Anda di halaman 1dari 19

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

Pada pembahasan sebelumnya telah diketahui bahwa di sekitar sebuah muatan listrik yang diam, terdapat
medan listrik E. Di sekitar kawat berarus atau di sekitar muatan listrik yang bergerak dengan kecepatan v
terdapat medan magnet B, yang disebut medan magnet induksi.
Jadi, muatan listrik bisa menghasilkan medan magnet. Dari listrik bisa dihasilkan magnet.
Bisakah sebuah magnet permanen menimbulkan peristiwa kelistrikan? Bisakah dari magnet timbul listrik?
Jika bisa, bagaimana caranya?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan kita temukan jawabannya dalam pembahasan ini.

Konsep fluks magnetik Ф


Fluks magnetik digambarkan sebagai sejumlah garis medan magnetik yang memotong tegak lurus suatu
permukaan.

Fluks magnetik Ф didefinisikan sebagai hasil kali antara komponen induksi magnetik tegak lurus bidang B
dengan luas bidang A.
Ф = B A = (B cosθ) A
Ф = B A cosθ Satuan fluks induksi adalah
Wb = T m2 (Wb=weber)
Perhatikan gambar berikut.

B cosθ
Fluks
magnetik normal B
Ф θ

Solenoid
a
GGL induksi pada kawat yang memotong medan magnetik

Magnet digerakkan ke dalam Magnet diam di dalam kumparan Magnet digerakkan ke luar

S U S S U

Arus mengalir Tidak ada arus mengalir Arus mengalir

Untuk membangkitkan ggl induksi pada ujung-ujung sebuah solenoida dengan cara menggerakkan sebuah
magnet batang masuk-keluar solenoida. Dari kegiatan tersebut dapat disimpulkan bahwa beda potensial
antara ujung-ujung kumparan disebabkan oleh adanya perubahan fluks magnetik Ф yang memotong
kumparan (fluks magnetik bisa bertambah atau berkurang). Beda potensial antar ujung-ujung kumparan yang
disebabkan oleh gerak relatif magnet batang keluar masuk kumparan (menyebabkan terpotongnya garis-
garis medan magnet oleh kawat kumparan) disebut gaya gerak listrik induksi – ggl induksi.

Bagaimakah cara mudah untuk mengingat arah arus induksi?

U U
i
Q
Fluar UP
Q
v Ui i
B
v U P U
S S
U U
Untuk memudahkan mengingatUarah arus induksi, seoran fisikawan Inggris
U bernama John Ambrose Fleming
mengemukakan sebuah cara yang dikenal dengan Fleming right hand rule (aturan tangan kanan Fleming).

Fluar Digunakan aturan tangan kanan dengan posisi tiga jari


jempol, telunjuk, dan jari tengah saling tegak lurus,
seperti orang menembak. Ingat menembak, ingat
pistol, ingat polisi, dan akhirnya ingat FBI. Jari jempol
B menunjukkan arah gaya luar F yang diberikan untuk
menggerakkan kumparan , jari telunjuk menunjukkan
arah medan magnet B, sedangkan jari tengah
menunjukkan arah arus listrik induksi yang dihasilkan.

iinduksi
Fleming’s right hand rule
Gerakan loop ke arah kiri dengan laju v memotong tegak
lurus medan magnet B. gerakan ini menimbulkan arus
induksi i dalam loop kawat. Perhatikan sisi PQ. Kawat PQ
i U yang berada dalam medan magnet B dialiri arus induksi i,
Q
sehingga timbul gaya Lorentz ke arah kanan (ingat
Fluar U P
Florentz
Fleming’s left hand rule), sesuai dengan persamaan
v U
Florentz = ilB sinθ
S
U
Karena arah arus dalam kawat PQ tegak lurus medan magnetik, maka θ= 90o , dan sin θ = 1, maka persamaan
menjadi : U
Florentz = ilB
Gaya luar merupakan gaya yang diberikan oleh tangan kita ke arah kanan, berlawanan arah dengan gaya
Lorentz.
Fluar = - Florentz = - ilB
Gaya tarikan tangan ke kiri dikatakan melakukan usaha. Selama selang waktu Δt kita telah menarik loop kawat
sepanjang jarak Δs = v Δt. Usaha yang dilakukan selama penarikan itu adalah
W = Fluar Δs = (-ilB) (vΔt)
W = -ilB vΔt
Dengan demikian, usaha yang kita lakukan selama penarikan memberikan energi untuk mengalirkan arus
listrik dalam loop kawat. Energi per muatan yang dibutuhkan untuk mengalirkan arus dalam loop kawat
inilah yang disebut gaya gerak listrik.
Pernyataan ini dirumuskan sebagai
𝑊
=𝜀
𝑞
Bila jumlah muatan yang melewati setiap titik dalam trangkaian dalam selang waktu Δt ialah q = iΔt, maka
energi total yang diperlukan untuk menggerakkan muatan adalah
𝑊 = 𝜀𝑞
𝑊 = 𝜀𝑖∆𝑡
𝜀𝑖∆𝑡 = −𝑖𝑙𝐵𝑣∆𝑡
𝜀 = −𝑙𝐵𝑣
Dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa
Ggl induksi pada ujung-ujung sebuah penghantar yang digerakkan memotong tegak lurus suatu medan
magnetik adalah :
1. Sebanding dengan panjang penghantar l
2. Sebanding dengan induksi magnetik B
3. Sebanding dengan kecepatan pennghantar digerakkan (v)

Hukum Faraday tentang induksi elektromagnetik


Telah diketahui bahwa untuk menghasilkan ggl induksi pada ujung-ujung kumparan, maka fluks magnetik
yang memotong kumparan harus berubah. Telah dipelajari pula konsep fluks magnetik. Bagaimanakah
hubungan antara ggl induksi ε dengan perubahan fluks magnetik? Pertanyaan tersebut timbul dalam benak
seorang ilmuwan besar berkebangsaan Jerman, Michael Faraday, yang waktu itu bekerja di Uni Soviet.
Tinjaulah persamaan
𝜀 = −𝑙𝐵𝑣
Jika kedua ruas pada persamaan di atas dikalikan dengan Δt, maka diperoleh :
𝜀𝛥𝑡 = −𝑙𝐵𝑣𝛥𝑡

Telah diketahui bahwa ggl induksi (ε) disebabkan oleh perubahan


U fluks magnetik ΔФ. Oleh karena itu, persamaan
R’ R Q
Q’ v 𝜀𝛥𝑡 = −𝑙𝐵𝑣𝛥𝑡 diubah sehingga perubahan fluks magnetik terdapat
L pada persamaan tersebut. Fluks digerakkan ke kiri dengan
S’ S P’ x P kecepatan v. Dalam selang waktu Δt , fluks telah menempuh jarak x
= vΔt. Perubahan luas bidang loop yang melingkupi medan magnetik
x = vΔt adalah
S ∆𝐴 = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑃′ 𝑄 ′ 𝑄 = 𝑃𝑄𝑥𝑃𝑃′
Terlihat bahwa PQ = L dan PP’ = x, sehingga

∆𝐴 = 𝐿𝑥 = 𝐿𝑣∆𝑡
∆Ф = 𝐵∆𝐴
Substitusikan

∆𝐴 = 𝐿𝑣∆𝑡
maka diperoleh persamaan

∆Ф = 𝐵𝐿𝑣∆𝑡
Kembali ke persamaan

𝜀𝛥𝑡 = −𝑙𝐵𝑣𝛥𝑡 = −𝐵𝐿𝑣∆𝑡


Maka diperoleh
𝜀𝛥𝑡 = −∆Ф
∆Ф
𝜀=−
∆𝑡
Jika banyak lilitan kumparan adalah N, ggl induksi pada ujung-ujung kumparan diberikan oleh persamaan
∆Ф Ф2 − Ф1
𝜀 = −𝑁 = −𝑁
∆𝑡 ∆𝑡
dengan Ф1 dan Ф2 berturut-turut adalah fluks magnetik pada keadaan awal dan akhir.
Jika perubahan fluks magnetik terjadi dalam selang waktu singkat (Δt 0), ggl induksi pada ujung-ujung
kumparan diberikan oleh

∆Ф
𝜀 = −𝑁 lim Persamaan Faraday
∆𝑡→0
∆𝑡
Atau

𝑑Ф Hukum Faraday
𝜀 = −𝑁 𝑑𝑡

Persamaan di atas pertama kali diturunkan oleh Michael Faraday, sehingga dikenal sebagai persamaan
Faraday atau Hukum Faraday , yang berbunyi sebagai berikut :

Ggl induksi yang timbul pada ujung-ujung suatu penghantar atau


kumparan adalah sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik yang
dilingkupi oleh loop penghantar atau kumparan tersebut.

Tanda negatif pada persamaan Faraday berasal dari hukum Lenz, yang merupakan konsekuensi dari Hukum
Kekekalan Energi.

Hukum Lenz tentang Arah Arus Induksi


Dengan menggunakan hukum Faraday, kita dapat menghitung besar ggl induksi pada ujung-ujung loop atau
arus induksi yang mengalir melalui loop. Tetapi dengan hukum Faraday, kita tidak dapat menentukan
polaritas ggl induksi atau arah arus induksi melalui loop. Bagaimanakah cara menentukan arah arus induksi
melalui loop?
𝑑Ф
Telah disebutkan sebelumnya bahwa tanda negatif pada persamaan Faraday , 𝜀 = −𝑁 𝑑𝑡 , berasal dari
hukum Lenz, yang merupakan konsekuensi dari Hukum Kekekalan Energi.
∆Ф
Andaikan tanda ε sama dengan tanda laju perubahan fluks magnetik , maka arah induksi harus
∆𝑡
sedemikian rupa sehingga fluks magnetik yang dihasilkan menambah fluks utama yang dihasilkan oleh medan
∆Ф
magnetik luar B. Tambahan fluks ini akan meningkatkan ∆𝑡 , dan arus induksi dalam loop menjadi lebih besar,
bahkan sekalipun laju perubahan fluks dari medan magnet luar B dihentikan (misalnya magnet batang
berhenti digerakkan).
Ketika laju perubahan fluks dari medan magnetik luar B kita hentikan, itu berarti kita tidak memberi suplai
energi pada loop. Dalam kasus ini, arus induksi terus meningkat, padahal arus listrik berkaitan dengan energi.
Jadi, arus induksi (energi) dalam loop terus meningkat tanpa diberi suplai energi dari luar. Jelas ini
bertentangan dengan Hukum Kekekalan Energi. Dapat disimpulkan bahwa tanda dari ε tidak mungkin sama
∆Ф
dengan tanda dari , hingga tinggallah satu kemungkinan, yaitu tanda dari ε berlawanan dengan tanda dari
∆𝑡
∆Ф
. Tanda berlawanan ini dinyatakan oleh Hukum Lenz sebagai berikut :
∆𝑡

Polaritas ggl induksi selalu sedemikian rupa sehingga arus induksi yang
ditimbulkannya selalu menghasilkan fluks induksi yang menentang perubahan
fluks utama yang melalui loop. Ini berarti arus induksi cenderung
mempertahankan fluks utama awal yang melalui rangkaian.
Untuk memperkuat pemahaman kita bahwa hukum Lenz adalah konsekuensi hukum Kekekalan Energi,
perhatikan kembali kasus berikut ini.
x x x
a
x x a’ x x
Untuk menggerakkan kawat lurus ab dengan kecepatan v ke kanan, kita
jarus memberikann gaya ke kanan yang besarnya sama dengan besar
x x x x x x x
FL gaya Lorentz FL. Untuk memindahkan kawat ab sejauh Δs, kita harus
v
x x x x x x x melakukan usaha sebesar W = FLs. Usaha mekanik yang kita lakuikan
x x x bx x b’ x x tidak hilang begitu saja, melainkan berubah menjadi energi listrik, yaitu
dengan dihasilikannnya arus induksi yang mengalir dalam kawat ab.
Δs

Dengan demikian dalam kasus ini terjadi perubahan energi mekanik menjadi energi listrik. Peristiwa ini
merupakan konsekuensi dari hukum Kekekalan Energi, yang menyatakan bahwa energi tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan, melainkan hanya dapat berubah bentuk dari satu bentuk energi ke bentuk
energi lainnya.

Induktor
Konsep induktansi diri sebuah kumparan
V
Pada gambar di sebelah ditunjukkan sebuah kumparan PQ
yang dirangkaikan dengan sumber tegangan E dan rheostat Фi
(penghambat yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah).
Ujung-ujung kumparan PQ dihubungkan dengan voltmeter
V. Di sekitar PQ dianggap tidak ada medan magnetik.
Фu
Sesaat setelah saklar S ditutup, terjadi perubahan fluks
magnetik utama Φu yang dihasilkan oleh baterai E dari nilai
nol ke suatu nilai tetap tertentu.
Menurut hukum Lenz, perubahan fluks utama Φu yang menerobos kumparan PQ menyebabkan timbulnya
fluks induksi Φi dalam kumparan itu sendiri yang akan menentang pertambahan fluks utama Φu. Tentu saja
arah Φi harus berlawanan dengan arah Φu , sehingga arah Φi adalah ke kiri. Fluks induksi Φi berarah ke kiri
harus dihasilkan oleh sumber ggl induksi ε yang polaritasnya harus berlawanan dengan polaritas baterai E.
Sumber ggl induksi ε ditunjukkan oleh lambang baterai dengan garis putus-putus. Ggl induksi ε yang
dihasilkan dalam kumparan itu sendiri, yang selalu menentang perubahan fluks utama penyebabnya, disebut
ggl induksi diri. Karena polaritas ggl ini selalu sedemikian rupa sehingga menentang penyebabnya, maka ada
yang menyebutnya sebagai ggl balik (back emf).
Bagaimanakah hubungan antara ggl induksi diri ε dengan perubahan kuat arus utama i yang melalui
rangkaian? Ini ditunjukkan dengan cara mengubah besar kuat arus secara cepat, yaitu dengan menggeser-
geser kontak luncur rheostat. Pengamatan menunjukkan bahwa bila kuat arus diperbesar secara cepat
dengan memperkecil hambatan rheostat, ggl induksi diri ε (terbaca pada voltmeter V) bertambah besar.
Dapat disimpulkan bahwa gl induksi diri ε sebanding dengan laju perubahan kuat arus terhadap waktu (di/dt).
Secara matermatis :
𝑑𝑖
L disebut induktansi diri 𝜀 = −𝐿
𝑑𝑡 Dikemukakan oleh
Jika laju perubahan kuat arus konstan ∆𝑖 𝑖2− 𝑖1 Joseph Henry
terhadap waktu, maka persamaan di atas
𝜀 = −𝐿 = −𝐿
∆𝑡 ∆𝑡
dapat ditulis

Dengan i1 dan i2 adalah kuat arus melalui kumparan pada keadaan awal dan akhir. Satuan induktansi diri
adalah Henry (H) untuk menghargai Joseph Henry.
𝑉
1𝐻 = 𝐴⁄ .
𝑠

Satu Henry didefinisikan sebagai :


Suatu kumparan memiliki induktansi diri 1 henry apabila perubahan kuat arus listrik sebesar 1
ampere dalam 1 sekon pada kumparan tersebut menimbulkan ggl induksi diri sebesar 1 volt.
Konsep Induktansi Diri Sebuah Kumparan
Telah diketahui bahwa perubahan kuat arus ∆𝑖 yang melalui suatu kumparan berarti perubahan fluks
magnetik ∆Ф dalam kumparan. Baik laju perubahan kuat arus (di/dt) maupun laju perubahan fluks magnetik
(dΦ/dt), keduanya menimbulkan ggl induksi diri ε antara ujung-ujung kumparan.
𝑑𝑖
𝜀 = −𝐿
𝑑𝑡
𝑑𝛷
𝜀 = −𝑁
𝑑𝑡
𝑑𝑖 𝑑𝛷
−𝐿 = −𝑁
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑖 𝛷

𝐿 ∫ 𝑑𝑖 = 𝑁 ∫ 𝑑𝛷
0 0

𝐿𝑖 = 𝑁𝛷
𝛷
𝐿=𝑁
𝑖
Energi yang Tersimpan dalam Induktor
Telah diketahui bahwa energi dalam kapasitor tersimpan dalam bentuk medan listrik. Energi yang tersimpan
dalam kapasitor dirumuskan sebagai :
1
𝑊 = 2 𝜀𝐸 2 x volume
𝑊 1
Atau = 𝜀𝐸 2
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚 2

Seperti halnya kapasitor, energi dalam induktor (kumparan) tersimpan dalam bentuk medan magnet.
Ketika saklar pada rangkaian R – L yang dihubungkan ke tegangan searah (baterai) ditutup, maka terjadi
pertumbuhan arus di/dt dalam rangkaian. Ini menimbulkan ggl induksi diri antara ujung-ujung induktor, yaitu
ε=di/dt .
Usaha
𝑑𝑖
𝑑𝑊 = 𝜀𝑖𝑑𝑡 = (𝐿 ) 𝑖𝑑𝑡 = 𝐿𝑖𝑑𝑖
𝑑𝑡
𝑊 𝑖

∫ 𝑑𝑊 = 𝐿 ∫ 𝑖𝑑𝑖
0 0

1 𝛷
Energi Induktor 𝑊 = 𝐿𝑖 2 𝐿=𝑁 𝛷 = 𝐵𝐴
2 𝑖

𝑁𝐵𝐴
𝐿=
𝑖
1 𝑁𝐵𝐴 𝜇𝑜 𝑖𝑁 𝐵𝐿
𝑊= 𝐵= 𝑖=
2 𝑖 𝐿 𝜇𝑜 𝑁
1 𝐵𝐿 1 𝐵2
𝑊 = 𝑁𝐵𝐴 = 𝐴𝐿
2 𝜇𝑜 𝑁 2 𝜇𝑜
1 𝐵2
𝑊= 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚
2 𝜇𝑜
𝑊 1 𝐵2
=
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚 2 𝜇𝑜
APLIKASI INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

GENERATOR

Generator adalah alat yang mengubah energi gerak (energi mekanik) menjadi energi listrik.
Telah diketahui bahwa kawat yang digerakkan memotong medan magnetik membangkitkan ggl induksi yang
menyebabkan mengalirnya arus induksi pada kawat. Ketika kawat dibentuk sebagai sebuah rangkaian
tertutup (loop), arus induksi mengalir melalui loop (ditandai dengan menyimpangnya jarum galvanometer).
Jika loop ini terus- menerus diputar, maka dihasilkan ggl (arus) induksi terus-menerus. Inilah dasar kerja dari
generator listrik. Ada dua jenis generator, yaitu
1. Generator arus bolak-balik (= alternating-current = ac )
2. Generator arus searah ( = dirrect-current = dc
Sebelum melanjutkan pembahasan, marilah kita bandingkan terlebih dahulu bagan sederhana dari motor
dan genetor listrik.

MOTOR LISTRIK GENERATOR LISTRIK


Florentz
F
U Poros
U
i B
S iin B
i S
iin

Florentz
F
Galvanometer
Ada sumber arus untuk memeriksa
ada tidaknya arus
FLorent Fluar induksi
z

iinduksi
Fleming left hand’s rule Fleming right hand’s rule
Pada motor listrik, yang dihasilkan adalah Pada generator listrik, yang dihasilkan adalah
gaya Lorentz. Jadi sudah ada arus yang arus induksi. Jadi sudah ada gaya F yang
mengalir pada kawat kumparan yang berada menghasilkan gerak memutar pada poros.
dalam medan magnet B sehingga Kumparan bergerak memotong medan magnet B
menghasilkan gaya Lorentz pada kumparan sehingga dihasilkan arus induksi.
dan menyebabkan gerak memutar.

Motor adalah alat yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik (energi gerak).
Generator adalah alat yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.
Prinsip Kerja Generator Listrik

b b
iin
c
iin B
a B
a F
iin F c
d
iin
d
F

(A) (B)
(B)
Loop diputar searah jarum jam, sehingga
Pada posisi (B) loop berada di luar medan
gaya pada sisi ab berarah ke atas,
magnet. Sehingga tidak ada arus induksi
sedangkan gaya pada sisi cd berarah ke
yang mengalir dalam loop. Galvanometer
bawah. Digunakan Fleming right hand’s rule
menunjukkan pembacaan nol.
untuk menentukan arah arus induksi yang
dihasilkan.

F
c
c iin
B
iin d
B F
d b
iin F b

a
iin
a
F

(C) (D)

Pada posisi (C) loop telah berputar 180o. Pada posisi (D) loop telah berputar 270o.
Arah arus induksi yang mengalir pada sisi Loop kembali berada di luar medan
ab dan cd berubah. magnet, sehingga tidak ada arus yang
mengalir pada loop.

Selanjutnya loop kembali berada pada posisi (A). Setelah melakukan putaran 360o atau satu putaran lengkap,
posisi loop kembali seperti semula untuk melakukan putaran selanjutnya. Dengan demikian, arus yang
dihasilkan oleh generator sederhana ini adalah arus bolak-balik, arah arus berubah dua kali dalam satu
putaran.

Arus bolak balik

Generator terdiri atas generator ac (alternating-current = arus bolak balik) dan generator dc (dirrect-current
= arus searah).
GENERATOR AC
Generator ac sederhana ditunjukkan pada gambar berikut ini.

Bagian utama generator ac sederhana terdiri atas :


b c
1. Magnet permanen
2. Sebuah kumparan yang berputar melalui
suatu poros
3. Dua cincin luncur (slip-rings) yang terbuat dari
tembaga
d
Q Y 4. Dua sikat karbon

(sikat karbon)
Dari gambar terlihat bahwa setiap ujung kumparan
(cincin luncur)
berhubungan dengan sebuah cincin.
iin P
X iin Ketika kumparan diputar searah jarum jam, maka arus
mengalir dari : cincin Y – ke sikat Q – melalui beban
listrik (misalnya lampu pijar) – ke sikat P – cincin X.

Ketika kumparan telah berputar melalui sudut 180o, sisi kumparan saling bertukar. Sisi ab yang semula
berdekatan dengan kutub utara magne

t, menjadi berdekatan dengan kutub selatan magnet. Maka arah jalannya arus adalah dari : cincin X –
sikat P – beban listrik – sikat Q – cincin Y. Terlihat bahwa setiap melakukan putaran 180o, arus berbalik
arahnya.

