Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PERCOBAAN BIOLOGI

PEMBUKTIAN TEORI BIOGENESIS ASAL MIKROORGANISME


PADA AIR KALDU SEBAGAI PENGUJI TEORI ABIOGENESIS

SMA NEGERI 2 LUMAJANG


CABANG DINAS PENDIDIKAN JEMBER
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR
2023

1
LAPORAN PERCOBAAN BIOLOGI

PEMBUKTIAN TEORI BIOGENESIS ASAL MIKROORGANISME


PADA AIR KALDU SEBAGAI PENGUJI TEORI ABIOGENESIS
Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi yang dibimbing oleh Ibu Harlis
Purwaningsih, S.Pd.,MM.Pd.

KELAS XII IPS 3

Disusun oleh:
1. Fandya Adi Nugroho (09)
2. Ghofur Dwi Cahyono (12)
3. Gieva Afra Az-Zahra (13)
4. Revanda Aulia Akbar (25)
5. Syahiera Nursyah (32)

SMA NEGERI 2 LUMAJANG


CABANG DINAS PENDIDIKAN JEMBER
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR
2023

2
KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis bersyukur keppada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmatnya
penulis dapat menyelesaikan pembuatan laporan yang berjudul “Pembuktian Teori Biogenesis
Asal Mikroorganisme Pada Air Kaldu Sebagai Penguji Teori Abiogenesis” ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Harlis Purwaningsih, S.Pd.,MM.Pd.
selaku guru mata pelajaran Biologi yang memberikan penulis materi mengenai teori kehidupan
meliputi teori Abiogenesis dan teori Biogenesis, sehingga penulis lebih mengerti dan
memahami tentang materi tersebut. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman yang penulis sayangi dan penulis cintai, terutama kepada yang sudah turut
membantu dalam penyelesaian laporan percobaan mulai dari proses percobaan hingga
penyusunan laporan.

Laporan percobaan ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi yang
diberikan oleh Ibu Harlis Purwaningsih, S.Pd.,MM.Pd. dan juga agar penulis mengerti lebih
dalam mengenai teori abiogenesis dan teori biogenesis, serta memahami perbedaan keduanya
sebagai suatu teori kehidupan yang dipelajari.

Lumajang, 20 Januari 2023

Hormat Penulis

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 3


DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 4
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 5
1.1. Latar Belakang .............................................................................................................. 5
1.2. Tujuan ............................................................................................................................ 6
1.3. Hipotesis ......................................................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................. 7
2.1. Teori Biogenesis ............................................................................................................. 7
2.2. Mikroorganisme ............................................................................................................ 8
2.3. Air kaldu......................................................................................................................... 9
2.4. Teori Abiogenesis........................................................................................................... 9
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................. 11
3.1. Jenis Penelitian ............................................................................................................ 11
3.2. Alat dan Bahan ............................................................................................................ 11
3.3. Cara Kerja.................................................................................................................... 11
3.4. Rancangan Penelitian .................................................................................................. 12
3.5. Variabel Penelitian ...................................................................................................... 12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................ 13
4.1. Tabel Data .................................................................................................................... 13
4.2. Analisis Data ................................................................................................................ 13
4.3. Pembahasan ................................................................................................................. 14
BAB V PENUTUP .................................................................................................................. 16
BAB VI PENGEMBANGAN................................................................................................. 17
6.1. Teori Abiogenesis......................................................................................................... 17
6.3. Teori Evolusi Kimia (Neobiogenesis) ........................................................................ 19
6.4. Teori Panspermia........................................................................................................ 20
6.5. Teori Penciptaan ......................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 22
LAMPIRAN ............................................................................................................................ 23

