VEKTOR PADA R3
Di Susun Oleh :
KELOMPOK 2
2. FITRIANI A. RAHMAN
3. INTAN F. KASIM
Kelas : X MIIA 1
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan limpahan rahmat-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat
waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Vektor di R3”, yang
menurut penulis dapat memberikan manfaat besar bagi kita. Melalui kata pengantar ini penulis lebih
dahulu meminta maaf dan memohon pemakluman bilamana isi makalah ini ada kekurangan dan ada
tulisan yang penulis buat kurang tepat. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Ibu.
Yuliasmi Kana yang telah mengajar dan juga memberikan kami tugas ini.
Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat.
Terima Kasih
i
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang…………………………………………………………………………1
Rumusan Masalah……………………………………………………………………....1
Tujuan Penulisan………………………………………………………………………..1
BAB II
PEMBAHASAN
Vektor Pada R3…………………………………………………………………………..2
Ruang Lingkup R3……………………………………………………………………….2
Operasi Vektor di R3……………………………………………………………………..4
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan……………………………………………………………………………….7
Saran………………………………………………………………………………………7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Bicara tentang fungsi vektor, ada baiknya jika kita tahu terlebih dahulu apa itu vektor.
Dalam fisika kita mengenal vektor sebagai sebuah besaran yang memiliki nilai dan arah.
Sedangkan dalam matematika,vektor adalah anggota dari ruang vektor. Secara
geometris,vektor dapat disajikan dalam ruang garis berarah. Panjang ruang garis menyatakan
besar vektor dan anak panah menyatakan arah vektor.
Pada dasarnya, setiap bagian dari matematika memiliki fungsi masing-masing. Secara
matematis, kadang-kadang menyatakan bahwan sebuah fungsi vektor A{x,y,z} mendefinisikan
suatu medan vektor karena mengaitkan suatu vektor dengan setiap titik disuatu daerah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Vektor pada Ruang (Dimensi 3)
Untuk menentukan kedudukan atau letak titik di dalam ruang (R3) dapat digunakan sistem
sumbu koordinat siku-siku X, Y dan Z dengan masing-masing sumbu saling tegak lurus dan
berpotongan di sebuah titik O yang disebut pusat sumbu koordinat.
P2 P
O Yp Y
Xp P3
X
a. OP = Xp i + Yp j + Zp k merupakan bentuk kombinasi linear dari i , j , k . Dengan i , j , k
merupakan vektor satuan dalam koordinat ruang ( i = vektor satuan pada sumbu X, j =
vektor satuan pada sumbu Y dan k = vektor satuan pada sumbu Z).
Xp
b. OP = Y p merupakan bentuk kmponen vektor.
Z
p
2
x2 x1 x2 x1
AB = OB OA y 2 y1 y 2 y1
z z z z
2 1 2 1
2. Vektor Satuan
Vektor satuan adalah vektor yang mempunyai panjang 1 satuan. Vektor satuan dari vektor a
didefinisikan vektor a dibagi dengan besar vektor a sendiri, yang dirumuskan dengan :
a
e
a
3. Modulus Vektor
a1
Misalnya a = a 2 = a1 i + a2 j + a3 k , panjang vektor a dinotasikan a dengan a
a
3
= a1 a 2 a3 .
2 2 2
Jika diketahui vektor AB dengan koordinat titik A (x1, y1, z1) dan B (x2, y2, z2) maka
modulus/besar/panjang vektor AB dapat dinyatakan sebagai jarak antara titik A dan B yaitu :
AB = ( x 2 x1 ) 2 ( y 2 y1 ) 2 ( z 2 z1 ) 2
Contoh:
Tentukan modulus/besar vektor berikut :
a. AB dengan titik A (1,4,6) dan B (3,7,9)
b. a = 2 i + j + 3 k
Jawab:
1 3 3 1 3 1 2
a. Diketahui A = 4 dan B = 7 , maka AB = 7 - 4 = 7 4 3
6 9 9 6 9 6 3
AB = (3 1) 2 (7 4) 2 (9 6) 2 2 2 3 2 3 2 22
Jadi, modulus vektor AB adalah 22 .
b. a = 22 12 32 14 .
Jadi, modulus vektor a adalah 14 .
4. Kesamaan Vektor
3
5. Vektor Negatif
Misal :
a1 b1
a = a 2 atau a = a1 i + a2 j + a3 k , dan b = b2 atau b = b1 i + b2 j + b3 k
a b
3 3
a = b jika dan hanya jika a1 = b1, a2 = b2, a3 = b3 .
6. Vektor Nol
Vektor nol adalah vektor yang besar / panjangnya nol satuan dan arahnya tak tentu (berupa
titi).
0
Vektor nol pada dimensi 3 dilambangkan dengan O = (0,0,0) atau O = 0 .
0
Contoh:
Hitunglah jumlah dari dua buah vektor berikut !
2 1
a. a = 3 dan b = 4
5 2
b. a = 2 i + j - 4 k dan b = 3 i + 5 j + k
4
Jawab:
2 1 2 (1) 1
a. a + b = 3 + 4 = 3 4 1
5 2 5 (2) 3
b. a + b = (2 + 3) i + (1 + 5) j + (-4 + 1) k = 5 i + 6 j - 3 k
Contoh:
Hitunglah a b jika :
8 3
a. a = 6 dan b = 1
7 4
b. a = 8 i + 6 j + 9 k dan b = 3 i + 5 j + 2 k
Jawab:
8 3 8 3) 5
a. a b = 6 - 1 = 6 1 5
7 4 7 4) 3
b. a b = (8 - 3) i + (6 - 5) j + (9 - 2) k = 5 i + j + 7 k
a . b = a . b . Cos
Contoh:
1. Hitunglah perkalian skalar antara a = 2 i + 3 j + 5 k dan b = 2 i + j + 3 k
Jawab:
a . b = a1b1 + a2b2 + a3b3
= 2.2 + 3.1 + 5.3 = 4 + 3 + 15 = 22
1 2
2. Jika a = 3 dan b = 1 , hitunglah a . b !
5 6
Jawab:
a .b = 1 . 2 + 3 . 1 + 5 . 6
= 2 + 3 + 30 = 35
5
5. Sudut Antara Dua Vektor
Dari definisi : a . b = a . b . Cos
a . b = a1b1 + a2b2 + a3b3
Diperoleh :
Contoh:
Hitunglah besar sudut di antara a = i + 2 j + 2 k dan b = 2 i + 3 j - 6 k !
Jawab:
a.b a1b1 a 2 b2 a3b3
Cos =
ab (a1 a 2 a3 )(b1 2 b2 b3 )
2 2 2 2 2
4 4
= 0,190
9.49 21
Dari daftar diperoleh = 180 - 79 = 101
i j k
a x b = a1 a2 a3
b1 b2 b3
Contoh:
Diketahui vektor a = 2 i + 3 j + 2 k dan vektor b = 3 i + 2 j - 3 k .
Tentukan a x b !
Jawab:
i j k
axb = 2 3 2
3 2 3
3 2 2 2 3 2
=i -j +k
2 3 3 3 3 2
= (-9 – 4)i – (-6 – 6)j + (4 – 9)k
= -13i + 12j – 5
6
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah. Didalam vektor di R3 untuk
menentukan kedudukannya,dapat digunakan system koordinat siku-siku X,Y,Z dengan
masing-masing sumbu tegak lurus dan berpotongan disebuah titik O.
Ruang lingkup vektor terdiri dari vektor posisi,vektor satuan, modulus vektor,kesamaan
vektor,vektor negatif,dan vektor nol. Operasi hitung yang ada di R3 tidak terlalu jauh
berbeda dengan yang ada di R2.
Saran
Pembahasan tentang vektor bukan pembahasan singkat yang selesai dalam beberapa
menit. Masih banyak sekali yang tidak di bicarakan di sini.Untuk itu dapat mencari dari
sumber-sumber lain yang di luar.