PERCOBAAN 3
PENENTUAN KADAR NIKEL
I. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan ini yaitu menentukan menentukan kadar NiCl2
dalam sampel berdasarkan metode gravimetri dan volumetri
Pada metode volumetri, kadar NiCl2 ditentukan dari kadar ion klorida yang
terdapat dalam larutan. Penentuan dilakukan melalui titrasi dengan ion Hg2+ menurut
reaksi :
1) Metode Gravimetri
𝑚 𝑁𝑖𝐶𝑙2 250 𝑚𝐿
% 𝑁𝑖𝐶𝑙2 = × × 100%
𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 25 𝑚𝐿
0,157 𝑔
= × 10 × 100% = 54,4 %
2,8914 𝑔
𝑚𝑜𝑙 𝐻𝑔2+
[Hg(NO3 )2 ] =
𝑣̅ 𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑛
VII. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini, dilakukan dua metode yang berbeda, yaitu
adalah metode gravimetri dan metode volumetri. Gravimetri adalah metode
analisis kimia secara kuantitatif dimana jumlah analit ditentukan dengan
mengukur bobot substansi murni yang mengandung analit. Volumetri
adalah salah satu metode analitik yang didasarkan pada pengukuran volume.
Metode gravimetri dan volumetri memiliki tahap-tahap yang berbeda.
Metode gravimetri memiliki tahap dimana digunakan kaca masir sebagai
wadah endapan merah.
Sebelum digunakan, kaca masir harus distabilkan massanya
terlebih dahuku dengan proses pemanasanm pendinginanm dan
pernimbangan hingga massa kaca masir tersebut stabil. Proses tersebut
juga dilakukan saat penimbangan endapan yang sudah didapat di dalam
kaca masir.
Penambahan HCl berfungsi untuk mengasamkan larutan agar
ketika ditambahkan larutan H2DMG Tidak langsung terbentuk endapan
Ni(HDMG)2. Jika pengendapan dilakukan dalam susana basa dan dingin,
endapan yang didapat kecil. Pengendapan dilakukan pada kedadaan panas
dan asam kemudian dibasakan sedikit demi sedikit sambil diaduk, untuk
memperoleh endapan yang berukuran besar, sehingga mudah dicusi dan
disaring.
H2DMG berfungsi sebagai pereaksi pengendapan. H2DMG
memiliki kelarutan yang kecil di dalam air, maka penambahan H2DMG
tidak boleh terlalu berlebih karena dapat menyebabkan terbentuknya
kristal H2DMG sisa yang tidak larut dalam air dan bercampur dengan
endapan induk, akibatnya jumlah endapan yang tersaring lebih banyak dari
seharusnya. Penambahan H2DMG berlebih akan menyebabkan kelarutan
Ni(HDMG)2 akan semakin besar karena adanya alkohol dalam larutan.
Larutan H2DMG dalam alkohol dapat menghasilkan endapan
merah dengan Ni2+ dalam suasana basa amoniak atau buffer amonium
hidroksida asetat. NH4OH berfungsi untuk menetralkan dan membasaan
larutan karena Ni(HDMG)2 mengendap sempurna dalam suasana basa.
Penambahan NH4OH setetes demi setetes sambil diaduk dan langsung dari
ujung pipet ke dalam larutan, tidak melalui dinding gelas kimia untuk
menghindari naiknya endapan Ni(HDMG)2 melalui dinding gelas kimia.
Selain itu juga agar PH larutan berubah secara perlahan sehingga
pembentukan endapan berlangsung secara perlahan pula dan dihasilkan
endapan yang besar.
Agar endapan merah yang terbentuk menggumpal dan endapan
yang dihasilkan permukaan nya besar sehingga tidak lolos pada saat
penyaringan maka dilakukan digest atau penuaan di penangas uap selama
beberapa menit,digest ini juga berfungsi untuk menghilangakan kotoran.
Setelah semua endapan berkumpul di permukaan atas maka dilakukan
pengujian kembali dengan amoniak encer apakah masih terbentuk lagi
endapan atau tidak.
Pada metoda volumetri, digunakan indikator difenil karbazon
sebagai penentu titik akhir kesetimbangan serta HNO3 sebagai pemberi
suasana asam pada reaksi. Pada saat titrasi berlangsung, Hg2+ akan
bereaksi dengan Cl- sampai Cl- habis. Hg2+ yang berlebih kemudian akan
membentuk dengan indikator difenil karbazon membentuk warna ungu
sangat muda. Perubahan warna tersebutlah yang menjadi indikator bahwa
titrasi telah selesai. Persamaan reaksi yang terjadi antara difenil karbazon
dan Hg2+ adalah
VIII. KESIMPULAN
Kadar NiCl2 yang didapat dari uji gravimetri adalah sebesar
54,4% dari berat sampel. Sedangkan, dari uji volumetri didapatkan hasil
NiCl2 sebanyak 56,4%. Perbedaan tersebut dapat terjadi karena tidak
sempurnanya reaksi yang terjadi, adanya sampel yang larut saat proses
penyaringan, maupun ketidaktepatan saat melakukan pengukuran.
IX. DAFTAR PUSTAKA
Harvey, David. 2000. Analytical Chemistry 2.0. Edisi kedua versi
elektronik. McGraw-Hill Companies [halaman 355- 358, 381,
390, 411-412]
Jeffery, G.H. , Bassett, J., Mendham, J., Denney, R.C., 1898, VOGEL’s
Textbook of Quantitative Chemical Analysis. Edisi kelima.
John Wiley & Sons Inc. : New York. [halaman 257, 417]