Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Tri Harsono, M. Si
Evi Bunga Kirani Br. Sinuraya
4213141042
PSPB 21 E
Protista mirip jamur
• Memiliki sel berflagela pada waktu tertentu dalam siklus hidupnya;
• Khusus pada jamur air, memiliki dinding sel tersusun dari zat selulosa;
• Membentuk spora diploid, hasil meiosis berupa gamet, pada jamur air
• Gerakan pada fase aseksual jamur lendir lebih mirip dengan Amoeba;
• Struktur molekulnya jamur air lebih menyerupai ganggang, namun tidak
mengandung klorofil.
• Fagositik;
• Bersifat eukariotik;
• Tidak memiliki klorofil;
• Dapat menghasilkan spora;
• Bersifat heterotrof.
Ciri – Ciri Mycomycota
Bentuk tubuh seperti lendir (plasmodium); massa protoplasma tidak
berdinding.
Berinti banyak; bersel satu atau bersel banyak.
Struktur tubuh vegetatif menyerupai Amoeba; berbentuk seperti lendir
(plasmodium); cara berkembang biak menyerupai Fungi.
Berkembang biak secara aseksual dan seksual.
Biasa hidup di hutan basah, tanah lembap, batang kayu busuk, kayu lapuk,
dan sampah basah.
Heterotrof.
Berpigmen kuning, jingga atau warna terang lain.
Alat gerak berupa pseudopodia atau flagellum
Benang-benang hifa tidak bersekat melintang (senositik) sehingga
di dalamnya di jumpai inti dalam jumlah banyak.
Dinding selnya terdiri dari selulosa.
Melakukan reproduksi aseksual dengan membentuk zoospore yang
memiliki 2 flagela untuk berenang di dalam air.
Reproduksi Secara Seksual (Generatif) Jamur Lendir
dan Aseksual (Vegetatif) (Myxomycota)
Menguraikan sisa-sisa
makhluk hidup di dalam air
sehingga perairan tidak
dipenuhi bangkai makhluk
hidup atau sampah .
Saprolegnia sp. hidup sebagai
saprofit pada bangkai-
bangkai hewan di air.
Peranan Merugikan
Phytophthora nicotianae yang
Achlya sp yang hidup parasit
hidup parasit pada tanaman
pada ikan.
tembakau.
Saprolegnia sp.parasit pada
Phytophthora palmifora yang
ikan.
hidup parasit pada tanaman
Plasmopora viticola hidup
kelapa.
parasit pada tanaman anggur.
Phytophthora sp juga dapat
Sclerospora maydis penyebab
menyebabkan penyakit pada
penyakit bulai pada jagung.
buah cokelat, tanaman lada,
Phytophthora infestans
kina, kelapa, cengkeh,
menyebabkan penyakit
tembakau, dan jarak.
lateblight pada kentang.
Phytium sp dapat
Phytophhtora faberiyang
menimbulkan penyakit rebah
hidup parasit pada tanaman
semai dan pembusukan pada
karet.
kecambah tembakau.
Ciri – Ciri Acrasiomycota
• Sel-sel terpisah oleh membran
• Hanya memiliki fase haploid dalam siklus hidupnya
• Sel-selnya tidak berinti banyak
• Sel-selnya dapat dipisahkan
• Bersifat motil (aktif bergerak).
• Memiliki tubuh buah (fruiting bodies) yang berfungsi sebagai alat
reproduksi seksual.
• Tubuhnya berbentuk lendir, sehingga disebut jamur lendir sama
seperti Myxomycota.
• Ada yang bersel satu (uniseluler) dan juga juga yang bersel banyak
(multiseluler).
• Hidup bebas dan bersifat amoeboid (berbentuk menyerupai amoeba).
• Bersifat heterotrof dengan memakan partikel-partikel yang
merupakan sisa-sia sampah hutan atau bakteri.
Jamur Lendir
Reproduksi Secara Seksual (Generatif)
Seluler
dan Aseksual (Vegetatif) (Acrasiomycota)
Reproduksi secara vegetatif (aseksual) dengan membentuk tubuh buah (fruiting body).
Jamur multiseluler, khususnya yang termasuk cendawan, memiliki struktur meliputi
tubuh buah dan miselium vegetatif. Miselium vegetatif yang terpendam di dalam tanah
dan berfungsi sebagai penyerap nutrien atau „makanan‟ jamur. Jamur umumnya baru
akan terlihat ketika terdapat miselium yang tumbuh di atas permukaan tanah,
membentuk tubuh buah atau fruiting body. Tubuh buah ini merupakan struktur untuk
Reproduksi seksual, tempat spora dibentuk.
Reproduksi seksualnya yaitu dengan singami sel ameboid yang tahapannya:
Kondisi lingkungan yang buruk membuat Sel ameboid membentuk agregat
Agregat berpindah tempat
Agregat menetap dan membentuk tubuh buah
Beberapa sel mengering dan membentuk stalk (batang penyokong) dan spora. stalk
dan spora inilah yang disebut tubuh buah
Spora kemudian jatuh ditempat yang sesuai dan membentuk ameboid haploid.
Pada kondisi tertentu, sel ameboid dapat melakukan fertilisasi atau penyatuan 2 inti
atau singami membentuk zigot diploid
sel diploid itu akan memakan sel ameboid lain hingga menjadi sel raksasa, dan sel
raksasa itu akan mengalami pembelahan meiosis dan mitosis beberapa kali hingga
dihasilkan sel ameboid yang haploid di tubuhnya
Bila dinding sel raksasa pecah, maka ameboid2 itu akan keluar, dan akan membentuk
agregat lagi bila kondisi lingkungan sedang buruk.
Peranan Menguntungkan