Anda di halaman 1dari 3

LEMBARAN KERJA 13 NILAI

Pertemuan: 14
MATA KULIAHFILSAFAT
Hari/Tanggal: PENDIDIKAN
Senin, 22 November 2021 Prodi Pendidikan Biologi
FMIPA UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Nama Mhs : Evi Bunga Kirani Br. Sinuraya

RAHMILAWATI RITONGA, S.P., M.Pd. NIM : 4213141042


Materi: Landasan dan Azas-azas pendidikn serta pembelajaran berbasis hybrid dan blended.
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi, dan mengidentifikasi Landasan dan
Azas-azas pendidikan serta pembelajaran berbasis hybrid dan blended.
Soal:
1. Berdasarkan pada azas-azas penddikan, terdapat konsep belejar sepanjang hayat.
Bagaimana konsep belajar sepanjang hayat tersebut?
2. Seorang guru sebagai pendidik perlu memahami landasan-landasan Pendidikan
mengapa demikian.
3. Mengapa terjadi penyempurnaan dari KBK ke KTSP lanjut ke K-13, kemudian dikembangkan
dengan model pembelajaran hybrid/blended? Buat alasan serta rujukannya!
4. Deskripsikan secara luas tetapi ringkas manfaat model pembelajaran hybrid/blended?.
Jawaban:
1. Belajar sepanjang hayat adalah suatu konsep, suatu idea, gagasan pokok dalam konsep ini
ialah bahwa belajar itu tidak hanya berlangsung di lembaga-lembaga pendidikan formal
seseorang masih dapat memperoleh pengetahuan kalau ia mau, setelah ia selesai mengikuti
pendidikan di suatu lembaga pendidikan formal. Ditekankan pula bahwa belajar dalam arti
sebenarnya adalah sesuatu yang berlangsung sepanjang kehidupan seseorang. Bedasarkan idea
tersebut konsep belajar sepanjang hayat sering pula dikatakan sebagai belajar
berkesinambungan (continuing learning). Dengan terus menerus belajar, seseorang tidak akan
ketinggalan zaman dan dapat memperbaharui pengetahuannya, terutama bagi mereka yang
sudah berusia lanjut. Dengan pengetahuan yang selalu diperbaharui ini, mereka tidak akan
terasing dan generasi muda, mereka tidak akan menjadi snile atau pikun secara dini, dan tetap
dapat memberikan sumbangannya bagi kehidupan di lingkungannya.

2. Seorang pendidik harus memahami landasan-landasan pendidikan, yaitu:


 Agar mengetahui berbagai konsep, prinsip dan teori pendidikan dalam melaksanakan
praktek pendidikan.
 Mempunyai sikap kritis terhadap pandangan-pandangan teori pendidikan.
 Memberiakn kontribusi pada pola pikir dan pola kerja calon pendidikan.
 Lebih meyakini tentang konsep, prinsip dan teori pendidikan dalam pelaksanaan pendidikan.
 Memiliki kesiapan studi pendidikan lebih lanjut.

3. Alasan Dari Perubahan Kurikulum Ktsp Ke Kurikulum 2013


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) segera diganti dengan kurikulum baru, yang
akan mulai diterapkan tahun 2014. Dalam perubahan kurikulum tersebut, khusus untuk jenjang
Sekolah Dasar (SD) mengalami banyak perubahan standar isi kurikulum. Di SD akan
diterapkan sistem pembelajaran berbasis tematik integrative. Banyak yang mempertanyakan
dengan sikap pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) yang melakukan perubahan kurikulum. Di kalangan masyarakat atau pendidik
memang sudah sering terdengar jika ganti menteri maka akan juga ganti kurikulum. Kontroversi
terhadap perubahan kurikulum ini terus bermunculan. Banyak pihak menanyakan alasan
digantinya kurikulum.

Penataan kurikulum pendidikan yang akan diterapkan Juni 2013 ini adalah salah satu target
yang harus diselesaikan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2010-2014 di sektor pendidikan. Perubahan kurikulum dilakukan untuk menjawab
tantangan zaman yang terus berubah agar peserta didik mampu bersaing di masa depan.
Alasan lain dilakukannya perubahan kurikulum adalah kurikulum sebelumnya dianggap
memberatkan peserta didik. Terlalu banyak materi pelajaran yang harus dipelajari oleh peserta
didik, sehingga malah membuatnya terbebani. Perubahan kurikulum ini juga melihat kondisi
yang ada selama beberapa tahun ini. KTSP yang memberi keleluasaan terhadap guru membuat
kurikulum secara mandiri untuk masing-masing sekolah ternyata tak berjalan mulus. Untuk
tingkat SD terjadi perubahan yang cukup besar. Di SD yang dulunya ada 10 mata pelajaran
dikurangi menjadi 6 mata pelajaran yaitu empat mata pelajaran utama (PPKn, Agama, Bahasa
Indonesia, dan Matematika) dan dua mata pelajaran muatan lokal (Seni Budaya dan Penjas).
Berkurangnya mata pelajaran dalam kurikulum baru ini justru membuat lama belajar peserta
didik di sekolah bertambah. Kemendikbud akan menambah jam belajar di sekolah untuk
menangkal efek negatif dunia luar sekolah. Waktu luang yang lebih banyak di luar sekolah
dianggap memicu peserta didik melakukan atau bersentuhan dengan tindakan negatif.

Pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan


Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana amanat UU 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 35, di mana kompetensi
lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Paparan ini merupakan
bagian dari uji publik Kurikulum 2013, yang diharapkan dapat menjaring pendapat dan
masukan dari masyarakat.

4. Manfaat Model Pembelajaran Hybrid Dan Blended


Menurut Semler (2005) “Blended learning combines the best aspects of online learning,
structured face-to-face activities, and real world practice. Online learning systems, classroom
training, and on-the-job experience have major drawbacks by themselves. The blended learning
approach uses the strengths of each to counter the others’ weaknesses.”

Blended learning adalah sebuah kemudahan pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara
penyampaian, model pengajaran, dan gaya pembelajaran, memperkenalkan berbagai pilihan
media dialog antara fasilitator dengan orang yang mendapat pengajaran. Blended learning juga
sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (face-to-face) dan pengajaran online, tapi lebih
daripada itu sebagai elemen dari interaksi sosial. Blended learning merupakan pembelajaran
yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara mengajar dan gaya
pembelajaran yang berbeda serta ditemukan pada komunikasi terbuka diantara seluruh bagian
yang terlibat dengan pelatihan”. Sedangkan untuk keuntungan dari penggunaan blended
learning sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (face-to-face) dan pengajaran online,
tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi sosial yaitu:
1. Adanya interaksi antara pengajar dan mahasiswa
2. Pengajaran pun bisa secara online ataupun tatap muka langsung
3. Blended Learning = combining instructional modalities (or delivery media),
4. Blended Learning = combining instructional methods
Manfaat dari penggunaan e-learning dan juga blended learning dalam dunia pendidikan saat ini
adalah e-learning memberikan fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses
pelajaran. mahasiswa tidak perlu mengadakan perjalanan menuju tempat pelajaran disampaikan,
elearning bisa dilakukan dari mana saja baik yang memiliki akses ke Internet ataupun tidak.

Daftar Pustaka:
 https://makalahkumakalahmu.wordpress.com/2008/10/01/konsep-belajar-sepanjang-hayat/
 http://sefridapurba.blogspot.com/2011/12/pentingnya-landasan-pendidikan-dalam.html

Anda mungkin juga menyukai