Anda di halaman 1dari 22

I.

Identitas mata pelajaran


Tingkat Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Tahun : XII / 2012
Semester : 1
Topik : Elektrolisis
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1 pertemuan)

II. Standar Kompetensi :
Menerapkan konsep reaksi oksidasi -reduksi dan elektrokimia dalam teknologi
dan kehidupan sehari-hari
III. Kompetensi Dasar :
Menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis
IV. Indikator :
IV.1 Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada sel elektrolisis
IV. 2 Menjelaskan reaksi yang terjadi di anode dan katode pada sel elektrolisis dengan
elektroda aktif ataupun elektroda inert
V. Tujuan Pembelajaran
V.1 Siswa dapat mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda melalui pengamatan
langsung dan simulasi eksperimen sel elektrolisis
V.2 Siswa mampu menjelaskan reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada sel elektrolisis
dengan elektroda aktif ataupun elektroda inert simulasi eksperimen sel elektrolisis dan
dilanjutkan dengan diskusi

VI. Uraian Materi
VI.1 Konsep dan Konsepsi Syarat
1. Aliran electron : electron mengalir dari kutub negative ke kutub positif
2. Aliran ion-ion dalam elektrolit : ion positif mengalir dari elektroda positif ke elektroda
negative, sementara itu aliran ion negative menuju elektroda positif
3. Redoks (reduksi-oksidasi) adalah istilah yang menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi
(keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah reaksi kimia.
4. Reduksi adalah reaksi antara zat dengan hydrogen, reaksi yang menyebabkan penurunan
bilangan oksidasi, reaksi yang menangkap electron
5. Oksidasi adalah reaksi antara suatu zat dengan oksigen, reaksi yang menyebabkan
penambahan bilangan oksidasi, reaksi pelepasan electron
6. Reduktor adalah spesi yang menyebabkan spesi lain mengalami reaksi reduksi, spesi
yang mengalami oksidasi
7. Oksidator adalah spesi yang menyebabkan spesi lain mengalami reaksi oksidasi, spesi
yang mengalami reduksi
8. Elektrolit adalah leburan senyawa atau larutan yang dapat menghantarkan listrik karena
terdiri dari ion-ion penyusunnya
9. Katoda adalah elektroda tempat terjadinya reaksi reduksi
10. Anoda adalah elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi

VI.2 Konsep dan Konsepsi yang akan Dibangun
1. Elektrolisis adalah sel peristiwa penguraian senyawa kimia oleh listrik
2. Reduksi dalam sel elektrolisis : Reaksi reduksi berlangsung di katoda, ini berarti kutub
negatif sumber arus mengarah pada katoda (sebab memerlukan elektron)
3. Oksidasi dalam sel elektrolisis : Reaksi oksidasi berlangsung di anoda, ini berarti kutub
positif sumber arus tentunya mengarah pada anoda
4. elektrolisis lelehan, di dalam elektrolisis larutan kation pasti tereduksi di katoda dan
anion pasti teroksidasi di anoda.
5. Elektroda inert : Baik elektrolisis lelehan maupun larutan, elektroda inert tidak akan
bereaksi; elektroda tidak inert hanya dapat bereaksi di anoda
6. Elektroda aktif : hanya dapat bereaksi di anoda, sehingga produk yang dihasilkan di
anoda adalah ion elektroda yang larut (sebab logam yang tidak inert mudah teroksidasi).
Sementara, jenis elektroda tidak mempengaruhi produk yang dihasilkan di katoda.
7. Elektrolisis larutan, bila larutan mengandung ion alkali, alkali tanah, ion aluminium,
maupun ion mangan (II), maka air yang mengalami reduksi di katoda
8. Pada elektrolisis larutan, bila larutan mengandung ion sulfat, nitrat, dan ion sisa asam
oksi, maka air yang mengalami oksidasi di anoda