GENERATOR DC

Bagian utama generator c sederhana terdiri atas : F


U
1. Magnet permanen ii
2. Sebuah kumparan yang berputar melalui suatu B
S
poros
3. Komutator (split-ring =cincin belah) yang
terbuat dari tembaga
4. Dua sikat karbon F

P Q

(cincin belah)

Setiap ujung kumparan berhubungan dengan setengah putaran komutator (cincin belah). Jadi komutator
ikut berputar bersama kumparan mengikuti gerak putaran poros. Sedangkan sikat yang berfungsi untuk
menangkap arus dari komutator tidak ikut berputar bersama kumparan. Dengan demikian, ketika arus pada
sisi kumparan ab dan cd bertukar arah, polaritas ggl pada sikat-sikat P dan Q selalu tetap, yaitu P selalu lebih
positif daripada Q. Ini menyebabkan arus induksi dari rangkaian luar selalu mengalir dari sikat P ke sikat Q.
Jika grafik perubahan ggl induksi sebagai fungsi waktu dari generator dc sederhana ini digambarkan,
diperoleh grafik sebagai berikut .

Tampak bahwa ggl induksi ini selalu berubah-ubah besarnya, tetapi nilainya selalu positif. Ggl induksi yang
diperoleh dari satu lilitan kumparan tidaklah rata. Ggl induksi yang hampir rata hingga sesuai dengan
kebutuhan beban bisa diperoleh dengan menggunakan banyak lilitan pada kumparan.
TRANSFORMATOR

Transformator (sering disingkat sebagai trafo) adalah suatu alat yang digunakan untuk mengubah suatu
tegangan AC tertentu ke tegangan AC lain. Transformator untuk meningkatkan tegangan disebut
tansformator step-up, sedangkan untuk menurunkan tegangan disebut transformator step-down.
Telah diketahui bahwa pergerakan relatif medan magnet B dan kawat kumparan yang saling berpotongan
menyebabkan timbulnya arus induksi. Jadi syarat timbulnya arus induksi adalah :
1. Adanya medan magnet B yang berubah
2. Kawat yang berpotongan dengan medan magnet B
Seorang ahli fisika yang bernama Michael Faraday merancang suatu percobaan dengan ilustrasi sebagai
berikut.

Peralatan terdiri dari sebuah rangkaian primer dan rangkaian sekunder. Rangkaian primer terdiri dari
kumparan primer yang dililitkan di sebelah kiri inti besi berbentuk cincin. Ujung-ujung kumparan primer
dihubungkan ke sebuah batere melalui sebuah saklar. Rangkaian sekunder terdiri dari kumparan sekunder
yang dililitkan di sebelah kanan inti besi dan ujung-ujungnya dihubungkan ke sebuah galvanometer.
Pada rangkaian sekunder tidak terdapat baterai. Tujuan utama rangkaian adalah untuk mendeteksi adanya
arus atau ggl induksi pada kumparan sekunder yang disebabkan oleh perubahan arus listrik pada kumparan
primer.
Karena tidak ada baterai (sumber arus listrik) pada rangkaian sekunder, kita mengira bahwa tidak akan ada
arus listrik yang mengalir melalui galvanometer pada rangkaian sekunder. Ini ditunjukkan oleh jarum
galvanometer yang menunjukkan angka nol, atau tidak menyimpang. Akan tetapi hal mengejutkan terjadi
ketika saklar pada rangkaian primer ditutup, jarum galvanometer pada rangkaian sekunder menyimpang
kesatu arah dan kemudian kembali menunjuk angka nol. Sebaliknya ketika saklar pada rangkaian primer
dibuka, jarum galvanometer menyimpang ke arah yang berlawanan, dan kemudian kembali menunjuk angka
nol.
Sesaat setelah saklar pada rangkaian primer ditutup, dalam waktu singkat, arus listrik I yang melalui rangkaian
primer berubah dari nol ke nilai tetapnya. Arus listrik I menghasilkan garis-garis gaya magnetik.
Sesuai kaidah putaran tangan kanan, arus listrik i pada kumparan primer
B
menghasilkan garis-garis gaya magnetik yang searah jarum jam. Garis-garis gaya
magnetik ini akan memotong kumparan sekunder. Karena dalam waktu singkat, arus
listrik i dalam rangkaian primer berubah dari nol ke nilai tetapnya, garis-garis gaya
magnetik yang memotong kumparan sekunder juga berubah dari nol ke nilai
i tetapnya. Karena ujung-ujung kumparan sekunder dihubungkan dengan
galvanometer menyimpang (misalnya ke kanan). Setelah beberapa waktu, garis-garis
gaya magnet sudah tetap (tidak berubah) sehingga ggl induksi pada ujung-ujung
kumparan menjadi nol dan jarum galvanometer kembali menunjuk nol.
Jika saklar pada rangkaian primer yang ditutup dibuka, dalam waktu singkat arus I berkurang dari nilai
tetapnya menuju ke nol.
Arus listrik pada kumparan sekunder hanya muncul sesaat ketika kita menutup atau membuka saklar. Ini
hanya karena pada saat itulah arus dalam kumparan primer berubah. Perubahan arus pada kumparan primer
inilah yang membangkitkan arus induksi pada kumparan sekunder.
Transformator bekerja dengan cara tersebut. Supaya ggl atau arus induksi terus-menerus dibangkitkan pada
rangkaian sekunder (tidak hanya pada saat saklar dibuka atau ditutup), maka rangkaian primer harus
dihubungkan ke suatu sumber arus ac.

Formulasi Transformator
Arus bolak balik (arus ac) dalam kumparan primer selalu menghasilkan fluks magnetik dalam inti besi yang
selalu berubah. Fluks magnetik berubah ini menerobos kumparan sekunder yang tidak diberi sumber
tegangan. Sesuai dengan Hukum Faraday, maka pada kumparan sekunder muncul ggl induksi, εs yang
dinyatakan oleh
𝑑𝛷
𝜀𝑠 = −𝑁𝑠
𝑑𝑡
Dalam kumparan primer juga terinduksi ggl εp karena induksi sendiri dan sesuai Hukum Faraday dinyatakan
oleh
𝑑𝛷
𝜀𝑝 = −𝑁𝑝
𝑑𝑡
Sehingga diperoleh persamaan
𝜀𝑠 𝑁𝑠
=
𝜀𝑠 𝑁𝑝
Dalam trafo berkualitas baik, hambatan listrik dari kumparan-kumparan dapat diabaikan, sehingga besar ggl
εs dan εp secara pendekatan sama dengan tegangan terminal Vs dan Vp.
𝜀𝑠 𝑁𝑠
Hubungan = disebut persamaan trafo karena berlaku untuk semua trafo (trafo ideal maupun trafo
𝜀𝑠 𝑁𝑝
nyata) dan biasa ditulis dalam bentuk tegangan terminal :
𝑉𝑠 𝑁𝑠
Persamaan Trafo =
𝑉𝑠 𝑁𝑝

Untuk trafo ideal, di mana efisiensi trafo dianggap 100%, daya keluaran Ps sama dengan daya masukan Pp,
sehingga persamaannya menjadi
Persamaan Trafo Ideal 𝑃𝑠 = 𝑃𝑝

𝑉𝑠 𝐼𝑠 = 𝑉𝑝 𝐼𝑝
𝑉𝑠 𝐼𝑝
=
𝑉𝑠 𝐼𝑠
Bagaimana persamaan untuk trafo nyata (trafo tak ideal)?
Efisiensi trafo nyata tak pernah 100% , tetapi beerkisar antara 90% - 99%. Ini disebabkan karena adanya rugi
daya karena arus pusar yang diinnduksikan dalam inti trafo dan karena hambatan lilitan kawat.jadi, untuk
trafo nyata berlaku persamaan :

𝑃𝑠 𝑉𝑠 𝐼𝑠 𝑁𝑠 𝐼𝑠
Persamaan Trafo Nyata 𝜂= = =
𝑃𝑝 𝑉𝑝 𝐼𝑝 𝑁𝑝 𝐼𝑝

Dunia yang gelap menjadi terang benderang karena penemuan generator, suatu mesin yang mengubah
energi mekanik menjadi energi listrik. Untuk menyalurkan energi listrik dengan efisien dari pembangkit ke
konsumen dibutuhkan transformator. Inilah dua penemuan penting yang memanfaatkan induksi
elektromagnetik.
Step-up
Step-down

Step-down
SOAL-SOAL INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
PILIHAN GANDA 4. Sebuah pesawat terbang kecil dengan panjang
bentangan sayap 12 m terbang secara mendatar
1. Sebuah bidang, yang ukuran rusuk-rusuknya ke arah utara pada kelajuan 60 m/s dalam suatu
ditunjukkan pada gambar , diletakkan dalam suatu daerah di mana medan magnetik bumi 60 μT
bidang magnetik homogen. Besar induksi berarah 60o ke bawah terhadap arah mendatar
magnetik 0,25T dan berarah ke sumbu y positif. (tanah). Besar ggl induksi antara ujung-ujung
Fluks magnetik melalui sisi PQRS adalah . . . . . sayap adalah . . . . .
z+ A. 50 mV D. 31 mV
B. 44 mV E. 26 mV
C. 37 mV
S 5. Perhatikan gambar berikut ini.
B
1,2 m 0,5m
y+
S
P I
0,3m

l
x+
A. 0,15 Wb D. 0,50 Wb
B. 0,12 Wb E. 0,60 Wb Gambar menunjukkan sebuah batang tembaga
C. 0,10 Wb dengan panjang l dirotasi dalam sebuah lingkaran
2. Perhatikan gambar. Sebuah pesawat terbang dengan jari-jari r dengan kecepatan sudut tetap ω
dengan panjang l dan panjang bentangan sayap x, mengitari seutas kawat panjang berarus I. Jika μo
terbang mendatar pada kelajuan v dalam suatu adalah permeabilitas vakum, berapa ggl yang
daerah di mana induksi magnetik bumi seragam B diinduksi pada ujung-ujung batang tembaga?
miring pada sudut θ terhadap permukaan bumi. 𝜇𝑜𝐼𝑙𝜔
A. 0 D. 𝜋𝑟
𝜇𝑜𝐼𝑙𝜔 2𝜇𝑜𝐼𝑙𝜔
l B. E.
4𝜋𝑟 𝜋𝑟
v
𝜇𝑜𝐼𝑙𝜔
x θ C. 2𝜋𝑟

B
Pernyataan manakah yang memberikan besar ggl 6. Sebatang tembaga dengan panjang L dijatuhkan
yang dibangkitkan di antara ujung-ujung sayap dari ketinggian rendah h di atas permukaan tanah.
akibat induksi elektromagnetik? Sumbu batang tembaga tetap mendatar dan
membujur sepanjang timur-barat. Komponen
A. Blv sinθ D. Bxv sinθ mendatar medan magnet bumi adalah B tesla.
B. Blv E. Blvx sinθ Sesaat sebelum menumbuk tanah, beda potensial
C. Bvx antara ujung-ujung batang, dalam volt, adalah . . .
3. Kawat penghantar bergerak memotong tegak ..
lurus medan magnetik homogen. Jika panjang A. 2BL √𝑔ℎ D. 2BLgh
kawat diperbesar dua kali semula dan
B. 2BL √2𝑔ℎ E. BL √𝑔ℎ
kecepatannya diubah setengah kali semula
C. 2BLgh
sedangkan medan magnetiknya tetap, maka
7. Seutas kawat mendatar bebas meluncur pada rel-
perbandingan besar gaya gerak listrik pertama
rel vertical yang terbuat dari rangka konduktor
dengan kedua adalah . . . . .
seperti ditunjukkan dalam gambar. Kawat
A. 1 : 1 D. 2 : 1
memiliki berat W dan panjang l, dan hambatan
B. 1 : 2 E. 4 : 1
C. 1 : 4
rangkaian adalah R. Suatu medan magnetic medan magnetic dengan besar 0,55 T diarahkan
homogen diarahkan tegak lurus terhadap rel. tegak lurus terhadap bidang kertas. Seseorang
menangkap ujung-ujung kawat dan menariknya
l hingga jari-jari lingkaran menyusut dan menjadi
nol dalam waktu 0,25 s. Besar ggl rata-rata yang
diinduksikan di antara ujung-ujung kawat adalah .
....
B

