Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH TEKNOLOGI DAN INFORMASI LITERASI DATA

“OPTIMALISASI PENGOLAH KATA UNTUK PENYUSUNAN DAN


PRESENTASI KARYA ILMIAH”

(Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur dalam Mata Kuliah Teknologi


Informasi dan Literasi Data)

Dosen Pengampu :

Ade Andriani, S.Pd., M.Pd.

NIP 198504192008122002

Disusun Oleh :

Muhammad Abarorya Harahap (4193550010)


Irsyad Dumoly (4193250002)
Zahwad Syukran (4193550018)

ILMU KOMPUTER - 2019

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGRI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Makalah dengan judul “Optimalisasi Pengolah Kata Untuk Penyusunan Dan Presentasi
Karya Ilmiah” disusun dengan maksud untuk memenuhi syarat guna mengikuti mata kuliah
Teknologi Informasi dan Literasi Data (TILDA) dan untuk mengetahui berbagai hal secara
mendalam mengenai pembahasan dalam mata kuliah ini.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak yang terkait. Maka dari itu saya menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen Pengampu yang telah membimbing kami dan teman-
teman yang senantiasa sudah membantu.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikan makalah ini berkat bantuan


berbagai pihak.Penyusun juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan.Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 13 Maret 2021

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

ii
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................2
A. Format Template...................................................................................................................2
B. Etika Literasi.........................................................................................................................2
C. Lay-out menurut Sistematika................................................................................................3
D. Sitasi dan Referensi..............................................................................................................6
E. Presentasi dengan Animasi...................................................................................................9
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................10
A. Kesimpulan.........................................................................................................................10
B. Saran...................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

Perangkat lunak pengolah kata word processor adalah suatu aplikasi komputer yang
digunakan untuk produksi termasuk penyusunan, penyuntingan, pemformatan, dan percetakan
dan jenis bahan yang dapat dicetak aplikasi pengolah kata merupakan software atau perangkat
lunak yang digunakan untuk mengolah kata dan berkaitan dengan dokumen seperti tahapan
membuat, mengedit, memodifikasi, menyunting maupun mencetak dokumen baik digunakan
untuk membuat naskah laporan, artikel brosur, karya tulis, surat-menyurat, dan lain-lain.

A. Format Template BAB II


PEMBAHASAN

Template pada Microsoft Word adalah suatu jenis dokumen yang digunakan
menyimpan basis format-format, baik yang didefinisikan sendiri maupun yang disediakan
oleh pembuat word. Jika ingin mempelajari bagaimana orang lain memanfaatkan fasilitas
yang disiapkan word, cobalah membuka salah satu template siap pakai. Pelajarilah
Bagaimana style-stylenya didefinisikan.Tirulah atau kembangkanlah style tadi agar sesuai
dengan keinginan.kecanggihan word diaplikasikan dalam template-template yang ada. untuk
menyegarkan kembali ingatan kita, Word memiliki setidaknya dua tipe file, yaitu:

1) file dokumen dengan extension .docx sebagai dokumen normal yang menyimpan file.
Selain itu terdapat extension .docm adalah file dokumen yang menyimpan macro yang
dibuat menggunakan visual basic for application
2) file template, sebagai extension .cotx sebagai document template normal dan .dotm
sebagai dokumen template yang menyimpan macro. (Kusrianto, 2010)

Dengan menggunakan template pembuatan dokumen menjadi lebih cepat karena tidak
perlu melakukan pemformatan dari awal titik Microsoft Word menyediakan banyak sekali
template siap pakai, seperti kartu nama, laporan, resume, brosur, surat, kalender, fax, memo
dan dokumen lainnya. Website Microsoft menyediakan puluhan template siap pakai yang
bisa didownload secara gratis. Kita juga dapat membuat template sendiri yang bisa dipakai
berulang-ulang atau dipakai oleh orang lain. Template juga bermanfaat untuk
menyeragamkan format dokumen dalam sebuah kantor atau perusahaan atau proyek.(Isroi,
2006)

B. Etika Literasi

Setidaknya ada lima faktor maraknya informasi bohong, hoaks, fitnah, adu domba, dan
1
sebagainya.
1) Pertama, rendahnya kesadaran moral dan minimnya literasi digital tentang etika
penyebaran informasi dan komunikasi di ruang publik, khususnya dalam bermedia sosial
(medsos). Komunikasi simpatik, santun, dan beradab belum sepenuhnya menjadi kesa-
daran dan komitmen etis dari semua pihak. Masing-masing pihak masih mengedepankan
egoisitas dan kepentingan sendiri-sendiri sehingga kepentingan umum dan bangsa tidak
diindahkan.
2) Kedua, literasi digital dengan mengedepankan etika dalam memposting, menyiarkan, dan
memviralkan berita, opini, video, poster, dan sebagainya belum sepenuhnya dipertim-
bangkan dampak negatifnya. Padahal, viralitas posting-an dalam medsos sangat cepat ter-
sebar dan berdampak masif. Medsos berubah menjadi “pengadilan sosial” yang dapat

2
membunuh karakter (character assasination) seseorang gegara fitnah viral tanpa bisa
dibendung.
3) Ketiga, sering tidak disadari, sentimen psikologis akibat viralitas hoaks dan fitnah
menyulut sensitivitas yang dapat menghancurkan masa depan pribadi, keluarga, dan
persahabatan. Tidak sedikit perbedaan pilihan dan ideologi politik dalam sebuah keluarga
berakibat perseteruan dan konflik lantaran saling sharing informasi hoaks yang sesuai
dengan pilihan masing-masing.
4) Keempat, terkuaknya kelompok Saracen membuktikan bahwa produksi hoaks, fitnah,
dan sejenisnya kini menjadi “lahan bisnis baru” yang menguntungkan, terutama di musim
kampanye, pilkada, atau pilpres. Ternyata, kelompok Saracen itu diduga memproduksi
aneka hoaks atas permintaan dan pesanan pihak tertentu.
5) Kelima, sikap permisif dalam bermedsos mungkin disebabkan oleh minimnya kesadaran
moral, ketaatan spiritual dalam beragama, dan lesunya “darah” nasionalisme. Karena itu,
gerakan literasi digital dengan peneguhan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan
penting disosialisasikan melalui semua jalur pendidikan: formal, informal, dan nonfor-
mal. Dengan kata lain, keadaban dan kesantunan berkomunikasi sosial harus menjadi
budaya konstruktif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
(Jilan, 2018)

Di dunia maya seseorang tidak bisa bebas bertindak tanpa peduli kepentingan orang
lain. Sekalipun banyak orang bilang internet adalah dunia tanpa batas, namun seperti halnya
interaksi dalam dunia nyata, saat bersinggungan dengan orang lain maka sudah pasti ada
aturan formal ataupun etika yang harus dipatuhi. Dalam kaitan ini, di luar hukum formal,
terdapat panduan khusus yang dikenal sebagai “netiket”, singkatan dari “internet etiket” atau
“network etiket”. Netiket atau Nettiquette adalah penerapan etika dalam berkomunikasi
menggunakan internet. Netiket dalam diterapkan pada one to one communications dan one to
many communicatios.

Pepih Nugraha, salah seorang pegiat media jurnalisme warga (Kompasiana) pernah
membuat 10 rumusan netiket dalam berinteraksi di dunia maya, yakni:

1) Ingatlah keberadaan orang lain;


2) Taat kepada standar perilaku online yang sama kita jalani dalam kehidupan nyata;
3) Ketahuilah di mana kita berada di ruang cyber;
4) Hormati waktu dan bandwith orang lain;
5) Buatlah diri kita kelihatan baik ber-online;
6) Bagilah ilmu dan keahlian
7) Menolong agar api peperangan tetap terkontrol;
8) Hormati privasi orang lain;
9) Jangan menyalahgunakan kekuasaan;
10) Maafkanlah jika orang lain berbuat kesalahan. (Yusuf, 2016)
C. Lay-out menurut Sistematika
1. Pengertian Layout / Tata Letak

Layout didalam bahasa memiliki arti tata letak.Sedangkan menurut istilah, layout
merupakan usaha untuk menyusun, menata, atau memadukan elemenelemen atau unsur-
unsur komunikasi grafis (teks, gambar, tabel dll) menjadikan komunikasi visual yang
komunikatif, estetik dan menarik.Di sini diperlukan pertimbangan ketika sedang mendesain
suatu infomasi yang seefektif mungkin. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen
gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan
pembaca menerima informasi yang disajikan.

2. Prinsip-prinsip yang Berhubungan dengan Layout


1) Kesederhanaan
Secara insting manusia menginginkan kesederhanaan dalam menerima informasi. Namun
dalam penyederhanaan juga harus memperhatikan segmen kepada siapa informasi itu
akan disampaikan.
2) Kontras
Amat diperlukan guna menarik perhatian, memberi penekanan terhadap elemen atau
pesan yang ingin disampaikan. Berikut ini tips yang dapat menarik perhatian terhadap
pesan yang akan disampaikan, yaitu menggunakan style bold dan italic pada body teks,
memilihkan huruf display yang lebih atraktif, gunakan kontras warna, ada tekstur dalam
latar belakang, memperbesar bagian tertentu yang ingin ditonjolkan.
3) Keseimbangan
Keseimbangan dapat merupakan keseimbangan yang formal, dengan susunan yang
simetris.Susunan yang simetris mampu memberi kesan yang formal, seimabang, dapat
dipercaya dan mapan.Sebaliknya susunan yang asimetris sering dipergunakan untuk
menggambarkan suatu dinamika, energi serta pesan yang tidak formal.
4) Keharmonisan
Maksud dari harmoni ialah memiliki keselarasan antara satu elemen dengan elemen
grafis yang lain. Harmoni dapat diwujudkan dalam 2 bentuk, yaitu:
a. Harmoni dari segi bentuk
Harmoni yang dilihat dari bentuk ialah dimana adanya keserasian dalam penempatan
elemen grafis. Hal itu dapat dilihat dari segi bentuk dan ukurannya apakah itu kartu
nama, stiker, poster dan sebagainya. Pemilihan bentuk huruf juga memiliki peranan
yang penting sebagaimana untuk tujuan apa desain itu dibuat.
b. Harmoni dari segi warna
Warna memiliki pengaruh yang amat besar, karena tiap-tiap warna memiliki sifatnya
masing-masing, seperti merah yang memiliki arti berani, biru yang memiliki kesan
tenang dan lain sebagainya.Lihat kembali tujuan dari desain yang telah dibuat, karena
ketepatan dalam memilihwarna dapat membuat informasi yang didalamnya menjadi
lebih efektif.
5) Stressing

Streesing lebih mengarah kepada titik perhatian atau eye catching dalam suatu publikasi.
Pada sebuah karya grafis memungkinkan adanya lebih dari satu stressing, namun harus
dibedakan mana yang akan dijadikan fokus utama agar tidak mengesankan berebut perhatian
yang akhirnya membuat pesan didalamnya menjadi tidak efektif.

3. Mengorganisir Layout

Layout yang baik mudah untuk mengikuti dan memberikan fokus jelas kepada khalayak
untuk membantu agar mudah menemukan cara mereka melalui publikasi, presentasi, atau
halaman web. Mengatur dan menekankan informasi Anda untuk membuat pesan Anda
sebagai jelas mungkin. Memutuskan apa yang ingin pembaca untuk melihat atau membaca
posisi pertama dan itu yang sesuai, kemudian memutuskan apa yang ingin pembaca untuk
membaca atau melihat berikutnya. Kualitas tata letak Anda menentukan seberapa cepat
pembaca Anda akan diarahkan melalui publikasi cepat dan bagaimana mereka akan dapat
membacanya.

