Anda di halaman 1dari 5

Pertemuan: 3 LEMBARAN KERJA 2 NILAI

Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN


………, ……….. 2020 Prodi ……………………………….
…….. – UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Nama Mhs :RAHMADINA


Laurensia masri P.,S.Pd.,MPd
. NIM :4201111043
Materi :Hubungan Filsafat dan Filsafat Pendidikan.
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan membedakan Filsafat dan Filsafat Pendidikan

Soal:
1. Buatlah bagan (peta konsep) Filsafat Pendidikan sebagai suatu system!
2. Deskripsikan keterkaitan antara sub-sub system yang terdapat pada soal No.1
3. Rancanglah suatu Bagan sederhana menurut Saudara dengan alasan berdasarkan Teori- Teori
Pendidikan.
4. Jelaskan hubungan Filsafat dengan Filsafat Pendidikan?
5. Kemukakan unsur-unsur filsafat yang melekat pada Pendidikan?
6. Diskripsikan mengapa manusia perlu berfilsafat?
7. Sebutkan beberapa persoalan yag harus dijawab dalam filsafat.

Jawaban :

1. Peta konsep Filsafat pendidikan sebagai suatu system


2. Keterkaitan antara sub-sub system yang terdapat pada nomor 1 adalah,
 Filsafat pendidikan adalah hasil pemikiran dan perenungan secara mendalam
sampai keakar-akarnya mengenai pendidikan. Filsafat pendidikan dijabarkan
dari filsafat, artinya filsafat Pendidikan tidak bolah bertentangan dengan
filsafat.
 Pendidikan adalah usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan
potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-
nilai yang ada didalam lingkungan masyarakat dan lingkungan. Ilmu
pendidikan yaitu menyelidiki, merenungi tentang gejala-gejalan perbuatan
mendidik.
 Substansi Filsafat Pendidikan kedudukan dalam jajaran ilmu pengetahuan
adalah sebagai bagian dari fundasi- fundasi pendidikan. Berarti bahwa
filsafat pendidikan perlu menengahkan tentang konsep-konsep dasa
pendidikan.
 Hubungan antara filsafat dan pendidikan terkait dengan persoalan logika,
yaitu: logika formal yang dibangun atas prinsif koherensi, dan logika
dialektis dibangun atas prinsip menerima dan membolehkan kontradiksi.
Hubungan interakif antara filsafat dan pendidikan berlangsung dalam
lingkaran kultural dan pada akhirnya menghasilkan apa yang disebut dengan
filsafat pendidikan.
Untuk mengembangkan fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu
sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No.
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Dalam hal ini filsafat seolah-olah dijabarkan secara langsung dalam
pendidikan dengan maksud untuk menghasilkan konsep pendidikan yang
berasal dari satu cabang atau aliran filsafat, misalnya dengan idealism. Bila
konsep dasar tentang kenyataan yang pada hakikatnya, menurut idealism, adalah
sama dengan hal-hal bersifat kerohanian ataupun yang lain yang sejenis dengan
itu, maka pendidikan itu adalah mengutamakan perkembangan aspek aspek
spritual dan kerohanian pada peserta didik.

3. Peta konsep sederhana dengan alasan teori teori pendidikan


 Teori belajar behavorisme merupakan perubahan prilaku atau tingkah laku
stimulus -> respon -> penguatan.
 Teori belajar kognivitivisme bersifat kompleks, lebih mengutamakan proses daripada hasil
akhir, lebih mengutamakan kemampuan anak, dan berinteraksi dengan lingkungan.
 Teori belajar konstruktivisme belajar dilakuakn lewat pengalaman langsung, kemudian
berusaha langsung menkonstuksi pengalaman sesuai dengan pengetahuan sebelumnya, dan
anak aktif mencari pengetahuan yang dipengaruhi oleh lingkungan.

4. Hubungan antara filsafat dan filsafat pendidikan menjadi sangat penting sekali, sebab ia
menjadi dasar, arah dan pedoman sutau sistem pendidikan. Filsafat pendidikan adalah
aktivitas pemikiran teratur yang menjadikan filsafat sebagai meidanya untuk menyusun
proses pendidikan, menyelaraskan, mengharmoniskan dan menerangkan nilai-nilai dan
tujuan yang ingin dicapai. Jadi, terdapat kesatuan yang utuh anatara filsafat, filsafat
pendidikan dan pengalaman manusia.

5. Unsur unsur filsafat yang melekat pada pendidikan, yaitu:

 Ontologi
Ontologi membahas tentang yang ada, yang tidak terikat oleh satu perwujudan
tertentu (S.Suriasumantri, 1990:63). Ontologi membahas tentang yang ada yang
universal, menampilkan pemikiran semesta universal. Ontologi berupaya mencari
inti yang termuat dalam setiap kenyataan. Objek formal ontologi adalah hakikat
seluruh realitas.
 Epistemologi
Epistemologi adalah kebenaran fakta / kenyataan dari sudut pandang mengapa dan
bagaimana fakta itu benar yang dapat diverifikasi atau dibuktikan kembali
kebenarannya (Sutardjo AW, 2007:32).
 Aksiologi
Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana
manusia menggunakan ilmunya.

6. Alasan mengapa manusia perlu berfilsafat karena memang dalam diri filsafat itu sendiri
mengandung suatu tugas. Kita sudah mengetahui bahwa filsafat didasari oleh suatu
kebebasan berpikir, namun suatu kebebasan berpikir yang ditandai oleh hasrat keakraban
dengan kebenaran yang dikandung oleh penampilan realitas. Sementara, tidak semua
bentuk berpikir dalam filsafat harus terus-menerus dijamin oleh kesungguhan dan
kejujuran dalam menempuh tahap-tahap pikiran menuju kebenaran, sedangkan kesaksian
terhadap kesungguhan dan kejujuran ini tidak bisa diterapkan oleh orang lain kecuali oleh
nurani filsuf yang bersangkutan.

7. Beberapa persoalan yang harus dijawab dalam filsafat

1) manfaat apa saja yang bisa kita ambil dari mempelajari berbagai hal tentang filsafat
ilmu?
2) Mengapa manusia perlu berfilsafat ?
3) Apakah filsafat perlu dalam kehidupan sehari hari
Daftar Pustaka:
 http://zonailmuekonomi.blogspot.com/2016/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html

 https://istalaoria.wordpress.com/2014/02/25/teori-belajar-behavioristik-kognitif-dan-
konstruktivistik/

 http://windasitirahmawati.blogspot.com/2016/11/apa-hubungan-filsafat-dengan-filsafat.htmlu

 https://marchaunyu.wordpress.com/2012/03/23/unsur-unsur-filsafat-ilmu-2/
 http://nuramalinayustika.blogspot.com/2015/01/mengapa-kita-harus-berfilsafat.html

Anda mungkin juga menyukai