Anda di halaman 1dari 18

KEGIATAN BELAJAR

TEORI ASAL-USUL KEHIDUPAN

I. Tujuan
Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan belajar ini adalah :
 Mengetahui asal – usul kehidupan di bumi.
 Mengetahui sejarah kehidupan di bumi.
 Mengetahui asal – usul manusia.
 Menambah Pengetahuan mengenai Teori evolusi.

II. Uraian Materi


Definisi evolusi biologi bermacam-macam tergantung dari aspek biologi yang dikaji.
Beberapa definisi yang umum dijumpai di buku-buku biologi, antara lain: evolusi pada
makhluk hidup adalah perubahan-perubahan yang dialami makhluk hidup secara perlahan-
lahan dalam kurun waktu yang lama dan diturunkan, sehingga lama kelamaan dapat terbentuk
species baru: evolusi adalah perubahan frekuensi gen pada populasi dari masa ke masa; dan
evolusi adalah perubahan karakter adaptif pada populasi dari masa ke masa. Evolusi telah
mempersatukan semua cabang ilmu biologi. Berikut ini dijelaskan berbagai teori asal-usul
kehidupan.

A. Teori Abiogenesis

    Menurut teori abiogenesis, makhluk hidup berasal dari benda tidak hidup atau dengan kata
lain makhluk hidup ada dengan sendirinya. Oleh karena makhluk itu ada dengan sendirinya
maka teori ini dikenal juga dengan teori Generatio Spontanea.  Generatio spontanea berarti
penciptaan yang terjadi secara spontan. Artinya bahwa kehidupan berasal dari benda tak
hidup yang terjadi secara spontan. Aristoteles merupakan salah satu pelopor teori ini, teori ini
diajukan oleh Aristoteles pada tahun 384–322 SM. Aristoteles menyatakan bahwa kehidupan
berasal dari benda tak hidup yang terjadi secara spontan. Teori ini dikemukakan oleh
Aristoteles berdasarkan pengamatan adanya larva lalat yang muncul secara tiba-tiba pada
daging yang busuk. Aristoteles berkesimpulan bahwa larva lalat tersebut berasal dari daging
yang busuk.
Aristoteles adalah seorang filosof dan tokoh ilmu pengetahuan Yunani Kuno. Teori
Abiogenesis ini menyatakan bahwa makhluk hidup yang pertama kali menghuni bumi ini
berasal dari benda mati. Sebenarnya Aristoteles mengetahui bahwa telur-telur ikan apabila
menetas akan menjadi ikan yang sifatnya sama seperti induknya. Telur-telur tersebut
merupakan hasil perkawinan dari induk-induk ikan. Walau demikian, Aristoteles
berkeyakinan bahwa ada ikan yang berasal dari lumpur. Bagaimana cara terbentuknya
makhluk tersebut ? Menurut penganut paham abiogenesis, makhluk hidup tersebut terjadi
begitu saja atau secara spontan. Oleh sebab itu, paham atau teori abiogenesis ini disebut juga
paham generation spontaneae. Jadi, jika pengertian abiogenesis dan generation spontanea
digabungkan, maka pendapat paham tersebut adalah makhluk hidup yang pertama kali di
bumi berasal dari benda mati / tak hidup yang terjadinya secara spontan, misalnya :

a. ikan dan katak berasal dari Lumpur.

b. Cacing berasal dari tanah, dan

c. Belatung berasal dari daging yang membusuk.

Pendukung lain teori Abiogenesis adalah Nedham, seorang ilmuwan dari Inggris.


