Tugas resume ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah “ASWAJA 1”
Semester : 1 (Satu)
A. KELOMPOK SYI’AH
Syiah percaya bahwa Keluarga Muhammad (yaitu para Imam Syiah) adalah
sumber pengetahuan terbaik tentang Qur'an dan Islam, guru terbaik tentang Islam
setelah Nabi Muhammad, dan pembawa serta penjaga tepercaya dari tradisi Sunnah.
Secara khusus, Syi'i berpendapat bahwa Ali bin Abi Thalib, yaitu sepupu dan
menantu Muhammad dan kepala keluarga Ahlul Bait, adalah penerus kekhalifahan
setelah Nabi Muhammad, yang berbeda dengan khalifah lainnya yang diakui oleh
Sunni. Menurut keyakinan Syiah, Ali berkedudukan sebagai khalifah dan imam
melalui washiat Nabi Muhammad.
Dalam Syiah, ada Ushulud-din (perkara pokok dalam agama) dan Furu'ud-din
(perkara cabang dalam agama). Syiah memiliki lima perkara pokok atau rukun Islam,
yaitu:
3. Nabi Muhammad adalah suci dari segala aib dan tanpa cacat sedikitpun. Dia
adalah nabi yang paling utama dari seluruh nabi yang pernah diutus Tuhan.
4. Ahlul-Bait Nabi Muhammad, yaitu Imam Ali, Sayyidah Fatimah, Imam Hasan,
Imam Husain dan 9 Imam dari keturunan Imam Husain adalah manusia-manusia
suci sebagaimana Nabi Muhammad.
B. KELOMPOK KHAWARIJ
Secara harfiah berarti "Mereka yang Keluar" ialah istilah umum yang mencakup
sejumlah aliran dalam Islam yang awalnya mengakui kekuasaan Ali bin Abi Thalib, lalu
menolaknya. Disebut Khowarij disebabkan karena keluarnya mereka dari dinul Islam dan
pemimpin kaum muslimin.
Awal keluarnya mereka dari pemimpin kaum muslimin yaitu pada zaman khalifah Ali
bin Abi Thalib ketika terjadi (musyawarah) dua utusan. Mereka berkumpul disuatu
tempat yang disebut Khouro (satu tempat di daerah Kufah). Oleh sebab itulah mereka
juga disebut Al Khoruriyyah. Dalam mengajak umat mengikuti garis pemikiran mereka,
kaum Khawarij sering menggunakan kekerasan dan pertumpahan darah. Rasulullah
Muhammad ﷺmenjuluki kaum ini dengan julukan "anjing neraka”.
Sedangkan secara etimologi. Kata Khawarij dalam terminologi ilmu kalam adalah
suatu sekte/kelompok/aliran pengikut Ali bin Abi Thalib yang kemudian keluar dan
meninggalkan barisan karena ketidaksepakatan terhadap keputusan Ali yang menerima
arbitrase (tahkim), dalam perang Shiffin pada tahun 37/648 Masehi dengan kelompok
Muawiyah bin Abu Sufyan perihal persengketaan khalifah.
a. Khalifah atau imam harus dipilih secara bebas oleh seluruh umat Islam.
b. Khalifah tidak harus berasal dari keturunan suatu suku, bangsa atau keturunan
Rasulullah Muhammad ( ﷺbangsa Arab) saja, bahkan dari kalangan mana
saja. Dengan demikian setiap orang muslim berhak menjadi khalifah apabila
sudah memenuhi syarat.
c. Khalifah dipilih secara permanen selama yang bersangkutan bersikap adil dan
menjalankan syari’at Islam. Ia harus dijatuhkan bahkan dibunuh kalau melakukan
kezaliman.
d. Khalifah sebelum Ali (Abu Bakar, Umar, Utsman) adalah sah, tetapi setelah tahun
ketujuh dari masa kekhalifahannya Utsman dianggap telah menyeleweng.
e. Khalifah Ali adalah sah tetapi setelah terjadi arbitrase (tahkim), ia dianggap telah
menyeleweng.
g. Khalifah yang dianggap telah menyimpang dari syariat Islam wajib diturunkan,
bila perlu secara paksa dan dibunuh.
i. Muawiyah dan Amr bin Ash serta Abu Musa Al-Asy’ari juga dianggap
menyeleweng dan telah menjadi kafir.
j. Pasukan perang Jamal yaitu Aisyah, Thalhah, dan Zubair yang melawan Ali
adalah kafir.
k. Seseorang yang berdosa besar tidak lagi disebut muslim dan dia bisa disebut kafir,
sehingga harus dibunuh. Yang sangat anarkis (kacau) lagi, mereka menganggap
bahwa seorang muslim dapat menjadi kafir apabila ia tidak mau membunuh
muslim lain yang telah dianggap kafir dengan risiko ia menanggung beban harus
dilenyapkan pula.
l. Setiap muslim harus berhijrah dan bergabung dengan golongan mereka. Bila tidak
mau bergabung, ia wajib diperangi karena hidup dalam Dar al-Harb (negara
musuh), sedang golongan mereka sendiri dianggap berada dalam Dar al-Islam
(Negara Islam).
n. Adanya wa’ad dan wa’id (orang yang baik harus masuk surga, sedangkan orang
yang jahat harus masuk ke dalam neraka).
C. KELOMPOK MU’TAZILAH
Muncul di Basra, Irak, pada abad 2 H. Kelahirannya bermula dari tindakan Wasil bin
Atha' (700-750 M) berpisah dari gurunya Imam Hasan al-Bashri karena perbedaan
pendapat. Hasan al-Bashri berpendapat mukmin yang melakukan dosa besar masih
berstatus mukmin. Sementara Wasil bin Atha' berpendapat bahwa muslim yang berdosa
besar bukanlah mukmin tapi juga bukan kafir.
Ajaran Mu'taziliyah kurang diterima oleh kebanyakan ulama Sunni karena aliran ini
beranggapan bahwa akal manusia lebih baik dibandingkan tradisi. Oleh karena itu,
penganut aliran ini cenderung menginterpretasikan ayat-ayat Alquran secara lebih bebas
dibanding kebanyakan umat muslim. Muktazilah memiliki lima ajaran utama yang
disebut ushul al-khamsah, yakni:
Aliran Muktazilah berpendapat dalam masalah qada dan qadar, bahwa manusia
sendirilah yang menciptakan perbuatannya. Manusia dihisab berdasarkan perbuatannya,
sebab ia sendirilah yang menciptakannya.
D. KELOMPOK WAHABI
Pendukung aliran ini percaya bahwa gerakan mereka adalah "gerakan reformasi"
Islam untuk kembali kepada "ajaran monoteisme murni", kembali kepada ajaran Islam
sesungguhnya, yang hanya berdasarkan kepada Qur'an dan Hadis, bersih dari segala
"ketidakmurnian" seperti praktik-praktik yang mereka anggap bid'ah, syirik dan khurafat.
Sementara penentang ajaran ini menyebut Wahhabi sebagai "gerakan sektarian yang
menyimpang", "sekte keji" dan sebuah distorsi ajaran Islam.
Saat ini Wahhabisme merupakan aliran Islam yang dominan di Arab Saudi dan
Qatar. Ia dapat berkembang di dunia Islam melalui pendanaan masjid, sekolah dan
program sosial. Dakwah utama Wahhabisme adalah Tauhid yaitu Keesaan dan Kesatuan
Allah. Ibnu Abdul Wahhab dipengaruhi oleh tulisan-tulisan Ibnu Taymiyyah dan
mempertanyakan interpretasi Islam dengan mengandalkan Alquran dan hadits. Ia
mengincar "kemerosotan moral yang dirasakan dan kelemahan politik" di Semenanjung
Arab dan mengutuk penyembahan berhala, pengkultusan orang-orang suci, pemujaan
kuburan orang yang saleh, dan melarang menjadikan kuburan sebagai tempat beribadah.
E. IKHWANUL MUSLIMIN
G. JAMA’ TABLIGH
Jamaah Tabligh (bahasa Urdu: تبلیغی جماعت, Jamaah Penyampai) adalah gerakan
dai global non-politik yang berfokus pada mengajak umat Islam untuk kembali
mempraktikkan Islam sebagaimana dipraktikkan selama masa hidup nabi Islam
Muhammad, dan khususnya dalam hal ritual, pakaian, dan perilaku pribadi. Organisasi ini
diperkirakan memiliki antara 12 juta dan 150 juta penganut (mayoritas tinggal di Asia
Selatan), dan kehadiran di suatu tempat antara 150 dan 200 negara. Gerakan ini telah
disebut "salah satu gerakan keagamaan paling berpengaruh di Islam abad ke-20".
Gerakan ini didirikan pada tahun 1927 oleh Muhammad Ilyas al-Kandhlawi di
Mewat India sesuai dengan ajaran dan praktik yang terjadi di Masjid Nabawi dan
Ashabus Suffah Tabligh. Tujuan utamanya adalah reformasi spiritual Islam dengan
menjangkau umat Islam di seluruh spektrum sosial dan ekonomi dan bekerja di tingkat
akar rumput, untuk membawa mereka sejalan dengan pemahaman kelompok tentang
Islam. Ajaran Tabligh Jamaat diungkapkan dalam "Enam Prinsip" (Kalimah (Deklarasi
Iman), Salat (Doa), Ilm-o-zikr (Pengetahuan), Ikraam-e-Muslim (Penghargaan Muslim),
Ikhlas-e-Niyyat (Ketulusan niat), Dawat-o-Tableegh (Proselytizaton)). Jamaah Tabligh
percaya bahwa umat Islam berada dalam keadaan jihad spiritual yang konstan dalam arti
berperang melawan kejahatan, senjata pilihan adalah dakwah dan bahwa pertempuran
dimenangkan atau hilang dalam "hati manusia."
Keberadaan organisasi ini disangkal oleh pemuka-pemuka agama dan para politisi
seperti Hamzah Haz dan Amien Rais mengingat sulitnya memahami antara aksi dan
tujuan yang hendak dicapai dari setiap aksi.
Menurut informasi intelijen, Jemaah Islamiyah mendapat bantuan keuangan dari
kelompok teroris lain seperti Abu Sayyaf dan Al Qaeda. Jemaah Islamiyah berarti
"Kelompok Islam" atau "Masyarakat Islam" dan dipemberitaan surat kabar disebut JI.
Jemaah Islamiyah dicurigai melakukan aksi pengeboman Bali 2002 pada tanggal
12 Oktober 2002. Dalam serangan ini, pelaku bom bunuh diri dari Jemaah Islamiyah
disebut-sebut menewaskan 202 orang melukai beberapa lainya di sebuah kelab malam di
Bali. Setelah serangan ini, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyatakan Jemaah
Islamiyah sebagai pelakunya dan menyatakannya sebagai Organisasi Teroris Asing.
Jemaah Islamiyah juga dicurigai melakukan pengeboman Zamboanga, pengeboman
Metro Manila, dan pengeboman kedutaan Australia 2004 di Jakarta.
I. AMHADIYAH QADANIYAH
Para pengikut Ahmadiyah, yang disebut sebagai Ahmadi atau Muslim Ahmadi,
terbagi menjadi dua Jema'at yakni Jema'at Ahmadiyah Qadian dan Jema'at Ahmadiyah
Lahore. Penyebab terpecahnya Jema'at Ahmadiyah disebabkan oleh faktor
kepemimpinan, ada yang menghendaki Hadhrat Mirza Ghulam Bashiruddin Mahmud
Ahmad (Putra kedua Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad) dan ada yang menghendaki
Muhammad Ali (tokoh senior Ahmadiyah). Tetapi, mayoritas Jema'at Ahmadiyah
memilih Hadhrat Mirza Ghulam Bashiruddin Mahmud Ahmad r.a. "Jema'at Muslim
Ahmadiyah" (atau Ahmadiyah Qadian) dibawah Hadhrat Mirza Ghulam Bashiruddin
Mahmud Ahmad r.a sebagai Khalifatul al-Masih al-Mau'ud II memindahkan pusat
Ahmadiyah ke London. Pengikut jema'at ini di Indonesia membentuk organisasi bernama
Jema'at Ahmadiyah Indonesia, yang telah berbadan hukum sejak 1953 (SK Menteri
Kehakiman RI No. JA 5/23/13 Tgl. 13-3-1953). "Ahmadiyya Anjuman Isha'at-e-Islam
Lahore" (atau Ahmadiyah Lahore) dengan kepindahan Muhammad Ali ke Pakistan untuk
mengembangkan Ahmadiyah di Lahore. Di Indonesia, pengikut jema'at ini membentuk
organisasi bernama Gerakan Ahmadiyah Indonesia, yang mendapat Badan Hukum
Nomor I x tanggal 30 April 1930. Anggaran Dasar organisasi diumumkan Berita Negara
tanggal 28 November 1986 Nomor 95 Lampiran Nomor 35.
Jamaah Ansharut Tauhid was formed by Abu Bakar Baasyir on 27 July 2008 in
Solo, Java, Indonesia and has bases across Indonesia including in Aceh and Central
Sulawesi. In September 2011, a JAT suicide bomber detonated explosives in a central
Java church, killing himself and wounding dozens of others. On March 18, 2012, at least
one of five armed men killed by Indonesian counter-terrorist forces in Bali was said to be
a member of JAT. The men were killed while awaiting the arrival of prostitutes at a local
hotel. In 2012, the U.S. Department of State and the United Nations placed sanctions on
the organization and named it as a terrorist group. In 2012, the group was thought to have
approximately 1,500–2,000 members.
The group remained very active in Indonesia in 2012, and it publicly maintained a
website, as of January 2013.[9] Abu Bakar Baasyir's son, Abdul Rohim Ba'asyir was said
to be JAT's PR Chairman and had worked for al-Qaeda in Afghanistan in 2002.
In August 2014, the group suffered a split over Abu Bakar Baasyir's pledge of
allegiance to Abu Bakr al-Baghdadi, leader of the Islamic State of Iraq and the Levant
(ISIS).[3][10] Many members of the group, including top leaders, and Baasyir's sons
reportedly disagreed with this decision over ideological reasons and left to form a new
group called Jamaah Ansharusy Syariah,[11] led by Mochammad Achwan.
Pada tahun 2002 pada tablig akbar ulang tahun FPI yang juga dihadiri oleh
mantan Menteri Agama, Said Agil Husin Al Munawar, FPI menuntut agar syariat Islam
dimasukkan pada pasal 29 UUD 45 yang berbunyi, "Negara berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa" dengan menambahkan "kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya" seperti yang tertera pada butir pertama dari Piagam Jakarta yang
dirumuskan pada tanggal 22 Juni 1945 ke dalam amendemen UUD 1945 yang sedang di
bahas di MPR sambil membawa spanduk bertuliskan "Syariat Islam atau Disintegrasi
Bangsa".
Namun Anggota Dewan Penasihat Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Dr. J.
Soedjati Djiwandono berpendapat bahwa dimasukkannya tujuh kata Piagam Jakarta ke
dalam UUD 1945 yang diamendemen, justru dikhawatirkan akan memecah belah
kesatuan bangsa dan negara, mengingat karekteristik bangsa yang majemuk.
Kata atau istilah Ahlussunnah wal Jama’ah diambil dari hadis Imam Thabrani sebagai
berikut:
تيSS وستفترق أم، وافترقت النصارى على إحدى أو اثنتين وسبعين فرقة، افترقت اليهود على إحدى أو اثنتين وسبعين فرقة
نةSSا السSS وم: قيل. أهل السنة والجماعة: ومن الناجية ؟ قال: قيل. الناجية منها واحدة والباقون هلكى،على ثالث وسبعين فرقة
ما انا عليه اليوم و أصحابه:والجماعة؟ قال
“orang-orang Yahudi bergolong-golong terpecah menjadi 71 atau 72 golongan, orang
Nasrani bergolong-golong menjadi 71 atau 72 golongan, dan umatku (kaum muslimin)
akan bergolong-golong menjadi 73 golongan. Yang selamat dari padanya satu golongan
dan yang lain celaka. Ditanyakan ’Siapakah yang selamat itu?’ Rasulullah
SAW menjawab, ‘Ahlusunnah wal Jama’ah’. Dan kemudian ditanyakan lagi, ‘apakah
assunah wal jama’ah itu?’ Beliau menjawab, ‘Apa yang aku berada di atasnya, hari ini,
dan beserta para sahabatku (diajarkan oleh Rasulullah SAW dan diamalkan beserta para
sahabat).
Menurut Hadratusy Syaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari dalam ktabnya Ziyadah at-
Ta’liqat, Ahlussunnah wal Jama’ah adalah :
دهSSاء بعSSلم والخلفSSه وسSSأما أهل السنة فهم أهل التفسير و الحديث و الفقه فإنهم المهتدون المتمسكون بسنة النبي صلى هللا علي
الراشدين وهم الطاءفة الناجية قالوا وقد اجتمعت اليوم في مذاهب أربعة الحنفيون والشافعيون و المالكيون والحنبليون
“Adapun Ahlussunnah wal Jama’ah adalah kelompok ahli tafsir, ahli hadis, dan ahli
fikih. Merekalah yang mengikuti dan berpegang teguh dengan sunnah Nabi dan sunnah
khulafaurrasyidin setelahnya. Mereka adalah kelompok yang selamat. Ulama
mengatakan : Sungguh kelompok tersaebut sekarang ini terhimpun dalam madzhab yang
empat yaitu madzhab Hanafi, Syafi’i, Maliki, dan Hanbali.