Anda di halaman 1dari 7

DAFTAR ISI

Daftar isi.....................................................................................................................................1

Bab I Masalah........................................................................................................................... 2

1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................................................2


1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................................2
1.3 Tujuan ..............................................................................................................................2

Bab II Alternatif Metode yang Sudah Ada.............................................................................3

Definisi...................................................................................................................................5

Daftar Pustaka...................................................................................................................... 7

1
BAB I

MASALAH

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Teori Peluang dikembangkan pada abad ke XVII oleh ahli matematika dari
Perancis yang bernama Pierre de Fermat dan Blaise Pascal. Awalnya teori peluang
dimulai dari permainan judi atau permainan yang bersifat untung-untungan. Dalam
teori peluang banyak dijumpai soal-soal yang berkaitan dengan uang logam, dadu,
kartu bridge dan lain-lain.
Walapun teori peluang awalnya lahir dari masalah peluang memenangkan
permainan judi, tetapi teori ini segera menjadi cabang matematika yang digunanakan
sacara luas.
Teori peluang adalah salah satu cabang ilmu matematika yang mempalajari
tentang peluang suatu kejadian dan analisis secara acak. Teori peluang banyak
diaplikasikan dalam berbagai bidang di antaranya untuk memprediksi kesuksesan
pengobatan, ramalan cuaca, studi kelakuan molekul dalam gas, untuk memprediksi
hasil pemilihan umum dan lain sebagainya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Rumusan masalah tentang makalah ini adalah :
1. Apa definisi dari peluang ?
2. Apa saja konsep-konsep yang terdapat dalam teori peluang ?
3. Apa saja contoh-contoh peluang mateatika ?

1.2 TUJUAN DAN MANFAAT


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penyusunan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Ingin mengetahui dan memahami definisi dari teori peluang
2. Ingin mengetahui dan memahami sifat-sifat teori peluang
3. Ingin mengetahui dan memahami contoh teori peluang

2
BAB II

ALTERNATIF METODE YANG SUDAH ADA

Untuk memecahkan masalah dalam teori peluang, maka kami mendapatkan suatu ide,
yang dimana ide ini kami dapatkan dari berbagai sumber dan telah kami kembangkan agar
dapat menjadi suatu alternatif yang mudah untuk memahami konsep peluang matematika.
Metode yang ada diantara nya yaitu dengan menggunakan logam,dadu, dan pusingan.
Metode alternatif ini salah satu alat yang sering digunakan dalam mata pelajaran peluang
matematika. Pada pembelajaran matematika ini, menggunakan tabel untuk melihat hasil dari
peluang yang muncul atau juga bisa menggunakan diagram batang.
Banyak sekali siswa yang menggunakan metode ini dikarenakan metode ini mudah
dipahami oleh siswa.

3
DEFINISI KETERBAGIAN

Peluang merupakan bagian matematika yang membahas pengukuran tingkat keyakinan orang
akan muncul atau tidak munculnya suatu kejadian atau peristiwa. Oleh karena itu, untuk
mendiskusikan dimulai dengan suatu pengamatan tersebut dinamakan suatu percobaan. Hasil
dari suatu percobaan dinamakan hasil (outcomes) atau titik sampel. Peluang disebut juga
probabilitas yang berarti ilmu kemungkinan.

Peluang semata-mata adalah suatu cara untuk menyatakan kesempatan terjadinya suatu
peristiwa. Secara kualitatif peluang dapat dinyatakan dalam bentuk kata sifat untuk
menunjukkan kemungkinan terjadinya suatu keadaan seperti “baik”, “lemah”, “kuat”,
“miskin”, “sedikit” dan lain sebagainya.

Secara kuantitatif, peluang dinyatakan sebagai nilai-nilai numeris baik dalam bentuk pecahan
maupun desimal antara 0 dan 1. Peluang sama dengan 0 berarti sebuah peristiwa tidak bisa
terjadi sedangkan peluang sama dengan 1 berarti peristiwa tersebut pasti terjadi.

Peluang disebut juga probabilitas yang berarti ilmu kemungkinan.Di dalam peluang dikenal
ruang sampel dan titik sampel.Ruang sampel adalah himpunan yang berisi semua hasil yang
mungkin dari suatu percobaan. Ruang sampel biasa dinotasikan dengan S.

Peluang disebut juga dengan nilai kemungkinan.

