Anda di halaman 1dari 33

Senyawa karbon

Oleh
1.
2.
3.
4.

Rifki dwi Anisa (4401414016)


Erica nur bela negarani
(4401414019)
Ratih perwita sari (4401414059)
Milatina Murni lestari (4401414061)

Rumusan masaalah
Bagaimana hasil percobaan praktikum
senyawa karbon?
Bagaimana hasil percobaan tentang
senyawa karbon oleh praktikan lain?
Adakah perbedaan antara hasil praktikum
yang dilakukan dengan hasil percobaan
oleh praktikan lain dan apa perbedaannya?

Tujuan
Meninjau ulang hasil praktikum yang telah
dilakukan.
Meninjau hasil percobaan praktikan lain
yang berhubungan dengan senyawa
karbon.
Mengetahui adanya perbedaan antara
praktikum yang dilakukan dengan
percobaan yang dilakukan praktikan lain.

Alat dan bahan

Percobaan yang dilakukan :


o
o
o
o
o

Tabung reaksi 10 buah


Rak tabung reaksi 1 buah
Gelas Kimia 100 ml 1 buah
Pembakar spirtus 1 buah
Kassa 1 buah

o
o
o
o
o
o
o

Kaki tiga 1 buah


Minyak kelapa baru
Minyak kelapa lama
T-butil alkohol
Sikloheksena
KMnO4 0,001 M
Br2 dalam CCl4

Pembanding

oMinyak goreng sawit


oMinyak goreng jagung
Pembanding II :
oTabung reaksi 20 buah
oPipet tetes 10 buah
oGelas kimia 100 mL
oGelas kimia 200 mL
oHot plate
oTermometer
oPenjepit tabung
on pentana
on heksana
ol heksana

o Sikloheksana
o Metil

sikloheksana

o Benzena
o Natrium

Karbonat 5%

o CCl

o Br

oH

SO4 pekat
3 pekat
o Alkohol
o KMnO 2
4
2

o HNO

Pembanding III :
o Sikloheksana
o Metil sikloheksana
o Benzena
o Natrium Karbonat 5%
o CCl
4
o Br
2
o H SO pekat
2
4
o HNO pekat
3
o Alkohol

KMnO4 2
o Minyak kelapa
o Minyak tropical
o Etanol
o KMnO 0,1 M
4
o CCl
4
o I
2
o

Metode dan cara kerja


Percobaan yang dilakukan
1. Reaksi dengan Br2 dalam CCl4

Menyediakan tabung reaksi dengan


label A, B, C dan D, masing-masing 2
Tabung A1 dan B1 diisi dengan minyak
kelapa baru
Tabung A2 dan B2 diisi dengan minyak
kelapa lama
Tabung C1, C2 dan D1, D2 diisi dengan
sikloheksana
Tabung A1, C1 dan A2, C2 Ditetesi Br2
dalam CCl4 di suasana terang
Tabung B1, D1 dan B2, D2 Ditetesi Br2
dalam CCl4 di suasana gelap

2. Reaksi dengan KMnO4


Menambahkan 10 tetes tbutil alkohol ke 20 tetes
minyak kelapa lama dan
baru dalam 2 tabung
yang berbeda
Larutkan dengan
menambahkan
KMnO4 tetes
demi tetes

dikoco
k

Percobaan pembanding I
Memanaskan minyak goreng jagung dan sawit
dengan suhu 100oC-300oC
Panaskanlagi selama 1 jam dengan suhu
200oC
Data diolah dan dianalisis dengan komputer
Mengamati penurunan jumlah titrasi larutan
Huble

Percobaan pembanding II
Sifat-sifat Kimia Hidrokarbon
Jenuh.
1. Reaksi dengan asam sulfat
pekat.
Masukan 1ml H2SO4
pekat ke 3 tabung

Masukkan masingmasing n-pentana,


n-heksana dan 1heksana tetes
demi tetes
2. Reaksi dengan asam nitrat pekat.
Masukan 1ml HNO3 pekat
ke 3 tabung
Masukkan masingmasing n-pentana, nheksana dan 1heksana tetes demi
tetes

3. Reaksi dengan KMnO4 dalam keadaan


basa.
Memasukan 1ml 5% NaCO3 dalam
air ke 3 tabung
Tambahkan 2-3 tetes 2% KMnO4
Memasukan 1ml 5% NaCO3 dalam
air ke 3 tabung
Masukkan masing-masing npentana, n-heksana dan 1heksana tetes demi tetes

4. Reaksi dengan larutan Brom


Masukkan 3 tabung
masing-masing 1ml npentana, n-heksana dan
1-heksana
Masukan beberapa tetes
1% Br2 dalam CCl4

Kocok
perlahan
Amati perubahan
yang terjadi. Warna
brom hilang?

