Anda di halaman 1dari 14

Skor Nilai:

Dosen Pengampu : Dra. KATRINA SAMOSIR, M.Pd

Disusun Oleh :
KELOMPOK 4

AZZAHRA FEBINDAYANTI (4203111027)

IMRAN HIDAYAT SIRAIT (4203111096)

JULYANA PURBA (4203111112)

SITI ALIF AL ZUHRAH (4203111024)

WAN SYAKILA (4201111037)

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA)
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2021
Kata pengantar
Pertama-tama, puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
berkat hikmat dan anugrah-Nya penulis mampu menyelesaikan Project ini dengan sebaik-
baiknya. Tak lupa pula, penulis mengucapkan terimakasih kepada bapak Dr. Yasaratodo
Wau, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Teori Bilanganyang sudah memberikan
ilmu dan bimbingannya kepada kami.

Tujuan dari penulisan Project ini ialah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliahTeori Bilangan. Adapun panduan yang akan penulis riset dan dalam laporan ini
ialah mengenai “penggunaan media pembelajaran berupa video animasi
pembelajaran dalam menjelaskan materi keterbagian “ Penulis menyadari bahwa
didalam penulisan hasil laporan Project ini masih terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan, maka dari itu penulis berharap agar dosen pengampu maupun pembaca dapat
memakluminya. Atas perhatiannya penulis ucapkan terimakasih.

Medan, Mei 2021

Kelompok 4

2
Daftar isi
Kata pengantar ................................................................................................................................ 2
Bab I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 4
a) Latar Belakang ..................................................................................................................... 4
b) Rumusan Masalah................................................................................................................ 4
c) Tujuan .................................................................................................................................. 4
Bab II Pembahasan ...................................................................................................................... 5
d) Ringkasan Isi Materi ............................................................................................................ 5
a) Kegunaan Video Animasi Pembelajaran: ............................................................................. 8
b) Alat Dan Bahan Dalam Membuat Video Animasi Pembelajaran........................................ 9
c) Langkah-Langkah Dalam Membuat Video Animasi Pembelajaran ...................................... 9
 Tulis Skenario ................................................................................................................... 9
 Buat Animasi Videonya .................................................................................................... 9
 Proses Editing .................................................................................................................. 9
d) Langkah Cara Pengembangan Media ................................................................................ 10
1. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik peserta didik. ............................................ 10
2. Merumuskan tujuan instruksional (instructional objective) secara operasional dan
jelas. ....................................................................................................................................... 10
3. Merumuskan butir – butir materi secara terperinci yang dapat mendukung tercapainya
tujuan. .................................................................................................................................... 10
4. Mengembangkan alat ukur keberhasilan. ..................................................................... 11
5. Menulis naskah media. .................................................................................................. 11
6. Mengadakan tes dan revisi. ........................................................................................... 11
e) Prosedur Cara Pengembangan Media ................................................................................ 11
f) Kelebihan Dan Kekurangan Dibandingkan Media Lain.................................................... 12
g) Foto Media Yang Dikembangkan ...................................................................................... 12
h) Link media yang dikembangkan ........................................................................................ 12
Kesimpulan .................................................................................................................................... 13
Daftar pustaka............................................................................................................................... 14

3
Bab I PENDAHULUAN

a) Latar Belakang
Seiring berjalannya waktu perkembangan ilmu pengetahuan pun semakin
berkembang dengan pesat. Termasuk dalam bidang matematika, matematika
merupakan ilmu yang dianggap menjadi pokok ilmu pengetahuan. Dalam matematika
terdapat cakupan mengenai teori bilangan. Dalam teori bilangan sifat-sifat
keterbagian diperkenalkan sebagai dasar faktorisasi (pemfaktoran). Sifat-sifat
keterbagian dan faktorisasi tersebut selanjutnya diperumum dalam kajian aljabar
abstrak, khususnya pada daerah integral (ℤ , +,×) dimana ℤ𝑝 adalah himpunan yang
memuat koleksi semua kelas kongruensi modulo 𝑝 (bilangan prima), yaitu ℤ𝑝 = { 0̅,1̅
̅̅
,….,(𝑃−1̅̅)} Sifat-sifat keterbagian pada ℤ𝑝 yaitu:

 refleksif;
 transitif;
 simetris;
 Jika 𝑎̅ | 𝑏̅ maka 𝑎̅ | ( 𝑏̅ + 𝑐̅) dan 𝑎̅ | (𝑏̅ − 𝑐̅), untuk setiap 𝑎̅ , 𝑏̅ , 𝑐̅ ∈ ℤ𝑝 dan 𝑎̅ ≠ 0̅ ;
 jika 𝑎̅ | 𝑏̅ maka 𝑎̅ |𝑏̅ 𝑐 untuk setiap 𝑎̅ , 𝑏̅ , 𝑐̅ ∈ ℤ𝑝 dan 𝑎̅ ≠ 0̅ ;
 jika 𝑐̅ | 𝑏̅
 maka 𝑎̅ | 𝑏̅ , untuk setiap 𝑏̅ ∈ ℤ𝑝 dan 𝑎̅ , 𝑐̅ ∈ ℤ𝑝 − { 0̅ }.

Oleh sebab itu, maka perlu adanya penyampaian materi keterbagian ini dengan
lebih mudah dan menarik, hal inilah yang membuat kami menyajikan materi
keterbagian di dalam sebuah video yang menarik dan telah dirangkum secara singkat
agar lebih mudah dimengerti dan dipahami.

b) Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud keterbagian dalam sistem bilangan bulat ?


2. Bagaimana contoh soal dalam keterbagian bilangan bulat ?
3. Apakah sifat sifat umum keterbagian ?

c) Tujuan

1. Mengetahui keterbagian dalam sistem bilangan bulat.


2. Mengetahui beberapa contoh soal keterbagian.
3. Mengetahui sifat sifat umum keterbagian.

4
Bab II Pembahasan

Pada tugas proyek kali ini, kami kelompok 4 ingin menggunakan media
pembelajaran berupa video animasi pembelajaran dalam menjelaskan materi keterbagian
ini, Media Animasi dalam pembelajaran bertujuan untuk memaksimalkan efek visual dan
memberikan interaksi berkelanjutan sehingga pemahaman bahan ajar meningkat. Media
Animasi dalam pembelajaran memiliki kemampuan untuk dapat memaparkan sesuatu
yang rumit atau komplek untuk dijelaskan dengan hanya gambar dan kata-kata saja.
Dengan kemampuan ini maka Media animasi dapat digunakan untuk menjelaskan suatu
materi yang secara nyata tidak dapat terlihat oleh mata, dengan cara melakukan
visualisasi maka materi yang dijelaskan dapat tergambarkan.

d) Ringkasan Isi Materi


Keterbagian (divisibility) merupakan dasar pengembangan teori bilangan
,sehinggga konsep – konsep keterbagian akan banyak digunakan di dalam sebagian besar
uraian atau penjelasan matematis tentang pembuktian teorema .

Jika suatu bilangan bulat dibagi oleh suatu bilangan bulat lainnya , maka hasil
baginya adalah suatu bilangan bulat atau suatu bilangan yang tidak bulat.misal jika
bilangan 40 dibagi 8 maka hasil baginya adalah bilangan bulat 5 ; tetapi jika bilanga bulat
40 dibagi 16 maka hasil baginya dalah bilangan tidak bulat 2,5 .keadaan inilah yang
memberikan gagasan tentang perlunya definisi keterbagian

Definisi 2.1

Suatu bilangan bulat q habis dibagi oleh suatu bilangan bulat p≠0 jika ada
suatu bilangan bulat x sehingga q =px

Notasi

P ⃓ q dibaca p membagi q m p faktor dari q, q habis dibagi p , atau q kelipatan


dari p
5
P ⍭ q dibaca p tidak membagi q , pbukan faktor dari q , q tidak habis dibagi p,
atau q bukan kelipatan p.

Beberapa sifat sederhana keterbagian adalah :

1. 1 ⃓ p untuk setiap p ∊ Z
2. P ⃓ 0 untuk setiap p ∊ Z dan p ≠ 0
3. P ⃓ p untuk setiap p ∊ Z dan p ≠ 0
4. Jika p ⃓ q maka kemungkinan hubungan antara p dan q adalah
p < q , p= q , atau p > q ( misal 6 ⃓ 3 , 3⃓ 3 , 3 ⃓ -3)

Teorema 2.1
Jika p,q ∊ Z dan p ⃓ qr untuk semua r ∊ Z
Bukti :
Diketahui bahwa p ⃓ q maka menurut definisi 2.1 , ada suatu x ∊ Z
sehingga q = px berarti qr = prx , atau qr = p (r.x ) dengan xr ∊ Z ( sebab x ∊ Z
dan r ∊ Z ) sesuai definisi 2.1 karena qr = pxr maka p ⃓ qr

Teorema 2.2
Jika p,q,r ∊ Z p ⃓ q dan q ⃓ r , maka p ⃓ r
Bukti :
Diketahui p ⃓ q dan q ⃓ r maka menurut definisi 2.1 tentu ada x,y ∊ Z
sehingga q = px dan r = qy
q = px dan r = qy maka r=(px)y atau r=p(xy) dengan x,y ∊ Z maka
sesuai dengan definisi 2.1 karena r=p(xy) maka p ⃓ r

Teorema 2.3
Jika p,q,r ∊ Z p ⃓ q dan q ⃓ r maka p = ± q
Bukti :
Diketahui p ⃓ q dan q ⃓ p maka menurut definisi 2.1 tentu ada x,y ∊ Z
sehingga p = qx dan q = py
Jadi p = (py)x= p(yx)= xy =(xy)p atau 1.p =(xy)p sehingga xy = 1

6
Dengan demikian, karena x,y ∊ Z dan xy = 1 maka diperoleh x= -1 =y
atau x = 1 = y
Jika x = -1 = y , maka p= -q
Jika x =1 = y , maka p = q

Teorema 2.4
Jika p,q,r ∊ Z p ⃓ q dan p ⃓ r , maka p ⃓ q+r
Bukti :
Karena p ⃓ q dan p ⃓ r , maka menurut definisi 2.1 tentu ada x,y ∊ Z
sehingga q = px dan r = py
Dengan demikian q + r = px + py = p(x+y)
Karena x,y ∊ Z maka sesuai dengan sifat tertutup penjumlahan
bilangan bulat, x+y = z
Jadi p ⃓ q+r
Teorema 2.4 dapat diperluas tidak hanya berlaku untuk q.r tetapi
untuk q,r,s,t artinya jika p ⃓ q , p ⃓ r , p ⃓ s , p ⃓ t dan …, maka p ⃓ q + r + s +
t +….
Selanjutnya, teorema 2.4 tetap berlaku jika operasi penjumlahan (+)
diganti dengan operasi pengurangan (-)

Teorema 2.5
Jika p,q,r ∊ Z p ⃓ q dan p ⃓ r , maka p ⃓ qx+ry untuk semua x,y ∊ Z
(qx+ry disebut kombinasi linear dari q dan r )

Teorema 2.6
Jika p,q,r ∊ Z p > 0 , q > 0 dan p ⃓ q , maka p ≤ q
Bukti ;
Karena p ⃓ q maka menurut definisi 2.1 ada x ∊ Z sehingga q = px
karena p > 0 ,q > 0 dan q = px maka x > 0
Karena x ∊ Z dan x > 0 maka kemungkinan nilai –nilai x adalah 1,2,3 ,…
yaitu jika x = 1 atau x >1
Jika x = 1,maka q = px = p(1) = p
Jika x > 1 dan q = px , maka p < q
7
Jadi p ≤ q

Teorema 2.7
Jika p,q,r ∊ Z , p > 0 , q > 0 dan p ⃓ q , maka p = q

Teorema 2.8
p ⃓ q jika dan hanya jika kp ⃓ kq untuk semua k ∊ Z , k ≠ 0

Teorema 2.9
Jika p,q,r ∊ Z , p ≠ 0, p ⃓ q + r dan p ⃓ q , maka p ⃓ r

Definis dan teorema yang disajikan memberikan penyelesaian atau solusi dari
permasalahan –permasalahan yang ditemukan pada kalangan tenaga pendidik dan anak –
anak didik . Fakta nya permasalahan – permasalahan tentang keterbagian pada anak didik
tingkat menengah masih banyak yang belum dapat terselesaikan . Masih banyak anak
didik yang belum memahami konsep keterbagian itu sendiri karena itu dapat berakibat
mempersulit mereka dapat memahami materi yang selanjutnya disajikan yang banyak
berkaitan dengan keterbagian.

Sehingga harus ada usah dari tenaga pendidik yang lebih untuk menekankan
bahwa keterbagian merupakan suatu unsur dasar dari matematika. Namun tenga pendidik
juga harus menggunakan metode –metode yang ada . Dengan menggunakan metode –
metode yang tepat kemungkinan untuk tenaga pendidik dapat menyelesaikan masalah
anak didik menjadi lebih besar.

Dimana dengan menggunakan metode yang tepat anak didik dapat berpikir
secara rasional dan sistematis, yaitu anak didik dapat menangkap konsep dengan benar,
mengerti kegunaan dari konsep, anak didik dapat memahami asalusul suatu prinsip
,anak didik lancar menggunakan operasi dan prosedur serta paham akan materi
sehingga tidak menimbulkan kerancuhan materi.

a) Kegunaan Video Animasi Pembelajaran:


1) Memperjelas dan memperkaya/melengkapi informasi yang diberikan secara verbal.

2) Meningkatkan motivasi, efektivitas dan efesiensi penyampaian informasi.

3) Menambah variasi penyajian materi.


8
4) Dapat menimbulkan semangat, dan mencegah kebosanan untuk belajar.

5) Memudahkan materi untuk dicerna dan lebih membekas, sehingga tidak mudah
dilupakan siswa.

6) Memberikan pengalaman yang lebih konkret bagi hal yang mungkin abstrak.

7) Memberikan stimulus dan mendorong respon siswa.

b) Alat Dan Bahan Dalam Membuat Video Animasi Pembelajaran


 Alat : laptop/komputer
 Bahan : aplikasi pembuat video animasi ( aplikasi InShot ), kertas/buku, pulpen.

c) Langkah-Langkah Dalam Membuat Video Animasi Pembelajaran

 Tulis Skenario

Sama seperti membuat film, membuat video pembelajaran juga membutuhkan skenario.
Skenario ini berfungsi sebagai pemandu ke mana arah pembicaraan dan sebagai bahan
materi untuk penjelasan materi pertidaksamaan ketika direkam nanti.

 Buat Animasi Videonya

Ketika sudah membuat skenario pembelajaran, mulailah membuat video animasinya,


dengan membuat karakter tokoh di video animasi, latar background video animasi,
membuat suara karakter tokoh animasi dan memasukkan materi yang mendukung ke
dalam video animasi pembelajaran.

 Proses Editing

9
Ketika kita sudah membuat video animasi, mulailah kita mengedit video animasi kita
seperti membuang bagian-bagian scane yang tidak perlu, mengedit suara, mengedit
slide materi, dll. Setelah video animasi sudah cukup untuk diedit, video sudah selesai
dan siap diupload.

d) Langkah Cara Pengembangan Media

1. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik peserta didik.

Yang dimaksud disini menganalisis kebutuhan adalah mengamati kesenjangan antara


apa yang dimiliki peserta didik dengan apa yang diharapkan. Ini dilakukan untuk mengetahui
media yang dirancang oleh seorang guru atau dosen dapat dimanfaatkan oleh siswa atau
mahasiswa dengan sebaik – baiknya. Setelah menganalisis kebutuhan peserta didik, maka
kita juga perlu menganalisis karakter peserta didik, baik menyangkut kemampuan
pengetahuan atau keterampilan yang telah dimiliki peserta didik sebelumnya.

Penelitian ini dapat dilakukan melalui protes dengan menggunakan tes yang sesuai
dengan apa yang diinginkan, langka ini dapat disederhanakan dengan cara menganalisa topik
– topik materi ajar yang dipandang sulit dan memerlukan bantuan media. Sehingga
pembelajaran yang dirancang dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diapai.

2. Merumuskan tujuan instruksional (instructional objective) secara operasional dan


jelas.

Untuk dapat merumuskan tujuan instruksional dengan baik, ada beberapa ketentuan yang
harus diingat, yaitu:

 Beriontasi pada kepentingan siswa, bukan pada guru. Titk tolaknya adalah perubhan
tingkah laku apakah yang diharapkan setelah mereka selesai belajar.
 Dinyatakan dengan kata kerja yang operasional, artinya menunjuk pada hasil
perbuatan yang dapat diamati atau hasilnya dapat diukur dengan alat ukur tertentu.

3. Merumuskan butir – butir materi secara terperinci yang dapat mendukung tercapainya
tujuan.

Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub kemampuan atau
keterampilan yang dijelaskan dalam tujuan khusus pembelajaran, sehingga materi yang

10
disusun adalah dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan dari kegiatan proses belajar
mengajar tersebut. Setelah daftar butir-butir materi dirinci maka selanjutnya mengerutkannya dari
yang sederhana sampai kepada tingkatan yang lebih rumit dan dari hal-hal yang konkrit kepada yang
abstrak.

4. Mengembangkan alat ukur keberhasilan.

Alat pengukur keberhasilan seyogyanya dikembangkan terlebih dahulu sebelum


naskah program ditulis. Alat ukur tersebut dibuat secara teliti dan direncanakan sebelum
kegiatan belajar dilakukan. Alat ukur hasil belajar tersebut dapat berupa tes, penugasan, atau
daftar cek prilaku, dan sebagainya. Sebagai pedoman dalam pembuatan alat ukur yang baim,
sebaiknya setiap kemampuan dan keterampilan yang mendukung tercapainya tujuann
intruksional khusus yang dijadikan bahan tes atau daftar cek prilaku.

5. Menulis naskah media.

Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran melalui media rancangan
yang merupakan penjabaran dari pokok-pokok materi yang telah disusun secara baik seperti
yang telah jelaskan. Materi pembelajaran perlu dituangkan dalam tulisan atau gambar yang
kita sebut naskah program media yang dimaksud sebagai penuntun kita dalam memproduksi
media seperti menjadiipenuntut kita dalam mengambil gambar dan merekam suara.

6. Mengadakan tes dan revisi.

Tes adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui tingkat efektifitas dan kesesuain
media yang dirancang dengan tujuan yang diharapkan dari program tersebut. Tes ini dapat
dilakukan baik melalui perorangan atau kelompok kecil atau tes lapangan. Sedangkan revisi
adalah kegiatan untuk memperbaiki hal-hal yang dianggap perlu mendapatkan perbaikan atas
hasil dari tes.

e) Prosedur Cara Pengembangan Media

Prosedur penelitian pengembangan sebagai media pembelajaran mengadaptasi model


pengembangan video, yaitu model yang mencakup 5 tahap yang meliputi analyze (analisis), design

11
(desain), development (pengembangan), implementation (implementasi), dan evaluation (evaluasi)
(Mulyanta & Leong, 2009).

f) Kelebihan Dan Kekurangan Dibandingkan Media Lain

Kelebihannya:
 Meningkatkan keefektifan pencapaian tujuan pengajaran.
 Memungkinkan terjadinya proses pengajaran yang lebih mudah dan cepat.
 Memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan.
 Dapat menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi
pelajaran dengan dunia nyata.

 Kekurangannya:
 Memerlukan pengamatan yang ekstra hati-hati.
 Pesan atau informasi yang panjang/rumit mengharuskan untuk membagi ke dalam
beberapa bahan visual yang mudah dibaca dan mudah dipahami.
 Perlu adanya keterpaduan yang mengacu kepada hubungan yang terdapat diantara
elemen-elemen visual sehingga ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama.

g) Foto Media Yang Dikembangkan

h) Link media yang dikembangkan

https://app.animaker.com/video/N89V68SNCNSN88O7

12
Kesimpulan
Keterbagian (divisibility) merupakan dasar pengembangan teori bilangan ,sehinggga
konsep – konsep keterbagian akan banyak digunakan di dalam sebagian besar uraian atau
penjelasan matematis tentang pembuktian teorema . Jika suatu bilangan bulat dibagi oleh
suatu bilangan bulat lainnya , maka hasil baginya adalah suatu bilangan bulat atau suatu
bilangan yang tidak bulat.misal jika bilangan 40 dibagi 8 maka hasil baginya adalah bilangan
bulat 5 ; tetapi jika bilanga bulat 40 dibagi 16 maka hasil baginya dalah bilangan tidak bulat
2,5 .keadaan inilah yang memberikan gagasan tentang perlunya definisi keterbagian.

Sehingga harus ada usah dari tenaga pendidik yang lebih untuk menekankan bahwa
keterbagian merupakan suatu unsur dasar dari matematika. Namun tenga pendidik juga harus
menggunakan metode –metode yang ada .Dengan Media Animasi dalam pembelajaran yang
bertujuan memaksimalkan efek visual dan memberikan interaksi berkelanjutan sehingga
pemahaman bahan ajar meningkat.. Dimana dengan menggunakan metode yang tepat anak
didik dapat berpikir secara rasional dan sistematis, yaitu anak didik dapat menangkap konsep
dengan benar, mengerti kegunaan dari konsep, anak didik dapat memahami asalusul suatu
prinsip ,anak didik lancar menggunakan operasi dan prosedur serta paham akan materi
sehingga tidak menimbulkan kerancuhan materi.kelebihannya Meningkatkan keefektifan
pencapaian tujuan pengajaran.Memungkinkan terjadinya proses pengajaran yang lebih mudah
dan cepat.Memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Dapat menumbuhkan minat
siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.

13
Daftar pustaka

Eliska Juliangkary, Ipung Yuwono, I Made Sulandra. (2012). PROSES BERPIKIR

MAHASISWAMATEMATIKA IKIP MATARAM DALAM PEMBUKTIAN

KETERBAGIAN BERDASARKAN TEORI PEMROSESAN INFORMASI. Jurnal

Media Pendidikan Matematika “MPM", 7.

Kusaeri, S. L. (2018). Proses Berpikir Siswa dalam Menyelesaikan Masalah

Matematika Berdasarkan Teori Pemrosesan Informasi. Suska Journal of

Mathematics Education, 17.

Sopamena, P. (2017). KARAKTERISTIK PROSES BERPIKIR MAHASISWA DALAM

MENGONSTRUKSI BUKTI KETERBAGIAN. Jurnal Matematika dan

Pembelajaran, 24.

Taufik, A. (2016). DIAGNOSIS KESULITAN MAHASISWA DI UNIVERSITAS

KUNINGAN DALAM PEMBUKTIANMENGGUNAKAN INDUKSI


MATEMATIKA BESERTA UPAYAMENGATASINYA MENGGUNAKAN
SCAFFOLDING. JES-MAT, 14.

Yunita Septriana Anwar, A. D. (2016). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP


TEORI BILANGAN BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
MATEMATIKA TAHUN AKADEMIK 2015/2016. Paedagoria, 11.

14

Anda mungkin juga menyukai