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Segala sesuatu dalam muka bumi ini pasti memiliki asal mula, begitu pula
kehidupan yang memiliki asal-usul dan dikaji para ilmuwan dalam beragam teorinnya.
Bebrapa teori kehidupan diantaranya teori Abiogenesis dan teori Biogenesis. Kedua
teori tersebut saling berlawanan. Teori Abiogenesis menyatakan bahwa kehidupan
berasal dari benda atau materi tidak hidup dan kehidupan terjadi secara spontan
(generatio spontanea). Ilmuwan yang mengemukakan teori ini adalah seorang filsafat
Yunani kuno, yakni Aristoteles (384–322 SM). Dengan melihat organisme di
sekelilingnya, Aristoteles berkesimpulan bahwa makhluk hidup muncul secara tiba-tiba.
Contohnya, seekor cacing yang keluar dari dalam tanah, maka cacing tersebut berasal
dari tanah. Contoh lainnya, katak yang keluar dari lumpur, maka katak tersebut berasal
dari lumpur. Ilmuwan lain yang mendukung teori ini adalah John Needham (1700).
Ilmuwan dari Inggris ini melakukan percobaan dengan merebus sebentar air kaldu yang
berasal dari sepotong daging. Air kaldu tersebut menjadi keruh karena adanya
mikroorganisme. Ilmuwan tersebut kemudian berkesimpulan bahwa mikroorganisme
berasal dari air kaldu (Kimball, 1983).

Kemudian teori Abiogenesis tersebut dibantah oleh teori Biogenesis Lazzaro


Spallanzani dan Louis Pasteur yang menyimpulkan bahwa kehidupan berasal dari
makhluk hidup sebelumnya. Teori ini dapat di terima dan memiliki bukti yang nyata
dan masuk akal (Kimball, 1983). Jadi benda hidup hanya dapat dihasilkan dari benda
hidup yang lain, dengan reproduksi, misalnya lalat bertelur, yang menetas menjadi lalat-
lalat. Berdasarkan kajian teori kehidupan para ilmuwan tersebut menjadikan penulis
berniat melakukan pembuktian melalui percobaan terhadap air kaldu. Pada percobaan
ini akan dibuktikan teori Biogenesis sebagai penguji atas teori Abiogenesis yang ada.
Percobaan dilakukan dengan prosedur yang belandaskan pada teori Lazzaro Spallanzani
dan Louis Pasteur. Langkah yang dilakukan pada air kaldu yakni dengan mengamati
penyebab keruhnya air kaldu dan menghubungkannya dengan teori kehidupan sebagai
pengkaji asal munculnya mikroorganisme pada air kaldu, akankah termasuk
Abiogenesis atau Biogenesis.

5
1.2. Tujuan

Membuktikan asal-usul mikroorganisme penyebab kekeruhan dalam air kaldu.

1.3. Hipotesis

1. Apakah penyebab kekeruhan air kaldu sesuai dengan teori Biogenesis yang
dikemukakan Lazzaro Spallanzani dan Louis Pasteur?
2. Apakah perbedaan dan hasil (tingkat kekeruhan, dll) dari tabung yang ada penutupnya
dengan yang tidak ada, serta menggunakan bantuan pipa (lurus, U dan S)?

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori Biogenesis

Teori biogenesis merupakan sebuah prinsip yang mengatakan bahwa


kehidupan makhluk hidup sekarang berasal dari kehidupan yang sudah ada
sebelumnya. Beberapa ilmuwan yang mendukung teori tersebut yakni Francesco
Redi, Lazzaro Spallanzani dan Louis Pateur. Francesco Redi menggunakan daging
segar yang diletakkan pada tiga tabung. Tabung yang pertama ditutup dengan
rapat. Kemudian tabung yang kedua ditutup dengan menggunakan kain kasa.
Untuk tabung yang terakhir tidak ditutup dan dibiarkan terbuka begitu saja.
Berdasarkan eksperimennya, Francesco Redi menyatakan bahwa mikroba yang
berupa belatung yang ada di dalam daging berasal dari telur-telur lalat yang
ditinggalkan saat lalat tersebut mengerumuni daging yang sudah mulai membusuk.

