1
LAPORAN PERCOBAAN BIOLOGI
Disusun oleh:
1. Fandya Adi Nugroho (09)
2. Ghofur Dwi Cahyono (12)
3. Gieva Afra Az-Zahra (13)
4. Revanda Aulia Akbar (25)
5. Syahiera Nursyah (32)
2
KATA PENGANTAR
Pertama-tama penulis bersyukur keppada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmatnya
penulis dapat menyelesaikan pembuatan laporan yang berjudul “Pembuktian Teori Biogenesis
Asal Mikroorganisme Pada Air Kaldu Sebagai Penguji Teori Abiogenesis” ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Harlis Purwaningsih, S.Pd.,MM.Pd.
selaku guru mata pelajaran Biologi yang memberikan penulis materi mengenai teori kehidupan
meliputi teori Abiogenesis dan teori Biogenesis, sehingga penulis lebih mengerti dan
memahami tentang materi tersebut. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman yang penulis sayangi dan penulis cintai, terutama kepada yang sudah turut
membantu dalam penyelesaian laporan percobaan mulai dari proses percobaan hingga
penyusunan laporan.
Laporan percobaan ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi yang
diberikan oleh Ibu Harlis Purwaningsih, S.Pd.,MM.Pd. dan juga agar penulis mengerti lebih
dalam mengenai teori abiogenesis dan teori biogenesis, serta memahami perbedaan keduanya
sebagai suatu teori kehidupan yang dipelajari.
Hormat Penulis
3
DAFTAR ISI
4
BAB I
PENDAHULUAN
Segala sesuatu dalam muka bumi ini pasti memiliki asal mula, begitu pula
kehidupan yang memiliki asal-usul dan dikaji para ilmuwan dalam beragam teorinnya.
Bebrapa teori kehidupan diantaranya teori Abiogenesis dan teori Biogenesis. Kedua
teori tersebut saling berlawanan. Teori Abiogenesis menyatakan bahwa kehidupan
berasal dari benda atau materi tidak hidup dan kehidupan terjadi secara spontan
(generatio spontanea). Ilmuwan yang mengemukakan teori ini adalah seorang filsafat
Yunani kuno, yakni Aristoteles (384–322 SM). Dengan melihat organisme di
sekelilingnya, Aristoteles berkesimpulan bahwa makhluk hidup muncul secara tiba-tiba.
Contohnya, seekor cacing yang keluar dari dalam tanah, maka cacing tersebut berasal
dari tanah. Contoh lainnya, katak yang keluar dari lumpur, maka katak tersebut berasal
dari lumpur. Ilmuwan lain yang mendukung teori ini adalah John Needham (1700).
Ilmuwan dari Inggris ini melakukan percobaan dengan merebus sebentar air kaldu yang
berasal dari sepotong daging. Air kaldu tersebut menjadi keruh karena adanya
mikroorganisme. Ilmuwan tersebut kemudian berkesimpulan bahwa mikroorganisme
berasal dari air kaldu (Kimball, 1983).
5
1.2. Tujuan
1.3. Hipotesis
1. Apakah penyebab kekeruhan air kaldu sesuai dengan teori Biogenesis yang
dikemukakan Lazzaro Spallanzani dan Louis Pasteur?
2. Apakah perbedaan dan hasil (tingkat kekeruhan, dll) dari tabung yang ada penutupnya
dengan yang tidak ada, serta menggunakan bantuan pipa (lurus, U dan S)?
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
Louis Pasteur merupakan seorang ilmuwan yang dianggap sebagai penggerak
teori biogenesis. Ia melakukan sebuah eksperimen pada tahun 1864. Tujuan dari
percobaan Pasteur ini adalah untuk menguji serta memperbaiki percobaan dari Redi dan
Spallanzani. Pasteur menciptakan labu berleher angsa, yang agak tertutup tapi masih
bisa berafiliasi dengan udara. Prinsip dari labu ini adalah udara masih bisa masuk ke
dalam tabung, namun debu akan melekat pada lengkungan leher tabung.