VI.3 Ringkasan Materi
Sel Elektrolisis adalah sel yang menggunakan arus listrik untuk menghasilkan reaksi
redoks yang diinginkan dan digunakan secara luas di dalam masyarakat kita. Baterai aki yang
dapat diisi ulang merupakan salah satu contoh aplikasi sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-
hari. Baterai aki yang sedang diisi kembali (recharge) mengubah energi listrik yang diberikan
menjadi produk berupa bahan kimia yang diinginkan. Air, H
2
O, dapat diuraikan dengan
menggunakan listrik dalam sel elektrolisis. Proses ini akan mengurai air menjadi unsur-unsur
pembentuknya. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : 2 H
2
O
(l)
> 2 H
2(g)
+ O
2(g)
.
Rangkaian sel elektrolisis hampir menyerupai sel volta. Yang membedakan sel elektrolisis dari
sel volta adalah, pada sel elektrolisis, komponen voltmeter diganti dengan sumber arus
(umumnya baterai).
Larutan atau lelehan yang ingin dielektrolisis, ditempatkan dalam suatu wadah.
Selanjutnya, elektroda dicelupkan ke dalam larutan maupun lelehan elektrolit yang ingin
dielektrolisis. Elektroda yang digunakan umumnya merupakan elektroda inert, seperti Grafit (C),
Platina (Pt), dan Emas (Au). Elektroda berperan sebagai tempat berlangsungnya reaksi. Reaksi
reduksi berlangsung di katoda, sedangkan reaksi oksidasi berlangsung di anoda. Kutub negatif
sumber arus mengarah pada katoda (sebab memerlukan elektron) dan kutub positif sumber arus
tentunya mengarah pada anoda. Akibatnya, katoda bermuatan negatif dan menarik kation-kation
yang akan tereduksi menjadi endapan logam. Sebaliknya, anoda bermuatan positif dan menarik
anion-anion yang akan teroksidasi menjadi gas. Terlihat jelas bahwa tujuan elektrolisis adalah
untuk mendapatkan endapan logam di katoda dan gas di anoda.
Ada dua tipe elektrolisis, yaitu elektrolisis lelehan (leburan) dan elektrolisis larutan. Pada
proses elektrolisis lelehan, kation pasti tereduksi di katoda dan anion pasti teroksidasi di anoda.
Sebagai contoh, berikut ini adalah reaksi elektrolisis lelehan garam NaCl (yang dikenal dengan
istilah sel Downs) :
Katoda (-) : 2 Na
+
(l)
+ 2 e
-
> 2 Na
(s)
.. (1)
Anoda (+) : 2 Cl
-
(l)
Cl
2(g)
+ 2 e
-
.. (2)
Reaksi sel : 2 Na
+
(l)
+ 2 Cl
-
(l)
> 2 Na
(s)
+ Cl
2(g)
.. [(1) + (2)]
Reaksi elektrolisis lelehan garam NaCl menghasilkan endapan logam natrium di katoda
dan gelembung gas Cl
2
di anoda. Bagaimana halnya jika lelehan garam NaCl diganti dengan
larutan garam NaCl? Apakah proses yang terjadi masih sama? Untuk mempelajari reaksi
elektrolisis larutan garam NaCl, kita mengingat kembali Deret Volta. Pada katoda, terjadi
persaingan antara air dengan ion Na
+
. Berdasarkan Tabel Potensial Standar Reduksi, air memiliki
E
red
yang lebih besar dibandingkan ion Na
+
. Ini berarti, air lebih mudah tereduksi dibandingkan
ion Na
+
. Oleh sebab itu, spesi yang bereaksi di katoda adalah air. Sementara, berdasarkan Tabel
Potensial Standar Reduksi, nilai E
red
ion Cl
-
dan air hampir sama. Oleh karena oksidasi air
memerlukan potensial tambahan (overvoltage), maka oksidasi ion Cl
-
lebih mudah dibandingkan
oksidasi air. Oleh sebab itu, spesi yang bereaksi di anoda adalah ion Cl
-
. Dengan demikian,
reaksi yang terjadi pada elektrolisis larutan garam NaCl adalah sebagai berikut :
Katoda (-) : 2 H
2
O
(l)
+ 2 e
-
> H
2(g)
+ 2 OH
-
(aq)
.. (1)
Anoda (+) : 2 Cl
-
(aq)
> Cl
2(g)
+ 2 e
-
.. (2)
Reaksi sel : 2 H
2
O
(l)
+ 2 Cl
-
(aq)
> H
2(g)
+ Cl
2(g)
+ 2 OH
-
(aq)
. [(1) + (2)]
Reaksi elektrolisis larutan garam NaCl menghasilkan gelembung gas H
2
dan ion OH
-
(basa) di katoda serta gelembung gas Cl
2
di anoda. Terbentuknya ion OH
-
pada katoda dapat
dibuktikan dengan perubahan warna larutan dari bening menjadi merah muda setelah diberi
sejumlah indikator fenolftalein (pp). Dengan demikian, terlihat bahwa produk elektrolisis lelehan
umumnya berbeda dengan produk elektrolisis larutan.
Selanjutnya kita mencoba mempelajari elektrolisis larutan Na
2
SO
4
. Pada katoda, terjadi
persaingan antara air dan ion Na
+
. Berdasarakan nilai E
red
, maka air yang akan tereduksi di
katoda. Di lain sisi, terjadi persaingan antara ion SO
4
2-
dengan air di anoda. Oleh karena bilangan
oksidasi S pada SO
4
-2
telah mencapai keadaan maksimumnya, yaitu +6, maka spesi SO
4
2-
tidak
dapat mengalami oksidasi. Akibatnya, spesi air yang akan teroksidasi di anoda. Reaksi yang
terjadi adalah sebagai berikut :
Katoda (-) : 4 H
2
O
(l)
+ 4 e
-
> 2 H
2(g)
+ 4 OH
-
(aq)
.. (1)
Anoda (+) : 2 H
2
O
(l)
> O
2(g)
+ 4 H
+
(aq)
+ 4 e
-
.. (2)
Reaksi sel : 6 H
2
O
(l)
> 2 H
2(g)
+ O
2(g)
+ 4 H
+
(aq)
+ 4 OH
-
(aq)
..
[(1) + (2)]
6 H
2
O
(l)
> 2 H
2(g)
+ O
2(g)
+ 4 H
2
O
(l)
. [(1) + (2)]
2 H
2
O
(l)
> 2 H
2(g)
+ O
2(g)
.. [(1) + (2)]
Dengan demikian, baik ion Na
+
maupun SO
4
2-
, tidak bereaksi. Yang terjadi justru adalah
peristiwa elektrolisis air menjadi unsur-unsur pembentuknya. Hal yang serupa juga ditemukan
pada proses elektrolisis larutan Mg(NO
3
)
2
dan K
2
SO
4
.
Bagaimana halnya jika elektrolisis lelehan maupun larutan menggunakan elektroda yang
tidak inert, seperti Ni, Fe, dan Zn? Ternyata, elektroda yang tidak inert hanya dapat bereaksi di
anoda, sehingga produk yang dihasilkan di anoda adalah ion elektroda yang larut (sebab logam
yang tidak inert mudah teroksidasi). Sementara, jenis elektroda tidak mempengaruhi produk
yang dihasilkan di katoda. Sebagai contoh, berikut adalah proses elektrolisis larutan garam NaCl
dengan menggunakan elektroda Cu :
Katoda (-) : 2 H
2
O
(l)
+ 2 e
-
> H
2(g)
+ 2 OH
-
(aq)
.. (1)
Anoda (+) : Cu
(s)
> Cu
2+
(aq)
+ 2 e
-
.. (2)
Reaksi sel : Cu
(s)
+ 2 H
2
O
(l)
> Cu
2+
(aq)
+ H
2(g)
+ 2 OH
-
(aq)
.. [(1) + (2)]

VII. Metodologi Pembelajaran
Pendekatan : Induktif
Metode : Diskusi, Penyampaian Informasi
Strategi : Diskusi-Penyampaian Informasi
Teknik : Penugasan Kelompok Kecil
Model : Model Kooperatif STAD, dengan pembentukan
- Kelompok diskusi kecil (di kelas)

VIII. Analisis Kebutuhan dan Karakteristik Peserta Didik
Pengembangan media dan bahan belajar diawali dengan kegiatan analisis kebutuhan.
Analisis kebutuhan adalah suatu kegiatan ilmiah yang melibatkan berbagai teknik pengumpulan
data dari berbagai sumber informasi untuk mengetahui kesenjangan antara keadaan yang
seharusnya terjadi (ideal) dengan keadaan yang senyatanya terjadi (reality). Apabila kesenjangan
tersebut dianggap sebagai suatu masalah yang memerlukan pemecahan maka kesenjangan
tersebut dianggap sebagai suatu kebutuhan.
Semua materi di kimia tidak dapat dilepaskan dari aspek makroskopik, mikroskopik dan
simbolik, begitu juga pada pembelajaran elektrolisis dibutuhkan analisis yang lebih mendalam
tentunya mengenai aspek mikroskopik. Hal ini disebabkan karena dalam elektrolisis terdapat
gerakan-gerakan ion pada elektrolit yang mengalami reduksi maupun oksidasi. Di dalam
pembelajaran materi elektrolisis sering kali dilakukan dengan cara praktikum. Melalui praktikum
sejatinya dapat diamati aspek makroskopik dari sel elektrolisis tersebut, tetapi tidak dapat
menggambarkan aspek mikroskopik dan simboliknya.
Selain karakteristik materi elektrolisis yang membutuhkan penggambaran aspek
mikroskopik yang tepat terdapat juga masalah lain yang menjadi alasan untuk menggunakan
media pembelajaran dalam pembelajaran materi elektrolisis. Permasalahan yang tengah dihadapi
adalah dewasa ini masih terdapat banyak sekolah yang mengalami kendala berupa tidak adanya
ruang laboratorium sebagai sarana yang sangat penting bagi pembelajaran, salah satunya adalah
mata pelajaran kimia. Jika praktikum elektrolisis tidak bisa dilakukan maka untuk pembelajaran
sel elektrolisis hanya dengan gambar statis dirasa tidak akan mampu memenuhi kompetensi yang
ingin dicapai. Materi elektrolisis sebaiknya disampaikan dengan penggunaan media audio dan
visual yang dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peristiwa makroskopik, mikroskopik,
serta dapat menjelaskan peristiwa elektrolisis tersebut di dalam symbol-simbol(simbolik).
Melihat permasalahan dipaparkan di atas, maka penyusun media berusaha
mengumpulkan permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan. Kegiatan pengumpulan
data pada penyusunan naskah media ini dilakukan melalui metoda wawancara kepada beberapa
siswa kelas XII, beberapa guru mata pelajaran Kimia, serta metoda kepustakaan (skripisi yang
mengangkat permasalahan pembelajaran siswa pada materi terkait). Berdasarkan kegiatan
pengumpulan data, diperoleh beberapa permasalahan seperti berikut.
1. Siswa mengalami kebingungan dalam menjelaskan konsep elektrolisis.
2. Siswa mengalami kebingungan untuk menjelaskan reaksi elektrolisis ditinjau dari segi
mikroskopis.
3. Siswa cenderung hanya menghafalkan materi yang ada tanpa memahami konsep materi.
4. Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran rendah, siswa cenderung pasif.
Permasalahan ini mungkin saja disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu faktor
penyebab yang diperoleh dari hasil wawancara dan pengamatan dalah ketersediaan media yang
tersedia kurang mendukung pencapaian tujuan belajar. Media yang tersedia hanya terbatas pada
gambar-gambar tentang sel elektrokimia dan sel volta yang dilengkapi dengan kalimat untuk
menjelaskan proses yang terjadi. Meskipun telah ada media pembelajaran berbasis macromedia
flash, tetapi media tersebut dirasa belum mampu untuk menjelaskan konsep elektrolisis dari
aspek makroskopiknya. Pemahaman siswa terhadap aspek makroskopik, mikroskopik, dan
simbolik sangatlah dibutuhkan dalam pembelajaran Kimia. Jika siswa belum dapat memahami
aspek mikroskopik dalam sebuah pembelajaran hal tersebut dapat menyebabkan banyak siswa
menjadi lebih menghafal materi seperti pergerakan ion-ion dalam elektrolit. Beberapa penelitian
menyatakan, kehadiran media yang sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran sangat
mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Berdasarkan analisis tersebut, salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi
permasalahan yang muncul adalah dengan penggunaan media pembelajaran yang dapat
menggambarkan tiga aspek pembelajaran elektrokimia yaitu aspek makroskopik, mikroskopik,
dan simbolik dari materi elektrokimia tersebut. Media yang dirasa masih tepat dignakan adalah
media berbasis macromedia flash. Hal ini dikarenakan media berbasis flash disajikan dalam
bentuk teks, gambar, animasi sederhana, video atau efek-efek khusus lainnya. Keberadaan teks,
gambar, animasi, video, dan efek-efek ini akan meningkatkan ketertarikan siswa terhadap materi
oksidasi-reduksi dan elektrokimia. Peningkatan ketertarikan siswa ini diharapkan dapat
meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Peningkatan motivasi belajar akan menimbulkan
sikap siswa yang lebih terbuka dalam proses pembelajaran. Keberadaan video dan animasi
tentang proses yang terjadi pada suatu reaksi akan meningkatkan konsep siswa, sehingga tidak
akan mengalami kebingungan dalam menjelaskan konsep elektrolisis secara makroskopik,
mikroskopik, dan simbolik.




IX. Rancangan Pemilihan Media Pembelajaran
Kompetensi
Dasar
Tujuan Pembelajaran
Aspek Kimia
Materi Pokok
Konsep-Konsep
Inti
Asesmen Pencapaian Kompetensi
Media Pembelajaran
Target Bentuk Instrumen
Menjelaska
n reaksi
oksidasi-
reduksi
dalam sel
elektrolisis

Mengamati reaksi yang
terjadi di anoda dan katoda
pada sel elektrolisis melalui
eksperimen dan simulasi
eksperimen elektrolisis
Memahami
redoks di dalam
Elektrolisis
- Reaksi
Reduksi
- Reaksi
Oksidasi
- Anoda
- Katoda
- Anion
- Kation
- Elektrolit
- Sumber listrik


Pengetahuan:
Mengidentifikasi
Pemahaman
mengenai reaksi-
reaksi yang
terjadi di anoda
dan katoda
Skil:
menjalankan
program
interaktif
berbantuan
computer
Mengamati
Rubrik
Penilaian


Penilaian
Psikomotor
Soal tes Essay (no. 1)


Butir rubrik penialian
keterampilan (no.1 dan
2)
Simulasi eksperimen elektrolisis
yang berbasis program computer
macromedia flash
Menjelaskan reaksi yang
terjadi di anode dan katode
pada sel elektrolisis dengan
elektroda aktif ataupun
elektroda inert melalui
simulasi eksperimen
- Elektroda aktif
- Elektroda inert

- Pengetahuan:
Pemahaman
mengenai
reaksi-reaksi
yang terjadi di
anoda dan
katoda
- Skil:
menjalankan
program
interaktif
berbantuan
komputer
Rubrik
Penilaian


Penilaian
Psikomotor
Soal tes Essay (no. 2)


Butir rubric penialian
keterampilan (no.1)
Simulasi eksperimen elektrolisis
yang berbasis program computer
macromedia flash
Rancangan deskripsi pembelajaran dengan model inkuiri (induktif) mengikuti tahapan siklus
belajar Eksplorasi, term introduction (elaborasi dan konfirmasi), dan aplikasi.
Gagasan awal (eksplorasi):
Fakta:
- Mengamati kutub negatif dan kutub positif sumber arus ( media : video atau gambar
dinamis mengenai baturai yang dirangkai dengan multitester menggunakan kawat
penghantar )
- Mengeset alat elektrolisis (media : gambar bagian-bagian sel elektrolisis yang harus
dirangkai dengan benar)
- Menentukan katoda dan anoda sel elektrolisis(media : gambar dinamis yang
menggambarkan penggunakan elektrolit dan berbagai jenis logam sebagai katoda yang
dirangkai dengan multitester)
- Mengenali ion-ion positif maupun negative yang terdapat pada larutan elektrolit KI
dalam air (media : gambar dinamis)
- Mengidentifikasi reaksi yang terjadi pada anoda berdasarkan produk yang terbentuk dari
elektrolisis larutan KI (oksidasi) (media : gambar dinamis)
- Mengidentifikasi reaksi yang terjadi pada katoda berdasarkan produk yang terbentuk dari
elektrolisis larutan KI (reduksi) (media : gambar dinamis)
- Merekognisi elektroda inert (media : gambar dan symbol)
Pertanyaan (rumusan masalah)
- Bagaimana reaksi reduksi dalam sel elektrolisis terjadi di katoda?
- Bagaimana reaksi oksidasi dalam sel elektrolisis terjadi di anoda?
Idea:
- Dalam sel elektrolisis terjadi aliran electron dari kutub negatif sumber arus melalui kawat
penghantar menuju ke katoda dan dari anoda balik menuju kutub positif sumber arus
- Dalam larutan elektrolit aliran listrik berupa aliran ion negative menuju anoda dan ion
positif menuju katoda
Hipotesis :
- Adanya aliran listrik yang berupa aliran elektron dari kutub negatif sumber arus ke
katoda yang bertemu dengan ion positif (K
+
, dan H
+
) mampu mereduksi H
+
menjadi H
2
,
sementara ion negative (I
-
) di anoda melepaskan electron menuju kutub positif sumber
arus (mengalami oksidasi)

Gagasan tambahan (elabolrasi dan konfirmasi):
Tambahan fakta (makroskopis):
Elektrolisis dengan menggunakan elektroda inert
- Elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda inert (media : simulasi eksperimen)
- Elektrolisis larutan Na
2
SO
4
dalam air dengan elektroda inert (media : simulasi
eksperimen)
- Menganalisis aliran electron dan aliran ion-ion di dalam elektrolisis larutan NaCl dan
larutan Na
2
SO
4
dalam air. (media : gambar dinamis)
- Menganalisis kompetisi ion-ion di dalam ruang katoda untuk menerima electron
(terreduksi) (media : gambar dinamis)
- Menganalisis kompetisi ion-ion di dalam ruang anoda untuk memberikan electron
(teroksidasi) (media : gambar dinamis)
- Menuliskan reaksi redoks dalam proses elektrolisis dengan elektroda inert (media :
symbol dan gambar)

