Disusun Oleh :
YUSUF SAROFUDIN
NIM : 20202000216
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat saya selesaikan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Makalah ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Sejarah Pendidikan
Islam dengan judul ”Merancang usaha dan model pengembangnya
” di Program Studi Manajamen Penddikan Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama
Pacitan..
Saya menyadari bahwa makalah ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa adanya
bantuan dari pihak-pihak terkait. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini tidak lupa juga saya
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah mumbantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini. Saya sangat berharap adanya saran, masukan maupun kritikan yang
membangun guna menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah yang sederhana ini dapat
memberi manfaat kepada kita semua. Aamiin....
Waasalamualaikum Wr. Wb
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................2
1.3 Tujuan ..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3
2.1 Telaah Islamisasi Pengetahuan ……............................................................3
2.2 Tantangan Ilmu Islam di tengah kemoderenan ............................................4
BAB III PENUTUP...............................................................................................11
3.1 Simpulan ....................................................................................................11
3.2 Saran ..........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 12
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Dalam mata kuliah kewirausahaan kita tidak hanya diajarkan tentang keterampilan di bidang
usaha tertentu akan tetapi juga mempunyai kemauan dan kemampuan (Jiwa Kewirausahaan).
Mampu dalam menangkap ide peluang peluang bisnis dan manajerialnya, cakap untuk bekerja,
mengorganis, kreatif serta mempunyai kemamuan yang kuat untuk konsisten dan tidak mudah
menyerah (menyukai tantangan).Selanjutnya adalah tahap memasuki dunia usaha, ada tiga cara
untuk memulai atau memasuki dunia usaha ataukewirausahaanyaitu merintis usaha baru,
membeli perusahaan yang sudah ada di pasar dan kerja sama manajemen.Membahas mengenai
usaha baru dan model pengembangannya,menurut Brown dan Protello, bisnis adalah suatu
lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat, apabila
kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnis inipun akan meningkat pula
perkembangannya dalam melayani masyarakat.Sedangkan tujuan dari pembisinis itu adalah
untuk memasuki dunia usaha, seseorang harus memiliki jiwa sebagai seorang wirausaha.
Wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola, dan memiliki keberanian menghadapi
resiko. Sebagai pengelola sekaligus pemilik usaha, kita harus memilikiKecakapan untuk bekerja,
mengorganisir, kreatif, dan lebih menyukai tantangan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara memasuki dunia usaha dan merintis usaha baru?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara memasuki dunia usaha dan merintis usaha baru.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Cara Memasuki Usaha Baru
Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk memulai suatu usaha atau memasuki dunia usaha yaitu
:
(1) Merintis usaha baru (starting)
a. Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship), bentuk usaha yang dimiliki
dan dikelola sendiri oleh seseorang.
b. Persekutuan (partnership), suatu kerjasama (aosiasi) dua orang atau lebih
yang secara bersama-sama menjalankan usaha bersama.
c. Perusahaan berbadan hukum (corporation), perusahaan yang didirikan
atas dasar badan hukum dengan modal saham-saham.
(2) Dengan membeli perusahaan orang lain (buying)
(3) Kerjasama manajemen (franchising)
B. A. Merintis Usaha Baru
a. Entrepreneur adalah seseorang yang mengorganisir, mengelola, dan memiliki
keberanian menghadapi resiko. Sebagai pengelola dan pemilik usaha (business
owner manager) atau pelaksana usaha kecil (small business operator), ia harus
memiliki:
a. Kecakapan untuk bekerja
b. Kemampuan mengorganisir
c. Kreatif
d. Lebih menyukai tantangan
C. Menurut hasil survei Peggy Lambing: Sekitar 43% responden (Entrepreneur)
mendapatkan ide bisnis dari pengalaman yang diperoleh ketika bekerja di beberapa
perusahaan atau tempat-tempat profesional lainnya, Sebanyak 15% responden telah
mencoba dan mereka merasa mampu mengerjakannya dengan lebih baik dan Sebanyak
11% dari Entrepreneur yang disurvei memulai usaha untuk memenuhi peluang pasar,
sedangkan 46% lagi karena hobi.