Percobaan yang dilakukan oleh Pasteur adalah dengan merebus kaldu sampai
mendidih, kemudian kaldu tersebut didiamkan beberapa waktu di dalam tabung leher
angsa yang sudah dibuatnya. Setelah beberapa hari, tidak ditemukan basil yang tumbuh
pada kaldu tersebut. Namun, beberapa hari yang lalu, air kaldu sudah mulai ditumbuhi
bakteri. Oleh Louis Pastuer disimpulkan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk
hidup juga.
2.2. Mikroorganisme
8
atau jamur tingkat rendah, ragi yang menurut sistematik masuk golongan jamur,
ganggang, hewan bersel satu atau protozoa, dan virus yang hanya nampak dengan
mikroskop elektron (Dwidjoseputro, 1990).
Kaldu adalah produk yang diperoleh dari daging atau daging unggas
dengan cara memasak bahan sarinya atau hidrolisatnya dengan air, dengan atau
tanpa penambahan. Terdapat dua macam kaldu, yaitu stock (kaldu tulang) dan
broth (air kaldu). Menurut Alissa Rumsey, RD, ahli gizi dan pemilik Alissa
Rumsey Nutrition and Wellness, meskipun sama-sama kaldu, keduanya
berbeda. "Stock dibuat dari tulang dan lebih kental, karena ada protein
kolagen yang merembes keluar dari tulang selama proses memasak,"
katanya. Sedangkan broth, "Dimasak hanya dengan daging dan atau sayur an
dan lebih cair."
9
Spontanea. Dalam teori tersebut dikatakan bahwa kehidupan yang kita jalani saat
ini berasal dari non-kehidupan yang sudah ada sejak 3,5 miliar tahun lalu di Bumi.
Selain itu, teori ini juga mengungkapkan bahwa kehidupan pertama sangatlah
sederhana hingga berproses menjadi kehidupan yang kompleks. Beberapa
ilmuwan pendukung teori tersebut adalah Antonie van Leeuwenhoek, dan John
Needham.
10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode Ekspperimen
Alat Bahan
1. Tabung reaksi 7 buah 1. Air kaldu
2. Rak tabung hreaksi 1 buah 2. Kapas
3. Panci tekan 1 buah 3. Plastisin
4. Penjepit 4. Benang
5. Beaker glass
6. Pipa kaca lurus
7. Pipa kaca bentuk U
8. Pipa Kaca bentuk S
11
5. Mengisi setiap tabung denga air kalsu sekitar 3-5 cm dan melakukan perlakuan
pada setiap tabung sesuai ketentuan.
6. Meletakkan setiap tabung pada rak tabung setelah dilakukan perlakuan
7. Melakukan pengamatan pada tabung selama 5 hari dan melakukan dokumentasi
tiap harinya.
12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. - : bening
2. + : sedikit
3. ++ : keruh
4. +++ : sangat keruh
1. Pada hari pertama belum ada yang mengalami kekeruhan karena mikroorganisme
yang ada di dalam tabung reaksi belum beraktivitas.
2. Berdasarkan hasil percobaan didapatkan data kaldu paling jernih pda tabung kapas
Non steril. Dengan kaldu paling keruh yakni tabung terbuka dan tabung pipa lurus.
Setelah dianalisis apabila dikaitkan dengan teori biogenesis yang ada, data yang
diperoleh adalah tidak tepat.
13
3. Pada tabel percobaan Spallanzani tabung paling keruh adalah tabung terbuka.
Sedangkan pada tabel percobaan Louis Pasteur tabung paling keruh yakni tabung
dengan pipa lurus.
4.3. Pembahasan
1. Belum adanya aktivitas mikroorganisme dalam setiap tabung pada hari pertama
disebabkan karena perlakuan yang diberikan, mulai dari penyaringan hingga
proses sterilisasi pada air kaldu. Selain itu peralatan yang digunakan juga telah
melewati proses sterilisasi, sehingga meminimalisir kemungkinan timbulnya
aktivitas mikroorganisme dalam waktu dekat. Seperti yang diketahui bahwasannya
proses steriliasasi dengan suhu panas bertujuan membunuh mikroorganisme yang
ada di dalam air kaldu. Kemudian dilakukan proses penutupan juga mencegah
masuknya mikroorganisme ke dalam air kaldu.
