Anda di halaman 1dari 4

Pertemuan: 13 LEMBARAN KERJA 12 NILAI

Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN


08 November 2021 Prodi Pendidikan Matematika
FMIPA – UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Nama Mhs : Nazla Annisa Gunawan Sirait
Laurensia Masri P., S.Pd., M.Pd. NIM : 4211111015
Materi: Hakekat masyarakat, Peserta didik, guru/pendidik, dan pembelajar.
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan konsep, menyusun dan mensimulasikan skenario Hakekat
masyarakat, Peserta didik, guru/pendidik, dan pembelajar.

Soal:
1. Buatlah tulisan singkat (Maksimal 5 Halaman) tentang topik Hakekat masyarakat, Peserta didik,
guru/pendidik, dan pembelajar
2. Tulisan disertai dengan Literatur dan/atau Jurnal 3 tahun terakhir.
Jawab :

1. Ada beberapa hal yang menyebabkan partisipasi masyarakat Indonesia terhadap pendidikanmasih rendah
antara lain : (1) kondisi sosial, kultural, geografis masyarakat Indonesia, (2) ketidakberdayaan financial
masyarakat dalam hal pembiayaan, dan (3) pembuatan kebijakan yang kurang memperhatikan kondisi
lapangan. Peran Serta Masyarakat dalam Pendidikan diatur dalam pasal 54 SPN Pasal 54 UUSPN
menyebutkan bahwa a) peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta
perorangan,kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha, dan organisasi kemasyarakatan dalam
penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan, b) masyarakat dapat berperanserta sebagai
sumber, pelaksana, dan pengguna hasil pendidikan. Secara lebih spesifik, pada pasal 56 Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa di masyarakat ada dewan pendidikan dan komite sekolah
atau komite madrasah, yang berperan : 1)Masyarakat berperan dalam peningkatan mutu pelayanan
pendidikan yang meliputi perencanaan pengawasan, dan evaluasi program pendidikan melalui dewan
pendidikan dan komite sekolah atau madrasah. 2) Dewan pendidikan sebagai lembaga mandiri dibentuk dan
berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan dengan memberikan pertimbangan, arahan dan
dukungan tenaga, sarana dan prasarana serta pengawasan pendidikan di tingkat nasional, provinsi dari
kabupaten/ kota yang tidak mempunyai hubungan hirarkis. 3) Komite sekolah/madrasah sebagai lembaga
mandiri dibentuk dan berperan dalam peningkatan mutu pelayanan dan. Memberikan pertimbangan, arahan
dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana serta pengawasan pendidikan ada tingkat satuan pendidikan
Baik Dewan Pendidikan maupun Komite sekolah, mereka berperan sebagai: 1) Pemberi pertimbangan
(advisory agency) pemberian pertimbangan daalam pemantauan dan melaksanakai kebijakan.
Mengidentifikasi aspirasi masyarakat, menentukan keputusan sampai mensosialisasikan kegiatan sekolah.
2) Pendukung (supporting agency), menata kondisi tenaga kependidikan sekolah, mengidentifikasi tenaga
yang ahli di masyarakat, memberdayakan bantuan sarana dan prasarana sekolah sehingga diperlukan
dukungan dan bantuan masyarakat. 3) Pengontro|(controlling agency) pengontrol terhadap perencanaan
pendidikan,melakukan kontrol terhadap proses pengambilan keputusan dilingkungan Diknas termasuk
penilaian kualitas kebijakan yang ada.4) Mediator antara pemerintah (eksekutif) dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (legislatif) komisi E serta Dinas Pendidikan dengan sekolah.

PESERTA DIDIK
Peserta didik adalah orang yang mempunyai fitrah (potensi) dasar, baik secara fisik maupun psikis yang
perlu dikembangkan, untuk mengembangkan potensi tersebut sangat membutuhkan pendidikan dari
pendidik. Pendidikan merupakan bantuan bimbingan yang diberikan pendidik terhadap peserta didik menuju
kedewasaannya. Sejauh dan sebesar apapun bantuan itu diberikan sangat berpengaruh oleh pandangan
pendidik terhadap kemungkinan peserta didik utuk di didik.

Pendidikan merupakan usaha yang sengaja untuk membantu perkembangan potensi dari kemampuan anak
agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya. Pendidikan ditujukan untuk membantu anak dalam
menghadapi dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan yang dimiliki anak pada setiap periode, dimana
setiap periode perkembangan memiliki bahaya tersendiri, seperti yang diungkapkan Elizabeth B. Hurlock,
bahaya perkembangan pada salah satu periode perkembangan anak ada pada akhir masa anak, yang salah
satu bahayanya yaitu bahaya psikis seperti bahaya emosi, bahaya sosial, bahaya dalam konsep diri, bahaya
moral, dan bahaya yang menyangkut moral|(5J. Dari hal tersebut, maka sangat perlu diperhatika oleh para
pendidik agar dalam membimbing anak didik dapat membuat anak didik mengatasi bahaya-bahaya dalam
perkembangan mereka. Suatu perkembangan akan menunjukan ciri-ciri khas sebagai berikut :

1.Perkembangan anak berlangsung dengan sendiirnya atas kekuatan dari dalam, karena di dalam diri anak
sudah tersedia potensi yang menunggu waktu untuk berkembang.

2.Jalan perkembangan itu sendiri tidak dapat dicapuri dengan mengubahnya. Usaha untuk mengubah dan
mencampuri perkembangan itu malahan menimbulkan bahaya akan matinya potensi-potensi atau rusaknya
hasil yang dituju.

3.Tingkat perkembangan yang dicapai adalah suatu perpaduan kekuatan dari dalam yang mendorong untuk
berkembang dan situasi lingkungan yang mempengaruhi jalan perkembangan

GURU/PENDIDIK
Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik , mengajar , membimbng ,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal. Tugas utama
itu akan efektif jika guru memiliki derajat profesionalitas tertentu yang tercermin dan kompetensi ,
kemahiran, kecakapan, atau keterampilan yang memenuhi standar mutu atau norma etik tertentu.
Di negara ini guru dibagi menjadi dua yaitu guru negeri dan guru swasta. Guru negeri berada dalam struktur
pemerintahan dan digaji oleh pemerintah , sedang guru swasta mendapat pembinaan dari pemerintah dan
mendapat gaji dari sekolahnya masing-masing.

Tugas Guru
Jabatan guru memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun di luar dinas dalam bentuk
pengabdian. Tugas guru tidak hanya sebagai profesi , tetapi juga sebagi suatu tugas kemanusiaan dan
kemasyarakatan. Tugas guru sebagai suatu profesi menuntut kepada guru untuk mengembangkan
profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mendidik, mengajar, dan melatih
peserta didik adalah tugas guru sebagai suatu profesi. Tugas guru sebagai pendidik berarti meneruskan dan
mengembangkan nilai-nilai hidup pada peserta didik. Tugas guru sebagai pengajar berarti meneruskan dan
mengembangkan ilmu dan pengetahuan dan teknologi kepada peserta didik. Tugas guru sebagai pelatih
berarti mengembangkan keterampilan dan menerapkannya dalam kehidupan demi masa depan peserta didik.
Tugas kemanusiaan salah satu segi dari tugas guru. Sisi ini tidak biasa guru abaikan, karena guru
harus terlibtat dengan kehidupan di masyarakat dengan interaksi sosial. Guru harus menanamkan nilai-nilai
kemanusiaan kepada peserta didik. Dengan begitu peserta didik diharapkan mempunyai sifat
kesetiakawanan sosial.
Di dalam masyarakat sekitar yaitu masyarakat kampung, desa tempat tinggalnya guru seringkali
terpandang sebagai tokoh suri teladan bagi orang-orang sekitarnya, baik dalam sikap dan perbuatannya
misalnya cara dia berpakaian, berbicara dan bergaul, maupun pandangan-pandanganya, pendapat atau buah
pikirannya seringkali menjadi ukuran atau pedoman kebenaran bagi orang-orang sekitarnya karena dianggap
belum memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam tentang berbagai hal.

Peranan Guru Pembelajaran


1. Guru sebagai pendidik
Guru adalah pendidik yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi peserta didik, dan lingkunganya.
Oleh karena itu , guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab,
wibawa , mandiri dan disiplin.
2.Guru sebagai pengajar
Guru membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk mempelajari sesuatu yang belum
diketahuinya, membentuk kompetensi, dan memahami materi standar yang dipelajari.
3.Guru sebagai pembimbing
Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan (journey), yang berdasarkan pengetahuan dan
pengalamannya bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini perjalanan tidak hanya
menyangkut fisik tetapi juga mental, emosional, kreatifitas, moral dan spiritual lebih dalam dan kompleks.
4.Guru sebagai pelatih
Guru harus berperan sebagai pelatih, yang bertugas melatih peserta didik dalam pembentukaan kompetensi
dasar, sesuai dengan potensi masing-masing.
5.Guru Sebagai Penasihat
Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik, bahkan bagi orsng tua. Meskipun mereka tidak
memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap untuk menasehati
orang.
6.Guru sebagai Pembaharu(Innovator)
Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam kehidupan yang bermakna bagi peserta didik.
7.Guru sebagai Model dan teladan
Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua orang yang menganggap dia sebagai
guru. Sebagai teladan, tentu saja pribadi dan apa yang dilakukan guru akan mendapat sorotan peserta didik
serta orang di sekitar lingkungannya yang menganggap atau mengakuinya sebagai guru.
8.Guru sebagai Pribadi
Sebagai individu yang berkecimpung dalam pendidikan, guru harus memiliki kepribadian yang
mencerminkan seorang pendidik. Sebagai pribadi yang hidup di tengah-tengah masyarakat, guru perlu juga
memiliki kemampuan untuk berbaur dengan masyarakat melalui kemampuannya, antara lain melalui
kegiatan olahraga, keagamaan, dan kepemudaan. Keluwesan bergaul harus dimiliki, sebab kalau tidak
pergaulannya akan menjadi kaku dan akan berakibat yang bersangkuatn kurang bisa diterima oleh
masyarakat.
9.Guru sebagai peneliti
Pembelajaran merupakan seni, yang dalam pelaksanaannya memerlukan penyesuaian-penyesuaian dengan
kondisi lingkungan. Untuk itu diperlukan berbagai penelitian, yang didalamnya melibatkan guru. Oleh
karena itu guru adalah seorang pencari atau peneliti. Dia tidak tahu dan dia tahu bahwa dia tidak tahu, oleh
karena itu dia sendiri merupakan subyek pembelajaran.
10. Guru Sebagai pendorong Kreativitas
Sebagai orang yang kreatif, guru menyadari bahwa kreativitas merupakan yang universal dan oleh
karenanya semua kegiatannya ditopang, dibimbing, dan dibangkitkan oleh kesadaran itu. Ia sendiri adalah
seorang kreator dan motivator, yang berada di pusat proses pendidikan. Kreativitas menunjukkan bahwa apa
yang dikerjakan oleh guru sekarang lebih baik dari yang telah dikerjakan sebelumnya dan apa yang di
kerjakan di masa mendatang lebih baik dari sekarang.

11. Guru Sebagai Pembangkit Pandangan


Dunia ini panggung sandiwara, yang penuh dengan berbagai kisah dan peristiwa, mulai dari kisah nyata
samapi direkayasa, dalam hal ini, grur dituntut untuk memberikan dan memelihara pandangan tentang
keagungan kepada peserta didiknya.
12. Guru Sebagai pekerja Rutin
Guru bekerja dengan ketrampilan, dan kebiasaan tertentu, serta kegiatan rutin yang amat diperlukan dan
seringkali memberatkan. Sebagai contoh, dalam setiap kegiatan pembelajaran, guru harus membuat
persiapan tertulis, jiak guru membenci atau tidak menyenangi tugas ini maka akan merusak kefefektifan
pembelajaran.
10. Guru Sebagai pendorong Kreativitas
Sebagai orang yang kreatif, guru menyadari bahwa kreativitas merupakan yang universal dan oleh
karenanya semua kegiatannya ditopang, dibimbing, dan dibangkitkan oleh kesadaran itu. Ia sendiri adalah
seorang kreator dan motivator, yang berada di pusat proses pendidikan. Kreativitas menunjukkan bahwa apa
yang dikerjakan oleh guru sekarang lebih baik dari yang telah dikerjakan sebelumnya dan apa yang di
kerjakan di masa mendatang lebih baik dari sekarang.

PEMBELAJARAN
Istilah pengajaran artinya menimbulkan belajar dan dapat diartikan juga instruction. Instruction adalah
seperangkat peristiwa yang mempengaruhi pembelajar sedemikian rupa sehingga pembelajar tersebut
memperoleh kemudahan. Teori pembelajaran yang demikian itu memungkinkan pendidik untuk :
1.Mengusahakan lingkungan yang optimal untuk belajar
2.Menyusun bahan ajar
3.Memilih strategi mengajar yang optimal dan apa alasannya
4.Membedakan antara alat Audio Visual Aid (AVA) yang sifatnya pilihan dan AVA lain yang sifatnya
esensial untuk membelajarkan para peserta didik.

Ada tiga ciri khas yang terkandung di dalam sistem pembelajaran, ialah:
1.Rencana, ialah penataan ketenagaan , material, dan prosedur, yang merupakan unsur- unsur sistem
pembelajaran, dalam suatu rencana khusus.
2.Kesalingtergantungan, antara unsur-unsur sistem pembelajaran yang serasi dalam suatu keseluruhan . Tiap
unsur bersifat esensial, dan masing- masing memberikan sumbangannya kepada sistem pembelajaran.
3.Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai. Tujuan utama sistem
pembelajaran supaya siswa belajar.

2. hakikat peserta didik dan implikasinya terhadap pendidikan, yaitu:


1.Peserta didik bukan merupakan miniatur orang dewasa, akan tetapi memiliki dunia sendiri.
2. Peserta didik adalah manusia yang memiliki diferensiasi priodesasi perkembangan dan pertumbuhan.
3. Peserta didik adalah manusia yang memiliki kebutuhan, baik yang menyangkut kebutuhan jasmani
maupun rohani yang harus dipenuhi.
4. Peserta didik adalah makhluk Allah yang memiliki perbedaan individual.
5. Peserta didik terdiri dari dua unsur utama, yaitu jasmani dan rohani.
6. Peserta didik adalah manusia yang memiliki potensi (fitrah) yang dapat dikembangkan dan berkembang
secara dinamis.

DAFTAR PUSTAKA
1. Ramli,M.2015. Hakikat Pendidik dan Peserta Didik. TARBIYAH ISLAMIYAH.Vol 5(1)
2. Sadullah, Uyoh. 2007. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung : Alfabeta
3. Wiratno,Budi.2016. Partisipasi Masyarakat Dalam Pendidikan.Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial.Vol 26(1)

Anda mungkin juga menyukai