D. Menurut Lambing ada dua pendekatan utama yang digunakan Entrepreneur untuk
mencari peluang dengan mendirikan usaha baru:
a. Pendekatan ”in-side out” atau ”idea generation” yaitu pendekatan berdasarkan
gagasan sebagai kunci yang menentukan keberhasilan usaha.
b. Pendekatan ”the out-side in” atau “opportunity recognition” yaitu pendekatan
yang menekankan pada basis ide merespon kebutuhan pasar sebagai kunci
keberhasilan.
E. Berdasarkan pendekatan ”in-side out”, untuk memulai usaha, seseorang
calon Entrepreneur harus memiliki kompetensi usaha.
F. Menurut Norman Scarborough, kompetensi usaha yang diperlukan meliputi:
a. Kemampuan teknik
b. Kemampuan finansial
c. Kemampuan pemasaran
d. Kemampuan hubungan
G. Dalam merintis usaha baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
(1) Bidang dan jenis usaha yang dimasuki.
Beberapa bidang usaha yang bisa dimasuki, diantaranya:
a. Bidang usaha pertanian (pertanian, kehutanan, perikanan, dan perkebunan).
b. Bidang usaha pertambangan (galian pasir, galian tanah, batu, dan bata).
c. Bidang usaha pabrikasi (industri perakitan, sintesis).
d. Bidang usaha konstruksi (konstruksi bangunan, jembatan, pengairan, jalan raya).
e. Bidang usaha perdangan (retailer, grosir, agen, dan ekspor-impor).
f. Bidang jasa keuangan (perbankan, asuransi, dan koperasi).
g. Bidang jasa perseorangan (potong rambut, salon, laundry, dan catering).
h. Bidang usaha jasa-2 umum (pengangkutan, pergudangan, wartel, dan distribusi).
i. Bidang usaha jasa wisata (usaha jasa parawisata, pengusahaan objek dan daya
tarik wisata dan usaha sarana wisata).
(2) Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan dipilih
j. Ada beberapa kepemilikan usaha yang dapat dipilih, diantaranya perusahaan
perseorangan, persekutuan (dua macam anggota sekutu umum dan sekutu
terbatas), perseroan, dan firma.
(3) Tempat usaha yang akan dipilih
k. Dalam menentukan tempat usaha ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan,
diantaranya:
a. Apakah tempat usaha tersebut mudah dijangkau oleh konsumen atau
pelanggan maupun pasar?
b. Apakah tempat usaha dekat dengan sumber tenaga kerja?
c. Apakah dekat ke akses bahan baku dan bahan penolong lainnya seperti
alat pengangkut dan jalan raya
(4) Organisasi usaha yang akan digunakan.
l. Kompleksitas organisasi usaha tergantung pada lingkup atau cakupan usaha dan
skala usaha. Fungsi Entrepreneurship dasarnya adalah kreativitas dan inovasi,
sedangkan manajerial dasarnya adalah fungsi-fungsi manajemen. Semakin kecil
perusahaan maka semakin besar fungsi Entrepreneurship, tetapi semakin kecil
fungsi manajerial yang dimilikinya.
Seorang wirausaha atau kewirausahaan yang sukses tidak hanya mempunyai keterampilan di
bidang usaha tertentu akan tetapi juga mempunyai kemauan dan kemampuan untuk
mengelolah usaha kecil, wirausaha dapat memilih dan melakukan tiga cara yang dapat
dilakukan oleh seseorang apabila ingin memulai suatu usaha atau memasuki dunia usaha yaitu
:
1. Merintis usaha baru (starting)
2. Dengan membeli perusahaan orang lain (buying)
3. Kerjasama manajemen (franchising)
B. Saran
Demikian makalah ini saya susun,harapan saya makalah ini dapat bermanfaat dan
difahami oleh pembaca,kritik dan saran kami harakan.Terutama khusunya, Dosen Pengampu
yang telah membimbing saya dan para mahasiswa lainnya demi kesempempurnaan makalah
ini. Apabila terdapat kekurangan dan kesalahan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA