BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
energi listrik atau sebaliknya. Suatu sel elektrokimia terdiri dari dua elektroda,
yang disebut katoda dan anoda, dalam larutan elektrolit (Sappewali, 2013 : 51)
Sel volta, suatu reaksi redoks spontan membangkitkan arus listrik yang
mengalir lewat rangkaian luar. Suatu sel elektrolisis, suatu reaksi redoks tak
spontan “didorong” oleh suatu arus listrik yang diberikan oleh suatu sembur luar.
mengalir dalam bentuk ion yang berdifusi. Beberapa tipe sel menggunakan
rangkaian luar. Satuan mengukur untuk banyaknya elektron, laju air dan selisih
potensial yang mendorong arus ini masing-masing adalah coulomb, ampere dan
pada anoda dihasilka iod (I2) dan di katoda dihasilkan ion hidroksida (OH─).
menunjukkan bahwa jumlah zat-zat yang teroksidasi dan tereduksi pada elektroda-
elektroda berbanding lurus dengan waktu dan jumlah kuat arus yang melalui sel
permasalahan akan timbul pada elektrolisis larutan KI, yaitu : (1) berapa waktu
1
2
optimum yang diperlukan; (2) berapa kuat arus optimum yang harus digunakan,
dan (3) berapa batas minimum konsetrasi larutan KI yang bisa digunakan sehigga
terbentuknya iod (I2) di katoda dan ion hidroksida (OH─) dikatoda (Aceng
Haetami, 2012 : 1-2). Berdasarkan latar belakang di atas, dilakukan percobaan ini
untuk mengamati peristiwa reaksi kimia pada arus listrik pada elektrolisis KI.
B. Rumusan masalah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Elektrokimia
listrik. Sel dimana reaksi kimia menghasilkan arus listrik dikenal sebagai sel
galvani atau sel voltan, sebaliknya sel dimana arus listrik mengakibatkan reaksi
kimia disebut sel elektrolisis. Suatu sel elektrokimia terdiri dari atas dua elektroda
dan suatu elektrolit. Reaksi kimia yang menguntungkan atara lain reaksi yang
terjadi pada sel aki, sel baterai (sel ering), penyepuhan, pemurnian logam,
pembuatan logam dan bijihnya dan sebagainya. Reaksi redoks hanya meliputi zat-
zat yang mengandung oksigen saja, reaksi oksidasi dianggap sebagai reaksi
suatu zat memberikan elektron kepada zat lain. contoh CU → Cu2+ +2e-, reaksi
zat menerima elektron dari zat lain contoh Cu2+ +2e- → CU. Senyawa yang
Biloks digunakan untuk menentukan apakah terjadi reaksi redoks atau tidak. Bila
terjadi reaksi redoks, maka spesi yang teroksidasi akan mengalami kenaikan
biloks dan spesi yang tereduksi umum akan mengalami penrunan biloks
Salah satu manfaat dari konsep reaksi redoks adalah untuk menyatarakan
3
4
dengan cara mencoba-coba mengisi koefisien pada setiap rumus kimia dalam
persamaan reaksi. reaksi yang rumit di dalamnya melibatkan lebih dari dua
reaksi redoks dengan dua cara yaitu: cara langsung (cara bilangan oksidasi) dan
potensial elektroda yang lebih besar dari perhitungan. Potensial tambahan ini
besi.
lemak.
4. Galvaniser atau lapisan besi dengan seng (seng atap) (Tim Dosen
B. Elektrolisis
Sel elektrolisis ialah alat untuk melaksanakan elektrolisis. Asas yang sama
Eloktrolisis, arus listrik dari sumber luar digunakan untuk mengerakan reaksi
dikonsumsi dalam sel elektrolitik bergantung pada kuantitas listrik yang ditransfer
murni dari bijihnya dan dalam pemurnian logam (Raymond Chang, 2004 : 219-
226)
5
Alat elektrolisis terdiri dari sel elektrolitik ( larutan atau leburan) dan dua
adalah: (I) konsentrasi (keaktifan) elektrolit yang bebeda dan (II) komposisi kimia
baterai. Konstruksi baterai merupakan ilmu dan sekaligus seni. Beraneka zat dan
tenaga umur, pencasan-ulang dan biaya bagi sel-sel volta. Sebuah sel primer
adalah sel yang dibentuk dnengan anoda dan katoda yang dihabiskan secara kimia
ketika sel itu menghasilkan arus. Sel sekunder adalah sel yang dapat dicasulang
bahan bakar adalah suatu sel yang secara sinambungan menghasilkan pereaksi
Sel kering leclanche, baterai kecil yang paling lama digunakan orang dan
masih paling biasa, disebut sel kering. Logam zink bertindak sebagai elektroda
negatif dan juga sebagai wadah untuk komponen lain baterai. Elekroda positif
adalah batang karbon yang tak reaktif yang diletakkan dipusat kaleng. Sel ini