Lazzaro Spallanzani merupakan seorang tokoh yang mendukung teori


biogenesis yang berasal dari Italia. Ia melakukan sebuah eksperimen di tahun 1765
untuk menentang teori Nedham. Spallanzani melakukan sebuah pembuktian
dengan menggunakan air kaldu yang diletakkan di dalam 3 tabung yang berbeda.
Hasil dari percobaannya tersebut sama dengan hasil eksperimen yang dilakukan
oleh Fransisco Redi, yakni makhluk hidup berasal dari sesuatu yang hidup.
Spallanzani menjelaskan bahwa kegagalan eksperimen yang dilakukan oleh
Nedham alasannya adalah Nedham tidak merebus tabung sampai semua
organisme itu terbunuh. Selain itu, Nedham juga tidak menutup bagian atas tabung
dengan rapat, sehingga masih ada organisme lain yang masuk dan berkembang di
dalamnya.

7
Louis Pasteur merupakan seorang ilmuwan yang dianggap sebagai penggerak
teori biogenesis. Ia melakukan sebuah eksperimen pada tahun 1864. Tujuan dari
percobaan Pasteur ini adalah untuk menguji serta memperbaiki percobaan dari Redi dan
Spallanzani. Pasteur menciptakan labu berleher angsa, yang agak tertutup tapi masih
bisa berafiliasi dengan udara. Prinsip dari labu ini adalah udara masih bisa masuk ke
dalam tabung, namun debu akan melekat pada lengkungan leher tabung.

Percobaan yang dilakukan oleh Pasteur adalah dengan merebus kaldu sampai
mendidih, kemudian kaldu tersebut didiamkan beberapa waktu di dalam tabung leher
angsa yang sudah dibuatnya. Setelah beberapa hari, tidak ditemukan basil yang tumbuh
pada kaldu tersebut. Namun, beberapa hari yang lalu, air kaldu sudah mulai ditumbuhi
bakteri. Oleh Louis Pastuer disimpulkan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk
hidup juga.

2.2. Mikroorganisme

Mikroorganisme merupakan semua makhluk yang berukuran beberapa


mikron atau lebih kecil lagi. Yang termasuk golongan ini adalah bakteri, cendawan

8
atau jamur tingkat rendah, ragi yang menurut sistematik masuk golongan jamur,
ganggang, hewan bersel satu atau protozoa, dan virus yang hanya nampak dengan
mikroskop elektron (Dwidjoseputro, 1990).

Mikroorganisme umumnya terdapat di mana-mana, seperti di dalam tanah,


di lingkungan akuatik, berkisar dari aliran air sampai lautan, dan atmosfer (Pelczar
dan Chan, 1986). Mikroorganisme tersebut mempunyai beberapa peranan salah
satunya mikroorganisme yang hidup dalam tanah dapat membantu pembentukan
struktur tanah yang mantap, karena mikroorganisme tanah dapat mengeluarkan
(sekresi) zat perekat yang tidak mudah larut dalam air (Hardjowigeno, 1992)

2.3. Air kaldu

Kaldu adalah produk yang diperoleh dari daging atau daging unggas
dengan cara memasak bahan sarinya atau hidrolisatnya dengan air, dengan atau
tanpa penambahan. Terdapat dua macam kaldu, yaitu stock (kaldu tulang) dan
broth (air kaldu). Menurut Alissa Rumsey, RD, ahli gizi dan pemilik Alissa
Rumsey Nutrition and Wellness, meskipun sama-sama kaldu, keduanya
berbeda. "Stock dibuat dari tulang dan lebih kental, karena ada protein
kolagen yang merembes keluar dari tulang selama proses memasak,"
katanya. Sedangkan broth, "Dimasak hanya dengan daging dan atau sayur an
dan lebih cair."

2.4. Teori Abiogenesis

Teori Abiogenesis adalah teori yang menyatakan bahwa asal mula


makhluk hidup yaitu dari benda mati. Teori Abiogenesis disebut juga Generatio

9
Spontanea. Dalam teori tersebut dikatakan bahwa kehidupan yang kita jalani saat
ini berasal dari non-kehidupan yang sudah ada sejak 3,5 miliar tahun lalu di Bumi.
Selain itu, teori ini juga mengungkapkan bahwa kehidupan pertama sangatlah
sederhana hingga berproses menjadi kehidupan yang kompleks. Beberapa
ilmuwan pendukung teori tersebut adalah Antonie van Leeuwenhoek, dan John
Needham.

Antonie van Leeuwenhoek seorang Ilmuwan asal Belanda mendukung


teori ini pada 1677. Percobaannya dilakukan dengan menggunakan mikroskop dan
melihat ada mikroorganisme (makhluk hidup yang sangat kecil) dalam sampel air
hujan dan air rendaman jerami. Dari hasil penemuannya tersebut, ia berpendapat
bahwa mikroorganisme (makhluk hidup) berasal dari air (benda mati).

Sedangkan John Needham, sama halnya dengan Antonie, menurut John


Needham mikroorganisme juga berasal dari air. Ia melakukan percobaan dengan
merebus daging. Lalu air kaldu tersebut disimpan dalam keadaan terbuka.
Beberapa hari kemudian, air kaldu tersebut terlihat keruh karena ada
mikroorganisme di dalamnya. Hasil percobaan tersebut membuat Nedham yakin
bahwa mikroba muncul dari air rebusan daging. Sehingga mendukung teori
Abiogenesis.

10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Metode Ekspperimen

3.2. Alat dan Bahan

Alat Bahan
1. Tabung reaksi 7 buah 1. Air kaldu
2. Rak tabung hreaksi 1 buah 2. Kapas
3. Panci tekan 1 buah 3. Plastisin
4. Penjepit 4. Benang
5. Beaker glass
6. Pipa kaca lurus
7. Pipa kaca bentuk U
8. Pipa Kaca bentuk S

3.3. Cara Kerja

➢ Percobaan Lazzaro Spallanzani


1. Menyaring air kaldu yang telah disediakan menggunakan kasa
2. Menuangkannya ke dalam beaker glass.sebanyak 15 ml.
3. Melakukan sterilisasi pada air kaldu dan semua alat dengan panci tekan selama
 10 menit. Kecuali kaldu yang akan dituangkan pada tabung 1.
4. Melakukan pelabelan A-D pada tabung 1-4 dengan ketentuan:
A : berisi air kaldu yang tidak disterilisasi, dan ditutup dengan kapas kemudian
diikat dengan benang. (Tabung 1)
B : berisi air kaldu yang diseterilisasi, dengan ditutup kapas kemudian diikat
dengan benang (Tabung 2)
C : berisi air kaldu yang disterilisasi tanpa ditutup (Tabung 3)
D : berisi air kaldu yang disterilisasi dengan ditutup plastisin (Tabung 4)

11
5. Mengisi setiap tabung denga air kalsu sekitar 3-5 cm dan melakukan perlakuan
pada setiap tabung sesuai ketentuan.
6. Meletakkan setiap tabung pada rak tabung setelah dilakukan perlakuan
7. Melakukan pengamatan pada tabung selama 5 hari dan melakukan dokumentasi
tiap harinya.

➢ Percobaan Louis Pasteur


1. Melakukan pelabelan E-G pada tabung 5-7 dengan ketentuan :
E : berisi air kaldu yang sudah disterilisasi dengan pipa lurus dan ditutup
plastisin.
F : berisi air kaldu yang sudah disterilisasi dengan pipa U dan ditutup plastisin.
G : berisi air kaldu yang sudah disterilisasi dengan pipa S dan ditutup plastisin
2. Mengisi setiap tabung denga air kalsu sekitar 3-5 cm dan melakukan perlakuan
pada setiap tabung sesuai ketentuan.
3. Meletakkan setiap tabung pada rak tabung setelah dilakukan perlakuan
4. Melakukan pengamatan pada tabung selama 5 hari dan melakukan
dokumentasi tiap harinya.

3.4. Rancangan Penelitian

Pada percobaan ini, pengambilan data dilakukan dengan mengamati masing-


masing tabung yang telah diberi perlakuan yang berbeda. Pengamatan dilakukan
bertujuan mengetahui ada atau tidaknya mikroorganisme dalam setiap tabung kemudian
menjadikan asal mikroorganisme sebagai bahan analisis yang dikaitkan dengan teori
biogenesis Lazzaro Spallanzani dan Louis Pasteur.

3.5. Variabel Penelitian

1. Variabel Kontrol : Air kaldu ayam / sapi


2. Variabel Bebas : Ada tidaknya penutup pada tabung
3. Variabel Terikat : Adanya mikroorganisme ditandai dengan perubahan warna
(keruh).

12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Tabel Data

Perlakuan Pada Tabung Eksperimen


Kelom Hari Percobaan Lazzaro Spallanzani Percobaan Louis Pasteur
pok Ke-
Kapas Pipa
Kapas S Terbuka Plastisin Pipa S Pipa U
NS Lurus
1 - - - - - - -
A 2 - - + - - + ++
Y
3 - - ++ - - ++ +++
A
M 4 - + +++ + + ++ +++
5 - + +++ + ++ ++ +++
1 - - - - - - -
S 2 - - + - - + ++
A
3 - + ++ + - ++ +++
P
I 4 - + +++ + + ++ +++
5 - + +++ + + ++ +++
Keterangan :

1. - : bening
2. + : sedikit
3. ++ : keruh
4. +++ : sangat keruh

4.2. Analisis Data

1. Pada hari pertama belum ada yang mengalami kekeruhan karena mikroorganisme
yang ada di dalam tabung reaksi belum beraktivitas.
2. Berdasarkan hasil percobaan didapatkan data kaldu paling jernih pda tabung kapas
Non steril. Dengan kaldu paling keruh yakni tabung terbuka dan tabung pipa lurus.
Setelah dianalisis apabila dikaitkan dengan teori biogenesis yang ada, data yang
diperoleh adalah tidak tepat.

13
3. Pada tabel percobaan Spallanzani tabung paling keruh adalah tabung terbuka.
Sedangkan pada tabel percobaan Louis Pasteur tabung paling keruh yakni tabung
dengan pipa lurus.

4.3. Pembahasan

1. Belum adanya aktivitas mikroorganisme dalam setiap tabung pada hari pertama
disebabkan karena perlakuan yang diberikan, mulai dari penyaringan hingga
proses sterilisasi pada air kaldu. Selain itu peralatan yang digunakan juga telah
melewati proses sterilisasi, sehingga meminimalisir kemungkinan timbulnya
aktivitas mikroorganisme dalam waktu dekat. Seperti yang diketahui bahwasannya
proses steriliasasi dengan suhu panas bertujuan membunuh mikroorganisme yang
ada di dalam air kaldu. Kemudian dilakukan proses penutupan juga mencegah
masuknya mikroorganisme ke dalam air kaldu.

2. Data yang diperoleh dikatakan tidak tepat sebab seharusnya tabung kaps non-steril
dan tabung terbuka adalah yang paling keruh. Sedang yang paling jernih
seharusnya tabung bertutup plastisin dan tabung dengan pipa S. Serta tabung
lainnya bisa pada kisaran agak keruh hingga keruh. Kesalahan data yang diperoleh
dapat dipengaruhi beberapa kemungkinan factor diantaranya, seperti kesalahan
prosedur pada saat melakukan percobaan, atau mungkin disebabkan oleh faktor
pengganggu (lalat atau hal lain) yang masuk pada tabung saat dalam jangka
pengamatan.

3. Tabung terbuka pada percobaan Spallanzani diperoleh data paling keruh. Hal
tersebut dikarenakan tabung terbuka memiliki kemungkinan lebih besar untuk
terkontaminasi mikroorganisme yang terbawa oleh udara. Tanpa adanya penutup,
tabuung mudah dimasuki oleh sekelompok mikroorganisme dari luar. Meskipun
telah disterilisasi, masih besar kemungkinan terjadi aktivitas mikroorganisme, sebab
proses sterilisasi memang membunuh mikroorganisme yang ada di dalamnya bukan
mencegah terjadinya aktivitas mikroorganisme lainnya. Maka dari itu perlu
dilakukan penutupan yang rapat pada tabung untuk meminimalisir kemungkinan
adanya aktivitas mikroorganisme dari luar. Sedangkan tabung dengan pipa lurus

14
pada percobaan Pasteur menghasilkan data paling keruh dari tabung dengan pipa
lainnya. Keruhnya air kaldu kemungkinan disebabkan oleh adanya mikroorganisme
yang masuk terbawa oleh udara. Pada tabung dengan pipa masih ada kemungkinan
masuknya mikroorganisme ke dalam tabung, karena masih terdapat cela melalui
lubang pipa sebagai jalan masuknya mikroorganisme. Namun pipa U dan S tidak
sekeruh pipa lurus, dikarenakan bentuk pipa yang berkelok menjadikan hambatan
masuknya mikroorganisme ke dalam tabung.

15
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari percobaan yang dilakukan dapat ditarik beberapa kesimupulan yakni,


1. Percobaan Lazzaro Spallanzani dan Louis Pasteur sesuai dengan teori biogenesis
sebagai teori asal-usul kehidupan yang bermula dari makhluk hidup sebelumnya.
2. Telah tekbukti bahwasannya keruhnya air kaldu dipengaruhi oleh mikroorganisme
yang terbawa masuk bersama udara. Ditunjukkan dengan keruhnya tabung terbuka
daripada tabung yang tertutup rapat.

5.2. Saran

1. Sebaiknya pengamatan dilakukan oleh satu orang agar data yang dihasilkan lebih
valid dan tidak beragam.
2. Dalam melakukan tahap percobaan sebaiknya lebih diperhatikan prosedur dan
ketentuannya, sehingga tidak terjadi kekeliruan data yang dipengaruhi oleh
berbagai faktor tidak terduga.

16
BAB VI
PENGEMBANGAN

6.1. Teori Abiogenesis

Teori asal usul kehidupan yang paling awal adalah teori Abiogenesis atau
disebut juga Genetio Spontanea. Teori ini dicetuskan oleh Aristoteles, seorang filsuf
asal Yunani pada tahun 384-322 SM (Sebelum Masehi).Teori Abiogenesis
berpendapat bahwa makhluk hidup itu bisa muncul dari benda mati. Contohnya, katak
berasal dari lumpur.

Awal kemunculan teori ini adalah saat Aristoteles meletakkan sepotong daging
di tempat terbuka. Perlahan-lahan daging tersebut membusuk dan munculah larva
lalat. Hal inilah yang membuat filsuf Yunani tersebut yakin bahwa makhluk hidup
berasal dari benda mati. Tak hanya itu saja, mengutip dari Encyclopedia Britannica,
teori ini juga mengakui bahwa kehidupan yang saat ini berasal dari benda mati di bumi
sudah ada sejak 3,5 miliar tahun lalu.Kemunculan teori Abiogenesis ini juga didukung
oleh Antonie Van Leeuwenhoek, penemu mikroskop pada abad ke-17. Antonie
mengamati air rendaman jerami di bawah mikroskop buatannya dan menemukan
adanya protozoa sehingga ia pun meyakini bahwa makhluk hidup di bumi berasal dari
benda mati.

Selain Antonie Van Leeuwenhoek, John Needham juga salah satu tokoh yang
mendukung teori asal usul kehidupan Abiogenesis ini. Pada pertengahan 1700, ia
melakukan percobaan dengan memasukkan air kaldu ke dalam tabung reaksi dan
menutupnya dengan gabus. Setelah beberapa hari, tabung tersebut dipenuhi dengan
bakteri. Dengan begitu, John Needham menyimpulkan bahwa teori Abiogenesis
adalah benar.

6.2. Teori Biogenesis

Perkembangan ilmu pengetahuan ternyata mengubah cara berpikir banyak


orang. Hal inilah yang membuat para ilmuwan mulai mempertanyakan kebenaran dari
teori asal usul kehidupan Aristoteles tersebut sekaligus awal mula lahirnya teori asal
usul kehidupan Biogenesis. Berbanding terbalik dengan teori Abiogenesis, menurut
teori Biogenesis kehidupan di bumi saat ini berasal dari kehidupan sebelumnya. Ada
17
tiga ilmuwan yang mendukung teori ini, yaitu Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani,
dan Louis Pasteur. Untuk memperkuat teori Biogenesis, ketiga ilmuwan ini melakukan
percobaan masing-masing. Berikut percobaan yang dilakukan Francesco Redi,
Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur.

