Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

SEL VOLTA

Disusun oleh:

1. Bryan Christian Ravelino (05)


2. Charlistio Aditirta Wijaya (06)
3. Denny Putra Wijaya (07)
4. Dhini Fabiola (08)
Kelas : XII MIPA 2

SMA XAVERIUS 3 PALEMBANG

Tahun Ajaran 2022/2023


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan lindungannya kami dapat menyelesaikan laporan percobaan yang berjudul “Laporan
Praktikum Kimia Sel Volta“ dengan baik.
Kami ingin mengucapkan terimakasih kepada Ibu Lela Kesuma karena telah memberikan
tugas percobaan ini, serta berterima kasih juga kepada teman-teman sesama kelompok atas
kontribusinya untuk menyelesaian laporan ini.
Tentunya dalam pembuatan laporan ini, kami memiliki kendala mulai dari waktu,
kemampuan serta tempat, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca apabila
ada kekurangan dalam pembuatan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca
maupun dari kami sendiri. Terima kasih.

Palembang, 8 Agustus 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN....................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................................... 1
1.4 Manfaat ......................................................................................................................... 2
1.5 Variabel ........................................................................................................................ 2
BAB II............................................................................................................................................. 3
METODOLOGI PENELITIAN .................................................................................................. 3
2.1 Alat dan Bahan .................................................................................................................. 3
2.2 Langkah Kerja ................................................................................................................... 3
BAB III ........................................................................................................................................... 8
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................................... 8
3.1 Hasil Pengamatan .............................................................................................................. 8
3.3 Pertanyaan dan Jawaban .................................................................................................... 9
BAB IV ......................................................................................................................................... 11
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................................. 11
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 11
4.2 Saran ................................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 12
LAMPIRAN .................................................................................................................................. 13

ii
iii
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Elektrokimia merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari aspek kelistrikan dari reaksi
kimia. Elemen yang digunakan dalam reaksi elektrokimia dikelompokkan dengan banyaknya
elektron yang dimiliki. Secara umum elektrokimia terbagi menjadi dua kelompok, yaitu sel
galvani atau sel volta dan sel elektrolisis. Reaksi elektrokimia dapat berlangsung secara
spontan, yaitu ketika dua elektroda yang direndam di dalam cairan elektrolit dihubungkan
dengan untai listrik. Elektrokimia digunakan untuk pemurnian dan pelapisan logam serta
elektrosintesis.
Sel volta merupakan sel yang dapat mengubah energi kimia menjadi energi listrik melalui
mekanisme reaksi oksidasi reduksi (redoks) yang terjadi secara spontan. Sel volta juga disebut
sebagai sel galvani. Sel Volta atau sel Galvani memiliki banyak manfaat yang dapat kita
temukan di dalam keseharian kita. Beberapa catu daya yang kita gunakan menggunakan
prinsip sel volta, yaitu mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Pasti sudah menduga apa
saja itu. Kegunaan sel volta, antara lain: 1. Sebagai Akumulator (Aki) Akumulator
menggunakan timbal (Pb) sebagai anoda, timbal oksida (PbO2) sebagai katoda, dan asam sulfat
(H2SO4) sebagai elektrolit.
Sel volta atau sel galvani ini memiliki prinsip kerja dengan melakukan pemisahan dua
bagian reaksi redoks, yakni setengah reaksi oksidasi di anoda dan setengah reaksi reduksi di
katoda. Selain itu, ternyata sel volta juga dapat dibuat dari bahan-bahan yang sederhana yang
terdapat seperti baterai garam dapur (NaCl), atau disebut juga baterai seng
udara. Dua jenis logam berbeda, yang dimasukkan ke dalam larutan elektrolit akan didapatkan
sebuah baterai.
Dengan banyaknya hal-hal menarik didalam sel volta atau sel galvani ini, maka kami
memiliki rasa ingin tahu yang lebih. Rasa ingin tahu yang ada melatarbelakangi kami dalam
melakukan praktikum sel volta atau sel galvani ini.

1.2 Rumusan Masalah


Dari penelitian yang akan kami lakukan timbul beberapa pertanyaan, antara lain :
1. Bagaimana diagram (notasi) sel, reaksi electrode serta reaksi sel untuk sel – sel
2A, 3A, dan 3B?
2. Berapa potensial sel 2-A berdasarkan potensial sel 3-A dan potensial sel 3-B yang
tercantum dalam tabel pengamatan? Lalu, bagaimana perbandingan hasil
perhitungan itu dengan hasil pengukuran yang tercantum dalam tabel
pengamatan?
3. Bagaimana perbandingan hasil hitungan itu dengan potensial sel menurut buku
data?

1.3 Tujuan
Tujuan yang kami ingin capai dalam penelitian ini, antara lain :
1. Mengetahui fungsi jembatan garam pada sel volta

1
2. Menentukan reaksi yang terjadi pada sel volta
3. Menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah

1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat kita dapat setelah melakukan penelitian ini adalah dapat mengetahui
energi potensial sel anoda dan katoda pada percobaan sel volta serta dapat mengetahui
bagaimana cara kerja sel volta.

1.5 Variabel
1. Variabel kontrol : Jembatan garam;
2. Variabel bebas : Larutan Cu, larutan Zn, larutan Mg, larutan Fe, potongan besi
(paku), potongan seng, potongan magnesium, dan potongan tembaga;
3. Variabel terikat : reaksi redoks spontan dan tidak terjadi reaksi.

2
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Alat dan Bahan
Alat dan Bahan Ukuran / Satuan Jumlah
Tabung reaksi / rak - 4/1
Pipet tetes - 3
Larutan ZnSO4 1M 5 mL
Larutan CuSO4 1M 5 mL
Larutan HCl 1M 5 mL
Lempeng logam seng 0,5 x 2 cm 2 potong
Lempeng logam tembaga 0,5 x 2 cm 2 potong
Amplas - Secukupnya

2.2 Langkah Kerja


● 1B ( Zn , Cu )
1. Masukkan 50 mL larutan ZnSO4 0,1 M ke dalam suatu gelas kimia dan celupkan
sepotong lempeng logam seng ke dalam larutan itu.
2. Masukkan 50 mL larutan CuSO4 0,1 M ke dalam gelas kimia lain dan celupkan
sepotong lempeng logam tembaga ke dalam larutan itu.
3. Hubungkan kedua larutan dangan jembatan garam.
4. Hubungkan kedua lempeng logam (seng dan tembaga ) melalui voltmeter (lihat
Gambar). Jika jarum voltmeter bergerak ke arah negatif, segera putuskan
rangakaian itu. Jika bergerak kearah positif, biarkan dan baca beda potensialnya.
Catat beda potensial itu pada Tabel pengamatan.
● 1C ( Mg , Cu )
1. Masukkan 50 mL larutan MgSO4 0,1 M ke dalam suatu gelas kimia dan celupkan
sepotong lempeng __ ke dalam larutan itu.
2. Masukkan 50 mL larutan CuSO4 0,1 M ke dalam gelas kimia lain dan celupkan
sepotong lempeng logam tembaga ke dalam larutan itu.
3. Hubungkan kedua larutan dangan jembatan garam.

3
4. Hubungkan kedua lempeng logam ( __ dan tembaga ) melalui voltmeter (lihat
Gambar). Jika jarum voltmeter bergerak ke arah negatif, segera putuskan
rangkaian itu. Jika bergerak kearah positif, biarkan dan baca beda potensialnya.
Catat beda potensial itu pada Tabel pengamatan.
● 1D ( Fe , Cu )
1. Masukkan 50 mL larutan FeSO4 0,1 M ke dalam suatu gelas kimia dan celupkan
sebuah paku ke dalam larutan itu.
2. Masukkan 50 mL larutan CuSO4 0,1 M ke dalam gelas kimia lain dan celupkan
sepotong lempeng logam tembaga ke dalam larutan itu.
3. Hubungkan kedua larutan dangan jembatan garam.
4. Hubungkan kedua lempeng logam ( paku dan tembaga ) melalui voltmeter (lihat
Gambar). Jika jarum voltmeter bergerak ke arah negatif, segera putuskan
rangkaian itu. Jika bergerak kearah positif, biarkan dan baca beda potensialnya.
Catat beda potensial itu pada Tabel pengamatan.
● 2A ( Cu , Zn )
1. Masukkan 50 mL larutan CuSO4 0,1 M ke dalam suatu gelas kimia dan celupkan
sepotong lempeng logam tembaga ke dalam larutan itu.
2. Masukkan 50 mL larutan ZnSO4 0,1 M ke dalam gelas kimia lain dan celupkan
sepotong lempeng logam seng ke dalam larutan itu.
3. Hubungkan kedua larutan dangan jembatan garam.
4. Hubungkan kedua lempeng logam (tembaga dan seng ) melalui voltmeter (lihat
Gambar). Jika jarum voltmeter bergerak ke arah negatif, segera putuskan
rangkaian itu. Jika bergerak kearah positif, biarkan dan baca beda potensialnya.
Catat beda potensial itu pada Tabel pengamatan.

4
● 2C ( Mg , Zn )
1. Masukkan 50 mL larutan MgSO4 0,1 M ke dalam suatu gelas kimia dan celupkan
sepotong lempeng ___ ke dalam larutan itu.
2. Masukkan 50 mL larutan ZnSO4 0,1 M ke dalam gelas kimia lain dan celupkan
sepotong lempeng logam seng ke dalam larutan itu.
3. Hubungkan kedua larutan dangan jembatan garam.
4. Hubungkan kedua lempeng logam (__ dan seng ) melalui voltmeter (lihat
Gambar). Jika jarum voltmeter bergerak ke arah negatif, segera putuskan
rangkaian itu. Jika bergerak kearah positif, biarkan dan baca beda potensialnya.
Catat beda potensial itu pada Tabel pengamatan.
● 2D ( Fe , Zn )
1. Masukkan 50 mL larutan FeSO4 0,1 M ke dalam suatu gelas kimia dan celupkan
sebuah paku ke dalam larutan itu.
2. Masukkan 50 mL larutan ZnSO4 0,1 M ke dalam gelas kimia lain dan celupkan
sepotong lempeng logam seng ke dalam larutan itu.
3. Hubungkan kedua larutan dangan jembatan garam.
4. Hubungkan kedua lempeng logam (paku dan seng ) melalui voltmeter (lihat
Gambar). Jika jarum voltmeter bergerak ke arah negatif, segera putuskan
rangkaian itu. Jika bergerak kearah positif, biarkan dan baca beda potensialnya.
Catat beda potensial itu pada Tabel pengamatan.
● 3A ( Cu , Mg )
1. Masukkan 50 mL larutan CuSO4 0,1 M ke dalam suatu gelas kimia dan celupkan
sepotong lempeng logam tembaga ke dalam larutan itu.
2. Masukkan 50 mL larutan MgSO4 0,1 M ke dalam gelas kimia lain dan celupkan
sepotong lempeng __ ke dalam larutan itu.
3. Hubungkan kedua larutan dangan jembatan garam.
4. Hubungkan kedua lempeng logam (tembaga dan __ ) melalui voltmeter (lihat
Gambar). Jika jarum voltmeter bergerak ke arah negatif, segera putuskan

5
rangkaian itu. Jika bergerak kearah positif, biarkan dan baca beda potensialnya.
Catat beda potensial itu pada Tabel pengamatan.
● 3B ( Zn , Mg)
1. Masukkan 50 mL larutan ZnSO4 0,1 M ke dalam suatu gelas kimia dan celupkan
sepotong lempeng logam seng ke dalam larutan itu.
2. Masukkan 50 mL larutan MgSO4 0,1 M ke dalam gelas kimia lain dan celupkan
sepotong lempeng __ ke dalam larutan itu.
3. Hubungkan kedua larutan dangan jembatan garam.
4. Hubungkan kedua lempeng logam ( seng dan __ ) melalui voltmeter (lihat
Gambar). Jika jarum voltmeter bergerak ke arah negatif, segera putuskan
rangkaian itu. Jika bergerak kearah positif, biarkan dan baca beda potensialnya.
Catat beda potensial itu pada Tabel pengamatan.
● 3D ( Fe , Mg )
1. Masukkan 50 mL larutan FeSO4 0,1 M ke dalam suatu gelas kimia dan celupkan
sebuah paku ke dalam larutan itu.
2. Masukkan 50 mL larutan MgSO4 0,1 M ke dalam gelas kimia lain dan celupkan
sepotong lempeng __ ke dalam larutan itu.
3. Hubungkan kedua larutan dangan jembatan garam.
4. Hubungkan kedua lempeng logam ( paku dan __ ) melalui voltmeter (lihat
Gambar). Jika jarum voltmeter bergerak ke arah negatif, segera putuskan
rangkaian itu. Jika bergerak kearah positif, biarkan dan baca beda potensialnya.
Catat beda potensial itu pada Tabel pengamatan.
● 4A ( Cu , Fe )
1. Masukkan 50 mL larutan CuSO4 0,1 M ke dalam suatu gelas kimia dan celupkan
sepotong lempeng logam tembaga ke dalam larutan itu.
2. Masukkan 50 mL larutan FeSO4 0,1 M ke dalam gelas kimia lain dan celupkan
sebuah paku ke dalam larutan itu.
3. Hubungkan kedua larutan dangan jembatan garam.

6
4. Hubungkan kedua lempeng logam (tembaga dan paku ) melalui voltmeter (lihat
Gambar). Jika jarum voltmeter bergerak ke arah negatif, segera putuskan
rangkaian itu. Jika bergerak kearah positif, biarkan dan baca beda potensialnya.
Catat beda potensial itu pada Tabel pengamatan.

● 4B ( Zn , Fe )
1. Masukkan 50 mL larutan ZnSO4 0,1 M ke dalam suatu gelas kimia dan celupkan
sepotong lempeng logam seng ke dalam larutan itu.
2. Masukkan 50 mL larutan FeSO4 0,1 M ke dalam gelas kimia lain dan celupkan
sebuah paku ke dalam larutan itu.
3. Hubungkan kedua larutan dangan jembatan garam.
4. Hubungkan kedua lempeng logam ( seng dan paku ) melalui voltmeter (lihat
Gambar). Jika jarum voltmeter bergerak ke arah negatif, segera putuskan
rangkaian itu. Jika bergerak kearah positif, biarkan dan baca beda potensialnya.
Catat beda potensial itu pada Tabel pengamatan.
● 4C ( Mg , Fe )
1. Masukkan 50 mL larutan MgSO4 0,1 M ke dalam suatu gelas kimia dan celupkan
sepotong lempeng __ ke dalam larutan itu.
2. Masukkan 50 mL larutan FeSO4 0,1 M ke dalam gelas kimia lain dan celupkan
sebuah paku ke dalam larutan itu.
3. Hubungkan kedua larutan dangan jembatan garam.
4. Hubungkan kedua lempeng logam ( __ dan paku ) melalui voltmeter (lihat
Gambar). Jika jarum voltmeter bergerak ke arah negatif, segera putuskan
rangkaian itu. Jika bergerak kearah positif, biarkan dan baca beda potensialnya.
Catat beda potensial itu pada Tabel pengamatan.