Gagasan tambahan tentang elektrolisis dengan elektroda aktif
- Elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda Cu (media : rekaman praktikum)
- Menganalisis aliran electron dan aliran ion-ion di dalam elektrolisis larutan NaCl dengan
menggunakan elektroda aktif (media : gambar dinamis)
- Menganalisis kompetisi ion-ion di dalam ruang katoda untuk menerima electron
(terreduksi) (media : gambar dinamis)
- Menganalisis kompetisi ion-ion di dalam ruang anoda untuk memberikan electron
(teroksidasi) (media : gambar dinamis)
- Menuliskan reaksi redoks dalam proses elektrolisis dengan elektroda aktif (media :
symbol)

Konfirmasi :
Elektrolisis dengan menggunakan elektroda inert
- Pada elektrolisis larutan NaCl, di dalam ruang katoda ion yang tereduksi adalah ion
H
+
(media : gambar dinamis)
- Pada elektrolisis larutan NaCl, di dalam ruang anoda ion yang teroksidasi adalah ion Cl
-
(media : gambar dinamis)
- Pada elektrolisis larutan Na
2
SO
4
, di dalam ruang katoda ion yang tereduksi adalah ion
H
+
(media : gambar dinamis)
- Pada elektrolisis larutan Na
2
SO
4
, di dalam ruang anoda ion yang teroksidasi adalah ion
O
2-
(media : gambar dinamis)
- Pada elektrolisis larutan NaCl adapun reaksi redoks yang terjadi adalah sebagai berikut
Katoda (-) : 2 H
2
O
(l)
+ 2 e
-
> H
2(g)
+ 2 OH
-
(aq)

Anoda (+) : 2 Cl
-
(aq)
> Cl
2(g)
+ 2 e
-

Reaksi sel : 2 H
2
O
(l)
+ 2 Cl
-
(aq)
> H
2(g)
+ Cl
2(g)
+ 2 OH
-
(aq)
(media : symbol)
- Pada elektrolisis larutan Na
2
SO
4
adapun reaksi redoks yang terjadi adalah sebagai berikut
Katoda (-) : 4 H
2
O
(l)
+ 4 e
-
> 2 H
2(g)
+ 4 OH
-
(aq)

Anoda (+) : 2 H
2
O
(l)
> O
2(g)
+ 4 H
+
(aq)
+ 4 e
-

Reaksi sel : 6 H
2
O
(l)
> 2 H
2(g)
+ O
2(g)
+ 4 H
+
(aq)
+ 4 OH
-
(aq)
(media :
symbol)

Elektrolisis NaCl dengan menggunakan elektroda Cu
- Pada elektrolisis larutan NaCl, di dalam ruang katoda ion yang tereduksi adalah ion H
+

- Pada elektrolisis larutan NaCl, di dalam ruang anoda spesi yang teroksidasi adalah unsure
Cu (media : gambar dinamis)
- Pada elektrolisis NaCl menggunakan elektroda Cu adapun reaksi redoks yang terjadi
adalah sebagai berikut:
Katoda (-) : 2 H
2
O
(l)
+ 2 e
-
> H
2(g)
+ 2 OH
-
(aq)

Anoda (+) : Cu
(s)
> Cu
2+
(aq)
+ 2 e
-

Reaksi sel : Cu
(s)
+ 2 H
2
O
(l)
> Cu
2+
(aq)
+ H
2(g)
+ 2 OH
-
(aq)
(media : gambar
dinamis dan simbol)

Ide :
Elektrolisis dengan menggunakan elektroda inert
- Di dalam ruang katoda ion yang tereduksi adalah ion yang memiliki potensial reduksi
yang paling positif
- Di dalam ruang anoda spesi yang teroksidasi adalah spesi yang memiliki potensial
reduksi yang paling negatif

Elektrolisis dengan menggunakan elektroda aktif
- Di dalam ruang katoda ion yang tereduksi adalah ion yang memiliki potensial reduksi
yang paling positif
- Di dalam ruang anoda spesi yang teroksidasi adalah spesi yang memiliki potensial
reduksi yang paling negatif

Aplikasi
Fakta (Proses penyepuhan logam perak dengan emas) :
- Mengeset alat elektrolisis untuk proses penyepuhan (media : rekaman percobaan)
- Katoda yang digunakan dalam proses penyepuhan berupa logam perak (media : gambar
dinamis)
- Anoda yang digunakan dalam proses penyepuhan berupa logam emas (media : gambar
dinamis)
- Elektrolit yang digunakan di dalam penyepuhan berupa larutan AuCl
3
(media : gambar
dinamis)
- Mengidentifikasi reaksi yang terjadi pada anoda berdasarkan produk yang terbentuk dari
elektrolisis larutan AuCl
3
(oksidasi) (media : gambar dinamis)
- Mengidentifikasi reaksi yang terjadi pada katoda berdasarkan produk yang terbentuk dari
elektrolisis larutan AuCl
3
(reduksi) (media : gambar dinamis)
Pertanyaan :
- Bagaimanakah reaksi pelapisan perak oleh emas yang terjadi di dalam proses
penyepuhan?



Ide:
- Dalam proses penyepuhan dengan menggunakan sel elektrolisis terjadi aliran electron
dari kutub negatif sumber arus melalui kawat penghantar menuju ke katoda dan dari
anoda balik menuju kutub positif sumber arus
- Dalam larutan elektrolit aliran listrik berupa aliran ion negative menuju anoda dan ion
positif menuju katoda

Hipotesis :
- Adanya aliran listrik yang berupa aliran elektron dari kutub negatif sumber arus ke
katoda yang bertemu dengan ion positif (Au
3+
, dan H
+
) mampu mereduksi Au
3+
menjadi
Au yang menempel pada permukaan katoda perak, sementara logam Au di anoda
melepaskan electron menuju kutub positif sumber arus (mengalami oksidasi)