2. Data yang diperoleh dikatakan tidak tepat sebab seharusnya tabung kaps non-steril
dan tabung terbuka adalah yang paling keruh. Sedang yang paling jernih
seharusnya tabung bertutup plastisin dan tabung dengan pipa S. Serta tabung
lainnya bisa pada kisaran agak keruh hingga keruh. Kesalahan data yang diperoleh
dapat dipengaruhi beberapa kemungkinan factor diantaranya, seperti kesalahan
prosedur pada saat melakukan percobaan, atau mungkin disebabkan oleh faktor
pengganggu (lalat atau hal lain) yang masuk pada tabung saat dalam jangka
pengamatan.
3. Tabung terbuka pada percobaan Spallanzani diperoleh data paling keruh. Hal
tersebut dikarenakan tabung terbuka memiliki kemungkinan lebih besar untuk
terkontaminasi mikroorganisme yang terbawa oleh udara. Tanpa adanya penutup,
tabuung mudah dimasuki oleh sekelompok mikroorganisme dari luar. Meskipun
telah disterilisasi, masih besar kemungkinan terjadi aktivitas mikroorganisme, sebab
proses sterilisasi memang membunuh mikroorganisme yang ada di dalamnya bukan
mencegah terjadinya aktivitas mikroorganisme lainnya. Maka dari itu perlu
dilakukan penutupan yang rapat pada tabung untuk meminimalisir kemungkinan
adanya aktivitas mikroorganisme dari luar. Sedangkan tabung dengan pipa lurus
14
pada percobaan Pasteur menghasilkan data paling keruh dari tabung dengan pipa
lainnya. Keruhnya air kaldu kemungkinan disebabkan oleh adanya mikroorganisme
yang masuk terbawa oleh udara. Pada tabung dengan pipa masih ada kemungkinan
masuknya mikroorganisme ke dalam tabung, karena masih terdapat cela melalui
lubang pipa sebagai jalan masuknya mikroorganisme. Namun pipa U dan S tidak
sekeruh pipa lurus, dikarenakan bentuk pipa yang berkelok menjadikan hambatan
masuknya mikroorganisme ke dalam tabung.
15
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
1. Sebaiknya pengamatan dilakukan oleh satu orang agar data yang dihasilkan lebih
valid dan tidak beragam.
2. Dalam melakukan tahap percobaan sebaiknya lebih diperhatikan prosedur dan
ketentuannya, sehingga tidak terjadi kekeliruan data yang dipengaruhi oleh
berbagai faktor tidak terduga.
16
BAB VI
PENGEMBANGAN
Teori asal usul kehidupan yang paling awal adalah teori Abiogenesis atau
disebut juga Genetio Spontanea. Teori ini dicetuskan oleh Aristoteles, seorang filsuf
asal Yunani pada tahun 384-322 SM (Sebelum Masehi).Teori Abiogenesis
berpendapat bahwa makhluk hidup itu bisa muncul dari benda mati. Contohnya, katak
berasal dari lumpur.
Awal kemunculan teori ini adalah saat Aristoteles meletakkan sepotong daging
di tempat terbuka. Perlahan-lahan daging tersebut membusuk dan munculah larva
lalat. Hal inilah yang membuat filsuf Yunani tersebut yakin bahwa makhluk hidup
berasal dari benda mati. Tak hanya itu saja, mengutip dari Encyclopedia Britannica,
teori ini juga mengakui bahwa kehidupan yang saat ini berasal dari benda mati di bumi
sudah ada sejak 3,5 miliar tahun lalu.Kemunculan teori Abiogenesis ini juga didukung
oleh Antonie Van Leeuwenhoek, penemu mikroskop pada abad ke-17. Antonie
mengamati air rendaman jerami di bawah mikroskop buatannya dan menemukan
adanya protozoa sehingga ia pun meyakini bahwa makhluk hidup di bumi berasal dari
benda mati.
Selain Antonie Van Leeuwenhoek, John Needham juga salah satu tokoh yang
mendukung teori asal usul kehidupan Abiogenesis ini. Pada pertengahan 1700, ia
melakukan percobaan dengan memasukkan air kaldu ke dalam tabung reaksi dan
menutupnya dengan gabus. Setelah beberapa hari, tabung tersebut dipenuhi dengan
bakteri. Dengan begitu, John Needham menyimpulkan bahwa teori Abiogenesis
adalah benar.
Percobaan Francesco Redi Pada abad ke-17, Francesco Redi adalah orang
pertama yang menyanggah teori asal usul kehidupan Abiogenesis yang dicetuskan
oleh Aristoteles. Pada percobaaan, Francesco Redi memasukkan sepotong daging ke
dalam dua toples dengan perlakukan berbeda. Toples A dimasukkan sepotong daging
tanpa ditutup, sedangkan toples B dimasukkan
sepotong daging dan ditutup dengan kain kasa
rapat. Kedua toples dibiarkan selama beberapa
hari. Setelah beberapa hari, daging yang sudah
membusuk di toples A ternyata lebih banyak
dihinggapi lalat dan muncul banyak belatung
kecil. Sementara itu, tidak ditemukan adanya
belatung pada daging membusuk di toples B. Dari percobaannya ini, Redi
menyimpulkan bahwa belatung berasal dari telur lalat yang hinggap di daging.
18
ini adalah udara. Jadi, meskipun tabung ditutup, tapi udara tetap bisa masuk ke dalam
tabung karena adanya tabung leher angsa sebagai perantara. Setelah air kaldu
dipanaskan dan dibiarkan berhari-hari, hasilnya air tersebut tetap jernih dan tidak
timbul mikroorganisme. Hal ini dikarenakan, mikroorganisme yang masuk tertahan di
tabung leher angsa.Percobaan yang dilakukan oleh Louis Pasteur ini akhirnya dapat
mematahkan teori asal usul kehidupan Abiogenesis yang dicetuskan oleh Aristoteles,
serta melahirkan tiga teori baru yang isinya:
▪ Omne vivum ex ovo: Semua makhluk hidup berasal dari telur
▪ Omne ovum ex vivo: Semua telur berasal dari makhluk hidup
▪ Omne vivum ex vivo: Semua makhluk hidup
▪ berasal dari makhluk hidup.
Nah, dari penjelasan mengenai teori Biogenesis ini, bisa disimpulkan bahwa
teori ini menyatakan kehidupan di bumi saat ini berasal dari kehidupan sebelumnya.
Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur adalah pencetus sekaligus
pendukung teori ini.
19
Kemudian, pada tahun 1953, Harold Urey dan muridnya Stanley Miller
membuktikan hipotesis tersebut
dengan melakukan percobaan yang
meniru atmosfer bumi primitif.
Atmosfer buatan tersebut kemudian
dicampur dengan gas-gas, seperti
metana, amonia, uap air, dan hidrogen
dalam sebuah alat. Selanjutnya,
Harold Urey memanfaatkan aliran
listrik untuk menyimulasikan kilat
dan cahaya matahari pada atmosfer bumi primitif yang dibuatnya dan menunjukkan
hasil yang menakjubkan. Dalam beberapa hari saja, percobaan tersebut menghasilkan
senyawa organik yang terdiri dari urea, asam asetat, asam laktat, dan beberapa asam
amino.
21
DAFTAR PUSTAKA
Nurhayati , N., Wijayanti, R., 2021. Buku Siswa Biologi untuk SMA/MA Kelas 12. Bandung.
Yrama Widya.
Rossa, V., 2019. Sama-sama kaldu, apa bedanya stock dan Broth?. Suara.com
https://www.suara.com/lifestyle/2019/09/17/132354/sama-sama-kaldu-apa-bedanya-stock-
dan-broth (diakses pada 23 Januari 2023)
Nurhakim, A., 2022. 5 Teori Asal Usul Kehidupan di Bumi dan Pencetusnya.Quipper Blog.
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/biologi/teori-asal-usul-kehidupan/
(diakses pada 23 Januari 2023)
22
LAMPIRAN
2. Hari ke-2
Tabung C dan tabung F mulai
terlihat agak keruh
3. Hari ke-3
Hampir setiap tabung
menunjukkan kekeruhan
4. Hari ke-4
Tabung F dan G tampak lebih
keruh dari pipa lainnya
5. Hari ke-5
Tabung G tampak paling keruh
23