Anda di halaman 1dari 22

SEL VOLTA

XII MIPA
Rangkaian Sel Volta
Potensial Elektroda Standar
• Untuk mengukur
besarnya beda potensial
suatu elektroda, harus
terjadi arus listrik yang
dapat terbaca oleh alat
ukur (Voltmeter).
• Elektroda Hidrogen :
elektroda standar

Elektroda standar Hidrogen


Pengukuran Potensial Elektroda Standar dan
Potensial Sel
• Potensial sel (E°sel) :
selisih antara nilai
potensial katoda dan
anoda suatu sel
elektrokimia.
• E°sel = E°Katoda - E°Anoda
atau
• E°sel = E°Reduksi - E°Oksidasi
Notasi Sel

• Notasi sel merupakan notasi yang


menggambarkan penyederhanaan dari sebuah
proses atau reaksi pada sel volta. Notasi sel ini
dituliskan dengan ketentuan :
Anoda II katoda
• Atau secara rinci dituliskan dengan :
L (s) I L+ (aq) II M+ (aq) I M (s)
Contoh :
Suatu sel volta tersusun dari elektroda magnesium dan
tembaga.
Diketahui :
Mg2+(aq) + 2e →Mg (s) E° = -2,37 volt
Cu2+(aq) + 2e → Cu (s) E° = + 0,34 volt
Tentukan :
a. Logam yang bertidak sebagai katoda dan anoda !
b. Tuliskan reaksi yang terjadi pada elektroda dan reaksi
selnya !
c. Tuliskan notasi sel !
d. Hitunglah potensial selnya !
DERET VOLTA
Contoh
Diketahui data potensial elektroda standar
sebagai berikut :
Zn2+ (aq) + 2e → Zn(s) E° = - 0,76 volt
Ag+ (aq) + e → Ag(s) E° = +0,80 volt
Apakah reaksi berikut dapat berlangsung ?
AgSO4 + Zn → Ag + Zn SO4
Penggunaan Sel Volta
• Baterai (Sumber arus searah)
• Sumber arus searah :
a. Sel primer : reaksinya tidak dapat balik
(irreversible).
Contoh : sel kering (Sel Leclanche), sel alkaline, sel
perak oksida
b. sel sekunder : reaksinya dapat balik (reversible)
Contoh : aki, baterai Ni-Cd, baterai litium
1. Sel kering (Sel Leclanche) : 1,5 V
2. Sel alkaline (1,5 V)

Menggunakan pasta KOH.


Contoh :
Bola lampu, senter, radio
3. Sel perak oksida (1,34 V)
Contoh : arloji, kalkulator, dan alat-alat elektronik
kecil lainnya.
4. Sel Aki
4. Sel Nikel-Cadmium (1,29 V)
Anoda : Cd (s) + 2OH- (aq) → Cd(OH)2 (s) + 2e
Katoda : NiO2 (s) + 2H2O (aq) + 2e → Ni(OH)2 (s) + 2OH- (aq)
5. Sel Litium (3,7 V)
Anoda : LixC6 → x Li+ xe + C6 (s)
Katoda : Li1-xMn2O4 + xLi+ + xe → LiMn2O4 (s)
KOROSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHINYA
HUKUM FARADAY
• Hukum Faraday 1:
“Massa zat yang dilepaskan selama elektrolisis berbanding
lurus dengan jumlah arus listrik yang digunakan”
G≈Q
G = i.t
Keterangan :
Q = muatan listrik (Coulomb)
G = massa (g)
i = arus listrik (ampere)
t = waktu elektrolisis (s)
• Hukum Faraday 2 :
“Massa zat yang dilepaskan selama elektrolisis berbanding
lurus dengan massa ekuivalen (ME) zat tersebut”

G=

ME =
Keterangan :
ME = massa ekuivalen
G = massa (g)
i = arus listrik (ampere)
t = waktu elektrolisis (s)
Ar = massa atom relatif
Jika arus listrik yang sama dialirkan pada dua larutan yang
berbeda maka akan berlaku :
=
Contoh : 3. Sejumlah arus listrik dialirkan
1. Elektrolisis larutan AgNO3 melalui larutan AgNO3 dan
selama 1 jam digunakan arus larutan CuSO4. Bila logam
listrik 10 A. Hitung massa Ag perak yang diendapkan
yang mengendap pada katoda
sebanyak 21,6 gram. Berapa
(Ar Ag = 108) !
2. Elektrolisis larutan ZnCl2 gram logam tembaga yang
dengan elektroda karbon (C) diendapkan ? (Ar Ag = 108; Cu
digunakan arus listrik sebesar 5
A selama 1 jam. Hitung : = 63,5)
a. Endapan Zn yang 4. Sebanyak 30 gram logam
terbentuk pada katoda Samarium (Sm) dihasilkan
b. Volume gas yang dalam elektrolisis oleh arus
terbentuk pada anoda sebesar 2,4 A yang dialirkan
jika diukur pada keadaan selama 24.125 detik. Tentukan
STP (Ar Zn = 65; Cl = 35,5) rumus ion Sm (Ar = 150) !
TERIMAKASIH.....

Anda mungkin juga menyukai