Anda di halaman 1dari 3

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan

Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dibagi menjadi dua fase, yaitu fase embrionik dan fase
pascaembrionik.

1. Fase Embrionik
Fase embrionik adalah fase pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari zigot sampai
terbentuknya embrio sebelum lahir atau menetas. Zigot mempunyai kemampuan untuk terus tumbuh dan
berkembang. Oleh karena itu, setelah zigot terbentuk akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan
melalui fase-fase embrionik. Fase embrionik terdiri atas morulasi, blastulasi, gastrulasi, dan organogenesis.
a. Tahap Morulasi
Pada perkembangan awal, zigot membelah secara mitosis, yaitu dari 2 sel,
4 sel, 8 sel, dan 32 sel. Pembelahan zigot tersebut akan membentuk
suatu wujud yang menyerupai buah anggur yang disebut morula. Morula
mengandung banyak sel hasil mitosis yang akan berkumpul menjadi satu
Gambar Morula
kesatuan. Ilustrator: Muhammad Yusuf
b. Tahap Blastulasi
Pada tahap selanjutnya, morula akan berkembang menjadi
blastula yang disebut dengan tahap blastulasi. Morula akan terus
melakukan pembelahan mitosis sampai terbentuk suatu rongga
pada bagian tengahnya yang disebut blastosol. Sementara itu, embrio
pada tahap blastulasi ini disebut dengan blastula.
Gambar Blastula dan blastosol
c. Tahap Gastrulasi Ilustrator: Muhammad Yusuf

Embrio dari blastula akan membentuk gastrula. Proses


pembentukan blastula menjadi gastrula disebut tahap gastrulasi.
Terbentuknya gastrula ini ditandai dengan adanya tiga lapisan
embrionik, yaitu lapisan luar (ektoderm), lapisan tengah
(mesoderm), dan lapisan dalam (endoderm). Ketiga lapisan tersebut
akan tumbuh dan berkembang menjadi organ. Gambar Gastrula
Ilustrator: Muhammad Yusuf
d. Tahap Organogenesis
Tahap organogenesis merupakan proses pembentukan berbagai organ tubuh yang berkembang
dari tiga lapisan saat proses gastrulasi. Organ-organ yang terbentuk dari ketiga lapisan tersebut
sebagai berikut.
1) Lapisan ektoderm akan berkembang menjadi rambut, sistem saraf, dan sistem indra.
2) Lapisan mesoderm akan berkembang menjadi otot, rangka, alat reproduksi, alat peredaran darah,
dan alat ekskresi.
3) Lapisan endoderm akan berkembang menjadi alat pencernaan dan alat pernapasan.
Dengan terbentuknya organ-organ tersebut akan terbentuk embrio yang lengkap dan utuh.
Selanjutnya, akan terjadi penyempurnaan embrio menjadi fetus yang siap untuk dilahirkan.

2. Fase Pascaembrionik
Selama fase pascaembrionik, beberapa jenis hewan ada yang mengalami metamorfosis dan
metagenesis dalam pertumbuhan serta perkembangannya.
a. Metamorfosis
Perubahan bentuk secara bertahap yang dialami hewan semasa hidupnya disebut metamorfosis.
Metamorfosis dibedakan menjadi dua macam, yaitu metamorfosis tidak sempurna dan metamorfosis
sempurna.
1) Metamorfosis Tidak Sempurna
Metamorfosis tidak sempurna adalah perubahan bentuk pada hewan yang pertumbuhan
dan perkembangannya melalui tahap telur, nimfa (hewan muda), dan imago (hewan dewasa).
Pada metamorfosis ini, nimfa merupakan hewan muda yang mirip dengan hewan dewasa, tetapi
berukuran lebih kecil dengan perbandingan tubuh yang berbeda. Beberapa contoh hewan yang
mengalami metamorfosis tidak sempurna, yaitu belalang, kecoak, dan capung. Untuk mengetahui
metamorfosis ketiga hewan tersebut, perhatikan gambar berikut.
3
2 1 2 Capung
dewasa
1 Telur
Telur
Nimfa
Nimfa

Kecoak
Belalang dewasa
dewasa Kecoak Nimfa Telur
3 muda

3
4 1
Nimfa 2
4
Metamorfosis belalang Metamorfosis kecoak Metamorfosis capung

Gambar Metamorfosis tidak sempurna


Ilustrator: Muhammad Yusuf

2) Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis sempurna adalah perubahan bentuk pada hewan yang pertumbuhan dan
perkembangan hewannya secara umum mengalami empat tahap, yaitu telur, larva, kepompong/
pupa, dan imago (hewan dewasa). Hewan yang mengalami metamorfosis ini mempunyai bentuk
yang berbeda saat muda (larva) dan saat dewasa (imago). Beberapa contoh hewan yang mengalami
metamorfosis sempurna, yaitu kupu-kupu, katak, dan nyamuk. Perhatikan metamorfosis ketiga
hewan tersebut pada gambar berikut.

Kupu-kupu
Telur 2
dewasa
(imago) 7 1 1
Telur
1
Larva
3
2 Telur
4
Berudu

6 Pupa
Katak Larva
(kepompong)
dewasa
Nyamuk
Kupu-kupu Pupa 4 Pupa
muda (kepompong) Katak
3 muda 2
5
Berudu berkaki
5 3
4
Metamorfosis kupu-kupu Metamorfosis katak Metamorfosis nyamuk

Gambar Metamorfosis sempurna


Ilustrator: Muhammad Yusuf

b. Metagenesis
Metagenesis merupakan pergiliran keturunan dari generasi gametofit ke generasi sporofit atau
sebaliknya. Hewan yang mengalami metagenesis akan mengalami dua fase kehidupan, yaitu fase
kehidupan yang bereproduksi secara seksual dan bereproduksi secara aseksual. Beberapa hewan
yang mengalami metagenesis, misalnya Obelia sp. dan Aurelia aurita.
1) Metagenesis Obelia sp. Polip
Reproduksi
seksual
Medusa
Obelia sp. mengalami pergiliran keturunan gonangium

(metagenesis). Pada siklus hidup Obelia sp., tubuh


Obelia sp. terbentuk polip dan medusa. Pada fase Reproduksi
aseksual
polip, Obelia sp. hidup berkoloni dan terikat pada dengan Sel sperma
suatu tempat. Obelia sp. mempunyai dua jenis tunas Mulut

polip, yaitu polip hidrant dan polip gonangium. Sel telur

Polip hidrant berfungsi untuk mengambil dan Zigot (2n)


mencerna makanan. Polip gonangium berfungsi Polip
dalam melakukan perkembangbiakan aseksual hidrant

dan menghasilkan Obelia sp. dalam bentuk


medusa. Sementara itu, pada fase medusa Planula Blastula
Obelia sp. hidup bebas dan soliter. Pada fase ini Koloni
muda
merupakan bentuk generatif yang menghasilkan
gamet. Perhatikan metagenesis Obelia sp. pada Gambar Daur hidup Obelia sp.
gambar di samping. Sumber: Invertebrate Zoology, Sounders
College Publishing/Harcourt Brace
2) Metagenesis Aurelia aurita
Seperti pada Obelia sp., Aurelia aurita juga
mengalami pergiliran keturunan (metagenesis). Medusa
Aurelia aurita mempunyai alat kelamin yang dewasa

terpisah pada individu jantan dan betina. Sperma

Pembuahan ovum oleh sperma terjadi secara


Planula
internal di dalam tubuh individu betina. Hasil Telur

pembuahan yang berupa zigot akan berkembang


menjadi larva bersilia (planula). Planula akan
berenang dan menempel pada tempat yang Medusa
muda
sesuai. Setelah menempel, silia dilepaskan (efira)
dan planula akan tumbuh menjadi polip muda
Skifistoma
(skifistoma). Skifistoma kemudian membentuk
tunas-tunas lateral sehingga Aurelia aurita tampak Strobila Strobila
dewasa muda
seperti tumpukan piring yang disebut strobila.
Kuncup dewasa paling atas akan berkembang
menjadi medusa muda (efira). Selanjutnya, efira Gambar Daur hidup Aurelia aurita
Sumber: Invertebrate Zoology, Sounders College
berkembang menjadi medusa dewasa (Aurelia Publishing/Harcourt Brace
aurita dewasa). Amati metagenesis Aurelia aurita
pada gambar di samping.

Anda mungkin juga menyukai