Anda di halaman 1dari 5

Pertemuan: 5 LEMBAR KERJA 4 NILAI

Hari/Tanggal : MATA KULIAH FILSAFAT PENDIDIKAN


30-09-2019 Jurusan/Prodi :
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN
REKREASI

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Nama Mhs :MIFTAHUL IRFANDA


HARAHAP
Drs.Demmu karo-karo,M,Pd, NIM :6193111028
Winara,S.SI.,M.Pd
Materi : Aliran Filsafat Pendidikan Pragmatisme, Eksistensialisme, dan Progresivisme
Indikator Capaian : Dapat mendeskripsikan , menganalisis, dan memverivikasi konsep Aliran
Filsafat Pendidikan Pragmatisme, Eksistensialisme, dan Progresivisme

Soal :
1. Deskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat :
- Pragmatisme
- Eksistensialisme
- Progresivisme
2. Simpulkan masing-masing menurut pendapat saudara deskripsikan diatas (no.1)
3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat eksistensialisme ?

Jawaban :

1.3 PENDAPAT AHLI TENTANG ALIRAN FILSAFAT:

PRAGMATISME
 
A. John Dewey (1859-1952)

Pragmatisme Dewey dilandasi oleh sains-sains sosial dan biologi.Dewey memiliki


pandangan yang disebut instrumentalisme.Menurut Dewey, berpikir ilmiah merupakan alat
untuk memecahkan masalah. Pengalaman manusia membentuk aktivitas untuk memperoleh
pengetahuan. Manusia tidak hanya berpikir biasa, melainkan berpikir secara reflektif.
Reflective thinking akan terjadi apabila kita menghadapi masalah. Pikiran/akal kita gunakan
sebagai alat untuk memecahkan

masalah tersebut, sehingga memperoleh pengetahuan. Eksperimen adalah  bagian pokok


dalam proses pengetahuan.Dewey menerapkannya ke dalam proses pendidikan. Ia
mengembangkan metode problem solving (metode pemecahan masalah). Dalam problem
solving tersebut, peserta didik diajak untuk berpikir ilmiah dengan tahap: anak menghadapi
masalah, menganalisis masalah, menyusun hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis
hipotesis, menguji, mencoba dan membuktikan
B. Charles Sanders Peirce (1839-1914)

Pragmatisme Peirce dilandasi oleh fisika dan matematika, serta logika simbolik. Peirce
menyatakan bahwa yang penting adalah  pengaruh apa yang dapat dilakukan sebuah
pengetahuan dalam suatu rencana. Nilai dari suatu pengetahuan bergantung pada
penerapannya yang nyata dalam masyarakat. Pengetahuan yang dimiliki manusia dikatakan
benar bukan karena pengetahuan itu mencerminkan kenyataan, melainkan dikatakan benar
kalau dapat membuktikan manfaatnya bagi umum. Pragmatisme Peirce ini disebut
eksperimentalisme.

C. William James (1842-1910)

William James adalah seorang profesor di Harvard University. Pragmatisme James


adalah personal, psikologis, dan bahkan religius. Pragmatisme James disebut juga
praktikalisme Menurut James, teori merupakan alat untuk memecahkan masalah. Karena
itu, teori harus dinilai berdasarkan keberhasilannya menjalankan fungsinya. Tidak ada
kebenaran yang mutlak, yang berlaku umum, bersifat tetap dan berdiri sendiri. Kebenaran
itu akan selalu berubah, sejalan dengan perkembangan  pengalaman, karena apa yang
dikatakan benar dapat dikoreksi pada  pengalaman selanjutnya.

EKSISTENSIALISME

A. soren Aabye kiekeegaard


Inti pemikiranya adalah eksitensi manusia bukanlah suatu yang setatis tetapi senantiasa,
manusia selalu bergerak dari kemungkinan menuju suatu kenyataan,dari cita-cita menuju
kenyataan hidup saat ini.jadi di tekankan harus ada keberanian dari manusia untuk
mewujudkan apa yang iya cita-citakan atau apa yang iya anggap kemungkinan.

B. Friedrich nietzsche
Menurutnya manusia yang berkesistenis adalah manusia yang mempunyai
keinginan Untuk berkuasa (will to power),dan untuk berkuasa manusia harus menjadi
manusia super(uchermensh) yang mempunyai mental majikan bukan mental
budak.dan kemampuan ini hanya dapat di capai dengan penderitaan karena dengan
menderita orang akan berfikir lebih aktif dan akan menemukan dirinya sendiri.

C.Kari jaspers
Menurut kari jaspers ialah bertujuan mengembalikan manusia kepada dirinya
sendiri.Eksistensialismenya di tandai dengan pemikiran yang menggunkan semua
pengetahuan Obyektif serta mengatasi pengetahuan obyektif itu.sehingga manusia
sadar akan dirinya Sendiri.ada dua pemikiran jaspers yaitu;eksitensi dan transendensi.
PROGRESIVISME
A.William James (1842-1910).
William James adalah seorang psikolog dan seorang filsuf Amerika yang sangat
terkenal. Paham dan ajarannya sangat berpengaruh di berbagai Negara Eropa dan
Amerika. Meskipun demikian, dia sangat terkenal di kalangan umum Amerika sebagai
penulis yang sangat  brilian, dosen serta penceramah dibidang filsafat, juga terkenal
sebagai pendiri pragmatisme. James berkeyakinan bahwa otak atau pikiran harus
memiliki fungsi biologis dan nilai kelanjutan hidup, seperti halnya aspek dari
eksistensi organik. Dan menegaskan agar fungsi otak atau pikiran dipelajari sebagai
bagian dari mata pelajaran pokok dari ilmu pengetahuan alam. Jadi James menolong
untuk membebaskan ilmu jiwa prakonsepsi teologis, dan menempatkannya pada di
atas dasar ilmu perilaku. Buku karangannya yang berjudul„prinsiples of psycology‟
yang terbit tahun 1890 yang membahas dan mengembangkan ide-ide tersebut, dengan
cepat menjadi ilmu klasik dalam bidang itu, hal inilah yang mengantarkan William
James terkenal sebagai ahli filsafat pragmatisme dan empirisme radikal.

B. John Dewey (1859-1952)


John Dewey adalah seorang professor di Universitas Chicago. Teorinya tentang
sekolah adalah “progresivisme” yang menekankan pada anak didik dan minatnya
daripada mata  pelajaran itu sendiri. Maka munculah „ child centered curriculum‟ dan
„child centered  school‟. Progresivisme mempersiapkan anak masa kini di banding
masa depan yang belum jelas, seperti yang di ungkapkan Dewey dalam bukunya “my
pedagogical creed ”, bahwa pendidikan adalah proses dari kehidupan dan bukan
persiapan masa yang akan datang. Aplikasi ide Dewey anak-anak banyak yang
berpartisipasi dalam kegiatan fisik peminatan. Dewey mengembangkan pragmatisme
dalam bentuknya yang orisinil, tapi meski demikian namanya sering pula dihubungkan
dengan versi pemikiran yang disebut instrumentalisme. Adapun ide filsafatnya yang
utama, berkisar dalam hubungan dengan  problema pendidikan yang konkrit, baik
teori maupun praktik. Dewey terkenal oleh internasional berkat sumbangan
pemikirannya terhadap filsafat pemdidikan progresivisme Amerika. Dewey tidak
hanya berpengaruh dalam kalangan ahli filsafat professional, akan tetapi juga karena
perkembangan idenya yang fundamental dalam bidang ekonomi, hukum, antropologi,
teori politik adan ilmu jiwa. Dewey adalah juru bicara yang sangat terkenal di Amerika
Serikat dari cara-cara kehidupan demokratis.

C. Hans Vaihinger (1852-1933)


Menurutnya arti kata „tahu‟ itu hanya mempunyai arti praktis persesuaian dengan
objeknya tidak mungkin dibuktikan, satu-satunya ukuran bagi berpikir ialah
„gunanya‟ (dalam bahasa yunani pragma) untuk mempengaruhi kejadian-kejadian di
dunia. Segala  pengertian itu sebenarnya hanya buatan semata jika pengertian itu
berguna untuk mengusai dunia, bolehlah di anggap benar, asal orang tahu saja bahwa
kebenaran ini tidak lain kecuali kekeliruan yang berguna saja.
2. KESIMPULAN MENURUT PENDAPAT SAYA DARI (NO 1)
ADALAH:

Dari pendapat para ahli tentang aliran filsafat :-PRAGMATISME


-EKSISTENSIALISME
-PROGRESIVISME
Dapat diartikan dalam aliran ke tiga ini sangat banyak mempunyai makna atau pengertian
sehingga banyak ahli atau tokoh yang menanggapi aliran ini.
Dan kesimpulan atau pengertian dalam 3 aliran ini menurut saya adalah;

PRAGMATISME:
adalah aliran filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar adalah segala sesuatu yang
membuktikan dirinya sebagai yang benar dengan melihat kepada akibat-akibat atau hasilnya
yang bermanfaat secara praktis.

EKSISTENSIALISME:
adalah tradisi pemikiran filsafat yang terutama diasosiasikan dengan beberapa filsuf Eropa
abad ke-19 dan ke-20 yang sepaham (meskipun banyak perbedaan doktrinal yang
mendalam) bahwa pemikiran filsafat bermula dengan subyek manusia—bukan hanya
subyek manusia yang berpikir, tetapi juga individu manusia .

PROGRESIVISME:
adalah suatu gerakan dan perkumpulan yang didirikan pada tahun 1918. Aliran ini
berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar pada
masa mendatang. Pendidikan harus terpusat pada anak bukannya memfokuskan pada guru
atau bidang muatan.

3. ALASAN YANG MELATARBELAKANGI


MUNCULNYA/LAHIRNYA ALIRAN FILSAFAT
EKSISTENSIALISME
Eksistensi merupakan suatu aliran filsafat yang lahir karena ketidakpuasan beberapa
filsuf yang memandang bahwa filsafat pada masa yunani hingga modern, eperti protes
terhadap rasionalisme Yunani, khususnya pandangann tentang spekulatif tentang manusia.

Daftar Pustaka :
 https://www.academia.edu/9688299/ALIRAN_FILSAFAT_PRAGMATISME
 https://www.academia.edu/11559058/FILSAFAT_EKSISTENSIALISME_DAN_TOKO
H_TERKEMUKANYA
 https://www.academia.edu/8747814/filsafat_progresivisme
 https://www.google.com/search?
sxsrf=ACYBGNTTUcSFWMWLYReqt9ZLlUbebDk2Tg
%3A1569720900810&ei=RAqQXauQMcbIvgSXiZ2gAQ&q=apa+alasan+yang+melatar
belakangi+munculnya%2Flahirnya+aliran+filsafat+eksistensialisme+
%3F&oq=&gs_l=psy-
ab.1.4.35i362i39l10.1884.10228..13802...5.2..3.105.3985.48j2......0....1..gws-
wiz.....10..0i71j35i39j0j0i131j0i67.HY-9Tl41t4I

Anda mungkin juga menyukai