A. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat menentukan berat molekul zat non-elektrolit melalui penurunan titik
beku larutan, dan menentukan persentase kesalahan penentuan berat
molekul zat non-elektrolit melalui penurunan titik beku.
B. DASAR TEORI
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung
pada macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh
banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut). Salah satu sifat koligatif
larutan adalah penurunan titik beku. Dengan metode penurunan titik beku
ini kita dapat menghitung berat molekul suatu senyawa, metode ini disebut
dengan metode cryoscopic. Penurunan titik beku yang diakibatkan oleh
satu mol partikel zat terlarut dalam satu kilogram pelarut disebut dengan
penurunan titik beku molal, yang digunakan sebagai tetapan untuk
penentuan berat molekul zat.
Apabila g gram zat terlarut mempunyai berat molekul BM dan
terlarut dalam p gram pelarut, menghasilkan penurunan titik beku sebesar
Tf , dan tetapan penurunan titik beku molal Kf , maka berat molekul zat
terlarut tersebut dapat dihitungdengan menggunakan persamaan :
.persamaan (1)
Sampel
UREA
- Ditimbang dengan botolnya. Buat sedemikian rupa
sehingga titik beku akan hanya turun kurang dari 1oC
- Sampel dilarutkan secara sempurna dalam pelarut yang
diukur pada bagian 1 diatas. Pastikan bahwa sampel
tidak mengendap pada bagian-bagian thermometer
Beckmann atau batang agitator bejana bagian dalam
yang tidak terendam dalam pelarut.
- Temukan titik beku dari larutan dengan metode yang
telah diuraikan pada bagian 1 item 4 dan 5
- Tentukan penurunan titik beku berdasarkan perbedaa
titik beku antara pelarut dan larutan serta hitung BM
dengan cara substitusi harga yang dihasilkan pada
persamaan 1
HASIL
E. HASIL PENGAMATAN
1. Massa air = 29,964 gram
2. Massa urea = 1,002 gram
3. Suhu awal bejana = -5oC
4. Data Hasil Pengukuran Penurunan titik beku Pelarut
WAKTU Suhu (oC)
(menit)
1 -1.18
2 -1.88
3 -2.52
4 -3.03
5 -3.44
6 -3.78
7 -3.98
8 -4.13
9 -4.33
10 -4.45
11 -4.52
12 -4.61
13 -4.49
14 -4.41
15 -4.52
16 -4.53
17 -4.53
18 -4.63
19 -4.66
20 -4.68
21 -4.70
22 -4.55
23 -3.07
24 -3.05
25 -3.02
26 -2.97
27 -3.02
28 -3.02
29 -3.02
30 -3.01
7
Berdasarkan data pengamatan yang telah dijabarkan diatas, berikut adalah
gambar grafik dari:
1. Grafik Suhu vs Waktu untuk penurunan titik beku pelarut
0
-10 -0.1 0 10 20 30 40
-0.2
-0.3
-0.4
-0.5
-0.6
-0.7
-0.8
-0.9
-1
-1.1
-1.2
-1.3
-1.4
-1.5
-1.6
-1.7
-1.8
-1.9
-2
-2.1
-2.2 Suhu Pelarut
-2.3
-2.4 Suhu pelarut
-2.5
-2.6 Titik beku pelarut
-2.7
-2.8 Linear (Suhu pelarut)
