Anda di halaman 1dari 17

CARA MENDIRIKAN USAHA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Perkuliahan


Mata Kuliah : KEWIRAUSAHAAN
Dosen Pengampu : Muhammad Rifky Munandar,S.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 1
1) Rahmat 2001034 - MI 4 HSU
2) Fety Apriliyanti 1911006 - MI 6 HST
3) Nor Fitriani 1911001 - MI 6 HST

STKOM SAPTA COMPUTER


JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Cara
Mendirikan Usaha“dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kewirausahaan.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang bagaimana
mendirikan usaha yang baik dan benar bagi para pembaca dan juga bagi kami
selaku penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad Rifky
Munandar,S.Pd selaku Dosen Pengampu dalam mata kuliah Kewirausahaan ini.
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami selaku penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Alhamdulillahirabbil ‘Alamin

Barabai,Februari 2022

Kelompok 1

ii |S T K O M S a p t a C o m p u t e r
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................1
 Latar Belakang...................................................................................1
 Rumusan Masalah..............................................................................1
 Tujuan Penulisan ...............................................................................1
 Menfaat Penulisan..............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................3
 Bagaimana Memulai Usaha...............................................................3
 Macam Macam Bidang Usaha...........................................................4
 Pengertian dan Jenis Badan Usaha....................................................6
 Jenis Jenis Izin Usaha........................................................................8
 Proses Pendirian Badan Usaha...........................................................11
 Faktor Penyebab Kegagalan Usaha ..................................................11
BAB III PENUTUP.......................................................................................13
 Kesimpulan........................................................................................13
 Saran..................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................14

iii |S T K O M S a p t a C o m p u t e r
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kewirausahaan mengalami perkembangan yang cukup pesat di berbagai
negara. Kewirausahaan tidak hanya berperan dalam meningkatkan output dan
pendapatan per kapita, namun melibatkan pengenalan atau penerapan perubahan
dalam struktur bisnis maupun masyarakat (Slamet et.al,2014).Kemajuan teknologi
dan ilmu pengetahuan ikut memiliki andil dalam mendorong praktik praktik
kewirausahaan yang pada akhirnya memunculkan berbagai penemuan penemuan
produk dan jasa baru bagi konsumen. Hal ini tentunya membuka peluang kerja
baru, membuka pasar baru, dan dalam jangka panjang akan mampu menciptakan
pertumbuhan usaha di berbagai sektor.
Di Indonesia, pertumbuhan ekonomi juga ditentukan oleh dinamika
perekonomian daerah, sedangkan perekonomian daerah pada umumnya di
hasilkan dari kegiatan ekonomi berskala kecil dan menengah. Memang
keberadaan pengusaha kecil dan menengah merupakan proses awal perkembangan
industrialisasi di daerah, tapi kenyataannya di lapangan, masih banyak kendala
yang dihadapi oleh usaha kecil dan menengah. Menurut Prawiranegara dalam
Suryanita (2006,p.5) kendala intern yang dihadapi oleh pengusaha kecil yaitu
kualitas SDM yang masih rendah, lemahnya akses dan pengembangan pangsa 2
pasar, lemahnya struktur pemodalan, terbatasnya penguasaan teknologi, lemahnya
organisasi dan manajemen, serta terbatasnya jaringan usaha dan kerjasama dengan
pelaku-pelaku ekonomi lainnya. Untuk menghadapi kendala tersebut, seorang
pengusaha harus memiliki pondasi yang kuat sebelum mendirikan dan
menjalankan usahanya. Seorang pengusaha harus memiliki orientasi
kewirausahaan untuk menghadapi persaingan dan tekanan pasar yang terus
meningkat (Kaur and Mantok,2015). Dalam menghadapi persaingan yang
semakin kompetitif, diperlukan model pengembangan kapasitas SDM wirausaha
untuk menghasilkan wirausaha yang tangguh.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah pada makalah ini adalah :
1. Bagaimana cara memulai usaha yang baik?
2. Apa saja Macam macam bidang usaha?
3. Apa pengertian Badan usaha dan jenisnya?
4. Apa saja jenis Izin Usaha?
5. Bagaimana proses pendirian badan usaha?
6. Apa saja faktor penyebab kegagalan usaha?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka makalah ini memiliki tujuan sebagai
berikut:

1 |S T K O M S a p t a C o m p u t e r
1. Menjelaskan bagaimana cara membangun usaha yang baik.
2. Menjelaskan macam macam bidang usaha.
3. Menjelaskan pengertian dari Badan usaha dan menyebutkan jenis jenisnya.
4. Menjelaskan jenis jenis Izin Usaha.
5. Menjelaskan bagaimana proses pendirian badan usaha.
6. Menjelaskan faktor apa saja yang menjadi penyebab dalam kegagalan
usaha.

D. Manfaat Penulisan
1. Untuk menambah pengetahuan bagi penulis maupun pembaca pada
khususnya bidang pengembangan industri kecil manufaktur.
2. Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan terutama yang berhubungan dengan
kewirausahaan.

2 |S T K O M S a p t a C o m p u t e r
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bagaimana Cara Membangun Usaha
Ada beberapa langkah awal memulai usaha yang harus Anda pelajari dan
Anda terapkan dengan sebaik mungkin. Hal tersebut merupakan hal-hal yang
wajib ada dan dipersiapkan oleh setiap pengusaha yang akan merintis usaha baru.
Tanpa persiapan ini, maka nantinya ketika usaha sudah mulai dijalankan, akan
sangat rawan terdapat kebingungan dan masalah di dalamnya.
1. Menentukan Tujuan Usaha
Hal pertama dalam melakukan usaha yang harus Anda persiapkan yakni Anda
harus mengetahui bidang usaha apa yang akan dijalani. Tentunya, sebelum
menentukan hal tersebut Anda seharusnya melakukan survey pasar terlebih
dahulu. Selanjutnya, tentukan jenis usaha yang cocok di lingkungan Anda.
Setelah bidang usaha telah Anda tentukan, selanjutnya silahkan menentukan
tujuan atau visi serta misi usaha Anda. Sebab, usaha yang dijalankan tanpa sebuah
tujuan, maka hal tersebut tidak akan mempunyai target serta hasil akhir yang jelas.
2. Menentukan Target Sasaran Pasar
Setelah tujuan dari usaha ditentukan, maka Anda wajib menentukan target
pasar atau sasaran konsumen dalam usaha tersebut. Hal ini akan menentukan
kesuksesan penjualan produk Anda di pasaran nantinya. Jika target pasar jelas,
maka Anda akan lebih mudah dalam membuat inovasi.Sesuaikan inovasi yang
Anda buat dengan apa yang diinginkan oleh konsumen. Jika konsumen menyukai
produk Anda dan inovasinya, maka bukan tidak mungkin bahwa produk tersebut
akan laris-manis di pasaran.
3. Membuat Rencana Terkait Semua Sektor Usaha
Selanjutnya, sebagai seorang wirausaha yang baru Anda juga harus membuat
perencanaan usaha Anda secara rinci dan jelas. Hal ini termasuk jenis usaha,
mekanisme pelaksanaan produksi dan distribusi, alat-alat yang dibutuhkan, modal,
serta sumber daya manusia yang akan turut membantu terlaksananya usaha
tersebut.
Dalam perencanaan ini setiap poin harus Anda jabarkan dengan lengkap dan
terperinci. Sebab, perencanaan usaha tersebut nantinya akan dijadikan acuan atau
pedoman Anda dalam menentukan setiap keputusan usaha. Oleh sebab itu, dalam
membuat perencanaan haruslah matang dan sebaiknya ditinjau berulang-ulang.
4. Mempersiapkan Modal
Untuk tahap awal memulai usaha yang terakhir yakni mempersiapkan modal
berdasarkan perencanaan yang telah Anda buat. Tanpa modal awal atau biaya,
usaha Anda tidak akan bisa berjalan dengan lancar. Oleh sebab itu, persiapkan
modal dengan terencana.

3 |S T K O M S a p t a C o m p u t e r
Untuk urusan modal ini, Anda jangan terlalu berlebihan dalam
mengalokasikan dananya. Sebab, jika Anda terlalu boros dalam pengadaan modal,
hal itu juga bisa berdampak negatif pada keuangan perusahaan nantinya.
Persiapkan dan analisa berapa modal yang dibutuhkan dengan hati-hati.

B. Macam – Macam Bidang Usaha


Untuk memulai usaha yang akan dijalankan, sebenarnya kita tidak perlu
menunggu sampai memiliki segalanya. Karena kita dapat memulainya dari skala
kecil jika memang masih memiliki beberapa keterbatasan yang belum dapat
dipenuhi. Berikut merupakan contoh bidang usaha yang menjadi pilihan para
wirausahawan baru, diantaranya yaitu :
1. Pertanian (Agriculture)
Usaha di bidang pertanian biasa dilakukan oleh badan usaha berbadan
hukum. Contohnya adalah usaha pertaniaan, kehutanan, perikanan, dan agrobisnis.
2. Pertambangan (Mining)
Pertambangan merupakan usaha yang memanfaatkan hasil alam.
Contohnya adalah usaha galian pasir, galian tanah, batu, dan bata.
3. Pabrikasi (Manufacturing)
Usaha pabrikasi dapat dikelola oleh PT atau pun CV. Contoh badan usaha
pabrikasi adalah usaha industri, assembly, dan sintesis.
4. Kontruksi (Contruction)
Usaha kontruksi merupakan usaha yang beroperasi di bidang
pembangunan. Contohnya adalah usaha kontruksi bangunan, jembatan, dan jalan
raya.
5. Perdagangan (Trade)
Usaha perdagangan merupakan jenis usaha yang paling banyak diminati.
Contohnya adalah usaha perdagangan kecil (retailer), grosir, agen, dan ekspor-
impor.
6. Jasa Keuangan (Financial Service)
Usaha jasa keuangan biasanya dilakukan oleh badan usaha perorangan
atau swasta. Contohnya adalah perbankkan, asuransi,dan koperasi.
7. Jasa Perorangan (Personal Service)
Jenis usaha ini dapat dilakukan oleh perorangan dengan modal yang tidak
begitu besar. Contohnya adalah usaha potongan rambut, bengkel motor, salon
kecantikan, loundry, dan catering makanan.
8. Jasa – Jasa Umum (Public Service)

4 |S T K O M S a p t a C o m p u t e r
Diantara contoh bidang jasa-jasa umum antara lain yaitu usaha
pengangkutan barang, pergudangan, dan distribusi.
9. Jasa Wisata (Tourism)
Usaha jasa wisata merupakan usaha yang berkecimpung dalam
kepariwisataan. Berdasarkan UU No 9/1990 tentang Kepariwisataan, terdapat 86
jenis usaha wisata yang bisa dirintis yang terbagi menjadi tiga kelompok usaha
wisata, yaitu:
1).Kelompok Usaha Jasa Pariwisata
-Jasa biro perjalanan wisata.
-Jasa agen perjalanan wisata.
-Jasa pramuwisata.
-Jasa informasi pariwisata.
2).Kelompok Pengusahaan Objek dan Daya tarik Wisata
-Pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam.
-Pengusahaan objek dan daya tarik wisaya budaya.
-Pengusahaan objek dan daya tarik wisata minat khusus.
3).Kelompok Usaha Sarana wisata
-Penyediaan akomodasi.
-Penyediaan makanan dan minuman.
-Penyediaan angkutan wisata.
-Penyediaan sarana wisata.
Dari jenis-jenis bentuk bidang usaha di atas, kita dapat merencanakan
salah satunya untuk memulai dan mengembangkannya. Misalnya beberapa bisnis
usaha berikut ini.
-Usaha Kuliner, contoh : jual beli bahan makanan pokok, makanan ringan,
minuman ringan, buah-buahan, aneka, kue dan jajanan.
-Usaha pakaian dan aksesoris, contoh : baju, celana, jaket, kemeja, sepatu, sandal
kacamata, jam tangan, cincin, gelang, dan kalung.
-Usaha perabotan, contoh : jual beli rumah, jasa renovasi rumah, perbaikan alat-
alat rumah tangga (kulkas, televisi, VCD, radio, AC, kipas angin, elektronik),
usaha perabot rumah tangga, listrik, hiasan dinding, lampu hias, furniture, dan
lain-lain.
-Usaha pendidikan, contoh : les privat, membuka tempat kursus, penjualan buku,
jual beli alat-alat sekolah, dan lain-lain.

