Anda di halaman 1dari 16

REAKSI REDOKS DAN KONSEP

BILANGAN OKSIDASI
Pernahkah kamu melihat peristiwa di bawah??
KONSEP REAKSI REDUKSI-OKSIDASI
• Berdasarkan pengikatan-pelepasan oksigen

• Reduksi: reaksi pelepasan oksigen oleh suatu zat


• 2FeO 2Fe(s) + O2(g)
(s)

• Oksidasi: reaksi pengikatan oksigen oleh suatu zat


• C +O CO2(g)
(s) 2(g)
(s) = solid

(g) = gas

(l) = liquid

(aq) = larutan
KONSEP REAKSI REDUKSI-OKSIDASI
• Berdasarkan serah terima elektron
• Na(s) + Cl2 (g) NaCl(s)

• Oksidasi: reaksi pelepasan elektron oleh suatu zat


• Na(s) (s) +

• Reduksi: reaksi pengikatan elektron oleh suatu zat


• Cl2(g) +
KONSEP REAKSI REDUKSI-OKSIDASI
• Berdasarkan peningkatan-penurunan bilangan oksidasi

• Bilangan Oksidasi??
• Bilangan oksidasi atau menunjukkan tingkat oksidasi suatu unsur
merupakan bilangan bulat positif atau negatif yang diberikan
kepada suatu unsur dalam membentuk senyawa
• Contoh: NaCl + , maka biloks Na = +1 dan biloks Cl= -1

Total biloks +2 -2 = 0 2+
• CaCl 2 Ca + 2 Cl -

Biloks masing2x +2 -1
Penentuan Bilangan Oksidasi
• Bilangan Oksidasi Unsur Bebas (tidak bersenyawa) adalah 0
• Contoh: Na, Fe, O pada O2, S pada S8, H pada H2
• Jumlah biloks seluruh atom dalam suatu senyawa netral adalah 0
• Contoh: H2SO4 , jumlah biloks dari 2 atom H + 1 atom S + 4 atom O = 0
• Jumlah biloks seluruh atom dalam suatu senyawa ion adalah = muatan ion
tersebut
• , jumlah biloks dari 2 atom Cr + 7 atom O = -2
• SO42- , NO3-, CO32-, PO3
+2 -2
• H2SO4
-2
+1
Lanjutan penentuan bilangan oksidasi
• Unsur-unsur dengan biloks tertentu:
• Atom-atom golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr) dalam senyawa selalu mempunyai
biloks = +1
• Atom-atom golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba) dalam senyawa selalu mempunyai biloks
= +2
• Atom-atom golongan IIIA (B, Al, Ga) dalam senyawa selalu mempunyai biloks = +3
• Atom Hidrogen (H) di dalam senyawa umumnya mempunyai biloks = +1, kecuali dalam
hidrida logam
• Pada hidrida logam (LiH, NaH, CaH2, MgH2, dan AlH3) biloks atom H = -1
• Atom Oksigen (O) di dalam senyawa umumnya mempunyai biloks = -2, kecuali senyawa
peroksida dan OF2
• Pada senyawa peroksida (H2O2 Na2O2, dan BaO2) atom O memiliki biloks -1, sedangkan
pada OF2 memiliki biloks +2
KONSEP REAKSI REDUKSI-OKSIDASI
• Berdasarkan peningkatan-penurunan bilangan oksidasi