disebut “kering” karena banyaknya air relatif rendah, namum kelembapan mutlak
perlu untuk memberikan suatu larutan agar ion-ion dapat berdifusi antara
elektrode. Sel memberikan arus, reaksi pada elektroda negatif melibatkan oksidasi
zink. Reaksi pada elektroda positif rumit, tetapi pada kondisi untuk pemakaian
Sel itu menghasilkan arus dengan jumlah sedang reaksi-reaksinya dapat diringkas
hidrogen. Efisiensi arus untuk pengendapan logam adalah 90% sedangkan untuk
hidrogen 10%. Efisiensi arus sangat penting dalam industri elektrokimia, jarang
C. Hukum Faraday
Hukum Faraday, proses dengan nama reaksi redoks yang tidak bisa
arus listrik berbanding lurus dengan kuantitas listrik yang lewat. Fakta ini
ditemukan oleh Michael Faraday dalam tahun 1834 sebelum sifat dasar elektron
(dari) arus listrik diketahui. Kuantitas arus standar kelistrikan yang menyatakan
muatan satu elektron perhitungan memberikan harga 96.500 C (lebih tepat 96.487
satuan faraday:
satu bobot ekuivalen suatu zat pada satu elektron dan satu bobot ekuivalen pada
satu elektrode yang lain, ini bunyi hukum Faraday (Kleinfelter, 1999 : 54)
merupakan basis kuantitatif untuk elektrolisis senyawa oleh arus listrik. Voltase
penguraian. Lawan elektrolisis adalah produksi sertamerta arus listrik oleh baterai.
Sebuah sel bahan bakar adalah jenis istimewa baterai dalam mana bahan bakar gas
7
atau cairan mengalir secara seimbung dalam sel, enegri bebas diubah menjadi
listrik oleh suatu reaksi redoks dengan suatu zat pengoksid, bukannya menjadi
dan tereduksi pada elektroda-elektroda berbanding lurus dengan waktu dan jumlah
kuat arus yang melalui sel elektrolisis tersebut. Berdasarkan Hukum Faraday
tersebut, sedikitnya tiga permasalahan akan timbul pada elektrolisis larutan KI,
yaitu : (1) berapa waktu optimum yang diperlukan; (2) berapa kuat arus optimum
yang harus digunakan, dan (3) berapa batas minimum konsetrasi larutan KI yang
bisa digunakan sehigga terbentuknya iod (I2) di katoda dan ion hidroksida (OH─)
Iodin
Rumus kimia I
Bentuk fisik pada suhu kamar : padat violet hiyam
Titik leleh °C : 114
Titik didih °C : 184
Konfigurasi elektron : [Ar] 3d105s25p5
Jari-jari kovalen, pm : 133
Jari-jari ionik (X-), pm : 220
Energi ionisasi pertama, kJ mol-1 :1008
Afinitas elektron, kJ mol-1 : -295,2
Elektronegatifitas : 2,5
Potensial, elektrode, standar V : 0,535
(X2 + 2 e- → 2 X-)
Kelarutan KI:
1. Mudah larut dalam air dingin, air panas
2. Larut dalam metanol
3. Larut sebagian dalam aseton
9
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Alat
tabung U, 2 elektroda karbon , 2 tabung reaksi, 2 pipet tetes 2 ml, 2 pipet tetes
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah kalium iodida (KI)
C. Prosedur Kerja
selama 5 menit, kemudian petuskan arus. Mencatat perubahan yang terjadi pada
ruang anoda dan katoda. Mengambil, 2 ml larutan dari ruang katoda dengan pipet
A. Hasil Pengamatan
1. Tabel Pengamatan
NO PERLAKUAN HASIL
phenoptelin+FeCl3
anoda+CHCl3
2. Reaksi
KI K++ I-
Katoda (-) : 2H2O(l) + 2e- → H2(g) + 2 OH-(aq)
Anoda (+) : 2I-(aq) → I2(s) + 2e-
Hasil : 2I- + 2H2O → I2(g) + H2(g) + 2 OH-(aq)
B. Pembahasan
mana yang bagian katoda dan yang mana bagian anoda. Katoda, tempat terjadinya
katoda yang dapat teredukksi adalah H2O menghasilkan gas H2 dan OH-.
disebut Anoda. Anoda, adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi dan merupakan
kocok dan menghasilkan 2 fase. 2 fase ini membuktikan adanya kutub polar dan
dihomogenkan. Warna kuning pada anoda menunjukkan bahwa adanya gas iodin
(I2). Kutub anoda mengandung ion I- kemudian dioksidasi menjadi unsurnya yaitu
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Saran pada percobaan ini yaitu sebaiknya harus lebih teliti dalam
mengeluarkan elektroda karbon dari batrai agar tidak patah.
12
13
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymono. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti edisi 3 (jilid 2). Erlangga:
Jakarta, 2004.
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 60500115003