5. Kelarutan Hidrokarbon dalam alkohol


Masukkan 1 ml 96%
alkohol kedalam 3 tabung
reaksi

Tambahkan n-pentana, nheksana dan 1-heksana tetes


demi tetes sambil dikocok

Amati kelarutan yang


terjadi dan perubahannya

Sifat-sifat Kimia Hidrokarbon Jenuh.

1. Kelarutan
Masukkan 2 ml air, 2 ml
etanol, 2 ml bensin dan 2
ml eter ke 4 tabung reaksi

Masukkan 2 ml benzena
tetes demi tetes ke dalam
masing-masing tabung reaksi

Amati kelarutan benzena


dan perubahannya

2. Benzena sebagai pelarut


Menentukan kelarutan dari
iodium, parafin, wax, minyak
kelapa dalam benzena

3. Reaksi dengan Brom


Masukkan 5 ml benzena
ke dalam tabung reaksi
Masukkan 2-3 ml tetes
brom lalu bagi campuran
menjadi dua
Tabung pertama
tambahkan 2-3 butir
Kecil Fe
Bandingkan kecepatan
reaksi kedua tabung

Tulis reaksi
antara benzena
dengan brom
Bila reaksi
berjalan lambat,
panaskan kembali

4. Uji dengan permanganat.


Mengocok beberapa tetes
benzena dengan laruran
KMnO4 encer
Membandingkannya
dengan heksena

5. Sulfonasi Benzena
Masukan 5ml H2SO4 dan 1ml
benzena dalam 1 tabung

Memanaskan tabungreaksi
dengan dikocok perlahanlahan selama 10 menit
Didinginkan lalu dituangkan
kedalam 25-30ml air dingin

6. Percobaan akhir
Masukan 2ml H2SO4
pekat kedalam 2ml
HNo3 pekat kedalam
tabung reaksi besar
Memasukan 1ml
benzena tetes demi
tetes
Memperhatikan
kenaikan suhu setelah
reaksi lalu dikocok
selama 2-3 menit
Menuangkan isinya
kedalam 25ml air
dingin

Percobaan pembanding III


1. Ikatan tak jenuh dengan
I2

2. Ikatan tak jenuh dengan KMnO4

Memasukan minyak
kelapa dan minyak
tropika ke dalam 2
tabung reaksi masingmasing 2ml

Menambahkan 20 tetes
minyak kelapa dalam 10
tetes t-butil alkohol, lalu
dikocok

Menambahkan tetes
demi tetes larutan I2
dalam CCl4 sambil
dikocok

Menambahkan tetes
demitetes larutan
KMnO4 sambil dikocok

Hasil

Percobaan yang dilakukan :


o
Reaksi dengan Br2 dalam CCl4

Tetes
ke-

Minyak baru

Minyak lama

Sikoheksana

Terang
(A1)

Gelap
(B1)

Terang (A2)

Gelap
(B2)

Terang
(C1,C2)

Gelap (D1, D2)

Tidak
berubah

Tidak
berubah

Kuning kecoklatan

Tidak
berubah

Lapisan
oranye di
bagian bawah

Oranye
kecoklatan

Tidak
berubah

Tidak
berubah

Lapisan atas lebih


jernih

Sedikit
oranye

Lapisan
semakin luas

Lapisan oranye
dipermukaan
atas

Tidak
berubah

Tidak
berubah

Lapisan atas
jernih, bawah
pekat

Bening

Kuning

Terbentuk
endapan

Tidak
berubah

Tidak
berubah

Lapisan atas
jernih, bawah
pekat

Lebih
bening
dan
encer

Kuning dan
ada lapisan
oranye di
bawah

Terjadi endapan
dan ada lapisan
di permukaan
bawah

Reaksi dengan KmnO4

Pembanding I
a)

Tabel 1. Pengukuran Awal Jumlah Titrasi Larutan Huble pada


Minyak Goreng Sawit dan Minyak Goreng Jagung Sebelum
Pemanasan

b)

Tabel 2. Pengaruh Kenaikan suhu terhadap Jumlah Titrasi


Larutan Huble pada Minyak Goreng Sawit dan Minyak Goreng
Jagung

a) Tabel 3. Pengaruh Lamanya Waktu Pemanasan


terhadap Jumlah Titrasi Larutan Huble pada
Minyak Goreng Sawit dan Minyak Goreng Jagung

Pembanding II

Pembanding III
o
Ikatan jenuh dengan I2

Keterangan :
(+)
= Pekat

o Ikatan tak jenuh dengan KMnO4

Pembahasan
Percobaan yang dilakukan

Berdasarkan percobaan dan observasi yang dilakukan,


didapatkan:
Jika minyak goreng yang dihasilkan warnanya sama antara pada
dua tempat yang berbeda (terang dan gelap) itu berarti bahwa
minyak tersebut adalah senyawa tak jenuh.
Jika minyak goreng yang dihasilkan warna yang berbeda antara
dua tempat (terang dan gelap) itu berarti bahwa minyak tersebut
termasuk senyawa jenuh.
Cyclohexana mengalami ikatan jenuh sehingga tidak dapat
melakukan reaksi tambahan dengan Br2 di CCl4.
Dalam penelitian ini Br2 digunakan untuk penambahan ikatan
ganda menjadi ikatan tunggal.
KMnO4 yang teroksidasi minyak.
T-butil alkohol sebagai pelarut antara minyak dan KMnO4

Percobaan Pembanding I

semakin tinggi suhu pemanasan akan semakin berkurang


jumlah larutan Huble yang digunakan
setiap kenaikan suhu 1C menyebabkan penurunan jumlah
titrasi sebesar 0,06 tetes pada minyak goreng sawit dan
0,15 tetes pada minyak goreng jagung
Proses pemanasan dari suhu 100-300oC menunjukkan
bahwa minyak goreng jagung lebih banyak mengalami
pemutusan ikatan rangkap pada ikatan asam lemak tidak
jenuh dibandingkan dengan yang terjadi pada minyak
goreng sawit. Semakin banyak kandungan asam lemak
tidak jenuh yang terkandung dalam suatu minyak goreng
akan menyebabkan semakin banyak pemutusan ikatan
rangkap yang terjadi.

Pembahasan
Percobaan Pembanding II
Percobaan Pada Hidrokarbon Jenuh (alkana)

Reaksi asam sulfat pekat dengan n-pentana tidak larut karena H2SO4 merupakan

senyawa polar juga karena tidak terjadi perubahan suhu. Hal ini disebabkan
karena alkana bersifat jenuh sehingga mempunyai sifat sukar bereaksi
dibandingkan dengan senyawa organik lain.
C5H12 + H2SO4
timbul gas kemudian larutan menjadi berwarna kuning, mengalami reaksi
subtitusi dengan reaksi,
C5H12 + H2SO4 C5H11SO3H + H2O

n-pentana tidak bereaksi, sehingga reaksi,


C5H12 + HNO3
Selain itu n-pentana juga tidak larut pada HNO3 pekat, karena HNO3
pekat ini bersifat polar, sedangkan senyawa alkana bersifat nonpolar.

Ketika ditambahkan kalium permanganat pada larutan n-Pentana, timbul


gelembung dan warna kalium permanganat tetap ungu, diakibatkan npentana sudah tercemar. sehingga ketika di uji dengan asam sulfat pun npentana memperlihatkan perubahan warna menjadi kuning dan timbul gas.

Ketika sampel ditambahkan larutan Br2 dalam CCl4 tidak terjadi reaksi yang
ada hanyalah timbul warna pada Br2 (warna alami Br2) yang seolah-olah
mengendap di dasar tabung

Percobaan Pada Hidrokarbon Aromatik

Substitusi atom H dengan atom Halogen (Reaksi Halogenasi) pada reaksi ini
atom H digantikan oleh atom halogen dengan bantuan katalis besi (III)
halida. Jika halogennya Cl2, maka katalis yang digunakan adalah FeCl3.

senyawa benzena yang dimasukkan ke dalam pelarut ethanol.

Timbul endapan putih itu menandakan bahwa senyawa benzena telah


berubah menjadi ester.

