Anda di halaman 1dari 11

ALIRAN KHAWARIJ

DISUSUN OLEH :

1. M. MUHIDDIN AL HAMZAH
2. M RAFIUL AL SHAUFI
3. M. MASYFU RIDLO
PEMBAHASAN

1. Sejarah Aliran Khawarij


Khawarij merupakan aliran teologi pertama yang muncul dalam dunia islam.
Aliran ini mulai timbul pada abad ke-1 H(abad ke-8 M)pada masa pemerintahan Ali
Ibn Abi Thalib,khalifah terakhir dari Al-Khulafa Ar-Rasyidin. Kemunculanya dilatar
belakangi oleh adanya pertikaian politik antara khalifah Ali Ibn Abi Thalib dan
Muawiyyah ibn Abu Sufyan,yang menjabat gubernur Syam(Damaskus). Setelah ali
terpilih menjadi khalifah,beliau menurunkan gubernur yang telah diangkat khalifah
sebelumnya,yaitu Usman Bin Affan,dan menggantikanya dengan yang baru. Semua
gubernur mengikuti kebijakan ali tersebut,namun Muawiyyah menolak memberika
baiat kepada ali,tidak mau menyerahkan jabatanya. Muawiyyah merasa dirinya
kuat,telah menjadi gubernur selama 22 tahun sejak Khalifah Umar bin Khattab sampai
khalifah Usman bin Affan dan mempunyai angkatan perang sendiri serta mendapat
dukungan rakyat. Muawiyyah membawa pasukan untuk memberontak terhadap ali.
Pertempuran antara pasukan ali dan muawiyyah tidak bisa dihindarkan dan terjadi di
siffin.
Pasukan ali hampir memperoleh kemenangan dalam perang siffin tersebut.
Namun,tangan kanan muawiyyah,Amr ibn ‘As,mengajak
berdamai(tahkim/arbitrase)dengan mengangkat al qur’an ke atas. Sebenarnya ali telah
mencium kelicikan dibalik ajakan damai muawiyyah dan hendak menolaknya. Akan
tetapi,sebagian pengikut ali mendesaknya,terutama ahli Qurra’seperti Al-Asy’ats ibn
Qais,Mas’ud ibn Fudaki at-Tamimi,dan Zaid ibn Husein Ath-Tha’i,dengan sangat
terpaksa akhirnya ali menerima ajakan damai dari kelompok muawiyyah. Ali
memerintahkan komandan pasukanya,Al-Asytar,untuk menghentikan
peperangan.Selanjutnya,ali hendak mengirimkan Abdullah ibn Abbas sebagai
delegasi juru damainya,namun kelompok yang nantinya menjadi kelompok khawarij
menolaknya karena dianggap dari kelompok ali. Mereka mengajukan kepada ali agar
Abu Musa Al-Asy’ari dijadikan delegasi agar dapat memutuskan perkara berdasarkan
kitabullah. Keputusan tahkim bahwa ali diturunkan dari jabatan khalifah dan
mengangkat muawiyyah sebagaikhalifah pengganti ali ibn abi thalib. Kaum khawarij
merasa kecewa dan saat itu pula mereka menyatakan keluar dari golongan Ali ibn Abi
Thalib. Mereka beranggapan bahwa tahkim yang dilakukan tidak berdasarkan al-

2
qur’an. Mereka mengatakan “la hukma illa lillah”(tidak ada hukum kecuali hukum
allah)atau “la hakama illa Allah”(tidak ada pembuat hukum kecuali allah). Kata-kata
itu selanjutnya menjadi semboyan mereka. Mereka langsung menuju
Hurura(kufah)dan mengangkat Abdullah Ibn Wahhab Ar-Rasyibi sebagai pemimpin
mereka.1
Sejak terjadinya arbitrase atau tahkim sebagai jalan menyelesaikan
persengketaan,mereka menganggap Ali Ibn Abi Thalib telah menyeleweng dari ajaran
islam dan mereka memandang ali telah menjadi kafir. Terhadap khalifah yang
empat,mereka menganggap bahwa khalifah Abu Bakar As-Siddiq dan ‘Umar ibn
Khattab seluruhnya dapat diterimakarena telah diangkat dan tidak menyeleweng dari
ajaran agama islam,akan tetapi pada masa Usman mereka beranggapan bahwa usman
telah menyeleweng dari ajaran agama islam sejak tahunke-7 kekhalifahanya dan ali
menyeleweng dari ajaran islam sejak arbitrase itu sehingga mereka tidak dapat
menerimanya dan mereka menganggap usman dan ali menjadi kafir.
Khawarij memandang empat tokoh yaitu Ali,Muawiyyah,Amr ibn As,dan Abu
Musa Al-Asy’ari serta orang-orang yang menerima arbitrase adalah kafir,keempat
tokoh yang dipandang kafir oleh mereka maka wajib dibunuh. Kaum khawarij
memutuskan untuk membunuh mereka setelah mengalami kekalahan dalam perang
Nahrawan di pinggir sungai Tigris(Ad-Dajlah). Tercatat dalam sejarah hanya tiga
orang yang di tugasi untuk membunuh,yaitu:Abdurrahaman ibn Muljam Al-Muradi
memilih membunuh Ali ibn Abi Thalib di kufah,Amr ibn Bakar at-Tamimi memilih
membunuh ‘Amr ibn ‘As di Fustat,dan Hujaj ibn Abdillah memilih membunuh
Umayah ibn Abi Sufyan di Damaskus. Mereka serempak melakukan pembunuhan
pada dini hari saat salat subuh tanggal 17 Ramadhan tahun 40 H/661 M. Pada
peristiwa pembunuhan itu,yang berhasil dibunuh hanyalah Ali ibn Abi Thalib,dalam
perjalanan menuju Masjid Agung di Kufah. Dua hari sejak peristiwa penusukan
pedang yang dilakukan berulang kali oleh Abdurrahman ibn Muljam Al-
Muradi,khalifah Ali ibn Abi Thalib wafat pada tanggal 19 Ramadhan 40 H/661 M
daalam usia 63 tahun setelah mengemban jabatan khalifah selama 4 tahun 9 bulan.2
2. Pengertian Aliran Khawarij
Sebagaimana anda ketahui dalam sejarah Islam, bahwa kaum khawarij pada
mulanya adalah pengikut-pengikut Ali bin Abi Thalib, tetapi kemudian mereka

1
Abdul Rozak dan Rosihon Anwar,Ilmu Kalam(Bandung:Pustaka Setia,2007),hlm.50-51
2
Joesoef Sou’yb,Sejarah Daulat Khulafaur Rasyidin(Jakarta:Bulan Bintang,1979),hlm.528-531

3
meninggalkan barisannya, karena tidak setuju dengan sikap Ali bin Abi Thalib yang
menerima “tahkim” (arbitrase) sebagai jalan untuk menyelesaikan persengketaannya
dengan Mu’awiyah ibnu Abi Sufyan.
Nama Khawarij berasal dari bahasa Arab,kharaja,yang berarti keluar. Nama
ini dilekatkan pihak lain kepada mereka karena mereka keluar dari pasukan Ali. Nama
lain Huraryiah dari kata Harura,3sebuah tempat dekat kufah,Irak. Disini berkumpul
sebanyak 12.000 orang,yang memisahkan diri dari Ali dan mengangkat Abdullah ibn
Wahhab Al-Rasidi sebagai pemimpin mereka. Ali berusaha membujuk mereka
kembali bergabung. Mereka menolak kecuali Ali mengakui bahwa ia telah kafir dan
segera harus bertobat serta membatalkan tahkim.4
Kaum Khawarij juga menyebut diri mereka dengan sebutan kaum
Syurah,berasal dari kata Yasyri yang berarti menjual. Maksudnya,mereka adalah
orang-orang yang mengabdikan dan mengorbankan diri untuk allah. Ini berdasarkan
surah Al-Baqarah ayat 207.
Selain itu,ada lagi nama yang diberikan kepada kelompok khawarij ini
yaitu,Al-Muhakkimah dan Al-Mariqah. Nama Al-Muhakkimah berasal dari semboyan
mereka yang terkenal la hukma illa lillah(tidak ada hukum kecuali hukum allah)atau
la hakama illa Allah(tidak ada pembuat hukum kecuali Allah). Mereka menolak
keputusan ali,bagi mereka yang berhak memutuskan perkara hanyalah allah
swt.,bukan arbitrase atau tahkim yang dijalankan ali. Nama Al-Mariqah diberikan
kepada mereka oleh lawan-lawanya karena mereka telah dianggap keluardari agama.
Kata ini berasal dari kata maraqa,artinya “anak panah keluar dari busurnya”.

3. Sekte-Sekte dan Para Tokoh Aliran Khawarij


Diantara sekte-sekte dari aliran khawarij antara lain:
a) Al-Muhakkimah
Al-Muhakkimah adalah golongan khawarij asli, bekas pengikut-pengikut Ali,
yang kemudian memisahkan diri, dan kemudian menentang Ali. Menurut
golongan ini, Ali dan Mu’awiyah serta kedua pengantarnya, yaitu Amr ibn ‘As
dan Abu Musa Al-Asy’ari, serta semua orang yang telah menyetujui arbitrase,
mereka itu telah melakukan perbuatan salah, karena menyimpang dari ajaran
Islam, perbuatan mereka itu membuat mereka menjadi kafir. Selanjutnya hukum

3
Abu Hasaan Al-Asy’ari,Maqalatal-Islamiyin,Maktabah al-Nahdan al-Misriyah,1950,hlm.156.
4
Al-Syahrastani.Al-Milal wa al- Nihal,Al-Halaby,Kairo,hlm.117.Lihat juga Muhammad Abu Zahrah,ibid,hlm.65.

4
kafir ini mereka luaskan artinya, sehingga orang yang melakukan dosa besar pun
termasuk orang yang telah kafir. Berbuat zina adalah termasuk dosa besar, karena
itu menurut golongan ini orang yang mengerjakan zina, dia telah menjadi orang
kafir, dan dikeluarkan dari Islam.
Orang pertama yang dibaiat menjadi imam adalah Abdullah bin Wahab Ar-
Rasyidi di rumah Zaid bin Husain oleh Abdullah bin Al-Kiwa,’Urwah bin
Jarir,Yazid binAsim Al-Muharribi,dan lain-lain.
b) Al-Azariqah
Golongan ini muncul setelah hancurnya golongan Al- Muhakkimah, dan
golongan ini kemudian menjadi lebih besar dan lebih kuat dibandingkan dengan
golongan Al- Muhakkimah sendiri. Daerah-daerah kekuasaan mereka terletak di
perbatasan antara Iran dan Irak. Nama Al- Azariqah diambil dari nama seorang
pemuka golongan ini, yaitu; Nafi’ ibn al-Azraq.
Sekte ini bersifat lebih radikal,mereka tidak menggunakan term kafir,tapi
menggunakan term musyrik. Semua yang tidak sepaham denganya dianggap
musyrik,dan pengikut Al-Azariqah yang tidak ikut hijrah ke lingkungan mereka
dianggap musyrik pula.Orang yang masuk ke dalam lingkungan kekuasaan dan
mengaku pengikutnya akan diuji. Orang yang bersangkutan harus membunuh
seorang tawanan untuk membuktikan ia termasuk ke dalam kelompok,jika tidak,ia
sendiri yang akan di penggal kepalanya.

c) An-Najdat
Nama golongan ini diambil dari nama seorang pemuka dari golongan ini,
yaitu; Najdah ibn “Amr al-Hanafi”. Ia berasal dari daerah Yamamah.
Lahirnya sekte ini sebagai reaksi dan pendapat Nafi,pemimpin Al-
Azariqah,yang terlalu ekstrem tentang pengikut Al-Azariqah yang dikataakan
musyrik jika tidak mau berhijrah ke dalam wilayah Al-Azariqah dan kebolehan
membunuh anak-anak aatau istri orang laain yang mereka pandang musyrik. 5 An-
Najdat menganggap Nafi dan orang yang mengakuinya sebagai khalifah adalah
kafir.
Golongan An-Najdat mempunyai paham bahwa orang yang berbuat dosa besar
menjadi kafir dan akan d masukkan ke dalam neraka yang kekal selama-lamanya
hanyalah bagi seseorang yang tidak sepaham dengan mereka. Sementara bagi
5
Abu Mansur Al-Bagdadi,Al-Farq bain Al-Firaq(Kairo:Maktabah Subeih,1930),hlm.87.

5
pengikutnya,dia hanya disiksa di suatu tempat setelah itu masuk surga. Dosa kecil
yang dilakukan terus-menerus akan menjadi dosa besar dan yang melakukanya
menjadi musyrik. Selanjutnya,An-Najdat mempunyai paham bahwa setiap muslim
wajib mengetahui Allah dan para Rasulnya,mengetahui haram hukumnya hujah
membunuh orang islam.(pengikut An-Najdat),dan percaya terhadap apa yang
diwahyukanAllah kepada Rasulnya. Sehubungan dengan itu,apabila seseorang
mengerjakan suatu yang haram tetapi tidak mengetahuinya maka dia dimaafkan.
Golongan An-Najdat merupakan sekte khawarij yang pertama kali membawa
paham Taqiyah,mereka merahasiakan dan tidak menyatakan keyakinan atau
keimananya demi menjaga keamanan dirinya dari musuh,baik berbentuk kata-kata
maupun perbuatan yang pada lahirnya menunjukkan bukan orang islam,tapi
hakikatnya tetap menganut agama islam.
d) Al-Ajaridah
Golongan ini dinamakan Al-Ajaridah, karena mereka itu adalah pengikut dari
‘Abd Karim ibn ‘Ajrad, yang menurut al-Syahrastani, termasuk salah seorang
teman dari ‘Atiah al-Hanafi.
Menurut al-Bagdadi, paham al-Ajaridah ini lebih lunak dibandingkan dengan
golongan-golongan lain dalam kalangan khawarij. Menurut paham mereka,
berhijrah bukanlah merupakan kewajiban bagi setiap orang Islam sebagaimana
diajarkan dalam paham al-Azariqah dan paham al-Nadjat. Bagi mereka berhijrah
itu hanyalah merupakan kebajikan saja. Dengan demikian kaum Ajaridah bebas
tinggal dimana saja di luar daerah kekuasaan mereka, dan mereka tidak dianggap
sebagai orang kafir. Mengenai harta yang boleh dijadikan sebagai harta rampasan
perang, menurut mereka, hanyalah harta musuh yang telah mati terbunuh.
Menurur Harun Nasution,golongan ini berpaham puritanisme.
Golongan Al-Ajaridah terpecah menjadigolongan-golongan kecil sebagai
berikut:
1) Saltiyah
2) Al-Maimuniyah
3) Hamziyah
4) Khalafiyah
5) Atrafiyah
6) Syu’aibiyah
7) Hazimiyah

6
e) As-Sufriyah
Nama golongan ini dinisbahkan kepada pemimpinya,Ziad ibn Al-Asfar. Paham
yaang dibawa sekte ini mirip dengan paham Al-Azariqah,hanya lebih lunak.
Berikut ini beberapa paham As-Sufriyah yang tidak terlalu ekstrem dari golongan
lainnya.
 Orang sufriyah yang tidak berhijrah tidak dianggap menjadi kafir.
 Mereka tidak sependapat, bahwa anak-anak orang yang musyrik itu boleh
dibunuh.
 Selanjutnya tidak semua orang sufriyah sependapat bahwa orang yang
melakukan dosa besar itu telah menjadi musyrik. Ada diantara mereka yang
membagi dosa besar menjadi dua golongan, yaitu daosa yang diancam dengan
hukum dunia, seperti membunuh dan berzina, dan dosa yang tidak diancam
dengan hukum dunia, tetapi diancam dengan hukuman karena di akhirat,
seperti dosa karena meninggalkan shalat atau puasa bulan Ramadhan. Orang
yang berbuat dosa besar golongan pertama, tidak dipandang kafir, tetapi orang
yang berbuat dosa golongan kedua itulah yang dipandang kafir.
 Daerah golongan Islam yang tidak sepaham dengan mereka, tidak dianggap
sebagai dar al- harb, yaitu daerah yang harus diperangi. Menurut mereka,
daerah yang boleh diperangi itu hanya daerahma’askar, yaitu markas- markas
pasukan musuh. Anak-anak dan wanita-wanit tidak boleh dibunuh atau
dijadikan tawanan.
 Menurut mereka kufur itu ada dua macam yaitu : kufr bi inkar al-ni’mah, yaitu
kufur karena mengingkari rahmat Tuhan, dan kufr bin inkar al-rububiyah, yaitu
kufur karena mengingkari adanya Tuhan. Karena itu menurut mereka, tidak
selamanya sebutan kafir itu mesti diartikan keluar dari Islam.
 Menurut mereka,taqiyah hanya dibolehkan dalam bentuk perkataan saja, dan
tidak boleh dalam bentuk perbuatan. Tetapi sungguhpun demikian, untuk
menjaga keamanan dirinya, seorang wanita Islam boleh kawin dengan laki-
laki kafir, apabila dia berada di daerah bukan Islam.

f) Al-Ibadiyah

7
Nama golongan ini diambil dari nama seorang pemuka mereka yaitu Abdullah
ibn Ibad. Pada mulanya dia adalah pengikut golongan al-Azariqah, tetapi pada
tahun 686 M, ia memisahkan diri dari golongan al-Azariqah.
Ajaran dari golongan ini adalah sebagai berikut:
 Orang islam yang tidak sepaham dengan mereka bukan mukmin dan bukan
musyrik melainkan kafir
 Daerah orang islam yang tidak sepaham dengan mereka kecuali markas
pemerintah adalah Dar At-Tauhid atau daerah orang yang mengesakan
tuhan.
 Orang yang berbuat dosa besar disebut muwahhidatau orang yang
mengesakan Tuhan,tetapi bukan mukmin.
 Harta yang dijadikan ganimah hanyalah kuda dan senjata saja,sementara
emas dan perak harus dikembalikan kepada pemiliknya.
4. Pokok-Pokok Ajaran Aliran Khawarij
Diantara pokok-pokok ajaran khawarij antara lain:
a. Khalifah atau imam harus dipilih secara bebas oleh seluruh umat islam
b. Khalifah tidak harus berasal dari keturunan Arab
c. Setiap orang muslim berhak menjadi khalifah asal sudah memenuhi syarat
d. Khalifah dipilih secara permanen selam yang bersangkutan bersikap adil dan
menjalankan syariat islam. Ia harus dijatuhkan bahkan dibunuh jika melkukan
kezaliman
e. Khalifah sebelum Ali(Abu Bakar,Umar ,Usman)adalah sah,tetapi setelah tahun
ketujuh dari masa kekhalifahanya,Usman r.a. dianggap telah menyeleweng
f. Khalifah ali juga sah,tetapi setelah terjadi arbitrase,ia dianggap menyeleweng
g. Mu’awiyyah dan Amr bin As serta Abu Musa Al-Asy’ari juga dianggap
menyeleweng dan telah menjadi kafir
h. Pasukan perang jamal yang melawan ali juga kafir
i. Seseorang yang berdosa besar tidak lagi disebut muslim karenanya harus dibunuh.
Mereka menganggap bahwa seorangmuslim tidak lagi muslim disebabkan tidak
mau membunuh muslim lain yang telah dianggap kafir,dengan resiko ia
menanggung beban harus dilenyapkan pula.
j. Setiap muslim harus berhijrah dan bergabung dengan golongan mereka. Apabila
tidak mau bergabung,ia wajib diperangi karena hidup dalam dar al harb(negara

8
musuh),sedangkan golongan mereka dianggap berada dalam dar al islam(negara
islam)
k. Seseorang harus menghindar dari pimpinan yang menyeleweng
l. Adanya wa’ad dan wa’id (orang yang baik harus masuk surga,sedangkan yang
jahat harus masuk ke dalam neraka)
m. Amar ma’ruf nahi munkar
n. Memalingkan ayat-ayat al Qur’an yang tampak mutasyabihat(samar)
o. Al-Qur’an adalah makhluk
p. Manusia bebas memutuskan perbuatanya bukan dari tuhan
Akibat doktrin-doktrinya menentang pemerintah,khawarij harus menanggung
akibatnya. Kelompok ini selalu dikejar-kejar dan ditumpas pemerintah.
Lalu,perkembanganya sebagaimana dituturkan Harun Nasution,kelompok ini
sebagian besar sudah musnah. Sisa-sisanya terdapat di Zanzibar,Afrika Utara,dan
Arabia Selatan.6

PENUTUP

6
Nasution,teologi ...,hlm.21.

9
A. Kesimpulan
Khawarij merupakan aliran teologi pertama yang muncul dalam dunia islam.
Aliran ini mulai timbul pada abad ke-1 H(abad ke-8 M)pada masa pemerintahan
Ali Ibn Abi Thalib,khalifah terakhir dari Al-Khulafa Ar-Rasyidin. Kemunculanya
dilatar belakangi oleh adanya pertikaian politik antara khalifah Ali Ibn Abi Thalib
dan Muawiyyah ibn Abu Sufyan,yang menjabat gubernur Syam(Damaskus).
Sejak terjadinya arbitrase atau tahkim sebagai jalan menyelesaikan
persengketaan,mereka menganggap Ali Ibn Abi Thalib telah menyeleweng dari
ajaran islam dan mereka memandang ali telah menjadi kafir. Terhadap khalifah
yang empat,mereka menganggap bahwa khalifah Abu Bakar As-Siddiq dan ‘Umar
ibn Khattab seluruhnya dapat diterimakarena telah diangkat dan tidak
menyeleweng dari ajaran agama islam,akan tetapi pada masa Usman mereka
beranggapan bahwa usman telah menyeleweng dari ajaran agama islam sejak
tahunke-7 kekhalifahanya dan ali menyeleweng dari ajaran islam sejak arbitrase
itu sehingga mereka tidak dapat menerimanya dan mereka menganggap usman
dan ali menjadi kafir
Nama Khawarij berasal dari bahasa Arab,kharaja,yang berarti keluar. Nama
ini dilekatkan pihak lain kepada mereka karena mereka keluar dari pasukan Ali.
Nama lain Huraryiah dari kata Harura,7sebuah tempat dekat kufah,Irak. Disini
berkumpul sebanyak 12.000 orang,yang memisahkan diri dari Ali dan
mengangkat Abdullah ibn Wahhab Al-Rasidi sebagai pemimpin mereka. Ali
berusaha membujuk mereka kembali bergabung. Mereka menolak kecuali Ali
mengakui bahwa ia telah kafir dan segera harus bertobat serta membatalkan
tahkim.8
Diantara sekte-sekte dari aliran khawarij antara lain:
1) Al-Muhakkimah 5) As-sufriyah
2) Al-Azariqah 6) Al-Ibadiyah
3) An-Najdat
4) Al-Ajaridah
DAFTAR PUSTAKA

Nasution, Harun. 2009. Teologi Islam. Jakarta:Penerbit Universitas Indonesia.


7
Abu Hasaan Al-Asy’ari,Maqalatal-Islamiyin,Maktabah al-Nahdan al-Misriyah,1950,hlm.156.
8
Al-Syahrastani.Al-Milal wa al- Nihal,Al-Halaby,Kairo,hlm.117.Lihat juga Muhammad Abu Zahrah,ibid,hlm.65.

10
Ash-Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi. 2010. Sejarah & Pengantar Ilmu

Tauhid/Kalam. Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra.

Suntiah,Ratu dan Maslani.2018.Ilmu Kalam.Bandung:CV ARMICO Bandung

Rozak,Abdul dan Anwar,Rosihon.2018.Ilmu Kalam.Bandung:CV PUSTAKA SETIA

Nasution,Harun.1996.Sejarah Pemikiran Dalam Islam.Jakarta:PT PUSTAKA ANTARA

bekerja sama dengan LSIK

11

Anda mungkin juga menyukai