Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ANALITIK II

“PEMBUATAN PARTIKEL NIKEL DIMETILGLIOKSIM (DMG)”

Tanggal Praktikum : Jumat, 2 Juni 2022

Tanggal Pengumpulan : Kamis, 9 Juni 2022

Disusun Oleh :

Kelompok :2

Hudiyawati (11200162000074)

Sindy Yulia Pratiwi (11200162000089)

Yunia Ika Mutiara (11200162000093)

Azka Khairunnisa Muharram (11200162000097)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2022
A. Judul Praktikum
“PEMBUATAN PARTIKEL NIKEL DIMETILGLIOKSIM (DMG)”

B. Waktu dan Tempat


Hari/Tanggal : Kamis, 2 Juni 2022
Waktu : 14.00 - 15.30 WIB
Tempat : Laboratorium Kimia FITK

C. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah
1. Untuk mengetahui bobot endapan nikel (Ni) dari larutan DMG Nikel
2. Untuk mengetahui perubahan warna pada larutan DMG Nikel
3. Untuk menentukan perhitungan gravimetri

D. Dasar Teori
Reaksi khusus yang dimiliki 𝑁𝑖2+ digunakan untuk analisis kuanlitatif dan
analisis kuntitatif yang merupakan pembentukan kompleks netral dengan
dimetilglioksim, dimana dihasilkan endapan berwarna merah terang. Selain terjadi
ikatan koordinasi antar atom N dan 𝑁𝑖2+, terdapat pula ikatan hydrogen dalam senyawa
kompleks ini (Petrucci, 1985:195).
Sifat fisik yang dimiliki oleh nikel yaitu logam yang berwarna putih yang keras.
Nikel dapat ditempa dan kukuh. Merupakan logam yang dapat melebur pada 14450𝐶,
dan bersifat sedikit magnetis. Garam-garam nikel (II) yang stabil, diturunkan dari nikel
(II) Oksida, NiO, yang merupakana zat berwarna hijau disebabkan oleh warna dari
kompleks heksaaquonikelat (II), [𝑁𝑖(𝐻2𝑂)6]2+ singkatnya disingkat 𝑁𝑖2+ (Petrucci,
1985:281).
Dalam menentukan kadar dari hasil endapan Nikel DMG, praktikan akan
menerapkan prinsip gravimetri. Suatu analisis metode gravimetri biasanya didasarkan
pada reaksi kimia: aA + rR → AaRr. Dimana a molekul analit A bereaksi dengan r
molekul reagennya R. produknya yakni AaRr, biasanya merupakan substansi yang
sedikit larut yang ditimbulkan setelah pengeringan atau yang bisa dibakar menjadi
senyawa lain yang komposisinya diketahui, untuk kemudian ditimbang. Persyaratan
yang harus dipenuhi agar metode gravimetri berhasil yaitu: a. Proses pemisahan
hendaknya cukup sempurna sehingga kuantitas analit yang terendapkan secara analitis
tidak dapat terdeteksi.
b. Zat yang ditimbang hendaknya mempunyai susunan yang pasti dan hendaknya
murni, atau sangat hampir murni. Bila tidak akan diperoleh hasil galat. Dalam prosedur
gravimetri yang lazim, suatu endapan ditimbang dan darinya analit dalam sampel
dihitung. Maka persentase nilai A adalah: Persoalan yang sangat penting dalam
gravimetri adalah pembentukan endapan yang murni dan dapat disaring. Pendalaman
masalah ini dapat diperoleh melalui studi laju endapan dimana partikel-partikel berubah
menjadi gumpalan-gumpalan yang cukup besar untuk memisahkan dari larutan tersebut
sebagai endapan. (Underwood, 2002: 67- 70).
Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluar dari
larutan. Endapan mungkin berupa Kristal (kristalin) atau koloid, dan dapat dikeluarkan
dari larutan dengan penyaringan dan pemusingan (centrifuge). Endapan terbentuk jika
larutann menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan. Dalam analisis kualitatif
anorganik, terdapat uji-uji khusus terhadap ion dalam pembentukan kompleks.
Beberapa kompleks yang merupakan endapan, seperti endapan merah-terang yang
terbentuk antara ion nikel (II) dan dimetilglioksim. Reaksi ini adalah spesifik dan peka
terhadap nikel, jika dilarutkan pada kondisi-kondisi eksperimen yang tepat (Vogel,
1985).
Jika larutan nikel (II) Ni2+yang ditambahkan reagensia dimetilglioksima
(C4H8O2N2) maka akan menghasilkan endapan merah nikel dimetilglioksima dari
larutan yang tepat basa dengan amonia, atau larutan asam yang dibufferkan dengan
natrium asetat. Teknik uji bercaknya adalah sebagai berikut: taruh setetes larutan uji
diatas kertas reaksi- tetes, tambahkan setetes reagensia dan pegang diatas uap ammonia.
Cara lain adalah, taruh setetes larutan uji dan setetes reagensia diatas lempeng bercak,
dan tambahkan setetes larutan amonia encer. Maka akan dihasilkan bercak atau
endapan merah (Vogel,1985: 283-284).

E. Alat dan Bahan

No Gambar Alat Nama Alat Jumlah


1.

Kertas Saring 1 buah

2.

Tang Krus 1 buah

3.

Cawan Porselen 1 Buah

4.

Kaca Arloji 1 Buah

5.

Korek Api 1 Buah


6.

Tisu kering
1 Buah

7.

Gelas Beaker 100mL 1 Buah

8. Gelas Ukur 1 Buah

9.

Pipet Tetes 1 Buah

10. Neraca Analitik 1 buah


11. Spatula 1 buah

12. Batang Pengaduk 1 buah

13. Bunsen Spirtus 1 buah

14. Desikator 1 buah

15. Buchner 1 buah

No. Gambar Bahan Nama Bahan Jumlah


1. DMG Nikel 10 mL

2. Serbuk urea 0,5 gram

3. Larutan amonia 2 tetes

F. Langkah Kerja

No. Gambar Langkah Kerja


1. Bersihkan tang krus menggunakan
amplas

2. Bakar tang krus yang telah


dibersihkan

3. Bersihkan semua alat yang akan


digunakan
4. Timbang massa awal cawan
porselen, kaca arloji dan kertas
saring (pegang menggunakan tang
krus)

5. Campur larutan NiCl2 20 ml dengan


larutan DMG 1% 10 ml

6. Kemudian larutan berwarna merah


tersebut ditambahkan urea padat 0,5
gram
7. Tambahkan larutan merah dengan
amonia hingga pH menjadi 7

8. Larutan tersebut dipanaskan selama


5 menit

9. Letakkan kertas saring yang telah


digunting menyesuaikan wadahnya
pada alat penyaring

10. Tuang larutan berwarna merah yang


sudah dingin pada kertas saring
dalam alat penyaring. Kemudian
saring dengan benar
11. Letakkan kertas saring yang
terdapat bercak merah pada cawan
porselen. Kemudian masukkan
keduanya kedalam oven dengan
memperhatikan suhu awal oven

12. Timbang massa kertas saring dan


cawan porselen yang baru
dikeluarkan dari oven secara
bersamaan

13. Timbang massa arloji dan kertas


saring secara bersamaan setelah
kertas saring dioven

14. Kertas saring diletakkan di


desikator selama 2 menit
15. Timbang massa akhir kertas saring

G. Analisis Data
1. Hasil Pengamatan

No Hasil Pengamatan Keterangan

1. Massa awal cawan porselen


33,64 gram

2.
Massa kaca arloji 21,31 gram

3.
Massa Kertas saring 0,33 gram

4.
Larutan NiCl2 20 ml dicampurkan Larutan berubah dari warna biru
dengan larutan DMG 1% 10 ml menjadi warna merah.

5. Ditambahkan urea 0,50 gram Larutan berwarna merah pekat

6. pH setelah ditambah amonia


pH = 7

7. Suhu larutan setelah dipanaskan 33°C dan muncul endapan DMG


8.
Massa cawan porselen + kertas saring 34,04 gram
setelah di oven

9.
Massa kaca arloji + kertas saring di 24,43 gram
oven

10.
Massa akhir kertas saring setelah 0,36 gram
diletakkan di desikator

2. Perhitungan
1) Perhitungan endapan
Berat kertas saring kosong dengan arloji (W0) = 21,64 gr
Berat kertas saring dan endapan dengan arloji (𝑊1 ) = 24,43gr
Dengan demikian di dapatkan bobot endapan yaitu: Bobot endapan = 𝑊1 - 𝑊0
Bobot endapan = 24,43 -21,64 = 2,79 gr
Dengan demikian bobot endapan nikel (Ni) yang di dapat adalah 2,79 gr.
2) Perhitungan gravimetri Ni
Diketahui:
Ar Ni = 59 g/mol
Mr DMG (𝐶2𝐻8𝑁2𝑂2) = 116 gr/mol
Mr Ni (DMG)2 = 291 gr/mol
Ditanya : kadar Ni ?
𝐴𝑟 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑀𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑟𝑖
FG = 𝑀𝑟 𝐸𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔
59 𝑔/𝑚𝑜𝑙
FG = 291 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙= 0,269

3) Menghitung kadar Ni
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑥 𝐹𝐺 𝑥 100%
%Ni= 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
2,79 𝑥 0,269 𝑥 100%
%Ni= 0,36
0,75051%
%Ni= 0,36

%Ni= 2,084 %
3. Persamaan Reaksi

[Ni (H2O)6] 2+ (aq) + 2 DMGH(aq) + 2 OH- → [Ni (DMG)2](s) + 8 H2O(l)

(larutan hijau ) (endapan pink tua kemerahan)

H. Pembahasan
Pada percobaan praktikum kali ini, kami melakukan suatu percobaan yaitu
melarutkan DMG Nikel sesuai dengan langkah kerja yang telah ditetapkan. Dalam
membuat larutan DMG Nikel diperlukan penyesuaian untuk menjadikan larutan DMG
Nikel memiliki pH sebesar 7 dan endapan warna menjadi merah muda tua kemerahan.
Pemisahan ion dalam suatu senyawa yang akan ditentukan dapat dilakukan dengan
pereaksi organik dan biasanya dilakukan dengan cara pengendapan ph tertentu dan
larutan encer atau larutan panas. Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk
memisahkan logam Ni dari campurannya dengan ekstraksi pelarut dan juga
menentukan kadar Ni dalam sampel. Pemanasan ini dilakukan agar ketika larutan
nikel direaksikan dengan dimetilgloksin dapat bereaksi atau larut dalam
dimetilglioksim karena dengan pemanasan tersebut ion nikel akan terendapkan.
Endapan nikel dimetilglioksima larut dalam asam mineral, larutan yang mengandung
lebih dari 50% etanol, air panas, dan amoniak pekat.
Dalam percobaan praktikum ini larutan nikel glioksima atau larutan DMG Nikel
dilarutkan dengan NH4OH 2M yang berfungsi dalam larutan ini untuk membuat
larutan menjadi netral dan selanjutnya bersifat basa, karena Ni(HDMG)2 mengendap
sempurna dalam suasana basa.

Pada praktikum ini dengan adanya proses penyaringan, maka terdapat endapan
gumpalan-gumpalan merah .Setelah, dilakukan suatu pemanasan maka terdapat
endapan berwarna merah muda tua kemerahan. Berikut adalah persamaan reaksinya
:

𝑁𝑖2+ (𝑎𝑞) + 2𝐻2𝐷𝑀𝐺(𝑎𝑞) + 2𝑂𝐻− → 𝑁𝑖(𝐻𝐷𝑀𝐺)2(𝑠) + 2𝐻2𝑂(𝑙)

(larutan hijau) (endapan pink tua kemerahan)


I. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum kali ini adalah :
1. Diperoleh bobot endapan nikel (Ni) yang di dapat adalah 2,79 gr.
2. Pada hasil akhir percobaan dilakukan penyaringan, sehingga didapat endapan nikel
dimetilglioksima yang berwarna merah muda tua kemerahan
3. Pada penentuan perhitungan menggunakan analisis metode gravimetri, diperoleh
faktor gravimetri sebesar 0,269

J. Daftar Pustaka

Petrucci, Ralph, H. 1985. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 3 Edisi
Keempat. Jakarta: Erlangga.

Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Bagian I Edisi ke
Lima.Jakarta: PT.Kalman Media Pusaka.

JR., R.A. DAY dan UNDERWOOD,A.L. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi
Keenam.Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai