SKOR :
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa. Yang telah
Adapun yang menjadi tujuan saya menyelesaikan tugas ini adalah untuk
Saya sadar bahwa tugas yang saya selesaikan ini masih memiliki banyak
kekurangan, karena keterbatasan ilmu yang saya miliki. Saya memohon maaf atas
berupa manfaat berupa ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi saya sebagai
i
DAFTAR ISI
EXCECUTIVE SUMMARY....................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
BAB. I PENDAHULUAN.........................................................................................1
C. Manfaat CJR.............................................................................................................1
A. Pendahuluan............................................................................................................. 4
B. Deskripsi Isi.............................................................................................................. 4
BAB. IV PENUTUP.................................................................................................. 10
A. Kesimpulan............................................................................................................... 10
B. Rekomendasi............................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
suatu jurnal agar dapat mengetahui dan memahami apa yang disajikan
dalam suatu jurnal. Kritik jurnal sangat penting karena dapat melatih
kepenulisan lainnya.
dalam kehidupan.
C. Manfaat CJR
1. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari
sebuah jurnal.
3. Memberi masukan kepada penulis jurnal berupa kritik dan saran terhadap
1
D. Identitas Artikel dan Journal yang direview
3. Edisi terbit :-
5. Penerbit : UNY
2
BAB II
A. Pendahuluan
abad ke-20. Ketiga tokoh pendidikan pribu-mi itu adalah K.H. Ahmad Dahlan
Perguruan Taman Siswa pada tahun 1922, dan disusul Mohammad Sjafei (1893-
1951) yang pada tahun 1926 mendirikan Ruang Pendidikan INS Kayu-tanam di
Sumatra Barat. Rintisan pendidikan modern yang didirikan ketiga tokoh pendidik
studi ini memfokuskan perhatian pada satu tokoh saja, yaitu K.H. Ahmad Dahlan.
Sedikit-nya ada tiga alasan yang menjadi dasar pertimbangan mengapa tokoh ini
yang dipilih menjadi subjek penelitian. Pertama, dari tiga tokoh perintis
pendidikan nasional, hanya K.H. Ahmad Dahlan yang belum pernah men-jadi
seluruh pelosok Nusantara, dan hingga saat ini masih terus tumbuh baik secara
kuantitatif maupun kualitatif. Alasan terakhir, K.H. Ahmad Dahlan bukan hanya
3
mendirikan sekolah modern, karena pada saat bersamaan juga merintis
B. Deskripsi Isi
bahan garapan yang sangat luas dan beraneka ragam (Kuntowijoyo, 2003, p. 39),
yang meluas dalam ruang dengan tidak memikirkan terlalu banyak mengenai
dalam skema analitik yang tidak dapat dianggap terpisah (Alfian, 1992, p. 416).
Ada empat faktor yang harus dianalisis oleh peneliti, yaitu: situasi pelaku,
lingkungannya, dan hasil atau akibat dari tindakannya baik yang diinginkan
maupun yang tidak diinginkannya yang pada urutannya menjadi umpan balik
pembahasan bagian ini ditata menjadi empat bagian. Bagian pertama, melacak
pemikiran pendidikan K.H. Ahmad Dahlan yang bermuara pada temuan tiga
4
teori pendidikan berkemajuan; dan ke-empat, merefleksikan praksis pendidikan
pendidikan ber-kemajuan.
yang berkemajuan. Hal ini berbeda dengan pemikiran pendidikan prog-resif John
Dewey yang berlandaskan pada filsafat, lebih tepatnya filsafat pragmatis. Agama
Hal itu senada dengan pemikiran filsafat pragmatis yang melihat kegunaan
Buku Experience and Education karya John Dewey ada tiga istilah kunci yang
(amal saleh) sangat penting dalam proses pendidikan. “sedikit bica-ra, tapi
sangat penting.
5
Filsafat Pendidikan dan Teori Pendidikan Berkemajuan
perbedaan mendasar antara filsafat pendidikan K.H. Ahmad Dahlan dengan John
Dewey. Meminjam istilah Knight (1982, p. 14), K.H. Ahmad Dahlan menganut
yang lain dari maksud dan kehendak manusia itu ialah menuju kepada
seluas konsep makhluk dalam pandangan K.H. Ahmad Dahlan. Pada titik ini,
yang sama dengan konsep makhluk dalam pandangan K.H. Ahmad Dahlan.
Manusia sebagai khalifah (wakil Tuhan Yang Maha Esa di muka bumi baik
6
BAB III
PEMBAHASAN ANALISIS
yang bergerak secara interaktif-dialektis. Di atas fondasi itu tegak berdiri dimensi
pesan agama di satu sisi, dan memahami anatomi masalah kehidupan sosial di sisi
dijelaskan di atas, tujuan pendidikan menurut Kyai Dahlan adalah mengasah dan
7
interaksi sosial itu juga menggerakkan kemajuan sosial (progress). Tujuan
(progress)
secara jelas dan lengkap mulai dari pendahuluan atau latar belakang, penjelasan
yang disampaikan pada landasan teori memaparkan cukup jelas, untuk segi alur
jalannya aplikasi, penggunaan bahasa dan istilah yang mudah dimengerti dan
pemakaian aplikasi hanya terdapat teori, sebaiknya diberi tampilan gambar agar
8
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa fondasi
John Dewey, filsafat dan teori pendidikan K.H. Ahmad Dahlan bercorak progresif
B. Rekomendasi
Dari simpulan di atas, saran berikut perlu dipertimbangkan, bahwa arah
kepedulian sosial
9
DAFTAR PUSTAKA
Made, Dewa Ayu dan Okta. (2017). Pengembangan Profesi Tenaga Pendidik
Dalam Menciptakan Pendidikan Yang Berkualitas.
Jurnal Kajian Pendidikan
10