Teks Editorial merupakan opini atau pendapat yang ditulis oleh redaksi
sebuah media terhadap isu aktual di masyarakat. Opini yang diulis oleh
redaksi tersebut dianggap sebagai pandangan resmi suatu penerbit atau
media terhadap suatu isu aktual.
Unsur Editorial Terdiri Dari Atas, Judul, Isu, Pendapat, Solusi dan Simpulan
• Judul harus mencerminkan isi editorial yang singkat dan padat
• Isu, yaitu permasalahan/peristiwa/kejadia yang menjadi sorotan publik, yang
menggemparkan, peristiwa/kejadian yang menghebohkan, yang kontroversial
dnan fenomenal. Peristiwa besar inilah yang menjadi latar belakang penulisan
editorial. Adakalanya redaksi memberikan penjelasan/keterengan terhadap isu
yang dikemukakan.
• Sikap/pendapat yaitu pendirian/opini/pandangan redaksi terhadap isu yang
didukung argumen/alasan yang logis/kuat dan pemikirian yang kritis.
• Solusi, yaitu jalan keluar atau pengambilan kebijakan untuk mengatasi
permasalahan yang berupa harapan/himbauan dari dewan redaksi.
• Simpulan, yaitu penegasan kembali atau sikap dewan redaksi terkait isu yang
ada.
Meyelesaikan Ragam Informasi Sebagai Bahan Teks Editorial Berkaitan
Dengan Bidang Pekerjaan Baik Secara Lisan Maupun Tulis
B. Fakta
>> Fakta merupapakan hal(keadaan/peristiwa) yang bersifat nyata, yang ada,
dan benar-benar terjadi apa adanya tidak dibumbui(ditambah-tambahai).
Fakta lebih akurat jika didukung oleh faka.
Meyelesaikan Ragam Informasi Sebagai Bahan Teks Editorial Berkaitan Dengan
Bidang Pekerjaan Baik Secara Lisan Maupun Tulis
Fakta yang bermuatan data lazimnya hanya disebut fakta saja. Cirinya: logis,
objektif, faktual, telah terjadi, dan didukung data atau pendata pakar.
Contoh:
- Puncak perjuangan anak muda negeri ini adalah diproklamasikanny
kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945.
C. Opini
>> Opini dapat berupa hal-hal berikut:
- pendapat/teses, hipotese, pandangan, gagasan.
- komentar posisif, dukungan, pujian, optimisme, persetujuan.
- usul/saran/himbauan/harapan.
- komentar negatif, keberatan, kritik, pesimisme, penolakan
- prediksi/perikiraan/proyeksi
- peluang/kemungkinan
- pendirian, sikap, keyakinan
Meyelesaikan Ragam Informasi Sebagai Bahan Teks Editorial Berkaitan Dengan
Bidang Pekerjaan Baik Secara Lisan Maupun Tulis
D. Pendapat Pakar/ahli
>>Pendapat pakar sering digunakan di dalam teks editorial untuk
memoperkuat argumen.
Contoh:
- “Ya, satu-satunya bahan bakar yang kami gunakan emang hanya
sampah,” kata Cristian, juru bicara Renova.
C. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Editorial Berkaitan Dengan
Pekerjaan
• 1. Struktur Teks Editorial
– Pada awal pembelajaran telah dipelajari teks editorial terdiri atas, judul, isu
pendapat, solusi, dan simpulan
kuliner makanan
dsb dsb
prediksi ramalan
Meyelesaikan Ragam Informasi Sebagai Bahan Teks Editorial Berkaitan Dengan
Bidang Pekerjaan Baik Secara Lisan Maupun Tulis
C. Isi Editorial Berupa Opini
Teks editorial berisi opini redaksi yang dapat meyakinkan pembaca dan
mengarah kepada saran/anjuran kepada pihak-pihak terkait untuk melakukan
tindakan atau membuat kebijakan. Untuk itu, teks editorial memerlukan
adverbia atau bentuk modalitas.
1. Adverbia(keterangan) untuk menyatakan pendapat/opini, seperti: selalu,
sering, jarang, bisanya, kadang-kadang, sebagian besar waktu, senantiasa
hampir dll.
2. Bentuk atau kata modalitas merupakan cara untuk menyatakan sikap
seseorang dalam berkomunikasi. Bentuk modalitas yang digunakan menyatakan:
a) kepastian, seperti: memang, sungguh, tentu, tidak
b) pengakuan, misalnya: iya, benar, betul, sebenarnya
c) kesangsian, contohnya: agaknya, rupanya, boleh, jadim barangkali, entah
d) keinginan, misalnya: akan, semoga, mudah-mudahan,
e) ajakan, seperti: baik, mari(lah), hendaknya, kiranya
f) larangan, contohnya, jangan , tidak boleh, dan sebagainya
Meyelesaikan Ragam Informasi Sebagai Bahan Teks Editorial Berkaitan
Dengan Bidang Pekerjaan Baik Secara Lisan Maupun Tulis
d. Editorial merupakan argumentasi maka sering memerlukan konjungsi-konjungsi
berikut ini:
1) Untuk menata argumentasi diperlukan konjugsi temporal seperti: pertama
kedua, ketiga dan seterusnya, atau dengan mula-mula, kemudian, berikutnya
selanjutnya, dan sebagainya.