Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH ALJABAR LINIER

VEKTOR DALAM DIMENSI TIGA

DOSEN : NINING AFRIAN


TI, S.Pd
OLEH :
Devyana Sari
Friskawati Simorangkir
Nur Hasanah
Sekolah Tinggi Keguruan & Ilmu Pendidikan
Matematika
2016

Kata Pengantar
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena kuasa dan
kasihNya akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah vektor dalam
ruang dimensi tiga ini tepat pada waktunya. Makalah ini kami buat dalam
rangka memenuhi tugas yang diberikan Ibu Dosen dalam pertemuan minggu
ini.
Makalah ini disusun agar dapat memberi referensi tambahan materi
Aljabar Linier sehingga bermanfaat khususnya untuk kami para mahasiswa.
dalam penyusunan makalah ini tentu saja tidak lepas dari kesalahan,
oleh karena itu kami mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan
makalah ini.
terimakasih kami ucapkan kepada Ibu Dosen Nining Afrianti, S.Pd
selaku dosen Aljabar Linier yang telah membimbing kami dalam penulisan
makalah ini, dan kepada rekan-rekan mahasiswa yang ikut berpartisipasi.
semoga makalah vektor dalam ruang dimensi tiga ini bermanfaat
untuk kita semua
Labuhanbatu, 22 Maret 2016
Penulis

Daftar Isi
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I (PENDAHULUAN)
Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan

1
2
3
4
5
5

BAB II (PEMBAHASAN)
Pengertian Vektor
Vektor Geometris
Vektor Dalam Ruang Dimensi Tiga
Modulus Vektor
Vektor Posisi
Pergeseran Sumbu
Fungsi Mempelajari Vektor

6
6
14
19
20
21
23

BAB III (PENUTUP)


Latihan
Kesimpulan dan Saran

Daftar Pustaka

24
26

27

BABI
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Berbicara tentang vektor dalam ruang dimensi tiga ada
baiknya kita tahu terlebih dahulu apa itu vektor. Vektor dalam
matematika adalah sebuah besaran yang memiliki arah dan nilai
atau secara geometris vektor dapat disajikan dengan ruas garis
berarah. Pada dasarnya setiap bagian matematika memiliki
fungsi masing-masing, baik fungsi matematikanya serta
penerapan dalam kehidupan, tidak terkecuali dengan vektor.
Secara sistematis, kita kadang-kadang menyatakan bahwa
sebuah fungsi vektor A (x, y, z) mendefenisikan suatu medan
vektor karena mengaitkan suatu vektor dengan setiap titik di
suatu daerah, sementara dalam kehidupan manusia, vektor
berfungsi salah satunya dalam hal teknologi GPS. Berkaitan
karenanya kami akan membahas sedikit tentang vektor dalam
ruang dimensi tiga.

1.2. Rumusan Masalah


1.
2.
3.
4.

Apa yang dimaksud dengan Vektor?


Apa yang dimaksud dengan vektor A (x, y, z) atau vektor
dalam ruang dimensi tiga?
Bagaiamana vektor secara geometrisnya?
Apa fungsi vektor dipelajari?

1.3. Tujuan Penulisan


1.
2.
3.
4.

Mengetahui apa itu vektor.


Mengetahui vektor dalam ruang dimensi tiga.
Mengetahui vektor geometris.
Mengetahui fungsi vektor dipelajari.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Vektor
Vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah. Objek dapat
dinyatak sebagai suatu vektor harus bisa dikuantitasi (memiliki
nilai) dan juga arah. Contoh : Sebuah mobil bergerak dengan
kecepatan 20 m/s ke selatan. Contoh vektor lainnya adalah gaya
dan perpindahan.

2.2. Vektor Geometris


Vektor dapat dinyatakan secara geometris sebagai segmen garis
berarah atau panah.
Ekor panah dinamakan titik permulaan (titik awal atau titik
intial)
Ujung panah dinamakan titik akhir (titik terminal)
Panjang ruas garis panah mewakili besar (panjang) vektor
Arah anak panah mewakili arah vektor

Vektor disimbolkan dengan huruf tebal


Jika dituliskan vektor menggunakan huruf kecil tebal
(misalnya a, k, v, w, x)
Jika mendiskusikan kita menyebutkan bilangan sebagai skalar.
Semua skalar adalah bilangan real dan dinyatakan dengan
huruf kecil miring (misal a, k, v, w, x)
B

A
Gambar 1.a.
(Vektor AB)

Gambar 1.b.
(Vektor-vektor yang ekuivalen)

Penjelasan dari gambar tersebut :


Gambar 1.a.
Titik pangkal suatu vektor adalah A
Titik ujungnya adalah B
Dituliskan v = AB
Gambar 1.b.
Pada gambar 1.b. Vektor-vektor tersebut panjang dan arahnya
sama, dan disebut ekuivalen. Vektor-vektor yang ekuivalen
dipandang sama walaupun mungkin terletak pada posisi berbeda
Jika v dan w dituliskan v = w
Defenisi : Jika v dan w adalah 2 vektor sembarang, maka jumlah v + w
adalah vektor yang ditentukan sebagai berikut : letakkan vektor w
sedemikian sehingga titik pangkalnya bertautan dengan titik ujung v.
Vektor v+w dinyatakan oleh panah dari titik pangkal v ke titik ujung
w. (gambar 2.a.)

Pada gambar 2.b., kita telah menyusun dua jumlah v+w (panah I)
dan w+v (panah II). Terbukti bahwa :

v+w = w+v
w

v+w

v v+w

w+v

gambar 2.a.

Jumlah v+w

Gambar 2.b.

v+w = w+v

Dan bahwa jumlah tersebut bertautan dengan diagonal jajaran


genjang yang ditentukan oleh v dan w jika vektor-vektor ini
diletakkan sehingga keduanya mempunyai titik pangkal yang
sama. Vektor yang panjangnya nol disebut vektor nol dan
dinyatakan dengan 0. kita mendefenisikan
0+v = v+0 = v
Untuk setiap vektor v. Karena tidak ada arah alami untuk vektor
nol, kita setuju bahwa vektor nol dapat mempunyai sembarang
arah yang sesuai dengan masalah yang sedang
dipertimbangkan. Jika v adalah sembarang vektor tak nol, maka
v, negatif dari v, didefenisikan sebagai vektor yang besarnya
sama dengan v, tetapi arahnya terbalik (gambar 3)

-v

gambar 3. (Negatif dari v mempunyaipanjang yang sama dengan v, tetapi arahnya terbalik)

Vektor ini mempunyai sifat v+(-v) = 0


Mengapa? Disamping itu, kita defenisikan -0 = 0. Pengurangan vektor
didefenisikan sebagai berikut :
Defenisi : jika v dan w adalah dua vektor sembarang, maka selisih w
dari v didefenisikan sebagai :
v-w = v+(-w)
v-w

-w
Gambar 4.a.

v-w

w
Gambar 4.b.

Untuk mendapatkan selisih v-w tanpa menyusun w, posisikan v


dan w sehingga titik-titik pangkalnya berimpitan ; vektor dari
titik ujung w ke titik ujung v adalah vektor v-w (gambar 4b)
Defenisi : Jika v adalah suatu vektor tak nol dan k adalah suatu
bilangan real tak nol (skalar), maka hasil kali kv didefenisikan
sebagai vektor yang panjangnya |k| kali panjang v dan yang
arahnya sama dengan arah v jika k>0 dan berlawanan arah
dengan v jika k<0. kida defenisikan kv = 0 jika k=0 atau v=0.
Gambar 5 mengilustrasikan hubungan antara suatu vektor v dan
vektor v, (-1)v, 2v, dan (-3)v. Perhatikan bahwa vektor (-1)v
mempunyai panjang yang sama dengan v, tetapi berlawanan
arah. Jadi (-1)v hanyalah negatif dari v; yaitu (-1)v=-v

(-3)v
2v

(-1)v
v

Gambar 5
Suatu vektor berbentuk kv disebut suatu penggandaan skalar dari v.
Sebagamana yang ditunjukkan dalam gambar 5, vektor-vektor yang
merupakan penggandaan skalar satu sama lain adalah sejajar.
Sebaliknya, dapat ditunjukkan bahwa vektor tak nol yang sejajar adalah
penggandaan skalar satu sama lain.

2.3. Vektor Dalam Ruang Dimensi Tiga


Vektor di ruang 3 adalah vektor yang memiliki 3 buah sumbu
yaitu x, y, dan z, yang saling berpotongan ketiga sumbu sebagai
pangkal perhitungan. Vektor-vektor dalam ruang dimensi 3
dapat diuraikan dengan tiga bilangan real dengan
memperkenalkan suatu sistem koordinat segi empat. Untuk
membangun suatu sistem koordinat tersebut, pilih suatu tutuk
O, yang disebut titik asal, dan pilih tiga garis yang saling tegak
lurus, yang disebut sumbu-sumbu koordinat, yang melalui titik
asal. Beri nama sumbu-sumbu ini dengan x, y, dan z, dan pilih
suatu arah positif untuk masing-masing sumbu koordinat dan
juga satu satuan panjang untuk mengukur jarak (gambar 9a)

Setiap pasangan sumbu koordinat menentukan suatu bidang yang


disebut bidang koordinat. Bidang-bidang koordinat ini disebut
sebagai bidang xy, bidang xz, dan bidang yz. Untuk setiap titik P
dalam ruang dimensi 3 kita beri tiga bilangan (x, y, z), yang disebut
koordinat P, sebagai berikut : Lewatkan tiga bidang sejajar dengan
bidang koordinat yang melalui P, dan nyatakan titik potong ketiga
bidang ini dengan tiga sumbu koordinat X, Y, dan Z (Gambar 9b)

Gambar 9.a
Gambar 9.b
Koordinat P didefenisikan sebagai panjang bertanda
X = OX,
y=OY,
z=OZ

Pada gambar 10 titik-titik yang koordinatnya adalah (4, 5, 6) dan (-3, 2, -4)

Gambar 10
Sistem koordinat segi empat dalam ruang dimensi 3 mempunyai dua
kategori, tangan kiri dan tangan kanan. Suatu sistem tangan kanan
mempunyai sifat yang ditunjukkan oleh suatu sekrup biasa dalam arah
positif pada sumbu z disebut sistem tangan kiri, jika sekrup diputar ke
arah mengendurkan (gambar 11b)

Gambar 11 a

gambar 11 b

Tangan kanan

tangan kiri

Jika seperti pada gambar 12, suatu vektor v dalam ruang dimensi 3
diposisikan sehingga titik pangkalnya ada pada titik asal sistem
koordinat segi empat, maka koordinat titik ujungnya disebut
komponen v, dan kita tulis
v = (v1, v2, v3)

y
(v1, v2, v3)

v
z

Gambar 12
x

Jika v = (v1, v2, v3) dan w = (w1, w2, w3) adalah dua vektor pada ruang
dimensi 3, maka uraian yang serupa dengan yang digunakan untuk
vektor pada bidang dapat digunakan untuk menyusun hasil berikut ini
v dan w ekuivalen jika dan hanya jika v1=w2, v2=w2, dan v3=w3
v+w=(v1+w1, v2+w2, v3+w3)
kv=(kv1, kv2, kv3), dengan k adalah sembarang skalar

2.4. Modulus Vektor


Modulus vektor yaitu besar atau panjang suatu vektor, jika
suatu vektor dengan koordinat titik A (x1, y1, z1) dan B (x2, y2,
z2) maka modulus (besar) atau panjang vektor dapat
dinyatakan sebagai jarak antara titik A dan B, yaitu :
|AB| = (2 1 )2 +(2 1 )2 +(2 1 )2
Dan jika suatu vektor a disajikan dalam bentuk linier
a = 1 +2 +3

maka modulus vektornya :


|a| = 1 2 + 2 2 + 3 2

2.5. Vektor Posisi


Vektor Posisi P adalah vektor yang berpangkal di titik O (0, 0, 0)
dan berujung di titik P (x, y, z).
Bila ditulis :

Modulus/besar vektor posisi adalah :


|| = 2 + 2 + 2

2.6. Pergeseran Sumbu


Penyelesaian atas banyak permasalahan dapat disederhanakan
dengan menggeser sumbu koordinat untuk memperoleh sumbu
baru yang sejajar dengan sumbu aslinya. Pada gambar 14.a. Kita
telah menggeser sumbu suatu sistem koordinat xy, untuk
mendapatkan suatu sistem koordinat xy yang titik awalnya O
berada pada titik (x, y) = (k,l). Suatu titik P pada ruang dimensi 2
sekarang mempunyai koordinat (x, y) dan koordinat (x, y).
Untuk melihat bagaimana keduanya terkaitkan, tinjau vektor OP
(gambar 14.b. Pada sistem xy titik pangkalnya berada pada (k, l)
dan titik ujungnya berada pada titik (x, y), sehingga OP. Pada
sistem xy titik pangkalnya berada pada (0, 0) dan titik ujungnya
berada pada (x, y) sehingga OP=(x, y). Oleh karena itu
x = x k
y = y - 1

Rumus ini disebut persamaan pergeseran

Gambar 14 a

Gambar 14.b

2.7. Fungsi Mempelajari Vektor


Adapun fungsi dari mempelajari vektor adalah sbb :
Memiliki pengetahuan dasar tentang vektor
Mengetahui fungsi dan pengaplikasiannya dalam kehidupan,
yaitu sebagai pengaruh besar dalam sistem navigasi GPS,
pembuatan grafis dalam komputer
Menyadari secara agamais, mempelajari vektor sama dengan
kehidupan, yaitu dimulai dari sebuah titik, yaitu titik awal dan
didahului oleh sebuah titik lagi, yaitu titik akhir
Dan secara agamais, sebuah vektor sebagai suatu titik yang
nanti membentuk suatu garis, maka sepatutnya manusia
harus memiliki tujuan hidup yang jelas. Adapun inti dari hidup
manusia adalah memiliki satu tujuan yaitu mendapat ridho
Allah SWT.

BAB III
PENUTUP
3.1. Latihan
1.

Tentukan modulus/besar vektor berikut :


AB = dengan titik A (1, 4, 6) dan B (3, 7, 9)
Penyelesaian
|AB| = (3 1)2 +(7 4)2 (9 6)2
|AB| = 22

2. Tentukan modulus vektor berikut : a = 2i+j+3k


Penyelesaian
|a| = 22 + 12 + 32

|a| = 14

3.

Jika v = 2, -6, 4) maka 2v adalah


Penyelesaian
V=(2, -6, 4) maka 2v = (4, -12, 8)

4.

Jika v=(1, -3, 2) dan w = (4, 2, 1), maka v+w adalah...


Penyelesaian
v+w = (5, -1, 3)

5.

Jika v=(-3, 1, 2) dan v=(4, 0, -8), maka 6v + 2v adalah ...


Penyelesaian
v=(-3, 1, 2)
maka 6v = (-18, 6, 12)
v=(4, 0, -8) maka 2v = (8, 0, -16)
6v+2v = (-18, 6, 12) + (8, 0, -16)
= (-10, 6, -4)

3.2. Kesimpulan dan Saran


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah


Vektor dapat dinyatakan dengan anak panah
Panjang garis mewakili panjang vektor
Arah anak panah memiliki arah vektor
Vektor diruang 3 dimensi adalah vektor yang mempunyai 3 buah sumbu
yaitu x, y, z yang saling tegak lurus dan perpotongan ketiga sumbu
sebagai pangkal perhitungan
Modulus vektor yaitu besar atau panjang suatu vektor
Vektor posisi adalah vektor yang berpangkal di titik O (0, 0, 0) dan
berujung di titik P (x, y, z)
Vektor memiliki fungsi dalam kehidupan dan secara agamais

Dalam Vektor begitu banyak hal uang dapat kita pelajari, untuk itu marilah
sama-sama kita pikirkan sebagai bentuk usaha kita menambah ilmu dan
wawasan kita

DAFTAR PUSTAKA

1. Dasar-dasar Aljabar Linier. Howard Anton,


Tangerang, Binarupa Aksara
2. Aljabar Linier Dasar. R. Gunawan Santosa. 2009.
Yogyakarta, CV Andi Offset.
3. Aljabar Linier Matriks. 2010. Yogyakarta
4. Aplikasi Vektor Dalam Kehidupan. Google.com
5. Vektor Pada Ruang Tiga. Google.com

Anda mungkin juga menyukai