Anda di halaman 1dari 5

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK

SINTESIS DAN KARAKTERISASI KOMPLEKSHEKSA UREA KROMIUM (III)


KLORIDA TRIHIDRAT [Cr(Ur)6]Cl3. 3H2O
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktikum Kimia Anorganik

Dosen Pengampu:
Dr. H. Momo Rosbiono, M.Pd., M.Si.

Disusun oleh:

Khiyarotul Uyun (1903283)


Kelompok 7

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021
SINTESIS DAN KARAKTERISASI KOMPLEKSHEKSA UREA KROMIUM (III)
KLORIDA TRIHIDRAT [Cr(Ur)6]Cl3. 3H2O

A. Tujuan
1. Membuat kristal [Cr(Ur)6]Cl3.3H2O
2. Mengetahui absortivitas molar dan o (splitting orbital d) dari spektra yang didapat
dengan metoda UV-Vis
3. Menganalisa sifat-sifat kimia dan fisik kristal yang terbentuk.

B. Dasar Teori
Kromium (Cr) merupakan unsur transisi yang berwarna keperakan berwujud
padatan keras dengan massa atom relatif (Ar) 52,00, titik leleh 1900oC, titik didih 26400
dan bisa menyublim pada suhu 1160oC. Kromium bereaksi dalam larutan hidroklorida dan
asam sulfat encer membentuk garam kromat berwarna biru.
Logam kromium dapat diperoleh dengan cara mengendapkan logam krom dari
oksidanya dan berikatan dengan nitrogen, oleh karena itu biasanya digunakan kromium
dalam bentuk padatan untuk menghasilkan larutan encer atau filtrat yang lebih baik.
Senyawa kompleks kromium yakni Heksa Urea Kromium (III) dapat dibuat dengan
bukti yang kuat dimana ikatan koordinasi ion kompleks mengikat ion kromium terhadap
atom oksigen, bukan dengan atom oksigen. Kromium Heksa Urea merupakan bentuk
senyawa kompleks yang paling khas [Cr(ur)6]Cl3.3H2O berwarna hijau pucat, merupakan
senyawa yang tidak dapat membentuk kristal kembali (rekristalisasi) oleh air tanpa
penguraian.
Heksa Urea kromium dapat diperoleh pada proses pembakaran garam kromium
yang anaerob, laju lambat dan terjadi pelepasan atom hidrogen dari air yang berfungsi
sebagai pelarut.
Pada pembuatan kompleks ini [Cr(ur)6]Cl3.3H2O, mereaksikan kristal asam
oksalat, air hangat, asam hidro klorat dengan kromium trioksida menghasilkan kromat
klorida CrCl3 dengan persamaan reaksi :
2CrO3 + 3H2C2O4.2H2O + 6HCl  2CrCl3 + 6CO2 + 12H2O

Reduksi CrCl3 menghasilkan komplek Cr(4H2O.Cl2)Cl, kemudian CrCl3.6H2O


yang telah dilarutkan dalam HCl dan direaksikan dengan urea dengan persamaan :
H+
CrCl3.6H2O + 6CO(NH2)2 ⎯⎯→ [Cr(ur)6]Cl3.3H2O + 3H2O
(Tim Kimia Anorganik, 2022)
C. Bagan Alir Prosedur Kerja
No Prosedur Pengamatan
1 Pembuatan kristal [Cr(Ur)6]Cl3.3H2O
• Dilarutkan 10 g CrCl3.6H2O dalam 10
mL air dalam cawan penguap
• Ditambahkan 4 tetes HCl 3 M dan 14 g
urea sambil diaduk
• Diuapkan larutan dalam cawan penguap
di atas penangas air sampai terbentuk
pasta padat
• Dilarutkan pasta padat yang terbentuk
dalam 30 mL air 50oC, disaring dengan
corong Buchner yang sudah dipanaskan
di oven. RESIDU JANGAN DIBILAS
• Dipindahkan filtrat ke dalam gelas kimia
200 mL, dibiarkan selama 30 menit
sampai terbentuk kristal. JIKA
KRISTAL TIDAK TERBENTUK,
BAGIAN DALAM GELAS KIMIA
DIGORESKAN DENGAN BATANG
PENGADUK
• 30 menit setelah kristal tumbuh, gelas
kimia diletakkan dalam gelas kimia
yang lebih besar berisi es batu, dibiarkan
selama 30 menit
• disaring kristal yang terbentuk dengan
corong Buchner. KRISTAL JANGAN
DIBILAS
• kristal dikeringkan di udara terbuka.
JANGAN DIKERINGKAN DALAM
DESIKATOR
• Ditimbang berat kristal kering yang
diperoleh.

2 Analisis Spektra Kristal dengan UV-Vis


• Dibuat larutan dari kristal yang
terbentuk dalam labu takar 100 mL
dengan konsentrasi 0,0100 M:
ditimbang 0,5725 gram kristal dengan
botol timbang, ditambahkan sedikit
aquadest dan diaduk sampai kristal larut,
lalu dituang ke dalam labu takar dengan
bantuan corong panjang dan batang
pengaduk. Dibilas batang pengaduk dan
botol timbang dengan sedikit air,
demikian juga corong yang digunakan.
Kemudian ditambahkan aquadest ke
dalam labu takar sampai tepat 100 mL.
• Dianalisis larutan dalam labu takar
dengan UV-Vis

3 Pengamatan Morfologi Kristal


• Diletakkan sedikit kristal di atas slide
mikroskop, diatur sebaran kristal
dengan batang pengaduk
• Diletakkan slide mokroskop di meja
mikroskop, diatur pembesaran dan
posisi lensa terhadap slide
• Diamati kristal dan digambar struktur
yang teramati.
4 Uji Kelarutan
• Disediakan 6 buah tabung reaksi mikro
dan pada masing-masing tabung
dimasukkan
Seujung kecil spatula.
• Pada masing-masing tabung
dimasukkan salah satu jenis pelarut.
(H2SO4, NaOH, benzene, aquadest,
etanol)
• Diamati apakah kristal terlarut, bereaksi
atau berubah warna
• Dilakukan pemanasan jika kristal tidak
terlarut.

D. Alat dan Bahan


• Alat
AAS 1 set Pembakar Bunsen 1 buah
Batang pengaduk 1 buah Botol timbang 2 buah
Cawan penguap 9 cm 1 buah Corong Buchner 1 buah
Erlenmeyer 100 mL 2 buah Erlenmeyer Buchner 250 mL 1 buah
Gelas kimia 200 mL 1 buah Gelas kimia 100 mL 1 buah
Hotplate 1 buah Kassa asbes 1 buah
Kaki tiga 1 buah Kertas saring 2 lembar
Labu takar 100 mL 1 buah Mikroskop 1 set
Neraca Analitik 1 set Oven 1 set
Pipet tetes 6 buah Pipet volum 10 mL 1 buah
Slide mikroskop 1 buah Spatula 1 buah
Tabung reaksi mikro 6 buah Termometer 100 C 1 buah
UV-Vis 1 set

• Zat
Asam nitrat pekat, HNO3 15 M Asam sulfat pekat, H2SO4 18 M
Aquadest, H2O (l) Benzene, C6H6 (l)
Larutan natrium hidroksida, NaOH (aq) Etanol, C2H5OH (l)
Larutan asam klorida, HCl (aq) 3 M Es batu
Larutan asam sulfat, H2SO4 (aq) Garam krosok
Padatan urea, CO(NH2)2
Padatan kromium (III) klorida heksahidrat, CrCl3.6H2O

E. Set Alat
F. Pralab
1. Tentukan reaksi pembatas secara stoikiometri dari percobaan yang anda lakukan!
2. Jelaskan dasar dan jenis reaksi yang anda lakukan?

Anda mungkin juga menyukai