Anda di halaman 1dari 16

Dosen Pengampuh : Fakhrur Rozi, M.

Pd

MODEL PEMBELAJARAN

Mata Kuliah Psikologi Pendidikan

Disusun oleh:

1. Khairunnisa
2. Ayu Sumita
3. Fitri Lestari
4. Komni Septida
5. Febriani

PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas
ridho serta berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Psikologi Pendidikan ini yang berjudul “Model Pembelajaran” dengan tepat
waktu.

Pembuatan makalah Model Pembelajaran ini bertujuan untuk memenuhi


tugas kelompok mata kuliah Psikologi Pendidikan. Dalam penyelesaian Makalah
ini, kami banyak mendapatkan dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak
khusunya Bapak Dosen Pengampu yaitu Bapak Fahrur Rozi, M.Pd dan rekan-
rekan mahasiswa lainnya, sehingga kendala dan hambatan dalam penyusunan
makalah ini dapat diatasi.

Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis memohon kritik dan saran yang membangun guna memperbaiki
dan menyempurnakan makalah selanjutnya.

Akhir kata penulis ucapkan terimakasih semoga makalah ini bermanfaat


dan dapat menambah wawasan/pengetahuan bagi pembaca.

Medan, Februari 2017

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Tujuan...............................................................................................................1
1.3 Manfaat.............................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.1 Pengertian Pembelajaran................................................................................3
2.2 Pengertian Model Pembelajaran.....................................................................3
2.3 Ciri – Ciri Model Pembalajaran.....................................................................4
2.4 Belajar Melalui Model.....................................................................................4
2.5 Model-Model Pembelajaran............................................................................5
a. Model Pembelajaran Jigsaw............................................................................5
b. Model Pembelajaran Preview , Question, Read, Reflect, Recite, dan Review
(PQ4R).......................................................................................................................6
c. Model Pembelajaran Problem Solving............................................................7
d. Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW)..............................................8
e. Model Pembelajaran Picture And Picture.......................................................9
f. Model Pembelajaran Mind Mapping.............................................................10
BAB III............................................................................................................................11
PENUTUP.......................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................11
3.2 Saran...............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Proses pembelajaran merupakan suatu konsep yang sangat kompleks dalam


kaitanya dengan bagaimana menjadikan suatu kegiatan pembelajaran yang terjadi
menjadi lebih efektif, efisien dan juga menciptakan suasana pembelajaran yang
kondusif dalam artian menyenangkan. Proses ini melibatkan berbagai unsur yang
termasuk dalam satu lingkungan belajar, baik guru, siswa, media, dan unsur lain
yang menunjang terjadinya interaksi belajar.

Keefektifan proses belajar mengajar sangat diharapkan pada seluruh kegiatan


pembelajaran, bermaksud agar tujuan yang telah ditetapkan oleh guru setiap
bidang studi tercapai. Untuk mewujudkan keberhasilan tersebut di butuhkan
model-model pembelajaran untuk membantu para guru agar kegiatan
pembelajaran lebih menarik dan membangkitkan minat peserta didik untuk
belajar.

Berkaitan dengan cara atau metode apa yang akan dipilih dan digunakan
dalam kegiatan pembelajaran , seorang guru harus terlebih dahulu memahami
berbagai pendakatan, strategi, dan model pembelajaran. Pemahaman tentang hal
ini akan memberikan tuntutan kepada guru untuk dapat memilah , memilih, dan
menetapkan dengan tepat model pembelajaran yang akan digunakan dalam
pembelajaran.

1.2 Tujuan

1. Mengetahui definisi pembelajaran, definisi model pembelajaran.


2. Mengetahui ciri-ciri model pembelajaran, belajar melalui model dan jenis-
jenis model pembelajaran.Mengetahui macam-macam model pembelajaran.

1
1.3 Manfaat

1. Untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah filsafat pendikan.


2. Untuk menambah wawasan mengenai model-model pembelajaran yang dapat
diterapkan kelak pada peserta didik.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pembelajaran

Istilah belajar dan pembelajaran merupakan suatu istilah yang dimiliki


keterkaitan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam
proses pendidikan.
Menurut Sudjana (2002) dalam Sugihartono, dkk (2007 : 80) pembelajaran
merupakan setiap upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat
menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar. Sedangkan Nasution
(2005) dalam Sugihartono, dkk (2007 : 80) mendefinisikan pembelajaran sebagai
suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan
menghubungkannya dengan anak didik sehingga terjadi proses belajar.
Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk
mentransfer ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan sistem
lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan
belajar secara efektif dan efisien sehingga akan mendapatkan hasil yang seoptimal
mungkin.

2.2 Pengertian Model Pembelajaran

Suatu model mengajar ialah suatu rencana atau suatu pola pendekatan yang
digunakan untuk mendesain pengajaran. Model pengajaran merupakan prosedur
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar, juga merupakan suatu pendekatan yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran.
Menurut Suprijono (2010 : 45) model pembelajaran adalah bentuk
representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau
sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu.
Menurut Joyce dan Weil (1971) dalam Mulyani Sumantri, dkk (1999 : 42)
model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu, dan memiliki fungsi sebagai pedoman bagi para perancang
pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas
belajar mengajar.
Dari pengertian menurut ahli di atas dapat disimpulkan bahwa, model
pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematik
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang

3
pembelajaran dan para guru dalam merancang dan melaksanakan proses belajar
mengajar.

2.3 Ciri – Ciri Model Pembalajaran

1. Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh para pencipta atau
pengembangan.
Model pembelajaran mempunyai teori berpikir yang masuk akal. Maksudnya
para pencipta atau pengembang membuat teori dengan mempertimbangkan
teorinya dengan kenyataan sebenarnya serta tidak secara fiktif dalam menciptakan
dan mengembangkannya.
2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar.
Model pembelajaran mempunyai tujuan yang jelas tentang apa yang akan
dicapai, termasuk di dalamnya apa dan bagaimana siswa belajar dengan baik serta
cara memecahkan suatu masalah pembelajaran.
3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan dengan berhasil.
Model pembelajaran mempunyai tingkah laku mengajar yang diperlukan
sehingga apa yang menjadi cita-cita mengajar selama ini dapat berhasil dalam
pelaksanaanya.
4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Model pembelajaran mempunyai lingkungan belajar yang kondusif serta
nyaman, sehingga suasana belajar dapat menjadi salah satu aspek penunjang apa
yang selama ini manjadi tujuan pembelajaran.

2.4 Belajar Melalui Model

Pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan sebagai upaya


untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam belajar, siswa tidak hanya
berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi mungkin
berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk mencapai
pembelajaran yang diinginkan. Oleh karena itu, Hamzah B.Uno mengatakan
bahwa pembelajaran memusatkan perhatian pada bagaimana membelajarkan
siswa dan bukan pada apa yang dipelajari siswa. Jadi dalam teori belajar sosial
menekankan melalui fenomena model, dimana seseorang meniru perilaku orang
lain yang disebut belajar. Belajar melalui model yaitu belajar atas kegagalan dan
keberhasilan orang dan pada akhirnya seseorang yang meniru dengan sendirinya
akan matang karena telah melihat pengalaman-pengalaman yang dicoba dengan
meniru suatu model(Martinis Yamin : 2007,87).

4
2.5 Model-Model Pembelajaran

Berikut ini merupakan contoh model-model pembelajaran yang dapat


diterapkan oleh guru ketika melakukan proses belajar mengajar :

a. Model Pembelajaran Jigsaw


Model pembelajaran jigsaw adalah model pembelajaran yang dirancang untuk
mendorong siswa saling aktif dan mengajari dalam kelompok untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
Ada beberapa langkah model pembelajaran jigsaw yaitu sebagai berikut:
1) Siswa dikelompokkan kedalam 4 anggota/team.
2) Tiap orang dalam team diberi bagian materi yang berbeda.
3) Tiap orang dalam team diberi bagaian materi yang ditugaskan.Anggota dari
team yang berbeda yang telah mempelajari bagian atau sub bab yang sama
bertemu dalam kelompok baru untuk mendiskusikan sub bab mereka.
4) Setelah selesai diskusi sebagai team ahli tiap anggota kembali ke kelompok
asal dan bergantian mengajar teman satu team mereka tentang sub bab yang
mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-
sungguh.
5) Tiap team ahli mempresentasikan hasil diskusi.
6) Guru memberi evaluasi.
7) Penutup