R A. 1,5 mV D. 6,3 mV
Bila kelajuan kawat dinyatakan oleh v, maka gaya B. 2,8 mV E. 9,0 mV
Lorentz yang dirasakan kawat adalah . . . C. 3,7 mV
12. Untuk mengukur medan magnetic B di antara
𝑙 2 𝐵2 𝑣 𝑙 2 𝐵𝑣 2 kutub-kutub sebuah elektromagnetik, sebuah
A. 𝑅
D. 𝑅 loop uji kecil dengan luas 10-4 m2, hambatan listrik
𝑙𝐵2 𝑣 2 𝑙𝐵𝑣
10 Ω dan memiliki 20 lilitan ditarik keluar dari
B. E. medan magnetic ini. Sebuah galvanometer yang
𝑅2 𝑅
dipasang pada loop menunjukkan bahwa muatan
𝑙 2 𝐵𝑣 2 total 2 x 10-6 C lewat melalui loop. Besar medan
C.
𝑅 magnet B adalah . . . . .
8. Dari soal sebelumnya. Kecdpatan konsan
A. 10 mT D. 100 mT
yangdicapai kawat (kecepatan terminal) sejak
B. 20 mT E. 500 mT
kawat jatuh karena gaya grvitasi adalah . . .
C. 100 mT
(abaikan gaya gesekan).
13. Sebuah loop kawat persegi dengan sisi 5 cm tegak
A. W2R/(l2B2) D. WB/(lB)
lurus terhadap suatu medan magnetic 0,008 T. Jjka
B. WR/(l2B2) E. W2R/(l2B)
2 2 2 medan magnetic berkurang menjadi nol dalam
C. WR /(l B )
waktu 0,2 s , ggl rata-rata induksi dalam loop
9. Sebuah toroida ideal, hampa, mempunyai 1000
selama waktu itu adalah
lilitan dan jari-jari rata-rata 0,5 m. Kumparan yang
A. 0,04 mV D. 2 mV
terdiri atas 5 lilitan dililitkan pada toroida
B. 0,5 mV E. 8 mV
tersebut. Penampang lintang toroida 2 x 10-3 m2
C. 1 mV
dan arus listrk pada kawat toroida berubah dari 7
14. Sebuah loop lingkaran kawat dengan luas 40 cm2
A menjadi 9 A dalam satu detik, maka di dalam
memiliki 1000 lilitan. Sebuah resistor 15Ω
kumparan timbul ggl imbas yang besarnya . . . . .
dhubungkan di antara ujung-ujung kawat, seperti
(dalam μV)
ditunjukkan pada gambar. Suatu medan magnetic
A. 4 D. 28
diarahkan tegak lurus terhadap loop. Arah medan
B. 8 E. 36
magnetic adalah masuk ke bidang kertas dan
C. 12
memiliki besar yang berubah terhadap waktu
10. Tongkat konduktor yang panjangnya 1 m berputar
sebagai B = 0,45 t , dengan t adalah waktu dalam s
dengan kecepatan sudut tetap sebesar 10 rad/s di
dan B dalam tesla. Energy listrik yang dibebaskan
dalam daerah bermedan magnetic seragam B = 0,1
dalam resistor selama 25 sekon adalah . . . . .
T. Sumbu putaran tersebut melalui salah satu
ujung tongkat dan sejajar arahnya dengan garis-
garis medan magnetic di atas. Ggl yang terinduksi
antara kedua ujung tongkat V besarnya . . . . .
A. 0,5 D. 3,1
B. 1,0 E. 6,0
C. 1,6
11. Di bawah ini ditunjukkan seutas kawat lurus,
R = 15 Ω
sebagian dari kawat ini ditekuk membentuk
lingkaran. Jari-jari lingkaran adalah 2,0 cm. Suatu A B
A. 2,5 J D. 7,6 J
B. 4,0 J E. 18 J
C. 5,4 J S
15. Sebuah kumparan datar memiliki luas 0,020 m2
dan 50 lilitan. Pada t = 0 kumparan diorientasikan U
hingga arah normal permukaannya searah dengan A
arah medan magnetic 0,18 T. kemudian kumparan +
G
diputar melalui sudut 60o dalam waktu 0,10 s. ggl
rata-rata yang diinduksikan pada kumparan -
adalah . . . . .
B
A. 0,45 D. 1,2 V
B. 0,60 V E. 1,8 V A. Ke kanan kemudian diam
C. 0,90 V B. Ke kiri kemudian diam
16. Dua kumparan P dan Q dililitkan pada suatu inti C. Ke kanan, ke kiri kemudian berhenti
besi lunak seperti ditunjukan dalam gambar. D. Ke kanan, kemudian ke kiri
Saklar k mula-mula terbuka, dan kemudian E. Ke kiri ke kanan kemudian berhenti
ditutup. Pernyataan yang benar tentan rangkaian 18. Tegangan maksimum pada generator listrik bolak
dengan kumparan Q setelah saklar k ditutup balik (AC) bergantung pada
adalah . . . . . (1) Kecepatan sudut perputaran rotornya
(2) Besar induksi magnetic yang digunakan
(3) Jumlah lilitan rotornya
(4) Luas bidang lilitan rotornya

P Inti besi lunak Pernyataan yang benar adalah . . . . .


Q
A. (1), (2) dan (3)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (4) saja
k E. (1), (2), (3), dan (4)
19. Fungsi kedua cincin luncur adalah untuk :
G A. Memugkinkan kumparan berputar dalam
X Y arah yang sama
B. Mengurangi hambatan kumparan
A. Arus akan mengalir sesaat dari X ke Y C. Memungkinkan kumparan berputar lebih
melalui G cepat
B. Arus akan mengalir sesaat dari Y ke X D. Memungkinkan ujung yang sama dari
melalui G kumparan untuk menyentuh sikat karbon
C. Arus tetap akan mengalir dari X ke Y yang sama
melalui G E. Memungkinkan arus induksi untuk
D. Arus tetap akan mengalir dari Y ke X mengalir dalam arah yang sama dalam
melalui G galvanometer
E. Tidak akan ada arus mengalir melalui G 20. Sebuah generator menghasilkan ggl maksimum
17. Sebuah kumparan dihubungkan dengan 750 rpm (rpm = rotasi per menit). Ggl maksimum
galvanometer yang peka. Jika arus mengalir dari A generator ketika kumparannya berputar pada
ke B maka jarum galvanometer akan bergerak ke 2250 rpm adalah . . . . .
kanan. Jika kutub utara magnet dimasukkan A. 1,7 V D. 8,0 V
kemudian dikeluarkan dari kumparan maka jarum B. 2,0 V E. 12 V
dalam galvanometer bergerak C. 4,0 V
21. Sepuluh buah lampu 12 V/ 24 W terhubung
parallel dengan kumparan sekundet suatu trafo
step-down dngan kumparan primernya terhubung
dengan sumber daya PLN 240 V. bila besat arus
primer yang dapat diambil dari sumber data PLN
adalah 4/3 A, maka besar efisiensi trafo adalah . . . dalam solenoida ketika arus 4 A mengalir
.. melaluinya adalah . . . . .
A. 7% D. 75% A. 1,5π2 mJ D. 3,6π2 mJ
2
B. 38% E. 90% B. 1,8π mJ E. 4,7π2 mJ
C. 53% C. 3,0π2 mJ
22. Sebuah dynamo (generator) dipasang pada 28. Gaya gerak listrik induksi yang dihasilkan pada
sebuah sepeda untuk menyalakan lampu depan cincin kawat yang digerakkan dalam medan
sebuah sepeda. Roda kecil sebagai kepala dynamo magnetik bergantung pada . . . . .
ditekan menempel pada ban depan sepeda, (1) Diameter cincin
sehingga ketika sepeda bergerak, roda kecil itu (2) Besar medan magnetik
akan memutar jangkar (electromagnet) 44 kali (3) Arah penampang cincin
putaran setiap satu kali putaran ban sepeda. Jari- (4) Arah medan magnetik
jari ban adalah 0,33 k. jangkar memiliki 75 lilitan,
dengan luar tiap lilitan adalah 2,6 x 10-3m2 , dan Pernyataan yang benar adalah . . . . .
berputar dalam suatu medan magnet homogeny A. (1), (2), (3)
0,10 T. kelajuan linier sesaat sepeda ketika ggl B. (1), (3)
maksimum yang dibangkitkan 6,0 V adalah C. (2), (4)
A. 102 m/s D. 2,3 m/s D. (4) saja
B. 51 m/s E. 1,2 m/s E. (1), (2), (3), dan (4)
C. 23 m/s (SPMB 2006)
23. Sebuah ransformator digunakan untuk 29. Sebuah transformator step-up menaikkan te-
menyalakan lampu 140 W, 24 V dari suplai listrik gangan darir 200 V menjadi 1000 V. Jika daya
AC 240 V. Arus melalui kabel utama adalah 0,7 A. keluaran sebesar 20 W, efisiensinya 80%, dan
Maka efisiensi transformator adalah . . . . . jumlah lilitan primernya 400 lilitan, maka . . . .
A. 33% D. 83% (1) Kuat arus primer 0,08 A
B. 48% E. 85% (2) Kuat arus sekunder 0,02 A
C. 75% (3) Daya masukan 16 W
24. Bila sebuah trafo mempunyai perbandingan lilitan (4) Jumlah lilitan sekunder 2000
primer dan sekunder 4 : 5 dan perbandingan arus
primer dan arus sekunder 5 : 3, maka trafo Pernyataan yang benar adalah . . . . .
mempunyai efisiensi . . . . . (dalam persen) A. (1), (2), (3)
A. 50 D. 80 B. (1), (3)
B. 60 E. 90 C. (2), (4)
C. 75 D. (4) saja
25. Suatu kumparan dengan 600 lilitan dari induksi diri E. (1), (2), (3), dan (4)
mH mengalami perubahan arus listrik dari 10 A (SPMB 2006)
menjadi 4 A dalam waktu 0,1s. Beda potensial
antara ujung-ujung kumparan yang
diakibatkannya adalah . . . . . (dalam volt).
A. 1,8 D. 10,8
B. 2,4 E. 14,4
C. 4,8
26. Pada sebuah kumparan mengalir arus dengan
persamaan I = sinπt. Jika koefisien induksi diri
kumparan 4 H, maka ggl induksi diri yang terjadi
dalam kumparan tersebut sesudah selang waktu
1/3 sekon adalah . . . . .
1
A. 4 𝜋 𝑣𝑜𝑙𝑡 D. 2𝜋 𝑣𝑜𝑙𝑡
1
B. 3
𝜋 𝑣𝑜𝑙𝑡 E. 4𝜋 𝑣𝑜𝑙𝑡
1
C. 2
𝜋
𝑣𝑜𝑙𝑡
27. Sebuah solenoida dari 300 lilitan memiliki jari-jari
5 cm dan panjang 20 cm. Energi yang tersimpan

Anda mungkin juga menyukai