-2.9 y = 0.0062x - 3.1865
-3
-3.1 -3.16 R = 0.2705
-3.2
-3.3
-3.4
-3.5
-3.6
-3.7
-3.8
-3.9
-4
-4.1
-4.2
-4.3
-4.4
-4.5
-4.6
-4.7
-4.8
-4.9
-5
Dari grafik penurunan titik beku pelarut diatas, didapatkan bahwa titik beku
pelarut adalah -3,16oC
8
2. Grafik Suhu vs Waktu untuk penurunan titik beku Larutan
0
-0.1
-10 -0.2 0 10 20 30
-0.3
-0.4
-0.5
-0.6
-0.7
-0.8
-0.9
-1
-1.1
-1.2
-1.3
-1.4
-1.5
-1.6
-1.7
-1.8
-1.9
-2
-2.1
-2.2
-2.3
-2.4
-2.5
-2.6
-2.7
-2.8 Suhu Larutan
-2.9
-3
-3.1
-3.2 Suhu Larutan
-3.3
-3.4
-3.5
-3.6 Titik Beku
-3.7
-3.8 Larutan
-3.9 -4.03
-4 Linear (Suhu
-4.1
-4.2 Larutan)
-4.3 y = -0.0202x - 3.9899
-4.4
-4.5 R = 0.9406
-4.6
-4.7
-4.8
-4.9
-5
-5.1
-5.2
-5.3
-5.4
-5.5
-5.6
-5.7
-5.8
-5.9
-6
-6.1
-6.2
-6.3
-6.4
-6.5
Dari grafik penurunan titik beku pelarut diatas, didapatkan bahwa titik beku
pelarut adalah -4,03oC
9
Berikut adalah grafik jika grafik pelarut dan larutan disatukan:
0
-10 -0.1 0 10 20 30 40
-0.2
-0.3
-0.4
-0.5
-0.6
-0.7
-0.8
-0.9
-1
-1.1
-1.2
-1.3
-1.4
-1.5
-1.6
-1.7
-1.8
-1.9
-2
-2.1
-2.2
-2.3
-2.4 Suhu Pelarut
-2.5
-2.6
-2.7 Suhu pelarut
-2.8
-2.9 y = 0.0062x - 3.1865
-3 Titik beku
-3.16 R = 0.2705
-3.1 pelarut
-3.2 Suhu Larutan
-3.3
-3.4
-3.5 Suhu Larutan
-3.6
-3.7
-3.8 Titik Beku
-3.9 -4.03 Larutan
-4 Linear (Suhu
-4.1
-4.2 pelarut)
-4.3 y = -0.0202x - 3.9899
-4.4
-4.5 R = 0.9406
-4.6
-4.7
-4.8
-4.9
-5
-5.1
-5.2
-5.3
-5.4
-5.5
-5.6
-5.7
-5.8
-5.9
-6
-6.1
-6.2
-6.3
-6.4
-6.5
10
Karena titik beku larutan dan pelarut telah ditemukan melalui gambar grafik
diatas, maka dapat dihitung penurunan titik beku larutan terhadap pelarut yakni
Setelah diketahui berapa Tf nya , sekarang kita mencari BM dari UREA nya,
berikut perhitungannya:
Tf =0,87 oC
Tf = m x Kf
m= 0,467 molal
m=
0,467 =
BM perhitungan =
BM teoris = 60.07
Lalu kita cari berapa persen kesalahan dari BM perhitungan kita terhadap
BM teoritis
Besarnya kesalahan yang ditimbulkan, mungkin saja terjadi karena harga titik
beku pelarut ataupun larutan kurang akurat penentuannya, karena penentuan titik
beku pelarut dan larutan ini dilakukan secara manual. Selain itu, dapat pula
diakibatkan karena penurunan suhu tidak konstan (kadang turun lalu naik lagi)
karena kecepatan pengadukan yang kurang konstan pula.
11
G. KESIMPULAN
- Titik beku pelarut (air) adalah -3,16oC , sedangkan titik beku larutan
sampel (larutan urea) adalah -4,03 oC, sehingga Tf adalah 0,87 oC
- BM perhitungan adalah
- % Kesalahan dari BM perhitungan terhadap BM teoritis adalah 19,2%
H. DAFTAR PUSTAKA
Sumari, dkk. 2015. Petunjuk Pratikum Kimia Fisika. Malang: FMIPA Universitas
Negeri Malang.
12