Anda di halaman 1dari 15

PENDEKATAN PEMBELAJARAN PENMAS

Dosen Pengampu : Jubaidah hasibuan,S.Pd,M.Pd

Disusun Oleh :

Annisa Khalika Aulia

Dwi Ayu Chairinisa

Irfan Sahyadi

Reguler B Penmas

PENDIDIKAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga penyusunan makalah ini dapat
diselesaikan. Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah "Pendekatan
pembelajaran Penmas". Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu jubaidah
hasibuan,S.Pd,M.Pd,sebagai dosen mata kuliah ini yang senantiasa membimbing kami. Tak
lupa juga ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada orang tua dan para sahabat
sehingga dapat terselesaikannya tugas ini.

Penulis menyadari bahwa dalam tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis harapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi
kesempurnaan tugas ini. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang.

Medan, 29 September 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ 2

DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 4

1.2 Rumusan masalah............................................................................………………. 5

1.3 Tujuan Masalah........................................................................................................ 5

BAB II ISI.......................................................................................................................... 6

2.1 Pengertian model pembelajaran....................................................................... 6

2.2Pengertian langkah-langkah model pembelajaran.............................................…. 6

2.3Langkah pokok pembelajaran yang relevan dan inovatif dalam pembelajaran


penmas…………………………………………………………………………….11

BAB III
PENUTUP..........................................................................
................................ 13

3.1 Kesimpulan........................................................................................................... 13

3.2 Saran...................................................................................................................... 13

Daftar pustaka

3
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik
agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan
tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan ada peserta didik. Dengan kata lain,
pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Dalam proses pembelajaran misalnya, pengembangan suasana kesetaraan melalui komunikasi


dialogis yang transparan, toleran, dan tidak arogan seharusnya terwujud didalam aktivitas
pembelajaran. Suasana yang memberi kesempatan luas bagi setiap peserta didik untuk
berdialog dan mempertanyakan berbagai hal yang berkaitan dengan pengembangan diri dan

potensinya. Hal ini menjadi sangat penting karena para pendidik juga adalah pemimpin yang
harus mengakomodasi berbagai pertanyaan dan kebutuhan peserta didik secara
transparan,toleran dan tidak arogan,dengan membuka seluas-luasnya kesempatan-kesempatan
dialog kepada peserta didik (Aunurrahman,2009).

Strategi pembelajaran yang baik adalah strategi yang dapat menumbuhkan kegiatan
belajar siswa. Untuk itu guru harus memahami sepenuhnya materi yang akan disampaikan
dan memilih strategi pembelajaran yang tepat untuk menyampaikan materi sehingga dapat
menciptakan proses belajar mengajar dengan baik. Tujuan utama seorang guru dalam
mewujudkan tujuan pendidikan di sekolah adalah mengembangkan strategi belajar mengajar

yang efektif. Strategi pembelajaran aktif yang menggunakan model permainan juga bagus
untuk menarik minat belajar siswa agar siswa tidak jenuh tapi tetap serius dalam mengikuti
pelajaran dan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Strategi yang dapat digunakan
adalah dengan menggunakan permainan ular tangga,dimana permainan ular tangga cukup
digemari dikalangan anakanak,sehingga tidak ada salahnya mencoba menerapkan permainan
tersebut dalam proses pembelajaran jadi siswa juga bisa aktif dalam proses
pembelajaran,serta dapat mengurangi kejenuhan siswa sehingga siswa lebih mudah untuk
memahami materi yang diajarkan.
1.2 Rumusan masalah

1. Apa itu langkah-langkah pembelajaran

2. Apa itu pembelajaran relevan dan inovatif dalam pembelajaran penmas

3. Apa saja contoh langkah langkah pembelajaran penmas

1.3 Tujuan Masalah

1. Mengetahui langkah-langkah pembelajaran

2. Mengetahui langkah pokok pembelajaran relevan dan inovatif dalam pembelajaran

penmas

3. Mengetahui contoh langkah-langkah dalam pembelajaran Penmas


BAB II ISI

2.1 Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah pola atau rencana yang dapat digunakan untuk
mengoperasikan kurikulum. Merancang materi pembelajaran, dan untuk membimbing belajar
dalam setting kelas atau lainnya.

2.2 Pengertian Langkah-Langkah Penerapan Model-Model Pembelajaran

A.Model pembelajaran kooperatif (cooperative learning)

Model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh
siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan.

Langkah-Langkah :
Menyampaikan tujuan (Akademik dan sosial) dan memotivasi siswa serta aturan main
 Menyajikan informasi: demonstrasi
 Organisasikan siswa dalam kelompok kooperatif
 Bimbing melakukan kegiatan/berkooperatif
 Kuis/evaluasi
 Penghargaan

B.Model Pembelajaran Inquiry

Model inquiry (inkuiri) menggunakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang


menekankan proses berpikir secara kritis serta analitis kepada peserta didik agar mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan secara mandiri melalui
penyelidikan ilmiah.

C.Model Pembelajaran Kontekstual

Merupakan model dengan konsep belajar yang membuat guru untuk mengaitkan antara
materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata. Prinsip pembelajaran kontekstual adalah
aktivitas peserta didik, peserta didik melakukan dan mengalami, tidak hanya monoton dan
mencatat.
Model mengajar ini juga dapat mengembangkan kemampuan sosial peserta didik karena
dihadapkan pada situasi dunia nyata. Ada tujuh komponen utama dari pembelajaran
kontekstual yang membuatnya khas jika dibandingkan dengan model yang lain, yakni:

1)Kontruktivisme, mendorong peserta didik agar bisa mengkonstruksi pengetahuannya


melalui pengamatan dan pengalaman;

2)Inquiry, didasarkan pada penyingkapan, penyelidikan atau pencarian dan penelusuran;

3)Bertanya, sebagai refleksi dari keingintahuan setiap individu;

4)Learning community, dilakukan dengan membuat kelompok belajar;

5)Modeling, dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh peserta
didik;

6)Refleksi, proses pengkajian pengalaman yang telah dipelajari;

7)Penilaian nyata, proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tentang
perkembangan belajar peserta didik.

D.Model Pembelajaran Ekspositori

Ekspositori adalah pembelajaran yang menekankan pada proses penyampaian materi


secara verbal dari seorang guru kepada kelompok peserta didik supaya peserta didik dapat
menguasai materi secara optimal.

Dalam model pengajaran ekspositori seorang pendidik harus memberikan penjelasan atau
menerangkan kepada peserta didik dengan cara berceramah. Sehingga menyebabkan arah
pembelajarannya monoton karena sangat ditentukan oleh kepiawaian ceramah guru.

E..Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Nama lainnya dalam bahasa inggris adalah Problem based learning yang dapat diartikan
sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan para proses penyelesaian
masalah yang dihadapi secara ilmiah. Pemecahan masalah menjadi langkah utama dalam
model ini.
F.Model pembelajaran PAIKEM

Merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan.


Pembelajaran ini dirancang agar membuat anak lebih aktif mengembangkan kreativitas
sehingga pembelajaran bisa berlangsung secara efektif, optimal, dan pada akhirnya terasa
lebih menyenangkan.

G.Model Pembelajaran Kuantum (Quantum Learning)

Kerangka perencanaan dalam pembelajaran kuantum adalah TANDUR (Tumbuhkan,


Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan). Komponen utama pembelajaran
kuantum dapat berupa:

1)Peta konsep sebagai teknik belajar efektif;

2)Teknik memori, adalah teknik memasukkan informasi ke dalam otak sesuai dengan cara
kerja otak;

3)Sistem pasak lokasi;

4)Teknik akrostik, teknik menghafal dengan cara mengambil huruf depan dari materi yang
ingin diingat kemudian menggabungkannya.

Intinya metode pembelajaran ini menggunakan berbagai cara untuk membuat


pembelajaran menerap dan dipahami dengan mudah oleh peserta didik. Caranya bisa sangat
interaktif dan melibatkan peserta didik dalam kegiatan langsung untuk mendemonstrasikan
materi diiringi perayaan seperti yel motivasi.

H.Model Pembelajaran Terpadu

Merupakan model yang dapat melibatkan beberapa mata pelajaran sekaligus agar
memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna pada peserta didik. Pembelajaran
terpadu terbagi menjadi sepuluh jenis, yakni:

-Model penggalan;
-Model keterhubungan;

-Model sarang;

-Model urutan;

-Model bagian;

-Model jaring laba-laba;

-Model galur;

-Model keterpaduan;

-Model celupan;

-Model jaringan.

I.Model pembelajaran kelas rangkap

Pembelajaran kelas rangkap menekankan dua hal utama, yakni penggabungan kelas
secara integrative dan pembelajaran terpusat pada peserta didik, sehingga Guru tidak harus
mengulang kembali untuk mengajar pada dua kelas yang berbeda dengan program yang
berbeda pula.

Efisiensi adalah kunci dari model pembelajaran ini. Merangkapkan beberapa rombongan
belajar dapat meningkan efisiensi pembelajaran.

Macam-macam model pembelajaran kelas rangkap atau biasa disingkat PKR meliputi:

1)Model PKR 221: dua kelas, dua mata pelajaran, datu ruangan;

2)Model PKR 222 : berarti memiliki dua kelas dan dua mata pelajaran, pada dua ruangan;

3)Model PKR 333 : tiga kelas, tiga mata pelajaran, tiga ruangan.

J.Model Pembelajaran Tugas Terstruktur

Pembelajaran ini menekankan pada penyusunan tugas terstruktur yang wajib diselesaikan
oleh peserta didik guna mendalami dan memperluas penguasaan materi yang sesuai dengan
materi pembelajaran yang sudah dikaji.
Bentuk tugas terstruktur meliputi laporan ilmiah, portofolio (produk ciptaan peserta
didik), makalah individu, makalah kelompok, dsb.

K.Model pembelajaran portofolio

Model pembelajaran portofolio menitikberatkan pada pengumpulan karya terpilih dari


satu kelas secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif membuat kebijakan untuk
memecahkan masalah.

Prinsip dasar model pembelajaran portofolio, yaitu prinsip belajar peserta didik aktif dan
kelompok belajar kooperatif untuk menghasilkan produk portofolio secara bersama.

L.Model pembelajaran tematik

Merupakan pembelajaran dengan suatu kegiatan pembelajaran yang mengintegrasikan


materi beberapa pelajaran dalam satu tema/topik pembahasan sesuai dengan kebutuhan
lingkungan peserta didik yang akan menjadi lahan dunia nyata bagi dirinya.

Pembelajaran tematik mempunyai beberapa prinsip dasar, yaitu:

-Bersifat kontekstual atau terintegrasi dengan lingkungan;

-Bentuk belajar dirancang agar peserta didik menemukan tema;

-Efisiensi (terdiri dari beberapa pelajaran sekaligus).


2.3 Langkah pokok pembelajaran yang relevan dan inovatif dalam pembelajaran penmas
Strategi Pembelajaran Inovatif

Pada milenium III, ilmu pengetahuan dan tehnologi berkembang pesat. Ini ditandai
dengan adanya kemajuan dan penemuan-penemuan baru di segala bidang. Seperti kemajuan
di bidang tehnologi komunikasi dan informasi yang sangat menonjol sehingga menghasilkan
penemuan baru di bidang komunikasi dan informasi, misalnya komputer dengan sistem
jaringan komunikasi internasional (internet), handphone, dan lain sebagainya. Kemajuan
tehnologi tersebut mengakibatkan adanya perubahan diberbagai bidang kehidupan, yaitu
perubahan terhadap sarana kehidupan, pola tingkah laku masyarakat, tata nilai, sistem
pendidikan dan pranata sosial. Perubahan ini menurut manusia untuk menciptakan,
memanfaatkan dan mengembangkan lingkungannya bagi kesejahteraan hidupnya.

Udin S. Winataputra, dkk. (2011: 1.14), segala sesuatu yang diciptakan oleh manusia dan
dirasakan sebagai hal yang baru oleh seseorang atau masyarakat sehingga dapat bermanfaat
bagi kehidupannya yang dikenal dengan istilah “inovasi”. Selanjutnya peningkatan kualitas
pendidikan tidak dapat berjalan tanpa adanya inovasi Sebagai pendidik, seyogyanya
mengetahui dan dapat menerapkan berbagai strategi pembelajaran inovasi agar dapat
mengembangkan proses pembelajaran yang kondusif sehingga dapat diperoleh hasil yang
maksimal atau dapat mencapai kompetensi.

Proses pendidikan dari masa ke masa terus melakukan inovasi, sesuai dengan
perkembangan dan kemampuan manusia itu sendiri, sehingga pendidikan mengalami
kemajuan yang cukup pesat. Hal ini terbukti dengan adanya penemuan ilmu pengetahuan
baru, yang sekaligus menunjukkan bahwa pendidikan selalu bersifat maju dan berorientasi ke
depan. Adanya inovasi tidak terlepas dengan adanya teknologi dan modernisasi. Teknologi
mewujudkan terciptanya inovasi melalui penerapan ilmu pengetahuan dan modernisasi yang
merupakan wujud penerapan hasil teknologi dan inovasi tersebut.
Iskak Abdulhak (2000), membagi sifat perubahan dalam inovasi dapat berupa

sebagai berikut :

a. Pergantian (substitution), misalnya inovasi dalam penggantian jenis sekolah, penggantian


bentuk perabot, alat-alat, atau sistem ujian yang lama diganti dengan yang baru.

b. Perubahan (alternation), sebagai contoh upaya mengubah tugas guru yang tadinya hanya
bertugas mengajar, ditambah dengan tugas menjadi guru bimbingan dan penyuluhan atau
mengubah kurikulum sekolah menengah umum yang semula bercorak teoritis akademis,
menjadi kurikulum dengan mata pelajaran yang berorientasi bernuansa keterampilan hidup
praktis.

c. Penambahan (addition). Dalam inovasi yang bersifat penambahan ini tidak ada
penggantian atau perubahan. Kalaupun ada yang berubah maka perubahan tersebut hanya
perupa perubahan dalam hubungan antar komponen yang terdapat dalam sistem yang masih
perlu dipertahankan. Sebagai contoh, adanya pengenalan cara penyusunan dan analisis item
tes objektif di kalangan guru sekolah dasar dengan tidak mengganti atu mengubah cara-cara
penilaian yang sudah ada.

d. Penyusunan kembali (restructuring), yaitu upaya penyusunan kembali berbagai komponen


yang ada dalam, sistem dengan maksud untuk menyesuaikan dengan tuntutan dan kebutuhan.
Sebagai contoh, upaya menyusun kembali susunan peralatan, penyusunan kembali komposisi
serta ukuran dan daya tampung kelas, menyusun kembali urutan mata pelajaran.
e. Penghapusan (elimination), adalah upaya pembaharuan dengan cara menghilangkan aspek-
aspek tertentu dalam pendidikan, atau pengurangan komponen-komponen tertentu dalam
pendidikan atau penghapusan pola atau cara cara lama.

f. Penguatan (reinforcement), yaitu upaya peningkatan untuk memperkokoh atau


memantapkan kemampuan atau pola dan cara-cara yang sebelumnya terasa lemah. Misalnya,
upaya peningkatan atau pemantapan kemampuan tenaga dan fasilitas sehingga berfungsi
secara optimal dalam mempermudah tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Strategi pembelajaran yang baik adalah strategi yang dapat menumbuhkan kegiatan
belajar siswa. Untuk itu guru harus memahami sepenuhnya materi yang akan disampaikan
dan memilih strategi pembelajaran yang tepat untuk menyampaikan materi sehingga dapat
menciptakan proses belajar mengajar dengan baik. Tujuan utama seorang guru dalam
mewujudkan tujuan pendidikan di sekolah adalah mengembangkan strategi belajar mengajar
yang efektif. Strategi pembelajaran aktif yang menggunakan model permainan juga bagus
untuk menarik minat belajar siswa agar siswa tidak jenuh tapi tetap serius dalam mengikuti
pelajaran dan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Strategi yang dapat digunakan
adalah dengan menggunakan permainan ular tangga,dimana permainan ular tangga cukup
digemari dikalangan anakanak,sehingga tidak ada salahnya mencoba menerapkan permainan
tersebut dalam proses pembelajaran jadi siswa juga bisa aktif dalam proses

pembelajaran,serta dapat mengurangi kejenuhan siswa sehingga siswa lebih mudah untuk
memahami materi yang diajarkan.

Jadi menurut kelompok kami pembelajaran itu sangat penting terutama untuk guru dan
murid,dengan adanya pembelajaran guru bisa tau bagaimana cara memberi atau mengajarkan
materi kepada muridnya dan mengikuti langkah-langkah pembelajaran tersebut.

3.2 Saran

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi,mengingat akan kemampuan yang kami miliki.untuk itu,kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapakan demi penyempurnaan makalah ini.
.DAFTAR PUSTAKA

Abdulhak, Iskak. (2000). Pelaksanaan Inovasi Pendidikan. Jakarta : Penerbitan Universitas


Terbuka.
Aqib. Z. (2013). Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontektual (Inovatif).
Bandung : YRAMA WIDYA.
Degeng, I.N.S. (1989). Ilmu Pengajaran Taksonomi Variabel. Jakarta : Depdikbud.
Dinn Wahyudin, dkk., (2012). Pengantar Pendidikan. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Joni, T.R. (1992/1993). Strategi belajar-mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Made Wena (2013).Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta Timur : Bumi Aksara.
Sri Anitah W, DKK. (2008). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.
Udin S. Winataputra, dkk. (2011). Pembaharuan Dalam Pembelajaran Di SD. Jakarta :
Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai