Oleh:
Ingrit Lumban Batu [1813031001]
Kelas: V A
K×A
L=
l
Dalam pengukuran hantaran, diperlukan pula suatu tetapan sel (k) yang merupakan
suatu bilangan, bila dikalikan dengan hantaran suatu larutan dalam sel bersangkutan akan
memberikan hantaran jenis dari larutan tersebut sehingga:
k
K=k × L=
R
Dari persamaan-persamaan berikut didapat hubungan bahwa:
l
k=
A
dimana k adalah tetapan suatu sel. Larutan yang umum digunakan untuk menentukan
konstanta sel adalah larutan KCl.
Hantaran molar (Ʌ) dari suatu larutan didefinisikan sebagai hantaran larutan antara
dua permukaan sejajar yang berjarak 1,0 cm satu dengan yang lain dan mempunyai luas
sedemikian rupa sehingga di antara kedua permukaan tersebut terdapat elektrolit
sebanyak 1 mol.
K
Ʌ=
C
Yang mana C adalah konsentrasi larutan dalam satuan mol/m3.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh Kohlrausch, hubungan antara hantaran
molar dan hantaran jenis terhadap konsentrasi adalah sebagai berikut.
1. Untuk elektrolit kuat, hantaran jenis elektrolit akan naik secara cepat dengan naiknya
konsentrasi, sedangkan untuk elektrolit lemah hantaran jenis elektrolit akan naik secara
perlahan-lahan dengan naiknya konsentrasi. Perbedaan ini disebabkan karena
perbedaan daya ionisasi kedua elektrolit, dimana elektrolit kuat terionisasi sempurna
sedangkan elektrolit lemah terionisasi sebagian.
2. Untuk elektrolit kuat dan lemah, hantaran molarnya akan naik dengan naiknya
pengenceran dan akan bernilai maksimal pada pengenceran tak terhingga.
Hubungan antara hantaran molar pada konsentrasi tertentu (Ʌ) dan hantaran molar
pada pengenceran tak terhingga (Ʌo) terhadap konsentrasi (C) untuk elektrolit kuat adalah
sebagai berikut.
Ʌ=Ʌo −b √C
Grafik hantaran molar dengan akar kuadrat konsentrasi untuk beberapa elektrolit
dapat digambarkan sebagai berikut.
Sumber : Wiratini & Retug, 2014. Hal 33 Penuntun Praktikum Kimia Fisika
Gambar 1. Hubungan Hantaran Molar Terhadap Akar Kuadrat Konsentrasi Elektrolit
Menurut hukum tersebut, hantaran molar dari setiap elektrolit pada pengenceran tak
terhingga (λo) adalah jumlah hantaran molar dari ion-ion pada pengenceran tak terhingga.
Hal ini disebabkan karena pada pengenceran tak terhingga, masing-masing ion dalam
larutan dapat bergerak bebas tanpa dipengaruhi oleh ion-ion lawan. Apabila jumlah ion
positif dan ion negatif dinyatakan sebagai v+ dan v-, serta hantaran molar pada
pengenceran tak terhingga ion-ion positif dan negatif dinyatakan sebagai λo+ dan λo-, maka
dapat dirumuskan sebagai berikut.
Ʌo =v +¿ λ o
+¿ + v−¿ λ ¿
¿
¿
o
−¿ ¿
Penerapan utama dari hukum Kohlrausch adalah untuk menentukan harga limit
hantaran molar dari elektrolit lemah. Misalnya suatu elektrolit AD, hantaran molar pada
pengenceran tak terhingga (limit hantaran molarnya) ditentukan dari penentuan hantaran
molar larutan elektrolit kuat AB, CD, CB dengan menggunakan persamaan berikut.
Ʌo ( AD )= Ʌo ( AB )+ Ʌo ( CD ) −Ʌo ( CB )
Ʌo ( AD )=λ A + λ ¿
¿
B + λC ¿ +λ ¿
¿
¿ ¿
D −λ ¿ ¿
C −λ ¿
B¿ =λ ¿ ¿
A +λ ¿ ¿
D ¿
Pada pengenceran tak berhingga pada hantaran molar berlaku pula keaditifan hantaran
ion-ionnya sesuai dengan hukum Kohlrausch. Suatu larutan elektrolit lemah tidak
terionisasi secara sempurna dalam air tetapi terdapat antara ion-ionnya. Hubungan antara
derajat ionisasi (α) dengan hantaran molar (Ʌ) dinyatakan sebagai berikut.
