MAKALAH
Oleh:
Salistia Safana
PURWOREJO
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa Rasulullah saw. umat Islam dapat bersatu karena segala
permasalahan yang muncul dikembalikan kepada beliau. Setelah beliau
wafat, para sahabat mulai berijtihad, namun tetap berpedoman pada Alquran
dan Hadis. Salah satu dampak dari ijtihad tersebut adalah perbedaan paham
yang kemudian melahirkan berbagai aliran kalam.
Oleh karena itu, pemakalah akan membahas salah satu aliran-aliran ilmu
kalam yaitu aliran Khawarij dan aliran Murji’ah.
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
(100 :يويمنَ ييخَۡررجُۡ ممنَۢ بييَۡتممهۦ رميهاَمجرراً إميلىَ ٱل لمه يويررسوُلممهۦ )اًلنساَء
Artinya:
1 Nok Aenul Latifah, Abdul Mutolib, Paham Ilmu Kalam (Solo, Tiga Serangkai Pustaka Mandiri:
2017), hlm. 137
2 Muhammad Ahmad, Tauhid Ilmu Kalam (Bandung, CV Pustaka Setia: 2009), hlm. 151
3
estimasi Khawarij, pihak Ali hampir memperoleh kemenangan pada
peperangan itu, tetapi karena Ali menerima tipu daya licik ajakan damai
Mu’awiyah, kemenangan yang hampir diraih itu menjadi raib.3
a. Fanatisme kesukuan
b. Faktor ekonomi
3 Rubini, “Khawarij dan Murji’ah Perspektif Ilmu Kalam”, Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam,
Volume 7, Nomor 1, Juni 2018, hlm. 98
c. Semangat keagamaan
5
Khawarij melanjutkan perlawanan selain kepada Mu’awiyah juga kepada
Ali. Di sana mereka mengangkat seorang pemimpin definitive yang
bernama Abdullah bin Sahab ar-Rasyibi. Sebelumnya mereka dipandu
Abdullah al-Kiwa untuk sampai ke Harura. Golongan ini dibangsakan
dengan nama kampung ini sehingga bernama Hururiyah.5
1. Doktrin Politik
d. Khalifah sebelum Ali bin Abi Thalib adalah sah, tetapi setelah tahu
ke tujuh kekhalifahannya, Utsman bin ‘Affan telah dianggap
menyimpang
e. Khalifah Ali bin Abi Thalib adalah sah, tetapi setelah terjadi
arbitrase (tahkim), ia dianggap telah menympang
f. Muawiyyah dan Amr bin ‘Ash serta Abu Musa al-Asy’ari dianggap
menyimpang dan telah kafir
g. Pasukan perang Jamal yang menyerang Ali bin Abi Thalib adalah
kafir
2. Doktrin Teologi
5 Rubini, “Khawarij dan Murji’ah Perspektif Ilmu Kalam”, Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam,
Volume 7, Nomor 1, Juni 2018, hlm. 98-101
6
b. Setiap Muslim harus berhijrah dan bergabung dengan golongan
mereka
d. Adanya wa’ad dan wa’id (orang yang baik masuk surga sedangkan
orang yang jahat masuk neraka)
3. Doktrin Sosial
a. Al-Muhakkimah
b. Al-Azariqah
Golongan yang dapat menyusun barisan baru dan besar lagi kuat
sesudah golongan Al-Muhakkimah hancur adalah golongan Al-
Azariqah. Daerah kekuasaan mereka terletak diperbatasan Irak dengan
Iran. Nama ini diambil dari Nafi’ ibn al-Azraq. Khalifah pertama yang
mereka pilih ialah Nafi’ sendiri dan kepadanya mereka beri gelar Amir
al-Mu’minin. Nafi’ meninggal dalam pertempuran di Irak pada tahun
686 M. mereka menyetujui paham bersalah itu dan menjadi musyrik.
c. Al-Nadjat
d. Al-Ajaridah
8
Mereka adalah pengikut dari Abd al-Karim ibn Ajrad yang menurut Al-
Syahrastani merupakan salah satu teman dari Atiah al-Hanafi. Menurut
paham mereka berhijrah bukanlah merupakan kewajiban sebagai
diajarkan oleh Nafi’ ibn al-Azraq dan Najdah, tetapi hanya merupakan
kebajikan. Kaum Ajaridah boleh tinggal diluar daerah kekuasaan
mereka dengan tidak dianggap menjadi kafir. Harta boleh dijadikan
rampasan perang hanyalah harta orang yang telah mati.
e. Al-Sufriah
Pemimpin golongan ini ialah Ziad ibn al-Asfar. Dalam paham mereka
dekat sama dengan golongan Al-Azariqah.
f. Al-Ibadiyah
7 Rubini, “Khawarij dan Murji’ah Perspektif Ilmu Kalam”, Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam,
Volume 7, Nomor 1, Juni 2018, hlm. 104-106
Ajaran pokok Murji’ah bersumber dari gagasan atau doktrin irja’ yang
diaplikasikan di banyak persoalan, baik politik atau teologis. Di bidang
politik doktrin irja’ selalu netral yang diekspresikan dengan diam, itulah
sebabnya Murjiah dikenal sebagai the queuietits (kelompok bungkam). Di
bidang teologis, doktrin irja’ dikembangkan ketika menanggapi persoalan
yang muncul, yang menjadikan semakin kompleks sehingga mencakup
iman, kufur, dosa besar dan ringan.
a. Menunda hukuman atas Ali, Mu’awiyah, Amr bin Ash dan Abu
Musa al-Asy’ari yang terlibat tahkim dan menyerahkan kepada Allah
di hari kiamat kelak.
a. Iman adalah percaya kepada Allah dan Rasul-Nya saja. Amal atau
perbuatan itu merupakan suatu keharusan bagi adanya iman. Seseorang
dianggap mukmin walau meninggalkan perbuatan dosa besar.
Berdasarkan hal ini, maka inti dari paham Murji’ah adalah iman bagi
mereka berarti mengenal Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang mengenal
bahwa “Tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad sebagai Rasul-
Nya”, ia tetap mukmin meskipun melakukan dosa besar.13
1. Golongan Ekstrem
12 Rubini, “Khawarij dan Murji’ah Perspektif Ilmu Kalam”, Jurnal Komunikasi dan Pendidikan
Islam, Volume 7, Nomor 1, Juni 2018, hlm. 110-111
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara etimologis kata Khawarij berasal dari bahasa Arab, yaitu kharaja
yang berarti keluar, muncul, timbul, atau memberontak. Terdapat beberapa
doktrin pokok dalam kaum Khawarij. Doktrin yang dikembangkan kaum
Khawarij dapat dikategorikan dalam tiga kategori: politik, teologi, dan sosial.
15 Rubini, “Khawarij dan Murji’ah Perspektif Ilmu Kalam”, Jurnal Komunikasi dan Pendidikan
Islam, Volume 7, Nomor 1, Juni 2018, hlm. 111-112
DAFTAR PUSTAKA
Nok Aenul Latifah, Abdul Mutolib. 2017. Paham Ilmu Kalam. Solo: Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.
Rubini, “Khawarij dan Murji’ah Perspektif Ilmu Kalam”, Jurnal Komunikasi dan
Pendidikan Islam, Volume 7, Nomor 1, Juni 2018.
14
15