Ketika diuji kemampuan benzena sebagai pelarut digunakan parafin wax dan
minyak kelapa sebagai sampelnya, ternyata ada endapan putih namun
homogen. Ini menandakan minyak kelapa dan parafin wax larut dalam
Benzena.
Ketika mereaksikan antara benzena dengan Br2 dalam CCl4, tidak terjadi
reaksi, karena Br2 yang digunakan tidak stabil (mudah menguap) sehingga
pada saat akan direaksikan, Br2 menghilang dan tidak terjadi reaksi dengan
Br.


Saat mereaksikan benzena dengan asam sulfat pada proses sulfonasi, terjadi
reaksi larutan berubah menjadi kuning kehijauan dan terbentuk 2 fasa pada
saat direaksikan dengan air.

Saat mereaksikan antaran asam nitrat dan benzena yang tampak adalah
larutan menjadi berbeda fasa, dan setelah dikocok larutan berubah menjadi
berwarna kuning, ini membukatikan bahwa terjadinya reaksi nitrasi, dengan
reaksi:

Percobaan Pembanding III


1. Ikatan jenuh dengan I2

Minyak kelapa asam lemak penyusun nya adalah asam laurat


yang merupakan asam lemak jenuh, dan minyak tropical
asam lemak penyusun nya adalah asam lemak jenuh dan tak
jenuh.
Minyak tropical (minyak kelapa sawit) memiliki beberapa
jenislemak jenuhasam laurat(0.1%),asam miristat(1%),
asam stearat(5%), danasam palmitat(44%).
Minyak sawit juga memilikilemak tak jenuhdalam bentuk
asam oleat(39%),asam linoleat(10%), danasam alfa
linoleat(0.3%)
Semakin banyak ikatan rangkap pada asam lemak nya, maka
semakin tidak jenuh asam lemak tersebut. Semakin banyak
ikatan rangkap, semakin banyak pula iodium yang bereaksi

2. Ikatan tak jenuh dengan KMnO4

Reaksi antara minyak sawit dan KMnO4 menghasilkan warna


coklat kehitaman dan hilangnya warna khas dari KMnO 4
yaitu warna ungu. Ini menunjukan bahwa dalam minyak
sawit terdapat ikatan rangkap atau hidrokarbon tak jenuh.
KMnO4 sebagai oksidator kuat mampu mengoksidasi ikatan
rangkap menjadi senyawa senyawa glikol dan ino MnO 4sendiri mengalami reduksi menjadi MnO2-yaitu dalam
bentuk endapan coklat.

Kesimpulan

Dari percobaan yang dilakukan dan dari ketiga


pembanding dapat disimpulkan bahwa:
Pemutusan ikatan rangkap senyawa karbon dapat
dilakukan dengan proses pemanasan dan dapat terlihat
dengan adanya larutan titrasi larutan huble
Senyawa alifatik jenuh tidak akan bereaksi (sulit bereaksi) jika
direaksikan baik dengan halogen, asam sulfat, asam nitrat, dan
alkohol, karena sifat nya yang jenuh dan tidak lagi bisa
mengalami reaksi adisi ataupun substitusi.
Senyawa aromatik (benzena) dan senyawa tak jenuh lainnya
dapat direaksikan dengan asam nitrat (nitrasi), asam sulfat
(sulfonasi), halogen (substitusi halogen) karena ikatan rangkap
yang beresonansi.

Adanya rantai ikatan tunggal atau rangkap juga dapat


diketahui dengan menggunakan reaksi oksidasi.

Daftar Pustaka

http://www.jejaringkimia.web.id/2012/01/reaksi-reaksi-senyawa-ka
rbon_23.html
Diakses pada 16 Desember 2014 pukul 11:12 WIB

Edwar Z , Suyuthie H , Yerizel E dan Sulastri D. 2011. Pengaruh


Pemanasan terhadap Kejenuhan asam Lemak Minyak Goreng Sawit
dan Minytak Goreng Jagung. J Indon Med Assoc. 61(6) : 250-252

Rahma E , Heryanti E , Nurhasanah E dan Siddiq F S. 2010. Reaksi


Senyawa Hidrokarbon. (Laporan Praktikum). Bandung : Politeknik
Negeri Bandung

https://www.academia.edu/7566412/laporan_praktikum_kimia_orga
nik
Diakses pada 16 Desember 2014 pukul 11:00 WIB

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai