Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

PELAKSANAAN IDE USAHA

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kewirausahaan yang diampu oleh

Dra. Agni Danaryanti, M.Pd., Hj. Indah Budiarti, M.Pd., Muhammad Sa’duddien Khair, M.Pd

dan M Rizki Amalia, M.Pd.

Disusun Oleh :

KELOMPOK 1

Isnani Maulida (2210118120002)

Nur Tsabita Aulia (2210118320001)

Syintia Rahma Sari (2210118120001)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala karunia nikmat

serta hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul "Pelaksanaan Ide Usaha" dapat selesai.

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk mendapat nilai awal semester 2 kelas A2 dari Bapak/Ibu

pada mata kuliah bidang Kewirausahaan. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan untuk

menambah wawasan kepada pembaca tentang Pelaksanaan Ide Usaha.

Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak/Ibu selaku Dosen

Kewirausahaan. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan kami berkaitan

dengan topik yang diberikan. Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada

semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini masih terdapat banyak

kesalahan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Kami

berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Banjarmasin, 13 April 2023

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I..............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................................................2
D. Manfaat.........................................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
A. Melaksanakan Ide Usaha.............................................................................................................3
B. Tips dalam berwirausaha.............................................................................................................5
C. Koordinasi Dalam Berwirausaha................................................................................................8
D. Job Description Dalam Berwirausaha......................................................................................10
BAB III.........................................................................................................................................15
PENUTUP....................................................................................................................................15
A. Kesimpulan.................................................................................................................................15
B. Saran............................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................17

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Memulai bisnis memang tidaklah mudah terutama di era globalisasi yang

persaingannya sangat ketat. Untuk dapat sukses dalam berwirausaha, diperlukan ide-ide

yang brilian dan kreatif agar usaha kita dapat menonjol dan berkembang.

Ide bisnis tidak akan muncul secara tiba-tiba tanpa usaha. Wirausaha harus aktif

dalam mencari ide-ide bisnis baru dengan menggali informasi dan mempelajari tren pasar

serta peluang bisnis yang ada. Selain itu, wirausaha juga harus memperhatikan kebutuhan

konsumen dan melihat potensi pengembangan usaha yang mungkin bisa dilakukan di masa

depan. Proses pencarian ide bisnis dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti melakukan

riset pasar, mengikuti tren industri, melakukan observasi terhadap peluang bisnis yang ada,

memperhatikan masalah yang muncul dalam kehidupan sehari-hari, atau menjalin koneksi

dengan para pelaku bisnis lainnya. Semua cara tersebut dapat membantu wirausaha untuk

menemukan ide bisnis baru yang potensial dan relevan dengan pasar.

Jadi, penting bagi seorang wirausaha untuk aktif dalam mencari ide bisnis baru dan

terus mengembangkan kemampuan untuk melihat peluang bisnis yang muncul di pasar.

Dengan demikian, mereka dapat memperoleh peluang yang baik dan membangun bisnis

yang sukses di masa depan.

Dalam makalah ini akan dibahas tentang pelaksanaan ide usaha, tata cara

pelaksanaannya, koordinasi yang dilakukan serta mengenal apa itu job description.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang

dapat diambil adalah sebagai berikut:

1) Apa yang harus dilakukan dalam melaksanakan ide usaha?

2) Bagaimana tips yang bisa dilakukan dalam melaksanakan usaha?

3) Bagaimana koordinasi yang bisa dilakukan dalam melaksanakan usaha tersebut?

4) Bagaimana job description dalam melaksanakan usaha itu?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan diatas, maka tujuan dari

pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

1) Mengetahui dan mengenali tata cara pelaksanaan ide usaha.

2) Mengetahui dan mengenali tips dalam menjalankan wirausaha.

3) Mengetahui dan mengenali koordinasi dalam berwirausaha.

4) Mengetahui dan mengenali job descrition serta apa yang terkandung didalamnya.

D. Manfaat

Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah pembaca dapat memperoleh informasi dan

mendapat wawasan luas tentang Pelaksanaan Ide Usaha.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Melaksanakan Ide Usaha

Salah satu kunci kesuksesan memulai suatu usaha adalah adanya kemampuan

menuangkan ide atau gagasan cemerlang yang kreatif dan inovatif. Ide dalam konteks

Kewirausahaan adalah gagasan yang muncul atas kekreativitasan seseorang yang mampu

menciptakan sesuatu yang berbeda sebagai sumber peluang dan menjadikannya sebagai

keunggulan dalam berwirausaha. Dimulai dari ide, lalu ide tersebut direalisasikan.

Namun ada beberapa di antaranya yang takut untuk mengambil risiko dan sebagian

lainnya ragu-ragu dalam merealisasikan ide-ide usaha cemerlang yang mereka miliki. Berikut

ini adalah beberapa hal yang harus dilakukan untuk merealisasikan ide bisnis dimiliki:

1. Definisikan Ide

Hal yang pertama dilakukan ketika telah menemukan ide bisnis adalah

mendefiniskan ide tersebut. Buatlah konsep yang lebih spesifik dari ide bisnis

yang sudah dipikirkan. Pertimbangkan segala hal termasuk target pasar, nilai

pembeda, hingga peluang dan kompetitor yang ada.

2. Praktikan Ide Bisnis

Untuk mengetahui seberapa besar demand dari produk ide bisnis, maka perlu

melakukan uji coba pasar. Uji coba sangat penting untuk dilakukan sehingga bisa

melihat potensi pasar dari ide tersebut. Apakah potensinya baik atau sebaliknya.

Salah satu cara untuk melakukan uji ide adalah Cobalah untuk menawarkan

3
produk kepada saudara, teman, atau kolega. Kemudian, bisa minta mereka untuk

memberikan feedback berupa komentar, kritik, dan saran terkait produk yang diuji

tersebut.

3. Mengidentifikasi resources yang dibutuhkan

Langkah selanjutnya adalah melakukan identifikasi segala resource yang akan

dibutuhkan dalam menjalankan bisnis. Resources atau sumber kebutuhan tidak

hanya tentang uang.namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan juga yaitu :

 Costs yang bisa berupa izin bisnis, biaya pendaftaran, biaya iklan, raw

materials, biaya sewa gedung/kantor/peralatan, desain, biaya karyawan, dan

lain-lain.

 Knowledge yang bisa berupa training, pengetahuan teknikal, karyawan,

mentor, dan lain-lain.

 Time, yakni Berikan perhatian serius pada waktu yang dibutuhkan untuk

memulai produk hingga sampai di tangan pasar.

4. Membuat daftar pekerjaan (to-do list)

Ada banyak hal yang harus dicatat dalam daftar kerjaan terutama saat moment

peluncuran produk. Buatlah catatan to do list untuk mempermudah dalam

melakukan langkah-langkah peluncuran produk. Dari awal proses produk dibuat

sampai dengan bagaimana produk dipasarkan sudah seharusnya dicatat dengan

baik.

5. Tetapkan deadline

Memiliki tenggat waktu atau deadline berguna untuk mendisiplinkan segala

rencana kerja. Dengan deadline tersebut, maka bisa menentukan pencapaian apa

4
yang akan diraih di waktu-waktu yang telah ditentukan. Deadline akan

menyelamatkan dari banyak hal termasuk keterlambatan moment peluncuran.

6. Evaluasi

Setelah melakukan peluncuran produk bisnis, perlu untuk melalukan evaluasi

pada produk bisnis tersebut. Dengan melakukan evaluasi ini, bisa mengetahui

kekurangan dari produk tersebut dan bagaimana cara untuk memperbaikinya.

Meski terdengar sederhana dan mudah, merealisasikan ide bisnis merupakan proses

yang cukup panjang. Proses ini akan cukup sulit sehingga harus gigih dan tekun dalam

menjalankan segalanya. Yang perlu diingat adalah ide bisnis hanya akan menjadi ide jika

tidak memulai langkah kecil untuk mewujudkannya. Kalau dirasa ide bisnis cukup hebat,

maka mewujudkan hal tersebut akan menjadi jauh lebih hebat.

B. Tips dalam berwirausaha

Ketika seseorang mencoba berwirausaha tentunya ia harus memiliki keterampilan

agar usahanya berjalan lancar dan sukses. Menurut Bradstreet Business Credit Service pada

tahun 1993, ada sepuluh keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha,

sebagaimana juga dibutuhkan dalam profesi lainnya dalam kehidupan. Keterampilan-

keterampilan ini membantu mendukung pengusaha menuju kesuksesan. Nah keterampilan-

keterampilan tersebut diantaranya yaitu:

1. Mengenal bisnis Anda (Knowing your business) berarti memahami jenis usaha

yang akan dijalankan. Dengan kata lain, seorang pengusaha harus mengetahui

segala hal yang terkait dengan bisnis atau usaha yang akan dijalankan.

5
2. Mengenal dasar-dasar manajemen bisnis (Knowing the basic business

management) meliputi pemahaman tentang cara merancang bisnis, mengatur dan

mengontrol perusahaan, serta memiliki kemampuan untuk menghitung,

memprediksi, mengadministrasi, dan mencatat kegiatan bisnis. Memahami

manajemen bisnis berarti memiliki pemahaman tentang strategi, proses, dan

teknik pengelolaan semua sumber daya perusahaan dengan cara yang efisien dan

efektif.

3. Mempunyai sikap yang tepat (Having the proper attitude) berarti memiliki sikap

yang positif terhadap usaha yang dijalankan. Seorang pengusaha harus memiliki

sikap yang sama seperti seorang pedagang, industriawan, pengusaha, atau

eksekutif yang serius dan tekun dalam menjalankan usahanya, tanpa rasa

setengah hati.

4. Mempunyai modal yang memadai (Having adequate capital) berarti memiliki

sumber daya yang cukup untuk menjalankan bisnis. Modal tidak hanya terdiri

dari aspek finansial, tetapi juga termasuk aspek mental dan emosional seperti

kepercayaan dan keteguhan hati. Untuk itu, diperlukan cukup waktu, uang,

tenaga, tempat, dan kesiapan mental untuk membangun modal yang cukup untuk

usaha.

5. Mengelola keuangan dengan efektif (Managing finances effectively) berarti

memiliki kemampuan untuk mengelola keuangan dengan baik dan efisien,

mencari sumber pendanaan yang tepat, menggunakan dana secara cerdas, dan

mengendalikan keuangan secara akurat.

6
6. Mengelola waktu dengan efisien (Managing time efficiently) berarti memiliki

kemampuan untuk mengatur waktu dengan baik. Ini mencakup kemampuan

untuk merencanakan dan menghitung waktu yang dibutuhkan untuk berbagai

tugas, dan memastikan waktu yang tepat untuk menyelesaikan setiap tugas

dengan tepat waktu.

7. Mengelola orang (Managing people) adalah kemampuan untuk merencanakan,

mengatur, memotivasi, dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan

perusahaan. Ini mencakup kemampuan untuk memberikan arahan yang tepat

kepada karyawan, membangun hubungan kerja yang baik, serta mengelola

performa karyawan secara efektif.

8. Memuaskan pelanggan dengan menyediakan produk berkualitas tinggi

(Satisfying customer by providing high quality product) berarti memberikan

kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan produk atau jasa yang

berkualitas, bermanfaat dan memuaskan. Ini mencakup kemampuan untuk

memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan, memberikan produk atau jasa

yang memenuhi standar kualitas yang tinggi, dan memberikan pelayanan yang

baik kepada pelanggan.

9. Mengetahui cara bersaing (Knowing How to Compete) adalah kemampuan untuk

menguasai strategi bersaing. Seorang wirausahawan harus mampu menganalisis

kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan

ancaman (threats) terhadap dirinya dan pesaingnya. Dia harus menggunakan

analisis SWOT dengan baik untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan

7
dalam bisnisnya serta peluang dan ancaman yang muncul dari lingkungan

bisnisnya.

10. Menangani peraturan dan pekerjaan administratif (Copying with regulation and

paperwork) yaitu kemampuan untuk membuat peraturan dan panduan yang jelas,

baik yang tersurat maupun tidak, untuk memastikan kesesuaian dengan peraturan

yang berlaku.

C. Koordinasi Dalam Berwirausaha

Koordinasi adalah salah satu fungsi manajemen yang tidak dapat dipisahkan dari

fungsi manajemen lainnya karena menghubungkan fungsi-fungsi manajemen yang ada.

Banyak literatur mengatakan bahwa fungsi koordinasi merupakan fungsi manajemen yang

paling penting. Dengan mengoptimalkan fungsi koordinasi, sebuah kewirausahaan akan

menjadi semakin baik dan dapat menghindari risiko yang mengancam dalam menjalankan

usaha tersebut.

Koordinasi juga memainkan peran penting dalam meningkatkan efektivitas kerja

melalui kesempatan yang diberikan oleh pemimpin kepada karyawan untuk mengembangkan

dan meningkatkan kemampuan serta keterampilan mereka. Hal ini merupakan unsur penting

dalam membentuk produktivitas karyawan yang pada akhirnya dapat menunjukkan

efektivitas kerja di sebuah kewirausahaan. Sasaran utama koordinasi adalah untuk

menciptakan "unity action" yang pada gilirannya akan menjamin keterpaduan pelaksanaan

dan sekaligus meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kerjasama komponen

yang terlibat. Berikut tujuan dilakukannya koordinasi dalam perusahaan, yaitu meliputi:

1. Menghindari kekacauan dan penyimpangan tugas dari sasaran.

8
2. Mengarahkan dan menyatukan semua tindakan serta pemikiran ke arah

tercapainya sasaran perusahaan.

3. Menghindari kekosongan dan tumpang tindih pekerjaan.

4. Menghindari keterampilan overlanding dari sasaran perusahaan.

5. Menjuruskan keterampilan spesialis ke arah sasaran perusahaan.

6. Mengintegrasikan tindakan dan pemanfaatan unsur manajemen ke arah sasaran

perusahaan.

Hasibuan (2013) menyatakan bahwa ada dua tipe koordinasi dalam suatu

perusahaan, yaitu :

1. koordinasi vertikal

Koordinasi vertikal adalah kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang

dilakukan oleh atasan terhadap kegiatan unit-unit, kesatuan-kesatuan kerja yang ada

dibawah wewenang dan tanggung jawabnya.

2. koordinasi horizontal.

Koordinasi horizontal adalah mengkoordinasikan tindakan-tindakan atau kegiatan-

kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan dalam tingkat

organisasi yang setingkat. Dalam koordinasi Horizontal ada beberapa ruang lingkup

koordinasi:

a. Koordinasi dalam Individu, yaitu Kemampuan suatu individu dalam mengatur

atau menyelesaikan tanggung yang diserahkan oleh pihak organisasi. Sehingga

Pencapaian perusahaan dan tujuan pribadinya akan tercapai.

9
b. Koordinasi antara individu dalam suatu kelompok, yaitu koordinasi yang terjalin

dalam suatu kelompok. Pengalokasian tugas serta komunikasi yang terjalin baik

mampu membuat kelompok tersebut bisa bekerjasama dengan baik. Sehingga,

tujuan atau cita-sita kelompok tersebut bisa dicapai.

c. Koordinasi antar kelompok dalam suatu perusahaan. Setiap organisasi atau

perusahaan tentu mempunyai divisi yang bertanggung jawab pada bidang tertentu.

Bentuk koordinasi yang terjalin antar divisi tersebut harus terlaksana dengan baik

dan selaras agar berbagai proses kegiatan dan tujuannya bisa tercapai.

d. Koordinasi antara perusahaan

Hubungan yang baik dengan pihak luar sangat diperlukan oleh organisasi atau

perusahaan demi mencapai tujuan yang sebelumnya sudah ditetapkan. Berbagai

kegiatan koordinasi yang dilakukan dengan pihak luar tentunya harus bisa

disesuaikan dengan lingkungan eksternal itu sendiri. Contohnya, suatu perusahaan

yang harus menyesuaikan diri dengan aturan pemerintah, keadaan politik dan

ekonomi, persaingan bisnis, dan hal lain yang terjadi secara global.

D. Job Description Dalam Berwirausaha

Job Description adalah penjelasan tentang tugas, jabatan, dan tanggung jawab

seorang pekerja di suatu perusahaan. Menurut Wikipedia, Job Description adalah dokumen

panduan yang dibuat oleh perusahaan untuk memberikan petunjuk kepada karyawan tentang

tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan sesuai dengan posisi yang telah ditentukan.

Dengan adanya Job Description, karyawan dapat memahami tugas dan tanggung

jawab mereka secara jelas dan terperinci, sehingga mereka dapat menyelesaikan pekerjaan

10
sesuai dengan harapan perusahaan. Selain itu, Job Description juga membantu manajemen

dalam membagi tugas dan posisi setiap karyawan secara efisien dan efektif.

Biasanya job description dan Standard Operating Procedure (“SOP”) dalam sebuah

perusahaan disusun oleh tim khusus yang terdiri dari tenaga-tenaga yang kompeten dari tiap

divisi perusahaan, seperti marketing manager, financial manager, HRD manager, QMR

(Quality Management Representative) manager, atau bahkan dengan menggunakan jasa

konsultan SOP.

Menurut (Desseler, 2010) dalam penyusunan Job Description ada beberapa elemen

yang harus di jabar kan secara jelas, yaitu:

1. Identifikasi Pekerjaan

Identifikasi pekerjaan adalah proses untuk menentukan jabatan dan tanggung

jawab suatu karyawan dalam struktur organisasi perusahaan. Dalam proses ini,

dibutuhkan informasi mengenai deskripsi pekerjaan, tugas dan tanggung jawab,

kualifikasi yang dibutuhkan, dan kriteria penilaian performa kerja.

Pemberian jabatan harus jelas dan sesuai dengan kebutuhan organisasi, sehingga

setiap karyawan memiliki peran dan tanggung jawab yang jelas dalam mencapai

tujuan perusahaan. Struktur organisasi yang baik akan memudahkan komunikasi

dan koordinasi antar pekerja, serta memungkinkan manajemen untuk memantau

kinerja karyawan dengan lebih efektif.

Dalam Job Description, selain deskripsi pekerjaan, juga harus tercantum

informasi seperti pembagian upah, tanggal pembuatan Job Description, nama

pembuat Job Description, dan nama yang menyetujui pembuatan Job Description.

11
Hal ini bertujuan untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam pembagian

tugas dan tanggung jawab di dalam organisasi.

2. Tujuan Pekerjaan

Bagian ini menjelaskan tentang tujuan utama dari pekerjaan, yang biasa disebut

job objective. Job objective harus mampu menggambarkan dasar dan inti dari

pekerjaan yang bersangkutan.

Job objective atau tujuan pekerjaan adalah bagian yang penting dalam job

description karena menjelaskan tujuan utama dari posisi atau pekerjaan tersebut.

Tujuan ini harus jelas dan sesuai dengan kebutuhan organisasi serta

menggambarkan dasar dan inti dari pekerjaan tersebut. Dalam job objective,

seharusnya terdapat informasi mengenai apa yang harus dicapai oleh karyawan

dalam pekerjaannya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Tujuan yang jelas

dan spesifik dapat membantu karyawan dalam memahami tugas dan tanggung

jawab mereka, serta memudahkan evaluasi kinerja karyawan oleh atasan.

3. Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas dan tanggung jawab merujuk pada daftar tugas utama dan tanggung jawab

seseorang ketika menjabat dalam sebuah posisi. Ini merupakan inti dari job

description yang harus dijabarkan secara detail dan akurat tentang apa yang

diharapkan dari karyawan dalam menjalankan pekerjaannya. Tugas dan tanggung

jawab juga merupakan bagian dari standar kinerja yang membantu meningkatkan

12
kinerja karyawan agar dapat mencapai tujuan dan strategi perusahaan. Dengan

mengetahui tugas dan tanggung jawabnya dengan jelas, karyawan dapat

memahami perannya dalam organisasi dan fokus pada pekerjaannya untuk

mencapai hasil yang diinginkan.

4. Hubungan

Pada bagian ini dijelaskan mengenai hubungan posisi internal dan eksternal

perusahaan yang dapat membantu mencapai standar kinerja yang telah ditetapkan.

Hubungan posisi internal mencakup keterkaitan antara jabatan yang dijelaskan

dalam job description dengan jabatan-jabatan lain di dalam perusahaan.

Sedangkan hubungan posisi eksternal mencakup keterkaitan antara jabatan

tersebut dengan lingkungan eksternal perusahaan, seperti mitra bisnis atau

konsumen.

Dalam job description, penguraian tentang hubungan posisi internal dan eksternal

perusahaan dijelaskan secara rinci dan jelas. Hal ini penting agar karyawan dapat

memahami bagaimana posisi mereka terkait dengan posisi lain di perusahaan dan

bagaimana posisi mereka berkontribusi terhadap pencapaian tujuan perusahaan

secara keseluruhan.

Dengan memahami hubungan posisi internal dan eksternal perusahaan, karyawan

dapat merasa lebih puas dengan pekerjaan mereka karena merasa bahwa

pekerjaan mereka memiliki arti dan kontribusi yang nyata terhadap kesuksesan

perusahaan. Selain itu, pemahaman yang jelas tentang hubungan posisi juga dapat

13
membantu meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antar tim dan departemen di

dalam perusahaan.

5. Pengetahuan

Bagian ini berhubungan dengan kemampuan, pengetahuan, pengalaman,

keterampilan, dan kualifikasi formal yang dibutuhkan oleh seseorang untuk dapat

melaksanakan tugas yang telah ditetapkan.

6. Pemecahan Masalah

Bagian ini menjelaskan bahwa pemecahan masalah merupakan bagian penting

dari setiap pekerjaan, karena setiap pekerjaan akan selalu menghadapi berbagai

masalah yang membutuhkan penyelesaian. Dalam pemecahan masalah, penting

untuk dapat mengidentifikasi dan memikirkan solusi yang tepat dalam

pengambilan keputusan. Ada dua hal yang dapat dipertimbangkan dalam

pemecahan masalah, yaitu apakah solusi yang dipilih sederhana atau kompleks.

7. Akuntabilitas Keuangan

Akuntabilitas keuangan mengacu pada tanggung jawab dalam mengelola

keuangan organisasi dan memastikan bahwa sumber daya finansial digunakan

secara efektif dan efisien. Ini mencakup pengukuran kinerja keuangan, pelaporan

keuangan, pengawasan, dan pengendalian keuangan untuk memastikan

pencapaian tujuan organisasi secara finansial.

8. Kewenangan

14
Kewenangan bisa disebut dengan wewenang setiap karyawan yang berarti setiap

karyawan memiliki hak dan wewenang dalam memberikan keputusan serta

pendapat.

9. Standar Kinerja

Standar kerja biasanya diberlakukan dengan adanya syarat-syarat guna untuk

meningkatkan performa kerja serta mengevaluasi hasil kinerja karyawan.

10. Lisensi

Lisensi merupakan dokumen yang legal yang dipakai sebagai kelengkapan surat

izin dalam pekerjaan yang memiliki tingkat bahaya yang cukup tinggi.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Salah satu kunci kesuksesan memulai suatu usaha adalah adanya kemampuan

menuangkan ide atau gagasan cemerlang yang kreatif dan inovatif. Ide dalam konteks

Kewirausahaan adalah gagasan yang muncul atas kekreativitasan seseorang yang mampu

menciptakan sesuatu yang berbeda sebagai sumber peluang dan menjadikannya sebagai

keunggulan dalam berwirausaha. Dimulai dari ide, lalu ide tersebut direalisasikan.

Ketika seseorang mencoba berwirausaha tentunya ia harus memiliki keterampilan agar

usahanya berjalan lancar dan sukses. Bukan hanya keterampilan saja tapi seorang

wirausahawan juga harus memahami mengenai koordinasi. Koordinasi adalah salah satu

fungsi manajemen yang tidak dapat dipisahkan dari fungsi manajemen lainnya karena

menghubungkan fungsi-fungsi manajemen yang ada. Koordinasi juga memainkan peran

penting dalam meningkatkan efektivitas kerja melalui kesempatan yang diberikan oleh

pemimpin kepada karyawan untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan serta

keterampilan mereka.

Selain itu job description juga sangat membantu dalam menjalankan wirausaha.

Dengan adanya Job Description, karyawan dapat memahami tugas dan tanggung jawab

mereka secara jelas dan terperinci, sehingga mereka dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai

dengan harapan perusahaan. Selain itu, Job Description juga membantu manajemen dalam

membagi tugas dan posisi setiap karyawan secara efisien dan efektif.

16
B. Saran

Untuk melaksanakan usaha dengan lancar maka diperlukan kemampuan menuangkan

ide yang kreatif dan inovatif, serta keterampilan-keterampilan dalam berwirausaha. Oleh

sebab itu seorang wirausahawan harus betul-betul memahami hal-hal apa saja yang harus

dilakukan dalam melaksanakan usaha tersebut, agar usahanya dapat berjalan dengan lancar

dan bertahan lama.

17
DAFTAR PUSTAKA

(2023). Retrieved 31 March 2023, from http://repository.uib.ac.id/3190/5/k-1641299-

chapter2.pdf

Badan Diklat, D. I. Y. (2014). Koordinasi dan Kolaborasi (Bahan Ajar Diklat Kepemimpinan

Aparatur Pemerintahan Tingkat IV).

HALIM, Fitria; AGUNG, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sultan. A. Ide Dan Peluang Usaha.

Manajemen Kewirausahaan Kontemporer, 2022, 37.

Putra, A. R. (2017). Pengawasan dan Koordinasi Kerja serta Pengaruhnya terhadap Produktivitas

Kerja Karyawan. AKUNTABILITAS: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Ekonomi, 10(2), 12-24.

Sandiasa, G. (2009). KEWIRAUSAHAAN . Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik.

18

Anda mungkin juga menyukai