Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENCIPTAAN HEWAN DAN TUMBUHAN


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

ILMU ALAMIAH DASAR

Dosen Pembimbing :

Nur Sokib, M.M

Di Susun Oleh :

1.Wahidatur Rohmah
2.Nurul Aufah
3.Wihdatul Hilmiyah

YAYASAN PONDOK PESANTREN MAMBAUL IHSAN

FORUM DISKUSI DAN KAJIAN ILMIAH MAMBAUL IHSAN

YAYASAN PONDOK PESANTREN MAMBAUL IHSAN

BANYUURIP UJUNGPANGKAH GRESIK

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr,wb.

Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, sholawat serta salam semoga senantiasa
terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga,
sahabat, dan para penerus perjuangan beliau hingga akhir zaman.

Dengan iringan rahmat, inayah dan hidayah dari-Nya lah kami telah diberi kemampuan dapat
menyusun makalah yang berjudul “PENCIPTAAN HEWAN DAN TUMBUHAN”, dari
mata kuliah “ILMU ALAMIAH DASAR” yang dibimbing oleh Bapak Nur Sokib, M.M.

Tak lupa kami ucapkan kepada teman-teman yang memberi dorongan dan semangat.
Kami menyadari makalah ini jauh dari sempurna, maka dari itu kritik dan saran pembaca
yang kami harapkan.

Wassalamu’alaikum wr,wb.

Gresik, 1 November 2020

Penulis

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Allah SWT menciptakan alam semesta dan segala isinya untuk manusia agar
mempercayai bukti kebesaran-Nya bahwa alam semesta ini memang ada yang menciptakan dan
manusia wajib memanfaatkannya sebaik mungkin tanpa merusaknya. Dengan adanya hewan dan
juga tumbuhan yang merupakan salah satu makhluk ciptaan allah, hal ini lah yang menarik
untuk diketahui bagaimana keajaiban penciptaanya menurut ilmu pengeahuan alam maupun
menurut alquran.

B. Rumusan Masalah
Untuk memperkaya wawasan dan pemahaman tentang keajaiban Penciptaan hewan dan
tumbuhan dalam Perspektif Islam, maka dapat disimpulkan beberapa pokok bahasan antara
lain :

1. Pengertian hewan dan tumbuhan ( makhluk hidup ).


2. Teori-teori Penciptaan Hewan dan Tumbuhan ( makhluk hidup ).
3. Karakteristiknya Hewan dan Tumbuhan (makhluk hidup).
4. Pandangan Penciptaan Hewan dan Tumbuhan dalam Perspektif Islam dan
Sains Modern.
C. Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui keajaiban penciptaan hewan dan tumbuhan menurut ipa dan
alquran.
2. Untuk dapat mengetahui apa saja karakteristik dan tujuan dari Penciptaan hewan dan
tumbuhan.
3. Untuk dapat mengetahui Ayat-ayat apa saja yang mencakup penciptaan hewan dan
tumbuhan.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Makhluk Hidup
Suatu benda dinyatakan sebagai benda hidup atau makhluk hidup bila memilki ciri-ciri
sebagai berikut:
a. Melakukan pertukaran zat atau metabolisme, artinya adanya zat yang masuk dan
keluar.
b. Tumbuh, artinya bertambah besar karena pertambahan dari dalam dan bergerak.
c. Melakukan kepekaan terhadap rangsangan dan memberikan reaksi terhadap
rangsangan itu.
d. Memiliki kemampuan mengadakan adaptasi terhadap lingkungan.
Dari ciri di atas, hewan dan tumbuhan juga digolongkan sebagai makhluk hidup.

B. Penciptaan Hewan dan Tumbuhan Menurut IPA


Teori Asal-usul Kehidupan
Untuk mengetahui asal-usul kehidupan, para ilmuwan menyelidiki dan melakukan eksperimen.
Selain penelitian, teori-teori dikemukakan oleh beberapa ilmuwan berdasarkan bukti-bukti yang
ada.
1. Teori Abiogenesis
Teori abiogenesis disebut juga teori generatio spontanea. Pokok dari teori ini menyatakan
bahwa kehidupan berasal dari benda atau materi tidak hidup dan kehidupan terjadi secara
spontan (generatio spontanea). Ilmuwan yang mengemukakan teori ini adalah seorang filsafat
Yunani kuno, yakni Aristoteles (384–322 SM). Contohnya, seekor cacing yang keluar dari dalam
tanah, maka cacing tersebut berasal dari tanah. Contoh lainnya, katak yang keluar dari lumpur,
maka katak tersebut berasal dari lumpur.
2. Teori Biogenesis
Teori biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup lagi.
Ketiga ilmuwan inilah yang melakukan percobaan dan membuktikan teori biogenesis.
a) Percobaan Francesco Redi
Redi melakukan percobaan dengan menggunakan daging segar dan dua toples.
Toples pertama diisi dengan daging dan dibiarkan terbuka (tidak ditutup), sedangkan toples

2
kedua diisi daging dan ditutup rapat. Setelah beberapa hari, di dalam toples yang terbuka terdapat
larva. Redi berkesimpulan bahwa larva tersebut berasal dari lalat yang masuk ke dalam toples
kemudian bertelur. Untuk meyakinkan kesimpulannya tersebut, Redi melakukan percobaan yang
kedua. Kali ini toples ditutupi dengan kain kasa sehingga masih terjadi hubungan dengan udara,
tetapi lalat tetap tidak dapat masuk. Setelah beberapa hari, didapatkan daging dalam toples
tersebut membusuk, tetapi dalam daging tersebut tidak terdapat larva. Redi mengemukakan tidak
adanya larva ini karena lalat tidak bisa menyimpan telurnya dalam daging. Oleh karena itu, Redi
berkesimpulan bahwa larva lalat bukan berasal dari daging yang membusuk.
b) Percobaan Lazzaro Spallanzani
Pada percobaan Spallanzani, digunakan air rebusan dari daging (air kaldu). Air
kaldu tersebut dimasukkan ke dalam dua labu, kemudian dipanaskan. Setelah dipanaskan, labu I
dibiarkan terbuka. Sementara itu, setelah air kaldu dalam labu II dipanaskan, labu kemudian
ditutup rapat menggunakan gabus. Setelah beberapa hari, air kaldu dalam labu I menjadi keruh
dan berbau busuk yang disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme. Mikroorganisme tersebut
berasal dari udara bebas yang masuk ke labu I karena tidak ditutup. Pada labu II, ternyata tidak
ada perbedaan dari sebelumnya. Air kaldu tetap jernih. Jernihnya air kaldu ini disebabkan tidak
adanya udara yang masuk ke dalam labu.
Percobaan Spallanzani menunjukkan bahwa pada labu terbuka terdapat kehidupan
yang berasal dari mikroorganisme yang ada di udara. Pada labu yang ditutup tidak terdapat
kehidupan. Berdasarkan hal tersebut, Spallanzani berkesimpulan bahwa kehidupan bukan berasal
dari air kaldu, tetapi berasal dari makhluk hidup lainnya. Akan tetapi, para penganut abiogenesis
menyanggah penelitian ini dan mengatakan bahwa mikroorganisme tidak tumbuh karena tidak
terdapat udara. Udara dibutuhkan untuk menyokong kehidupan.
c) Percobaan Louis Pasteur
Louis Pasteur adalah seorang ahli biokimia dari Perancis yang berhasil
menumbangkan teori abiogenesis. Hasil percobaannya tidak dapat disanggah lagi oleh
pendukung teori abiogenesis. Percobaan yang dilakukan Louis Pasteur ini sebenarnya
penyempurnaan dari percobaan yang dilakukan oleh Spallanzani. Pasteur menggunakan labu
berleher seperti angsa dalam percobaannya Labu berleher seperti angsa ini diisi dengan air kaldu.
Fungsi dari labu leher angsa ini adalah agar hubungan antara labu dan udara luar masih ada,
artinya masih terdapat oksigen. Labu ini dipanaskan untuk mensterilkan air kaldu dari

3
mikroorganisme. Setelah dipanaskan, labu kemudian didinginkan dan disimpan. Setelah
beberapa hari, ternyata air kaldu dalam labu leher angsa tetap jernih, namun di bagian lehernya
banyak terdapat debu dan partikel- partikel, sedangkan di labu lainnya yang tidak berleher angsa,
air kaldunya mengandung mikroorganisme. Berdasarkan hasil percobaannya, Louis Pasteur
menyimpulkan bahwa mikroorganisme yang ada dalam air kaldu bukan berasal dari air kaldu itu
sendiri, melainkan dari mikroorganisme yang ada di udara.
Hasil percobaan Louis Pasteur berhasil menumbangkan teori abiogenesis. Dari
hasil percobaannya, Pasteur mengajukan teori baru tentang asal-usul kehidupan. Isi teori disebut
menyatakan beberapa hal, di antaranya omne vivum ex ovo , yakni setiap makhluk hidup berasal
dari telur, omne ovum ex vivo, yakni setiap telur berasal dari makhluk hidup, dan omne vivum
ex vivo, yakni setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya.
3. Teori Evolusi Kimia
Sekarang, timbul pertanyaan, jika makhluk hidup berasal dari makhluk hidup, dari
manakah asal mula makhluk hidup yang pertama? Untuk menjawab itu, muncullah teori evolusi
kimia. Ilmuwan yang menyatakan teori tersebut adalah Harold Urey. Urey menyatakan bahwa
pada periode tertentu, atmosfer bumi mengandung molekul metana (CH 4), amonia (NH 4), air
(H2O), dan karbon dioksida(CO2).
Karena pengaruh dari energi petir dan sinar kosmis, zat-zat tadi bereaksi. Hasil reaksi
tersebut menghasilkan suatu zat hidup yang diduga virus. Zat hidup tersebut berkembang selama
jutaan tahun membentuk makhluk hidup. Teori yang dikemukakannya tersebut, kemudian
dikenal dengan teori Urey .
Di alam nyata, reaksi kimia ini akan berjalan selama jutaan tahun sehingga dapat
membentuk hasil yang lebih kompleks. Pada titik tertentu dari proses yang panjang ini, senyawa
kimia dapat terbentuk dengan sendirinya. Jika pada proses membentuk diri ini terkadang terdapat
kesalahan, senyawa kimia ini dapat menyesuaikan diri dan berevolusi melalui proses seleksi
kimiawi. Jadi, kehidupan tidak terbentuk secara tiba-tiba melainkan timbul secara bertahap dari
senyawa tidak hidup.
4. Teori Evolusi Biologi
Alexander Ivanovich Oparin mengemukakan bahwa seperti sebelumnya, zat anorganik
berupa air, metana, karbon dioksida, dan amonia terkandung dalam atmosfer bumi. Zat

4
anorganik tersebut membentuk zat-zat organik akibat adanya radiasi dari energi listrik yang
berasal dari petir.
Suhu di bumi terus menurun. Ketika sampai pada titik kondensasi, terjadi hujan yang
mengikis batuan di bumi yang banyak mengandung zat-zat anorganik. Zat-zat anorganik tersebut
terbawa ke lautan yang panas. Di lautan ini terbentuk sup purba atau sup primordial. Sup purba
terus berkembang selama berjuta-juta tahun. Di dalam sup purba, terkandung zat anorganik,
RNA, dan DNA. RNA yang dibutuhkan dalam proses sintesis protein dapat terbentuk dari DNA.
Akibatnya, terbentuklah sel pertama. Sel pertama tersebut mampu membelah diri sehingga
jumlahnya semakin banyak. Sejak saat itulah evolusi biologi berlangsung, kemudian munculah
makhluk hidup makhluk hidup sebagai berikut:
a. Terbentuknya Makhluk Hidup Prokariotik
Prokariotik merupakan bentuk kehidupan pertama dan paling sederhana. Prokariotik
dianggap paling primitif, karena selnya hanya memiliki membran sel. DNA, RNA hasil
transkripsi, dan molekul-molekul organik berada dalam sitoplasma tanpa dibatasi membran.
b. Terbentuknya Organisme Fotoautotrof
Ialah suatu bakteri. Bakteri ini adalah Cyanobacteria pertama yang mampu membuat
molekul organik dari air dan CO2. Cyanobacteria berkembang dan mengubah bumi dengan
melepaskan O2 sebagai efek fotosintesis.
c. Bangkitnya Organisme Eukariotik
Hal yang sangat membedakan eukariotik dengan prokariotik adalah adanya organel-
organel yang memiliki membran. Berdasarkan teori ini, eukariotik berkembang setelah sel
fotosintesis muncul dan oksigen melimpah di atmosfer. Sel eukariotik sekarang kita kenal
dengan nama Protista.Makhluk hidup eukariotik banyak sel, seperti rumput laut, tumbuhan dan
hewan kemungkinan berasal dari Protista yang berkoloni. Koloni Protista tersebut mengalami
spesialisasi dan saling bergantung satu sama lain, namun semakin efisien dalam melakukan
aktivitasnya. Hal ini terus terjadi hingga kehidupan memasuki daratan dan muncullah makhluk
hidup banyak sel yang lebih kompleks.
5. Waktu Geologis
Ada empat masa yang dikenal berdasarkan kehadiran makhluk hidup. Masa tersebut
adalah proterozoik, paleozoik, mesozoik, dan senozoik.

5
a. Proterozoik
Awal mula hadirnya kehidupan, masa ini ada sekitar 3,5 miliar tahun yang laludengan
bukti adanya Sebuah fosil batuan pada masa ini, ditemukan mengandung fosil mikroorganisme
primitif yang dikenal dengan bakteri (prokariotik).
b. Paleozoik (Kehidupan Kuno)
Pada masa ini, diperkirakan mulai munculnya tumbuhan, invertebrata, dan hewan
vertebrata pertama, masa ini terjadi sekitar 230 juta sampai dengan 600 juta tahun yang lalu.
Beberapa jenis di antaranya masih tersisa hingga kini, di antaranya adalah kelompok
Echinodermata, Arthropoda, dan Mollusca. Pada masa ini juga mulai hadirnya zaman karbon
sehingga diduga mulai terjadi invasi tumbuhan di daratan.
Selama zaman karbon ini, cuacanya sangat panas dan lembap. Di daratan banyak terdapat
tumbuhan dan konifer. Jenis tumbuhan dan hewan pada masa inilah yang memberikan kita
ketersediaan bahan bakar fosil pada masa sekarang. Serangga juga diduga mulai mengisi
daratan. Ukuran serangga yang hidup pada masa itu lebih besar dari serangga yang umum kita
lihat saat ini. Selain itu, ikan pertama pun mulai muncul di laut.
c. Mesozoik (Zaman Reptilia)
Zaman ini merupakan awal mula hadirnya tumbuhan berbunga, dinosaurus, burung, dan
mamalia. Masa ini terjadi antara 60 sampai dengan 250 juta tahun yang lalu.
d. Senozoik (Zaman Mamalia)
Pada masa ini mulai terjadi penyebaran makhluk hidup sehingga terjadi diversifikasi
tumbuhan berbunga, serangga, burung dan mamalia. Selain itu, masa ini juga merupakan awal
mula hadirnya manusia (sekitar 3 juta tahun yang lalu).

C. Penciptaan Hewan dan Tumbuhan Menurut Alquran


Didalam alquran begitu banyak ayat-ayat yang menceritakan asal mula terbentuknya
kehidupan dimuka bumi ini. Bumi sebelumnya adalah planet yang mati dan Allah
menghidupkannya dengan menurunkan air dari langit. Hal ini diperkuat dengan adanya ayat
berikut:
‫َو َم ا َأْنَز ْلَنا َع َلْيَك اْلِكَتاَب ِإال ِلُتَبِّيَن َلُهُم اَّلِذ ي اْخ َتَلُفوا ِفيِه َو ُهًدى َو َر ْح َم ًة ِلَقْو ٍم ُيْؤ ِم ُنوَن‬
“ Dan Allah menurunkan dari langit air dan dengan air itu dihidupkannya bumi sesudah
matinya.”. (QS`An Nahl ; 65).

6
Pertanyaannya adalah darimana air ini berasal ?Padahal waktu itu belum ada awan yang
bisa menghasilkan hujan, belum ada langit yang bisa menahan uap air.Maka satu-satunya
kemungkinan asal air adalah dari Arsynya Allah.
‫َو َأْنَز ْلَنا ِم َن الَّس َم اِء َم اًء ِبَقَد ٍر َفَأْسَك َّناُه ِفي األْر ِض َو ِإَّنا َع َلى َذ َهاٍب ِبِه َلَقاِد ُروَن‬
“ Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di
bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar kuasa menghilangkannya.”( QS Al- Mu’minun ;
18 )
Perhatikan kalimat “lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi” , ini menerangkan bahwa
air bukanlah pemukim asli bumi tetapi pendatang.
‫َو َجَع ْلَنا ِم َن اْلَم اِء ُك َّل َش ْي ٍء َح ٍّي َأَفال ُيْؤ ِم ُنوَن‬
“ ……….Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup, Maka mengapakah mereka
tiada juga beriman “ ( QS. Al-Anbiya ;30 ).
Maksudnya : Kami telah menciptakan setiap hewan dari air, artinya didalamnya (hewan itu) ada
kehidupan, seperti halnya firman Allah :

‫َو َأْنَز َل ِم َن الَّسَم اِء َم اًء َفَأْخ َر ْج َنا ِبِه َأْز َو اًجا ِم ْن َنَباٍت َش َّتى‬
“ …. Maka Kami tumbuhkan dengan air itu berjenis-jenis tumbuhan yang bermacam-macam “
( QS Tha Ha ; 53)
‫َو ُهَّللا َخ َلَق ُك َّل َد اَّبٍة ِم ْن َم اٍء‬

“ Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air … (QS An Nur ; 45).

Maksudnya, setiap hewan berasal dari nuthfah (air mani) dan dia adalah air dan tumbuh-
tumbuhan tidaklah dapat tumbuh kecuali dengan air, dan ini sesuai dengan pendapat sebagian
ulama yang mengatakan bahwa setiap hewan diciptakan peratama kali di laut kemudian
berpindah kepada beberapa jenis hewan di daratan lalu mereka dibentuk sesuai dengan tabiat
daratan bersamaan dengan perjalanan waktu. Dan sebagaimana diketahui bahwa hewan-hewan
dan tumbuh-tumbuhan sesungguhnya diciptakan dari air.
Ketiga ayat tersebut makin menjelaskan kepada kita bahwa setelah air diturunkan ke
bumi, maka sebelum Allah ciptakan hewan , tentunya yang terlebih dahulu Allah cipakan adalah
tumbuh-tumbuhan sebagai cadangan makanan hewan. Kemudian hewan-hewan ada juga yang

7
menjadi cadangan makanan untuk hewan-hewan predator.Semua jenis hewan, baik burung
maupun hewan darat, ternyata menurut ilmu pengetahuan asal-usul hewan ialah dari air. Misteri
berikutnya adalah dikatakan dalam Al Qur’an bahwa langit dan bumi dulunya adalah suatu yang
padu.Jadi bukan bumi dan bintang-bintang yang dulunya sesuatu yang padu.
‫َأَو َلْم َيَر اَّلِذ يَن َكَفُروا َأَّن الَّسَم اَو اِت َو األْر َض َك اَنَتا َر ْتًقا َفَفَتْقَناُهَم ا‬
“ ………bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian
kami pisahkan antara keduanya……. “ ( QS. Al-Anbiya ;30 ).
“Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia
mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang
memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling. Dia
menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan
bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu ” menjadikannya petunjuk
dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda
kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui. Dan Dialah yang menciptakan kamu
dari seorang diri, maka (bagimu) ada tempat tetap dan tempat simpanan. Sesungguhnya telah
Kami jelaskan tanda-tanda kebesaran Kami kepada orang-orang yang mengetahui. Dan Dialah
yang menurunkan air hujan dari langit lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam
tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau.
Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma
mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula)
zaitun dan delima yang serupa dan tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya
berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada
tanda-tanda (kej<uasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.” (al-An’aam: 95-99)
Anda lihat bagaimana Allah SWT memerintahkan kita untuk merenungkan pepohonan
saat berbuah dan saat masak. Keluarnya buah dari perantara kayu dan daun mengandung ayat
qudrah (kekuasaan) yang luar biasa. Kemudian dari yang awalnya pahit lagi masam menjadi
berwarna cemerlang dan terang dengan rasa yang manis dan lezat juga benar-benar mengandung
ayat bagi kaum yang beriman. Seorang salaf berkata, “Manusia harus keluar saat buah-buahan
itu menjadi masak dan lalu merenungkannya.” Kemudian ia membaca firman-Nya

8
“Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah)
kematangannya.” (al-An’aam: 95-99)
Kita tidak sanggup memahami seluruh keajaiban yang terkandung dalam ayat-ayat Tuhan. Kita
tidak mampu memahami secara sempurna bahwa ayat-ayat tersebut adalah bukti kalau Allah
SWT adalah Tuhan Yang Esa, bahwa tidak ada yang lebih agung, lebih lembut, dan lebih
sempurna dari Dia. Akan tetapi, kalau tidak dapat mengetahui semuanya, kita tidak boleh enggan
menyinggung sebagiannya agar dapat menjadi dalil untuk yang lain.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Agama dan Sains Masing-masing memiliki kriteria dan metodenya Masing-
masing.Agama berangkat dari pengalaman iman (relasi personal antara manusia dan Yang Ilahi).
Relasi itu menjadi pengalaman batiniah/rohaniah yang mempengaruhi sikap dan tindakan. Iman
akan adanya Allah (yang dialami secara rohaniah-personal) mendorong sikap takwa dan tindakan
beribadat, melakukan perintah Allah dst. Tidak dituntut bukti inderawi. Pengalaman iman itu
kemudian dirumuskan dalam bentuk ajaran.
Sedangkan sains, memiliki kriteria ilmiah dan metode seperti yg sudah diungkapkan pada bagian
Sebelumnya. Keduanya tidak perlu dipertentangkan. Namun justru bisa saling melengkapi.

10
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, H. Abu, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta, PT. Rineka Cipta,1991.
Jasin, Maskoeri, Ilmu Alamiah Dasar, Surabaya, PT. Bina Ilmu.
Aly, Abdullah, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta, Bumi Aksara,1996.

11

Anda mungkin juga menyukai