7
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan

Setengah sel Katode A B C D

Setengah sel Anode Cu Zn Mg Fe

Cu 0,99 V - -

Zn - - 0,5 V

Mg 1,6 V 0,6 V 1,1 V

Fe 0,4 V - -

Keterangan :
( - ) : Nilai V negatif
Tabel Hitam : Reaksi tidak memungkinkan untuk terjadi
3.2 Pembahasan
Percobaan 1A tidak memungkinkan untuk dilakukan karena kita mengetahui bahwa kita
tidak dapat mereaksikan senyawa yang sama.
Pada percobaan 1B, reaksi antara Zn dan Cu menghasilkan tegangan sebesar 0,99 V.
Kedua senyawa yang bereaksi ini dapat menghasilkan tegangan dikarenakan adanya reaksi
redoks spontan sehingga memungkinkan untuk menghasilkan tegangan listrik.
Pada percobaan 1C, reaksi antara Mg dan Cu menghasilkan tegangan yang negatif. Hal
ini dapat terjadi karena posisi senyawa yang menjadi katoda dan anoda terbalik sehingga
terjadinya tegangan listrik yang nilainya negatif.
Pada percobaan 1D, reaksi antara Fe dan Cu menghasilkan tegangan yang negatif. Hal ini
dapat terjadi karena posisi senyawa yang menjadi katoda dan anoda terbalik sehingga terjadinya
tegangan listrik yang nilainya negatif.
Pada percobaan 2A, reaksi antara Zn dan Cu menghasilkan tegangan yang negatif. Hal ini dapat
terjadi karena posisi senyawa yang menjadi katoda dan anoda terbalik sehingga terjadinya
tegangan listrik yang nilainya negatif.
Percobaan 2B tidak memungkinkan untuk dilakukan karena kita mengetahui bahwa kita
tidak dapat mereaksikan senyawa yang sama.

8
Pada percobaan 2C, reaksi antara Zn dan Mg menghasilkan tegangan yang negatif. Hal
ini dapat terjadi karena posisi senyawa yang menjadi katoda dan anoda terbalik sehingga
terjadinya tegangan listrik yang nilainya negatif.
Pada percobaan 2D, reaksi antara Zn dan Fe menghasilkan tegangan sebesar 0,5 V.
Kedua senyawa yang bereaksi ini dapat menghasilkan tegangan dikarenakan adanya reaksi
redoks spontan sehingga memungkinkan untuk menghasilkan tegangan listrik.
Pada percobaan 3A, reaksi antara Mg dan Cu menghasilkan tegangan sebesar 1,6 V.
Kedua senyawa yang bereaksi ini dapat menghasilkan tegangan dikarenakan adanya reaksi
redoks spontan sehingga memungkinkan untuk menghasilkan tegangan listrik.
Pada percobaan 3B, reaksi antara Mg dan Ze menghasilkan tegangan sebesar 0,6 V.
Kedua senyawa yang bereaksi ini dapat menghasilkan tegangan dikarenakan adanya reaksi
redoks spontan sehingga memungkinkan untuk menghasilkan tegangan listrik.
Percobaan 3C tidak memungkinkan untuk dilakukan karena kita mengetahui bahwa kita
tidak dapat mereaksikan senyawa yang sama.
Pada percobaan 3D, reaksi antara Mg dan Fe menghasilkan tegangan sebesar 1,1 V.
Kedua senyawa yang bereaksi ini dapat menghasilkan tegangan dikarenakan adanya reaksi
redoks spontan sehingga memungkinkan untuk menghasilkan tegangan listrik.
Pada percobaan 4A, reaksi antara Fe dan Fe menghasilkan tegangan sebesar 0,5 V. Kedua
senyawa yang bereaksi ini dapat menghasilkan tegangan dikarenakan adanya reaksi redoks
spontan sehingga memungkinkan untuk menghasilkan tegangan listrik.
Pada percobaan 4B, reaksi antara Fe dan Zn menghasilkan tegangan yang negatif. Hal ini
dapat terjadi karena posisi senyawa yang menjadi katoda dan anoda terbalik sehingga terjadinya
tegangan listrik yang nilainya negatif.
Pada percobaan 4C, reaksi antara Fe dan Mg menghasilkan tegangan yang negatif. Hal
ini dapat terjadi karena posisi senyawa yang menjadi katoda dan anoda terbalik sehingga
terjadinya tegangan listrik yang nilainya negatif.
Percobaan 4D tidak memungkinkan untuk dilakukan karena kita mengetahui bahwa kita
tidak dapat mereaksikan senyawa yang sama.