X. Merancang dan Menulis Naskah Media
Naskah program media dapat disampaikan dengan bermacam-macam cara. Tiap-tiap jenis
mempunyai bentuk naskah yang berbeda, tetapi pada dasarnya tujuan dari penulisan naskah
media adalah sama yaitu sebagai penuntun ketika kita memproduksi program media. Naskah
media harus sesuai dengan program media yang akan diproduksi.
Media yang dirancang untuk pembelajaran reaksi redoks di sel elektrolisis ini disajikan
berbantu aplikasi macromedia flash. Flash merupakan aplikasi yang digunakan untuk melakukan
desain dan membangun perangkat persentasi, publikasi, atau aplikasi lainnya yang membutuhkan
ketersediaan sarana interaksi dengan penggunanya. Media flash biasanya terdiri atas teks,
gambar, animasi sederhana, video atau efek-efek khusus lainnya.
Pada dasarnya, media ini bertujuan untuk membantu siswa lebih memahami aspek
mikroskopik dari reaksi-reaksi yang terjadi di sel elektrolisis. Media ini berisi mengenai simulasi
eksperimen elektrolisis yang dapat menggambarkan pergerakan ion-ion yang mengalami reaksi
redoks. Tampilan media di awali dengan adanya seperangkat alat elektrolisis yang terdiri dari
tabung U, elektroda, elektrolit, sumber arus, dan kawat pengalir listrik. Dalam tampilan ini siswa
di ajak untuk merangkai alat elektrolisis dengan benar. Di dalam tampilan ini juga terdapat
tombol untuk memilih elektrolit dan elektroda yang tepat. Adapun tampilan dari bagian muka
kira-kira adalah sebagai berikut.


Jika tombol tersebut dipilih maka akan keluar opsi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai yaitu sebagai berikut:




Jika pilihan di atas di pilih maka akan ditampilkan reaksi-reaksi sesuai dengan opsi yang dipilih
sehingga dapat diamati aspek makroskopik, mikroskopik dan simbolik dari reaksi-reaksi tersebut
(penggunaan percontohan elektroda, dan elektrolit).
Pada tampilan terakhir dilakukan sebuah simulasi pelapisan logam emas pada perak,
sehingga dapat mencapai aspek aplikasi yang sudah dirumuskan sebelumnya. Pada tampilan ini
reaksi akan berlangsung secara otomatis, siswa dapat mengamati reaksi yang terjadi sama seperti
tampilan sebelumnya.





- reaksi pada sel elektrolisis dengan dua elektroda merupakan elektroda inert dengan
elektrolit leburan
- reaksi pada sel elektrolisis dengan dua elektroda merupakan elektroda aktif dengan
elektrolit leburan
- reaksi pada sel elektrolisis dengan satu elektroda merupakan elektroda inert dan satu
elektroda lain merupakan elektroda aktif dengan elektrolit leburan
- reaksi pada sel elektrolisis dengan dua elektroda merupakan elektroda inert dengan
elektrolit larutan
- reaksi pada sel elektrolisis dengan dua elektroda merupakan elektroda aktif dengan
elektrolit larutan
- reaksi pada sel elektrolisis dengan satu elektroda merupakan elektroda inert dan satu
elektroda lain merupakan elektroda aktif dengan elektrolit leburan
KERANGKA RENCANA PEMBELAJARAN
Indikator
Indikator
Kemampuan
Lintas Bidang
Pendekatan,
Metode, dan
Teknik
Pengalaman Belajar Penilaian Alokasi
Waktu
(Menit)
Sumber
Belajar, dan
Media
Rancangan
Media Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Target Prosedur
Format dan
Instrumen







Mengamati
reaksi yang
terjadi di
anoda dan
katoda
pada sel
elektrolisis
melalui
percobaan











Berpikir Kritis
: memusatkan
pada pertanyaan
(menggunakan
konsepsi
mengenai
redoks di dalam
menganalisis
reaksi yang
terjadi di dalam
pengisian aki)

- Bersikap
sains :
mempertahanka
n catatan sains
yang jujur,
jelas, & tliti

-Memilih
(memanipulasi
) alat,
observasi,
pengukuran,
dan atau
pengamatan :
memilih alat yg
sesuai dengan
tujuan, jenis,
dan ukuran
obyek yang
diobservasi/
















Pendekatan:
Induktif
Metode:
Kelompok
diskusi





I. Kegiatan Awal:
- Melaksanakan Absensi
- Apersepsi : Guru membacakan
kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran
- Motivasi : Guru memberikan motivasi
kepada siswa berupa cerita mengenai
pengisian aki yang telah kosong,
mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Padahal sebelumnya telah dipelajari
bahwa aki dapat mengahsilkan arus
listrik yang merupakan salah satu
aplikasi sel volta. Tetapi ketika
elektroda-elektroda dari aki tersebut di
aliri arus listrik maka aki tersebut akan
hidup kembali. (LKG 1).
II. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Guru membentuk enam kelompok yang
masing-masing kelompok terdiri dari 5
hingga 6 orang

- Guru memfasilitasi siswa untuk
melakukan pengamatan langsung
terhadap sel elektrolisis,

- Guru memfasilitasi siswa untuk

- Siswa memperhatikan guru
dengan baik
- Siswa ikut berpartisipasi
menjawab pertanyaan dari
guru mengenai
permasalahn pengisian aki











- Siswa membentuk 5
kelompok heterogen


- Setelah terbentuk
kelompok, siswa
mendiskusikan hasil
pengamatan langsung
Pengetahuan:
Memahami
mengenai
reaksi redoks
yang terjadi di
dalam sel
elktrolisis

Berpikir
kritis:
Mampu
Menganalisis
dan
menghubungka
n berbagai
konsep dan
konsepsi yang
di dapat
diberbagai
sumber belajar.

Creative
Thinking:
Mampu
megkaitkan
berbagai





Setelah
akhir
pembelajara
n










Selama
proses
pembelajara
n








Penialaian
langsung
terhadap
partisipasi
siswa
dengan
rubric






Penilaian
terhadap
aktivitas
siswa saat
melaksanaka
n simulasi
praktikum








5










5



35



Sumber :
Buku Kimia
Kelas 10
semester
genap
Media :
Laptop, LCD,
Layar









Sumber :
Media
Pembelajaran
Buku Kimia
kelas X
Alat :
Laptop atau
PC



























Indikator
Indikator
Kemampuan
Lintas Bidang
Pendekatan,
Metode, dan
Teknik
Pengalaman Belajar Penilaian Alokasi
Waktu
(Menit)
Sumber
Belajar, dan
Media
Rancangan
Media Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Target Prosedur
Format dan
Instrumen




Menuliska
n reaksi
yang
terjadi di
anode dan
katode
pada sel
elektrolisis
dengan
elektroda
aktif
ataupun
elektroda
inert










diukur

-Membangun
konsepsi dari
model-model
sains:
menggunakan
model fisik atau
gambar dlm
membantu
memahami
suatu konsep



-Memberikan
penjelasan
lanjut :
mendefinisikan
istilah dan
mempertimban
gkan definisi
dalam tiga
dimensi
(bentuk,
strategi, & isi)

Bekerja/berus
aha (saat itu)
dan terus
berusaha
(selanjutnya) :
a.mengelaboras
i informasi
yang diberikan
b.merencanakan
pemecahan
masalah
c.memanipulasi
ide atau obyek




















Pendekatan:
Induktif
Metode:
Kelompok
diskusi




melakukan simulasi eksperimen
mengenai sel elektrolisis

- Guru mengawasi siswa dalam
menggunakan simulasi praktikum





Elaborasi
- Guru membentuk siswa dalam
kelompok kecil untuk mendiskusikan
masalah yang dapat dipecahkan dengan
menghubungkan hasil simulasi yang
telah dilakukan






Konfirmasi
- - Seusai diskusi, siswa diberikan kesempatan
untuk bertanya mengenai hal yang belum
jelas, ataupun guru memberikan penjelasan
mengenai hal yang dirasa perlu ditekankan
- - Siswa dan guru bersama-sama
terhadap sel elektrolisis
yang diberikan

- Siswa melaksanakan
simulasi eksperimen







- Siswa membentuk
kelompok diskusi dengan
teman sebangku.
- Siswa mengelaborasi hasil
simulasi eksperimen
sebelumnya dengan
konsep dan konsepsi yang
di dapat di berbagai
sumber belajar



- Siswa bertanya mengenai
materi yang masih kurang
jelas

fenomena yang
ada di alam
dengan konsep
atau konsepsi
yang didapat
dari
pengalaman
belajar

Skill:
Mampu
menggunakan
alat-alat
praktikum
dengan benar,
dan mampu
melaksanakan
praktikum
dengan tepat



















Penilaian
dilaksanaka
n setelah
diskusi























Format:
diskusi
kelompok
Instrumen:
worksheet












15










15
























Sumber :
Buku Kimia
kelas X
Alat :
worksheet


























Media
berbasis IT,
dengan
Indikator
Indikator
Kemampuan
Lintas Bidang
Pendekatan,
Metode, dan
Teknik
Pengalaman Belajar Penilaian Alokasi
Waktu
(Menit)
Sumber
Belajar, dan
Media
Rancangan
Media Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Target Prosedur
Format dan
Instrumen
Menjelaskan
prinsip kerja
sistem dan
fungsi
komponen-
komponen-
nya:
menjelaskan
hubungan antar
komponen
(bagian-bagian)
dalam sistem



















Pendekatan:
Induktif
Metode:
Informasi
(ceramah)

menyimpulkan hasil pembelajaran


Kegiatan Akhir :
- Guru memberikan post test kepada
siswa
- Mengingatkan siswa agar membuat
ringkasan dari pembelajaran kali ini.






- Siswa menjawab post tes
yang diberikan










Format: tes
Instrumen:
test essay











15









menggunaka
n aplikasi
Macromedia
Flash 8.
(Detail
Rancangan
terlampir)
Post-test
Permasalahan

1. Tuliskan reaksi elektrolisis cairan NaCl dengan elektrode platina!

2. Tuliskan reaksi elektrolisis lelehan Ag2O dengan elektrode Pt!




































PENILAIAN ASPEK KOGNITIF

Tujuan : Mengukur ketercapaian indikator dalam materi elektrolisis melalui post-test
Nama :
Kelas :
Materi : Elektrolisis

Rubrik Nilai Post Test
No Kunsi Jawaban Skor
1 NaCl(l)---> Na
+
+ Cl
.............................
............... 2
Katode (Pt) : Na
+
+ e--->Na(s) ................... 2
Anode (Pt) : 2 Cl

---->Cl2(g) + 2 e............... 1
2 NaCl(l) --->2 Na(s) + Cl2 (g)

50
2 Ag
2
O(l)---> 2 Ag
+
+ O
2
....................................... 2
Katode (Pt) : 2 Ag
+
+ 2 e---> 2 Ag(s) ............... 2
Anode (Pt) : 2 O
2
--->O2(g) + 4 e ............... 1
2 Ag2O(l)---> 4 Ag(s) + O2(g)

50
Total Scor 100












RUBRIK PENILAIAN PERFORMA SISWA DALAM DISKUSI KELOMPOK
(AFECTIVE)

No.
Indikator dan Skala Indikator dari Aspek yang Diamati
Nilai Kelompok
I II
1. Partisipasi dari siswa lain dalam diskusi
4 = memberikan kesempatan > 80 % untuk peserta diskusi lain dalam berpartisipasi
atau membei opini

3 = memberi kesempatan 61-80% untuk peserta diskusi lain dalam berpartisipasi atau
membei opini

2 = memberi kesempatan 41-69% untuk peserta diskusi lain dalam berpartisipasi atau
membei opini

1 = memberi kesempatan 21-40% untuk peserta diskusi lain dalam berpartisipasi atau
membei opini

0 = memberi kesempatan < 20% untuk peserta diskusi lain dalam berpartisipasi atau
membei opini

2. Evektifitas partisipasi siswa dalam memperoleh konsep-konsep dari topic-topik
pembelajaran

4 = Siswa mencapai tujuan diskusi dengan menggunakan waktu yang optimal
3 = Siswa mencapai tujuan diskusi tetapi dengan waktu yang kurag optimal
2 = Siswa mencapai tujuan diskusi tetapi dengan waktu yang lambat
1 = aktifitas siswa kurang menuju target diskusi yang diharapkan
0 = Kegiatan siswa dalam diskusi sangat menyimpang dari target
3. Sikap Sains
4 = hampir dari semua pertanyaan dan opini (>80%) berdasarkan fakta atau logika
3 = sebagian besar pertanyaan dan opini (61-80%) berdasarkan fakta atau logika
2 = beberapa pertanyaan dan opini (>60%) berdasarkan fakta atau logika
1 = sedikit pertanyaan dan opini (41-40%) berdasarkan fakta atau logika
0 = kurang (<20%) pertanyaan dan opini (>80%) berdasarkan fakta atau logika

RUBRIK PENILAIAN
KOMPETENSI DARI SEGI AFEKTIF SISWA

Materi : Pertemuan :
Kelas : Tanggal :
Semester : Topik : .

ASPEK PENILAIAN
NAMA SISWA
1 2 3 4 5 6*
1. A. Antusiasme/partisipasi siswa dalam pembelajaran
SKOR KRITERIA
4 Siswa memperhatikan dengan baik berbagai topic yang dipelajari dalam PBM dan mampu dengan spontan
menjawab berbagai permasalahan yang diberikan

3 Siswa memperhatikan dengan kurang baik berbagai topic yang dipelajari dalam PBM tetapi mampu dengan
spontan menjawab berbagai permasalahan yang diberikan

2 Siswa tidak terlihat memperhatikan berbagai topic yang dipelajari dalam PBM tetapi mampu dengan
spontan menjawab berbagai permasalahan yang diberikan.

1 Siswa tidak terlihat memperhatikan berbagai topic yang dipelajari dalam PBM dan tidak mampu dengan
spontan menjawab berbagai permasalahan yang diberikan.

2. Antusiasme/partisipasi siswa dalam menjawab pertanyaan
SKOR KRITERIA
4 Siswa mengacungkan tangan sebelum dipanggil guru, dan jawabannya benar
3 Siswa mengacungkan tangan setelah diperingatkan guru, dan jawabannya benar
2 Siswa mengacungkan tangan sebelum dipanggil guru, dan jawabannya kurang tepat
1 Siswa mengacungkan tangan setelah dipanggil guru, dan jawabannya kurang tepat
0 Siswa tidak menjawab ketika ditanyakan atau memberi jawaban yang tidak sesuai dengan pertanyaan
3. Penilaian Individu dalam diskusi kelompok
4 Siswa aktif dalam diskusi, memiliki opini yang baik, tidak menyela pendapat orang lain, dan mampu
mempertanggungjawabkan pendapat dalam diskusi

3 Siswa aktif dalam diskusi, berani mengemukakan pendapat, dan dapat mengendalikan kegaduhan diskusi
2 Siswa aktif dalam berdiskusi, mau menyampaikan opini dengan cepat, tetapi kurang bisa
mempertanggungjawabkan pendapat dan menyela pendapat orang lain

1 Siswa mau aktif dalam diskusi, tetapi tidak mampu beropini secara cepat, tidak memiliki tanggung jawab
dalam menjaga suasana diskusi

0 Siswa tidak berpartisipasi dalam diskusi

Nama Siswa :
1 = 5 =
2 = 6 =
3 =
4 =
PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTOR

Tujuan : Mengukur keterampilan proses sains siswa pada saat pembelajaran
berlangsung.
Nama :
Kelas :
Materi : Unsur yang terkandung dalam senyawa hidrokarbon
No Aspek yang dinilai
Skor Skor
Maksimum
Keterangan
1 2 3
1. Keterampilan mengamati ciri-ciri reaksi yang
terjadi di anoda maupun katoda dalam simulasi
eksperimen

2 Menganalisis hasil percobaaan elektrolisis
dengan menganalisis uji indicator terhadap
larutan yang terbentuk di anoda maupun katoda

3. Keterampilan berkomunikasi ketika diskusi
kelompok

4. Berdiskusi dalam diskusi kelompok setelah
percobaan


Dengan kategori
1 : Baik sekali
2 : Baik
3 : Cukup

Penilaian Terakhir :
% 100 x
maksimum skor Jumlah
didapat yang skor Jumlah
NA













LKG 1. Cerita Mengenai Fenomena yang Berhubungan dengan Elektrolisis

Pernahkah Anda melihat orang mengisi aki, apa yang dilakukan orang ketika
mengisi aki? Tahukah Anda mengapa aki harus dialiri listrik untuk mengisinya
kembali? Pengisian aki dengan mengalirinya arus listrik merupakan kebalikan dari
fungsi aki tersebut. Jika aki digunakan untuk menghasilkan listrik dari reaksi kimia
(sel volta) tetapi ketika pengisian aki kembali maka harus dialiri listrik, hal ini
berhubungan dengan reaksi redoks pada elektroda yang terdapat di aki tersebut. Coba
cari reaksi yang terjadi di aki ketika di aliri arus listrik!

Anda mungkin juga menyukai