Anda di halaman 1dari 14

Lampiran 7.

Petunjuk Pembuatan Tugas Rutin Bentuk Lembar Kerja (LK)

Pertemuan: 2 LEMBARAN KERJA 1 NILAI


Hari / Tanggal : MATA KULIAH FILSAFAT PENDIDIKAN
22,Agustus 2022 Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
FIK – UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah : FILSAFAT Nama Mhs :Riskhy sinaga


PENDIDIKAN
Drs. Demmu Karo – Karo, M.Pd NIM :6223321007
Materi: Filsafat Pendidikan sebagai system dan sub sistem.
Indikator Capaian: Mahasiswa dapat mendeskripsikan, mengelaborasi,dan mensintesiskan konsep,
konsep, filsafat dan filsafat pendidikan.
Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang definisi Filsafat beserta rujukannya?
2. Simpulkan definisi filsafat menurut Saudara berdasarkan definisi yang dideskripsikan
di atas(no.1)!
3. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang definisi Filsafat Pendidikan
besertarujukannya?
4. Simpulkan definisi Filsafat Pendidikan menurut Saudara berdasarkan definisi yang
dideskripsikandi atas (no.3)!
5. Deskripsikan hubungan antara Filsafat dan Filsafat Pendidikan?
Jawaban:
1. Pendapat ahli 3 tentang filsafat
 Menurut Plato, pengertian filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang hakekat. Ilmu
filsafat adalah upaya untuk mencapai pengetahuan dan mengetahui tentang
kebenaran yang sebenarnya.
 Menurut Bertrand Russel Pengertian filsafat adalah tidak lebih dari suatu usaha
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan terakhir, tidak secara dangkal atau
dogmatis seperti yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari dan bahkan dalam
ilmu pengetahuan.
 Menurut Aristoteles pengertian filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang
kebenaran yang meliputi logika, fisika, metafisika dan pengetahuan praktis.
2.Menurut saya ;
Pendapat saya tentang yang no 1 sangat pas dikarnakan para bapak ahli telah memberikan
pendapat yang pas, karna filsafat itu sebuah ilmu yang mendasari semua ilmu apapun bisa secara
logika, fisika,metafisika maupun pengetahuan praktis.Semuanya itu benar yang membuat semua
berbeda ialah cara kita melihat sudut pandangnya saja yang berbeda.
3. pendapat ahli 3 tentang filsafat Pendidikan;
 Menurut Al-syaiba filsafat pendidikan adalah aktivitas pikiran yang teratur yang menjadikan
filsafat menjadi sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan dan memadukan proses
pendidikan. Artinya Filsafat pendidikan dapat menjelaskan nilai-nilai dan maklumat-maklumat
yang diupayakan untuk mencapainya.
 Menurut prof.dr.hasan Hanggulung filsafat pendidikan adalah teori atau ideologi pendidikan
yang muncul dari sifat filsafat seorang pendidik, dari pengalaman-pengalamnnya dalam
pendidikan dan kehidupan dari kajiannya tentang berbagai ilmu yang berhubungan dengan
pendidikan, dan berdasar itu pendidik dapat mengetahui sekolah berkembang.
 Menurut Zanti arbi filsafat pendidikan juga bisa diartikan sebagai kaidah filosofis dalam
bidang pendidikan yang menggambarkan aspek-aspek pelaksanaan falsafah umum dan
menitikberatkan pada pelaksanaan prinsip-prinsip dan kepercayaan yang menjadi dasar dari
filsafat umum dalam upaya memecahkan persoalan-persoalan pendidikan secara praktis.

4. Menurut saya ;
Pendapat saya dari no 3 ialah; saya merasa apa yang disampaikan pendapat ahli itu sangat
benar karna filsafat Pendidikan itu ialah untuk menjadi dasar Pendidikan pola pikir, untuk
mendidik seseotang untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya dan semakin berkembang dibidang
manapun jika ia menggukan filsafat Pendidikan.

5.Hubungan filsafat dengan filsafat pendidikan dapat dirumuskan sebagai berikut:


Filsafat pendidikan adalah filsafat yang memandang pendidikan sebagai proses
memanusiakan peserta didik sehingga mampu berkembang dan beraktualisasi diri dengan
segenap potensi asli yang ada dalam dirinya. Filsafat pendidikan adalah kajian kritis terhadap
pemikiran dan sikap yang telah dan atau akan dibuat melalui pencarian dan analisis konsep paling
mendasar untuk menciptakan pertimbangan yang lebih baik dan sesuai dalam skop pendidikan
yang berusaha untuk mewujudkan pembelajaran yang dapat diikuti oleh peserta didik dalam
mengembangkan potensi dirinya dari segi keilmuan, kepribadian, dan nilai positif lainnya.Sama-
sama belajar tentang ilmu yang dapat mendidik seseorang menjadi lebih baik.
Daftar Pustaka:
 https://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/elafkar/article/view/1588
 https://www.academia.edu/5971533/PENGERTIAN_DAN_TUJUAN_FILSAFAT
 https://plus.kapanlagi.com/memahami-arti-filsafat-metode-dan-tujuannya-secara-umum-
4fca73.html
Pertemuan: 3 LEMBARAN KERJA 2 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAH FILSAFAT PENDIDIKAN
29,Agustus2022 Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
FIK – UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah : FILSAFAT Nama Mhs :Riskhy sinaga


PENDIDIKAN
Drs. Demmu Karo – Karo, M.Pd NIM :6223321007
Materi :Hubungan Filsafat dan Filsafat Pendidikan.
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan membedakan Filsafat dan Filsafat Pendidikan

Soal:
1. Buatlah bagan (peta konsep) Filsafat Pendidikan sebagai suatu system!
2. Deskripsikan keterkaitan antara sub-sub system yang terdapat pada soal No.1
3. Rancanglah suatu Bagan sederhana menurut Saudara dengan alasan berdasarkan Teori-
Teori Pendidikan.
4. Jelaskan hubungan Filsafat dengan Filsafat Pendidikan?
5. Kemukakan unsur-unsur filsafat yang melekat pada Pendidikan?
6. Diskripsikan mengapa manusia perlu berfilsafat?
7. Sebutkan beberapa persoalan yag harus dijawab dalam filsafat.

Jawaban :
1.Bagan filsafat Pendidikan sebagai system;

Filsafat Pendidikan
Sebagai System

Pengertian system
Filsafat pendidikan

Tujuan dan Alasan


filsafat Pendidikan
sebagai System

Substansi Filsafat
Pendidikan

Hubungan Filsafat
Dengan FIlsafat
Pendidikan

Aliran Filsafat Yang


Dominan Didunia
2. Filsafat Pendidikan merupakan hasil pemikiran dan perenungan secara mendalam sampai
keakar-akarnya mengenai Pendidikan.Ilmu Pendidikan yaitu menyelidiki merenungi tentang gejala-
gejala perbuatan mendidik.Substansi filsafat Pendidikan kedudukan dalam jajaran ilmu
pengetahuan adalah sebagai bagian dari pondasi-pondasi Pendidikan.Berati filsafat Pendidikan
perlu menengahkan tentang konsep-konsep dasar Pendidikan.Hubungan interaktif anatara filsafat
berlangsung dalam lingkaran kultural dan pada akhirnya menghasilkan apa yang diseut filsafat
Pendidikan.Untuk mengembangkan fungsi tersebut pemerintah mengembangkan uud no 20 tagun
2003 tentang system Pendidikan untuk tua dan muda sama sama menggunakan sudut pandang
filsafat Pendidikan yang benar dan agar bisa dipakai dimasyarakat dan bisa dipai diseluruh dunia.
3. BAGAN TEORI PENDIDIKAN YAITU;
MACAM TEORI PENDIDIKAN

TEORI BELAJAR
TEORI BELAJAR
KONSTRUKSI TEORI- TEORI BELAJAR BEHAVIORISME

TEORI BELAJAR
KOGNITIVISME

A .Teori belajar kognitivisme merupakan perubahan presepsi dan pemahaman yang tidak selalu
dapat terlihat sebagai tingkah laku yang tampak
B .Teori belajar konstuktivisme merupakn Tindakan menciptakan sesuatu makna dari apa yang
dipelajari
C .Teori belajar behaviorisme merupakan perubahn perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai
secara konkret
4.Hubungan filsafat dengan filsafat pendidikan dapat dirumuskan sebagai berikut:
Filsafat pendidikan adalah filsafat yang memandang pendidikan sebagai proses
memanusiakan peserta didik sehingga mampu berkembang dan beraktualisasi diri dengan
segenap potensi asli yang ada dalam dirinya. Filsafat pendidikan adalah kajian kritis terhadap
pemikiran dan sikap yang telah dan atau akan dibuat melalui pencarian dan analisis konsep paling
mendasar untuk menciptakan pertimbangan yang lebih baik dan sesuai dalam skop pendidikan
yang berusaha untuk mewujudkan pembelajaran yang dapat diikuti oleh peserta didik dalam
mengembangkan potensi dirinya dari segi keilmuan, kepribadian, dan nilai positif lainnya.Sama-
sama belajar tentang ilmu yang dapat mendidik seseorang menjadi lebih baik.
5. unsur-unsur filsafat yang melekat pada Pendidikan
 Epistelmologi
Epistemologi (dari bahasa Yunani artinya "pengetahuan", dan logos, artinya "ilmu") adalah cabang
dari filsafat yang berkaitan dengan hakikat atau teori pengetahuan. Epistemologi mempelajari tentang
hakikat dari pengetahuan, justifikasi, dan rasionalitas keyakinan.Epistemologi menjadi banyak
diperbincangkan dalam berbagai bidang, epistemologi dipusatkan menjadi empat bidang yakni; Analisis
filsafat yang terkait hakikat dari pengetahuan dan bagaimana hal ini memiliki keterkaitan dengan
konsepsi seperti kebenaran, keyakinan, dan justifikasi, Berbagai masalah skeptisisme, Sumber-sumber
dan ruang lingkup pengetahuan dan justifikasi atas keyakinan, danKriteria bagi pengetahuan dan
justifikasi.

 Axiologi
Aksiologi atau lebih dikenal dengan teori tentang nilai adalah suatu unsur filsafat yang menelusi
tentang kegunaan pengetahuan.Aksiologi ada untuk menjawab pertanyaan seperti akan digunakan
untuk apa ilmu pengetahuan itu, lalu seperti apa kaitan antara manfaat pengetahuan tersebut dengan
kaidah moral yang ada.

 Ontologi
Ontologi menulusuri tentang sesuatu yang ada secara universal yang adadan menampilkannya dalam
pemikiran semesta universal.Unsur ini tidak terikat oleh perwujudan tertentu serta memiliki upaya untuk
mencari sebuah inti yang ada dalam kenyataan.

6.Manusia perlu berfilsafat karena :


Mengapa manusia berfilsafat? Kekaguman atau keheranan, keraguan atau kesangsian. dan
kesadaran akan keterbatasan merupakan 3 hal yang mendorong manusia utuk berfilsafat. Plato
(filsuf Yunani, guru dari Aristoteles) menyatakan bahwa: Mata kita memberi pengamatan bintang-
bintang, matahari, dan langit. Pengamatan ini memberi dorongan kepada kita untuk menyelidiki.
Dan dari penyelidikan ini berasal filsafat. Berbeda dengan Plato, Agustinus dan Rene Descartes
beranggapan lain. Menurut mereka, berfilsafat itu bukan dimulai dari kekaguman atau keheranan,
tetapi sumber utama mereka berfilsafat dimulai darikeraguan atau kesangsian. Ketika manusia
heran, ia akan ragu-ragu dan mulai berpikir apakah ia sedang tidak ditipu oleh panca inderanya
yang sedang keheranan?
 Rasa heran dan meragukan ini mendorong manusia untuk berpikir lebih mendalam.
 menyeluruh dan kritis untuk memperoleh kepastian dan kebenaran yang hakiki.
Berpikirsecara mendalam, menyeluruh dan kritis seperti ini disebut dengan berfilsafat.
 secara mendalam, menyeluruh dan kritis seperti ini disebut dengan berfilsafat.
Bagi manusia, berfilsafat dapat juga bermula dari adanya suatu kesadaran akan keterbatasan
pada dirinya. Apabila seseorang merasa bahwa ia sangat terbatas dan terikat terutama pada saat
mengalami penderitaan atau kegagalan, maka dengan adanya kesadaran akan keterbatasannya itu
manusia berfilsafat. Ia akan memikirkan bahwa di luar manusia yang terbatas, pastilah ada sesuatu
yang tidak terbatas yang dijadikan bahan kemajuan untuk menemukan kebenaran yang hakiki.
7. Beberapa persoalan yag harus dijawab dalam filsafat yaitu:
a. Mengapa setiap manusia perlu berfilsafat?
b. Apa yang harus kita ketahui ataupun kita kerjakan di dunia semesta ini?
c. Atas dasar apa filsafat perlu dalam kehidupan sehari-hari?
Daftar Pustaka:
 http://pend-antropologi09.blogspot.com/2011/11/kaitan-filsafat-pendidikan-dan-
guru.html
Pertemuan: 4 LEMBARAN KERJA 3 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAH FILSAFAT PENDIDIKAN
5,September 2022 Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
UNIMED
Dosen Pengampu Mata Kuliah :FILSAFAT Nama Mhs :Riskhy Sinaga
Drs. Demmu Karo – Karo, M.Pd NIM :6223321007

Materi: Aliran Filsafat Pendidikan Idealisme, Realisme, dan Materialisme.


Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, menganalisis dan memverifikasi Aliran Filsafat
Pendidikan Idealisme, Realisme, dan Materialisme.

Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat :
- Idealisme
- Realisme
- Materialisme
2. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan di
atas(no.1)!
Jawaban:

1 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat Idealisme:


 Forsyth , Pengertian idealisme adalah pandangan ditunjukan kepada seseorang yang dianggap
memiliki pendirian teguh pada nilai kebenaran yang diyakininya, sehingga atas nilai keberanarn
tersebut segala tindakan-tindakannya akan tercerpin pada prilaku positif dan terhindar dari prilaku
berkonsekuensi negatif.
 Fichte, Definisi idealisme adalah sikap yang ada dalam diri seseorang atas dasar keyakinan
kebenaran, jujur, dan teguh pada segala bentuk prinsip-prinsip yang telah menjadi perjanjian
umum dalam melakukan tindakan sosialnya dikehidupan masyarakat.
 Plato, Aliran idealisme dalam pengetahuan berpendapat bahwasanya pengetahuan tidak
dapat diperoleh melalui panca indera karena dunia itu Maya atau menyamping dari dunia
kenyataan. Hal ini juga dikemukakan oleh Plato bahwasanya kita itu tidak dapat memiliki
pengetahuan sejati kalau kita melihatnya dari segala sesuatu yang dapat berubah.
3 .pendapat ahli tentang Aliran Filsafat Realisme;
 Johan Amos memiliki pemikiran tokoh terhadap pendidikan, dan dapat di
golongkan pada realisme religius yaitu tentang manusia harus berusaha
untuk mencapai dua tujuan antara keselamatan dan kebahagiaan, dan juga
keadaan kehidupan yang sejahtera. 
 Aristoteles berpendapat Realisme merupakan aliran klasik yang disandarkan
kepada Aristoteles yang memandang dunia dalam tema material. Maksudnya segala
sesuatu yang dihadapan kita adalah rill dan terpisah dari alam pikiran. Namun
Aristoteles disini dapat memunculkan pemikirannya melalui upaya selektif dalam
berbagai pengalaman dan melalui pendayagunaan fungsi akal.
 John Locke memandang bahwa tidak ada kebenaran yang bersifat metafisik dan
universal. Namun ia berkeyakinan bahwa sesuatu dikatakan benar jika disandarkan
pada pengalaman-pengalaman indrawi yang sifatnya induksi.
3.pendapat ahli tentang Aliran Filsafat Materialisme;
 Menurut Thomas Hobbes materialisme menyangkal adanya jiwa atau roh
karena keduanya hanyalah pancaran dari materi. Dapat dikatakan juga
bahwa materialisme menyangkal adanya ruang mutlak lepas dari barang-
barang material.
 Menurut Hornby materialisme adalah theory, belief, that only material thing exist
(teori atau kepercayaan bahwa yang ada hanyalah benda-benda material saja).
 Ludwig Feuerbach Menurutnya sesuatu yang ada hanyalah materi kalaupun
sesuatu tersebut benar ada maka ia pasti memliki jumlah dan jumlah itu sendiri
bisa diukur.

2.pendapat saya tentang Idealisme no1 yaitu;

Menurut saya pendapat ahli itu sudah tepat karna idealism itu adalah’ suatu
pemikiran ide yang berasal dari diri sendiri yang dijadikan menjadid suatu prinsip
seseorang.

pendapat saya tentang Realisme no1 yaitu;

Menurut saya pendapat ahli itu sudah pas dikarna realisme itu adalah suatu sudut
pandang yang real ataunya keberadaannya mungkin bertentangan dengan aliran yang lai, tapi
manusia sering memakai aliran realisme ini karna ada dan nyata bisa dilihat dengan mata.

pendapat saya tentang Materialisme no1 yaitu;

Menurut saya pendapat ahli itu sudah pas karna materialisme itu memandang materi
atau benda yang ada, tidak mempercayai hal hal halus dapat dipakai sebagai kepercayaan diri
seseorang.terdapat nilai nilai mutlak tidak dapat diubah didalam materialisme ini.

Daftar Pustaka:
 ://www.google.com/search?
q=apa+itu+materialisme&rlz=1C1GGRV_enID1019ID1019&oq=apa+itu+materialisme&a
qs=chrome.

 taffnew.uny.ac.id/upload/131862252/pendidikan/BAB++3+-
+FILSAFAT+IDEALISME+DAN+REALISME.pdf
 BAB++3+-+FILSAFAT+IDEALISME+DAN+REALISME.pdf
Pertemuan: 5 LEMBARAN KERJA 4 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAH FILSAFAT PENDIDIKAN
12,September 2022 Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah : FILSAFAT Nama Mhs :Riskhy sinaga


Drs. Demmu Karo – Karo, M.Pd NIM :6223321007
gMateri: Aliran Filsafat Pragmatisme. Eksistensialisme, dan Progresivisme.
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, menganalisis dan memverifikasi konsep Aliran Filsafat
Prahmatisme. Eksistensialisme, dan Progresivisme.

Soal:
1 Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat :
 Pragmatisme
 Eksistensialisme
 Progressivisme
2 Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan di atas(no.1)!
3 Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat eksistensialisme?
Jawaban:
1. 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat Pragmatisme:
 Menurut John Dewey Pemikiran pragmatisme yang dikembangkan oleh Dewey dikenal
juga sebagai.Pragmatisme Penamaan ini berasal dari pemikirannya yang menyatakan
bahwa pertumbuhan manusia merupakan tujuan dari pendidikan. Ia menyebutnya
sebagai pertumbuhan karena menganggap segala sesuatu di dunia ini memiliki sifat
selalu berubah. Pemikiran pragmatisme John Dewey menjadi salah satu pemikiran yang
mempengaruhi dimulainya pendidikan massal.
 Menurut William james  Pragmatisme ini diartikan sebagai sebuah kepraktisan dan
kegunaan sehingga kriteria dari kebenaran diberikan untuk segala hal yang dapat
menjadikan segala sesuatu dapat dikerjakan. James meyakini bahwa manusialah yang
menciptakan kebenaran sehingga kebenaran itu berada di dalam diri manusia. 
 Menurut Max seller pragmatisme mencapai kegagalan dalam memikirkan hubungan
yang mendalam antara individu manusia dengan individu lainnya. Ini ditandai dengan
tidak adanya kajian mengenai transendensi cinta. Ia berpendapat bahwa pragmatisme
hanya merupakan metode berpikir yang sepenuhnya berfokus pada keinginan untuk
mendominasi alam.
3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat Eksistensialisme :
 Menurut jean paul ia mengatakan kebenaran itu bersifat relatif, bahwa manusia
diciptakan mempunyai kebebasan untuk mengatur dan menentukan dirinya. Karena
masing-masing manusia bebas untuk melakukan sesuatu yang menurutnya benar.
 Menurut Soren kierkeagaerd eksistensi manusia bukan sesuatu yang diam tetapi
manusia itu senantiasa bergerak menuju kemungkinan. Ia menekankan harus ada
keberanian dari manusia untuk mewujudkan apa yang dimungkinkan.
 Menurut Martin Buber Eksistensialisme adalah nilai eksistensi manusia itu tidaklah
murni dari manusia. Pendapatnya ini memang berbeda dari tokoh sebelumnya, tetapi
masih dalam lingkungan eksistensialisme. Menurutnya eksistensi dapat dipengaruhi
oleh hubungan sesamanya.
3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat Progressivisme;
 Menurut Muhmidayeli progresivisme merupakan suatu aliran filsafat yang menghendaki suatu
kemajuan yang akan membawa sebuah perubahan. Pendapat lain menyebutkan bahwa
progresivisme adalah sebuah aliran yang menginginkan perubahan-perubahan secara cepat.
 John Dewey berpandangan tentang sekolah adalah "Progresivisme" yang lebih menekankan pada
anak didik dan minatnya daripada mata pelajarannya sendiri.
 William James berpandangan menegaskan agar fungsi otak atau pikiran itu dipelajari sebagai
bagian dari mata pelajaran pokok dari ilmu pengetahuan.
2. pendapat saya tentang Pragmatisme no1 yaitu;
Menurut saya tentang pendapat pragmatisme sudah sangat tepat karna, pragmatismw itu
menggunakan suatu kebenaran yang sudah ada didalam diri seseorang dan dipakai didalam
kehidupan.
pendapat saya tentang Eksistensialisme no1 yaitu;
Menurut saya pendapat ahli tentang eksistensialisme sudah tepat dan kalua bisa saya
menambahi bahwa eksistensialisme itu pola pikir manusia yang bebas,diambil dari kata eksis
artinya bebas dalam melakukan suatu kegiatan yang positif.
pendapat saya tentang no1 Progressivisme yaitu;
Menurut saya pendapat ahli tentang progressivisme sudah bagus karna disitu terdapat
ilmu politik yaitu contohnya ; "gerakan sosial atau politik yang bertujuan untuk mewakili
kepentingan rakyat biasa melalui perubahan politik dan dukungan dari kebijakan pemerintah".
3. Alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat eksistensialisme

Eksistensialisme merupakan gerakan filsafat yang muncul setelah meletusnya Perang Dunia I dan
berkembang di Perancis pasca Perang Dunia II yang pemikirannya membahas tentang kebebasan individual,
sehingga pemikiran ini berperan sebagai jalan keluar bagi korban perang yang mengalami krisis
kebebasan.Mencari kebebasan untuk mencapai suatu perubahan yang baru atau mendapatkan ide pikir
yang baru.

Daftar Pustaka:
 https://www.google.com/search?q=alasan+yang+melatarbelakangi+munculnya
%2Flahirnya+aliran+filsafat+eksistensialisme&rlz=

 ttps://www.google.com/search?
q=ciri+ciri+pragmatisme&rlz=1C1GGRV_enID1019ID1019&sxsrf=ALiCzsZa8xnwOD7e
Dba6uVzUBA4C0lrNNw%3A1662801913096&ei
 https://www.google.com/search?
q=apa+itu+progresivisme&rlz=1C1GGRV_enID1019ID1019&sxsrf=ALiCzsZDtOqnfQO_tEOfmLSpK_T
4zve80g
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAH FILSAFAT PENDIDIKAN
19,September 2022 Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah :FILSAFAT Nama Mhs :Riskhy sinaga


Drs. Demmu Karo – Karo, M.Pd NIM :6223321007

Materi: Aliran filsafat Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme.


Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi dan merefleksi Aliran filsafat
Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme

Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat :\
- Prenialisme
- Essensialisme
- Rekonstruksionisme
2. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan di atas(no.1)!
3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat Rekonstruksionisme?
Jawaban:
1. pendapat ahli tentang Aliran Filsafat PRENIALISME
 Menurut Plato, tujuan utama dalam pendidikan adalah melakukan pembinaan pemimpin yang
sadar terhadap pentingnya asas normatif dan melaksanakannya dalam seluruh aspek
kehidupan. 
 Thomas berpandangan bahwa pendidikan adalah penuntun agar kemampuan-kemampuan
yang masih tidur menjadi aktif atau nyata tergantung pada kesadaran tiap-tiap individu.
Seorang guru berfungsi sebagai penolong untuk membangkitkan potensi yang masih
tersembunyi dari anak agar menjadi aktif dan nyata.
 Hasil pemikiran Aristoteles dianggap atau disebut dengan filsafat realisme. Aristoteles
mengajarkan manusia bagaimana cara berpikir berdasarkan atas prinsip realistis yang lebih
dekat pada alam kehidupan manusia sehari-hari. Menurut Aristoteles, manusia merupakan
makhluk materi dan rohani. Sebagai makhluk materi, Aristoteles menyadari bahwa manusia
dalam hidupnya berada dalam keadaan yang meliputi kondisi alam, materi, dan sosial.
Sebagai makhluk rohani, manusia menurut Aristoteles sadar bahwa manusia akan menuju
proses yang lebih tinggi yaitu menuju pada manusia yang ideal.
pendapat ahli tentang Aliran Filsafat ESSENSIALME
 Menurut pemikiran Thomas briges aliran esensialisme ini sudah tepat dan benar
dengan mempertahankan kebudayaan lama, dengan pernyataan ini aliran ini
menganggap bahwa aliran progresivisme sangat bertolak belakang dengan aliran
esensialisme.
 Frenderick berpemikiran bahwa aliran esensialisme merupakan aliran yang
mementingkan apa yang mendukung seseorang peserta didik untuk belajar, jadi aliran
ini tidak terlalu menekan kan kepada apa yang dipelajari oleh peserta didik melainkan
menekankan pada faktor pendukungnya.
 William berpemikiran bahwa esensialisme merupakan aliran yang teorinya sangat kuat
di bidang pendidikan, menurut teori ini dari upaya proses memberi pelajaran yang
menarik.
pendapat ahli tentang Aliran Filsafat REKONSTRUKSIONISME
 Pendapat caroline prat mengenai nilai. Nilai disini yang dimaksud adalah mengenai
nilai yang ada pada sekolah tersebut. Bahwa nilai ini merupakan hasil berfikir efektif
peserta didik. Nilai ini diharapkan agar dapat merubah dunia pendidikan lebih
berkembang menjadi baik.
 Menurut pemikiran George crount aliran rekonstruksionisme ini yaitu manusia
berusaha untuk mencari voting suara terbanyak ataupun pendapat terbanyak kepada
masyarakat mengenai tujuan dirubahnya lingkungannya tersebut terutama dalam hal
lembaga pendidikan.
 Menurut Paulo mengenai pemikirannya yang berhubungan dengan pendidikan ini, ia
berkeinginan agar pemerintah merubah sistem pendidikan.
2.pendapat saya tentang PRENIALISME no1 yaitu;
Menurut saya pendapat ahli tentang prenialaisme itu sudah baik dan benar, karna didalam
perenialisme ini dipakai dipendidikan untuk mengembangkan pemikiran pelajar menjadi
ideal.Salah satu contohnya yaitu memberikan kurikulum yang berbeda.
pendapat saya tentang ESSENSIALME no1 yaitu;
Menurut saya tentang pendapat para ahli, sudah bagus dan jika saya bisa menambahi
bahwa essensial itu memandang Pendidikan harus mengunakan cara yang lama, karna didalam
cara yang lama atau kurikulum yang lama terdapat kebersamaan yang erat contohnya gotong
royong.
pendapat saya tentang REKONSTRUKSIONISME no1 yaitu;
Menurut saya tentang pendapat para ahli, sudah bagus dan jika saya bisa menambahi
bahwa rekonstruksionisme ini memandang pemecahan masalah Pendidikan harus mengunakan
cara yang modern, karna didalam cara yang baru atau kurikulum yang baru dapat menikatkatkan
hal-hal yang baru.
3. Alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat Rekonstruksionisme yaitu;
Adanya krisis ini akhirnya berdampak pula kepada pendidikan. Krisis inilah yang
melatarbelakangi munculnya aliran rekonstruksionisme yang bertujuan untuk dapat berusaha
merombak tata susunan lama dalam pendidikan dan membangun tata susunan hidup kebudayaan
yang bercorak modern.

Daftar Pustaka:
 https://www.google.com/search?q=apa+itu+-
+perenialisme&rlz=1C1GGRV_enID1019ID1019&sxsrf
 https://www.google.com/search?
q=apa+itu+esensialisme&hl=id&sxsrf=ALiCzsZFAsUI2JElrjT2ObCLxZKNZ
 https://www.google.com/search?
q=apa+itu+rekonstruksionisme&hl=id&sxsrf=ALiCzsZFAsUI2JElrjT2ObCLxZKNZsced
A
Pertemuan: 7 LEMBARAN KERJA 6 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAH FILSAFAT PENDIDIKAN
26 ,September 2022 Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah :FILSAFAT Nama Mhs :Riskhy sinaga


Drs. Demmu Karo – Karo, M.Pd NIM :6223321007
Materi: Pandangan Filsafat Pancasila tentang manusia, masyarakat, Pendidikan dan nilai.
Indikator Capaian: Dapat menggali dan menganalisis konsep Pandangan Filsafat Pancasila tentang
manusia, masyarakat, Pendidikan dan nilai.
Soal:
1. Diskripsikan Pandangan Filsafat Pancasila tentang :
- manusia,
- masyarakat
- Pendidikan dan
- Nilai
2. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan di atas(no.1)!
3. Deskripsikan Pancasila sebagai dasar filosofis bangsa Indonesia?

Jawaban:

1. Pandangan Filsafat Pancasila tentang manusia yaitu;


Kodrat manusia merupakan keseluruhan sifat-sifat asli, kemampuan-kemampuan atau
bakat-bakat alami, kekuasaan, bekal disposisi yang melekat pada kebaradaan/eksistensi
manusia sebagai makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial ciptaan Tuhan YME. Harkat
manusia adalah nilai manusia sebagai makhluk Tuhan yang memiliki kemampuan-kemampuan
yang disebut cipta, rasa dan karsa. Derajat manusia adalah tingkat kedudukan atau martabat
manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki bakat, kodrat, kebebasan hak, dan
kewajiban asasi.

 Pandangan Filsafat Pancasila tentang Masyarakat yaitu;


Nilai yang terkandung dalam Pancasila, Nilai-nilai itulah sebagai ciri kepribadian
masyarakat-bangsa dan negara Indonesia. Rakyat Indonesia adalah keseluruhan jumlah
semua orang, warga dalam lingkungan negara Indonesia. Hakekat rakyat Indonesia adalah
pilar negara dan yang berdaulat. Segala sesuatu yang merupakan hak dalam hubungan hidup
kemanusiaan yang mencakup hubungan antara negara dengan warga negara, hubungan adil.
 Pandangan Filsafat Pancasila tentang Pendidikan yaitu;
Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada
Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan
pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Ada dua pandangan yang menurut
(Jumali dkk,), perlu dipertimbangkan dalam menetukan landasan filosofis dalam pendidikan
Indonesia. Pertama, pandangan tentang manusia Indonesia. Filosofis pendidikan nasional
memandang bahwa manusia Indonesia sebagai: makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala
fitrahnya, makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya, makhluk sosial dengan segala
tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistic baik.
Kedua, Pandangan tentang pendidikan nasional itu sendiri. Dalam pandangan filosofis
pendidikan nasional dipandang sebagai pranata sosial yang selalu berinteraksi dengan kelembagaan
sosial lainnya dalam masyarakat. Menurut John Dewey, filsafat pendidikan merupakan suatu
pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik yang menyangkut daya pikir (intelektual)
maupun daya perasaan (emosional) menuju ke arah tabiat manusia, maka filsafat juga diartikan
sebagai teori umum pendidikan.

 Pandangan Filsafat Pancasila tentang Pendidikan yaitu;


Undang-Undang Dasar 1945 Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa, dan
sumber nilai bagi bangsa Indonesia. Menurut Kaelan, 2000, (dalam Surajiyo, 2008, 161)
menjelaskan bahwa Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila-silanya harus merupakan sumber
nilai, kerangka berpikir serta asas moralitas bagi pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Oleh karena itu, sila-sila dalam Pancasila menunjukkan sistem etika seperti : sila ketuhanan yg
maha esa,Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradap, Sila Persatuan Indonesia,Sila Kerakyatan
yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan,Sila Keadilan
Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

2. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan di atas


Menurut saya masing masing pandangan filsafat Pancasila tentang
manusia,masyarakat,Pendidikandannilai tersebut sudah benar.Karna didalamnya sudah
membahas lengkap tentang ilmu yang terpenting yaitu tentang peran Pancasila sebagai
pedoman yang berperan dalam pandangan suatu negara.Mungkin jika satu saja yang hilang
dari keempat tersebut dapat membuat kurangnya keseimbangan ilmu pengetahuan maka,
maka keempat tema tersebut diangkat menjadi satu dan membuat lengkap.

3. Penjelasan Pancasila sebagai dasar filosofis bangsa Indonesia

Pancasila dikatakan sebagai sistem filsafat karena Pancasila mengandung pemikiran pendiri
negara yang dituangkan dalam suatu sistem yang merupakan cerminan dari nilai-nilai Pancasila
yang saling berhubungan dan digunakan sebagai pedoman ataupun pandangan hidup bangsa dalam
berbangsa dan bernegara. Adapun contoh Pancasila sebagai sistem filsafat artinya dalam kegiatan
berbangsa dan bernegara harus berpedoman pada filsafat Pancasila, misalnya toleransi antar
agama yang merupakan amalan dari filsafat Pancasila sila pertama, sikap peduli dan tolong
menolong yang merupakan amalan sila kedua, membela dan mempertahankan tanah air adalah
amalan sila ke tiga, kemudian mengikuti pemilu juga merupakan salah satu amalan Pancasila sila
ke empat, dan menghormati hak dan kewajiban orang lain merupakan penerapan sila ke lima
Pancasila. Dari kelima sila tersebut membentuk suatu sistem yaitu filsafat Pancasila.

Daftar Pustaka:
 https://www.google.com/search?
q=pancasila+sebagai+dasar+filosofis+bangsa+indonesia&rlz=1C1GGRV_e
 Yunitasari, Dukha. (2018). Mengupas Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Pendidikan
 dan Implikasinya. Jurnal PPKn & Hukum. 13 (1).
 Semadi, Yoga Putera. (2019). Filsafat Pancasila Dalam Pendidikan Di Indonesia
 Menuju Bangsa Berkarakter. Jurnal Filsafat Indonesia. 2(2)
 Sutrisno, Slamet. 2006. Filsafat dan Ideologi Pancasila. Yogyakarta: Andi.

Anda mungkin juga menyukai