ɅC
α=
Ʌo
dimana ɅC merupakan hantaran molar pada konsentrasi C dan Ʌo merupakan hantaran
molar pada konsentrasi tak hingga.
AB A+ + B-
Mula-mula : C - -
Reaksi : Cα Cα Cα
Saat setimbang : C(1- α) Cα Cα
2 2 2
( C α )(C α ) C α α C
Konstanta kesetimbangan dissosiasi, Ka = ¿ ¿ ¿ = = =
C (1−α ) C ( 1−α ) 1−α
sehingga pada elektrolit lemah, harga tetapan kesetimbangannya dinyatakan dengan
persamaan berikut.
α 2C
Ka=
1−α
Dari persamaan di atas harga derajat disosiasi suatu larutan elektrolit dapat diketahui,
sehingga harga tetapan kesetimbangan (Ka) dapat dihitung. Harga tetapan kesetimbangan
termodinamik (K) merupakan fungsi dari Kadan koefisien keaktifan adalah 1, sehingga
harga tetapan kesetimbangan sebenarnya dapat dinyatakan sebagai berikut.
log K a =log K +2 Ʌ √ αC
Keterangan: Ka = tetapan kesetimbangan
K = tetapan kesetimbangan termodinamik
Ʌ = hantaran molar
Α = derajat disosiasi
C = konsentrasi larutan
Cuci sel dengan air dan tentukan Bilas sel dengan larutan 0,1N KCl dan
hantarannya di dalam air. Cuci kembali tentukan hantarannya dalam larutan KCl
sel dan tentukan hantarannya sampai tersebut.
menunjukkan hasil yang tetap.
Tentukan pula temperatur larutan KCl.
Buat larutan asam lemah CH3COOH Hantaran jenis larutan 0,1 N KCl pada
masing-masing dengan konsentrasi 0,1 berbagai temperatur.
N; 0,05 N; 0,025 N; 0,0125 N; 0,00625
N; 0,00312 N; dan 0,00156 N. Catat
Tkonsentrasi
(0C) X (ohm tersebut
-1
m-1 ) dengan
T (0C) Xteliti,(ohm-1
m-1 )
kemudian ukur hantaran masing-masing
larutan tersebut dengan konduktometer.
21 1,191 26 1,313
22 1,215 27 1,337
23 1,239 28 1,362
24 1,264 29 1,387
25 1,288 30 1,412
2 Bilas sel dengan larutan KCl 0,1 N dan tentukan Hantaran jenis larutan KCl 0,1 N
hantarannya dalam larutan KCl tersebut. adalah 1,387 ohm-1m-1.
k = 1,52 m-1
125
120
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35
akar konsentrasi
y = ax + b
y = 37,786x + 128,85
Ʌ = -b√ C + Ʌo
Jadi ɅoNaCl = 128,85
Hantaran CH3COONa
140 128
120
104
96 96 96 92
100
Hantaran Molar
40
20
1
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35
Akar Konsentrasi
y = ax + b
y = -97,539x + 101,24
Ʌ = -b√ C + Ʌo
Jadi ɅOCH3COONa = 101,24
Hantaran HCl
700 641
608592 584
600 544
f(x) = − 1786.84 x + 695.98
R² = 0.49
500
Hantaran Molar
400
Hantaran
300 Linear (Hantaran)
200
92
100 58
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35
Akar konsentrasi
y = ax + b
y = -1786,8x + 695,98
Ʌ = -b√ C + Ʌo
Jadi ɅoHCl = 42,626
d. Mentukan Ʌo untuk CH3COOH menggunakan Hukum Kohlrusch yaitu:
Diket: Ʌo HCl = 42,626
Ʌo CH3COONa = 101,24
ɅoNaCl = 128,85
Ʌo CH3COOH = Ʌo CH3COONa + Ʌo HCl - Ʌo NaCl
Ʌo CH3COOH = 101,24 + 42,626 – 128,85
Ʌo CH3COOH = 15,016
Ʌc
α=
Ʌo
Larutan CH3COOH 0,1 N (0,1 M)
Ʌc
α=
Ʌo
5,8
α=
15,016
α =¿ 0,386
Larutan CH3COOH 0,05 N (0,05 M)
Ʌc
α=
Ʌo
8,4
α=
15,016
α =¿ 0,559
Larutan CH3COOH 0,025 N (0,025 M)
Ʌc
α=
Ʌo
1,2
α=
15,016
α =¿ 0,079
Larutan CH3COOH 0,0125 N (0,0125 M)
Ʌc
α=
Ʌo
1,68
α=
15,016
α =¿ 0,111
Larutan CH3COOH 0,00625 N (0,00625 M)
Ʌc
α=
Ʌo
2,4
α=
15,016
α =¿ 0,159
Larutan CH3COOH 0,00312 N (0,00312 M)
Ʌc
α=
Ʌo
3,5
α=
15,016
α =¿ 0,233
Larutan CH3COOH 0,00156 N (0,00156 M)
Ʌc
α=
Ʌo
6,4
α=
15,016
α =¿ 0,426
e. Menghitung konstanta kesetimbangan dari asam lemah (CH3COOH)
α2 C
Ka =
1−α
Larutan CH3COOH 0,1 N (0,1M)
α2 C
Ka =
1−α
(0 , 386)2 × 0,1
Ka =
1−0,386
0,0148
Ka =
0,614
Ka = 0,024
log Ka = -1,619
Larutan CH3COOH 0,05 N (0,05 M)
α2 C
Ka =
1−α
(0,559)2 × 0,05
Ka =
1−0,559
0,0156
Ka =
0,441
Ka = 0,035
log Ka = -1,455
Larutan CH3COOH 0,025 N (0,025 M)
α2 C
Ka =
1−α
(0,079)2 × 0,025
Ka =
1−0 ,079
0,00015
Ka =
0 , 921
Ka = 0,000162
log Ka = -3,7904
Larutan CH3COOH 0,0125 N (0,0125 M)
α2 C
Ka =
1−α
(0,111)2 × 0,0125
Ka =
1−0 ,111
0 , 00015
Ka =
0 , 889
Ka = 0,000168
log Ka = -3,7746
Larutan CH3COOH 0,00625 N (0,00625 M)
α2 C
Ka =
1−α
(0 , 159)2 × 0,00625
Ka =
1−0 ,159
0 , 000156
Ka =
0 , 841
Ka = 0,000185
log Ka = -3,7328
Larutan CH3COOH 0,00312 N (0,00312 M)
α2 C
Ka =
1−α
(0,233)2−0,00312
Ka =
1−0,233
0 , 000168
Ka =
0,767
Ka = 0,000219
log Ka = -3,6595
Larutan CH3COOH 0,00156 N (0,00156 M)
α2 C
Ka =
1−α
(0,426)2 ×0,00156
Ka =
1−0,426
0,00 0282
Ka =
0,574
Ka = 0,000491
log Ka = -3,3089
√ αC = √ 0 , 111×0,0 125
= 0,036
-1
-1.46
-1.62 Log Ka
-1.5 f(x) = 13.69 x − 4.07 Linear (Log Ka)
Log Ka
-2.5
-3 -3.31
-3.5 -3.66
-3.73
-3.77
-3.79
-4
VII. Pembahasan
Praktikum ini merupakan penentuan konstanta disosiasi asam lemah (CH 3COOH)
yang didasarkan pada data hantaran yang diperoleh pada saat praktikum. Adapun alat yang
digunakan pada praktikum ini untuk mengukur hantaran disebut konduktometer. Yang mana
prinsip kerja dari konduktometer tersebut adalah bagian konduktor yang menyentuh
permukaan wadah ketika dicelupkan dalam larutan akan menerima rangsang dari suatu ion-
ion. Yang terjadi adalah, semakin besar konsentrasi larutan maka, semakin besar nilai
hantaran yang dihasilkan karena semakin banyak pula ion-ion dari larutan yang menyentuh
konduktor. Pada saat sebelum digunakan, konduktometer terlebih dahulu dicelupakn dalam
air dan dikeringkan. Hal ini memiliki tujuan untuk membersihkan sel hantaran dari pengotor
agar tidak memberikan pengaruh terhadap pengukuran yang akan dilakukan selanjutnya,
sehingga hasil pengukuran yang diperoleh pada setiap konsentrasi lebih akurat.
Adapun tahapan dalam praktikum ini yaitu pembuatan larutan KCl 0,1 N yang
digunakan sebagai standar karena KCl memiliki nilai hantaran listrik yang pasti pada
berbagai suhu. Sehingga konstanta sel dapat ditentukan dengan menggunakan nilai hantaran
listrik yang sudah pasti tersebut. Untuk dapat menentukan konstanta sel maka, terlebih dahulu
ditentukan hantaran larutan KCl 0,1 N tersebut. Pada percobaan ini, KCl yang ditimbang
adalah sebanyak 0,37 gram yang dilarutkan dengan aquades sampai volumenya tepat 50 mL.
Larutan KCl 0,1 N memiliki warna yang bening tersebut selanjutnya diukur hantarannya.
Hasil pengukuran hantaran KCl menunjukkan harga sebesar 10,42 mS dengan suhu larutan
KCl adalah 290C. Sesuai dengan teori, hantaran jenis KCl pada suhu tersebut adalah 1,387
ohm-1m-1. Dengan data tersebut selanjutnya bisa dihitung konstanta sel dengan perhitungan
sebagai berikut.
K
k=
L
Dengan menggunakan perhitungan tersebut, maka dapat diketahui harga konstanta dari sel
tersebut adalah 1,52 m-1. Harga konstanta sel tersebut, bisa digunakan untuk menentukan
harga hantaran molar setiap larutan, sehingga bisa digunakan untuk menghitung harga
konstanta kesetimbangan dari asam lemah CH3COOH yang dicari. Pada saat sebelum
mengganti larutan yang akan dihitung hantaran jenisnya, sel konduktometri dicelupkan
terlebih dahulu dengan aquades. Setelah dibersihkan dengan aquades, sel konduktometri
harus dikeringkan menggunakan tisu lalu kemudian dicelupkan ke dalam larutan lain yang
akan diukur hantarannya. Hal ini bertujuan agar larutan yang akan diukur selanjutnya tidak
terkontaminasi dengan ion-ion yang kemungkinan masih terdapat pada sel konduktometri
tersebut.
Adapun larutan yang digunakan untuk diukur hantarannya antara lain: HCl, NaCl,
CH3COONa, dan CH3COOH yang masing-masing dengan konsentrasi 0,1 N, 0,05 N, 0,025
N, 0,0125 N, 0,00625 N, 0,00312 N, 0,00156 N. Yang mana tujuan dari adanya pembuatan
konsentrasi yang bervariasi tiap larutan adalah untuk mendapatkan hantaran molar tak hingga
dari masing-masing larutan (HCl, NaCl, dan CH 3COONa) yang merupakan hasil dari
ekstrapolasi kurva antara hantaran molar dan akar konsentrasi pada masing-masing larutan
yang digunakan. Hasil ekstrapolasi masing-masing kurva tersebut, maka dapat ditentukan
hantaran molar dan konstanta termodinamik asam asetat (CH3COOH). Sebelum mengukur
hantaran masing-masing larutan, maka dibuat terlebih dahulu larutan-larutan tersebut.
Larutan-larutan yang telah dibuat, kemudian diencerkan sesuai dengan perhitungan pada
masing-masing konsentrasi. Selanjutnya diukur hantarannya dan dari data hantaran yang
telah diperoleh dapat ditentukan hantaran molarnya untuk setiap konsentrasilarutan tersebut.
Hantaran molar yang sudah didapat dari hasil pengukuran, dibuatlah plot/kurva antara
hantaran molar dan akar dari konsentrasi masing-masing larutan yang digunakan. Kurva ini
dibuat dengan tujuan untuk mengetahui hantaran molar pada konsentrasi tak terhingga (Ʌo)
dari ekstrapolasi data masing-masing kurva. Hasil ekstrapolasi data tersebut, maka didapat
bahwa Ʌo CH3COONa adalah 101,24, Ʌo HCl adalah 42,626, dan Ʌo NaCl adalah 128,85.
Sedangkan, hantaran molar pada konsentrasi tak terhingga untuk larutan CH 3COOH tidak
dapat ditemukan dari ekstrapolasi data pada kurva. Hal tersebut disebabkan CH 3COOH
merupakan elektrolit lemah sehingga ekstrapolasi datanya tidak memotong sumbu x. Oleh
karena itu, untuk menentukan Ʌo dari CH3COOH maka harus menggunakan Hukum
Kohlraush. Penerapan utama dari hukum Kohlraush pada percobaan ini adalah untuk
menentukan harga limit hantaran molar tak terhingga dari larutan CH3COOH. Dari
perhitungan dengan menggunakan Hukum Kohlrausch, maka didapatkan Ʌo CH3COOH
adalah 15,016. Setelah didapat Ʌo, maka kita dapat menentukan derajat disosiasi dan tetapan
kesetimbangan larutan CH3COOH pada masing-masing konsentrasinya. Hasil dari
perhitungan derajat disosiasi dan tetapan kesetimbangan digunakan untuk membuat kurva
antara log Ka dan √αC pada masing-masing konsentrasi larutan CH3COOH. Kurva ini dibuat
dengan tujuan untuk mengetahui persamaan garis ekstrapolasi pada kurva tersebut.
Persamaan garis digunakan untuk menentukan harga tetapan kesetimbangan termodinamik
(K) dari larutan CH3COOH.
Harga tetapan kesetimbangan termodinamik (K) merupakan fungsi dari Ka dan
koefisien keaktifan dari ion-ionnya. Untuk larutan pada pengenceran tak hingga, koefisien
keaktifan adalah 1, sehingga harga tetapan kesetimbangan sebenarnya dapat dinyatakan
dengan rumus.
log K a = log K + 2Λ αC
Berdasarkan kurva di atas, diperoleh persamaan garis y = 13,689x + -4,0733. Dari
persamaan garis ini akan diperoleh harga tetapan kesetimbangan termodinamika dari
CH3COOH, yang mana harga tetapan kesetimbangan sebenarnya (K) diperoleh dari nilai
intersep (b) atau (log K) yang sebesar -4,0733. Sehingga harga K larutan CH3COOH yang
diperoleh yaitu 0,6099. Nilai K yang diperoleh dari hasil eksperimen ini berbeda dari harga
Ka CH3COOH secara teoritis yaitu 1,8 x 10-5 karena beberapa faktor kesalahan dalam
praktikum seperti:
1. Pada alat pengukur hantaran atau konduktometer.
2. Terjadinya kesalahan pada saat melakukan pengenceran.
VIII. KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil pengukuran hantaran yang telah dilakukan pada saat praktikum,
harga tetapan sel yang diperoleh dan dapat digunakan adalah 1,52 m-1.
2. Berdasarkan pengukuran hantaran yang telah digunakan, tetapan kesetimbangan
CH3COOH pada masing-masing konsentrasinya yaitu:
1. Tetapan kesetimbangan CH3COOH 0,1 N adalah 0,024
2. Tetapan kesetimbangan CH3COOH 0,05 N adalah 0,035
3. Tetapan kesetimbangan CH3COOH 0,025 N adalah 0,000162
4. Tetapan kesetimbangan CH3COOH 0,0125 N adalah 0,000168
5. Tetapan kesetimbangan CH3COOH 0,00625 N adalah 0,000185
6. Tetapan kesetimbangan CH3COOH 0,00312 N adalah 0,000219
7. Tetapan kesetimbangan CH3COOH 0,00156 N adalah 0,00491
3. Berdasarkan tetapan kesetimbangan CH3COOH, tetapan kesetimbangan
sebenarnya CH3COOH adalah 0,6099.