PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kelas Kata
b. Kata ganti
1
Widjono, Bahasa Indonesia, 63.
Kata ganti (pronomina) adalah kata yang dipakai untuk mengacu
ke benda lain yang berfungsi untuk menggantikan kata benda.
Biasanya, kata benda yang menyatakan orang sering diganti
kedudukannya dalam suatu tuturan yang disebut dengan kata ganti.
Ciri kata kerja biasanya dapat diikuti oleh frasa baik yang
menyatakan alat, keadaan, penyerta. Beberapa contoh kata kerja
misalnya mencuci (dengan deterjen), berbicara (dengan hati-hati),
berangkat (dengan teman-teman). Kata kerja seperti ini berupa kata
kerja dasar dan kata krja berimbuhan.
e. Kata sapaan
n. Fatis
o. Partikel
Kata yang digunakan untuk menegaskan suatu pertanyaan disebut
dengan partikel penegas. Misalnya, lah, kah, tah, pun itu permasuk
partikel penegas.
B. Frasa
Yang dimaksudkan frasa di sini adalah penggabungan dua kata atu lebih
yang bersifat nonpredikatif yang merupakan setu kesatuan dan menjadi
salah satu unsur atau fungsi kalimat. Frasa dibedakan atas.
1. Frase setara
2. Frase bertingkat
Ternyata, ayah dan ibu Mereka sudah Ibu baru pulang dari
sudah berangkat dari mendirikan koperasi kantor
tadi.
Ia sedang berjualan di
Gadis itu tampak pasar
cantik jelita
Frase benda, yaitu yang digunakan menjadi subjek atau objek di dalam
kalimat yang dibentuk dengan memperluas sebuah kata benda ke kiri
dan ke kanan.
Frase sifat, yaitu kelompok kata yang dibentuk dengan kata sifat atau
keadaan sebagai inti (diterangkan) dengan menambahkan kata lain
yang berfungsi menerangkan.
A. Pengrtian Ejaan
2
Hal itu dapat dilihat kenyataannya dalm surat kabar, dilayar TV, di dalam skripsi Mahasiswa, dan
di dalam makalah-makalah tenaga edikatif di perguruan tinggi. Penyebab utamanya adal
kebiasaan berbahasa asal dapat dimengerti yang menyangkut segala aspek pemakaian bahasa.
Lihat dalam Kunardi Hardjoprawiro, Pembinaan Pemakaian Bahasa Indonesia, (Surakarta; UNS
Press, 2005), 65.
3
Zuchridin Suryawinata dan Imam Suyitno, Bahasa Indonesia untuk Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (Malang;YA3,1991),1.
4
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai
Pustaka,1991), 250.
B. Macam-macam Ejaan dalam bahasa Indonesia
2. Ejaan Soewandi
3. Ejaan Melindo
a. Perubahan huruf
5
Asul Wiyanto, Trampil Menulis Paragraf (jakarta: Grasindo, 2004), 14.
Ejaan Soewandi Ejaan Yang Disempurnakan
Penulisan singkatan yang terdiri atas huruf pertama kata atau suku
kata atau gabungan keduanya yang terdapat dalam nama badan
Pemerintah, lembaga nasional, tidak memakai titik.
Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiw
sejarah ditulis dengan huruf besar
D. Pemakaian Huruf
a. Huruf Abjad
Aa A Hh Ha Oo O Vv Ve
Ww
Bb Be Ii I Pp Pe Xx We
Cc Ce Jj Je Qq Ki Yy Eks
Dd De Kk Ka Rr Er Zz Ye
Ee E Ll El Ss Es zet
Ff Ef Mm Em Tt Te
Gg ge Nn en Uu u
b. Huruf Vokal
c. Huruf Konsonan
d. Huruf Diftong
f. Pemnggalan Kata
3. Jika suatu kata terdiri atas lebih dari satu unsur dan salah satu
unsur itu dapat bergabung dengan unsur lain, pemenggalan
dapat dilakukan :