kolom Stripping serta mencatat
perbedaan ketinggian air raksa (H) pada manometer Liquid dan gas, kemudian
melakukan titrasi pada produk dan mengukur densitasnya
- Mengulangi langkah ke 6 sampai 10 untuk tiap variabel yang telah ditentukan
sebanyak tiga kali.
1.7. Gambar Peralatan

E F K

V-3

V-4

V-1 G

B
V-2

V-7

C
I

V-6
V-5
H J

Gambar 1.5.1. Peralatan Kolom Stripping


Keterangan gambar:
A : Tangki Liquid
B : Stight glass
C : Manometer gas
D : Pompa
E : Manometer Liquid
F : Menara Stripping
G : Stop kontak pompa
H : kompresor
I : Pressure Gauge
J : Stop kontak kompresor
K : Gas Outlet
V-1 : Valve untuk Overflow tangki
V-2 : Valve untuk aliran gas ke kolom Stripping
V-3 : Valve untuk aliran Liquid
V-4 : Valve untuk aliran Liquid dari tangki pompa ke menara Stripping
V-5 : Valve untuk aliran produk Liquid dari kolom Stripping
V-6 : Valve untuk aliran gas yang dihasilkan oleh kompresor
V-7 : Valve untuk aliran Overflow dari menara ketangki penampung

Anda mungkin juga menyukai