Percobaan Francesco Redi Pada abad ke-17, Francesco Redi adalah orang
pertama yang menyanggah teori asal usul kehidupan Abiogenesis yang dicetuskan
oleh Aristoteles. Pada percobaaan, Francesco Redi memasukkan sepotong daging ke
dalam dua toples dengan perlakukan berbeda. Toples A dimasukkan sepotong daging
tanpa ditutup, sedangkan toples B dimasukkan
sepotong daging dan ditutup dengan kain kasa
rapat. Kedua toples dibiarkan selama beberapa
hari. Setelah beberapa hari, daging yang sudah
membusuk di toples A ternyata lebih banyak
dihinggapi lalat dan muncul banyak belatung
kecil. Sementara itu, tidak ditemukan adanya
belatung pada daging membusuk di toples B. Dari percobaannya ini, Redi
menyimpulkan bahwa belatung berasal dari telur lalat yang hinggap di daging.

Percobaan Lazzaro Spallanzani, sama seperti percobaan John Needham,


Lazzaro Spallanzani juga menggunakan air kaldu sebagai percobaannya. Ilmuwan asal
Italia ini menyiapkan dua buah tabung, yakni tabung A dan tabung B. Kedua tabung
tersebut digunakannya untuk merebus air kaldu selama satu jam untuk memastikan
semua mikroorganisme dalam kaldu sudah mati. Setelah direbus selama satu jam,
Spallanzani membiarkan tabung A terbuka,
sedangkan tabung B ditutup dengan cara memanaskan
ujung botol. Hasilnya, terdapat banyak bakteri pada
tabung A, sedangkan pada tabung B tidak ada
pertumbuhan bakteri di dalamnya. Spallanzani pun
menyimpulkan bahwa bakteri dalam air kaldu berasal
dari jasad hidup (omne ovo ex vivo).

Percobaan Louis Pasteur, Percobaan Spallanzani kemudian disempurnakan


oleh Louis Pasteur dengan menggunakan air kaldu dan tabung leher angsa sebagai
penutupnya. Langkah-langkah percobaan Louis Pasteur ini sama dengan percobaan
Spallanzani. Hanya saja, Pasteur mempertahankan adanya gaya hidup yang dalam hal

18
ini adalah udara. Jadi, meskipun tabung ditutup, tapi udara tetap bisa masuk ke dalam
tabung karena adanya tabung leher angsa sebagai perantara. Setelah air kaldu
dipanaskan dan dibiarkan berhari-hari, hasilnya air tersebut tetap jernih dan tidak
timbul mikroorganisme. Hal ini dikarenakan, mikroorganisme yang masuk tertahan di
tabung leher angsa.Percobaan yang dilakukan oleh Louis Pasteur ini akhirnya dapat
mematahkan teori asal usul kehidupan Abiogenesis yang dicetuskan oleh Aristoteles,
serta melahirkan tiga teori baru yang isinya:
▪ Omne vivum ex ovo: Semua makhluk hidup berasal dari telur
▪ Omne ovum ex vivo: Semua telur berasal dari makhluk hidup
▪ Omne vivum ex vivo: Semua makhluk hidup
▪ berasal dari makhluk hidup.

Nah, dari penjelasan mengenai teori Biogenesis ini, bisa disimpulkan bahwa
teori ini menyatakan kehidupan di bumi saat ini berasal dari kehidupan sebelumnya.
Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur adalah pencetus sekaligus
pendukung teori ini.

6.3. Teori Evolusi Kimia (Neobiogenesis)

Apakah setelah Louis Pasteur berhasil mematahkan teori Abiogenesis


pertanyaan tentang asal usul kehidupan terjawab? belum juga. Sebaliknya, muncul
lagi teori baru tentang asal usul kehidupan, yaitu teori evolusi kimia atau disebut juga
teori neobiogenesis yang menerangkan bahwa makhluk hidup pertama kali berasal
dari senyawa organik. Awal mula lahirnya teori evolusi kimia ini adalah hipotesis
yang dikemukakan oleh dua ilmuwan, yakni Oparin dan Haldane pada tahun 1920.
Keduanya berpendapat bahwa laut yang baru terbentuk mengandung molekul
sederhana yang berlimpah.