3.3 Pertanyaan dan Jawaban


1. Bagaimana diagram (notasi) sel, reaksi electrode serta reaksi sel untuk sel – sel 2A, 3A,
dan 3B?
> 2A : Zn | Zn2+ | Cu2+ | Cu
3A : Mg | Mg2+ | Cu2+ | Cu
3B : Mg | Mg2+ | Zn2+ | Zn

9
2. Berapa potensial sel 2A berdasarkan potensial sel 3A dan potensial sel 3B yang
tercantum dalam tabel pengamatan? Lalu, bagaimana perbandingan hasil perhitungan itu
dengan hasil pengukuran yang tercantum dalam tabel pengamatan?
> E0 = E0 sel katode - E0 sel Anode
= 1,6 V - 0,6 V
=1V
Dari hasil tabel pengamatan, maka dapat diketahui bahwa seharusnya potensial 2A
bernilai 1 V, sedangkan dari hasil pengamatan yang dilakukan, hasil yang kami
didapatkan adalah tegangan dalam nilai negatif (E0 < 0).

3. Bagaimana perbandingan hasil hitungan itu dengan potensial sel menurut buku data?
> E0 = E0 sel katode - E0 sel Anode
= (-0,763-(-2,37) V - (0,153-(-0,763) V
= 1,607 V - 0,916 V
= 0,691 V
Jika dibandingkan, maka dapat disimpulkan bahwa nilai tegangan yang didapatkan dari
hasil pengamatan lebih besar daripada hasil hitung dari data di buku.
“Maka, E0 hasil pengamatan > E0 hasil data buku”

10
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami tarik dari praktikum yang telah kami lakukan, antara lain :
1. Sel volta atau sel galvani dapat menghasilkan tegangan karena adanya reaksi redok
spontan yang terjadi antar senyawa elektrolit;
2. Jika posisi katoda dan anoda terbalik saat melakukan percobaan, maka nilai tegangan
yang akan terlihat di basicmeter bernilai negatif;
3. Cara kerja sel volta atau sel galvani adalah yaitu pada kelebihan dan kekurangan elektron
dinetralkan oleh jembatan garam yang memberikan ion positif dan negatif pada daerah
yang membutuhkan;
4. Susunan sel volta terdiri dari Anoda, Katoda, Jembatan Garam, dan elektrolit katoda dan
anoda.
4.2 Saran
Dari praktikum yang telah dilakukan, saran yang dapat kita aplikasikan antara lain :
1. Sebaiknya, gunakan jas lab saat melakukan penelitian ini untuk mengurangi resiko
terkena cairan kimia yang dapat bersifat korosif.
2. Sebaiknya, menggunakan sarung tangan latex saat melakukan praktikum.
3. Sebaiknya, mencuci jembatan garam setiap mengganti senyawa agar tidak terjadi reaksi
antar senyawa akibat residu yang tertinggal di jembatan garam.

11
DAFTAR PUSTAKA
Siti Khoirunika. (2014). Makalah Kimia Dasar “Sel Volta” Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Hal. 11 (2014). Dikutip pada 1 September 2022 pukul
15.13 WIB
Dyanata Irdina. (2020). LAPORAN PRAKTIKUM “SEL VOLTA” PEMANFAATAN
JERUK NIPIS SEBAGAI ALTERNATIF BATERAI (2020). Dikutip pada 1 September 2022
pukul 15.42 WIB
Yuliantito. (2022). Sel Volta: Pengertian, Rumus, Contoh, Soal (2022).
https://r.search.yahoo.com/_ylt=Awr91AbPwBBjfoUIu6tXNyoA;_ylu=Y29sbwNncTEEcG9zAz
IEdnRpZAMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1662071119/RO=10/RU=https%3a%2f%2frumuspintar.co
m%2fsel-volta%2f/RK=2/RS=cvzS4PhMNf_R.eG2to5.iPTVJZQ- diakses pada 1 September
2022 pukul 16.22 WIB
Georgia State University. (2006). "Electrolytic Cells". hyperphysics.phy-astr.gsu.edu.
diakses pada 1 September 2022 pukul 16.29 WIB
Merriam Webster. (2008). "battery" (def. 4b), Merriam-Webster Online Dictionary
(2008). Diakses pada 1 September 2022 pukul 16.59 WIB

12
LAMPIRAN

13

Anda mungkin juga menyukai