Anda di halaman 1dari 9

1

MATERI REFRESING UJIAN COMPREHENSIF

MATA KULIAH ILMU KALAM

OLEH: FERLIN ANWAR,S.Ag.,M.Fil.I

Selasa, 16 Mei 2023

1. Jelaskan pengertian Ilmu kalam dan apa nama lain dari Ilmu Kalam?
 Ilmu kalam adalah disiplin ilmu yang mengandung berbagai argumentasi tentang
aqidah Imani yang diperkuat dalil-dalil rasional.
Ilmu kalam biasa disebut dengan beberapa nama, antara lain : ilmu Ushuluddin,
ilmu tauhid, fiqh Al-Akbar, fiqh-al-ashgar, dan teologi Islam.

2. Jelaskan apa yang menjadi sumber-sumber Ilmu Kalam?


 Al-Qur’an
Sebagai sumber ilmu kalam, Al-Qur’an banyak menyinggung hal yang berkaitan
dengan masalah ketuhanan, diantaranya adalah:Q.S Al-Ikhlas: 3-4, Asy-syura: 7,:
Al-Furqan: 59, Al-Fath: 10, Thaha: 39, Ar-Rahman: 27, Lukman: 22 dll.
 Hadis

3. Uraikan sejarah timbulnya persoalan-persoalan teologi dalam Islam?


 Persoalan yang pertama-tama timbul dalam Islam adalah persoalan dalam bidang
politik dan bukan dalam bidang teologi, namun dari persoalan politik meningkat
menjadi persoalan teologi. Persoalan pertama timbul pada saat wafatnya nabi
Muhammad saw. Ketika itu masyarakat Madinah sibuk memikirkan pengganti
beliau untuk mengepalai negara yang baru lahir, sehingga penguburan Nabi
merupakan soal kedua bagi mereka. Timbullah soal khilafah, soal pengganti Nabi
Muhammad sebagai kepala negara. Sebagai Nabi atau Rasul, Nabi tentu tak dapat
digantikan. Sejarah meriwayatkan bahwa Abu Bakr-lah yang setujui oleh
masyarakat Islam di waktu itu menjadi pengganti atau khalifah Nabi dalam
mengepalai negara mereka. Kemudian abu bakar di gantikan oleh Umar Ibnu al-
Khattab dan umar oleh Usman Ibnu Affan. UsmSan termasuk dalam golongan
pedagang Quraisy yang kaya. Ahli sejarah menggambarkan Usman sebagai orang
yang lemah dan tak sanggup menentang ambisi kaum keluarganya yang kaya dan
berpengaruh itu. Ia mengangkat mereka menjadi gubernur di daerah yang tunduk
kepada kekuasaan Islam. Tindakan-tindakan politik yang di jalankan Usman ini
menimbulkan reaksi yang tidak menguntungkan bagi dirinya. Sehingga sahabat-
sahabat Nabi yang pada mulanya menyokong Usman mulai meninggalkan
Khalifah yang ketiga ini. Perasaan tidak senang muncul di daerah-daerah, dari
mesir sebagai reaksi terhadap dijatuhkannya Umar Ibn al-as yang digantikan oleh
abbdullah Ibn-sa’d Ibn-abi Sarh, salah satu anggota kaum keluarga Usman sebagai
2

gubernur mesir, 500 pemberontak berkumpul dan kemudian bergerak ke madinah.


Perkembangan suasana di madinah selanjutnya membawa pada pembunuhan
Usman oleh pemuka-pemuka pemberontakan dari mesir ini. Setelah Usman wafat
Ali sebagai calon terkuat menjadi Khalifah yang keempat. Tetapi ia mendapat
tantangan Talhah dan Zubeir dari mekah yang mendapat sokongan dari Aisyah.
Tantangan dari Aisyah dari Talhah-Zubeir ini dipatahkan Ali dalam pertempuran
yang terjadi di irak tahun 656. Talhah dan Zubeir mati terbunuh dan Aisyah di
kirim kembali ke Mekah. Tantangan kedua datang dari muawiyah gubernur
damaskus dan keluarga yang dekat bagi Usman sebagai mana hanya Talhah dan
Zubeir ia tak mau mengakuai Ali sebagai Khalifah maka terjadilah pertempuran
antara kedua golongan ini disiffin, tentara Ali dapat mendesak tentara muawiyah
sehingga yang tersebut akhir ini bersiap-siap untuk lari. Tetapi tangan kanan
muawiah ,’Amr Ibn al-‘As yang terkenal sebagai orang licik, minta berdamai
dengan mengangkat al-Qur’an keatas. Qurra’ yang ada di pihak ali mendesak ali
supaya menerima tawaran itu dan dengan demikian di carilah perdamain dengan
mengadakan arbitrase. Sebagai pengantara di angkat dua orang: Amr Ibn al-‘ As
dari pihak muawiyah dan perasaan taqwa abu musa. Sejarah mengatakan antara
keduanya terdapat pemufakatan untuk menjatuhkan kedua pemuka yang
bertentangan’ Ali dan muawiah. Tradisi menyebut bahwa Abu musa al-Asy ‘ari
sebagai yang tertua terlebih dahulu berdiri mengumumkan kepada orang ramai
utusan menjatuhkan kedua pemuka yang bertentangan itu. Berlainan dengan apa
yang telah disetujui, Amr Ibn al-‘ as mengumumkan hanya menyetujui
penjatuhan Ali yang telah di umumkan al-asy’ ari, tetapi menolak penjatuhan
muawiah. Bagaimana pun peristiwa ini merugikan bagi Ali dan menguntungkan
bagi muawiah yang legal menjadi khalifah yang sebenarnya hanya lah Ali
sedangkan muawiah kedudukannya tak lebih dari gubernur daerah yang tak mau
tunduk kepada Ali sebagai Khalifah. Tidak mengherankan kalau putusan ini
ditolak Ali dan tak mau meletakkan jabatannya, sampai ia mati terbunuh ditahun
661 M. Sikap Ali yang menerima tipu musihalit Amr Ibn al-‘ As untuk
mengadakan arbitrase sungguh pun dalam keadaan terpaksa tidak disetujui oleh
sebagian tentaranya. Mereka berpendapat bahwa hal serupa itu tidak putuskan
oleh arbitrase manusia. Utusan hanya datang dari allah dengan kembali kepada
hukum-hukum yang ada dalam al-Qur’an. La hukma illah lillah(tidak ada hukum
selain dari hukum allah) atau La hakama illa allah(tidak ada pengantara selain
dari allah), menjadi semboyan mereka. Mereka memandang Ali telah berbuat
salah dan oleh karena itu mereka meninggalkan barisannya. Golongan ini terkenal
dengan nama al-Khawarij yaitu orang yang keluar dan memisahkan diri Ali
sekarang menghadapi dua musuh yaitu muawiah dan Khawarij. Karena selalu
mendapat serangan dari pihak kedua ini, Ali terlebih dahulu memusatkan
usahanya untuk menghancurkan kaum Khawarij, tetapi setelah mereka ini kalah
tentara Ali telah terlalu capek untuk meneruskan pertempuran dengan muawiyah.
Muawiyah tetap berkuasa di damaskus dan setelah Ali Ibn abi Thalib wafat ia
dengan mudah dapat memperoleh pengakuan sebagai Khalifah umat Islam pada
tahun 661 M. Persoalan-persoalan yang terjadi dalam lapangan polotik inilah yang
3

akhirnya membawa kepada timbulnya persoalan-persoalan teologi. Timbullah


persoalan siapa yang kafir dan siapa yang bukan kafir dalam arti siapa yang telah
keluar dari Islam dan siapa yang masih tetap dalam Islam.

4. Bagaimana hubungan ilmu kalam, filsafat, dan tasawuf ?


 Ilmu kalam, Filsafat, dan tasawuf mempunyai kemiripan objek kajian. Objek
kajian ilmu kalam adalah ketuhanan dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya.
Objek kajian filsafat adalah masalah ketuhanan di samping masalah alam,
manusia, dan segala sesuatu yang ada. Sementara objek kajian tasawuf tuhan,
yakni upaya-upaya pendekatan terhadap-Nya. Jadi di lihat dari aspek objeknya
ketiga ilmu itu membahas masalah yang berkaitan dengan ketuhanan
 Ketiga ilmu ini berbeda dari metodologi.
Ilmu kalam menggunakkan metode dialektis
Filsafat menggunakkan metode Rasional
Tasawuf menggunakan metode Intuisi
5. Jelaskan apa yang di maksud dengan aliran Khawarij?
 Khawarij adalah suatu aliran pengikut ali bin abi talib yang keluar meninggalkan
barisan karena ketidak sepakatan terhadap keputusan Ali yang menerima arbitrase
(tahkim) dalam siffin pada tahun 648 M. Kata Khawaritz berasal dari bahasa arab
yaitu kharaja yang berarti keluar, muncul, timbul, atau memberontak.

6. Uraikan doktrin-doktrin dari aliran khawarij ?


 Khalifah atau imam haru dipilih secara bebas oleh seluruh umat islam
 Khalifah tidak harus berasal dari keturunan arab
 Khalifah di pilih secara permanen selama yang bersangkutan bersikap adil dan
menjalankan syariat-syariat Islam.
 Khalifah sebelum Ali ( Abu bakar, Usman ) adalah sah tetapi setelah tahun
ketujuh dari masa kekhalifahannya, Usman di anggap telah menelewen
 Khalifah ali adalah sah tetapi setelah terjadi arbirase (tahkim) ia telah di anggap
telah menyeleweng
 Muawiyah dan Amr bin al-‘ as serta abu musa al- Asy’ ari juga di anggap telah
menyeleweng dan menjadi kafir.
 Pasukan perang jamal yang melawam ali juga kafir.
 Seseorang yang berdosa bersar tidak lagi disebut muslim sehingga harus di bunuh
yang sangat anarkis lagi, mereka menganggap bahwa seorang muslim dapat
menjadi kafir apabila ia tidak mau membunuh muslim lain telah di anggap kafir
dengan resiko ia menanggung beban harus di lenyapkan pula.
 Setiap muslim harus berhijrah dan bergabung dengan golongan mereka.
 Manusia bebas memutuskan perbuatannya bukan dari Tuhan.

7. Sebutkan sekte-sekte yang ada dalam aliran Khawarij?


 Al-Muhakkimah
 Al-Azriqah
4

 An-Nadjat
 Al-Baihasiyah
 Al-Ajaridah
 As-Saalabiyah
 Al-Abadiyah
 As-Sufriyah

8. Diantara sekte-sekte yang ada dalam aliran khawarij ada sekte yang agak lunak.
Sebutkan dan bagaimana pandangan sekte tersebut?
 Sekte An-Nadjat dan Al-Ibadiyah.
Keduanya membedakan antara kafir nikmat dan kafir agama.

9. Jelaskan asal-usul kemunculan Murjiah?


 Nama Murjiah diambil dari kata arja’a yang bermakna penundaan, penangguhan,
dan pengharapan. Kata arja’a mengandung pula arti memberi harapan yakni
memberi harapan kepada pelaku dosa besar untuk memperoleh pengampuanan
dan rahmat Allah. Selain itu, arja’a berarti pula meletakkan dibelakang atau
mengemudikan yaitu orang yang mengemudikan amal dari iman. Oleh karena itu
Murji’ah artinya orang yang menunda penjelasan kedudukan seseorang yang
bersengketa yakni Ali dan Muawiyah serta pasukannya masing-masing, ke hari
kiamat kelak.

10. Jelaskan doktrin pokok ajaran Murjiah menurut Abu A’la Al-Maududi?
 Iman adalah percaya kepada Allah dan Rasul-Nya saja. Adapun amal atau
perbuatan tidak merupakan suatu keharusan bagi adanya iman. Berdasarkan hal
ini, seseorang tetap dianggap mukmin walaupun meninggalkan perbuatan yang
difardukan dan melakukan dosa besar.
 Dasar keselamatan adalah iman semata. Selama masih ada iman dihati, setiap
maksiat tidak dapat mendatangkan mudarat ataupun gangguan atas seseorang.
Untuk menadapatkan pengampunan, manusia cukup hanya dengan menjauhkan
diri dari syirik dan mati dalam keadaan akidah tauhid.

11. Menurut Harun Nasution Murjiah diklarifikasikan menjadi dua sekte. Jelaskan kedua
sekte tersebut?
 Murjiah Moderat berpendirian bahwa pendosa besar tetap mukmin, tidak kafir,
tidak pula kekal di dalam neraka. Mereka disiksa sebesar dosanya dan bila
diampuni oleh Allah sehingga tidak masuk neraka sama sekali.
 Murjiah ekstrim berpandangan bahwa orang yang percaya kepada Tuhan
kemudian menyatakan kekufurannya secara lisan, tidaklah menjadi kafir karena
iman dan kufur itu bertempat di dalam hati bukan pada bagian lain dalam tubuh
manusia.
5

12. Jelaskan asal-usul penamaan Jabariyah?


 Kata jabariyah berasal dari kata jabara yang berarti memaksa. Di dalam Al-
Munjid, dijelaskan bahwa nama Jabariyah berasal dari kata jabara yang
mengandung arti memaksa dan mengharuskannya melakukan sesuatu.

13. Jelaskan bagaimana doktrin ekstrim dari Jabariyah?


 Doktrin ekstrim Jabariyah berpendapat bahwa segala perbuatan manusia bukan
merupakan perbuatan yang timbul dari kemauannya sendiri, tetapi perbuatan yang
dipaksakan atas dirinya. Misalnya, kalau seseorang mencuri, perbuatan mencuri
itu bukanlah terjadi atas kehendak sendiri, tetapi timbul karena qadha dan qadar
Tuhan menghendaki demikian.

14. Jelaskan penamaan dari Qadariyah?


 Qadariyah berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata qadara yang artinya
kemampuan dan kekuatan. Menurut pengertian terminologi qadariyah adalah
suatu aliran yang percaya bahwa segala tindakan manusia tidak diintervensi oleh
Tuhan.

15. Jelaskan bagaimana Doktrin dari Qadariyah


 Doktrin Qadariyah menyatakan bahwa segala tingkah laku manusia dilakukan
atas kehendaknya sendiri. Manusia mempunyai kewenangan untuk melakukan
segala perbuatan atas kehendaknya sendiri, baik berbuat baik maupun berbuat
jahat

16. Sebutkan lima ajaran dasar Mu’tazilah yang tertuang dalam al-ushul al-khamsah?
 At-tauhid (pengesaan Tuhan)
 Al-adl (Keadilan Tuhan)
 Al-waad wa al-wa’id (janji dan ancaman Tuhan)
 Al-manzilah bain al-manzilatin (posisi diantara dua posisi)
 Al-amr bi al-ma’ruf wa al-nahy an al-munkar (menyeru kepada kebaikan dan
mencegah kemunkaran).

17. Jelaskan pengertian syiah secara etimologi dan terminologi?


 Secara etimologi syiah berarti pengikut, pendukung, partai atau kelompok
sedangkan secara terminologi adalah sebagian kaum muslim yang dalam
bidang spiritual dan keagamaannya selalu merujuk pada keturunan Nabi
Muhammad SAW. atau orang yang disebut sebagai ahl al-bait.

18. Sebutkan sekte-sekte dari syiah?


 Syiah Itsna Asyariyah
 Syiah Sab’iayah
6

 Syiah Zaidiyah
 Syiah Gullat

19. Jelaskan asal-usul penyebutan Imamiyah dan syi’ah Itsna Asyariyah


 Dinamakan Syi’ah Imamiyah karena yang menjadi dasar akidahnya adalah
persoalan imam dalam arti pemimpin religio politik, yakni Ali berhak
menjadi khalifah bukan hanya karena kecakapannya atau kemuliaan
akhlaknya, tetapi juga karena ia telah ditunjuk nas dan pantas menjadi
khalifah pewaris kepemimpinan Nabi Muhammad SAW. Ide tentang hak
Ali dan keturunannya untuk menduduki jabatan khalifah telah ada sejak
Nabi wafat, yaitu dalam perbincangan politik di Saqifah Bani Sa’idah.
 Syi’ah Itsna Asyariyah adalah sebutan yang diberikan kepada mereka yang
berbaiat di bawah imamah dua belas imam yaitu : Ali adalah penerima
wasiat Nabi Muhammad seperti yang ditunjukkan nas. Setelah Ali adalah
keturunan dari garis Fatimah, yaitu Hasan bin Ali, Husen bin Ali, Ali
Zaenal Abidin, Muhammad al-Baqir, Abdullah Ja’far Ash-Shadiq, musa
Al-Kahzim, ali Ar-Rida, Muhammad Al-Jawwad, Ali Al-Hadi, Hasan Al-
Askari dan terakhir adalah Muhammad Al-Mahdi.

20. Bagaimana kedudukan orang berdosa menurut Al-Asy’ary?


 Al-Asy’ari menolak ajaran posisi menengah yang dianut Mu’tazilah.
Mengingat kenyataan bahwa iman merupakan lawan kufr, predikat bagi
seseorang haruslah salah satu diantaranya. Jika tidak mukmin, ia kafir.
Oleh karena itu, Al-Asy’ari berpendapat bahwa mukmin yang berbuat dosa
besar adalah mukmin yang fasik, sebab iman tidak mungkin hilang karena
dosa selain kafir.

21. Bagaimana kedudukan orang berdosa besar menurut Al-Maturidi?


 Al-Maturidi berpendapat bahwa orang yang berdosa besar tidak kafir dan
tidak kekal di dalam neraka walaupun ia mati sebelum bertobat. Hal ini
karena Tuhan telah menjanjikan akan memberikan balasan kepada
manusia sesuai dengan perbuatannya. Kekal di dalam neraka adalah
balasan untuk orang yang berbuat dosa syirik. Dengan demikian, berbuat
dosa besar selain syirik tidak akan menyebabkan pelakunya kekal di dalam
neraka. Oleh karena itu, perbuatan dosa besar (selain syirik) tidaklah
menjadikan seseorang kafir atau murtad. Menurut Al-Maturidi, iman itu
cukup dengan tashdiq dan iqrar, sedangkan amal adalah penyempurnaan
iman. Oleh karena itu, amal tidak akan menambah atau mengurangi esensi
iman, kecuali hanya menambah atau mengurangi sifatnya saja.
7

22. Jelaskan pemikiran kalam Muhammad Abduh tentang Antropomorfisme?


 Karena Tuhan termasuk dalam alam rohani, rasio tidak dapat menerima
faham bahwa Tuhan mempunyai sifat-sifat jasmani. Abduh, yang memberi
kekuatan besar pada akal, berpendapat bahwa tidak mungkin esensi dan
sifat-sifat Tuhan mengambil bentuk tubuh atau roh makhluk di alam ini.
Kata-kata wajah, tangan, duduk, dan sebagainya mesti difahami sesuai
dengan pengertian yang diberikan orang Arab kepadanya. Dengan
demikian, katanya kata al-arsy dalam al-Qur’an berarti kerajaan atau
kekuasaan, kata al-kursy berarti pengetahuan.

23. Bagaimana pemikiran Muhammad Iqbal tentang Hakikat Teologi?


 Secara umum ia melihat teologi sebagai ilmu yang berdimensi keimanan,
mendasarkan pada esensi tauhid (universal dan inklusivistik). Didalamnya
terdapat jiwa yang bergerak berupa persamaan, kesetiakawanan dan
kebebasmerdekaan. Pandangannya tentang ontologi teologi membuatnya
berhasil melihat anomali (penyimpangan) yang melekat pada literatur ilmu
kalam klasik. Teologi Asy’ariyah, umpamanya menggunakan cara dan
pola pikir ortodoksi ,Islam. Mu’tazilah sebaliknya, terlalu jauh bersandar
pada akal, yang akibatnya mereka tidak menyadari bahwa dalam wilayah
pengetahuan agama, pemisahan antara pemikiran keagamaan dari
pengalaman kongkrit merupakan kesalahan besar.

24. Jelaskan pemikiran kalam Al-Faruqi tentang Tauhid sebagai pengalaman agama?
 Inti pengalaman agama, kata Al-Faruqi adalah Tuhan. Kalimat syahadat
menempati posisi sentral dalam setiap kedudukan, tindakan, dan pemikiran
setiap muslim. Kehadiran Tuhan mengisi kesadaran muslim dalam setiap
waktu. Bagi kaum muslimin, Tuhan benar-benar merupakan obsesi yang
agung. Esensi pengalaman agama dalam Islam tiada lain adalah realisasi
prinsip bahwa hidup dan kehidupan ini tidaklah sia-sia.

25. Bagaimana pemikiran kalam Hasan Hanafi tentang kritiknya terhadap teologi
tradisional?
 Dalam gagasannya tentang konstruksi teologi tradisional, Hanafi
menegaskan perlunya mengubah orientasi perangkat konseptual sistem
kepercayaan (teologi) sesuai dengan perubahan konteks-politik yang
terjadi. Teologi tradisonal, kata Hanafi, lahir dalam konteks sejarah ketika
inti keislaman sistem kepercayaan yakni transedensi Tuhan, diserang oleh
wakil dari sekte dan budaya lama. Teologi itu dimaksudkan untuk
mempertahankan doktrin utama dan memelihara kemurniannya. Sementara
itu, konteks sosial-politik sekarang sudah berubah. Islam mengalami
berbagai kekalahan diberbagai medan pertempuran sepanjang periode
kolonialisasi. Oleh karena itu, kerangka konseptual lama masa-masa
8

permulaan, yang berasal dari kebudayaan klasik, harus diubah menjadi


kerangka konseptual baru yang berasal dari kebudayaan modern.

26. Bagaimana pemikiran kalam H.M. Rasyidi tentang perbedaan ilmu kalam dan
teologi?
 Rasyidi menolak pandangan Harun Nasution yang menyamakan
pengertian ilmu kalam dan Teologi. Untuk Rasyidi berkata,”Ada kesan
bahwa ilmu kalam adalah teologi Islam dan teologi adalah ilmu kalam
Kristen. Selanjutnya Rasyidi menelusuri sejarah kemunculan teologi.
Menurutnya, orang Barat memakai istilah teologi untuk menunjukkan
tauhid atau kalam karena mereka tak memiliki istilah lain. Teologi terdiri
dari dua perkataan yaitu teo (theos) artinya Tuhan dan logos artinya ilmu.
Jadi teologi berarti ilmu ketuhanan. Adapun sebab timbulnya teologi
dalam kristen adalah ketuhanan Nabi Isa, sebagai salah satu dari tri-
tunggal atau trinitas. Namun, kata teologi kemudian mengandung beberapa
aspek agama kristen, yang diluar kepercayaan (yang benar), sehingga
teologi dalam kristen tidak sama dengan tauhid atau ilmu kalam.

27. Salah satu pemikiran Harun nasution adalah pembaharuan dalam bidang teologi.
Jelaskan pemikiran beliau tersebut?
 Pembaharuan teologi yang menjadi predikat Harun Nasution, pada
dasarnya dibangun diatas asumsi bahwa keterbelakangan dan kemunduran
umat Islam Indonesia (juga di mana saja) adalah disebabkan “ada yang
salah” dalam teologi mereka. Pandangan ini serupa dengan pandangan
kaum modernis lainnya pendahuluannya (Muh.Abduh, Rasyd Ridha,Al-
Afghani, Sayid amir ali, dan lainnya) yang memandang perlu untuk
kembali kepada teologi Islam sejati. Retorika ini mengandung pengertian
bahwa umat Islam dengan teologi fatalistik, irasional, pre-deternimisme
serta penyerahan nasib telah membawa nasib mereka menuju kesengsaraan
dan keterbelakangan. Dengan demikian, jika hendak mengubah nasib umat
Islam, menurut Harun Nasution, umat Islam hendaklah mengubah teologi
mereka menuju teologi yang berwatak free-will, rasional, serta mandiri.
Tidak heran jika teori modernisasi ini selanjutnya menemukan teologi
dalam khasanah Islam klasik sendiri yakni teologi Mu’tazilah.

28. Bagaimana hubungan akal dan wahyu menurut Harun Nasution?


 Salah satu fokus pemikiran Harun Nasution adalah hubungan antara akal
dan wahyu. Ia menjelaskan bahwa hubungan wahyu dan akal memang
menimbulkan pertanyaan tetapi keduanya tidak bertentangan. Akal
mempunyai kedudukan yang tinggi dalam al-Qur’an. Orang yang beriman
tidak perlu menerima bahwa wahyu sudah mengandung segala-galanya.
Wahyu bahkan tidak menjelaskan semua permasalahan keagamaan.
9

Anda mungkin juga menyukai