5 |S T K O M S a p t a C o m p u t e r
-Usaha pariwisata dan jasa, contoh: usaha sewa kendaraan, penyewaan
perlengkapan perkawinan dan hiburan, penyediaan transportasi, membuka tempat
rekreasi, dan lain sebagainya.

C. Pengertian dan Jenis Badan Usaha


Pengertian Badan usaha adalah organisasi atau sekelompok orang yang
membentuk kesatuan hukum/yuridis untuk mendapatkan keuntungan maksimum
dengan menggunakan modal dan tenaga kerja.Jenis badan usaha pun sangat
beragam, mulai dari milik pemerintah hingga swasta.
Secara garis besar, badan usaha di Indonesia dibagi menjadi tiga
berdasarkan kepemilikannya, yaitu BUMN, BUMD, dan BUMS. Ketiganya pun
masih terbagi lagi menjadi beberapa jenis badan usaha:
1. JENIS BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN)
Sesuai dengan namanya, BUMN adalah badan usaha yang sepenuhnya
dimiliki oleh pihak pemerintah. Modal dari badan usaha ini biasanya berasal dari
kekayaan negara, sedangkan para pekerjanya sering disebut sebagai pegawai
negeri.
Setidaknya, ada tiga jenis badan usaha yang masuk kategori BUMN.
a. Perusahaan Jawatan (Perjan)
Perjan adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh pihak pemerintah
dan terfokus pada pelayanan masyarakat. Karena modalnya dari pemerintah dan
digunakan untuk rakyat, perjan akhirnya kesulitan mendapatkan
pemasukan/keuntungan untuk biaya operasionalnya.
Dampaknya, perjan terus mengalami kerugian sehingga bentuk badan
usaha ini tidak lagi digunakan di Indonesia. Salah satu contoh perjan adalah
Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA), tetapi sekarang sudah berubah menjadi
PT. KAI.
b. Perusahaan Umum (Perum)
Perum bisa dibilang sebagai bentuk perubahan dari perjan yang
sebelumnya mengalami kerugian. Sama seperti perjan, perum juga dimiliki dan
dikelola oleh negara, hanya saja badan usaha ini mulai berorientasi mencari
keuntungan.
Sayangnya, perum memiliki nasib yang sama seperti perjan dan terus
merugi sehingga pemerintah terpaksa menjual sebagian saham kepada publik.
Badan usaha yang awalnya berbentuk perum pun kini statusnya berubah menjadi
pesero.
c. Perusahaan Perseorangan (Persero)

6 |S T K O M S a p t a C o m p u t e r
Hampir sama seperti perjan dan perum, pesero merupakan badan usaha
yang statusnya milik negara. Pesero sendiri difokuskan untuk melayani
masyarakat sekaligus mencari keuntungan agar tidak mengalami kerugian.
Pesero lebih bersifat komersial karena berorientasi pada laba, sedangkan
modalnya (sebagian atau seluruhnya) berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan menjadi saham. Meski berstatus BUMN, pesero tidak mendapat
fasilitas dari pemerintah.
Nama badan usaha ini biasanya ditulis sebagai PT yang diikuti dengan (Pesero).
Misalnya:
PT Jasa Raharja (Pesero)
PT Telekomunikasi Indonesia (Pesero) Tbk
PT Perusahaan Listrik Negara (Pesero)

2. JENIS BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD)


BUMD adalah badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah
daerah. Tujuannya adalah untuk mencari keuntungan, tetapi laba masuk ke kas
daerah dan harus digunakan untuk kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.
Jadi, BUMD bisa disebut sebagai sumber pemasukan daerah sekaligus
negara. Contoh BUMD adalah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Bank
Pembangunan Daerah (BPD), atau PT Transportasi Jakarta yang mengoperasikan
bus Transjakarta.

3. JENIS BADAN USAHA MILIK SWASTA (BUMS)


BUMS merupakan badan usaha yang didirikan oleh pihak swasta, baik itu
satu orang maupun lebih (kelompok). BUMS sendiri terbagi menjadi beberapa
jenis badan usaha.
a. Firma (Fa)
Firma dibentuk oleh dua orang atau lebih dan para pendirinya memiliki
tanggung jawab penuh terhadap usahanya tersebut. Modalnya berasal dari pendiri
firma, sedangkan keuntungannya dibagikan sesuai dengan perjanjian yang sudah
dibuat sebelumnya.
b. CV (Commanditaire Vennootschap)
CV dibentuk oleh dua sekutu atau lebih yang di dalamnya terdapat pihak
yang aktif dan yang pasif. Sekutu aktif adalah pihak yang menyediakan modal
sekaligus mengurus badan usaha tersebut. Sekutu pasif hanya menanamkan modal
tanpa terlibat dalam hal operasional.
c. Perusahaan Perseorangan (Persero)

7 |S T K O M S a p t a C o m p u t e r
Sesuai nama, badan usaha ini dikelola oleh satu orang saja tanpa
melibatkan pihak lain. Karena ditangani sendiri, maka baik modal, kegiatan usaha,
maupun risikonya juga ditanggung oleh si pemilik perusahaan
d. Perseroan Terbatas (PT)
PT merupakan badan usaha yang terbentuk dari persekutuan modal.
Artinya, modal dalam badan usaha ini terbagi atas beberapa saham. PT sendiri
dibagi menjadi dua jenis, yaitu tertutup dan terbuka.

Pada PT tertutup, pemegang sahamnya biasanya terbatas untuk kalangan


tertentu. Sedangkan PT terbuka (Tbk), sahamnya bisa dijual kepada publik
sehingga siapa pun bisa terlibat di dalam badan usaha tersebut.

D. Jenis-jenis izin usaha


Jenis-jenis Izin Usaha yang perlu Anda ketahui untuk mempersiapkan
pendirian sebuah usaha sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia adalah
sebagai berikut.
1. Nomor Induk Berusaha (NIB)
NIB (Nomor Induk Berusaha) merupakan identitas pelaku usaha apapun
bentuk perusahaannya, baik itu usaha perorangan, badan usaha, maupun badan
hukum. NIB (Nomor Induk Berusaha) diterbitkan oleh Lembaga OSS setelah
pelaku usaha melakukan pendaftaran.
NIB (Nomor Induk Berusaha) ini juga berlaku sebagai Tanda Daftar
Perusahaan (TDP), Angka Pengenal Impor (API), dan Akses Kepabeanan.
2. Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU)
SKDU (Surat Keterangan Domisili Usaha) ini merupakan salah satu
dokumen yang harus Anda penuhi. Karena surat ini nantinya akan Anda perlukan
untuk membuat dokumen lain seperti NPWP, SIUP, TDP dan surat pendukung
pendirian usaha Anda.
Dokumen ini akan dikeluarkan oleh Kelurahan ataupun Kecamatan
setempat, dimana Anda akan mendirikan usaha. Biasanya, SKDU (Surat
Keterangan Domisili Usaha) ini dapat selesai dalam sehari jika semua persyaratan
yang dibutuhkan telah Anda penuhi.
3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ini dibuat oleh petugas pajak dan
diberikan kepada para wajib pajak, baik itu NPWP perorangan maupun NPWP
badan hukum, sebagai alat untuk administrasi pajak sekaligus sebagai identitas
bagi Anda.
4. Izin Usaha Dagang (UD)

8 |S T K O M S a p t a C o m p u t e r
Surat Izin UD (Usaha Dagang) adalah surat yang diberikan kepada
perseorangan untuk melaksanakan usaha dagang. Surat Izin UD (Usaha Dagang)
ini berbeda dengan PT, yang kepemilikannya hanya dikelola oleh perseorangan
saja.
Meskipun begitu, Anda tetap membutuhkan Surat Izin UD (Usaha
Dagang) ini sebagai bukti legalitas usaha Anda.
5. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
SITU (Surat Izin Tempat Usaha) adalah surat izin yang harus dimiliki oleh
pelaku usaha perorangan, perusahaan, dan badan usaha sebagai bukti izin tempat
usaha yang Anda dirikan telah sesuai dengan tata ruang wilayah yang diperlukan
dalam rangka penanaman modal.
6. Surat Izin Prinsip
Surat Izin Prinsip ini dibuat oleh Pemerintah Daerah (Pemda) dan
diberikan kepada pengusaha ataupun badan usaha yang ingin mendirikan usaha di
suatu daerah.
7. Surat Izin Usaha Industri (SIUI)
SIUI (Surat Izin Usaha Industri) adalah surat yang sangat dibutuhkan oleh
para pengusaha kecil menengah untuk mendirikan usaha industri. Dulu namanya
Tanda Daftar Industri (TDI).Dan kini, dengan adanya sistem OSS, Anda cukup
gunakan SIUI (Surat Izin Usaha Industri) ini sebagai dokumen legalitas atas usaha
industri yang Anda jalankan tanpa melanggar peraturan.

8. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)


SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) adalah Surat Izin yang dibuat oleh
Pemerintah Daerah (Pemda) yang diperuntukkan bagi para pelaku usaha yang
ingin melaksanakan kegiatan Usaha Perdagangan.

9. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)


Tanda Daftar Perusahaan (TDP) merupakan sebuah bukti bahwa
perusahaan Anda telah terdaftar secara sah.

10. Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK)


SIUJK adalah Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi yang wajib dimiliki
perusahaan yang bergerak di bidang jasa Konstruksi. Dengan Surat Izin Usaha
Jasa Konstruksi (SIUJK) ini, maka perusahaan tersebut layak untuk menjalankan
semua bisnis yang berkaitan dengan proyek Konstruksi.

11. HO (Surat Izin Gangguan)

9 |S T K O M S a p t a C o m p u t e r
Surat Izin Gangguan, atau biasa yang disebut dengan HO
(Hinderordonnantie) adalah surat keterangan yang menyatakan tidak adanya
warga sekitar yang merasa keberatan dan terganggu atas lokasi usaha yang
dijalankan oleh suatu kegiatan usaha di suatu tempat.Surat ini diterbitkan oleh
Dinas Perizinan Domisili Usaha di Pemerintah Daerah Kabupaten atau Kota.
12. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
IMB (Izin Mendirikan Bangunan) adalah perizinan yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Daerah (Pemda) kepada pelaku usaha ataupun badan hukum yang
akan mendirikan sebuah bangunan baru, mengubah, memperluas, mengurangi,
dan/ atau merawat bangunan gedung sesuai dengan persyaratan administratif dan
persyaratan teknis yang berlaku.
13. Izin BPOM
Izin BPOM adalah perizinan berupa Izin Edar untuk produk usaha
makanan ataupun produk lain yang layak dikonsumsi, sehingga jaminan produk
tersebut sangat terjaga dan aman untuk digunakan oleh masyarakat.
Izin BPOM ini diperlukan bagi produk pangan yang diproduksi oleh
Industri Dalam Negeri yang lebih besar dari skala rumah tangga

14. Sertifikat Laik Fungsi (SLF)


SLF (Sertifikat Laik Fungsi) adalah sertifikat yang diterbitkan oleh
Pemerintah Daerah (Pemda) kepada pemilik bangunan gedung yang telah
dibangun sesuai IMB (Izin Mendirikan Bangunan), dan telah layak untuk
dipergunakan sesuai dengan fungsinya berdasar hasil pemeriksaan dari instansi
terkait.

15. Izin Lingkungan


Izin Lingkungan adalah izin yang diberikan kepada Pelaku Usaha yang
melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib Amdal atau UKL-UPL dalam
rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat
memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan.

16. Izin Lokasi


Izin Lokasi adalah izin yang diberikan kepada para pelaku usaha untuk
menggunakan tanah yang diperlukan dalam rangka penanaman modal untuk usaha
dan/atau kegiatannya dan berlaku pula sebagai izin pemindahan hak.

17. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP)

10 |S T K O M S a p t a C o m p u t e r
TDUP (Tanda Daftar Usaha Pariwisata) merupakan bukti tanda daftar
yang wajib dimiliki oleh berbagai jenis usaha yang berkaitan dengan sektor
Pariwisata, seperti usaha jasa Perjalanan Wisata, Penyediaan Akomodasi, Jasa
Penyediaan Makanan dan Minuman, Jasa Pramuwisata, Penyelenggaraan
Pertemuan, dan beberapa jenis usaha lainnya.
E. Proses Pendirian Badan Usaha
1.Mengadakan rapat umum pemegang saham
2.Dibuatkan akte notaris (nama-nama pendiri, komisaris, direksi, bid. Usaha,
tujuan perusahaan didirikan)
3.Didaftarkan di pengadilan negeri (dokumen : izin domisili, surat tanda daftar
perusahaan (TDP), NPWP, bukti diri masing-masing
4.Diberitahukan dalam lembaran negara (legalitas dari dept. kehakiman)

F. Faktor penyebab kegagalan usaha


Mengetahui penyebab kegagalan usaha sejak dini adalah sebuah
keuntungan tersendiri agar kita bisa menemukan cara untuk mengantisipasinya.
Memang kegagalan dalam dunia usaha merupakan hal yang wajar dan bisa terjadi
pada siapa saja.Penyebab kegagalan yang dialami wirausaha itu bermacam-
macam,Secara umum, berikut ini adalah faktor penyebab kegagalan sebuah bisnis
dan harus diperhatikan!
1. Kurangnya pengalaman manajemen
Banyak wirausaha yang tidak sepenuhnya memahami sulitnya
mengoperasikan sebuah usaha. Ada beberapa wirausaha yang akan menjalani
bisnis, tapi tidak mengetahui cara mengelolanya.
Ketika ada masalah muncul, mereka tidak mampu mengatasinya. Misalnya,
wirausaha dengan latar belakang Pendidikan Teknik memiliki kemampuan dalam
mendesain produk, tetapi kurang memahami akuntasi, keuangan, pemasaran, dan
penjualan. Apabila hal ini dibiarkan maka dapat menyebabkan kegagalan bisnis.
2. Kurang mampu membuat perencanaan keuangan
Yang berpikir bahwa mereka akan mendapat modal yang cukup pada
tahun- tahun pertama usaha mereka akan kehabisan modal sebelum akhir tahun
pertama.
Penyusunan anggaran yang kurang seimbang bisa mengakibatkan kerugian.
Sehingga, kamu juga harus memperhatikan penggunaan modal untuk masa
sekarang dan masa depan.
3. Tidak melakukan inovasi sesuai perkembangan zaman
Kurangnya inovasi dan tidak adanya perkembangan menyebabkan suatu usaha
ini kehilangan pasarnya. Dan usaha yang tidak mengikuti perkembangan zaman
lama kelamaan akan hilang termakan oleh waktu.

11 |S T K O M S a p t a C o m p u t e r
4. Menjual produk yang tidak dibutuhkan
Salah satu penyebab kegagalan suatu usaha adalah produk yang dijual.
Menjual produk yang tidak hanya dibutuhkan banyak orang bisa mendatangkan
kegagalan.Jangan sampai usaha yang kamu jalani jadi gagal karena salah memilih
produk untuk dijual. Jadi, penting ya untuk menganalisa pasar terlebih dahulu.
5. Salah memilih mentor dan tidak mau belajar dari orang lain
Wirausaha pasti membutuhkan mentor. Kamu perlu belajar dari orang yang
sudah sukses, pernah sukses, pernah gagal, dan bahkan yang sering gagal. Belajar
dari kesalahan orang lain adalah salah satu hal penting untuk mengembangkan
usaha. Akan tetapi, jika kamu ingin mencari mentor, maka sebaiknya pilihlah
yang tepat.

12 |S T K O M S a p t a C o m p u t e r
BAB III
PENUTUP
 KESIMPULAN
Menentukan Tujuan Usaha adalah Hal pertama dalam melakukan usaha yang
harus Anda persiapkan yakni Anda harus mengetahui bidang usaha apa yang akan
dijalani.
Membuat Rencana Terkait Semua Sektor Usaha Selanjutnya, sebagai seorang
wirausaha yang baru Anda juga harus membuat perencanaan usaha Anda secara
rinci dan jelas.
Hal ini termasuk jenis usaha, mekanisme pelaksanaan produksi dan distribusi,
alat-alat yang dibutuhkan, modal, serta sumber daya manusia yang akan turut
membantu terlaksananya usaha tersebut.
Mempersiapkan Modal Untuk tahap awal memulai usaha yang terakhir yakni
mempersiapkan modal berdasarkan perencanaan yang telah Anda buat.
Untuk memulai usaha yang akan dijalankan, sebenarnya kita tidak perlu
menunggu sampai memiliki segalanya.
Pengertian Badan usaha adalah organisasi atau sekelompok orang yang
membentuk kesatuan hukum/yuridis untuk mendapatkan keuntungan maksimum
dengan menggunakan modal dan tenaga kerja.Jenis badan usaha pun sangat
beragam, mulai dari milik pemerintah hingga swasta.
Memang kegagalan dalam dunia usaha merupakan hal yang wajar dan bisa
terjadi pada siapa saja.Penyebab kegagalan yang dialami wirausaha itu bermacam-
macam.Menjual produk yang tidak dibutuhkan Salah satu penyebab kegagalan
suatu usaha.Produk yang tidak hanya dibutuhkan banyak orang bisa
mendatangkan kegagalan.Jangan sampai usaha yang kamu jalani jadi gagal karena
salah memilih produk untuk dijual.

 SARAN
Kami selaku penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih ada banyak kesalahan serta jauh dari kata sempurna.Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.Adapun
nantinya kami sebagai penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah
itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa

13 |S T K O M S a p t a C o m p u t e r
membangun dari para pembaca.Dan dengan adanya pembahasan tentang
bagaimana cara membangun usaha ini,diharapkan kepada para pembaca dapat
memahami lebih lanjut dan dapat memanfaatkannya dalam kehidupan sehari hari.

DAFTAR PUSTAKA
Macam macam bidang usaha
https://cilacapklik.com/2020/10/macam-macam-bidang-usaha.html/

Pengertian dan jenis badan usaha


https://salamadian.com/badan-usaha/#:~:text=Secara%20sederhana%2C
%20badan%20usaha%20adalah,%2C%20persero%2C%20firma%20dan
%20sebagainya/

Jenis jenis izin usaha


https://smesta.kemenkopukm.go.id/jenis-izin-usaha-yang-ada-di-indonesia/

Proses pendirian badan usaha


https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://
lely_p.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/63531/Minggu%2Bke
%2B2%2BPendirian%2BBadan
%2BUsaha.pdf&ved=2ahUKEwiMu8vYgP71AhWZ7KQKHY-
ECgYQFnoECDAQAQ&usg=AOvVaw2rpoRFiTdWI_NHZgxCPNEl/

Faktor penyebab kegagalan usaha


https://www.google.com/amp/s/www.enervon.co.id/amp/article/735/berikut-ini-
faktor-faktor-yang-menyebabkan-kegagalan-pada-wirausaha-coba-perhatikan//
Bagaimana memulai usaha
https://blog.investree.id/how-to/ini-langkah-awal-memulai-usaha-yang-perlu-
anda-kenali/

14 |S T K O M S a p t a C o m p u t e r

Anda mungkin juga menyukai