Pada tahun 1713-1781 John Needham melakukan percobaan dengan mengisi beberapa labu
tertutup dengan kaldu daging, kemudian dipanaskan tetapi tidak sampai mendidih.
Selanjutnya labu tersebut ditutup dan disimpan pada suhu kamar. Setelah beberapa hari,
ternyata semua labu menjadi keruh yang menunjukkan bahwa di dalam labu sudah berisi
mikrobia. Berdasarkan hasil percobaannya, Needham menyimpulkan bahwa mikrobia yang
menyebabkan kekeruhan dalam labu berasal dari kaldu daging yang disiapkan. Berdasarkan
percoban tersebut, dapat disimpulkan bahwa kehidupan berasal dari benda mati.
     Setelah ditemukan mikroskop, Antonie van Leeuwenhoek melihat adanya
mikroorganisme (animalculus) di dalam air rendaman jerami. Temuan ini seolah-olah
menguatkan teori Abiogenesis. Para pendukung teori Abiogenesis menyatakan bahwa
mikroorganisme itu berasal dari jerami yang membusuk. Akan tetapi, Leeuwenhoek menolak
pernyataan itu dengan mengemukakan bahwa mikroorganisme itu berasal dari udara. Para
penganut abiogenesis dalam menarik kesimpulan sebenarnya terdapat kelemahan, yaitu
belum mampu melihat benda yang sangat kecil (bakteri, kista, ataupun telur cacing) yang
terbawa dalam materi percobaan yang digunakan. Hal ini karena pada zaman Aristoteles
belum ditemukan mikroskop. Walaupun ada kelemahan pada percobaan, tetapi cara berpikir
dalam mencari jawaban mengenai asal usul kehidupan di bumi ini sudah mengacu pada pola
metode ilmiah. Tidak semua orang puas dengan teori yang dikemukakan oleh para penganut
paham abiogenesis. Oleh karena itu, ada orang yang mulai menyelidiki asal-usul makhluk
hidup melalui berbagai percobaan. Walaupun bertahan beratus-ratus tahun, teori Abiogenesis
akhirnya goyah dengan adanya penelitian tokoh-tokoh yang tidak puas dengan paham
Abiogenesis. Tokoh-tokoh ini antara lain: Francesco Redi (Italia, 1626 - 1697), Lazzaro
Spallanzani (Italia, 1729 - 1799), dan Louis Pasteur (Perancis, 1822 - 1895).

B. Teori Biogenesis

Teori biogenesis adalah teori asal usul kehidupan yang menyatakan bahwa makhluk


hidup berasal dari makhluk hidup lain. Adapun para ilmuwan yang mengemukakan teori
ini Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur.
 Percobaan Francesco Redi

Francesco Redi adalah orang pertama yang melakukan percobaan untuk menyanggah
teori abiogenesis. Redi membuat percobaan dengan memasukkan daging ke dalam dua buah
toples : toples tanpa penutup (terbuka) dan toples dengan penutup.

Setelah beberapa hari diamati, muncul larva di daging dalam toples yang terbuka.
Sementara daging di toples yang tertutup bersih. Redi pun berkesimpulan bahwa belatung
tersebut berasal dari lalat-lalat yang masuk ke dalam toples dan bertelur di sana. Tidak
berhenti sampai di situ, Redi kembali membuat percobaan untuk meyakinkan kesimpulannya.

Percobaan Francesco Redi

Dia memodifikasi toples yang digunakan dengan membuat tutup yang terbuat dari
kain kassa. Hal ini dia lakukan agar udara dari luar bisa masuk dan terjadi pembusukan
daging, tetapi lalat tidak dapat masuk sehingga mencegah munculnya telur
lalat. Hasilnya? Daging tersebut membusuk, dan tidak ada larva yang lahir.
 Percobaan Lazzaro Spallanzani

Patung Lazzaro
Spallanzani

Hampir mirip dengan


percobaan yang dilakukan oleh
Redi, Spallanzani berusaha
membuktikan bahwa
munculnya organisme
berasal dari organisme lain
yang hidup. Spallanzani
melakukan pengujian
dengan memanaskan
air kaldu (rebusan daging) di dua
tempat yang berbeda.
Setelah dipanaskan, masing-masing wadah diberikan kondisi yang berbeda: wadah yang
pertama diberi penutup, sementara wadah satunya dibiarkan terbuka.

Percobaan Lazzaro Spallanzani

Setelah didiamkan beberapa hari, terlihat bahwa di wadah yang terbuka, kondisi air
kaldu menjadi keruh dan aromanya busuk. Di sisi lain, kondisi air kaldu pada wadah yang
tertutup tetap jernih. Ini terjadi karena adanya aktivitas mikroorganisme yang berasal dari
udara bebas.
 Percobaan Louis Pasteur

Louis Pasteur

Meskipun sudah dilakukan penelitian oleh Redi dan Spallanzani, teori abiogenesis tetap
berdiri. Para pendukungnya menyangkal kesimpulan yang dibuat oleh Spallanzani dan
mengatakan bahwa mikroorganisme tidak tumbuh karena tidak ada udara. Menurut mereka,
udara dibutuhkan untuk menyokong kehidupan.

Sampai akhirnya Louis Pasteur, ahli biokimia kebangsaan Perancis, berhasil


menyempurnakan percobaan Spallanzani. Sekaligus mematahkan teori abiogenesis. Pasteur
memodifikasi salah satu wadah yang digunakan Spallanzani dengan wadah labu berleher
panjang. Leher panjang ini berguna sebagai indikator yang memberitahukan bahwa masih ada
hubungan antara labu dan udara di luar (masih ada oksigen untuk mikroorganisme hidup).
Ilustrasi oleh Megan Whitaker

Setelah dipanaskan dan didiamkan beberapa hari, ternyata air kaldu yang ditempatkan
di labu berleher panjang tetap jernih. Tetapi, di bagian ujung lehernya muncul banyak debu
dan kotoran. Sementara pada wadah yang terbuka, mengandung mikroorganisme.

Eksperimen ini pun mematahkan teori abiogenesis dan menghasilkan teori baru dengan 3 isi
sebagai berikut:

1)  Omne vivum ex ovo: Semua makhluk hidup berasal dari telur

2)  Omne ovum ex vivo: Semua telur berasal dari makhluk hidup

3)  Omne vivum ex vivo: Semua makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.

“Kalau semua makhluk hidup berasal dari makhluk hidup lain, bagaimana caranya
makhluk hidup pertama lahir?”
C.Teori Evolusi Biokimia

1. Evolusi Kimia

Alexander Ivanovich Oparin

 Hipotesis Oparin

Ahli biokimia berkebangsaan Rusia Alexander Ivanovich Oparin (1894), adalah


orang pertama yang mengemukakan bahwa evolusi zat-zat kimia telah terjadi sebelum
kehidupan ini ada. Dalam bukunya “ The Origin of Life”, dia mengemukakan bahwa asal
mula kehidupan terjadi bersamaan dengan evolusi terbentuknya bumi dan atmosfernya.
Atmosfer bumi mula-mula memiliki air (H2O), hidrogen (H2), amonia (NH3), dan metana
(CH4) namun tidak memiliki oksigen. Dengan bantuan energi yang ada pada saat itu misalnya
energi panas bumi, sinar matahari, sinar ultra violet, sinar kosmis, maupun loncatan petir,
menyebabkan bahan-bahan tersebut terurai dan terbentuklah molekul-molekul organik
sederhana. Molekul organik yang terbentuk terkumpul pada permukaan perairan baik laut,
danau, sungai, maupun kolam. Kumpulan bahan organik yang terdapat di perairan tersebut
membentuk semacam sampuran yang kaya akan materi-materi dalam lautan yang masih
panas yang dinamakan sup purba atau sup primordial. Bahan campuran ini belum
merupakan makhluk hidup, tetapi tingkah lakunya mirip seperti sistem biologi. Sup
primordial ini melakukan sintesis dan membentuk molekul organik kecil atau monomer
misalnya asam amino dan nukleotida.

Monomer-monomer lalu bergabung membentuk polimer, misalnya protein dan asam


nukleat. Kemudian agregrasi ini membentuk molekul dalam bentuk tetesan yang disebut
protobion. Protobion ini memiliki ciri kimia yang berbeda dengan lingkungannya.
Kondisi atmosfer masa kini tidak lagi memungkinkan untuk sintesis molekul organik
secara spontan, karena oksigen atmosfer akan memecah ikatan kimia dan mengekstrasi
elektron.

Polimerisasi atau pengganbungan monomer ini dapat dibuktikan oleh Sydney Fox.
Beliau melakukan percobaan dengan memanaskan larutan kental monomer organik yang
mengandung asam amino pada suhu titik leburnya. Saat air menguap, terbentuk lapisan
monomer yang berpolimerisasi. Polimer ini oleh Sydney Fox disebut “proteinoid”.
Selanjutnya dalam penelitiannya di laboratorium, proteinoid dicampur dengan air dingin dan
akan membentuk gabungan proteinoid yang menyusun tetesan kecil yang disebut mikrosfer.
Mikrosfer diselubungi oleh membran selektif permeabel.

Meskipun telah mengajukan hipotesis, tetapi Oparin tetap berpendapat sangat sulit
mempertimbangkan mekanisme transformasi molekul organik sebagai benda tak hidup ke
benda hidup. Percobaan yang dilakukan A.L. Herrera untuk membuktikan hipotesis Oparin,
menghasilkan asam amino dan suatu pigmen. Tetapi seperti halnya Oparin, dia gagal
mengkorelasikan pendapatnya dengan masalah asal mula terjadinya kehidupan.

 Hipotesis Harold Clayton Urey

Harold Urey

Harold Urey pada tahun 1983 mengemukakan teori yang didasari atas pemikiran bahwa
bahan organik merupakan bahan dasar organisme hidup, yang pada mulanya dibentuk sebagai
reaksi gas yang ada di alam dengan bantuan energi. Menurut teori Urey, konsep tersebut
dapat dijabarkan atas empat fase berikut ini :

Fase 1 : Tersedianya molekul metana, amonia, hidrogen, dan uap air yang sangat banyak di
atmosfer
Fase 2 : Energi yang timbul dari aliran listrik, halilintar, dan radiasi sinar kosmis merupakan
energi pengikat dalam reaksi molekul metana, amonia, hidrogen, dan uap air
Fase 3 : Terbentuknya zat hidup yang paling sederhana
Fase 4 : Zat hidup yang terbentuk berkembang dalam waktu jutaan tahun menjadi sejenis
organisme yang kebih kompleks
 Hipotesis Stanley Miller

Mahasiswa Urey di Chicago University, merancang alat yang digunakan untuk


membuktikan hipotesis Urey. Ke dalam alat yang diciptakannya Miller memasukkan gas
hidrogen, metana, amonia, dan air, kemudian dipanaskan selama seminggu sehingga gas-
gas tersebut dapat bercampur di dalamnya. Sebagai pengganti energi listrik halilintar, ia
mengaliri perangkat tersebut dengan loncatan listrik tegangan tinggi. Berberapa waktu
kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap air yang tertampung, ternyata terdapat
senyawa organik sederhana seperti asam amino, adenin, dan gula sederhana seperti
ribosa.

Eksperimen Miller

Eksperimen Miller tersebut banyak dikaji ulang oleh para ahli lain dan ternyata
memberikan hasil yang lebih mantap. Bila ke dalam perangkat tersebut dimasukkan senyawa
fosfat, ternyata dapat dibentuk ATP. Lembaga penelitian lain menyatakan dalam
percobaannya dapat dihasilkan nukleotida yang merupakan penyusun utama DNA dan RNA
yang berfungsi mengendalikan aktivitas sel dan penurunan sifat.

2. Evolusi Biologi

Miller telah membuktikan bahwa interaksi antar metana, amonia, air, dan hidrogen,
ternyata membentuk asam amino yang merupakan substansi dasar sel hidup. Dengan
demikian teori evolusi kimia telah berhasil dibuktikan secara eksperimental. Akan tetapi
sampai sekarang belum diketahui bagaimana proses munculnya sel hidup yang pertama.
Namun demikian para ahli sepakat menyusun skenario sebagai berikut:

Bahan organik yang terdapat di perairan (sup purba) akan saling berinteraksi
membentuk makromolekul. Ini dibuktikan oleh Sydney W. Fox dengan mencampur
berbagai asam amino dan juga berbagai monomer atau subunit seperti glukosa dan kemudian
memanaskannya. Ternyata makromolekul-makromolekul memang dapat terbentuk.
Makromolekul yang telah terbentuk cenderung membentuk agregat atau koaservat.
Koaservat berbentuk bulatan atau tetesan kecil di dalam air dan dibatasi dari medium luarnya
oleh lapisan membran tipis. Fox dalam percobaannya juga menunjukkan bahwa molekul
protein yang terbentuk dengan pemanasan juga membentuk koaservat. Koaservat-koaservat
memiliki membran yang memisahkannya dari medium di sekelilingnya. Bahkan Fox juga
menunjukkan bila koaservat tersebut dimasukkan de dalam larutan yang hipertonik, mereka
akan menyusut. Ini menunjukkan bahwa koaservat mempunyai sifat dapat melakukan
osmosis seperti halnya sel hidup.

Tahapan dalam evolusi kehidupan menurut hipotesis Oparin:


1. Bumi primitif. Atmosfir mengandung hidrogen, air, metana dan amonia.
2. Sintesis dari campuran organik sederhana: alkohol, gliserin, asam organik, purin, dan
pirimidin.
3. Sintesis dari makromeolekul: karbohidrat, lemak, protein, enzim, nukleotida, dan asam
nukleat.
4. Gabungan dari berbagai makromolekul membentuk partikel-partikel besar dan kompleks.
5. Membran membungkus organisme-organisme heterotrof primitif yang melakukan
fermentasi.
6. Permulaan duplikasi dan reproduksi molekular.
7. Fotosintesis dan respirasi

Koaservat satu dengan yang lain lalu berinteraksi membentuk koaservat yang lebih
besar. Ini memungkinkan terbentuknya berbagai campuran molekul-molekul berbeda di
dalam satu koaservat. Terbentuknya membran primitif akan disusul oleh terbentuknya
membran yang sesungguhnya. Membran tersebut akan melindungi makromolekul-
makromolekul yang ada di dalamnya. Disamping itu juga mendekatkan antar molekul
tersebut agar dapat lebih mudah berasosiasi atau meningkatkan kesempatan mereka
melakukan reaksi-reaksi kimia.

Koaservat dengan membran akan berkembang menjadi lebih kompleks bila di dalam
reaksi kimia selanjutnya dapat membentuk asam nukleat yang dapat memegang peranan
penting dalam pengendalian aktivitas koaservat, termasuk kegiatan pembentukan keturunan
yang harus memiliki struktur dan komposisi molekul-molekul yang  sama dengan koaservat
induknya. Fase inilah yang dianggap sebagai tahap sel hidup pertama (sel primitif).

Transformasi bahan organik hasil evolusi kimia menjadi sel hidup yang pertama,
berlangsung melalui evolusi biologi, dan berlangsung sampai sekarang hingga tercipta
seluruh makhluk hidup yang ada saat ini.

Teori-teori lain yang menjelaskan tentang asal usul kehidupan, yakni :


D. Teori Cosmozoic / Kosmozoan
    Teori Cosmozoic atau teori Kosmozoan menyatakan bahwa asal mula makhluk hidup bumi
berasal dari ”spora kehidupan” yang berasal dari luar angkasa. Keadaan planet di luar
angkasa diliputi kondisi kekeringan, suhu yang sangat dingin serta adanya radiasi yang
mematikan sehingga tidak memungkinkan kehidupan dapat bertahan. Pada akhirnya spora
kehidupan itu sampai ke bumi. Teori ini tidak dapat diterima oleh banyak ilmuwan karena
tidak didukung oleh keterangan bagaimana terjadinya makhluk hidup

E. Teori Kreasi Khas


    Teori Kreasi Khas menyatakan bahwa asal usul kehidupan diciptakan oleh zat supranatural
(gaib) pada saat yang istimewa sampai abad ke-19. Teori ini dikenal dengan nama Teori
Kreasi Khas atau Teori Penciptaan Khusus. Carolus Linnaeus adalah salah satu pengikut teori
ini. Penciptaan setiap spesies atau setiap jenis makhluk hidup terjadi secara terpisah. Hal ini
di luar keilmuan dan tidak berdasarkan hasil eksperimen.

F. Teori Penciptaan (Special Creation)


    Teori ini berpandangan bahwa makhluk hidup diciptakan oleh Tuhan seperti apa adanya.
Paham ini hanya membicarakan perkembangan materi sampai terbentuknya organisme tanpa
menyinggung asal usul materi kehidupan. Penciptaan setiap jenis makhluk hidup terjadi
secara terpisah. Teori ini tidak berdasarkan suatu eksperimen.

G. Teori Kataklisma
    Teori kataklisma menyatakan bahwa asal semua spesies diciptakan sendiri-sendiri dan
berlangsung dalam periode-periode, di antara periode yang satu dengan yang lain terjadi
bencana yang menghancurkan spesies lama dan memunculkan spesies baru. Pandangan ini
dipelopori oleh Cuvier.

H. Teori Naturalis (Neobiogenesis)


Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari gas-gas atmosfer pada masa lampau
karena terkena energi tinggi, sinar ultraviolet, panas dari gunung berapi dan muatan listrik
yang merupakan sumber energi membantu pembentukan senyawa organik dan anorganik.
Karena dahulu atmosfer tidak mengandung oksigen maka terbentuk senyawa katalis yang
kemudian menjadi otokatalis (semacam organisme uniseluler yang heterotof).
III. Rangkuman

Beberapa teori penting telah dikemukakan oleh para ilmuwan dalam mengungkapkan
misteri asal-usul kehidupan. Teori-teori tersebut meliputi :
o Teori abiogenesis
o Teori biogenesis
 percobaan Fransisco Redi
 percobaan Lazzaro Spalanzani
 percobaan Louis Pasteur
o Teori evolusi biokimia
 Evolusi kimia
 Hipotesis Oparin
 Hipotesis Harold Urey
 Hipotesis Stanley Miller
 Evolusi biologi
o Teori kosmozoic
o Teori kreasi khas
o Teori penciptaan
o Teori kataklisma
o Teori naturalis

IV. Tugas

Lakukanlah praktikum yang terkait dengan materi biogenesis untuk mengetahui prisip
dan cara kerja dari percobaan :
a. Fransisco Redi
b. Lazaro Spalanzani
c. Louis  Pasteur

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah  botol selai dengan
penutupnya, Bunsen, kain kasa, karet gelang, pipa kapiler (dibuat sebagai model leher
angsa), dan tabung reaksi. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah air kaldu,
daging sapi segar, gabus, dan korek api.

V. Lembar Kerja Keterampilan

Nomor Kelompok                   :   

Nama Anggota                        :

Waktu Presentasi                    :   

Materi                                      :   
No. Aspek yang dinilai 1 2 3

1. Pemahaman materi

2. Penjelasan dalam
menyampaikan
persentasi hasil gambar

3. Penyampaian

4. Kontak mata

Penjelasan skala pada setiap kriteria sebagai berikut :

1)      Pemahaman materi

1  : siswa tidak memahami materi yang dipresentasikan


2  : siswa kurang memahami materi yang dipresentasikan
3  : siswa memahami seluruh materi yang dipresentasikan

2)   Penjelasan dalam menyampaikan persentasi hasil gambar

1 : media yang digunakan memiliki tulisan dan gambar yang tidak jelas.
2 : media yang digunakan memiliki tulisan yang tidak jelas, namun memiliki gambar
yang jelas.
3: media yang digunakan memiliki tulisan dan gambar yang sangat jelas.

3)  Penyampaian

1    : penyampaian materi tidak jelas dan cenderung volume suara kecil
2   : penyampaian materi cukup jelas namun volume suara kecil
3   : penyampaian materi jelas serta volume suara lantang

4) Kontak mata

1 : Siswa hanya  membaca media presentasi dan tidak ada kontak mata dengan peserta
lain.
2 :  Siswa kadang-kadang menggunakan kontak mata kepada peserta lain, namun
masih lebih sering membaca media presentasi.
3 :  Siswa melakukan kontak mata dengan peserta lain dan tidak membaca media
presentasi.

Nilai yang dicapai =

(JUMLAH SKOR YANG DICAPAI : JUMLAH SKOR MAKSIMUM) x 100 


VI. Latihan

 Abiogenesis
1. Beberapa ahli melakukan percobaan untuk membuktikan teori asal-usul
kehidupan:
(1)    Antonie van Leuwenhook dengan penemuan mikroskop untuk
mengamati mikroorganisme dalam air rendaman jerami.
(2)    Spallanzani membuktikan bahwa mikroorganisme dalam air kaldu tidak
terjadi dengan sendirinya.
(3)    Francesco Redi membuktikan bahwa ulat tidak muncul dari daging yang
membusuk, tetapi dari telur lalat.
(4)    Louis Pasteur membuktikan bahwa mikroorganisme pada air kaldu
berasal dari mikroorganisme di udara.
(5)    Stanley Miller membuktikan bahwa senyawa organik dapat terbentuk
dari CH4, NH3, H2O, dan H2 di luar tubuh organisme.
Simpulan percobaan yang berlawanan dengan teori abiogenesis adalah ....
A.  (1) dan (2)    
B.  (1) dan (4)    
C.  (2) dan (3)
D.  (3) dan (5)
E.  (4) dan (5)
2. Diantara tokoh di bawah ini yang dipandang sebagai pengikut aliran
abiogenesis adalah …..
A. Anaxamander
B. Aristoteles
C. Robert Hook
D. Yohn Tyndall
PEMBAHASAN:
Tokoh abiogenesis antara lain:
– Aristoteles: teori Generatio spontanea
– Anaxamander: makhluk hidup dari lumpur
– Robert Hook: makhluk hidup dari gabus.
JAWABAN: A
3.  Paham Abiogenesis menyatakan bahwa ….
a. makhluk hidup berasal dari benda mati
b. makhluk hidup berasal dari telur
c. setiap telur berasal dari makhluk hidup
d. setiap makhluk hidup akan berkembang biak
e. makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
JAWABAN : A
 Biogenesis
1. Perhatikan tokoh-tokoh berikut:
(1) Louis Pasteur
(2) Aristoteles
(3) Stanley Miller
(4) Francesco Redi
(5) Lazzaro Spallanzani
(6) John Needham
Tokoh-tokoh tersebut yang mendukung paham biogenesis adalah ….
a. (1), (3), (6)
b. (2), (4), (5)
c. (1), (4), (5)
d. (3), (5), (6)
e. (2), (3), (6)
JAWABAN : C
2. Perhatikan tokoh-tokoh berikut:
(1) Louis Pasteur
(2) Aristoteles
(3) Stanley Miller
(4) Francesco Redi
(5) Lazzaro Spallanzani
(6) John Needham
Tokoh-tokoh tersebut yang mendukung paham biogenesis adalah ….
a. (1), (3), (6)
b. (2), (4), (5)
c. (1), (4), (5)
d. (3), (5), (6)
e. (2), (3), (6)
JAWABAN : C
3. Perhatikan tokoh-tokoh berikut:
(1) Louis Pasteur
(2) Aristoteles
(3) Stanley Miller
(4) Francesco Redi
(5) Lazzaro Spallanzani
(6) John Needham
Tokoh-tokoh tersebut yang mendukung paham biogenesis adalah ….
a. (1), (3), (6)
b. (2), (4), (5)
c. (1), (4), (5)
d. (3), (5), (6)
e. (2), (3), (6)
JAWABAN : A
 Evolusi Biokimia
1. Tokoh yang melakukan percobaan pembentukan material organik dari reaksi
kimia, antara metana, ammonia, hydrogen, dan air adalah ….
a. Harold Urey
b. Louis Pasteur
c. Francesco Redi
d. Stanley Miller
e. Lazzaro Spallanzani
JAWABAN : D.
2. Gas yang tidak terdapat pada atmosfer awal bumi purba adalah….
a. hidrogen
b. nitrogen
c. oksigen
d. karbondioksida
e. Helium
JAWABAN : C
3. Tokoh berikut yang tidak dikenal sebagai ilmuwan dalam evolusi biokimia
adalah….
a. A. I Oparin
b. Stanley Miller
c. Louis Pasteur
d. Harold Urey
e. Melvin Calvin
JAWABAN : C

 Teori tambahan
1.  Pendapat Cuvier tentang teori kataklisma menyatakan tentang….
a. Kehidupan di bumi berasal dari spora yang berasal dari alam semesta
b. Kehidupan yang ada diciptakan oleh zat supranatural
c. Spesies baru muncul setelah spesies lama punah akibat bencana
d. Makhluk hidup berasal dari reaksi fisika-kimia di bumi
e. Makhluk hidup berasal dari benda mati
JAWABAN : C
2. Teori tentang asal-usul kehidupan yang menyatakan bahwa kehidupan di
planet bumi datang dari alam semesta, disebut ….
a. Teori Kosmozoan
b. Teori Generatio Spontanea
c. Teori Kreasi Khas
d. Teori Abiogenesis
e. Teori Kataklisma
JAWABAN : A
3. Munculnya tumbuhan pertama kali dalam evolusi biologi ditandai dengan….
a. Munculnya organel bermembran
b. Munculnya organel kloroplas
c. Munculnya dinding sel
d. Berkembangnya nukleus
e. Berkembangnya proses fotosintesis
JAWABAN : B

VII. Penilaian Diri

INSTRUMEN PENILAIAN  SIKAP

Materi                                 :  Asal-Usul Kehidupan

Kelas/Semester              :  XII / Satu

Hari/Tanggal                      : 
Kepedulian Tanggung Jumlah
No. Nama Disiplin Kerjasama Kejujuran Nilai
jawab Skor

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

*) Ketentuan:

1 = jika peserta didik sangat kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator
2 = jika peserta didik kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator,  tetapi belum konsisten
3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator
4 = jika peserta didik konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator
5 = jika peserta didik selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator

FORMAT PENILAIAN :

Nilai yang dicapai = (JUMLAH SKOR YANG DICAPAI : JUMLAH SKOR MAKSIMUM)
x 100

Anda mungkin juga menyukai