Anda di halaman 1dari 3

Gametogenesis pada Hewan dan Manusia serta Tumbuhan

Gametogenesis berlangsung pada organ reproduktif yang melibatkan pembelahan mitosis dan meiosis.
Pada hewan dan manusia, gametogenesis berlangsung di testis dan ovarium, sementara pada tumbuhan
berlangsung di bagian benang sari dan putik. Gametogenesis dapat menghasilkan sel-sel kelamin, yaitu
sperma (gamet jantan) dan sel telur (gamet betina).
1. Gametogenesis pada Hewan dan Manusia
Gametogenesis pada hewan dan manusia meliputi spermatogenesis dan oogenesis.
a. Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah pembentukan dan perkembangan sperma, berlangsung secara terus-
menerus dan dalam jumlah besar pada laki-laki dewasa (N.A. Campbell dan J.B. Reece, Biology
Eighth Edition, California, Pearson Benjamin Cummings, 2008). Spermatogenesis berlangsung
di dalam testis. Spermatogenesis terjadi melalui tiga tahap, yaitu tahap penggandaan, tahap
pertumbuhan, dan tahap pematangan.
1) Tahap penggandaan, sel primordial (diploid) mengalami pembelahan mitosis berulang-ulang
dan membentuk spermatogonia (tunggal = spermatogonium).
2) Tahap pertumbuhan, spermatogonium bersifat diploid. Spermatogonia tumbuh dan
berkembang membentuk spermatosit primer (diploid).
3) Tahap pematangan, spermatosit primer membelah secara meiosis I membentuk dua
spermatosit sekunder (haploid). Spermatosit sekunder kemudian membelah secara meiosis
II membentuk empat buah spermatid (haploid). Setiap spermatid akan berdiferensiasi
menjadi sperma matang (haploid). Setiap sel spermatid yang mengalami diferensiasi akan
kehilangan sitoplasma dan inti sel membentuk kepala sel sperma. Selain itu, terbentuk juga
ekor panjang seperti flagela yang berfungsi untuk bergerak. Amati proses spermatogenesis
pada Gambar berikut.
1442443 1442443 1442443

2n Sel primordial

Mitosis

Tahap penggandaan
2n Spermatogonium

2n 2n Spermatogonium

Tahap pertumbuhan
2n Spermatosit primer

Meiosis
pertama
n Spermatosit sekunder
n

Meiosis
n kedua n Spermatid
Tahap pematangan n n
Diferensiasi Diferensiasi

n
n
n
n

Spermatozoa

Gambar Diagram spermatogenesis


Ilustrator: Rahmat Isnaini
Spermatogenesis dapat terjadi sepanjang tahun di beberapa organisme, termasuk manusia.
Pada organisme lain, produksi sperma hanya terjadi selama waktu tertentu dalam setahun yang
disebut sebagai musim kawin. Sebagai contoh, banyak spesies burung migran bereproduksi
hanya selama musim semi dan musim panas.
b. Oogenesis
Oogenesis adalah perkembangan oosit sekunder (sel telur) yang matang, merupakan proses
yang berlangsung lama di dalam tubuh perempuan (N.A. Campbell dan J.B. Reece, Biology Eighth
Edition, California, Pearson Benjamin Cummings, 2008). Oogenesis berlangsung di dalam ovarium.
Oogenesis terjadi melalui tiga tahap, yaitu tahap penggandaan, tahap pertumbuhan, dan tahap
pematangan.
1) Tahap penggandaan, terjadi dalam ovarium janin ketika masih dalam kandungan. Pada tahap
penggandaan, sel primordial mengalami pembelahan mitosis membentuk oogonia (tunggal
= oogonium) yang bersifat diploid.
2) Tahap pertumbuhan, terjadi pada ovarium bayi. Pada tahap pertumbuhan, oogonium
mengalami pembelahan mitosis oosit primer (diploid). Oosit primer berada dalam keadaan
dorman (istirahat) sampai anak perempuan mengalami masa puber.
3) Tahap pematangan, dimulai pada masa puber. Pada masa puber terjadi perubahan hormonal
dalam tubuh anak perempuan. Perubahan tersebut mengakibatkan oosit primer membelah
secara meiosis I. Pada meiosis I, oosit primer membelah menjadi dua sel yang berbeda
ukuran. Sel yang berukuran besar disebut oosit sekunder (haploid) dan sel yang berukuran
kecil disebut badan kutub primer (haploid). Oosit sekunder akan melanjutkan meiosis II.
Namun, meiosis II ini tidak diselesaikan sampai tahap akhir, melainkan berhenti sampai
terjadi ovulasi. Jika tidak terjadi pembuahan, oosit sekunder akan mengalami degenerasi.
Jika terjadi pembuahan, oosit sekunder dan badan kutub primer akan mengalami meiosis
II. Hasil pembelahan oosit sekunder akan menghasilkan satu ootid dan satu badan kutub
sekunder. Secara bersamaan, pembelahan badan kutub primer menghasilkan dua badan
kutub sekunder. Jadi, dari meiosis II dihasilkan satu ootid dan tiga badan kutub sekunder.
Selanjutnya, ootid akan berkembang membentuk ovum (sel telur) dan ketiga badan kutub
sekunder akan mengalami degenerasi. Amati proses oogenesis pada Gambar berikut.

2n Sel primordial

Mitosis
penggandaan

Terjadi dalam
Tahap

2n
ovarium janin

2n
Oogonium 2n
pertumbuhan
Tahap

Tumbuh

Oosit primer 2n
Terjadi pada
masa pubertas
Meiosis I Sperma
pematangan
Tahap

Oosit sekunder
n
Badan polar I Ovulasi
n
Meiosis II
Badan polar II n Ootid Terjadi setelah
n n n fertilisasi

Badan polar II
mengalami degenerasi

Ovum n

Gambar Diagram oogenesis


Ilustrator: Rahmat Isnaini
2. Gametogenesis pada Tumbuhan
Gametogenesis pada tumbuhan meliputi mikrosporogenesis dan makrosporogenesis
(megasporogenesis).
a. Mikrosporogenesis
Mikrosporogenesis adalah proses pembentukan gamet jantan pada alat kelamin jantan
tumbuhan. Mikrosporogenesis terjadi di dalam kepala sari dan menghasilkan serbuk sari.
Dalam kepala sari terdapat mikrosporosit (sel induk mikrospora). Mikrosporosit mengalami
pembelahan meiosis I, dilanjutkan dengan pembelahan meiosis II membentuk empat mikrospora
yang disebut tetrad. Pada perkembangan selanjutnya, keempat mikrospora terpisah satu sama
lain membentuk serbuk sari. Inti serbuk sari mengalami mitosis membentuk inti vegetatif dan
inti generatif. Pada Angiospermae, inti generatif membelah membentuk dua inti sperma, yaitu
inti generatif 1 dan inti generatif 2. Dengan demikian, serbuk sari yang telah masak mengandung
tiga inti haploid, yaitu inti generatif 1, inti generatif 2, dan inti vegetatif. Inti generatif 1 berfungsi
membuahi ovum di dalam bakal biji sehingga menjadi zigot. Inti generatif 2 berfungsi membuahi
induk kandung lembaga sekunder sehingga menghasilkan endosperma (makanan cadangan bagi
zigot). Inti vegetatif berfungsi untuk menunjukkan arah bagi inti generatif.
b. Makrosporogenesis (Megasporogenesis)
Makrosporogenesis adalah proses pembentukan gamet betina pada alat kelamin betina
tumbuhan. Makrosporogenesis terjadi di dalam bakal buah atau ovarium dan menghasilkan
megaspora. Sel induk megaspora mengalami pembelahan meiosis I dan meiosis II membentuk
empat sel megaspora haploid. Pada Angiospermae, hanya satu sel megaspora yang fungsional
dan tiga lainnya mengalami degenerasi. Selanjutnya, sel megaspora yang fungsional tersebut
mengalami tiga kali kariokinesis dan menghasilkan delapan inti haploid. Selanjutnya, dari delapan
inti tersebut, tiga inti terdapat di mikrofil membentuk dua sel sinergid dan satu sel telur, dua
inti terdapat di tengah membentuk sel kutub, serta tiga inti terdapat di kalaza membentuk tiga
sel antipoda.
Setelah Anda mengetahui tentang mikrosporogenesis dan makrosporogenesis, amati proses-
proses yang terjadi pada Gambar berikut.

Dinding ovarium
Ovulum (bakal biji)

Anthera
Kantong Sari Sel induk
Filamen
megaspora

Kecambah (2n)

Integumen
Meiosis
Ovarium
Megasporogenesis
Mikrosporogenesis
Meiosis
Fertilisasi ganda Megaspora

Tabung polen 3 Megaspora


tergenerasi
Sel endosperma Kantong
(n + n) embrio
Tabung polen di dalam 3 sel
Megaspora
ovulum antipoda
melakukan 3 kali
Stigma
2 inti kutub pembelahan mitosis
menghasilkan
megaspora dengan
8 inti haploid
Sel telur (n)

Sel sinergid Sel sinergid


Inti generatif Inti vegetatif
(sperma) 1 ovum
Stilus

Gambar  Proses mikrosporogenesis dan makrosporogenesis


Ilustrator: Rahmat Isnaini

Anda mungkin juga menyukai