Ada beberap kelebihan model pembelajaran jigsaw yaitu :


1) Meningkatkan kerjasama antar siswa secara kooperatif dalam mempelajari
materi pembelajaran yang diberikan guru.
2) Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga
harus siap memberikan dan mengerjakan materi tersebut pada anggita
kelompoknya sehingga pengetahuannya jadi bertambah.
3) Dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajaran dan
kelompoknya.

Ada beberapa kelemahan model pembelajaran jigsaw yaitu :


1) Guru harus mengawasi siwa agar menggunakan prinsip kooperatif, apabila
tidak maka kelompok diskusi akan tidak kondusif.

5
2) Membutuhkan waktu yang lama untuk mengatur ruangan dan kelompok,
apabila tidak tertata dengan baik maka akan menimbulkan kericuhan.
3) Belum tentu kelompok yang dibentuk dapat menerima perbedaan

b. Model Pembelajaran Preview , Question, Read, Reflect, Recite, dan Review


(PQ4R)
Model pembelajaran PQ4R adalah model pembelajaran yang membantu
siswa mengingat dan mempelajari suatu materi pembelajaran dengan cara
membaca buku atau sumber-sumber belajar yang relevan dengan pembelajaran.
Terdapat enam langkah dalam menerapkan model pembelajaran PQ4R yaitu
sebagai berikut :
1) Preview; peserta didik membaca sepintas dengan memperhatikan ide-ide
pokok yang dikembangkan dalam bacaan. Bagian yang dapat dibaca
seperti : judul-judul dan topic utama, tujuan umum dan rangkuman serta
rumusan isi bacaan.
2) Question; peserta didik mendalami topic pembahasan dengan cara
mengajukan pertanyaan 5 W + 1 H (what, who, where, when, why, and
how).
3) Read; peserta didik memebaca bahan bacaan dengan cermat dan berusaha
menjawab pertanyaan yang dirumuskannya.
4) Reflect; peserta didik melakukan refleksi sambil membaca dengan cara
menciptakan gambaran visual dari bacaan dan menghubungkan informasi
baru di dalam bacaan tentang apa yang telah diketahui.
5) Recite; peserta didik melakukan resitasi dengan menjawab pertanyaan
melalui suara keras yang diajukan tanpa membuka buku.
6) Review; peserta didik disuruh mangulang kembali seluruh bacaan
kemudian membaca ulang bila diperlukan dan sekali lagi menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

Ada beberapa kelebihan model pembelajaran PQ4R yaitu sebagai berikut :


1) Mudah diterapkan disegala jenjang pendidikan.
2) Dapat membantu siswa yang memiliki daya ingat yang lemah dalam
mempelajari materi pelajaran dalam cakupan luas.

6
3) Sangat cocok untuk diterapkan dalam pengajaran pengetahuan yang
bersifat deklaratif berupa konsep-konsep, definisi, dan penerapan ilmu
pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.

Ada beberapa kelemahan model pembelajaran PQ4R yaitu sebagai berikut :


1) Tidak bisa dilakukan pada pengajaran pengetahuan yang bersifat
prosedural seperti pengetahuan keterampilan.
2) Sangat sukar dilakukan apabila buku bacaan atau sumber-sumber belajar
yang relevan tidak disediakan.
3) Sangat sulit dilaksanakan pada kelas yang berkuantitas besar, sebab
pendidik akan mengalami kesulitan dalam membimbing siswa
merumuskan masalah.

c. Model Pembelajaran Problem Solving


Model pembelajaran problem solving adalah model pembelajaran yang
melatih siswa mencari pemecahan masalah atau solusi dari suatu permasalahan.
Ada beberapa langkah model pembelajaran problem solving yaitu sebagai
berikut :
1) Merumuskan masalah yang hendak dipecahkan.
2) Mencari data atau informasi untuk digunakan dalam pemecahan masalah.
3) Menetapkan jawaban sementara yang akan diuji kebenarannya.
4) Menguji jawaban sementara yang telah dirumuskan sebelumnya hingga
jawaban tersebut betul secara objektif.
5) Menarik kesimpulan akhir tentang masalah yang sudah dipecahkan.

Ada beberapa kelebihan model pembelajaran problem solving yaitu sebagai


berikut :
1) Dapat melatih kemampuan pikir siswa secara ilmiah dan sistematis.
2) Dapat membiasakan para peserta didik untuk menghadapi dan
memecahkan masalah secara terampil.
3) Dapat mambuat pendidikan formal di sekolah menjadi relevan di
lingkungan kerja.

Ada beberapa kelemahan model pembelajaran problem solving yaitu sebagai


berikut :

7
1) Memerlukan waktu yang cukup banyak dalam pelaksanaan.
2) Memerlukan perencanaan yang matang dan teratur dalam pelaksanaannya
sebab sumber belajar dan alat-alat pembelajaran harus tersedia.
3) Tidak semua materi pelajaran mengandung masalah.

d. Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW)


Model pembelajaran TTW adalah model pembelajaran yang melatih
kemampuan berpikir san berbicara siswa dengan cara berpikir, berbicara di forum
diskusi dan manulis pemahamannya dalam bentuk tulisan.
Menurut Yamin dan Ansari (2008) terdapat langkah-langkah pembelajaran
TTW yaitu :
1) Guru membagi teks bacaan berupa lembaran aktifitas siswa yang memuat
masalah atao soal.
2) Siswa membaca teks dan membuat catatan dari hasil bacaan secara
individual, untuk dibawa ke forum diskusi (think).
3) Siswa berinteraksi dan berkaloborasi dengan teman untuk membahas isi
catatan (talk). Guru berperan sebagai mediator lingkungan beajar.
4) Siswa membuat sendiri pangetahuan yang memuat pemahaman dalam bentuk
tulisan (write).

Ada beberapa kelebihan model pembelajaran TTW yaitu sebagai berikut :


1) Siswa mampu membangun pengetahuannya sendiri malalui proses berpikir
dan berbicara malalui diskusi.
2) Membantu siswa mengkomunikasikan ide-ide melalui tulisan hasil
pemahamannya sendiri.
3) Dapat melatih kemampuan berbicara dan berpikir siswa.

Ada beberapa kelemahan model pembelajaran TTW yaitu sebagai berikut :


1) Sulit digunakan untuk kelas yang besar, karena guru harus mengarahkan
siswa untuk mencari solusi permasalahan atau membantu siswa memahami
materi.
2) Tidak semua siswa yang ada di dalam kelompok belajar dengan aktif.
3) Mamakan waktu yang banyak dalam pelaksanaannya sebab proses diskusi
dan pengarahan guru kepada siswa bukan proses yang sebentar.

8
e. Model Pembelajaran Picture And Picture
Model pembelajaran Picture And Picture adalah pembelajaran yang
menggunakan gambar-gambar yang relevan dimana gambar tersebut dijadikan
sebagai media pembelajarandalam menerangkan materi yang akan diajarkan.

Ada beberapa langkah model pembelajaran Picture And Picture yaitu sbagai
berikut:

1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.


2) Menyajikan materi sebagai pengantar.
3) Guru mrnunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan
dengan materi.
4) Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang atau
mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
5) Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
6) Dari alasan/urutan gambar tersebut guru mulsi menanamkan kosep/materi
sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
7) Kesimpulan/rangkuman.

Ada beberapa kelebihan model pembelajaran Picture And Picture yaitu


sebagai berikut:

1) Gambar-gambar yang ditujukkan guru akan membuat siswa lebih cepat


memahami materi pelajran yang dibawakan guru.
2) Meningkat daya pikir kritis siswa karena siswa disuru guru untuk
menganalisa gambar yang dibawakan guru.
3) Pembelajaran lebih terarah dan bermakna sebab guru langsung memberika
gambar-gambar untuk diamati siswa.

Ada beberapa kelemahan model pembelajaran Picture And Picture yaitu


sebagai berikut:

1) Sukar menemukan gambar yang bagusseta berhubungan dengan materi


pembelajaran.
2) Seringkali proses diskusi dan analisis memakan waktu yang cukup lama.
3) Sukar menemukan contoh-contoh yang sesuai dengan kemampuan nalar
peserta didik.

9
f. Model Pembelajaran Mind Mapping
Model pembelajaran Mind Mapping adalah model pembelajaran yang
merangsang otak kiri dan kanan peserta didik, dimana dimulai dari
menggambarkan sebuah tema, ide atau gagasan yang ditempatkan ditengah sketse
atau papan tulis.

Ada beberapa langkah model pembelajaran Mind Mapping yaitu sebagai


berikut:

1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.


2) Guru mengemukakan konsep atau permasalahan yang akan ditanggapi oleh
siswa dan sebaliknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban.
3) Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang.
4) Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi.
5) Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya
dan guru mencatat dipapan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru.
6) Dari data-data dipapan siswa dimimta membuat kesimpulan atau guru
member perbandingan sesuai konsep yang disediakan guru.
7) Guru memberikan kesimpulan pembelajaran.
8) Penutup.

Ada beberapa kelebihan model pembelajaran Mind Mapping yaitu sebagai


berikut:

1) Dapat merangkang otak kiri dan otak kanan siswa, sebab melibatkan kedua
fungsi otak dalam membuat peta konsep.
2) Melatih siswa berfikir dan mengeluarkan gagasan secara sistematis.
3) Dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi yang diajarkan, sebab
siswa menggambarkan konsep-konsep yang diketahuinya kedalam sketsa,

Ada beberapa kelemahan model pembelajaran Mind Mapping yaitu sebagai


berikut:

1) Hanya siswa yang aktif yang akan terlibat dalam pembelajaran model ini.
2) Terkadang konsep yang diajukan siswa pada peta konsep yang digambarnya
keluar jalus dari permasalahan yang diberikan.
3) Sulit mempertemukan atau menyamakan persepsi antar siswa maupun guru
pada peta konsep yang digambarkan.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh


pendidik untuk mentransfer ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan
sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan
kegiatan belajar secara efektif dan efisien sehingga akan mendapatkan hasil yang
seoptimal mungkin.
Suatu model mengajar ialah suatu rencana atau suatu pola pendekatan yang
digunakan untuk mendesain pengajaran. Model pengajaran merupakan prosedur
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar, juga merupakan suatu pendekatan yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran.
Beberapa contoh model pembelajaran, diantaranya adalah Mind Mapping,
Problem Solving, Jigsaw, Think Talk Write, Picture and Picture, Model
Pembelajaran Preview , Question, Read, Reflect, Recite, dan Review (PQ4R).

3.2 Saran

Dengan adanya pembahasan diatas mengenai model pembelajaran maka


diharapkan kepada calon pendidik lebih tanggap untuk mengerti situasi dan
kondisi dan model pembelajaran yang paling tepat untuk diterapkan agar proses
pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan namun tujuan tetap sampai.

11
DAFTAR PUSTAKA

Aswita Lubis, Effy. (2015). Strategi Belajar Mengajar. Medan: Perdana


Publishing.

Istarani. (2011). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Istarani. (2012). Kumpulan 40 Metode Pembelajaran. Medan: Media Persada.

Sri Milfayetty, dkk. (2015). Psikologi Pendidikan. Medan: PPs Unimed.

Sumiati, dkk. (2012). Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

12

Anda mungkin juga menyukai