Anda di halaman 1dari 42

GAMETOGENESIS

Dosen Pengampu Kurniadi Ilham, M.


Si

A/2/Gametogenesis (Oogenesis)/02-40/
Dinda Fadhilah Belahusna (1810421037)
PETA KONSEP Organ reproduksi
jantan
Testis

Spermacytogenesis Fase golgi

Tahap-tahap
spermatogenesis Meiosis Fase tutup
Pengertian Spermatogenesis

Spermiogenesis Fase
Semen
akrosom
Spermatozoa
Regulasi Fase
hormonal pematangan
Plasma semen
Macam
Faktor yang
memengaruhi
Tipe sacculus dan
Ovarium
tipe kompakta
Organ reproduksi
Proliferasi
betina
Vitellogenesis
Gametogenesis Meiosis
Tahap-tahap Organisasi daerah
oogenesis bakal dan orientasi
Transformasi kekutuban
Perbedaan
Oogenesis Ovulasi
spermatogenesis Pembentukkan
Ovum
dan oogenesis selaput pelindung
Regulasi
hormonal
Fase menstruasi, fase
pra-ovulasi, fase ovulasi,
Faktor yang Siklus fase pasca-ovulasi
memengaruhi menstruasi

Fase proestrus, fase


Siklus reproduktif Siklus
estrus, fase diestrus, fase
betina estrus
metestrus
Gametogenesis

Definisi
Gamet : sel sperma atau telur, terutama yang
sudah matang
Genesis : proses terjadinya sesuatu

→Merupakan proses pembentukan gamet atau


sel kelamin sehingga mampu membuahi

1. Gamet jantan : spermatozoa, dihasilkan oleh


gonad jantan disebut testis
2. Gamet betina : ovum, dihasilkan oleh gonad
betina disebut ovarium
3. Hermaprodit, sebuah gonad gabungan,
dihasilkan oleh ovo-testis
 Proses pembentukan gamet atau
sel kelamin disebut
gametogenesis, ada dua jenis
proses pembelahan sel yaitu
mitosis dan meiosis.

 mitosis menghasilkan sel jumlah


kromosomnya sama persis
dengan sel induk diploid (2n)
yaitu 23 pasang atau 46
kromosom, sedangkan meiosis
jumlah kromosom pada sel baru
hanya bersifat haploid (n).
Tahapan gametogenesis
1.  Tahap perbanyakan (proliferasi), dimana gametagonium akan
membelah secara mitosis berulang-ulang.
2.  Tahap pertumbuhan, dimana gametagonium ini akan tumbuh
menjadi gametosit I.
3.  Tahap pematangan, gametosist I akan mengalami tahap
pematangan yang berlangsung secara meiosis. Akhir meiosis I
akan menghasilkan gametosid II, dan pada akhir meiosis II
terbentuk gametid.
4. Tahap perubahan bentuk (transformasi), gamet akan berubah
menjadi gamet.
Organ Genitalia Betina
• Genitalia primer : ovarium
• Genitalia sekunder :
a. saluran (tuba, uterus)
b. kelenjar : lendir dan susu
c. permukaan keluar (vagina)

Ovarium
• Terdapat di kanan-kiri uterus, dalam rongga pelvis
• Ovarium pada orang : panjang 2,5-5cm, lebar 1,5-3cm, tebal 0,6-1,5cm.
• Diikat ke dinding dorsal tubuh oleh mesovarium pada broad ligament
• Jaringan dasar ovarium disebut stroma.
Badan ovarium terdiri dari : cortex dan medulla
Dalam stroma cortex banyak terdapat folikel, folikel terdiri dari oosit
yang diselaputi sel-sel folikel.
Proses penyusutan folikel disebut atresia.

Macam-macam folikel :
a. Folikel Muda
b. Folikel Tumbuh ( primer, sekunder, tersier )
c. Folikel Matang (folikel Graaf)
Folikel Muda
 Terdiri dari oosit besar diselaputi selapis sel folikel gepeng
 Oosit berinti eksentrik
 Mengandung nukleolus besar
 Banyak mitokondria kecil
 Sitoplasma (ooplasma ) banyak terdapat gelembung

Folikel Primer
 Oosit membesar, sel folikel menjadi kubus atau batang, bermitosis berulang-ulang
membentuk sel granulosa
 Oosit membentuk mikrovili, folikel membentuk filopodia, sehingga membentuk zona
pellusida.
 Sel stroma menjadi theca folliculi (kulit folikel)  theca interna dan theca externa
 Oosit primer menempuh meiosis I sampai tahap leptoten profase.
Folikel Sekunder
• Oosit mencapai besar maksimal
• Letaknya eksentrik dalam folikel
• Meiosis I sampai tahap diploten profase

Folikel Tersier
• Terbentuk rongga dalam folikel, disebut
antrum yang berisi cairan liquor folliculi.
• Meiosis II berlangsung sampai tahap metafase.

Folikel Graaf
• Oosit berada dalam suatu jorokan ke dalam antrum, disebut cumulus
oophorus.
• Sel granulosa sekeliling oosit disebut corona radiata.
• Meiosis II diselesaikan kalau ovum dibuahi.
Corpus Luteum dan Corpus Albicans
• Corpus luteum (badan kuning) berasal dari folikel Graaf yang ovumnya telah
berovulasi.
• Berwarna kuning karena sel granulosanya mengandung pigment lipokrom.
• Corpus luteum mengandung sel granulosa dan sel jaringan ikat yang berfungsi untuk
menggetahkan hormon steroid : progesteron dan estrogen
• Corpus luteum ada 2 : Corpus luteum spurium dan corpus luteum verum.
• Corpus luteum spurium berfungsi untuk memelihara pertumbuhan endometrium
untuk nidasi dan pembentukan plasenta jika ovum dibuahi.
• Corpus luteum verum berfungsi saat terjadi kehamilan, untuk memelihara kehamilan.

Corpus albicans adalah corpus luteum yang 2 macam tersebut yang sudah berhenti
bekerja menghasilkan hormon.
Stroma
• Stroma cortex terdiri dari serat retikulosa dan sel
epithelioid
• Sel epithelioid dapat berdiferensiasi menjadi sel
interstitial dan waktu hamil dapat bertransformasi jadi
sel decidual. Dapat membentuk kelenjar yang disebut
kelenjar interstitial.
• Stroma medulla terdiri dari sel fibroblast, serat elastis,
dan otot polos.
Tuba fallopi
• Merupakan saluran yang akan menampung ovum yang
berovulasi dan meneruskan ke uterus.
• Bagian tuba yang terujung, tempat menampung ovum
dan berlangsungnya pembuahan disebut infundibulum.
Pinggirannya yang mengarah ke ovarium berumbai-
rumbai disebut fimbrial.
• Dinding tuba terdiri dari : mukosa, otot, serosa.
• Sel epitel mukosa : bercilia dan menggetahkan.
Uterus
• Berbentuk bauh pir, agak gepeng dorsoventral. Jika tidak
hamil panjangnya 6,5cm, lebar 3,5cm, tebal 2,5cm.
• Dibedakan atas 3 bagian : fundus, corpus, cervix.
• Dinding uterus terdiri dari 3 lapis : endometrium,
myometrium, serosa.
Endometrium
• Fungsi :
- menyiapkan dan ikut bekerja untuk proses nidasi.
- ikut membina plasenta dari pihak induk.
• Endometrium terdiri dari sel epitel batang dengan banyak ceruk
berisi kelenjar yang dapat mencapai lamina propia.
• Lamina propia dibedakan atas 2 daerah :
1. fungsionalis ( dapat terkuras saat menstruasi)
2. basalis ( tidak ikut meluruh saat menstruasi)
Myometrium
• Myometrium membuat uterus dapat berkontraksi.
• Fungsi kontraksi :
1. untuk mengisap spermatozoa waktu coitus
2. untuk melancarkan aliran spermatozoa yang
menuju infundibulum
3. untuk meluruhkan embrio, plasenta, atau lapisan
fungsionalis endometrium.
Cervix
• Bagian depan uterus yang bermuara ke vagina.
• Lapisan mukosa sebelah dalam mengandung lipatan yang bercabang-
cabang banyak, disebut plicae palmatae.
• Fungsi cervix :
a. katup spermatozoa
b. pelindung spermatozoa terhadapa vagina yang asam
c. pelindung dari fagositosis di lumen cervix
d. reservoir spermatozoa
e. menyeleksi spermatozoa
f. mensuplai energi untuk pergerakan spermatozoa
g. kapasitasi spermatozoa
h. sumbat masuknya kuman
Genitalia Luar
• Disebut vulvae, terdiri dari daerah : zona pubis, clitoris, labia majora, labia
minora, vestibulum, lubang urethra dan lobang vagina.

Organ reproduksi wanita tampak dari (a) depan dan (b) samping.
Oogenesis
• Proses pembentukan ovum
• Tahap oogenesis : proliferasi (berlangsung secara mitosis berulang-
ulang), meiosis, transformasi atau pematangan
• Oogenesis sudah mulai semasa embrio awal, terhenti sewaktu lahir,
dan dilanjutkan setelah akil baligh.
• Tahap oogenesis :
1. Proliferasi
2. Meiosis
3. Transformasi atau pematangan
Struktur Ovum
1. Membrane Vitellin yaitu, untuk memelihara
ovum dan menyesuaikan pertukaran zat
antara sel bersama lingkungan luar sel.

2. Zona Pellusida, yaitu lapisan pelindung


ovum yang tebal dan terletak dibagian
tengah, mencegah lebih dari satu sperma
masuk membuahi ovum.

3. Korona Radiata, yaitu merupakan sel-sel


granulose yang melekat disisi luar oosit dan
merupakan mantel terluar ovum yang paling
tebal Click here to add subtitle

4. Sitoplasma sel telur mempunyai kandungan


seluruh materi untuk membentuk individu
baru, seperti protein, ribosom, tRNA, mRNA
Proliferasi ( perbanyakan )
• Ketika gonad berdiferensiasi jadi ovarium, germ cells
primordial berproliferasi membentuk oogonia yg
jumlahnya ditaksir sekitar 600.000 butir.
• Oogonia berproliferasi secara mitosis membentuk
kurang lebih 7 juta oosit primer.
Meiosis
• Ketika embrio berumur 6 bulan, oosit primer memasuki meiosis I. meiosis
sampai pada tahap diploten profase dan berhenti waktu bayi lahir.
• Ketika wanita sudah akil baligh meiosis diselesaikan, dan melakukan
meiosis II saat akan berovulasi sampai tahap metafase.
• Ketika meiosis I berlagsung, terbentuk 1 oosit sekunder dan 1 polosit
primer dari 1 oosit primer.
• Kalau pembuahan berlangsung dan meiosis II diselesaikan, dari 1 oosit
sekunder terbentuk 1 ootid dan 1 polosit sekunder. Polosit primer ikut
bermeiosis II sehingga terbentuk 3 polosit.
Transformasi dan Pematangan
• Waktu wanita akil baligh, folikel tersier mengalami proses transformasi,
dan pada oosit primernya berlangsung penyelesaian meiosis I, sampai
meiosis II tahap metafase. Folikel tahap ini disebut matang atau folikel
Graaf dan saat ovulasi, oosit sekundernya boleh disebut ovum
• Transformasi oosit ada 3 :
1. vitellogenesis : penyimpanan deutoplasma atau yolk, pigment dan
cortical granules.
2. Organisasi daerah bakal jadi bagian embrio serta orientasi kekutuban
3. pembentukan selaput pelindung.
Tahap Oogenensis
1.Sel-Sel Kelamin Primordial
 
• Sel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat di dalam ektoderm embrional dari
saccus vitellinus,

• dan mengadakan migrasi ke epitelium germinativum kira-kira pada minggu ke 6


kehidupan intrauteri (dalam kandungan).

• Masing-masing sel kelamin primordial (oogonium) dikelilingi oleh sel-sel pregranulosa


yang melindungi dan memberi nutrien oogonium dan secara bersama-sama
membentuk folikel primordial.
2. Folikel Primordial
• Folikel primordial mengadakan migrasi ke stroma cortex ovarium dan folikel ini
dihasilkan sebanyak 200.000 buah.

• Sejumlah folikel primordial berupaya berkembang selama kehidupan intrauteri


dan selama masa kanak-kanak, tetapi tidak satupun mencapai pemasakan.

• Pada waktu pubertas satu folikel dapat menyelesaikan proses pemasakan dan
disebut folikel de Graaf dimana didalamnya terdapat sel kelamin yang disebut
oosit primer.
3. Oosit Primer
 Inti (nukleus) oosit primer mengandung 23 pasang kromosom
(2n).
 Satu pasang kromosom merupakan kromosom yang
menentukan jenis kelamin, dan disebut kromosom XX.
 Kromosom-kromosom yang lain disebut autosom.
 Satu kromosom terdiri dari dua kromatin. Kromatin membawa
gen-gen yang disebut DNA.
4.Pembelahan Meiosis Pertama
 Meiosis terjadi di dalam ovarium ketika folikel de Graaf mengalami pemasakan
dan selesai sebelum terjadi ovulasi.

 Inti oosit atau ovum membelah sehingga kromosom terpisah dan terbentuk
dua set yang masing-masing mengandung 23 kromosom.

 Satu set tetap lebih besar dibanding yang lain karena mengandung seluruh
sitoplasma, sel ini disebut oosit sekunder. Sel yang lebih kecil disebut badan
polar pertama.

 Kadang-kadang badan polar primer ini dapat membelah diri dan secara
normal akan mengalami degenerasi.

 Pembelahan meiosis pertama ini menyebabkan adanya kromosom haploid


pada oosit sekunder dan badan polar primer, juga terjadi pertukaran kromatid
dan bahan genetiknya.
5. Oosit Sekunder
 Pembelahan meiosis keduabiasanya terjadi hanya apabila kepala spermatozoa
menembus zona pellucida oosit.

 Oosit sekunder membelah membentuk ootidyang akan berdiferensiasi menjadi


ovum dan

 satu badan polar lagi, sehingga terbentuk tiga badan polardan satu ovum masak,
semua mengandung bahan genetik yang berbeda.

 Ketiga badan polar tersebut secara normal mengalami degenerasi. Ovum yang
masak yang telah mengalami fertilisasi mulai mengalami perkembangan
embrional.
• Deutoplasma atau yolk adalah cadangan makanan telur.
Diproduksi oleh mitokondria, badan golgi dan vakuola sel-sel
folikel dan oosit sendiri.
• Yolk yang terdiri dari protein yang bersenyawa fosfat disebut
phosvitin, yang terdiri dari lemak dan juga bersenyawa fosfat
disebut lipovitellin.
Selaput Telur
Ada 3 macam selaput telur :
• Selaput primer, dihasilkan oleh telur sendiri, disebut oolemma atau
membran vitellin.
• Selaput sekunder, terletak di luar selaput primer. Pada Mammalia disebut
zona pellucida. Pada insecta dan Cylostomata disebut chorion. Pada
Amphibi, reptil, aves disebut zona radiata.
• Selaput tertier, terbentuk setelah pembuahan. Dihasilkan oleh kelenjar
saluran kelamin betina. Selaput lendir (jelly) pada pisces dan amphibie, serta
lapisan albumen dan shell telur reptilia, aves, dan monotremata.
MacamTelur
Ada 4 macam telur menurut susunan deutoplasma :
• Homolecithal, disebut juga oligolechital atau isolecithal. Deutoplasma sedikit,
tersebar rata di seluruh sitoplasma. Terdapat pada Amphioxus dan Metatheria
& Eutheria.
• Mediolecthal, berdeutoplasma sedang berupa lapisan di daerah kutub vegetal
telur. Terdapat pada Amphibia.
• Megalecithal, disebut juga telolecithal. Deutoplasma banyak sekali,
membentuk lapisan yang mengisi hampir semua telur. Sedangkan inti dan
sedikit sitoplasma menempati hanya daerah pucuk kutub animal. Terdapat
pada Pisces, reptilia, aves dan monotremata.
• Centrolecithal, deutoplasma relatif banyak dibandingkan dengan volume telur,
tetapi terletak di bagian tengah. Sitoplasma berada di sebelah luar. Terdapat
pada insecta.
Macam telur menurut kromosom kelamin :

• Pada umumnya vertebrata yang bersistem kromosom kelamin XY,


oogonium mengandung kromosom XX, sehingga setelah meiosis setiap
telur mengandung satu kromosom X. Jadi macam kromosom kelamin
hanya satu yaitu : ovum-X
• Pada Aves, bersistem ZW. Oogonium mengandung kromosom ZW,
sehingga selesai meiosis ada dua macam ovum, yaitu : ovum-Z dan
ovum-W.
Proses oogenensis dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :
1. FSH (Follicle Stimulating Hormone : Berfungsi untuk merangsang
pertumbuhan sel sel folikel sekitar sel ovum.
2. LH (Luteinizing Hormone): Berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu
proses pematangan sel ovum).
3. Estrogen :Dihasilkan oleh folikel graff dan dirangsang oleh FSH di dalam
ovarium. Estrogen berfungsi menimbulkan sifat kelamin sekunder.
4. Progesteron Dihasilkan juga oleh korpus luteum yang berfungsi untuk
menghambat sekresi FSH dan LH. Hormon progesteron berfungsi juga untuk
menebalkan dinding endometrium.
Perbedaan antara
Spermatogenesis dan Oogenesis
 Referensi
Austin, C.R. and Short, R.V. 1984. Hormonal Control Of Reproduction. Cambridge: Cambridge
University Press.
Bearden, H.J. and Fuquay, J.W. 1980. Applied animal Reproduction. Virginia. Reston Publishing
Company, Inc.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai