DISUSUN OLEH :
PRODI : AGRIBISNIS
NIM : 11.21.007
Spalansani’
Nim : 11.21.007
Jurusan : Agribisnis
Kolaka,…,…,2021
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yg atas rahmat-Nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat padawaktunya . adapun
tema dari makalah ini adalah “pengamatan mikroskopis”.
Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terimah kasih yg sebesar-
besarnya kepada dosen mata kuliah biologi umum yg telah memberikan tugas
terhadap kami. Kami juga ingin mengucapkan terimah kasih kepada pihak-pihak
yg turut membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami jauh dari sempurna dan ini merupakan langkah yg baik dari studi yg
sesungguhnya. Oleh karna itu, keterbatasan waktu dan kemampian kami, maka
kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini
dapat berguna bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada
umumnya
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................6
A. LATAR BELAKANG..................................................................................6
B. TUJUAN.......................................................................................................7
C. MANFAAT...................................................................................................7
C. PROSEDUR KERJA..................................................................................14
A. HASIL.........................................................................................................16
B. PEMBAHASAN.........................................................................................17
BAB V PENUTUP.................................................................................................19
A. KESIMPULAN...........................................................................................19
B. SARAN.......................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hakekat manusia sebagai makhluk berakal merupakan sebuah asal yang
memunculkan sebuah sifat yang khas dari manusia yaitu rasa keingintahuan
(curiosity) yang selalu berkembang. Salah satunya adalah adanya pertanyaan dari
manakah asal kehidupan di Bumi ini.
Pertanyaan tentang Asal mula kehidupan sampai saat ini masih menjadi
bahan perdebatan yang ramai dibahas. Berbagai pendapat muncul berkaitan
dengan asal mula kehidupan ini, diantaranya adalah teori generatio spontanea atau
dikenal dengan nama teori abiogenesis. Teori ini dikemukakan oleh Aristoteles
yang beranggapan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk tak hidup. Teori ini
sempat bertahan hingga beratus-ratus tahun, kemudian kebenarannya diuji dengan
percobaan yang dilakukan oleh Fransisco Redi, Lazarro Spallanzani dan Louis
Pasteur. Teori yang dikemukakan oleh tiga ilmuwan ini dikenal sebagai teori
biogenesis.
C. MANFAAT
Setelah melakukan percobaan seperti yang pernah dilakukan oleh
Lazzaro Spallanzani mahasiswa dapat secara langsung membuktikan bahwa
makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKAN
Pokok dari teori ini menyatakan bahwa kehidupan berasal dari benda atau
materi tidak hidup dan kehidupan terjadi secara spontan (generatio spontanea).
Ilmuwan yang mengemukakan teori ini adalah seorang filsafat Yunani kuno,
yakni Aristoteles (384–322 SM). Dengan melihat organisme di sekelilingnya,
Aristoteles berkesimpulan bahwa makhluk hidup muncul secara tiba-tiba.
Contohnya, seekor cacing yang keluar dari dalam tanah, maka cacing tersebut
berasal dari tanah. Contoh lainnya, katak yang keluar dari lumpur, maka katak
tersebut berasal dari lumpur. Ilmuwan lain yang mendukung teori ini adalah John
Needham (1700). Ilmuwan dari Inggris ini melakukan percobaan dengan merebus
sebentar air kaldu yang berasal dari sepotong daging. Air kaldu tersebut menjadi
keruh karena adanya mikroorganisme. Ilmuwan tersebut kemudian berkesimpulan
bahwa mikroorganisme berasal dari air kaldu (Anonim, 2012).
Dari hasil percobaan tersebut spallanzani menyatakan, apabila kaldu didihkan dan
kemudian ditutup rapat tidak akan membusuk sehingga tidak dijumpai makhluk
hidup (Winatasasmita, 1999).
Hal yang masih dipersoalkan adalah masalah asal mula kehidupan yang
pertama kali ada di bumi. Mengenai masalah ini sampai sekarang masih menjadi
pemikiran para ahli. Sebagian ahli berpendapat bahwa kehidupan yang mula-mula
timbul dibumi adalah akibat reaksi-reaksi kimia antara molekul-molekul yang
berlimpa terdapat didalam lautan yang ada pada suatu waktu suhunya cukup
tinggi. Teori evolusi kimia ini didukung oleh beberapa ilmuan, diantaranya A. I.
Oparin (Rusia), J.B.S Haldane (Inggris), Harold Urey (Amerika), dan Stanley
Miller (Amerika) (Tim Pengajar, 2003).
C. PROSEDUR KERJA
1. Menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Membuat sumbat tabung, usahakan sumbatnya sesuai dengan mulut
tabung agar nantinya udara tidak dapat masuk pada tabung.
3. Mencuci tabung reaksi.
4. Memberi label pada ketiga tabung reaksi agar mudah di bedakan.
5. Mengisi ketiga tabung reaksi agar mudah dibedakan.
6. Menyalakan api spiritus dengan korek api.
7. Menyumbat tabung 1 dengan gabus dan menetesinya dengan lilin cair
pada sela antar mulut dengan tutup agar udara tidak masuk kedalam
tabung reaksi.
8. Mendidihkan kaldu pada tabung 2, tapi terlebih dahulu kita harus
menjepit tabung reaksi, kemudian meletakkan diatas nyala api spiriu
akan tetapi dengan cara menggoyang-goyangkan agar spiritus tidak
pecah. Tunggu hingga mulai mendidih, biarkan terbuka (tanpa tutup).
9. Mendidihkan kalbu tabung 3 di atas lampu spiritus hingga muncul
gelembung-pertanda kaldu tersebut sudah mendidih, segera menutup
tabung dengan gabus dan menetesi lilin cair sela antar mulut tabung
dengan tutupnya.
10. Mematikan lampu spiritus ketika selesai menggunakannya.
11. Meletakkan semua tabung percobaan pada gelas mineral dan
menyimpannya di atas meja, mengusahakan tempat tabung reksi aman
untuk di tempati, agar tidak goyang dan mengusahakan supaya
terhindar dari gangguan hewan, cahaya matahari langsug dan sumber
panas lainnya.
12. Amati kaldu yang terdapat pada tabung reaksi, amati bau, warna,
buih/busa dan endapan pada tabung reaksi. Kemudian catat hasil pada
table laporan. Mulai dari hari ke-0 sampai hari ke-5.
13. Lakukan pengamatan dan pencatatan selama 6 hari berturut-turut.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. HASIL
Keadaan Tabung
Hari KET.
Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3
ke-
Ba W Bu E Ba W Bu E Ba W Bu E
0. - - - - - - - - - - - -
1. - + - - + - - - - + - -
2. - + - - + - - + - + - -
3. - + - + + - - + - + - +
4. - + - + + - + + - + - +
5. ++ + + + ++ - + + - + - +
Keterangan:
E : Endapan
B. PEMBAHASAN
perubahan yang terjadi sama sekali pada bau, karena tabung di tutup
sehingga baunya tidak tercium. Namun, pada hari ke-5 baunya menjadi
perubahan. Pada buih tidak ada peruahan, namun pada hari ke-5 ada
perubahan. Endapan nya pada hari 0-2 tidak ada perubahan, namun pada
keadaan air kaldu sudah mulai sedikit mengeruh, ada sedikit endapan,
dan tidak berbau. Hal ini berlangsung sampai hari ketiga tetapi air
kaldu sudah mulai mengeluarkan bau. Hal ini berlangsung sampai pada
hari ke empat dan kelima tetapi dengan aroma bau busuk yang
yang terjadi sama sekali pada bau,karena pada hari ke 0-4 tabung
tertutup, dan pada hari ke-5 yang seharusnya terjadi peningkatan bau
malah tidak ada, hal ini dikarenakan tetesan lilin masuk ke dalam
tabung sehingga bau pada tabung ke 3 malah menjadi bau lilin. Tidak
ada perubahan warna pada hari ke-0. Namun pada hari ke 1 sampai
peruahan sama sekali hal ini karena adanya tetesan lilin yang menutupi
A. KESIMPULAN
tercipta begitu saja dari benda tak hidup. Namun teori abiogenesis di
bantah oleh beberapa ahli. Para ahli yang meragunakan teori dari
berasal dari makhluk hidup juga. Teori dari para ahli yang tidak
biogenesis.
B. SARAN
1. Atur jarak antara lilin cair dengan tabung agar pada saat tetesan
2. Perhatikan sumbu lilin saat akan meneteskan lilin cair tabung, agar
Dr. Maman Rumanta, M. D. (2021, oktober 4). Makhluk Hidup: Asal Mula, Ciri-
https://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/PDGK4103-M1.pdf
2-4.
Maulidi, B. (2018, januari 18). Teori - Teori Mengenai Asal Usul Kehidupan.
Kehidupan: https://www.utakatikotak.com/Teori-Teori-Mengenai-Asal-
Usul-Kehidupan/kongkow/detail/12495#
repository.ar-raniry.ac.id: https://repository.ar-
raniry.ac.id/id/eprint/7094/2/Olyfia%20Pratiwi.pdf
LAMPIRAN
Gambar pengamatan tabung reaksi dari hari ke-0 sampai hari ke-5
berbagai organisme lain yang ada pada habitat tersebut dan membentuk
suatu sistem ekologi dengan ciri sating tergantung satu sama lain.
dari jumlah mamalia dunia). Selain itu ada 600 spesies reptilia; 1500
3. Namun teori abiogenesis di bantah oleh beberapa ahli. Para ahli yang
Spallanzani, dan Louis Pasteur. Para ahli yang menentang atau tidak
sedangkan pada tabung yang tertutup tidak terdapat organisme. Jika Teori
sedangkan pada tabung yang tertutup tidak terdapat organisme. Jika Teori
labu pertama dan kedua, sedangkan pada labu ketiga tidak timbul
mikroorganisme. Ia menjelaskan bahwa dalam kaldu sudah terdapat
mikroorganisme tersebut akan mati. Akan tetapi, ketika kaldu yang telah