Peluang Suatu kejadian yang diinginkan adalah perbandingan banyaknya titik sampel
kejadian diinginkan itu dengan banyaknya anggota ruang sampel kejadian tersebut. Misalnya
A adalah suatu kejadian yang diinginkan, maka nilai peluang kejadian A dinyatakan dengan :

Contoh 1:

Pada percobaan melempar sebuah dadu bermata 6, pada ruang sampelnya terdapat sebanyak
6 titik sampel, yaitu munculnya sisi dadu bermata 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.
Kejadian-kejadian yang mungkin terjadi misalnya :

1. Munculnya mata dadu ganjil

2. Munculnya mata dadu genap

3. Munculnya mata dadu prima

4
Jika pada percobaan tersebut diinginkan kejadian munculnya mata dadu prima, maka mata
dadu yang diharapkan adalah munculnya mata dadu 2, 3, dan 5, atau sebanyak 3 titik sampel.
Sedang banyaknya ruang sampel adalah 6.

Kaidah Pencacahan adalah suatu cara/ aturan untuk menghitung semua kemungkinan yang
dapat terjadi dalam suatu percobaan tertentu. Kaidah pencacahan ini antara lain adalah aturan
pengisian tempat, permutasi, dan kombinasi.

a. Aturan pengisian tempat yang tersedian (Aturan perkalian)

b. Permutasi.

c. Kombinasi

Ruang Sampel dan Kejadian Serta Percobaan.

Kegiatan mengetos uang logam dan mengetos dadu disebut percobaan. Dalam setiap
percobaan, selalu ada hasil. Sebagai contoh, percobaan mengetos uang logam, hasilnya
muncul sisi angka (A) atau sisi gambar (G).Percobaan adalah suatu kejadian yang
memberikan suatu hasil yang dapat diamati. Hasil yang diamati dalam suatu percobaan
disebut hasil percobaan.

Himpunan dari semua hasil yang mungkin untuk suatu percobaan disebut ruang sampel.
Sebagai contoh, untuk percobaan mengetos uang logam, ruang sampel diberi notasi S
(singkatan dari “sampel”) dapat dinyatakan sebagai :

S = {A, G}

Untuk percobaan mengetos dadu, ruang sampelnya dapat dinyatakan sebagai berikut :

S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}

Tiap elemen dalam ruang sampel S disebut titik sampel. Titik-titik sampel untuk percobaan
mengetos uang logam adalah A dan G. Titik-titik sampel untuk percobaan mengetos dadu
adalah 1, 2, 3, 4, 5 dan 6.

Ruang Contoh Dan Ruang Sampel.

1.Ruang contoh dan ruang sampel adalah himpuanan dari semua hasil yang mungkin
pada sebuah percobaan.

5
2. Titik contoh atau titik sampel adalah adalah anggota-anggota dari ruang contoh
atau ruang sampel.

Peluang Kejadian.

1. Kejadian sederhana atau kejadian elementer adalah suatu kejadian yang hanya memiliki
satu contoh

2. Kejadian majemuk adalah suatu kejadian yang mempunyai titik contoh lebih dari satu.

Dalam percobaan mengetis satu keeping uang logam, hasil percobaan yang mungkin muncul
adalah muncul A atau G. Dalam suatu pengetosan, tidak dapat dipastikan apakah akan
muncul A atau G. Untuk uang logam yang sempurna (homogeny, simetris dan tidak cacat)
dapat diasumsikan bahwa kemungkinan muncul A atau G adalah sama. Untuk uang logam
dittos sebanyak 100 kali, sisi A muncul kira-kira 50 kali.

Ketika dilakukan pengetosan uang logam sebanyak n kali dan akan diamati salah satu sisinya,
misalnya sisi A, jika sisi A muncul k kali dalam n kali percobaan maka harga
disebut frekuensi relatif. Jika n makin besar maka harga akan mendekati suatu harga
mantap, yaitu Harga mantap inilah yang merupakan dasar dari teori peluang.

6
DAFTAR PUSTAKA

Sundayana, Rostina. 2014. Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika.Garut:
ALFABETA

Sartono wirodikromo,matematika 2003 untuk SMA 2 IPA.Erlangga,Jakarta 2006

Sartono wirodikromo,Matematika 2000 untuk SMU Jilid 1 sampai 6.Erlangga, Jakarta 2003

Anda mungkin juga menyukai