 Pedoman untuk Mengorganisir Layouts:


1) Menggunakan berbagai jenis ukuran untuk berbagai elemen.
2) Membentuk suatu hirarki dari jenis ukuran untuk utama, subheads, teks, dan lain-lain
sesuai dengan format.
3) Semua format utama sama, semua teks harus diformat sama, dll.
4) Membuat elemen yang paling pentingagar khalayak bisa menemukan hal yang besar pada
hal-hal yang kecil.
5) Menggunakan rules (baris) untuk memisahkan informasi ke dalam grup.
6) Menggunakan berbagai jenisketebalan font.
7) Gunakan spasi kosong untuk tujuan desain dalam publikasi.
8) Informasi posisi penting di sudut kiri atas. Di sudut kiri atas biasanya membaca terlebih
dahulu. Menempatkan kotak sekitar informasi penting.
9) Berikan bullet pada item-item yang penting.
10) Gunakan warna kebalikan (jenis putih pada latar belakang gelap) untuk memisahkan atau
menekankan.
 Panduan umum untuk Layouts:
1) Menentukan tujuan anda publikasi, presentasi, atau situs web anda sebelum anda
mulai Layout.
2) Membuat dasar pesan yang akan disampaikan dan rencana tata ruang di sekitarnya.
3) Pilih yang sesuai jenis media (halaman web, presentasi, cetak buku, newsletter, atau
brosur, dll) dan ukuran.
4) Mengidentifikasi target pemirsa tersebut, kemudian menulis dan mendesain publikasi,
presentasi, atau situs web agar selalu berada dalam benak khalayak.
5) Mempertimbangkan kepentingan mereka, membaca tingkat, latar belakang, dll.
(Hakim, 2012)
D. Sitasi dan Referensi
1. Pengertian

Sitasi dapat didefinisikan sebagai referensi intelektual untuk sumber yang diterbitkan
atau tidak dipublikasikan dengan mengutip buku, penulis atau publikasi yang ada untuk
mendukung suatu fakta. Sitasi merupakan cara kita memberitahu pembaca bahwa bagian-
bagian tertentu dari tulisan kita berasal dari sumber yang ditulis penulis lain. Tujuannya yaitu
sitasi untuk menjunjung kejujuran akademik/intelektual dan menghindari plagiarisme.

2. Jenis-Jenis
a. Sitasi yang Mengacu pada APA (American Psychological Association)

Gaya APA berasal dari tahun 1929, ketika sekelompok psikolog, antropolog, dan
manajer bisnis berkumpul dan berusaha untuk menetapkan serangkaian prosedur sederhana,
atau aturan gaya, yang akan mengkodifikasikan banyak komponen penulisan ilmiah untuk
meningkatkan kemudahan pemahaman bacaan. Gaya American Psychological Association
(APA) sering digunakan dalam ilmu sosial dan disiplin lain.

Gaya APA menyerukan tiga jenis informasi untuk dimasukkan dalam kutipan dalam
teks. Nama belakang penulis dan tanggal publikasi karya harus selalu muncul, dan elemen ini
harus sama persis dengan entri yang sesuai dalam daftar referensi. Jenis informasi ketiga,
nomor halaman, hanya muncul dalam kutipan ke kutipan langsung.

b. Kutipan Langsung dari Teks


Contoh: “Sifat yang berpotensi bertentangan dari prioritas Moskow muncul pertama dalam
kebijakannya terhadap Jerman Timur dan Yugoslavia,” (Crockatt, 1995, hal. 1).
1) Kutipan Utama untuk Daftar Referensi/Daftar Pustaka
 Buku cetak Contoh: Baxter, C. (1997). Race equality in health care and education.
Philadelphia: Ballière Tindall.
 Situs web–situs profesional atau pribadi. Contoh: The World Famous Hot Dog Site.
(1999, July 7). Diperoleh pada 5 Januari 2008, dari
http://www.xroads.com/~tcs/hotdog/hotdog.html
 Email (dikutip hanya dalam teks) Contoh: Menurut preservationist J. Mohlhenrich
(komunikasi pribadi, 5 Januari 2008).
2) Milis (listserv) Contoh: Stein, C.(5 Januari, 2006). Chessie rescue – Annapolis, MD
[Pesan diposting ke milis ekeltronik Chessie-L]. Diperoleh dari http://chessie-l-
owner@lists.best.com
3) Episode pada Radio dan TV – dari pangkalan data perpustakaan Contoh: DeFord, F.
(Penulis). (8 Agustus, 2007). Beyond Vick: Animal cruelty for sport [Episode serial
televisi]. Di NPR (Produser), Edisi Pagi. Diperoleh dari database OneFile Academic.
4) Episode pada Radio dan TV-dari website Contoh: Sepic, M. (Penulis). (2008). Federal
prosecutors eye MySpace bullying case [Episode serial televisi]. Di NPR (Produser), All
Things Considered. Diperoleh dari http://www.npr.org/templates/story/
5) Film Contoh: Greene, C. (Produser), del Toro, G.(Direktor). (2015). Crimson peak
[Film]. United States: Legendary Pictures.
6) Karya seni-dari database perpustakaan Contoh: Clark, L. (c.a. 1960’s). Man with Baby.
[foto]. George Eastman House, Rochester, NY. Retrieved from ARTstor

c. Kutipan Gaya MLA (Modern Language Association)/Asosiasi Bahasa Modern

MLA adalah akronim yang merupakan singkatan dari Modern Language Association,
sebuah organisasi Amerika yang menerbitkan MLA Style Manual pertama pada tahun 1985.
Sejak itu, banyak sekolah, akademi dan universitas telah mengadopsi gaya penulisan ini di
seluruh dunia.MLA paling banyak diterapkan dalam bidang seni dan humaniora, khususnya
dalam studi bahasa Inggris, studi literatur lain, termasuk literatur komparatif dan kritik sastra
dalam bahasa lain selain bahasa Inggris (bahasa asing), dan beberapa studi interdisipliner,
misalnya studi budaya, drama dan teater, film, dan media lainnya, termasuk televisi.

Cara penulisan sitasi dengan menggunakan gaya MLA yaitu:


1) Buku dengan 1 penulis atau editor Contoh: Alma, B. 2009. Guru Profesional: Menguasai
Metode dan Terampil Belajar. Bandung: Alfabeta.
2) Buku dengan 2 atau 3 penulis atau editor Contoh: Calvesi, Maurizio, and Lorenzo
Canova, eds. Rejoice! 700 Years of Art for the Papal Jubilee. New York: Rizzoli, 1999.
print.
3) Buku dengan penulis lebih dari 3 Contoh: Nelson, Miriam E., et al. Strong Women and
Men Beat Arthritis. New York:Perigee, 2003. print.
4) Artikel dari jurnal Contoh: Sletto, B. “Producing Space(s), Representing Landscapes:
Maps and Resources conflict in Trinidad” . Cultural Geographies 2002 Vol 9: 389-420.
Print.

d. Kutipan Gaya Chicago

Gaya Chicago adalah gaya kutipan ang telah diterbitkan oleh Chicago University Press
sejak 1906. Gaya kutipan ini menggabungkan aturan tata bahasa dan tanda baca umum dalam
bahasa Inggris Amerika. Biasanya, gaya Chicago menyajikan dua sistem sitasi dasar yang
pemilihannya sering tergantung pada materi pelajaran dan sifat sumber yang dikutip.

e. Gaya Catatan Dan Bibliografi

Banyak digunakan di kalangan humaniora, termasuk sastra, sejarah, dan seni.Gaya ini
menyajikan informasi bibliografi dalam catatan dan, seringkali, bibliografi. Cara penulisan
dengan gaya ini yaitu:

1) Buku tercetak Catatan, contohnya yaitu Lutfi Muta’ali, Perencanaa Pengembangan


Wilayah Berbasis Pengurangan Risiko Bencana (Yogjakarta: Badan Penerbit Fakultas
Geografi UGM, 2014), 19-20. Bibliografi, contohnya yaitu Muta’ali, Lutfi. Perencanaa
Pengembangan Wilayah Berbasis Pengurangan Risiko Bencana. Yogjakarta: Badan
Penerbit Fakultas Geografi UGM, 2014.
2) Artikel dalam jurnal elektronik Catatan, contohnya yaitu Gueorgi Kossinets and Duncan
J. Watts, “Origins of Homophily in an Evolving Social Network,” American Journal of
Sociology 115 (2009): 411, accessed February 28, 2010, doi:10.1086/599247.
Bibliografi, contoh: Kossinets, Gueorgi, and Duncan J. Watts. “Origins of Homophily in
an Evolving Social Network.” American Journal of Sociology 115 (2009): 405–50.
Accessed February 28, 2010.doi:10.1086/599247.

f. Gaya penulis-tanggal
Banyak digunakan dalam ilmu fisik, alam, dan sosial. Dalam sistem ini, sumber-sumber
secara singkat dikutip dalam teks, biasanya dalam tanda kurung, oleh nama belakang penulis
dan tanggal publikasi. Kutipan singkat diperkuat dalam daftar referensi, di mana informasi
bibliografi lengkap disediakan. Cara penulisan dengan gaya ini yaitu:

1) Buku Sitasi dalam teks, contohnya yaitu (Nugroho 2016, 20-25) Bibliography, contohnya
yaitu Nugroho, Iwan. 2016. Ekowisata Dan Pembangunan Berkelanjutan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
2) Artikel dalam jurnal tercetak Sitasi dalam teks, contohnya yaitu (Weinstein 2009, 440)
Bibliography, contohnya yaitu Weinstein, Joshua I. 2009.“The Market in Plato’s
Republic.” Classical Philology 104:439–58. 3) Website Sitasi dalam teks, contohnya
yaitu (Google 2009) Bibliography, contohnya yaitu Google. 2009. “Google Privacy
Policy.” Last modified March 11.http://www.google.com/intl/en/privacypolicy.html.

3. Cara Membuat Sitasi

Terdapat dua teknik dalam penulisan sitasi, yaitu:

1) Catatan Langsung (Catatan Perut) Catatan langsung ditulis di dalam baris-baris naskah,
yang berisi alamat rujukan singkat dari bahan yang diacu, meliputi nama pengarang,
tahun penerbitan, dan halaman. Penulisan yang bersumber dari artikel jurnal, artikel
media massa, atau makalah, tidak perlu dicantumkan nomor halamannya.
2) Catatan Kaki (Footnotes) Atau Catatan Akhir (Endnotes) Footnotes dan endnotes ditulis
secara terpisah dari baris-baris naskah.
 Catatan Kaki (Footnotes) Catatan kaki diletakkan di bagian bawah halaman,
dipisahkan dari naskah utama menggunakan garis. Informasi referensi yang
dituliskan di dalam catatan kaki meliputi nama pengarang (tidak dibalik
susunannya), judul, penerbit, kota, tahun, dan halaman. Sumber yang berasal dari
makalah atau artikel jurnal/media massa, tidak perlu menulis nomor halamannya.
 Catatan Akhir (Endnotes) Pada dasarnya catatan akhir sama dengan teknik
penulisan pada catatan kaki, tapi bedanya yaitu pada penempatan catatan. Catatan
akhir diletakkan terpisah di bagian akhir tulisan atau bab (chapter).(Lomba
Terbaru, 2018)
E. Presentasi dengan Animasi

Animasi dalam PowerPoint betul-betul dapat menarik perhatian audience anda ke


elemen presentasi.Anda tidak perlu menggunakan aplikasi terpisah untuk membuat efek
animasi. Ada dua jenis animasi utama dalam Microsoft PowerPoint yang akan anda pelajari
untuk digunakan dalam tutorial ini:
1) Object animations (animasi objek), yang merupakan item individual seperti teks atau
bentuk yang bergerak dalam slide.
2) Animated transitions (animasi transisi), efek yang dimainkan saat anda berpindah dari
satu slide ke slide berikutnya di PowerPoint.

Tips Menggunakan Animasi di PowerPoint :

1) Hanya karena anda dapat menganimasikan segala sesuatu dalam PowerPoint tidak berarti
anda harus melakukannya. Kita semua pernah merasakan presentasi yang membosankan
karena animasi yang mengganggu.
2) Animasi berfungsi untuk melengkapi konten dan menarik mata pengguna ke elemen
kunci. Efek animasi seharusnya tidak menjadi fokus utama slide; konten anda seharusnya
yang menjadi hal utama. Berikut adalah tips utama untuk menambahkan animasi ke
presentasi PowerPoint dengan selera yang tinggi.
3) Batasi diri anda pada satu sampai dua animasi kunci pada setiap slide agar tidak
mengganggu penonton.
4) Gunakan animasi untuk menarik perhatian pada poin-poin kunci pada slide daripada
menerapkannya secara acak.
5) Gunakan efek animasi sederhana seperti fade atau dissolve yang mana tidak terlalu
mengganggu daripada flashier. (Kamil, 2017)

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Template pada Microsoft Word adalah suatu jenis dokumen yang digunakan menyimpan
basis format-format, baik yang didefinisikan sendiri maupun yang disediakan oleh pembuat
word. Jika ingin mempelajari bagaimana orang lain memanfaatkan fasilitas yang disiapkan
word, cobalah membuka salah satu template siap pakai.Word memiliki setidaknya dua tipe
file, yaitu: file dokumen, file template. Di dunia maya seseorang tidak bisa bebas bertindak
tanpa peduli kepentingan orang lain. Sekalipun banyak orang bilang internet adalah dunia
tanpa batas, namun seperti halnya interaksi dalam dunia nyata, saat bersinggungan dengan
orang lain maka sudah pasti ada aturan formal ataupun etika yang harus dipatuhi.

Di sini diperlukan pertimbangan ketika sedang mendesain suatu infomasi yang seefektif
mungkin. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi
komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang
disajikan.Sitasi merupakan cara kita memberitahu pembaca bahwa bagian-bagian tertentu
dari tulisan kita berasal dari sumber yang ditulis penulis lain. Tujuannya yaitu sitasi untuk
menjunjung kejujuran akademik/intelektual dan menghindari plagiarism.

Animasi dalam PowerPoint betul-betul dapat menarik perhatian audience anda ke elemen
presentasi.Anda tidak perlu menggunakan aplikasi terpisah untuk membuat efek animasi.
Ada dua jenis animasi utama dalam Microsoft PowerPoint yang akan anda pelajari untuk
digunakan dalam tutorial ini: object animations, dan animated transition.

B. Saran

Saran penulis kepada pembaca semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca,
dengan membaca makalah ini kita akan termotivasi dan mengerti dalam pembuatan sebuah
kritikal. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang mendukung dari
pembaca.Penulis sangat menyadari ini masih banyak kesalahan dalam pembuatan.Mohon
maaf jika dalam pembuatan ini terdapat kesalahan yang ditemukan oleh pembaca baik dilihat
itu dari segi penulisan, penggunaan bahasa, dan lain sebagainya. Untuk itu penulis mohon
maaf karena penulis sangat menyadari bahwa setiap manusia tidak ada yang sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

Hakim, L. (2012). Tata Letak (Layout). Wordpress.


https://loekmanulkim.wordpress.com/2012/03/19/tata-letak-layout/
Isroi. (2006). Tips Bekerja Lebih Efektif dengan MS Word 2003. PT Elex Media Komputindo.
https://books.google.co.id/books?
id=a38vKfIJ55cC&pg=PA1&dq=format#v=onepage&q=format&f=false
Jilan, B. (2018). Literasi Digital dan Etika Informasi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
https://www.uinjkt.ac.id/id/literasi-digital-dan-etika-informasi/
Kamil, H. (2017). Cara Membuat Animasi Presentasi Power Point dengan Template. Tutsplus.
https://business.tutsplus.com/id/tutorials/how-to-use-powerpoint-animations--cms-29730
Kusrianto, A. (2010). Dahsyatnya Word 2010. PT Elex Media Komputindo.
https://books.google.co.id/books?
id=L2tBWpmYs2cC&pg=PA181&dq=format+template+pada+ms+word+adalah&hl=en&s
a=X&ved=0ahUKEwi-
xIK1wczoAhWX8HMBHfnLB0YQ6AEIRTAD#v=onepage&q=format template pada ms
word adalah&f=false
Lomba Terbaru. (2018). Pengertian Sitasi, Jenis, Cara Membuat dan Contohnya. Arena Lomba.
https://arenalomba.com/pengertian-sitasi/
Yusuf, I. A. (2016). Etika Bermedia Sosial dan Perlunya Literasi Media Baru. Pr2media.Com.
https://pr2media.or.id/etika-bermedia-sosial-dan-perlunya-literasi-media-baru/

Anda mungkin juga menyukai