• Oksidasi: reaksi yang disertai dengan peningkatan bilangan oksidasi


• Reduksi: reaksi yang disertai dengan penurunan bilangan oksidasi
LATIHAN
16. S dalam SO42- : +6 (Rafi)
Tentukan biloks: 17. P dalam H3PO4 : +5 (Nadhira)
1. Fe : 0 (Jemima) 18. N dalam HNO3 : +5 (Ufrida)
2. H dalam H2O : +1 (Ivana) 19. Ca dalam CaCO3 : +2 (Salsabila)
3. H dalam LiH : -1 (Naufal) 20. Atom-atom N2O3: N: +3, O: -2 (Dinara)
4. O dalam CaO : -2 (Nabila) 21. Atom-atom NaNO3 : N: +5, Na: +1, O:-2 (Nur Ana)
5. Na+ : +1 (Alya) 22. Atom-atom K2Cr2O7
6. Mg2+ : +2 (Bimo) 23. Cr dalam CrO42- : +6 (Sahrul)
7. H dalam H2CO3 : +1 (Ayman) 24. P dalam PO43- : +5 (Putri)
8. N dalam NH4+ : -3 (Dealova) 25. Mn : 0 (Rahel)
9. S dalam SO3 : +6 (Adelia) 26. C dalam CO2 : +4 (Ahmad Shabri)
10. S dalam SO2 : +4 (Saskia) 27. K dalam KCl : +1 (Aghnia)
28. H dalam HF : +1 (Astriana)
11. S dalam H2S : -2 (Lista)
29. H dalam HBr : +1 (Shesa)
12. Fe dalam FeO : +2 (Dhini)
30. Na dalam Na3PO4
13. Fe dalam Fe2O3 : +3 (Ryansyah)
31. Ba dalam BaSO4 : +2 (Fikri)
14. N dalam NO2 : +4 (Hanif)
32. Na dalam Na2SO4 : +1 (Jatsia)
15. Cl dalam ClO : +5 (Hisyam)
-
3
33. Ag dalam AgNO3 : +1 (Fayha)
34. Atom-atom MgCl2 :
-6 = -1
• ClO3-
-2

+2 +4 -6 +2 +6 -8
H2CO3 Na2SO4
+1 -2 +1 +6 -2

AgNO3
+1 -1
Oksidator dan Reduktor
• Oksidator : zat yang di dalam reaksi menyebabkan zat lain mengalami
oksidasi
• Reduktor : zat yang di dalam reaksi menyebabkan zat lain mengalami
reduksi
• Dalam kata lain:
• Zat yang mengalami reduksi disebut oksidator, dan
• Zat yang mengalami oksidasi disebut reduktor
Oksidator dan Reduktor
-8 = -2 -4 = 0 Oksidator: SO42-
Reduktor: Fe
-2
-2

-2 +1 =-1 -2 +2 -2
Oksidator: Cl2
Reduktor: SO2 -1 +1 -2
Reaksi Autoredoks
• Dalam suatu reaksi redoks, ada zat yang dapat mengoksidasi dan
mereduksi dirinya sendiri, biasa disebut dengan reaksi autoredoks.

+1 +1 +1 -2

-2 +1
Bilangan Oksidasi dan Nama Senyawa
• Unsur-unsur logam transisi dapat membentuk senyawa dengan lebih
dari satu bilangan oksidasi, contoh Mangan yang dapat
-6
membentuk
-4
+6
beberapa oksida MnO, Mn2O3, dan MnO2. +4 -2
+2 -2 +3 -2
• Tata nama IUPAC nya adalah dengan menambahkan angka romawi
dalam tanda kurung.
• Contoh: besi yang mempunyai 2 bilangan oksidasi +2 dan +3 maka
• FeO = Besi (II) oksida
• Fe2O3 = Besi (III) oksida
• MnO = Mangan (II) oksida
• Mn2O3 = Mangan (III) oksida
• MnO2 = Mangan (IV) oksida
LATIHAN SOAL
1. Tentukan bilangan oksidasi atom Mn pada senyawa: 5. Tentukan nama dan rumus kimia
dari senyawa berikut:
(a) MnO2 (b) MnSO4
(c) MnO4- (d) MnO42- (a) PbO2
2. Tentukan bilangan oksidasi setiap atom pada senyawa di bawah: (b) CuI2
(a) Fe2(SO3)3 (b) Ca(ClO3)2 (c) H2C2O2
(c) Fe2(CO3)3
(d) Cu(NO2)2 (e) S2O7
3. Termasuk reaksi reduksi atau oksidasikah perubahan berikut? (d) Vanadium (V) klorida
(a) MnO4- Mn2+ (b) VO+ VO2+ (e) Emas (III) klorida
(c) SO32- SO42- (d) Fe3+ Fe2+ (f) Titanium (IV) oksida
4. Apakah reaksi-reaksi di bawah ini termasuk reaksi redoks?
(a) 2HCl + Zn ZnCl2 + H2
(b) PbO2 + 2H2SO4 + Pb 2PbSO4 + 2H2O
(c) AgNO3 + NaCl AgCl + NaNO3
(d) MnO2 + 4HCl MnCl2 + Cl2 + 2H2O
(e) PbO + H2SO4 PbSO4 + H2O

Anda mungkin juga menyukai