ELEKTROLISIS
OLEH:
1
I. JUDUL : Elektrolisis
II. TUJUAN : Elektrolisis larutan garam dapur dan larutan CuSO4
III. HARI/TANGGAL : Selasa, 2 Oktober 2018
IV. ALAT DAN BAHAN :
Alat-alat yang digunakan yaitu sebagai berikut :
1. Tabung U 2. Tabung Kimia 3. Pipet Tetes 4. Cutter
V. TINJAUAN TEORITIS
ELEKTROLISIS
2
Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi
energi kimia. Reaksi elektrolisis dapat didefinisikan sebagai reaksi peruraian zat
dengan menggunakan arus listrik.
1. Sel Elektrolisis
Sel elektrolisis adalah suatu sel yang memanfaatkan energi listrik untuk
menjalankan reaksi redoks yang tidak spontan. Reaksi pada sel elektrolisis tidak
spontan, karena hanya berproses apabila memperoleh arus dari sumber arus. Sel
elektrolisis terbagi menjadi dua bagian yaitu elektrode dan elektrolit. Elektrolit
adalah zat yang akan di elektrolisis. Elektrode terbagi menjadi dua macam yaitu:
Katoda : elektrode yang dihubungkan dengan kutub (-) sumber arus
listrik.
Anoda : elektrode yang dihubungkan dengan kutub (+) sumber arus
listrik.
SEMAKIN POSITIF
HUKUM FARADAY
3
Micheal faraday adalah ahli kimia fisika yang mempelajari aspek kuantitatif
dari elektrolisis. Ia menemukan hubungan antara massa zat yang dihasilkan di
elektrode dengan jumlah listrik yang digunakan. Hubungan tersebut dinyatakan
dalam dua hukum Faraday.
A. Hukum I Faraday
Hukum I faraday adalah jumlah zat yang dihasilkan di elektrode pada
peristiwa elektrolisis sebanding dengan jumlah muatan listrik yang dialirkan
selama elektrolisis berlangsung.
i. t e .i . t
F= 96500 MAKA
W= 96500
B. Hukum II Faraday
Hukum II Faraday adalah massa zat yang dibebaskan pada elektrolisis
berbanding lurus dengan massa ekuivalen zat tersebut.
W₁
e₁ = We ₂₂
KOROSI
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara
suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-
senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut
perkaratan.
4
Permukaan logam yang tidak merata
Adanya zat pengotor
5
Percobaan I
a. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan terlebih dahulu.
b. Ambil kabel dan bagi dua kedua ujung kabel
c. Kupas pelindung bagian ujung kabel dengan menggunakan cutter
d. Lilit tembaga yang sudah dilepas pelindung
e. Pasang penjepit buaya pada kedua ujung kabel
f. Lilitkan batang karbon pada kedua ujung kabel lainnya
g. Masukkan larutan NaCl secukupnya kedalam tabung U
h. Hubungkan penjepit buaya yang telah dipasang pada kabel dengan kutub
baterai
i. Masukkan kedua batang karbon yang telah dililit kedalam setiap lubang
tabung U
j. Amati perubahan yang terjadi selama 10 menit dengan menggunakan
stopwatch
k. Setelah 10 menit, angkat batang karbon dari tabung U
l. Ambillah 5 ml larutan katoda menggunakan pipet tetes, kemudian
dimasukkan ke dalam tabung kimia
m. Campurkan larutan katoda tersebut dengan larutan phenoftalein
n. Amati dan catat perubahan yang terjadi
Percobaan II
6
PERCOBAAN I
PERCOBAAN II
7
VIII. PEMBAHASAN
Sel elektrolisis adalah suatu sel yang memanfaatkan energi listrik untuk
menjalankan reaksi redoks yang tidak spontan dengan anoda sebagai kutub positif
dan katoda sebagai kutub negatif. Reaksi pada elektrolisis bergantung pada ion-
ion disekitar elektroda dan bahan elektroda. Jika elektroda-elektroda tersebut
dihubungkan dengan arus listrik searah, maka ion-ion positif (kation) yang
terdapat dalam elektrolit akan tertarik ke elektroda yang bermuatan negatif
(katoda). Sementara itu, ion-ion negatif (anion) akan tertarik ke elektroda yang
bermuatan negatif positif.
Pada percobaan pertama dilakukan elektrolisis larutan NaCl dengan elektoda
grafit.
Reaksi : NaCl Na+ + Cl-
Katoda : 2H2O + 2e H2 + 2OH-
Anoda : 2Cl- Cl2 + 2e +
- -
RE : 2Cl + 2H2O H2 + Cl2 + 2OH
Pada percobaan yang telah dilakukan terdapat gas H2 pada katoda dan gas Cl2 pada
anoda(dalam percobaan terbentuk gelembung gas). Jumlah gelembung gas yang
terjadi dipengaruhi kuat arus dan waktu. Semakin kuat arus dan semakin lama
waktu dilakukan, maka jumlah gelembung gas juga semakin banyak. Selanjutnya,
pada percobaan diambil larutan hasil elektrolisis dari katoda dan ditetesi
phenoftalein kemudian berubah warna menjadi merah. Hal ini membuktikan
bahwa larutan hasil elektrolisis bersifat basa.
Pada percobaan kedua dilakukan elektrolisis larutan CuSO4 dan elektroda besi.
Reaksi : CuSO4 Cu2+ + SO42-
Katoda : Cu2+ + 2e Cu
Anoda : Fe Fe2+ + 2e +
RE : Cu2+ + Fe Fe2+ + Cu
Pada percobaan yang dilakukan pada katoda elektroda paku (Fe) akan berubah
warna menjadi hitam karena terbentuk endapan Cu. Banyaknya endapan Cu
disebabkan oleh konsentrasi CuSO4 dalam larutan, kuat arus dan lama waktu
dielektrolisis.
Sedangkan pada anoda, elektroda Fe semakin terkikis karena logam Fe yang
teroksidasi. Perubahan warna pada elektroda paku di anoda juga disebabkan oleh
sedikit endapan Cu. Larutan makin lama akan semakin jernih karena ion Cu2+
berkurang pada larutan.
8
IX. PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Tuliskan reaksi elektrolisis dari :
a. NaCl/grafit
b. CuSO4/Fe
Jawab:
a. Larutan NaCl/grafit
Reaksi : NaCl Na+ + Cl-
Katoda : 2H2O + 2e H2 + 2OH-
Anoda : 2Cl- Cl2 + 2e +
-
RE : 2Cl + 2H2O H2 + Cl2 + 2OH-
b. Larutan CuSO4/Fe
Reaksi : CuSO4 Cu2+ + SO42-
Katoda : 4H+ + 4e 2H2
Anoda : Fe Fe2+ + 2e +
RE : Cu2+ + Fe Fe2+ + Cu
9
X. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa elektrolisis
merupakan perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Pada percobaan
pertama, perubahan yang terjadi pada elektrolisis garam NaCl dan elektroda
karbon setelah terelektrolisis larutan bersifat basa dan menghasilkan gas H2 dan
gas Cl2 . Pada katoda menghasilkan banyak gelembung H2 dan pada anoda
menghasilkan sedikit gelembung Cl2
Pada percobaan kedua, perubahan yang terjadi pada elektrolisis larutan CuSO4
dan elektroda Fe menghasilkan endapan Cu pada katoda dan perubahan warna
pada elektroda menjadi hitam. Pada anoda terjadi perubahan warna pada elektroda
menjadi coklat.
10
XI. DAFTAR PUSTAKA
11
XII. LAMPIRAN
12
Hasil Katoda + Melilit Paku Penuangan CuSO4
Phenoftalein Dengan Kabel kedalam Tabung U
13