Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN

PEMBIMBING
SITI ROMLAH,SST,M.Kes
MAYA SARI BARUS
104180166
AKBID PAYUNG PELALAWAN PANGKALAN KERINCI
KABUPATEN PELALAWAN PROVINSI RIAU
TAHUN 2020/2021

KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah, kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah kewirausaan”.
Kami mengucapkan terimakasih kepada anggota kelompok yang telah berpartisipasi dalam
menyelesaikan makalah ini, dengan mengorbankan waktu serta berbagai masalah yang dihadapi.
Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar padaa makalah
ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Terimakasih dan semoga makalah ini bisa memberikan dampak positif bagi
pembaca dan kita semua.
Pangkalan krinci, 14-7-2021

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 4
Latar Belakang.................................................................................................................................4
Tujuan..............................................................................................................................................4
Rumusan Masalah............................................................................................................................5

BABII..............................................................................................................................................6
A.Cara memasuki dunia usaha…………………...........................................…………………….6
1. Merintis usaha baru (strating)
2. Membeli perusahaan orang lain(buying)......……………….................................................7
3. .Kerjasamamanajemen(Franchising) / Waralaba…………………………………………7
4. Memasuki Bisnis Keluarga…………………………………………………………………8
5. Kerjakan Dan Lakukan Semuanya Dengan Baik………………………………………..8

B. Profil usaha kecil dan model…………………………………………………………………..9

6. Tahap Studi Kelayakan


…………………………………………………………………………..9
7. Profil usaha …………………………………………………………………………………..10
8. Pengembangan usaha kecil…………………………………………………………………..10
C.Tehnik dan strategi pemasaran………………………………………………………………..11
9.perencanaan pemasaran………………………………………………………………………..11
10.produk………………………………………………………………………………………...12
11.promosi……………………………………………………………………………………….13
BAB III....................................................................................................................................….14
PENUTUP.....................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................…... 15

BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah


Munculnya persaingan dalam berwirausaha merupakan hal yang tidak dapat
dihindari.Dengan adanya persaingan, maka wirausahawan dihadapkan pada berbagai peluang
dan ancaman baik yang berasal dari luar maupun dari dalam usaha yang akan memberikan
pengaruh yang cukup besar terhadap kelangsungan hidup usaha. Untuk itu setiap wirausaha
dituntut untuk selalu mengerti dan memahaini apa yang terjadi dipasar dan apa yang menjadi
keinginan konsumen, serta berbagai perubahan yang ada di lingkungan bisnis sehingga mampu
bersaing dengan dunia bisnis lainnya dan berupaya untuk meininimalisasi kelemahan-kelemahan
dan memaksimalkan kekuatan yang diiniliki.Dengan deinikian para wirausaha dituntut untuk
meinilih dan menetapkan strategi yang dapat digunakan untuk menghadapi persaingan.Dengan
adanya tekanan persaingan begitu ketat, baik secara langsung atau tidak langsung sangat
mempengaruhi kinerja organisasi bisnis baik dalam hal teknologi, kebutuhan pelanggan dan
siklus produk. Pada saat kondisi seperti itulah sangat diperlukan strategi yang tepat dalam
mengambil keputusan maupun langkah-langkah tertentu untuk mempertahankan usahanya
tersebut. Strategi bersaing juga diperlukan teknik atau cara-cara yang akan dilakukan untuk
pengembangan usaha.
Didalam berwirausaha juga ada beberapa aspek yang menentukan berhasil tidaknya
suatu usaha yang dijalankan. Diantaranya aspek modal, pengelolan maupun pemasaran. Modal
bisa di dapat dari berbagai cara inisalnya dengan modal yang kita punya sendiri ataupun dengan
pinjaman. Oleh karena itu dibutuhkan juga suatu keinitraan atau hubungan sosial yang baik
dalam berwirausaha. Karena terkadang dalam berwirausaha kita tidak dapat memulainya sendiri
baik karena kekurangan uang, sumber daya, maupun kreatifitas.

B. Rumusan Masalah
A.Bagaimanakah cara pengelolaan usaha?
B.Apa saja teknik dan strategi pemasaran.
C.Apa teknik pengembangan usaha
D.Manajemen apasaja yang dijelaskan dalam strategi kewirausahaan?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk melihat dari profil usaha dalam pengelolaan
usaha dan strategi kewirausahaan. Meliputi beberapa aspek diantaranya adalah:
1.Pengelolaan usaha
2.Teknik dan strategi pemasaran
3.Teknik pengembangan usaha
4.Manajemen dan strategi kewirausahaan

BAB II
PEMBAHASAN

I.Cara Memasuki Dunia Usaha


– Mungkin bagi anda yang ingin memulai usaha, pastinya dalam proses awal akan
mendapatkan beberapa kesulitan, terutama dalam menjalankan usaha yang anda geluti. Nah, kali
ini dunia usaha akan membagikan tips kepada anda untuk memulai usaha.

5 Cara Memasuki Dunia Usaha Yang Harus Anda Ketahui


Untuk dapat memulai sebuah usaha ada beberapa hal penting yang perlu anda perhatikan, ketika
anda akan memasuki dunia usaha, silahkan simak penjelasan cara memasuki dunia
usaha dibawah berikut ini.
Ada 5 (lima) cara yang dapat anda lakukan jika anda ingin memulai untuk memasuki dunia
usaha, yaitu :
1. Merintis usaha baru (strating)
2. Membeli perusahaan orang lain (buying)
3. Kerja sama manajemen (franchising)
4. Memasuki Bisnis Keluarga
5. Kerjakan Dan Lakukan Semuanya Dengan Baik
1. Merintis usaha baru (strating)
Merintis usaha baru adalah membentuk dan mendirikan usaha baru dengan menggunakan modal,
ide, organisasi, dan manajemen yang dirancang sendiri. Ada tiga bentuk usaha baru yang dapat
dirintis yaitu sebagai berikut :
1. Perusahaan milik sendiri, yaitu bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola sendiri oleh
seseorang,
2. Persekutuan (partnership), yaitu suatu kerja sama dua orang atau lebih yang secara
bersama-sama menjalankan usaha
3. Perusahaan berbadan hukum (corporation), yaitu perusahaan yang didirikan atas dasar
badan hukum dengan modal saham-saham.
Menurut Lambing ada dua pendekatan utama yang digunakan para wirausaha untuk mencari
peluang dengan mendirikan usaha baru, yaitu
1. Pendekatan “inside-out”
2. Pendekatan “out – side in”
Menurut Norman Scarborough, kompetensi usaha yang diperlukan meliputi:
1. Kemampuan teknik
2. Kemampuan pemasaran
3. Kemampuan finansial
4. Kemampuan hubungan
Bagan proses bisnis
Dua pendekatan utama yang digunakan para wirausaha untuk mencari peluang dengan
mendirikan usaha baru, yaitu dengan pendekatan berdasarkan pengalaman dan pendekatan
berdasarkan kebutuhan pasar.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merintis usaha baru
Dalam merintis usaha baru tentunya ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk
meminimalkan resiko. Beberapa faktor yang dimaksud ini adalah :
a. Bidang dan jenis usaha yang dimasuki
b. Bentuk usaha dan bentuk kepemilikan yang akan dipilih.
c. Tempat usaha yang akan dipilih
d. Organisasi baru yang akan digunakan
e. Jaminan usaha yang mungkin diperoleh
f. Lingkungan usaha yang akan berpengaruh
a. Beberapa usaha yang bisa dimasuki, dia antaranya :
 žBidang usaha pertanian
 žBidang usaha pertambangan
 žBidang usaha pabrikasi
 žBidang usaha kontruksi
 žBidang usaha perdagangan
 žBidang usaha jasa keuangan
 žBidang usaha jasa perorangan
 žBidang jasa-jasa umum
 žBidang jasa wisata
b. Bentuk Perusahaan yang akan dipilih
Ada beberapa bentuk kepemilikan usaha, yang bisa di pilih, di antaranya :
 žPerusahaan perorangan (soleproprietorship)
 žPersekutuan (partnership)
 žPerseroan (corporation)
 žFirma
c. Tempat Usaha yang akan digunakan
Dalam menentukan tempat usaha harus dipertimbangkan beberapa hal Untuk menentukan lokasi
atau tempat usaha ada beberapa alternatif yang kita bisa pilih, yaitu :
1. Membangun bila ada tempat yang strategis
2. Membeli atau menyewa bila lebih strategis dan menguntungkan
3. Kerja sama bagi hasil, bila memungkinkan
d. Lingkungan Usaha
LingkunganMikro
Lingkungan mikro adalah lingkungan yang ada kaitannya dengan perusahaan. Lingkungan
internal baik perorangan maupun kelompok mempunyai kepentingan pada perusahaan akan
sangat berpengaruh.
Yang termasuk perorangan atau kelompok tersebut adalah :
1. Pemasok
2. Pembeli atau Pelanggan
3. Karyawan
4. Distributor
Lingkungan Makro
Lingkungan makro adalah lingkungan di luar perusahaan yang dapat mempengaruhi daya hidup
perusahaan secara keseluruhan, yang meliputi :
1. Lingkungan Ekonomi
2. Lingkungan Teknologi
3. Lingkungan Sosiopolitik
4. Lingkungan Demografi dan Gaya Hidup
d. Hambatan-hambatan dalam memasuki industri :
1. Sikap dan kebiasaan pelanggan
2. Biaya perubahan
3. Respon dari pesaing yang ada
Paten, Merek Dagang dan Hak cipta
Ketiganya bertujuan untuk melindungi perusahaan dari uasaha-usaha meniru dan menduplikasi
pihak lain.
2. Membeli perusahaan orang lain (buying)
Yaitu dengan membeli perusahaan yang telah didirikan atau dirintis dan diorganisir oleh orang
lain dengan nama dan organisasi usaha yang sudah ada.
Hal ini dilakukan karena memiliki beberapa keuntungan, diantaranya :
 Resiko lebih sedikit
 Lebih mudah, karena perusahaan sudah berjalan sehingga ada jalinan dengan pelanggan
dan pemasok
 Memiliki peluang untuk membeli dengan harga yang bisa ditawar.
Untuk membeli perusahaan orang lain ini terdapat beberapa kriteria yang biasa dijadikan sebagai
patokan, antara lain penilaian berdasar aktiva, penilaian berdasar pasar(sesuai harga perusahaan
yang setara), penilaian berdasar laba potensial serta penilaian berdasar perputaran uang (arus
kas).

1. Alasan pemilihan usaha ini


2. Masalah yang timbul baik eksternal maupun internal
3. Yang harus diperhatikan dalam membeli usaha yang sudah didirikan
4. Lima hal kritis yang digunakan untuk menganalisis perusahaan yang akan dibeli.
3. Kerja sama manajemen (Franchising) / Waralaba
Merupakan kerja sama antara entrepreneur (franchisee) dengan perusahaan besar
(franchisor/parent company) dalam mengadakan persetujuan perjanjian untuk
menyelenggarakan usaha. Bentuk usaha fanchisee adalah duplikasi dari perusahaan franchisor.
Beberapa kelebihan sistem kerjasama manajemen (franchising) adalah :
1. Mendapatkan pelatihan formal
2. Mendapatkan bantuan manajemen keuangan
3. Metode pemasaran yang telah terbukti
4. Bantuan manajemen operasional
5. Jangka waktu permulaan bisnis yang lebih cepat, dan
6. Resiko kegagalan usaha yang lebih minimal
Sedangkan beberapa kelemahannya antara lain : kurangnya kebebasan dalam operasi, adanya
batas pertumbuhan bisnis, keharusan membayar pajak franchise dan royalti bisnis
kepada franchisor.
Saat ini peluang usaha franchise di Indonesia sudah berkembang dengan pesat. Kita bisa
menemukan peluang usaha bersistem waralaba ini mulai dari kategori makanan, jasa kebersihan
rumah tangga sampai dengan bisnis retail/supermarket serta tour dan travel.
Kerjasama manajemen untuk menjalankan perusahaan cabang/penyalur.
 Franchisor adalah perusahaan yang diberi lisensi
 Franchise adalah perusahaan pemberi lisensi.
Dalam kerjasama franchising, franchisor memberikan bantuan manajemen secara
berkesinambungan. Keseluruhan citra (goodwill) dan teknik pemasaran diberikan
kepada franchisee. Misalnya MC.Donald, KFC ,dll
Secara umum persyaratan yang dikemukakan
dalam kontrak franchise meliputi ketentuan :
Franchisor setuju untuk :
1. Memberikan suatu wilayah penjualan yg berdiri sendiri kepada franchisee
2. Menyediakan sejumlah latihan dan bantuan manajemen
3. Memberikan barang dagangan kpd franchisee
4. Memberikan nasihat kepada franchisee tentang lokasi perusahaan dan desain bangunan
5. Memberikan bantuan finansial tertentu atau nasihat finansial kepada franchisee.
Franchisee setuju untuk
1. Menyelenggarakan perusahaan sesuai dengan persyaratan yang diajukan Franchisor
2. Menginvestasikan secara minimun jumlah tertentu pada perusahaan
3. Membayar kepada Franchisor suatu jumlah tertentu (sebagai honorarium yang tetap)
4. Membangun atau bila tidak Franchisee menyediakan fasilitas perusahaan seperti yang
telah disetujui Franchisor
Membeli persediaan dan material standart lainnya dari Framchisor atau dari pemasok yang telah
disetujui
Kelemahan dan kekuatan usaha kecil
Kekuatan
1. Memiliki kebebasan untuk bertindak
2. Fleksibel (luwes)
3. Tidak mudah goncang
Kelemahan
1. Aspek kelemahan struktural
Kelemahan dalam bidang manajemen, organisasi, pengendalian mutu dan penguasaan teknologi
2. Aspek kelemahan kultural
Kelemahan yang mencerminkan budaya perusahaan sehingga kurang informasi.
Kerangka hipotesis pengembangan usaha kecil
Untuk pengembangan perusahaan diperlukan dua ketrampilan, yaitu ketrampilan manajemen
keuangan dan manajemen personal.
Strategi pengembangan kompetensi inti, yaitu strategi perusahaan yang menekankan pada
pengembangan pengetahuan dan keunikan untuk menciptakan keunggulan komparatif dan
keunggulan kompetitif.
4. Memasuki Bisnis Keluarga
Apa Itu Bisnis Keluarga ?
Bisnis keluarga adalah sebuah perusahaan yang anggota keluarganya secara langsung terlibat
dalam kepemilikan dan/atau jabatan/ fungsi.
Terdapat beberapa keunggulan perusahaan keluarga, yaitu :
 Memelihara nilai kemanusiaan di tempat kerja, bisnis keluarga dapat dengan mudah
menunjukkan tingkat perhatian yang lebih tinggi bagi tiap orang dari pada perusahaan-
perusahaan pada umumnya
 Memfokuskan pada pelaksanaan jangka panjang, manager keluarga dapat mengambil
pandangan jangka panjang yang lebih mudah dari pada manager perusahaan yang dinilai
hasilnya tiap tahun
 Memperluas kualitas, karena mereka memiliki taruhan di dalam memelihara reputasi
keluarga, anggota keluarga mungkin mempertahankan tradisi memberikan kualitas dan
nilai bagi konsumen.
Meski demikian, bisnis keluarga juga dapat memiliki resiko dari segi pengelolaan jika terdapat
anggota keluarga yang bertindak kurang professional dan tidak mendapat peringatan tegas
terhadap sikapnya tersebut.
5. Kerjakan Dan Lakukan Semuanya Dengan Baik
Semua hal yang sudah anda rancang segeralah lakukan pekerjaan tersebut dengan teliti dan
berhati-hati dalam bertindak.
D O W N LO A D
 
II.Profil Usaha Kecil dan Pengembangannya

a. Tahap Studi Kelayakan


Studi kelayakan usaha secara umum dapat dilakukan melalui langkah-langkahsebagai
berikut :
Tahap Penemuan ide. Pada tahap ini wirausaha memiliki ide untuk merintisusaha barunya. Ide
tersebutkemudiandirumuskandandiidentifikasi.
Misalnya peluang bisnis apa saja yang paling memberikan keuntungan, yaitu: bisnisindustri,
perakitan, perdagangan, usaha jasa, atau jenis usaha lainnya yangdianggap paling layak.
Memformulasikan Tujuan. Tahap ini adalah tahap perumusan visi dan
misi bisnis. Apa visi dan misi bisnis yang hendak diemban setelah jenis bisnistersebut
diidentifikasi? Apakah misinya untuk menciptakan barang dan jasayang sangat diperlukan masyarakat
sepanjang waktu ataukah untukmenciptakan keuntungan yang langgeng?
Tahap Analisis. Proses sistematis yang dilakukan untuk membuat suatukeputusan apakah bisnis
tersebut layak dilaksanakan atau tidak. Tahapan inidilakukan seperti prosedur proses penelitian ilmiah
lainnya, yaitu dimulaidengan mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, dan menarik
kesimpulan.Kesimpulan dalam studi kelayakan usaha hanya dua, yaitu dilaksanakan (go)atau tidak
dilaksanakan (no go).
Tahap Keputusan. Langkah berikutnya adalah tahap mengambil keputusanapakah bisnis layak
dilaksanakan atau tidak. Karena menyangkut keperluaninvestasi yang mengandung risiko, maka keputusan
bisnis biasanya berdasarkan beberapa kriteria investasi, seperti Pay Back Pe¬riod (PBP),
Net Present Value(NPV), Internal Rate of Return, dan sebagainyaSetelah ide untuk memulai usaha
muncul, maka langkah pertama yang harusdilakukan adalah membuat perencanaan.Perencanaan usaha
adalah suatu cetak biru tertulis (blue-print) yang berisikantentang misi usaha, usulan usaha, operasional
usaha, rincian finansial, strategiusaha, peluang pasar yang mungkin diperoleh, dan kemampuan serta
 
keterampilan pengelolanya. Perencanaan usaha sebagai persiapan awal memilikidua fungsi
penting, yaitu :Sebagai pedoman mencapai keberhasilan manajemen usahaSebagai alat untuk
mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber danluar.Beberapa unsur penting dalam
perencanaan usaha, yaitu :-
 
 Ringkasan eksekutif (executive summary)-
 
 Pernyataan misi (mission statement)-
 
 Lingkungan usaha (business environment)-
 
 Perencanaan pemasaran (marketing plan)-
 
 Tim manajemen (management team).-
 
 Data finansial (financial data).-
 
 Aspek-apek legal (legal consideration).-
 
 Jaminan asuransi (insurance requirements).-
 
 Orang-orang penting (key person).-
 
 Pemasok (supliers).-
 
 Risiko (risk).

b. Profil Usaha Kecil


Sampai saat ini batasan usaha kecil masih berbeda-beda tergantung pada
fokus permasalahannya masing-masing. Usaha kecil telah didefinisikan dengan carayang berbeda
tergantung pada kepentingan organisasi.
 
M. Kusman Sulaeman (1988-1989:43), mengemukakan beberapa ciri pekerjaanmanajerial dari usaha
kecil, yaitu :
 Di Indonesia sendiri belum ada batasan dan kriteria yang baku mengenai usahakecil, Berbagai
instansi menggunakan batasan dan knitenia menunut fokus penmasalahan yang dituju. Dalam Undang-
undang No. 9/1995 Pasal 5 tentangusaha kecil disebutkan beberapa kriteria usaha kecil sebagai
berikut:
1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 (dua ratus jutarupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha, atau
2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000 (satumiliar rupiah).
Biro Pusat Statistik Indonesia (BPS) mendefinisikan usaha kecil denganukuran tenaga kerja, yaitu 5
sampai dengan 19 orang yang terdiri (termasuk) pekerja kasar yang dibayar, pekerja pemilik,
dan pekerja keluarga. Perusahaanindustri yang memiliki tenaga kerja kurang dan 5 orang diklasifikasikan
sebagaiindustri rumah tangga (home indus¬tri). Berbeda dengan klasifikasi yangdikemukakan oleh Stanley
dan Morse, bahwa industri yang menyerap tenagakerja 1-9 orang termasuk industri kerajinan numah tangga.
Industri kecilmenyerap 10-49 orang, industri sedang menyerap 50-99 orang, dan industri besar menyerap
tenaga kerja 100 orang lebih.
Pada usaha kecil, manajer yang mengoperasikan perusahaan adalah pemilik, majikan,
dan investor yang me-ngambil berbagai keputusannya secaramandiri. Jumlah modal yang diperlukan
juga biasanya relatif kecil dan hanyadari beberapa sumber saja. Karena permodalan relatif kecil dan
dikelola secanamandiri, maka daerah operasinya juga adalah lokal, majikan dan karyawantinggal
dalam suatu daerah yang sama, bahan baku lokah dan pemasarannyapunhanya pada
lokasi/daerah tertentu. Akan tetapi, secara keseluruhan meru-pakansektor yang mampu menyerap
tenaga kerja lokal yang cukup besar dan tersebar.

Komisi untuk Perkembangan Ekonomi (Commity for EconomicDevelopment


 — 
CED), mengemukakan kriteria usaha kecil sebagai berikut:
1) Manajemen berdiri sendiri, manajer adalah pemilik.
2) Modal disediakan oleh pemilik atau sekelompok kecil.
3) Daerah operasi bersifat lokal.
4) Ukuran dalam keseluruhan relatif kecil.Kekuatan dan kelemahan Usaha KecilBebenapa kekuatan
usaha kecil antara lain:-
 
Memiliki kebebasan untuk bertindak. Bila ada perubahan, misalnya perubahan produk baru,
teknologi baru, dan perubahan mesin baru, usahakecil bisa bertindak dengan cepat untuk
menyesuaikan dengan keadaanyang berubah tersebut. Sedangkan, pada perusahaan besar, tindakan
cepattersebut susah dilakukan.-
 
Fleksibel. Perusahaan kecil sangat luwes, ia dapat menyesuaikan dengankebutuhan setempat. Bahan
baku, tenaga kerja dan pemasaran produkusaha kecil pada umumnya menggunakan sumber-sumber
setempat yang bersifat lokal. Beberapa perusahaan kecil di antaranya menggunakan bahan baku
dan tenaga kerja bukan lokal yaitu menda-tangkan dari daerahlain atau impor.-
 
Tidak mudah goncang. Karena bahan baku dan sumber daya lainnyakebanyakan lokal, maka
perusahaan kecil tidak rentan terhadap
fluktuasi bahan baku impor. Bahkan bila bahan baku impor sangat mahal sebagaiakibat tingginya
nilai mata uang asing, maka kenaikan mata uang asingtersebut dapat dijadikan peluang dengan memproduksi
barang-baranguntuk keperluan ekspor
 Kelemahan perusahaan kecil dua aspek, yaitu :1.
 
Aspek kelemahan structural
Kelemahan dalam struktur perusahaanmisalnya kelemahan dalam bidang manajemen dan
organisasi, kelemahandalam pengendalian mutu, kelemahan dalam mengadopsi dan
penguasaanteknologi, kesulitan mencari permodalan, tenaga kerja masih lokal, danterbatasnya
akses pasar. Kelemahan faktor struktural yang satu salingterkait dengan faktor yang lain kemudian
membentuk lingkaranketergantungan yang tidak berujung pangkal dan membuat usaha kecilterdominasi
dan rentan.Secara struktural, salah satu kelemahan usaha kecil yang paling menonjoladalah kurangnya
permodalan.Akibatnyaterjadiketergantunganpada kekuatan pemilik modal. Karena pemilik moda
l juga lebih menguasai sumbersumber bahan baku dan dapat mengusahakan bahan baku, maka pe
ngusaha kecilmemiliki ketergan-tungan pada pemilik modal yang sekaligus penguasa
bahan baku. Akibat dan ketergantungan tersebut, otomatis harga jual produk yangdihasilkan usaha
kecil secara tidak langsung ditentukan oleh penguasa pasar dan pemilik modal, maka terjadilah pasar
monopsoni.Dengan kondisi ini, maka batas keuntungan pengusaha kecil ditentukan
oleh batas harga jual produk dan batas harga beli bahan baku. Terjadilah repatriasikeuntungan
yang mengakibatkan permodalan usaha kecil jumlahnya tetap kecil.Kondisi tersebut mengakibatkan
ketengantungan pengusaha kecil yang
menjadi buruh pada perusahaan sendiri dengan upah yang ditentukan oleh bataskeuntungan
dari pemilik modal sekaligus penguasa pasar dan penguasa sumber-sumber bahan baku

.2.Aspek kelemahan Kultural


Kelemahan kultural mengakibatkankelemahan struktural. Kelemahan kultural
mengakibatkan kurangnyaakses informasi dan lemahnya berbagai persyaratan lain
gunamemperoleh akses permodalan, pemasaran, dan bahan baku, seperti:
a.Informasi peluang dan cara memasarkan produk. 
b.Informasi untuk mendapatkan bahan baku yang baik, murah, dan mudahdidapat.
c.Informasi untuk memperoleh fasilitas dan bantuan pengusaha besar dalammenjalin
hubungan kemitraan.
d.Informasi tentang tata cara pengembangan produk, baik desain, kualitas,maupun
kemasannya.
  e.Informasi untuk menambah sumber permodalan dengan persyaratan yangterjangkau.\

c. Pengembangan Usaha Kecil


Banyak konsep yang dikemukakan oleh para ahli ekonomi danmanajemen modern tentang cara
meraih keberhasilan usaha kecil dalammempertahankan eksistensinya secara dinamis. Dalam
berbagai konsep strategi bersaing dikemu-kakan bahwa keberhasilan suatu perusahaan sangat
tergantung pada kemampuan internal. Untuk menghadapi kondisi jangka panjang dandinamis,
perusahaan harus dikembangkan melalui strategi yang berbasis
pada pengembangan sumber daya internal secara superior (internal resource-basedstrategy) untuk
menciptakan kompetensi inti (core competency).Dalam menghadapi krisis ekonomi nasional seperti
sekarang ini, baikteori dynamic strategy maupun teori resource-based strategy sangat relevan
bilakhusus diterapkan dalam pemberdayaan usaha kecil. Menurut teori resources- based strategy,
agar perusahaan meraih keuntungan secara terus-menerus, maka perusahaan harus
mengutamakan kapabilitas internal yang supe¬rior, yang tidaktransparan, sukar ditiru atau
dialihkan oleh pesaing dan memberi daya saing jangka panjang (futuristik) yang
kuat dan melebihi tuntutan masa kini di pasardan dalam situasi eksternal yang bergejolak.Agar
perusahaan kecil berhasil take-off, maka harus ada usaha khususyang diarahkan untuk survival,
consolidation, control, planning, danexpectation.
Dalam tahapan ini diperlukan penguasaan manajemen, yaitumengubah pemilik sebagai pengusaha
(owners as businessman) yang merekruttenaga dan diberi wewenang secara jelas. Perubahan yang dilakukan,
yaitu : bidang pemasaran harus mengubah getting customer menjadi improvecompetitive situation,
bidang keuangan tahap cash flow berubah menjadi tahaptighten financial control, improve margin, and
controlcost,danbidang pendanaan usaha kecil harus sudah ventura capital (Yuyun Wirasasmita,199

3:2)Menurut teori the design school, perusahaan harus mendesain strategi


 perusahaan yang ‗fit‖ antara peluang dan ancaman eksternal dengan
kemampuan internal yang memadai yang didukung dengan menumbuhkan
 
kapabilitas inti (core competency) yang merupakan kompetensi khusus(distinctive competency) dan
pengelohaan sumber daya perusahaan.Dalam konteks persaingan bebas yang semakin dinamis seperti
sekarang, perusahaan harus menekankan pada strategi pengembangan kompetensi inti(building
core competency), yaitu pengetahuan dan keunikan untuk
menciptakan keunggulan. Keunggulan tersebut dapat diciptakan melalui ―The
 New 7-S‘ strategy (The New 7-S‘s)‖, yaitu :
 a.Superior stakeholder satisfaction, yaitu mengutamakan kepuasanstakeholder. 
b.strategic sooth saying, yaitu merancang strategi yang membuat kejutanatau yang mencengangkan.
c.Position for speed, yaitu posisi untuk mengutamakan kecepatan
.d.Position for surprise, yaitu posisi untuk membuat kejutan.
e.Shifting the role of the game, yaitu strategi untuk mengadakan perubahan/pergeseran peran
yang dimainkan.
f.Signaling strategic intent, yaitu mengindikasikan tujuan dan strategi.
g.Simultanous and sequential strategic thrusts, yaitu membuat rangkaian penggerak/pendorong
strategi secara simultan dan berurutan

B.TEKNIK DAN STRATEGI PEMASARAN


Pemasaran merupakan suatu kegiatan  meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen
(Probe), Menghasilkan barang atau jasa (Product), Menetukan harga (Price), Mendistribusikan
barang dan jasa (Place),kemudian Mepromosikan (Promotion) barang dan jasa tersebut.
 Prinsip dasar pemasaran adalah menciptakan hasil bagi pelanggan, keunggulan bersaing dan
focus pemasaran.kemudian mempelajari dan melatih bagaimana barang dan jasa yang dihasilkan
itu didistribusikan atau dipasarkan.dari hal tersebut maka kita kaitkan tujuan pemasaran adalah
bagaimana agar barang dan jasa yang dihasilkan disukai,dibutuhkan, dan dibeli oleh
konsumen.ini berarti, perhatian kita dalam pemasaran haruslah diawali dengan riset
pemasaran,yaitu untuk meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen.sesuai dengan tujuan
pemasaran,maka inti pemasaran adalah penciptaan nilai yang lebih tinggi bagi  konsumen dari
pada nilai yang diciptaan oleh pihak pesaing.strategi usaha yang cocok dengan konsep tersebut

Perencanaan pemasaran
Ada beberapa langkah dalam merencanakan pemasaran bagi usaha baru, yaitu :
1.Penentuan kebutuhan dan keinginan konsumen (penelitian atau
Riset pemasaran)
2.Memilih pasar sasaran khusus (pasar individual, khusus, segmentasi pasar)
3.Menempatkan strategi pemasaran dalam persaingan
4.Pemilihan strategi pemasaran.

Bauran pemasaran
Bauran pemasaran (marketing mix)meliputi 5P yaitu:
A.Penelitian dan pengembangan pasar
seperti telah dikemukakan bahwa langkah pertama kegiatan pemasaran adalah meneliti
kebutuhan dan keinginan konsumen. Menurut peggy lambing dan charles L. Kuehl (2000:153),
keunggulan bersaing perusahaan baru terletah pada perbedaan perusahaan tersebut dengan
bersaingnya dalam hal-hal berikut:
1.Kualitas yang lebih baik
2.Harga yang lebih murah dan bisa di tawarkan
3.Lokasi yang lebih coco, lebih dekat, lebih cepat
4.Seleksi barang dan jasa yang lebih menarik
5.Pelayanan yang lebih baik dan memuaskan konsumen
6.Kecepatan, baik dalam pelayanan maupun penyaluran barang .
     Oleh sebab itu, menurut Zimmerer (1996:117), bagi usaha baru sangatlah cocok untuk
menerapkan sstrategi market driven (dorongan pasar). Strategi ini dibangun pada f0ndasi berikut,
1.Orientasi konsumen
    Usaha baru yang berhasil pada umumnya memusatkan perhatian pada pengembangan sikap
yang berorientasi kepada kepuasan pemangku kepentingan.

2..Kualitas
    Agar berhasil dalam persaingan global sangatlah penting bagi perisahaan untuk
memperhatikan kualitas barang dan jasa serta pelayanan. Lialitas telah dijadikan tujuan strategi
beberapa perusahaan di dunia, yang kemudian secara integral di jadikan bagian dari budaya
perusahaan.
3.Kenyamanan
     Untuk mengetahui kenyamanan, dilakukan dengan cara meminta informasi kepada pelanggan,
misalnya kesenangan apa yang mereka inginkan dan harapkan dari pelayanan yang disajikan
perusahan?
Untuk meberikan pelayanan yang menyenangkan harus diperhatikan hal-hal berikut:
A.Lokasi usaha harus dekat dengan pelanggan
B.Berikan kemudahan kepada pelanggan
C.Tentukan jam kerja yang menyenangkan pelanggan
D.Tetapkan apakah barang pelu dantar atau tidak.
1.Inovasi
    Inovasi merupakan kunci keberhsilan bagi usaha baru. Perubahan pasar yang sangat cepat dan
persaingan yang komples menuntut inovasi terus menerus atau berkesinambungan. Beberapa
bentuk inovasi yang lazim dan terkenan iyalah dalam bentuk:
A.Produk baru
B.Perbedaan tehnik atau cara
C.Pendekatan baru dalam meperkenalkannya
1.Kecepatan
    Kecepatan adalah kekuatan dalam persaingan. Dengan kecepatan berarti mengurangi biaya,
meningkatkan kualitas dan memenuhi permintaan pasar. Secara filosofis, kecepatan di sebut time
compression management (TCM) yang memiliki dua aspek yaitu:
A.Mempercepat produk baru pasar
B.Memperpendek waktu dalam merespon permintaan pelanggan, baik dalam memproses produk
maupun dalam mendistribusikan atau menyampaikannya.
1.Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan
    Cara menciptakan pelayanan dan kepusan pelanggan dapat dilakukan sebagai berikut:
A.Dengarkan dan perhatikan pelanggan.
B.Tetapkan pelayanan terbaik.
C.Tetapkan ukuran dan kinerja standar.
D.Berikan perlindungan hak-hak karyawan.
E.Gunakan teknologi yang memberikan pelayana terbaik.
F.Berikan hadiah bagi pelayanan yang terbaik.

2.Produk(Product)             
    Perlu diingat bahwa produk selalu mengalami daur hidup(product life cycle),yang terdiri atas
tahap pengembangan,tahap pengenalan,tahap pertumbuhan penjualan,tahap kematangan,tahap
kejenuhan,dan penurunan.
    Prinsip pengembangan product meliputi kesederhanaan,integritas,fokus pada orang,berdaya
juang ,kreatifitas,dan risiko.
1.Tahap Pengembangan
    Pengembangan produk baru merupakan bagian terpenting dalam pemaran.namun
demikian ,dalam tahap pengembangan produk ini sering timbul risiko yang besar dan 80%
produk gagal (zimmerer,1996:124).
2.Tahap Pengenalan
    Pada tahap ini produk baru diperkenalkan potensial.karena masih kurang diterima
dipasar,produk baru harus mencoba menerobos pasar yang sudah ada dan bersaing dengan
produk yang sudah ada.untuk memperkenalkan produk baru ini,promosi dan periklanan harus
lebih gencar agar produk ini dikenal oleh konsumen terutama konsumen potensial.karena biaya
pemasaran produk pada tahap ini relatif besar,pada tahap ini keuntungan bisanya negatif.
3.Tahap Pertumbuhan Penjualan.
     Setelah barang dikenal oleh konsumen,produk tersebut mulai masuk dan diterima oleh
konsumen atau disebut juga tahap pertumbuhan penjualan.
4.Tahap Kematangan
      Pada tahap kematangan,volume penjualan terus meningkat dan margin laba mencapai
puncaknya,tetapi kemudian menuru karena masuknya persaingan baru kepasar.maksudnya
produk persaingan sudah barang tentu menyebaabkan menurunnya hasil penjualan.
5.Tahap Kejenuhan
Pada tahap ini pnjualan mencapai puncaknya dan konsumen mulai jenuh terhadap produk
tersebut,oleh sebab itu,pada tahap inilah inovasi produk harus dimulai.
6.Tahap Penurunan
Tahap ini merupakan lingkaran akhir produk hasil penjualan produk secara terus menerus mulai
menurun ,produk lama mulai diobral dan cuci gudang ,otomatif margin laba juga turun secara
drastis.

3.Tempat(place)
   Tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang paling straregis,menyenangkan,dan
efesien.untuk mencapai sasaran tempat yang baik dapat dilakukan jalan sebagai berikut:
A.Memperbanyak saluran distribusi misalkan langsung kekonsumen atau tidak langsung,yaitu
melalui para agen.
B.Memperluas sekmentasi atau cakupannya,misal sekmen lokal,regional,nasional dan
internasional.
C.Menata tampilan tempat usaha misal tata etalakse,dan posisi produk.
D.Menggunakan cara menyampaian barang seefisien mungkin.
E.Mengubah-ubah persediaan dari gudang yang satu kegudang /tempat yang lain.hal ini penting
untuk mengendalikan persediaan dan penawaran.

4.Harga(price)         
Harga yang tepat adalah harga yang terjangkau dan paling efisien bagi konsumen .
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan antara lain sebagai berikut
A.Biaya barang dan jasa.
B.Permintaan dan penawaran pasar.
C.Antisipasi volume penjualan produk dan jasa.
D.Harga pesaing.
E.Kondisi ekonomi.
F.Lokasi usaha.

5.Promosi(promotion)
    Promosi adalah cara mengomunikasikan barang dan jasa yang ditawarkan supaya konsumen
mengenal dan membeli.tujuan promosi adalah untuk memperkenalkan barang dan jasa agar
diketahui,dibutuhkan,dan diminta oleh konsumen.

C.TEKNIK PENGEMBANGAN USAHA.


1.Perluasan skala ekonomi (economic of  scale).    Cara ini dapat dilakukan dengan menambah
skala produksi ,tenaga kerja ,teknologi,sistem distribusi,dan tempat usaha.ini dilakukan bila
perluasan usaha atau peningkatan output akan menurunkan biaya jangka panjang ,yang berarti
mencapai skala ekonomi.

2.Perluasan cakupan usaha(economic of scope)


   Economic of scope adalah diversifikasi usaha ekonomis yang ditandai oleh biaya produksi total
bersama.cara ini dilakukan dengan cara menambah jenis usaha baru ,produk,jasa baru yang
berbeda dari yang sekarang diproduksi serta dengan teknologi berbeda.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan.
    Sebelum membangun dan memulai suatu usaha seharusnya perlu dipertimbangkan
perhitungan mengenai kelayakan sebuah usaha dari berbagai aspek bisnis yang mempengaruhi
kelancaran usaha tersebut.Idealnya dalam menentukan sebuah kelayakan usaha dibutuhkan
masukan dari beberapa ahli yang memberikan tinjauan ilmu menajemen, teori ekonomi, teknik
produksi, ilmu sosial, hukum, komunikasi dan ilmu yang berkaitan dengan persoalan atas
berdirinya sebuah usaha.
    Perencanaan produk yang dihasilkan oleh usaha harus benar- benar sesuai dengan kebutuhan
konsumen. Selain itu, produk yang dihasilkan harus mencerminkan kualitas yang baik. Hal
tersebut agar sesuai dengan tujuan usaha yang mana produk yang dihasilkan dapat diterima dan
sesuai dengan kebutuhan konsumen dan dapat memuaskan konsumen. Karena produk
merupakan titik sentral dari kegiatan pemasaran, keberhasilan suatu usaha dapat diketahui dari
respon yang ditunjukkan oleh konsumen. Pada situasi persaingan dan perubahan yang bergerak
begitu cepat ini usaha ditekan oleh faktor-aktor eksternal seperti perubahan teknologi, ekonomi,
sosial kultural dan pasar. Dalam situasi seperti ini konsep pemasaran tidak cukup hanya
berbicara tentang penjualan, periklanan atau bahkan konsep bauran pemasaran 4P (product,
place, pricing, dan promotion),akan tetapi Pemasaran harus dilihat sebagai suatu konsep bisnis
strategi (strategic business concept),Artinya pemasaran tidak lagi sekadar marketing as it is,
melainkan harus diintegrasikan dengan strategi usaha secara keseluruhan.
B.saran
    Dengan adanya pembuatan makalah ini kami berharap kepada seluruh mahasisswa dapat
mengambil contoh dan pelajaran tentang bagaimana cara menjadi seorang wirausahawan serta
strategi.
15
  
DAFTAR PUSTAKA

Collis,David J.,C.A.Montgomery.1998.corporate strategy:A resources-based


Approach.New york:McGraw-hill International Editions.
David,fred R,1999.strategic management :concepts and cases.New jersey:
Prentice Hill.Inc.Dharmmestha,B.swastha,Ibnu sukotjo E .1995.pengantar bisnis modern.Edisi
ketiga. Yogyakarta:liberty.

Anda mungkin juga menyukai