Anda di halaman 1dari 11

PENGUJIAN KINERJA NERACA ANALITIK

LAPORAN PRAKTIKUM

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Instrumen Analitik


Dosen pembimbing: Pak Sudrajat Harris Abdullah S.Si., M.T

Kelompok 1
Kelas 1B-ANK

Afifah Nur Syahidah (221431033)


Ahmad Maulana Ibrahim (221431034)
Amalia Agustin (221431035)
Aulia Alfiyyah (221431036)

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


2023
Latar Belakang
Neraca atau timbangan merupakan salah satu instrument/perkakas yang sangat diperlukan di
laboratorium Kimia, untuk menimbang senyawa baku dan sampel atau bahan uji. Oleh karena
itu keberadaan dan kondisi dari neraca analitik sangatlah penting. Kalibrasi dan pengececekan
secara rutin terhadap neraca analitik harus dilakukan sebagai bagian dari pemeliharaan
instrument tersebut agar ketelitian dan ketepatan penimbangan dapat terpelihara dengan baik.
(USP, 2022)

Neraca yang digunakan di laboratorium banyak jenis baik fitur maupun kapasitasnya. Secara
ketelitian, neraca terdiri dari dua jenis utama yaitu neraca dengan presisi dan neraca analitik.
Berikut jenis-jenis utama dari neraca untuk laboratorium
[1] Neraca ‘Top -Pan’ kapasitas 200 g – 0,001 g
[2] Neraca analitik kapasitas 320 g – 0,0001 g
[3] Neraca mikro, kapasitas 6 g – 0,000001 g
[4] Neraca mikro, kapasitas 6 g – 0,0000001 g

Neraca Analitik
Neraca analitik (Gambar a) telah dirancang untuk mengukur massa kecil dengan
presisi/ketepatan tinggi. Biasanya digunakan dalam analisis kimia kuantitatif, neraca analitik
sangat sensitif dan mampu mengukur massa hingga empat desimal di belakang koma dan
mampu mengukur sampel hingga 320g. Neraca analitik sangat sensitif sehingga arus udara
dapat mempengaruhi pengukuran. Pelindung neraca dibuat untuk mencegah pembacaan yang
tidak akurat. Neraca harus tempatkan di ruang khusus untuk mencegah gangguan lingkungan.
Neraca analitik memerlukan kalibrasi yang sering dan perlu dipantau dengan cermat.
Sebagian besar neraca menyertakan kalibrasi massa secara internal otomatis, tetapi dapat juga
digunakan untuk kalibrasi massa eksternal. Neraca ini digunakan di laboratorium-
laboratorium kimia dan farmasi.

Neraca presisi atau Neraca Teknis


Neraca teknis merupakan alat mekanik untuk mengukur massa suatu benda/zat. Neraca
teknis juga sering disebut timbangan karena fungsinya untuk menimbang dan mengetahui
massa suatu benda. Neraca teknis (Gambar b) juga mampu mengukur hingga 200g dan
harganya lebih murah daripada timbangan analitik. Neraca ini dianggap semi- analitik karena
kurang akurat dibandingkan dengan neraca analitik standar, mampu membaca hingga tiga
desimal di belakang koma. Jenis neraca ini tidak terlalu dipengaruhi oleh kondisi lingkungan
dan memberikan hasil penimbangan dalam hitungan detik.
Gambar a Neraca Analitik (Connelly, 2017) Gambar b Neraca Presisi

Kesimpulan, untuk ketelitian tinggi, neraca analitik adalah pilihan yang lebih baik untuk
laboratorium Anda. Timbangan analitik akan mengukur akurasi 0,0001 hingga 0,00001g. Jika
ketelitian tinggi tidak diutamkan, maka neraca top-loading dapat digunakan dengan baik
dalam mengukur ketelitian 0,001g. (NATA, 2018)

Tujuan
Menguji kelayakan neraca di laboratorium kimia dengan cara penimbangan berulang terhadap
anak timbangan dengan berat tertentu untuk menentukan ketelitian dan ketepatan neraca.

Metode
• Alat
1. Anak timbangan 1 set
2. Neraca
3. Termometer
4. Pinset

• Cara Kerja
1. Tentukan neraca yang akan diuji, catat inventarisasi alat dan lokasi neraca tersebut
2. Pastikan tempat sekitar neraca dalam keadaan bersih dan aman
3. Pastikan neraca dalam posisi datar, dengan melihat water level pada posisi benar
(gelembung ada ditengah). Untuk pengaturan dilakukan dengan memutar kaki
(lihat Gambar a) dari neraca sambil melihat posisi water level
4. Pastikan neraca bagian luar dan dalam keadaan bersih, gunakan kuas kecil yang
tersedia
5. Catat suhu dan tekanan ruang pada saat pengukuran
6. Pilih 2 anak timbangan yang ukurannya kecil dan besar
7. Lakukan prosedur berikut ini

❖ Pengecekan ‘Zero’
1. Hubungkan neraca ke sumber listrik
2. Tutup semua pintu kaca dari neraca
3. Nyalakan neraca dengan menekan tombol ‘On’ dan tunggu selama 5 menit
4. Catat nilai yang ditampilkan pada layar, jika belum ditunjukan ‘nol’, tekan
tombol “Tare”
5. Catat nilai yang ditampilkan pada layer

❖ Penentuan Ketepatan (lakukan untuk 1 anak timbangan)


1. Nyalakan neraca dan tunggu 5 menit
2. Nol kan neraca
3. Timbang anak timbangan yang telah disediakan (gunakan pinset atau sarung
tangan untuk mengambil anak timbangan). Pada saat meletakkan anak
timbangan ke pan lakukan secara perlahan (tidak dijatuhkan) dan di posisi
tengah pan
4. Catat massa yang ditampilkan pada layer
5. Setelah dicatat, angkat anak timbangan tersebut (gunakan pinset atau sarung
tangan)
6. Tunggu 5 detik dan catat nilai yang ditampilkan pada layer
7. Bandingkan data-data massa dengan nilai sebennarnya dari anak timbangan yg
digunakan.

❖ Ketelitian (dilakukan untuk 1 anak timbangan)


1. Lakukan penimbangan terhadap satu anak timbangan
2. Penimbangan dilakukan sebanyak 9 kali
3. Catat semua hasil penimbangan
4. Lakukan hal serupa terhadap anak timbangan yang lain
5. Hitung standar deviasi masing-masing anak timbangan

❖ Uji Esentrisitas (pilih 1 anak timbangan)


1. Lakukan penimbangan anak timbangan di beberapa posisi seperti gambar
berikut ini

Keterangan posisi anak timbangan


1. Tengah
2. Depan – kiri
3. Depan – kanan
4. Belakang – kiri
5. Belakang - kanan
(Patel, 2020)

1. Catat berat yang ditampilkan pada layer pada setiap posisi


2. Hitung selisih penimbangan antara posisi 1 terhadap posisi lainnya
❖ Uji Sensitivitas Offset (SE)
1. Tekan tombol Tare
2. Timbang massa 50% kapasitas nerac
3. Angkat, baca massa benda saat diangkat

❖ Uji Linearitas
1. Gunakan satu set anak timbang
2. Timbang seluruh anak timbangan satu persatu
3. Catat massa anak timbangan yang ditampilkan pada display neraca
4. Buat grafik dengan nilai yang terbaca terhadap nilai sebenarnya

Data Pengamatan Neraca Ohauss


Suhu : 25⁰C
Tekanan : 990 mBar atau 742 mmHg
Ketelitian : 0,0001

1. Pengecekan Zero
Sebelum Tare : 0,0000
Sesudah Tare : 0,0000

2. Ketepatan dan Ketelitian


Berat anak
No Hasil Terukur Setelah
Timbangan (gram)
1 100 99,9749 0,00
2 100 99,9749 0,00
3 100 99,9748 0,00
4 100 99,9749 0,00
5 100 99,9750 0,00
6 100 99,9749 0,00
7 100 99,9748 0,00
8 100 99,9750 0,00
9 100 99,9746 0,00
10 100 99,9748 0,00

3. Uji Esentrisitas
No Posisi Hasil Terbaca
1 Tengah 99,9748
2 Depan – kiri 99,9753
3 Depan – kanan 99,9750
4 Belakang – kiri 99,9740
5 Belakang - kanan 99,9741
4. Uji Sensitivitas Offset (SE)
Anak timbangan : 100 gram
Nilai Offset : 0,0000

5. Linearitas
Berat Anak Hasil Berat Anak Hasil
Timbangan (gram) Terbaca Timbangan (gram) Terbaca
1 1,0049 17 16,9960
2B 1,9998 18 18,0007
3 3,0049 20A 19,9952
5 5,0007 30 29,9905
6 6,0055 50 50,0070
7 7,0004 60 60,0023
8 8,0053 70 70,0020
10 9,9954 80 79,9974
11 11,0002 100 99,9747
12 11,9950 120 119,9701
13 12,9999 150 149,9821
15 14,9962 200 199,9892
16 16,0010

Pengolohan Data Neraca Ohauss


1. Akurasi
➢ Anak timbangan : 100 gram
Rata-rata berat percobaan : 99,9749
𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 – 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎 99,9749−100
│ │ × 100% = │ │ × 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎 100

= 0,0251 % kesalahan

2. Standar Deviasi
➢ Anak Timbang : 100 gram
∑(𝑥𝑖− 𝑥 ̅ )2
SD = √ =
𝑛−1
(99,9749−100)2 +(99,9749−100)2 +(99,9748−100)2 +(99,9749−100)2 +(99,9750−100)2
+(99,9749−100)2 +(99,9748−100)2 +(99,9750−100)2 +(99,9746−100)2 +(99,9748−100)2
10−1
= 0,0001

2×𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 2×0,0001


3. Kepresisian Neraca:( ) × 100% = ( ) × 100%
100 100
= 0,0002%
4. Uji Esentrisitas
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑠𝑖 2 – 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 99,9753−99,9748
│ │ × 100% = │ │ × 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 99,9748
= 0,0005% kesalahan

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑠𝑖 3 – 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 99,9750−99,9748


│ │ × 100% = │ │ × 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 99,9748
= 0,0002% kesalahan

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑠𝑖 4 – 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 99,9740−99,9748


│ │ × 100% = │ │ × 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 99,9748
= 0,0008% kesalahan

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑠𝑖 5 – 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 99,9741−99,9748


│ 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ
│ × 100% = │ 99,9748
│ × 100%
= 0,0007% kesalahan

5. Linearitas

Grafik Linearitas Neraca Ohauss


250.0000

y = 0.9999x + 0.0014
200.0000
R² = 1

150.0000
Terbaca

100.0000

50.0000

0.0000
0 50 100 150 200 250
Nominal

Pembahasan

Afifah Nur Syahidah (221431033) :

Neraca Analitik merupakan neraca yang mampu mengukur hingga 320 gram dan
memiliki ketelitian 0,0001 gram. Tetapi setiap neraca memiliki kapasitas penimbangan
masing-masing tergantung dari spesifikasinya. Seperti hal nya neraca dengan spesifikasi
Ohauss mampu mengukur hingga 220gram. Setiap barang yang kita lakukan di laboratorium
harus kita kalibrasi hal ini bertujuan untuk mencapai pengukuran yang dapat di kaitkan sampai
standar yang lebih teliti. Selain itu kalibrasi ini dilakukan untuk memeriksa fungsi dari setiap
alat agar kondisi alat tersebut sesuai dengan spesifikasinya. saat pengujian pada neraca analitik
kami melalukan beberapa tahapan kalibrasi dengan cara pengecekan zero, penentuan ketelitian
dan ketepatan, uji esentrisitas, uji sensitivitas offset, dan linearitas.

Pengecekan zero yang menunjukkan hasil bernilai 0,0000 yang menyatakan bahwa
tombol tare pada neraca masih berfungsi. Selain ituu uji sensitivitas offset dengan
menggunakan anak timbangan 100gram menunjukkan hasil 0,0000.

Setelah itu saat pengujian ketelitian dan ketepatan dilakukan dengan menggunakan
anak timbangan bernilai 100gram dan di dapat hasil yang akurat serta presisi karena data yang
diperoleh menunjukkan nilai yang tidak jauh dari setiap pengulangan saat menimbang anak
timbangan dan di dapat selisih sebesar 0,0001-0,0004. Untuk lebih meyakinkan bahwa neraca
ohauss tersebut presisi dan akurat dilakukan pengolahan data dengan menggunakan rumus
akurasi dan kepresisian. Nilai akurasi sebesar 0,0251% kesalahan, sedangkan kepresisian
sebesar 0,0002%. Neraca ohauss ini akurat dan presisi karena di dapat hasil yang dimana teori
mengatakan menurut farmakope nilai akurasi dan presisi harus kurang dari 0,1%.

Kemudian dilakukan uji esentrisitas yang bertujuan untuk mengetahui kinerja


timbangan dalam memberikan hasil penimbangan apabila muatan yang sama diletakkan pada
posisi yang berbeda. Pada percobaan yang dilakukan, nilai yang diperoleh menyatakan ketidak
akuratan dan ketidak presisian pada saat penimbangan karena hasil yang ditunjukkan memiliki
selisih yang berbeda pada setiap posisi. Hal ini bisa di sebabkan olehh anak timbangan yang
digunakan kurang bagus dan sudah berkarat.

Pengujian terakhir yang dilakukan adalah linearitas, dimana kita menimbang satu set
anak timbangan yang memiliki massa berbeda. Kemudian kita menggabungkan massa anak
timbangan dan di ukur di dalam neraca ohauss. Pengujian ini menunjukkan grafik yang linear
yang menandakan bahwa neraca tersebut sudah stabil dan terkalibrasi. Tetapi untuk beberapa
anak timbangan harus dilakukan pengkalibrasian kembali karena terdapat hasil yang sangat
offset dari berat yang sesungguhnya.

Ahmad Maulana Ibrahim (221431034) :


Proses kalibrasi neraca analitik dilakukan dengan beberapa tahap yaitu :
- Pengecekan zero
- Ketepatan
- Ketelitian
- Uji Esentrisitas
- Uji sensitifitas offset
- Linearitas

Pada proses pengecekan zero pada neraca Analitik Ohauss terdapat hasil yang bagus
dengan hasil penghitungan didapatkan hasil 0 kesalahan, yang menandakan neraca masih
layak.
Proses selanjutnya ialah penentuan ketepatan dan ketelitian, sehingga didapat akurasi
serta kepresisian neraca. Pengecekan neraca digunakan anak timbangan dengan massa 100
gram. Dilakukan percobaan sebanyak 10 kali setiap anak timbangan, dan didapatkan rata rata
berat yang sedikit berbeda dengan berat asli dari anak timbangan, sehingga dari perhitungan
yang dilakukan didapat hasil rata rata 99,9749 gram, yang berupa 0.0251% kesalahan. Dari
hasil percobaan dan perhitungan, neraca Analitik dinyatakan masih cukup presisi dan akurat.
Dari data hasil percobaan dicari standar deviasinya yang menunjukan hasil 0,001 yang dapat
disimpulkan bahwa neraca masih cukup teliti karena kesalahan masih di bawah 0,1%

Pengujian selanjutnya adalah esentrisitas dengan cara menimbang anak timbangan di 5


sisi yang berbeda di atas neraca, yaitu di tengah, depan kanan, depan kiri, belakang kiri, dan
belakang kanan. Dari setiap sisi dilakukan sebanyak 1 kali penimbangan lalu dihitung untuk
mencari persen kesalahan neraca. Dari percobaan serta penghitungan untuk posisi 1 terdapat
0,0252%kesalahan, untuk posisi 2 terdapat 0,0005% kesalahan, posisi 3 terdapat 0,0002%
kesalahan, posisi 4 terdapat 0,0008% kesalahan, dan untuk posisi 5 terdapat 0,0007%
kesalahan. Hal ini menunjukan ketidaksesuaian dengan massa asli anak timbangan, ini bisa
dipengaruhi oleh posisi neraca yang miring atau kurang rata, atau juga dikarenakan anak
timbangan yang sudah tidak standar akibat korosi dan kotor.

Uji berikutnya adalah uji sensitivitas offset, yaitu melihat angka yang ditampilkan
neraca setelah melakukan penimbangan, apakah Kembali ke 0,0000 atau tidak. Hasil pengujian
memperlihatkan angka 0,0000 di layer digital neraca yang membuktikan tidak ada kesalahan.

Pengujian terakhir adalah linearitas, yang menggunakan massa dari 1 gram hingga 200
gram. Hasil pengujian menunjukan hasil terbaca yang tidak jauh dari massa asli anak
timbangan sebagai contoh anak timbangan 1 gram terbaca 1,0049 gram di neraca, dan anak
timbangan 200 gram terbaca 199,9892 gram di neraca. Grafik neraca untuk nilai yang terbaca
terhadap massa asli anak timbangan menunjukan keselarasan antara sumbu x dan y.

Amalia Agustin (221431035) :


Praktikum pengujian kinerja neraca analitik dilakukan dengan cara kalibrasi,
pengecekan zero, penentuan ketepatan, penentuan ketelitian, uji esentrisitas, pengecekan
sensitivitas offset, dan linearitas. Kalibrasi dilakukan untuk mengetahui kedekatan nilai pada
instrumen pengukuran dengan nilai sebenarnya. Kalibrasi penting dilakukan untuk dapat
mengetahui kelayakan neraca atau instrumen pengukuran lain dan untuk memelihara
instrumen-instrumen tersebut, sehingga apabila nilai yang diperoleh jauh dari nilai sebenarnya,
instrumen dapat dipelihara dengan diperbaiki. Setelah kalibrasi, neraca menjadi stabil, hal ini
dibuktikan dengan anak timbang 200 gram yang terukur 200 gram.

Saat pengecekan zero, neraca selalu menunjukkan hasil 0,0000 setelah tare dikatakan
bahwa neraca stabil. Pada uji sensitivitas offset juga neraca menunjukkan angka 0,0000.

Pada pengecekan penentuan ketepatan dan ketelitian, dilakukan penimbangan anak


timbangan 100 gram sebanyak 10 kali. Kesalahan pada akurasi neraca Ohauss ini sebesar
0,0251% kesalahan, dimana nilai ini menyatakan bahwa neraca tepat karena kurang dari 0,1%.
Namun, anak timbangan perlu dikalibrasi. Kepresisian neraca Ohauss ini sebesar 0,0002%
(berdasarkan rumus (2STDEV/100)×100%) dengan standar deviasi sebesar 0,0001.
Berdasarkan data tersebut, neraca dapat dikatakan presisi karena kurang dari 0,1%.
Setelah itu, dilakukan uji esentrisitas dengan menghitung selisih antara massa pada
setiap posisi dan massa pada saat di tengah. Berdasarkan praktikum, neraca Ohauss tidak
konsisten dan tidak presisi pada setiap tempat penimbangan karena pada setiap posisi hasil
penimbangan berbeda (posisi 1: 99,9748 gram; posisi 2: 99,9753 gram; posisi 3: 99,9750 gram;
posisi 3: 99,9740 gram; dan posisi 5: 99,9741 gram).

Kemudian, dilakukan uji linearitas yang mana grafik pengujian menunjukkan keadaan
linear atau neraca telah terkalibrasi dan stabil. Namun, anak timbangan perlu dikalibrasi karena
ketika ditimbang massanya tidak tepat dengan hasil timbangan dan grafik menunjukkan bahwa
neraca yang stabil.

Aulia Alfiyyah (221431036) :


Nilai Akurasi didapatkan dari data rerata percobaan yang dilakukan dan nilai
sesungguhnya, dengan menghitung nilai mutlak dari rerata percobaan dikurangi berat
sesungguhnya dibagi dengan berat sesungguhnya lalu dikali 100% dan didapatkan hasil
kesalahan sebesar 0,0251% yang masih tergolong baik karena nilai toleransinya sendiri adalah
0,1%. Selanjutnya adalah standar deviasi yang didapat sebesar 0,0001. Dari standar deviasi ini
kita dapat mencari nilai RP nya dengan mengalikan 2 dengan standar deviasi lalu dibagi
nominal value lalu dikali 100% didapatkan nilai sebesar 0,0002% yang masih tergolong baik
karena masih dalam range kurang dari sama dengan 0,1%. Uji SE juga menunjukkan nilai
perbandingan 1, karena penimbangan awal dan penimbangan akhir menunjukkan angka 0,0000
dengan menggunakan anak timbang sebesar 100 g. Dari Nilai esentrisitas didapatkan kesalahan
terbesar ada pada posisi 4 yakni belakang-kiri sebesar 0,0008%. Pada linearitas didapatkan
grafik linear yang sesuai, ini menandakan bahwa perbedaan nilai sesungguhnya dan nilai yang
terbaca tidak memiliki perbedaan yang signifikan.

Kesimpulan
Berdasarkan praktikum, neraca analitik Ohauss layak untuk dipakai karena:
1. kesalahan pada akurasi menunjukkan angka 0,0251% sehingga neraca memiliki akurasi
cukup baik;
2. standar deviasi yang didapat sebesar 0,0001 dengan nilai RP 0,0002%, nilai ini masih
tergolong baik karena nilai RP masih dibawah 0,10%;
3. uji esentrisitas didapatkan kesalahan terbesar ada pada posisi 4 yakni sebesar 0,0008% dan
neraca tidak konsisten/tidak presisi pada setiap posisi; dan
4. berdasarkan uji esentrisitas dan sensitivitas, neraca menunjukkan keadaan terkalibrasi atau
stabil karena grafiknya linear dan offsetnya 0,000. Namun, anak timbang yang dipakai
harus dikalibrasi karena anak timbangan sudah tua dan berkarat sehingga dapat
memengaruhi pembacaan pada neraca.
Daftar Pustaka
Connelly, A. (2017, Februari 12). Andyjconnelly.wordpress. Retrieved from
https://andyjconnelly.wordpress.com/publications/:
https://andyjconnelly.wordpress.com/2017/02/12/the-laboratory-balance-a-
practicalguide/
Hadi, Anwar. (2005). Pemahaman dan Penerapan ISO/IEC 17025: 2005. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Hastuti, Sri. (2021). Praktikum Fisika Dasar. Magelang: Penerbit Pustaka Rumah C1nta.

Idris, Muhammad. (2021). Standar Deviasi adalah Perhitungan Statistik, Simak Rumus, dan
Kegunaannya. Kompas.com. Retrieved from https://amp-kompas-
com.cdn.ampproject.org/v/s/amp.kompas.com/money/read/2021/06/23/150642926/sta
ndar-deviasi-adalah-perhitungan-statistik-simak-rumus-dan-
kegunaannya?amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%
3D%3D#amp_ct=1675254644161&amp_tf=From%20%251%24s&aoh=1675254590
0891&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com
NATA, A. (2018, januari 5). https://nata.com.au/files/2021. Retrieved from nata.com.au:
https://nata.com.au/files/2021/05/User-Checks-and-Maintenance-of-
LaboratoryBalances.pdf

Patel, M. (2020, juni 10). SOP for Operation and Calibration Procedure for Analytical Balance.
Retrieved from http://www.pharmaceuticalsky.com
USP. (2022, feb 1). <1251> Weighing on An Analytical Balance. Retrieved from
https://www.precisa.co.uk/wp-content/uploads/2020/09/USP1251.pdf

Anda mungkin juga menyukai