19
Kemudian, pada tahun 1953, Harold Urey dan muridnya Stanley Miller
membuktikan hipotesis tersebut
dengan melakukan percobaan yang
meniru atmosfer bumi primitif.
Atmosfer buatan tersebut kemudian
dicampur dengan gas-gas, seperti
metana, amonia, uap air, dan hidrogen
dalam sebuah alat. Selanjutnya,
Harold Urey memanfaatkan aliran
listrik untuk menyimulasikan kilat
dan cahaya matahari pada atmosfer bumi primitif yang dibuatnya dan menunjukkan
hasil yang menakjubkan. Dalam beberapa hari saja, percobaan tersebut menghasilkan
senyawa organik yang terdiri dari urea, asam asetat, asam laktat, dan beberapa asam
amino.

Dari hasil percobaan ini, Miller menyimpulkan bahwa terbentuknya senyawa


organik pada atmosfer bumi primitif secara spontan sangat mungkin terjadi, tapi agar
senyawa organik ini saling berikatan dan membentuk senyawa kompleks penyusun
makhluk hidup membutuhkan waktu yang sangat lama, bahkan bisa mencapai jutaan
tahun.Itu artinya proses terbentuknya makhluk hidup tidak sesederhana teori
Abiogenesis, melainkan ada proses evolusi kimia yang memakan waktu hingga
jutaan tahun. Teori ini pun disebut dengan teori evolusi kimia atau neobiogenesis,
serta dicetuskan oleh Harold Urey dan Stanley Miller.

6.4. Teori Panspermia

Apakah setelah adanya percobaan


yang dilakukan Harold Urey dan Stanley
Miller, pertanyaan tentang asal usul
kehidupan sudah terjawab? Tentu belum
karena setelah teori evolusi kimia,
muncul kembali teori asal usul kehidupan
yang baru, yaitu teori Panspermia. Teori
Panspermia yang juga sering disebut teori eksogenesis atau teori kosmologi ini
dicetuskan oleh para ilmuwan antariksa pada abad ke-19. Menurut teori ini, asal usul
kehidupan bersumber dari benih-benih kehidupan yang ada di luar angkasa.
20
6.5. Teori Penciptaan

Semakin para ilmuwan berusaha keras menemukan jawaban asal usul


kehidupan, maka semakin banyak pula teori yang dikemukakan. Hal ini juga
membuat para ilmuwan semakin merasa kebingungan. Oleh karena itu, sebagian
ilmuwan akhirnya memilih kembali pada teori penciptaan yang bersumber dari
agama dan kitab-kitab dianutnya.

21
DAFTAR PUSTAKA

Nurhayati , N., Wijayanti, R., 2021. Buku Siswa Biologi untuk SMA/MA Kelas 12. Bandung.
Yrama Widya.

Azizah, L.N., 2021. Pengertian Teori Biogenesis. Gramedia Blog.


https://www.gramedia.com/literasi/teori-biogenesis/ (diakses pada 23 Januari 2023)

Rossa, V., 2019. Sama-sama kaldu, apa bedanya stock dan Broth?. Suara.com
https://www.suara.com/lifestyle/2019/09/17/132354/sama-sama-kaldu-apa-bedanya-stock-
dan-broth (diakses pada 23 Januari 2023)

Nurhakim, A., 2022. 5 Teori Asal Usul Kehidupan di Bumi dan Pencetusnya.Quipper Blog.
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/biologi/teori-asal-usul-kehidupan/
(diakses pada 23 Januari 2023)

22
LAMPIRAN

NO. FOTO DOKUMENTASI KETERANGAN


1. Hari ke-1
Belum terlihat perubahan

2. Hari ke-2
Tabung C dan tabung F mulai
terlihat agak keruh

3. Hari ke-3
Hampir setiap tabung
menunjukkan kekeruhan

4. Hari ke-4
Tabung F dan G tampak lebih
keruh dari pipa lainnya

5. Hari ke-5
Tabung G tampak paling keruh

23

Anda mungkin juga menyukai